BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah, daerah (kabupaten/kota) menjadi titik sentral otonomi daerah. Daerah mempunyai kewenangan otonomi yang didasarkan pada azas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggungjawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. Selanjutnya, Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah tang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal tersebut menjadikan keuangan daerah merupakan salah satu faktor penentu dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan keuangan daerah dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD yang merupakan dokumen dalam penyusunan APBD dengan memuat pokok-pokok pikiran melalui proses penjaringan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah termasuk kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun anggaran sebelumnya. Kebijakan Umum APBD mempertimbangkan pula Rencana Stratejik Pemerintah Daerah dan Dokumen Perencanaan lainnya, kebijakan Pemerintah Pusat, pertimbangan kondisi sosial, politik, ekonomi dan isu-isu global yang berkembang di masyarakat. Kebijakan Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD serta kebijakan belanja pemerintah daerah yang lebih efisien, efektif dan selektif dalam belanja modal serta berorientasi pada LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 38 peningkatan ekonomi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik serta penerapan good governance. Untuk kebijakan pembiayaan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber penerimaan daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya. Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Kebijakan Umum APBD (KUA) Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2014 mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Lamandau, disusun dengan memformulasikan pemikiran pemerintah, aspirasi masyarakat serta pokok-pokok pikiran DPRD, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah bersama-sama DPRD menyusun dan menyepakati Kebijakan Umum APBD (KUA). Kebijakan Umum APBD tersebut menjadi dasar bagi penyusunan PPAS yang merupakan formulasi kegiatan prioritas yang terpilih dari sejumlah usulan kegiatan dengan mempertimbangkan kondisi anggaran serta potensi sumber daya yang ada dalam rangka pencapaian tujuan secara efisien dan efektif. KUA dan PPAS APBD selanjutnya menjadi pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun usulan program, kegiatan dan anggaran yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Kebijakan Umum APBD TA. 2014 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan DPRD Kabupaten Lamandau Nomor: 050/1523/Bapp.C/XI/2013 – Nomor: 170/900.1252/DPRD-LMD/XI/2013, tanggal 19 November 2013. Dan Kebijakan Umum Perubahan APBD TA. 2014 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan DPRD Kabupaten Lamandau Nomor: 050/997/Bapp.C/IX/2014 – Nomor: 170/900.926/DPRD-LMD/IX/2014, tanggal 26 September 2014. Selanjutnya, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Nomor: 20 Tahun 2013 Tentang APBD Kabupaten Lamandau TA. 2014, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Kabupaten Lamandau TA. 2014, Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama unsur Legislatif telah menyusun dan menetapkan anggaran untuk Tahun Anggaran 2014. APBD Tahun Anggaran 2014 dalam penyusunannya berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 39 Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program/kegiatan pembangunan tahun anggaran 2014, diperlukan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang bertujuan mengatur pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah antara lain (1) Sinkronisasi kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, (2) Penyelarasan hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten yang sudah terpilah menurut usulan sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Lamandau, APBN dan sumber pendanaan lainnya dengan rencana kerja pemerintah khususnya untuk kegiatan yang akan dibiayai dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan, (3) Memperhatikan isu-isu strategis SKPD yang berasal dari RPJMD dan Renstra SKPD Kabupaten Lamandau, (4) Konsistensi rencana kegiatan yang diusulkan dari hasil Musrenbang dengan rancangan RKP dan Rancangan Renja Kementerian/Lembaga yang dihasilkan Musrenbang Pusat, (5) Melakukan pembahasan kesesuaian antara rencana kegiatan yang diusulkan Pemerintah Daerah dengan kegiatan Kementerian/Lembaga yang akan dilaksanakan di daerah melalui dana dekonsentrasi dan atau tugas pembantuan. A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Otonomi daerah mempunyai makna adanya pelimpahan kewenangan yang sebelumnya dijalankan oleh Pemerintah Pusat dialihkan kepada Pemerintah Daerah. Hal tersebut membawa konsekuensi bahwa Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban menyelenggarakan segala kewenangan yang diberikan untuk mencapai kemakmuran, kesejahteraan, dan memberi pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat. Untuk dapat menyelenggarakan itu semua diperlukan kemampuan pendanaan dan pemerintah yang berujung kepada upaya melakukan optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Sumber pendapatan daerah merupakan seluruh penerimaan yang berasal dari daerah itu sendiri maupun alokasi dari Pemerintah Pusat sebagai wujud dari negara integralistik. Sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pemerintah Pusat selanjutnya diatur melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dalam rangka melakukan optimalisasi sumber pendapatan daerah terutama yang berasal dari penerimaan Asli daerah, mempunyai dampak yang tanpa disadari melupakan substansi dan nilai-nilai pelayanan. Hal ini sering terjadi dimana suatu Instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, disisi lain efek pelayanan tersebut memberi dampak kepada penerimaan daerah sehingga SKPD menghadapi dualisme fungsi yang saling LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 40 kontraproduktif. Kondisi ini pada akhimya akan mengakibatkan tidak optimalnya pelayanan kepada masyarakat. Menyikapi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Lamandau menyadari dan konsisten dalam menjalankan kebijakan terutama terhadap peraturan daerah yang mengatur mengenai fungsi-fungsi kelembagaan. Pemerintah Kabupaten Lamandau menyadari hal tersebut sehingga kebijakan yang diterapkan dalam menggali sumbersumber penerimaan daerah tetap memperhatikan aspek pelayanan dan senantiasa menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha, serta memperhatikan kepentingan masyarakat miskin. Dalam rangka mewujudkan visi daerah dan percepatan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Lamandau, tentunya diperlukan pembiayaan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berusaha menggali semua potensi sumber pendapatan. Upaya ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kebijakan antara lain : 1) Meningkatkan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan; 2) Mencegah kebocoran terhadap sumber-sumber pendapatan daerah; 3) Meningkatkan kemampuan operasional secara merata dan berkesinambungan, serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait; 4) Meningkatkan kemampuan operasi di semua lini; 5) Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dari