BOLA LIBERALIS DI GULIR KEMBALI

advertisement
F
I. ISU TERKINI.
Ulil Abshor Abdalla dalam artikelnya diharian
Kompas yang bertajuk “Menyegarkan Kembali
Pemkiran Islam”, kemudian diberitakan ulang oleh
seorang wartawan Suara Merdeka A. Adib, Rabu,18
Desember 2002 yang isinya mengangkat tema–tema
klasik yang dulu sudah di gembor–gemborkan oleh
pendahulu–pendahunya, dan kini kami rangkum dalam
bab dibawah ini.
II. RECEK ILMIYAH
1.Kebekuan Pemikiran Islam
Islam sangat menjunjung hak berpendapat, sampai
mengharamkan usaha-usaha penghilangan fungsi akal
dengan cara mengkonsumsi narkoba, miras, dan lainlain. Allah berfirman :







Ancaman dan bahaya Islam Liberal
  






2
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.”
Tapi kebebasan berfikir dibatasi pada doktrindoktrin yang ijtihadi tidak sampai mengambah kepada
doktrin yang qoth’i ( fundamental ) sebab disitulah akal
manusia diuji mengakui kehamba-annya atau tidak.
Dan lucunya, dia malah mengajak kelompok-kelompok
yang kontra dengannya untuk berdialog, dengan
menembus batas-batas ruang diskusi yang mustahil
dilakukan. lalu apakah dengan mencari kelemahan
ayat-ayat qishos, jihad, rajam, kekafiran yahudi
nasrani, dia mengajak berdialog? inikan sama saja
memper-masalahkan, keotentikan Al-qur`an, padahal
qur’an diturunkan untuk diimani dan diamalkan bukan
untuk diragukan dan diingkari dengan menggelar forum
diskusi. Rosulullah SAW bersabda :
ْ )ْ‫الْمْْراءْفْْالقرآنْكْفرْْ(ْرواهْأبوْداود‬
2. Kesederajatan Universal
Hak
beragama,
hidup,
punya
keturunan,
kepemilikan barang, berbicara, serta ekspresi budaya
yang kesemuanya merupakan hak asasi manusia,
Islam melindunginya dengan pranata-pranata samawi
yang suci. Tapi tidak harus diseragamkan seperti
ma’na adil yang kenal manusia, manusia sengaja
diciptakan dengan beraneka kekurangan dan
kelebihan untuk saling melengkapi. Doktrin-doktrin
yang melarang kawin beda agama, kedudukan nonAncaman dan Bahaya Islam Liberal
3
muslim yang dibedakan, kepemimpinan laki-laki
terhadap wanita dituduh tidak manusiawi tadak
menghormati emansipasi wanita, diskriminatif. Tapi
coba kita pikir apakah rumus adil produk manusia ittu
sama dengan rumus Allah ? Tentu jawabannya tidak,
sebab alam semesta ini sepenuhnya milik Allah bukan
seperti manusia yang hak-haknya dibatasi, jadi apapun
yang dilakukan Allah itu adalah keadilan hakiki. Allah
berfirman :




 
  
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi.”
Logikanya, Allah berhak memberikan kelebihankelebihan spesifik terhadap hamba-hamba-Nya yang
taat dan memberi sanksi terhadap mereka yang
berpaling dari tuntunan-Nya.
Jadi kalau wanita dipimpin pria itu adil, karena
kapasitas fisik serta rohani lebih memungkinkan
dibanding wanita, fisik wanita jelas, rohaninya kurang
karena setiap bulan ada gangguan dalam ibadahnya.
Firman Allah :







  
4
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal


   
.]34 :‫[النساء‬
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta
mereka.”
Perkawinan beda agama, dihawatirkan aqidah
sipelaku yang muslim terkontaminasi atau justru
hanyut dalam agama lain yang menyengsarakan
mereka ke neraka. Allah berfirman :





















Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
5





  
  
.]221 :‫ [من سورة البقرة‬
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita
budak yang mu’min lebih baik dari wanita musyrik
walaupun dia menarik hatimu dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanitawanita mu’min) sebelum mereka beriman.
Sesungguh-nya budak yang mu’min lebih baik dari
orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah
mengajak ke syurga dan ampunan dengan izin-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya
mereka mengambil palajaran.”
Perlakuan non-muslim yang dibedakan, ini
merupakan sinyal abstrak alam rahim untuk
menginngatkan
persaksian
mereka
terhadap
Tuhannya. Didalam Al qur’an Allah menyeritakan
persaksian mereka.
   




