MODUL 8 Perencanaan Agregat Metoda Perencanaan Agregat Ada beberapa metoda yang biasa digunakan dalam perencanaan agregat antara lain : 1. Metoda Tabel dan Grafik ( Graphical and Charting methods ). Metoda ini populer karena mudah dimengerti dan gampang penggunaannya sehingga mudah dilaksanakan oleh staf. Pendekatannya dilakukan dengan cara Trial and Error tetapi metoda ini belum menjamin diperoleh perencanaan produksi yang optimal. Ada 6 tahapan yang harus dilakukan dalam metoda Tabel dan Grafik yaitu : Menentukan tingkat permintaan pada setiap periode. Menentukan kapasitas, waktu normal, lembur, dan sub kontrak pada setiap periode. Menentukan biaya tenaga kerja, biaya penambahan dan pengurangan tenaga kerja, biaya penyimpanan persediaan dan biaya kekurangan persediaan. Menentukan kebijakan perusahaan terhadap tenaga kerja dan tingkat persediaan. Mengembangkan rencana alternatif dan menguji total biayanya. Pilih alternatif yang total biayanya terendah. Contoh : ‘12 1 Manajemen Operasional Drs. Ali Mashar, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 2. Melakukan variasi jumlah tenaga kerja. Dengan cara menambah/mengurangi jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan. Alternatif ini membatasi diri untuk tidak lembur dan melakukan sub kontrak. 3. Mempertahankan jumlah tenaga kerja. Mempertahankan jumlah tenaga kerja pada tingkat permintaan terendah dan memenuhi kebutuhan permintaan selebihnya dengan sub kontrak. Alternatif ini juga tidak ada lembur dan kerja paruh waktu (part time). Pertanyaan : Tentukan akternatif strategi yang mesti dipilih oleh manajemen PT. Gemah Ripah tersebut ! Jawab : Alternatif 1. Variasi tingkat persediaan\ Produksi rata-rata / hari = 6200 / 124 = 50 unit/hari, 1 unit produk perlu waktu 1,6 jam, sedang jam kerja per hari 8 jam, sehingga 1 karyawan menghasilkan produk 8 / 1,6 = 5 unit/hari, sehingga untuk menghasilkan 50 unit/hari perlu tenaga kerja 50 / 5 = 10 orang. Jumlah produksi yang dihasilkan dapat dihitung seperti tabel berikut : Prakiraan Jumlah Jumlah Perubahan Akumulasi Bulan permintaan hari kerja produksi persediaan persediaan Jan 900 22 1100 200 200 Feb 700 18 900 200 400 Maret 800 21 1050 250 650 April 1200 21 1050 -150 500 Mei 1500 22 1100 -400 100 Juni 1100 20 1000 -100 0 Jumlah 6200 124 6200 0 1850 ‘12 3 Manajemen Operasional Drs. Ali Mashar, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id Alternatif 3. Strategi Sub Kontrak Tenaga kerja ditetapkan sesuai permintaan terendah yaitu permintaan bulan Februari = 700, rata-rata produksi per harim = 700 / 18 = 38,8 unit = 39 unit. Tenaga kerja yang diperlukan = 39 / 5 = 7,8 orang = 8 orang. Jumlah tenaga kerja selama Januari-Juni dipertahankan tetap 8 orang. Perhitungan lengkap strategi ini sebagai berikut : Prakiraan Bulan permintaan Jumlah Jumlah hari kerja Produksi Persediaan Jumlah Sub Kontrak Jan 900 22 880 - 20 Feb 700 18 720 20 - Maret 800 21 840 40 - April 1200 21 840 - 360 Mei 1500 22 880 - 620 Juni 1100 20 800 - 300 Jumlah 6200 124 4960 60 1300 Jumlah produksi per bulan diperoleh dari perkalian antara jumlah hari kerja dengan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata produksi TK / hari. Contoh jumlah produksi bulan Januari = 22 X 8 X 5 = 880 unit dan seterusnya. Kekurangan produksi 20 unit dipenuhi dengan Sub kontrak. Biaya yang timbul : a) Biaya Tenaga Kerja = 8 X 124 X Rp 20.000,- = Rp 19.840.000,- b) Biaya Persediaan = 60 X Rp 1.000,- = Rp c) Biaya Sub kontrak = 1300 X Rp 5.000,- = Rp 6.500.000,Jumlah 60.000,- = Rp 26.400.000,- Kesimpulan : Manajemen sebaiknya memilih alternatif 3 yaitu Strategi Sub kontrak dengan menggunakan TK tetap sebanyak 8 orang karena biayanya termurah. ‘12 5 Manajemen Operasional Drs. Ali Mashar, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id