segi pendapatan. Strategi penerimaan daerah untuk tahun 2014 tetap memperhatikan sektor perekonomian daerah dan nasional, dimana dalam rangka peningkatan pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi baik terhadap subyek maupun obyek pajak dan retribusi daerah maupun lain-lain pendapatan daerah tanpa mengkesampingkan potensi pendapatan yang lain. Prioritas pendapatan daerah diarahkan untuk selalu meningkatkan sumber pendapatan yang sah dengan prinsip tidak memberatkan masyarakat dan tidak mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan digunakan semata-mata hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 41 1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak Pemerintah Daerah dalam 1 (satu) Tahun Anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2014 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Pada tahun 2014, pendapatan daerah Kabupaten Lamandau bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan daerah tersebut masih didominasi oleh penerimaan yang bersumber dari dana perimbangan yang meliputi bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Diakui bahwa kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah masih sangat rendah. Meskipun pada prinsipnya sebagai daerah otonom seyogianya lebih mengandalkan pada kemampuan sendiri untuk membiayai pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamandau khususnya untuk meningkatkan target pendapatan asli daerah meliputi: memperkuat produk hukum daerah yang berkaitan dengan berbagai sumber pendapatan asli daerah serta menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah lainnya. Hasilnya, dapat dilihat dari kecenderungan peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mewujudkan peningkatan pendapatan daerah akan terus dilakukan langkah-langkah : a. Pemutakhiran Sistem Informasi Perpajakan Daerah sehingga tersedianya software dan hardware sistem perpajakan demi meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD); b. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi penagihan pajak dan retribusi daerah; c. Kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan pengurusan izin usaha; d. Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar kewajiban pajak dan retribusi daerah; LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 42 e. Meningkatkan koordinasi, evaluasi dan peningkatan potensi pendapatan dengan SKPD terkait yang melakukan pemungutan pajak dan retribusi daerah; f. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif; g. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM bidang pendapatan melalui pendidikan dan pelatihan teknis bidang pendapatan; h. Penyediaan infrastruktur penunjang pertumbuhan dan distribusi ekonomi daerah; i. Dalam rangka peningkatan pencapaian target pendapatan khususnya sektor PBB-P2 yang pengelolaannya mulai Januari 2014 diserahkan ke daerah, Pemerintah Daerah mempersiapkan sarana prasarana penunjang baik berupa Peraturan Daerah, Struktur Organisasi, serta Sumber Daya Manusia di Bidang Perpajakan; j. Diversifikasi usaha pertanian dan perkebunan, misalnya dengan penambahan varietas tanaman lain seperti coklat, jagung, dan tanaman lainnya. Intensifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan kinerja aparatur dalam upaya peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah yang ada, dengan kata lain melakukan upaya optimal dengan jenis pajak dan retribusi yang sudah ada dan secara terus menerus mengupayakan peningkatan pendapatan dan minimalisasi tunggakan baik pajak maupun retribusi yang sudah ada atau dimiliki. Sedangkan ekstensifikasi adalah suatu upaya mencari terobosan baru dengan perluasan jenis pajak dan retribusi yang mempunyai potensi untuk meningkatkan pendapatan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keberhasilan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan penerimaan melalui pajak daerah dan retribusi daerah, tergantung pada dua hal, yaitu: 1. Komitmen pemerintah daerah; 2. Metode/cara pemungutan pajak dan retribusi tersebut dilakukan. Komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan PAD tercermin dari besarnya nilai PAD yang ditargetkan dalam APBD. Semakin besar PAD yang ditargetkan menunjukkan bahwa pemerintah daerah mempunyai komitmen yang kuat dalam menggali dan memanfaatkan potensi PAD yang ada di daerahnya. Sedangkan cara pemungutannya, khususnya untuk Pajak Daerah, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu self assesment system dan official assesment system. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 43 Self assesment system adalah sistem pemungutan pajak daerah, dimana wajib pajak menghitung sendiri jumlah pajak yang harus dibayar. Perhitungan tersebut tentunya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam sistem ini wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri serta melaporkan pajak yang harus dibayar kepada dinas/instansi yang terkait. Sedangkan Official assesment system adalah suatu sistem pemungutan pajak, besarnya jumlah pajak yang harus dibayar dihitung oleh petugas pajak. Dalam sistem ini, inisiatif dan kegiatan dalam menghitung dan melakukan pemungutan pajak sepenuhnya ada pada aparatur perpajakan. Dengan menggunakan official assesment system ini berarti pemerintah daerah harus didukung sumber daya yang memadai baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Selain itu, dengan menggunakan official assesment system ini harus memiliki kemampuan adaptif dalam menangkap peluang dan perubahanperubahan untuk dipertimbangkan dalam melakukan official assesment system. Pemungutan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Lamandau, pada umumnya melalui kegiatan official assesment system. Sehingga secara periodik perlu dilakukan pembaharuan data (updating). Hasil assesment bulan/tahun sebelumnya, diperbaharui untuk dipakai sebagai dasar pemungutan pada bulan/tahun sekarang atau bulan/tahun berikutnya. Dalam kata lain, Pemerintah Kabupaten Lamandau perlu melakukan re-assesment terhadap jumlah wajib pajak dan besaran pajak yang harus dibayar. Ada beberapa alasan mengapa kegiatan updating perlu dilakukan: (1) setting ekonomi-sosial dalam wilayah Kabupaten Lamandau senantiasa berubah, yang tentunya akan mengubah jumlah PAD yang berpotensi untuk di pungut. (2) adanya tuntutan peraturan perundang-undangan untuk senantiasa memperbaiki dan mengoptimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. (3) adanya tuntutan masyarakat (melalui lembaga legislatif) kepada pemerintah daerah (lembaga eksekutif) untuk senantiasa meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Adapun upaya-upaya yang dilakukan berkaitan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Daerah Tahun 2014 meliputi: a). Penggalian dan pengembangan sumber-sumber pendapatan asli daerah, meningkatkan pendataan potensi pajak/retribusi daerah serta meningkatkan pemungutan pajak/retribusi daerah. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 44 b) Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak dan retribusi daerah, menyiapkan sarana untuk pemasangan iklan, pekan panutan pembayaran PBB, pemberian penghargaan bagi petugas pemungut yang berprestasi, penegakan sanksi bagi wajib pajak/wajib retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya. c). Meningkatkan koordinasi dengan para pengusaha serta memberi kesempatan kepada pengusaha berpartisipasi dalam mengelola dan melaksanakan pembangunan khususnya bagi yang telah memenuhi kewajiban pajak/retribusi. d). Mengutamakan produksi lokal dalam pelaksanaan pembangunan daerah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan memenuhi kewajiban pajak/retribusi. e). Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran membayar pajak/retribusi. f). Melakukan pendataan ulang terhadap aset atau kekayaan daerah yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah serta mengoptimalkan penggunaannya dalam memaksimalkan pendapatan daerah. g). Mengintensifkan dan mengevaluasi semua Peraturan Daerah yang berkaitan dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan memfungsikan tupoksi masing-masing Dinas/Badan sampai ketingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa. h). Meningkatkan koordinasi, konsultasi maupun rekonsiliasi khususnya bagi pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan maupun Bantuan Keuangan dari Provinsi, sehingga diharapkan realisasi pendapatan tersebut dapat terlaksana secara transparan sesuai dengan Peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Target dan Realisasi Pendapatan Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan belanja sebesar Rp. Rp. 628.056.503.376,- 607.800.053.511,- dan sehingga menargetkan terdapat defisit pendapatan sebesar anggaran sebesar Rp. 20.256.449.865,-. Realisasi pendapatan dan belanja masing-masing sebesar Rp. 621.640.023.012,11 dan Rp. 576.085.223.932,35, sehingga terdapat selisih surplus sebesar Rp. 45.554.799.079,76. Kontribusi Pendapatan Daerah masih didominasi oleh pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan yang ditargetkan sebesar Rp. 539.214.106.766,- realisasinya sebesar Rp. 539.872.421.099,- atau 102,28% LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 45 yang memberikan kontribusi sebesar 86,85%, sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan sebesar Rp. 20.902.124.600,- realisasinya sebesar Rp. 32.841.415.587,92 atau 157,12% baru dapat memberikan kontribusi sebesar 5,28% sedangkan dari Lain-lain Pendapatan Yang Sah dari target sebesar Rp. 47.683.822.145,- realisasinya sebesar Rp. 48.926.186.325,19 atau 102,61% hanya memberikan kontribusi sebesar 7,87%. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan APBD Kabupaten Lamandau kepada Pemerintah Pusat masih sangat besar. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, maka terlihat bahwa adanya pergeseran kontribusi dari jenis pendapatan daerah yang menunjukkan terjadinya peningkatan kontribusi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun 2013 kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 3,31%, Dana Perimbangan sebesar 88,38% dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar 8,32%. Gambar 9. Diagram Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA.2014 Kontribusi Terhadap Pendapatan Daerah TA.2014 7.87% 5.28% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan 86.85% Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Gambar 10. Diagram Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA.2013 dan TA.2014 Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah 2013-2014 2013 2014 88.38 86.85 3.31 8.32 5.28 PAD LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 Dana Perimbangan 7.87 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 46 Adapun target dan realisasi Pendapatan Daerah TA.2014 secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA. 2014 Kode Rek. Target Uraian (Rp.) 4 PENDAPATAN 4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 4.1.2 4.1.3 4.1.4 4.2 DANA PERIMBANGAN 4.2.3 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 4.3.1 Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi & Pemda lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lainnya 4.2.1 4.2.2 4.3.3 4.3.4 4.3.5 Realisasi Jumlah Pendapatan Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau (Rp.) (%) Kontribusi (%) 20.902.124.600,00 2.995.306.250,00 5.726.678.701,00 32.841.415.587,92 8.899.255.536,00 6.868.509.145,00 157,12 297,11 119,94 5,28 1,43 1,10 3.622.428.606,00 3.622.428.605,35 100,00 0,58 8.557.711.043,00 13.451.222.301,57 157,18 2,16 539.214.106.766,00 539.872.421.099,00 100,12 86,85 74.868.250.766,00 75.526.565.099,00 100,88 12,15 424.351.636.000,00 39.994.220.000,00 424.351.636.000,00 39.994.220.000,00 100,00 100,00 68,26 6,43 47.683.822.145,00 5.000.000.000,00 48.926.186.325,19 2.056.743.888,00 102,61 41,13 7,87 0,33 18.393.156.145,00 21.366.248.437,19 116,16 3,44 15.840.666.000,00 17.053.194.000,00 107,65 2,74 8.450.000.000,00 8.450.000.000,00 100,00 1,36 607.800.053.511,00 621.640.023.012,11 102,28 100,00 Gambar 11. Diagram Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA.2014 Target Realisasi 600,000,000,000 400,000,000,000 200,000,000,000 - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan Target 20,902,124,600 539,214,106,766 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 47,683,822,145 Realisasi 32,841,415,588 539,872,421,099 48,926,186,325 LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 47 Sumber Pendapatan Daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Anggaran dan realisasi pendapatan tahun 2014 dapat dijelaskan dibawah ini: 1) Pendapatan Asli Daerah Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari empat jenis, yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Rincian anggaran dan realisasi masing-masing jenis sampai akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Target dan Realisasi Penerimaan PAD Menurut Jenis Pendapatan TA. 2014 Kode Rek. Uraian 4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 4.1.2 4.1.3 4.1.4 Target (Rp.) 20.902.124.600,00 2.995.306.250,00 5.726.678.701,00 Realisasi (Rp.) 32.841.415.587,92 8.899.255.536,00 6.868.509.145,00 Kontribusi (%) 157,12 5,28 297,11 1,43 119,94 1,10 3.622.428.606,00 3.622.428.605,35 100,00 0,58 8.557.711.043,00 13.451.222.301,57 157,18 2,16 (%) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau Dari tabel diatas terlihat bahwa dari total target PAD tahun 2014 sebesar Rp. 20.902.124.600,- realisasinya sebesar Rp. 32.841.415.587,92 atau 157,12%. Dari empat komponen PAD tersebut diatas, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah merupakan komponen penyumbang terbesar yakni dengan kontribusi sebesar 2,16% sedangkan yang paling kecil adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yang hanya memberikan kontribusi sebesar 0,58%. Rincian capaian dari masing-masing komponen dapat dilihat pada uraian berikut: a) Pajak Daerah Realisasi Pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah Tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp. 2.995.306.250,- dan realisasinya sebesar Rp. 8.899.255.536,- atau 297,11%. Kontribusi paling besar untuk jenis Pajak Daerah Kabupaten Lamandau adalah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang menyumbang sebesar Rp. 5.458.543.959,- atau LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 48 61,34%, sedangkan yang paling kecil adalah dari Pajak Air Bawah Tanah yang hanya memberikan kontribusi sebesar Rp. 10.707.000,- atau 0,12%. Pencapaian prosentase realisasi nilai pajak paling tinggi dari target anggaran yang ditentukan untuk tahun 2014 dicapai