6
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal








    





: ‫( األعراف‬


 
) 172
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman); “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”
Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian
itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
“Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orangorang yang lengah terhadap ini (ke-Esa-an
Tuhan).”
Disitu manusia ketika akan diberi ruh oleh Allah
disuruh bersaksi bahwa Allah-lah Tuhannya, tapi
setelah didunia mereka lupa (kafir) terhadap janjinya.
Jadi kalau dalam pemerintahan Islam mereka
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
7
diwajibkan membayar pajak
keadilan Allah. Firman Allah :





(jizyah)
ittu
adalah



   





  




(



  
) 29 : ‫التوبة‬
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa
yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya
dan tidak beragama dengan agama yang benar
(agama Allah). (yaitu orang-orang) yang diberikan
al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar
jizyah dengan patuh, sedang mereka dalam
keadaan tunduk.”
8
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
3. Sekulerisme
Islam adalah Quran dan Nabi Muhammad, dalam
mengemban tugas suci ini beliau selalu berpijak pada
ajaran-ajaran Al-Quran, tak terkecuali sebagai seorang
pemimpin negara Madinah. Memang dalam Al-Quran
tidak disebut secara jelas model pemerintahan Islam,
tapi kita diperintahkan untuk mengikuti Rosulullah
dalam segala hal, sampai pada ajaran-ajaran yang
berbau ekspresi budaya, seperti jubah, jenggot, jilbab.
Allah berfirman :










‫(آل‬



  
) 31 : ‫عمران‬
“Katakanlah! “Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutlah aku, niscaya Allah akan mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha
Pengampun lagi maha Penyayang.”
Begitu pula masalah model pemerintahan,
Muhammad disamping sebagai seorang Nabi juga
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
9
sebagai komandan perang, ini dapat kita lihat di surat
Al Anfal ayat 65 :




...   
“Hai nabi, Kobarkanlah semangat para mu’min itu
untuk berperang…”
Juga sebagai pengendali perekonomian negara,
dalam surat al-Hasyr; 07 disebutkan :




...

...  
“…supaya harta itu jangan hanya beredar di antara
orang-orang kaya saja di antara kamu..”
juga sebagai penjaga stabilitas keamanan, ini dapat
kita lihat dalam Al-An’am: 82:




10 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal






 
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur
adukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik),
mereka itulah orang-orang yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang
yang mendapat petunjuk.”
Dan Rasulullah adalah pemimpin orang-orang yang
beriman.
4. Semua Agama Itu Sama
Islam menjamin hak beragama, (agama samawi
yang memiliki kitab suci) seperti yang tersebut dalam
Surat Al-Baqoroh 256: Laa Ikraaha fiddin, tapi toleran
seperti itu sebatas pengakuan keberagama-an orang
lain, tidak sampai pada kenyakinan bahwa semua
pengikut agama sama-sama menuju kebenaran. Kalau
demikian, lalu apa gunanya seorang memilih dan
menyakini diantara sekian agama?. Kalau teori ini
diteruskan, maka bisa dipratekkan sehari Islam, lain
hari budha misalnya, dan ini tidak masalah karena
semuanya benar, padahal itu merupakan toleransi
intern yang mustahil terjadi, sebab menimbulkan
kemurtatan.
Jadi fanatisme agama adalah naluri manusia yang
tidak bisa dipungkiri, sebab ketika kita sudah masuk
suatu agama, pasti yakin inilah yang benar, yang lain
batil. Seperti Nabi Ibrahim ketika mencari Tuhannya,
pertama, dia menganggap bintang sebagai Tuhannya,
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
11
lalu bulan, dan matahari, Karena benda-benda inilah
yang menerangi alam semesta, namun setelah
semuanya tenggelam, beliau diberi petunjuk Allah
bahwa Tuhannya adalah Pencipta Langit dan Bumi,
bukan
yang
disembah
kaumnya.
Allah
mengabadikannya dalam surat Al-An’am ayat 74-82.
Pengakuan Nabi Ibrahim pada ayat 79 :












 
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku pada
Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan
cenderung kepada agama yang benar dan aku
bukanlah
termasuk
orang-orang
yang
mempersekutukan tuhan.”
Jadi kebenaran itu satu, karena Tuhan itu hanya
satu, mereka yang berbuat syirik terhadap Allah itulah
yang sesat, sehingga logis sekali kalau dalam Alqur’an
ada ayat-ayat seperti:



 ...  
.]19 :‫[من سورة آل عمران‬
12 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
“Sesungguhnya agama (yang diridloi) di sisi Allah
hanyalah Islam.”






   

‫(آل‬



.)85 :‫عمران‬
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam,
maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orangorang yang rugi.”
Karena inilah satu-satunya agama yang meng-Esakan Allah, sebab rasio tidak menerima kalau Tuhan itu
lebih dari satu.
5. Didunia Yang Berlaku Hukum Manusia Bukan
Hukum Tuhan
Ini salah satu contoh pemikirannya yang
matrealistis, yang hanya menganggap kehidupan
adalah didunia ini saja, sebab Allah dianggap tidak
mempunyai wewenang mengurusi dunia, semua
diserahkan secara otonom kepada manusia. Jadi,
hukum yang dipakai adalah murni produk akal
manusia, padahal manusia hanya bisa menganalisis
kemaslahatan-kemaslahatan-nya didunia saja, lantas
bagaimana setelah tidak didunia?, tidak ada yang tahu,
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
13
padahal kemaslahatan-kemaslahatan hakiki
diakhirat nanti dan yang tahu hanya Allah.
itu
Coba kalau doktrin-doktrin qishos, rajam, jihad
dituduh mengahambat program kelestarian manusia,
potong tangan dituduh memperbanyak data tangan
buntung, jilbab dituduh kurang gaul, lalu pembunuhan
keji tanpa dosa, ekspansi wilayah, pemerkosaan,
sanksi apa yang membuat mereka jera, faktanya
semakin jauh manusia dari hukum-hukum Allah
semakin banyak tindak-tindak yang bertentangan
dengan hak asasi manusia.
Jadi hukum-hukum Allah yang harus dipraktekan
manusia di dunia adalah untuk membimbing mereka
menuju kesempurnaan hidup di akhirat kelak, tanpa
ada teror kematian, sehingga program kelestarian
hidup manusia akan terwujud. Mari kita simak ayatayat berikut :






 ...   
) 178 : ‫(من سورة البقرة‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu qishoh berkenan dengan orang-orang yang
dibunuh.”
14 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
  




) 179 : ‫( البقرة‬
 
“Dan dalam qishoh itu ada (jaminan kelangsungan)
hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal
supaya kamu bertaqwa.”


















   






)216 : ‫( البقرة‬

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu,
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
15







: ‫( المائدة‬





  
) 38
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang
mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah maha
perkasa lagi bijaksana.”












    
16 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal




  


  
) 2 : ‫( النور‬
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang
berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah. Jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akhirat dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang yang beriman.”
ْ‫عننأْأهْيرةننريْوبةنناْبننأْين لنناْاتع ن ْره ن ْنْ ن ْع عم ن ْأن‬
ْ‫ْأنشنناهللاْن‬،‫ْايْرهللانو ْن‬: ‫ْفقن‬ْ‫رجن ْننأْارعنراتْأ نوْرهللانو ْن‬
ْ:-ْ ‫ْوي ننوْأفق ن ْن ن‬-‫ْفق ن ْاآينننر‬، ‫إالْقض نيل ْكْبب ن تْنْ ن‬
ْ‫ْقننقْق ن ْإنْاب ن ْك ن ن‬: ‫ْفق ن‬،‫ْف ن قبْبيل ن ْبب ن تْنْوأ نْك‬، ‫ن ن‬
ْ ‫عس ن نيلف ْعان ننوْين ننإاْفن ننن ْلنرأ ن ن ْوإ ْأين ن ن ْأنْعان ننوْاب ن ن ْالن ننرج‬
ْ‫ْفسنلل ْأينقْال ان ْفنلين و ْأنْعانو‬،‫ف ف اة ْن ْمب ئةْش يْووليلاي‬
ْ ‫ْفقن ْرهللاننو‬. ‫ابن ْجانناْن ئننةْو ارةنننْعن ْوأنْعاننوْاننرأيْيننإاْالننرج‬
ْ ‫ْوالننإنْنفسن ْبيلنناهْرقضن ْبيل بمن ْبب ن تْنْالوليلننايْوالان‬:ْ‫ن‬
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
17
ْ‫ردْعايلكْوعاوْاب كْجااْن ئةْو ارةننْعن ْوا ناْايْأننيل ْإ ْاننرأي‬
ْ )ْ ‫(ْن فقْعايل‬. ‫يإاْفإنْاعرتف ْف رمجع‬
Rumus
paramedis
mengatakan
“Tindakan
pencegahan lebih efektif dari pada pengobatan”, kalau
kita memakai teori ini berarti uasaha pencegahan
pelanggaran hak-hak asasi manusia lebih baik dari
pada tindakan penyelesaian setelah pelanggaran HAM
merajalela. Dan inilah tuntunan Allah, jauh-jauh
sebelum ada mahluk manusia Allah telah memberi
sinyal merah dalam bentuk larangan-larangan-Nya
dengan sanksi-sanksi yang jelas agar umat manusia
menjauhinya. Jadi tidak cukup kalau hanya dengan
menggelar Deklarasi perlindungan HAM, demo anti
narkoba, kampanye pemakaian kondom yang katanya
untuk mencegah penularan virus HIV tapi justru
melegalkan praktek perzinaan di planet bumi ini untuk
menghentikan praktek pelanggaran HAM yang sudah
merajalela di dunia.
6. Mengkritik Kelompok Yang Memperjuang-kan
Syariat Islam Sebagai Generasi Yang Malas Berfikir
Ini juga terlalu over, sebab kalau kita mengaku
muslim, pasti merasa hutang jasa pada kelompok ini,
yang bersedia mewakili kewajiban Amar Ma’ruf Nahi
‘Anil Munkar. Mereka ingin syariat jihad, qishos, rajam,
potong tangan, penarikan zakat mal, hukum cambuk,
bisa dipraktekan dibumi ini, dan itu semua tidak
mungkin tanpa peran aktif Daulah Islamiyah, dan inilah
inti perjuangan mereka yaitu mewujudkan Daulah
Islamiyah. Kelompok militan seperti ini, dijadikan
musuh abadi Islam Liberalis, sebab kalau misi
18 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
kelompok militan ini berhasil, maka hancurlah dominasi
Barat di dunia internasional, dan itu merupakan
tanggungjawab kontributor-kontributor Islam Liberal
sebagai kepanjangan tangan Orientalis Barat, maka
dengan berbagai cara akan mereka lakukan untuk
menghambat gerak Islam militan.
Sebagai pihak yang berhutang jasa, mestinya
minimal kita menyampaikan terima kasih pada
kelompok militan, tidak malah memusuhi. Tapi mungkin
karena masih punya hutang jasa sama orang lain
(Orientalis Barat) yang belum lunas pembayarannya,
jadi mereka belum sempat membayar hutang jasanya
pada teman sendiri. Dan kita do’akan semoga cepat
lunas, sehingga bisa bersama lagi. Amin !
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pejuangpejuang syariat yang terhimpun dalam organisasiorganisasi atau gerakan-gerakan, kami minta maaf,
karena belum bisa bergabung dengan kalian, sebab
generasi-generasi yang kita miliki sekarang belum
bayak yang benar-benar bermoral Islam. Buktinya
yang menolak syariat Islam dijadikan hukum positif
negara itu ternyata teman-teman kita sendiri, jadi untuk
masa sekarang ini menurut kami yang paling ideal
adalah meramaikan ( menggenjot kwalitas dan
kwantitas ) Tarbiiyah Islamiyah ‘ala Thoriqotis Salafis
Sholeh, bukan membuat organisasi atau gerakan,
sebab hanya dari sinilah nanti bisa diharapkan genersigenerasi yang benar-benar bermental akhirat,
sehingga perjuangan Islam akan menuai kesuksesan.
Tapi kapan itu? …..
Inilah yang membuat mayoritas pemikir malas
menengok teori ini, apa lagi untuk mensosialisasikan
sekaligus mempraktekannya, padahal ini adalah teori
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
19
patent yang setiap
kevaliditasannya.
orang
berakal
mengakui
Coba lihat, berangkat dari teori inilah Rosulullah
SAW berhasil mengantarkan para Shohabat dan
Tabi’in mencapai masa keemasan Islam, puncaknya
pada tahun 13 H, awal kepemimpinan Umar Ibnul
Khottob R.A. berhasil membebaskan Baitul Maqdis
(bumi para Nabi yang menjadi sengketa tiga agama
samawi) dari cengkraman kaum Salibis Romawi, yang
secara idealis aqidah agama samawi, umat Islamlah
yang berhak mewarisinya, tapi secara historis, Yahudi
mengklaimnya sebagai pewaris tunggalnya, sebab
Nabi Isro’il (Ya’qub)-lah yang membangun Baitul
Maqdis lebih dari 40 tahun setelah Nabi Ibrohim as.
membangun Baitul Harom (Ka’bah), dan secara
geografis, Nasroni juga mengklaim sebagai pewaris
yang sah, sebab disitulah tempat dilahirkan Nabi Isa
as. Kemudian setelah terjadi degradasi generasi Islam,
akhirnya Baitul Maqdis direbut kembali oleh kaum
Salibis (491 H.). Kemudian muncul-lah mujahid Islam,
yaitu Sulthon Nuruddin As-Syahid dan Sholahuddin Al
Ayyubi, apa yang dilakukannya ?…., ternyata beliau
tidak
langsung
menggerakkan
massa
untuk
memerangi tentara Salibis, tapi malah mendirikan
Ma’had-Ma’had,
Madrasah-Madrasah,
bahkan
Sholahuddin Al-Ayyubi turun sendiri menjadi salah satu
Ustadz, malah terkadang menjadi murid. Nah… dari
generasi-generasi inilah tahun 583 H. Sholahuddin Al
Ayyubi berhasil membebaskan kembali Baitul Maqdis
dari ekspansi tentara-tentara Salib.
Ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kita
yang ingin mengulang masa-masa keemasan Islam,
tapi jalur yang kita tempuh harus terang dan jelas
20 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
(Tarbiyah Islamiyah), walupun kita tak pernah tahu
kapan suksesnya? dan itu merupaka resiko jalur lurus!,
tapi kalau kita potong kompas, memakai jalur pintas,
tanpa melihat kualitas generasi kita, apakah mental
akhirat sudah benar-benar tertancap pada jiwa mereka
atau
belum?,
langsung
menggerakan
masa,
menyampaikan
aspirasi
dengan
menggelar
demonstrasi, bahkan mungkin ada yang merakit Bom,
ini semua malah berbahaya, sebab kita akan dituduh
subversif, makar terhadap pemerintah, zionis
internasional mengambing hitamkan kita dengan
sebutan “teroris”, malah kalau ada korban dari pihak
pemerintah (aparat keamanan) berarti seakan-akan
kita memposisikan birokrasi sekarang ini “kafir” yang
wajib diperangi, padahal mereka itu sholat seperti kita.
Jadi, jangan ikut-ikutan seperti pejuang-pejuang
pembebas Palestina, karena yang dihadapi mereka itu
jelas kafirnya yaitu Zionis Yahudi. Kita harus bisa
menta’wil, mungkin mereka (birokrasi Indonesia)
kurang faham tentang Islam, atau di bawah tekanan
zionis internasional. Sebaliknya, kalau korbannya dari
pihak demonstran, ini juga berbahaya, sebab seakanakan demonstrasi itu subversif (Bughot) yang harus
diperangi, padahal para demonstran itu belum tentu
sudah memenuhi kreteria bughot, sebab biasanya
mereka tidak bersenjata.
Jadi walaupun secara logika potong kompas lebih
cepat daripada jalur lurus, tapi untuk sampai ketujuan
teori pontong kompas pun tidak bisa menjamin,
walaupun menjanjikan perjalan expres, tapi untuk
sampai di stasiun, apakah secepat perjalanannya?
….dan kalau mencermati resiko perjalanan, teori
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
21
potong kompas lebih banyak resikonya dibanding teori
jalur lurus.
Jadi inilah jalan yang membutuhkan kesabaran dan
keuletan sejati. dan itulah perintah Alqur`an




  





‫(آل عمران‬

 
.) 200:
“Hai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu beruntung.”
III. SEKILAS ISLAM LIBERAL
Pada tahun 1973 M, dua ahli Islamologi Amerika,
Fazlur Rohman dan Leonard Binder ke Indonesia.
Mereka berkeliling ke Kampus-kampus Jakarta,
mencari bibit intelektual muda untuk di godok di negeri
sentral Yahudi, tepatnya di University of Chicago.
Setelah
beberapa
lama
berkeliling,
mereka
22 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
menemukan seorang pemuda, Nurcholis Madjid.
Pemuda lulusan pondok Gontor dan IAIN ini, akhirnya
di ajak mereka mengadakan proyek penelitian (1976
M) yang didanai Ford Foundation dan selanjutnya
diberi beasiswa untuk melanjutkan studi Pasca Sarjana
dan Doktoralnya disana.
Riset kedua tokoh ini melibatkan puluhan ahli dan
sarjana untuk meneliti lima masalah pokok.
Pertama : Pendidikan agama dan perubahan peran
ulama dalam Islam.
Kedua
: Syariat dan kemajuan ekonomi
Ketiga
: Keluarga dalam masyarakat dan huukm
Islam masa kini
Keempat : Islam dan masalah legalitas politik
Kelima : Perubahan konsepsi-konsepsi stratifikasi di
dalam masyarakat muslim masa kini.
Negeri-negeri muslim yang dipilih untuk riset itu
adalah: Indonesia, Pakistan, Mesir, Turki, Iran dan
Maroko. Hasil riset ini kemudian dibukukan oleh
Rohman dalam karyanya “Islam and Modernity”:
Transformation of an Intellectual Tradition (1982 M),
sedangkan Binder menuliskannya dengan judul:
“Islamic Liberalism” pada tahun 1988 M.
Pada
tahun
1984
M.
Nurcholis
Madjid
menyelesaikan doktoralnya dengan desertasi yang
berjudul: “Ibn Taymiya on Kalam and Falsafah; A
Problem of Reason and Revelation In Islam”. Mungkin
sebagai balas budi, ia kini terus menjalin hubungan
dengan negeri tempat belajarnya itu dengan merangkul
Ford Foundation, untuk membiayai kegiatan-kegiatan
yang dipimpinnya di Paramadina, baik berupa sekolah,
yayasan, universitas, penerbitan buku, jaringan internet
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
23
dan kajian-kajian, serta pengiriman mahasiswa untuk
study Islam ke Barat. Seperti gurunya, dimana-mana ia
kampanye
soal
sekulerisme,
Islam
pluralis,
beragamalah inklusif jangan eksklusif, Yahudi dan
Nasrani juga “ Islam” (penyamaan agama), partai Islam
No, dll. Kader-kadernya di Paramadina pun tak kalah
agresif dengannya, seperti: Qomaruddin Hidayat, Budi
Munawar Rohman, Sukidi dll. Sayap yang lebih agresif
dan radikal adalah Jaringan Islam Liberal (JIL) dengan
kader-kader mudanya: Ulil Abshor Abdallah, Lutfi AsSyaukani, Deni JA, Ahmad Sahal dll.
1. Definisi Islam Liberal.
Liberalisme agama, menurut Binder adalah
memperlakukan agama sebagai pendapat dan
karenanya mentolelir keanekaragaman dalam bidang
yang justru diyakini hitam putih oleh kaum
teradisionalis. Menurutnya, agama dan politik boleh
jadi tidak tergolong sebagai dua realita hidup yang
berlainan, namun keduanya tidak bisa dipahami secara
persis. Agama dapat diserap melalui nurani,
sedangkan politik dipahami menggunakan nalar.
Dengan sudut pandang yang demikianlah, maka
apapun yang tidak bisa dinalar akan disisihkan dari
wacana politik rasional.
Kesimpulannya, paham liberal adalah mencampur
adukkan semua agama tanpa membedakan apa yang
samawi dan non samawi.
2. Misi Islam liberal.
24 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
Dalam latar belakang pendirian JIL dinyatakan
kehawatiran akan bangkitnya “Extrimisme” dan
“fundamentalisme” agama sempat membuat orang
kawatir akhir-akhir ini. Jadi, JIL bertujuan untuk
melawan atau menghambat gerakan Islam militan atau
Islam fundamentalis. Gejala yang menunjukan
perkembangan seperti itu memang cukup banyak,
munculnya sejumlah kelompok militan Islam, tindakan
pengerusakan gereja (juga tempat ibadah yang lain),
berkembangnya sejumlah media yang menyuarakan
aspirasi Islam militan, penggunaan istilah jihad sebagai
alat pengesah serangan terhadap agama lain, dan
semacamnya, adalah beberapa perkembangan yang
menandai bangkitnya aspirasi keagamaan yang extrim
tersebut. Selain itu, JIL juga berterus terang ingin
menghambat kekompok-kelompok yang berjuang
untuk menerapkan syari’at Islam.
3. Ciri-ciri Islam Liberal.
Liberalisme agama, menurut Binder adalah
memperlakukan agama sebagai pendapat dan
karenanya mentolelir keaneka-ragaman dalam bidang
yang justru di yakini hitam-putih oleh kaum
tradisionalis. Menurtnya, agama dan politik boleh jadi
tidak tergolong sebagai dua realita hidup yang
berlainan, namun keduanya tidak bisa dipahami secara
persis. Agama dapat diserap melalui nurani,
sedangkan politik dipahami menggunakan nalar.
Dengan sudut pandang yang demikianlah, maka
apapun yang tidak bisa dinalar akan disisihkan dari
wacana politik rasional.
Professor William Liddle menyatakan Islam liberal
atau Islam substansialis punya empat ciri,
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
25
Pertama; Mereka percaya bahwa isi dan substansi
ajaran agama Islam jauh lebih penting daripada bentuk
dan labelnya. dengan menekankan substansi ajaran
moral, sangat mudah bagi kaum substansialis ini untuk
mencari common ground denganb penganut agama
dan kaum moralis lainnya untuk membentuk aturan
publik bersama.
Kedua; mereka percaya, walau Islam (Alqur`an) itu
bersifat universal dan abadi, namun ia tetap harus
terus menerus diinterpretasi ulang untuk merespon
zaman yang terus berubah dan berbeda. Zaman pasca
industri menjelang abad ke 21 ini jelaslah berbeda
secara ekonomi, politik dan kultur, dengan zaman
ketika Islam pertama kali turun di era sebelum industri,
lebih dari seribu tahun.
Ketiga; Mereka percaya karena keterbatasan
pikiran manusia, mustahil mereka mampu tahu
setepat-tepatnya kehendak Tuhan. kemungkinan salah
menafsirkan kehendak Tuhan harus terus hidup dalam
pikiran mereka. dengan sikap ini, mereka akan lebih
bertoleransi atas keberagaman interpretasi dan
membuat dialog dengan pihak yang berbeda.
kompromi untuk hal-hal yang bersipat publik, yang
mengatur kehidupan bersama, lebih mudah dilakukan .
kesediaan berkompromi adalah salah satu sokoguru
demokrasi.
Keempat; Mereka menerima bahwa bentuk negara
indonesia sekarang yang bukan merupakan negara
Islam adalah bentuk final. dengan keyakinan ini,
mereka tak akan berupaya mendirikan negara Islam
yang menjadikan negara sebagai instrumen agama
Islam saja. netralitas negara terhadap pluralias agama
diindonesia akan sangat mudah diterima.
26 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
4.Tokoh-tokoh Islam Liberal.
Dalam internet milik mereka ada sejumlah nama
sebagai berikut :
Nurcholis Majid, Universitas Paramadina Mulya
Jakarta,
Charles Kurzman, University of North Carolina,
Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Abdullah Laroui, Muhammad, V University Maroko,
Masdar F. Mas’udi, Pusat Pengembangan Pesantren
dan Masyarakat Jakarta,
Gunawan Muhammad, majalah Tempo Jakarta,
Edward Said, Johan Efendy, Deakin, university
Australia,
Abdullah Ahmad Annaim, University of Khartoum
Sudan,
Jalaluddin Rohmat, Yayasan Mutthohhari Bandung,
Asghor Ali Engineer, Nasarudin Umar, IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,
Muhammad Arkoun, University of Sorbone Prancis,
Komarudin Hidayat, Yayasan Paramadina Jakarta,
Sadeq Jalal Azam, Damascus University Suriah,
Said Aqil Siradj, PBNU Jakarta,
Denny JA, Universitas Jayabaya Jakarta,
Rizal Mallarangeng, CSIS Jakarta,
Budhi Munawar Rahman, Yayasan Paramadina
Jakarta,
Ihsan Ali Fauzi, Ohio university AS,
Taufik Adnan Amal, IAIN Alauddin Ujung Pandang,
Hamid Basyaib, Yayasan Aksara Jakarta,
Ulil Absor Abdalla, Lakpesdam NU Jakarta,
Luthfi Assyaukani, Universitas Paramadina Mulya
Jakarta,
Saiful Mujani, Ohio State AS,
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
27
Ade Armando, Universitas Indonesia Depok Jakarta,
Samsurrijal Panggabean, Universitas Gajah Mada
Jakarta.
Mereka inilah kontributor-kontributor JIL yang
diperlukan
untuk
mengkampanyekan
program
penyebaran gagasan keagamaan yang plularis dan
inklusif. Program ini mereka sebut “ Jaringan Islam
Liberal “.
IV- PENUTUP.
Kepada segenap kaum muslimin yang dimulyakan
Allah, Nabi Muhammad telah bersabda :
ْ ‫ال ن ننا ْة ئف ننةْن ننأْأنن ن ْ ن ن يرةأْعا ننوْاي ننقْالةض ننري ْن ننأْين ننإ‬
ْ )ْ‫والْنأْين لفع ْا ْقيل ْالس عةْ(رواهْالبخ رن‬
Fitnah ini (serangan anak didik orientalis yang
terorganisir dalam JIL melalui pemikiran-pemikiran
miringnya), telah memecah kita menjadi tiga kelompok
:
Pertama; Kelompok yang mendapat predikat juara
Dhohirina ‘ala al-Haq, ini kelompok elite, mereka
adalah yang memerangi pemikiran-pemikiran Islam
liberal
Kedua; Kelompok diskreditor (Man Khodzalahum),
mereka adalah kelompok yang cuek menghadapi
serangan-serangan pemikiran liberalis.
Ketiga; Kelompok cuek (Man Khoolafahum),
mereka adalah barisan jaga jarak (golput), selalu
menjaga netralitas dari dua kelompok yang pro dan
kontra.
28 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
Terakhir, ini adalah realita yang berbenturan
dengan idealisme, dan itulah rumus sunnatullah agar
stabilitas aqidah Islam terjaga. Disebut dalam Alqur`an
:


...




  

‫(من‬


 
) 251: ‫سورة البقرة‬
“…seandainya Allah tidak menolak (keganasan)
sebagian manusia dengan yang lain, pasti rusaklah
bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia yang
di(curahkan) atas semesta alam.”
Dan benturan tadi bisa mendorong munculnya Ahlul
Haq yang terpanggil untuk mengemban tugas suci ini
sebagai penerus generasi Assabiquunal al-Awwaluun
mina al-Muhajiriin wa al-Anshoor yang tersebut dalam
QS. Al-Taubah; 100:


  
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
29
  









‫( التوبة‬



 
.) 100
“Dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridlo kepada mereka dan merekapun
ridlo kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai
di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selamalamanya. itulah kemenangan yang besar.”
Wallahu a’lam bi al-Showab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
REFERENSI :
Al-Qur`an.
Bukhori, Hadits.
Muslim, Hadits.
Abu Dawud, Hadits.
Ibnu Taimiyah, Tsalatsu Rasail filjihad.
Ibnu Katsir, Tareh Albidayah wan Nihayah.
Dr. Said Romdhon Al Buthi, Al-Jihad fil al-Islam.
Media Dakwah, edisi 333 Dzulhijjah 1422, H,
Maret 2002.
30 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
9. Harian Suara Merdeka, 18 Des,2002.
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
31
ANCAMAN
BAHAYA
ISLAM
LIBERAL
32 Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
Ancaman dan Bahaya Islam Liberal
33
Download