oleh Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yaitu 5.458,54%, sebaliknya pencapaian realisasi pajak paling rendah adalah Pajak Reklame, yang realisasinya sebesar 64,05%. Pada tahun 2014 ada penambahan jenis Pajak baru yaitu Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) yang merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. PPB P2 yang sebelumnya merupakan pajak pusat, kini dialihkan menjadi pajak daerah kabupaten/kota. Hal ini tentunya membawa pengaruh positif bagi peningkatan PAD Kabupaten Lamandau. Rincian anggaran dan realisasi pajak daerah selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pajak Daerah TA. 2014 Menurut Jenis Pajak Kode Rek. 4.1.1 Uraian PAJAK DAERAH - Pajak Losmen/Hotel/Rumah Kos - Pajak Rumah Makan/Restoran - Pajak Hiburan - Pajak Reklame - Pajak Penerangan Jalan - Pajak Air Bawah Tanah - Pajak Mineral Bukan Logam & Batuan - PBB P2 - BPHTB Target (Rp.) 2.995.306.250,00 95.087.500,00 330.000.000,00 17.718.750,00 214.500.000,00 1.026.000.000,00 12.000.000,00 Realisasi (Rp.) 8.899.255.536,00 117.764.500,00 530.882.685,00 21.744.503,00 137.386.020,00 1.425.756.615,00 10.707.000,00 297,11 123,85 160,87 122,72 64,05 138,96 89,23 800.000.000,00 692.271.235,00 86,53 7,78 400.000.000,00 100.000.000,00 504.199.019,00 5.458.543.959,00 126,05 5.458,54 5,67 61,34 (%) Kontribusi (%) 100,00 1,32 5,97 0,24 1,54 16,02 0,12 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau b) Retribusi Daerah Penerimaan Retribusi Daerah Tahun 2014 dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Retribusi Jasa Umum, Jasa Usaha dan Perizinan Tertentu. Retribusi Daerah ditargetkan sebesar Rp. 5.726.678.701,- dan realisasinya sebesar Rp. 6.869.109.145,- atau 119,95% dengan kontribusi terbesar dari Retribusi Jasa Umum yaitu jenis Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar 48,50%. Sedangkan kontribusi paling kecil adalah Retribusi Penggantian Biaya KTP LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 49 dan Akte Catatan Sipil sebesar 0,03%. Namun, juga ada 1 (satu) objek Retribusi Jasa Umum yang tidak terealisasi yakni Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta. Realisasi paling besar untuk komponen Retribusi Jasa Usaha dicapai oleh Retribusi Tempat Khusus Parkir yang mencapai 109,34% dari anggaran sebesar Rp. 45.000.000,-. Namun, juga ada 1 (satu) objek Retribusi Jasa Usaha yang tidak terealisasi yakni Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga. Untuk komponen Retribusi Perizinan Tertentu, realisasi paling besar dicapai oleh Retribusi Gangguan/HO/ Keramaian yang mencapai 167,67% dari target anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Namun, juga ada 1 (satu) objek Retribusi Perizinan Tertentu yang tidak terealisasi yakni Retribusi Izin Trayek. Disamping itu, ada sebanyak 7 (tujuh) objek Retribusi yang tidak ditargetkan justru turut menyumbang penerimaan yaitu dari Retribusi Jasa Umum yang terdiri dari Retribusi Jasa Pelayanan Pendidikan, Sewa Alat Berat, Sewa Aula, Sewa Kursi, Sewa Sound System, Sewa Proyektor dan Sewa GPU. Anggaran dan realisasi Retribusi Daerah secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3. Target dan Realisasi Retribusi Daerah TA. 2014 Menurut Jenis Retribusi Kode Rek. 4.1.2 Uraian RETRIBUSI DAERAH Retribusi Jasa Umum - Pelayanan Kesehatan Puskesmas/ Pustu/ - Pelayanan Persampahan/Kebersihan - KTP, Akte Capil, Kartu Keluarga - Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum - Pelayanan Pasar - Pengujian Kendaraan Bermotor - Penggantian Biaya Cetak Peta - Jasa Pelayanan Pendidikan - Pengendalian Menara Telekomunikasi - Sewa Alat Berat - Sewa Aula - Sewa Kursi - Sewa Sound System - Sewa Proyektor - Gedung Pertemuan Umum (GPU) - Pelayanan Kesehatan LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 Target (Rp.) 5.726.678.701,00 4.637.660.701,00 Realisasi (Rp.) 6.869.109.145,00 5.918.405.095,00 Kontribusi (%) 119,95 100,00 127,62 86,16 2.372.500.000,00 2.078.098.500,00 87,59 30,25 55.537.500,00 2.000.000,00 7.000.000,00 140.000.000,00 55.620.000,00 20.000.000,00 37.803.810,00 1.947.199.391,00 42.650.000,00 1.815.000,00 10.725.000,00 137.833.850,00 180.354.000,00 3.885.000,00 43.705.590,00 23.273.250,00 24.890.000,00 3.130.000,00 400.000,00 600.000,00 35.570.000,00 3.331.474.905,00 76,79 90,75 153,21 98,45 324,26 115,61 171,09 0,62 0,03 0,16 2,01 2,63 0,00 0,06 0,64 0,34 0,36 0,05 0,01 0,01 0,52 48,50 (%) 50 Retribusi Jasa Usaha - Pemakaian Kekayaan Daerah - Terminal - Tempat Khusus Parkir - Rumah Potong Hewan (RPH) - Tempat Rekreasi dan Olah Raga Retribusi Perizinan Tertentu - Izin Mendirikan Bangunan - Izin Gangguan/HO/ Keramaian - Izin Trayek Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 579.018.000,00 499.018.000,00 10.000.000,00 45.000.000,00 20.000.000,00 5.000.000,00 149.434.000,00 77.185.000,00 2.028.000,00 49.205.000,00 21.016.000,00 - 25,81 15,47 20,28 109,34 105,08 - 2,18 1,12 0,03 0,72 0,31 0,00 510.000.000,00 250.000.000,00 250.000.000,00 10.000.000,00 801.270.050,00 382.099.875,00 419.170.175,00 - 157,11 152,84 167,67 - 11,66 5,56 6,10 0,00 c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup: Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah (BUMD), yaitu PT. Bank Pembangunan Kalteng (BPK). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah tersebut pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 3.622.428.606,- dan realisasinya sebesar Rp. 3.622.428.605,35 atau 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel 3.4. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan TA. 2014 Menurut Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah (BUMD). Kode Rek. Uraian HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD - PT. Bank Pembangunan Kalteng (BPK) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.1.3 Target (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 3.622.428.606,00 3.622.428.605,35 100,00 100,00 3.622.428.606,00 3.622.428.605,35 100,00 100,00 d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan. Secara umum dari anggaran sebesar Rp. 8.557.711.043,realisasinya sebesar Rp. 13.451.222.301,57 atau 157,18%. Dari jumlah LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 51 tersebut kontribusi terbesar diperoleh dari Penerimaan Rekening Deposito pada Bank Kalteng sebesar 64,59%. Disamping itu, terdapat 2 (dua) komponen yang tidak dianggarkan tetapi turut berkontribusi yaitu Pendapatan Denda Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan & Perkotaan (PBB P2), dan Pendapatan dari Pengembalian (Pendapatan yg masih perlu Konfirmasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel 3.5. Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah TA. 2014 Kode Rek. Target Uraian LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan : - Penjualan Hasil Peternakan Penerimaan Jasa Giro : - Jasa Giro Kas Daerah Penerimaan Bunga Deposito : - Rekening Deposito pada Bank Kalteng Pendapatan Denda Pajak : - Denda Pajak Reklame - Denda Penerangan Jalan - Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan - Denda Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan & Perkotaan (PBB P2) Pendapatan Denda Retribusi : - Pendapatan Denda Retribusi Jasa Umum Pendapatan dari Pengembalian : - Pendapatan Lainnya - Pendapatan yg masih perlu Konfirmasi - Pendapatan dari Hasil Temuan Bawasda/ Inspektorat & BPK Pembayaran Hutang Pensiun Dapem Induk : - Pembayaran Hutang Pensiun Dapem Induk Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.1.4 Realisasi (%) Kontribusi (%) (Rp.) (Rp.) 8.557.711.043,00 13.451.222.301,57 157,18 100,00 300.000.000,00 399.459.000,00 133,15 2,97 806.235.484,00 947.032.725,00 117,46 7,04 7.064.000.000,00 8.687.500.001,00 122,98 64,59 4.500.000,00 20.000.000,00 5.898.145,00 - 131,07 - 0,04 0,00 100.000,00 17.050,00 17,05 0,00 - 5.619.198,00 - 0,04 108.505.500,00 380.340.000,00 350,53 2,828 50.000.000,00 2.338.587.060,02 4.677,17 17,39 - 19.583.830,00 - 0,15 120.220.059,00 615.793.932,55 512,22 4,58 84.150.000,00 51.391.360,00 61,07 0,38 2). Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan pendapatan yang berasal dari Pemerintah Pusat. Dana Perimbangan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam; Dana Alokasi Umum LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 52 (DAU); dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Realisasi Dana Perimbangan TA. 2014 sebesar Rp. 539.872.421.099,- atau 100,12% dari anggaran sebesar Rp. 539.214.106.766,- dan merupakan jenis pendapatan dengan kontribusi terbesar yaitu mencapai 86,85% dari total realisasi Pendapatan Daerah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.6. Target dan Realisasi Dana Perimbangan TA. 2014 Kode Rek. 4.2 Uraian DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak Dana Alokasi Umum (DAU) 4.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.2.1 4.2.2 Target (Rp.) 539.214.106.766,00 74.868.250.766,00 424.351.636.000,00 39.994.220.000,00 Realisasi (Rp.) 539.872.421.099,00 75.526.565.099,00 424.351.636.000,00 39.994.220.000,00 Kontribusi (%) 86,85 12,15 68,26 6,43 (%) 100,12 100,88 100,00 100,00 Secara terperinci target dan realisasi Dana Perimbangan per jenis objeknya dapat dilihat pada uraian berikut: a) Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak Jenis Pendapatan ini dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam (SDA). Bagi Hasil Pajak terealisasi sebesar Rp. 30.392.692.619,- atau 147,68% dari target sebesar Rp. 20.579.436.044,- dengan kontribusi terbesar disumbang oleh jenis objek Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 35,90%. Sedangkan Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA terealisasi sebesar Rp. 45.133.872.480,- atau 83,14% dari target sebesar Rp. 54.288.814.722,dengan kontribusi terbesar diperoleh dari jenis objek Bagi Hasil Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti) sebesar 33,69%. Adapun rincian realisasi objek Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.7. Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) Menurut Jenis Pendapatan TA.2014 Kode Rek. 4.2.1 Target Uraian Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Pajak - Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan - Bagi Hasil Pajak Penghasilan (PPh) Psl 25 & Psl 29 Wajib Pajak Org Pribadi dlm negeri LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 Realisasi (%) Kontribusi (%) (Rp.) (Rp.) 74.868.250.766,00 75.526.565.099,00 100,88 100,00 20.579.436.044,00 30.392.692.619,00 147,68 40,24 16.597.505.007,00 27.115.099.950,00 163,37 35,90 70.335.685,00 58.931.941,00 83,79 0,08 53 - Bagi Hasil dari Pajak PPh pasal 21 - Bagi Hasil Pajak Cukai Tembakau Bagi Hasil Bukan Pajak/ (SDA) - Iuran Hak Pengusahaan Hutan - Provisi Sumber Daya Hutan - Dana Reboisasi - Iuran Tetap (Land-rent) - Iuran Eksplorasi & Eksploitasi (Royalti) - Iuran Pungutan Hasil Perikanan 3.911.595.352,00 - 3.211.437.883,00 7.222.845,00 82,10 - 4,25 0,01 54.288.814.722,00 3.111.150.505,00 6.497.049.307,00 8.632.793.384,00 2.055.957.120,00 45.133.872.480,00 1.555.575.252,00 6.981.729.807,00 9.176.158.750,00 1.589.994.892,00 83,14 50,00 107,46 106,29 77,34 59,76 2,06 9,24 12,15 2,11 33.589.449.920,00 25.447.231.369,00 75,76 33,69 402.414.486,00 383.182.410,00 95,22 0,51 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau b) Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) setiap tahunnya sebagai pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan besaran yang berbeda sesuai formulasi statistik yang kompleks antara lain menggunakan variabel jumlah penduduk dan luas wilayah. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan kontributor terbesar terhadap kelompok Pendapatan Dana Perimbangan. Pada tahun 2014 Dana Alokasi Umum dianggarkan sebesar Rp. 424.351.636.000,- realisasinya 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.8 Target dan Realisasi DAU TA. 2014 Kode Rek. Uraian Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Umum (DAU) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.2.2 Target (Rp.) 424.351.636.000,00 424.351.636.000,00 Realisasi (Rp.) 424.351.636.000,00 424.351.636.000,00 (%) 100,00 100,00 Kontribusi (%) 100,00 100,00 c) Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah alokasi dari APBN kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintah Daerah dan sesuai prioritas nasional, dengan besaran yang berbeda sesuai perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan kontributor terbesar ketiga setelah DAU dan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) terhadap kelompok Pendapatan Dana Perimbangan, bahkan terhadap Pendapatan Daerah. Pada tahun 2014 LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 54 Dana Alokasi Khusus terdiri dari 13 bidang urusan dengan total anggaran sebesar Rp. 39.994.220.000,- realisasinya 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.9 Target dan Realisasi DAK TA. 2014 Target (Rp.) 4.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 39.994.220.000,00 - DAK Bidang Pendidikan 9.986.390.000,00 - DAK Bidang Kesehatan 3.805.330.000,00 - DAK Bidang Infrastruktur Jalan 8.013.280.000,00 - DAK Bidang Air Bersih 1.044.470.000,00 - DAK Bidang Kelautan & Perikanan 1.926.820.000,00 - DAK Bidang Pertanian 4.229.380.000,00 - DAK Bidang Lingkungan Hidup 1.896.510.000,00 - DAK Bidang Irigasi 2.127.600.000,00 - DAK Bidang Sanitasi 1.366.020.000,00 - DAK Bidang Keluarga Berencana 739.790.000,00 - DAK Bidang Transportasi Darat 382.350.000,00 - DAK Bidang Kehutanan 1.724.850.000,00 - DAK Bidang Energi Pedesaan 2.751.430.000,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau Kode Rek. Uraian Realisasi (Rp.) 39.994.220.000,00 9.986.390.000,00 3.805.330.000,00 8.013.280.000,00 1.044.470.000,00 1.926.820.000,00 4.229.380.000,00 1.896.510.000,00 2.127.600.000,00 1.366.020.000,00 739.790.000,00 382.350.000,00 1.724.850.000,00 2.751.430.000,00 (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Kontribusi (%) 100,00 24,97 9,51 20,04 2,61 4,82 10,57 4,74 5,32 3,42 1,85 0,96 4,31 6,88 3). Lain – Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lain – lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya, Dana Penyesuian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya, serta Sumbangan Pihak Ketiga. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 47.683.822.145,- realisasinya sebesar Rp. 48.926.186.325,19 atau 102,61%. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.10 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA. 2014 Kode Rek. Uraian 4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 4.3.1 Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi & Pemda lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lainnya 4.3.3 4.3.4 4.3.5 Target (Rp.) 47.683.822.145,00 5.000.000.000,00 Realisasi (Rp.) 48.926.186.325,19 2.056.743.888,00 Kontribusi (%) 102,61 7,87 41,13 0,33 18.393.156.145,00 21.366.248.437,19 116,16 3,44 15.840.666.000,00 17.053.194.000,00 107,65 2,74 8.450.000.000,00 8.450.000.000,00 100,00 1,36 (%) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 55 a) Pendapatan Hibah Realisasi Pendapatan Hibah Tahun 2014 sebesar Rp. 2.056.743.888,atau 41,13% dari anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.11 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2014 Kode Rek. Uraian Pendapatan Hibah Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/ Organisasi Swasta Dalam Negeri - Badan/lembaga/organisasi swasta Bidang Kehutanan dan Perkebunan - Badan/lembaga/organisasi swasta Bidang Pertambangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.3.1 Target (Rp.) 5.000.000.000,00 Realisasi (Rp.) 2.056.743.888,00 Kontribusi (%) 41,13 100,00 2.500.000.000,00 1.518.087.888,00 60,72 73,81 2.500.000.000,00 538.656.000,00 21,55 26,19 (%) b) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun 2014 sebesar Rp. 21.366.248.437,19 atau 116,16% dari anggaran sebesar Rp. 18.393.156.145,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.12 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2014 Kode Rek. Uraian Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi - Pajak Kendaraan Bermotor - Pajak Kendaraan Diatas Air - Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor - Bea Balik Nama Kendaraan Diatas Air - Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor - Bagi Hasil Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Permukaan - Bagi Hasil dari Pajak Rokok Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.3.3 LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 Target (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 18.393.156.145,00 21.366.248.437,19 116,16 100,00 3.265.947.069,00 1.329.712,00 3.159.093.669,18 - 96,73 - 14,79 0,00 4.527.572.544,00 5.742.410.765,74 126,83 26,88 1.329.710,00 - - 0,00 8.956.051.279,00 11.499.431.597,13 128,40 53,82 12.396.129,00 9.556.790,84 77,09 0,04 1.628.529.702,00 955.755.614,30 - 4,47 56 c) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Realisasi Dana Penyesuaian tahun 2014 sebesar Rp. 17.053.194.000,atau 107,65% dari target sebesar Rp. 15.840.666.000,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.13 Target dan Realisasi Dana Penyesuaian TA. 2014 Kode Rek. Uraian Target (Rp.) Dana Penyesuaian dan Otonomi 15.840.666.000,00 Khusus Dana Penyesuaian - Tunjangan Profesi Guru PNSD 15.011.216.000,00 - Tambahan Penghasilan Guru 829.450.000,00 PNSD / Non Sertifikasi - Pendapatan Dana Proyek Pemerintah Daerah & Desentralisasi (DP2D2) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.3.4 Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 17.053.194.000,00 107,65 100,00 15.011.216.000,00 100,00 88,03 829.450.000,00 100,00 4,86 1.212.528.000,00 - 7,11 d) Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi tahun 2014 sebesar Rp. 8.450.000.000,- atau 100% dari target sebesar Rp. 8.450.000.000,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.14 Target dan Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi TA. 2014 Kode Rek. Uraian Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Bantuan Keuangan dari Provinsi - Bantuan Keuangan dari Provinsi DAK Kalteng Harati - Bantuan Keuangan dari Provinsi DAK Kalteng Barigas - Bantuan Keuangan dari Provinsi DAK Kalteng TMMD Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.3.5 Target (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 8.450.000.000,00 8.450.000.000,00 100,00 100,00 5.300.000.000,00 8.450.000.000,00 159,43 100,00 3.000.000.000,00 - - 0,00 150.000.000,00 - - 0,00 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Dalam pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah banyak hambatan baik dari internal SKPD maupun dari eksternal SKPD pengelola. Untuk LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 57 itu dapat disampaikan kendala, permasalahan/hambatan yang dihadapi dilapangan sebagai berikut: 1. Keterbatasan sumber daya manusia, yang ada di DPPKAD sehingga tidak dapat melakukan pengawasan/pemantauan secara optimal terhadap aktivitas usaha yang berkaitan dengan pajak daerah. 2. Tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak /retribusi masih rendah. 3. Belum adanya sanksi yang tegas bagi para wajib pajak yang melanggar ketentuan Peraturan Daerah tentang pajak. b. S o l u s i Berdasarkan permasalahan diatas, dapatlah disampaikan solusi atau upaya pemecahan masalah dalam rangka Pengembangan dan Peningkatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Lamandau sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, magang, study banding dll. 2. Meningkatkan intensitas dan efektifitas pendataan dan penagihan PAD. 3. Dalam rangka meningkatkan kesadaran wajib pajak/retribusi perlu dilaksanakan sosialisai, pemyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat yang lebih efektif dan tepat sasaran. 4. Menyempurnakan sistem dan prosedur pemungutan dan pengaturan serta penatausahaan penerimaan PAD. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 58 B. Pengelolaan Belanja Daerah 1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan kekayaan bersih. Belanja daerah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja. Adapun Arah dan Kebijakan Umum Belanja Daerah, tetap mengacu pada Kebijakan Umum Belanja Daerah yang telah ditetapkan, sesuai dengan prinsip anggaran kinerja yang telah disepakati untuk dilaksanakan secara penuh. Oleh sebab itu, Belanja Daerah diarahkan pada pelaksanaan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) setiap Dinas, Badan, Satuan Unit Kerja dalam melaksanakan Administrasi Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat sesuai dengan ketersediaan dana yang ada. Arah dan kebijakan belanja daerah ditetapkan dengan menyesuaikan kebutuhan pembangunan daerah dan target pendapatan dan penerimaan daerah, yaitu sebagai berikut: 1. Mempercepat reformasi kelembagaan ekonomi dan mewujudkan iklim usaha yang kondusif; 2. Penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana; 3. Peningkatan Aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan; 4. Revitalisasi pertanian dalam arti luas dan pembangunan pedesaan; 5. Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor; 6. Percepatan pembangunan infrastruktur; 7. Pembangunan desa perbatasan dan desa terisolir; 8. Perencanaan belanja daerah dengan menerapkan pendekatan anggaran berbasis kinerja; 9. Pengalokasian anggaran belanja dengan menggunakan asas efisiensi, asas ekonomis dan asas efektivitas; 10. Belanja daerah diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan. Langkah kebijakan belanja daerah Tahun Anggaran 2014 dalam upaya peningkatan pembangunan daerah sebagai berikut : 1. Kebijakan dalam bidang infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi dan drainase) meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan dalam kota, pembangunan jembatan, sarana air bersih, drainase, peningkatan jalan dalam LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 59 kota, peningkatan jalan dalam ibukota kecamatan dilaksanakan setiap tahun, pembukaan/peningkatan jalan tembus antar kecamatan/desa dan peningkatan jalan desa; 2. Dalam bidang kesehatan meningkatkan kapasitas dan pelayanan kesehatan RSUD, Puskesmas, Pustu dan Polindes serta pemberantasan penyakit menular. Bidang kesehatan lebih difokuskan kepada penyediaan alat – alat kesehatan dan obat – obatan terutama untuk Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Pustu dan Polindes. Peningkatan pelayanan kesehatan melalui berobat gratis melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) pada tingkat pelayanan dasar yaitu diseluruh puskesmas, puskesmas pembantu dan polindes. Pembangunan dan rehabilitasi sarana kesehatan terus ditingkatkan termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan teladan juga memacu bagi pekerja dibidang kesehatan agar selalu bersaing dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah daerah menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan pada setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Lamandau agar pelayanan kesehatan lancar juga kelancaran ketersediaan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Pemerintah daerah juga menyiapkan insentif bagi dokter spesialis berupa perumahan dinas dan mobil dinas serta menyiapkan anggaran biaya pendidikan bagi tenaga dokter yang berminat untuk mengikuti pendidikan spesialis. Meningkatkan perbaikan gizi dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat akan terus dilaksanakan agar pengetahuan kesehatan meningkat dan semakin baik; 3. Pada bidang pendidikan telah dicanangkan pendidikan gratis mulai tingkat SD sampai dengan SLTA. Pada tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diberikan bantuan operasional pada 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Lamandau. Pembangunan perguruan tinggi (politeknik) yang dilakukan secara bertahap dan telah diawali dengan studi kelayakan pada tahun 2009 dan pada tahun 2014 ini akan dilanjutkan pembangunan gedung politeknik yang dibarengi dengan penyediaan jasa tenaga pengajar dan tata usaha pada politeknik tersebut. Pembangunan serta rehabilitasi sekolah/ruang belajar, pengadaan mebeleur sekolah, pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah, pembangunan dan rehabilitasi rumah dinas guru/kepala sekolah, perpustakaan dan laboratorium terus ditingkatkan termasuk penyiapan tenaga LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 60 guru dan peningkatan kualitas pendidik melalui pendidikan formal (program S1 dan S2), pelatihan serta sertifikasi guru. Dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM), bidang pendidikan juga akan dilaksanakan pelatihan dan penyusunan SPM sehingga target yang dicanangkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat tercapai dengan maksimal. Pemerintah daerah juga menyiapkan alokasi dana dalam APBD untuk membantu penyelesaian tugas akhir bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikannya serta menyiapkan anggaran bagi generasi muda yang berprestasi dan berhasil melalui Seleksi bagi Calon Praja untuk mengikuti pendidikan pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Serta memberikan beasiswa bagi putra/putri Kabupaten Lamandau dari setiap desa/kelurahan, disamping itu disediakan pula beasiswa bagi siswa-siswi dari keluarga yang kurang mampu; 4. Penyediaan sumber daya listrik bagi masyarakat telah dilakukan melalui sewa mesin genset listrik bekerjasama dengan PT. PLN (Persero) Ranting Nanga Bulik, pengadaan PLTS bagi desa-desa yang sulit terjangkau jaringan listrik. Pada tahun 2014 ini, Pemerintah Daerah masih melanjutkan melakukan sewa mesin genset listrik, bangunan terpusat pada satu lokasi (aset berupa tanah dan bangunan seluruhnya milik pemerintah daerah), daya listrik yang dihasilkan dijual kepada PT. PLN (Persero) di lokasi Kecamatan Menthobi Raya untuk selanjutnya disalurkan pada masyarakat. Melalui pola ini juga diharapkan masyarakat dapat menerima pelayanan yang lebih baik khususnya bagi masyarakat di Nanga Bulik dan sekitarnya. Sedangkan untuk masyarakat diwilayah lainnya akan diupayakan dengan membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) secara bertahap serta pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Kedepannya diharapkan kecamatan lain yang belum tersedia sumber daya listrik secara bertahap akan dilakukan sewa mesin genset listrik. 5. Penyediaan air bersih tetap menjadi prioritas dengan cara meningkatkan kemampuan pelayanan PDAM Nanga Bulik. Dalam rangka meningkatkan pelayanan PDAM terhadap masyarakat tentunya dibarengi dengan peningkatan kualitas air bersih dan kelancaran air yang disalurkan pihak PDAM pada pelanggannya. Pada kecamatan yang memiliki sumber air bersih dari perbukitan, maka penyediaan air bersih dihasilkan untuk daerah-daerah tersebut bersumber air bersih terdekat. Selain daerah tersebut diatas LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 61 penyediaan air bersih pada wilayah lainnya dilakukan dengan pembuatan sumur gali. 6. Bidang sarana dan prasarana perhubungan Tahun 2014 berupa terlaksananya land clearing Bandar Udara, terlaksananya Studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) pada terminal AKAP serta terlaksananya penataan lahan untuk jembatan timbang. 7. Dibidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta ketahanan pangan, penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian, peningkatan produksi dan produktivitas dan mutu produk perkebunan juga pertanian, pendistribusian bibit ternak, peningkatan produksi ikan hasil budidaya, pengembangan Balai Benih Ikan (BBI). Dibidang kehutanan, pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan, terbangunnya hutan percontohan, pengembangan kebun rakyat dan pembangunan demplot kopi. 2. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2014 Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, klasifikasi Belanja menurut jenis belanja, terdiri dari: a. Belanja Tidak Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/Pemerintah Desa, dan Belanja Tidak Terduga. b. Belanja Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal. Adapun total anggaran belanja daerah pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 628.056.503.376. dan terealisasi sebesar Rp. 576.085.223.932,35 atau 91,73% dari yang dianggarkan, dengan proporsi 39,51% Belanja Tidak Langsung dan 60,49% Belanja Langsung. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, maka terlihat bahwa adanya peningkatan jumlah anggaran belanja sebesar 8,58% yaitu LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 62 dari Rp. 578.411.892.919,- dengan realisasi sebesar Rp. 532.944.433.294,11, dengan proporsi 40,92% Belanja Tidak Langsung dan 59,08% Belanja Langsung. Gambar 11. Diagram Proporsi Belanja Daerah TA.2014 Proporsi Belanja Daerah TA.2014 39.51% Belanja Tidak Langsung 60.49% Belanja Langsung Gambar 12. Diagram Proporsi Belanja Daerah (Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung) TA.2013 - TA.2014 Perbandingan Proporsi Belanja Daerah 2013-2014 600,000,000,000.00 500,000,000,000.00 400,000,000,000.00 300,000,000,000.00 200,000,000,000.00 100,000,000,000.00 Belanja Langsung TA. 2013 314,870,306,530.67 TA. 2014 348,482,089,752.10 Belanja Tidak Langsung 218,074,126,763.44 227,603,134,180.25 Belanja Daerah TA. 2014 secara terinci adalah sebagai berikut: LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 63 Tabel 3.15 Anggaran & Realisasi Belanja Daerah Kab. Lamandau TA. 2014 Kode Uraian Rek. 5 BELANJA 5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG Anggaran Setelah Perubahan (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) Proporsi (%) 246.727.890.016,06 227.603.134.180,25 92,25 39,51 5.2 381.328.613.359,94 348.482.089.752,10 91,39 60,49 628.056.503.376,00 576.085.223.932,35 91,73 100,00 BELANJA LANGSUNG Jumlah Belanja Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau Rincian per komponen belanja dapat dilihat pada penjelasan berikut: a. Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2014 dianggarkan sebesar Rp. 246.727.890.016,06 dan terealisasi sebesar Rp. 227.603.134.180,25 atau 92,25%. Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau Tahun 2014 terdiri dari: a.1) Belanja Pegawai Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada PNS/CPNS yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kabupaten Lamandau, termasuk gaji, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD, gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta penghasilan/penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai yakni memberikan tambahan penghasilan/tunjangan daerah sesuai kemampuan keuangan daerah. Belanja Pegawai tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 195.775.133.003,06,- terealisasi sebesar Rp. 180.217.975.014,- atau 92,05% dengan proporsi sebesar 31,28%. a.2) Belanja Hibah Anggaran untuk belanja hibah dialokasikan dalam APBD Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2014 diberikan pada pemerintah desa, lembaga/organisasi berupa Hibah kepada TNI (untuk Bhakti TNI/TMMD), hibah kepada umat Islam, hibah kepada umat Protestan, LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 64 hibah kepada umat Katolik, hibah kepada umat Hindu, LPTQ, LPP, FKUB, fungsi pendidikan, fungsi kesenian, Dewan Adat Dayak, Marching Band Bahaum Bakuba, Dekranasda, Wredatama, Karang Taruna, organisasi kewanitaan, KORPRI, Kwarcab, KONI, PMI, KNPI, Dekopin, Persatuan Wartawan, hibah Panitia Pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya, Komisi Penanggulangan AIDS. Dari anggaran sebesar Rp. 20.380.659.013,terealisasi sebesar Rp. 18.233.135.000,- atau 89,46% dengan proporsi 3,17%. a.3) Belanja Bantuan Sosial. Pada Tahun Anggaran 2014 Pemerintah Kabupaten Lamandau masih tetap menganggarkan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk membantu pelaksanaan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Belanja bantuan sosial diberikan kepada organisasi sosial kemasyarakatan, kelompok masyarakat, anggota masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku. Bantuan sosial akan diberikan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Pemberian bantuan sosial sifatnya tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran. Dalam belanja bantuan sosial tersebut dialokasikan anggaran untuk Bantuan BLMPNPM MP, bantuan sosial kepada anggota masyarakat pada fungsi pendidikan dan fungsi Kesra. Dari anggaran sebesar Rp. 3.350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.422.351.530,- atau 72,31% dengan proporsi 0,42%. a.4) Belanja Bantuan Keuangan. Pada Tahun Anggaran 2014 Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap menganggarkan bantuan keuangan yang digunakan untuk bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Desa. Bantuan keuangan kepada Provinsi berupa kontribusi pendanaan bersama (sharing) terhadap kerjasama pembiayaan sewa transponder dengan TVRI Kalteng dan Aviastar. Sedangkan bantuan keuangan kepada pemerintahan desa berupa Alokasi Dana Desa (ADD). Alokasi anggaran bantuan keuangan kepada pemerintah desa meliputi TPAD kades, TPAD sekdes, TPAD kaur, operasional dan tunjangan demang, insentif ketua BPD, insentif wakil LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 65 ketua BPD, insentif sekretaris BPD, insentif anggota BPD, alokasi dana desa, tunjangan sekretaris damang, dan mantir adat kecamatan, desa serta kelurahan, serta operasional 5 desa persiapan. Anggaran ADD selanjutnya dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Bantuan keuangan juga diberikan kepada Partai Politik, kepada APKASI Pusat dan Provinsi, serta FORSEDASI. Dari anggaran sebesar Rp. 27.062.098.000,- terealisasi sebesar Rp. 26.729.672.636,25 atau 98,77% dengan proporsi 4,64%. a.5) Belanja Tidak Terduga. Pada tahun 2014 kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap menganggarkan belanja tidak terduga untuk menanggulangi kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah seperti penanggulangan bencana alam/kejadian luar biasa (KLB), bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Kegiatan yang bersifat tidak biasa yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintah demi terciptanya keamanan, ketenteraman dan ketertiban. Dari anggaran sebesar Rp. 160.000.000,- terealisasi nihil atau 0% dengan proporsi 0%. Rincian anggaran dan realisasi Belanja Tidak Langsung dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.16 Anggaran & Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2014 Kode Rek. 5.1 5.1.1 5.1.4 5.1.5 Uraian BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan kepada 5.1.7 Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemdes 5.1.8 Belanja Tidak Terduga Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 Anggaran Setelah Perubahan (Rp.) 246.727.890.016,06 195.775.133.003,06 20.380.659.013,00 3.350.000.000,00 Realisasi (Rp.) 227.603.134.180,25 180.217.975.014,00 18.233.135.000,00 2.422.351.530,00 92,25 92,05 89,46 72,31 27.062.098.000,00 26.729.672.636,25 98,77 4,64 160.000.000,00 - - 0,00 (%) Proporsi (%) 39,51 31,28 3,17 0,42 66 b. Belanja Langsung Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2014 dianggarkan sebesar Rp. 381.328.613.359,94 dan terealisasi sebesar Rp. 348.482.089.752,10 atau 91,39%. b.1) Belanja Pegawai pada Belanja Langsung meliputi Honorarium PNS, Honorarium Non PNS, Uang Lembur PNS, dan Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS. Pada tahun 2014 Belanja Pegawai dianggarkan sebesar Rp. 36.412.887.777,- terealisasi sebesar Rp. 32.754.022.668,- atau 89,95 % dengan proporsi sebesar 5,69%. b.2) Belanja Barang dan Jasa pada tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 149.085.217.095,- terealisasi sebesar Rp. 132.025.540.616,20 atau 88,56% dengan proporsi sebesar 22,92%. b.3) Belanja Modal dominan digunakan untuk belanja jalan, irigasi/jaringan, belanja gedung dan bangunan serta pengadaan peralatan. Pada tahun 2014 Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp. 195.830.508.487,94 terealisasi sebesar Rp. 183.702.526.467,90 atau 93,81% dengan proporsi tertinggi yaitu sebesar 31,89%. Rincian anggaran dan realisasi Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.17 Anggaran & Realisasi Belanja Langsung TA. 2014 Kode Anggaran Setelah Uraian Rek. Perubahan (Rp.) 5.2 BELANJA LANGSUNG 381.328.613.359,94 5.2.1 Belanja Pegawai 36.412.887.777,00 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 149.085.217.095,00 5.2.3 Belanja Modal 195.830.508.487,94 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau Realisasi (Rp.) 348.482.089.752,10 32.754.022.668,00 132.025.540.616,20 183.702.526.467,90 (%) 91,39 89,95 88,56 93,81 Proporsi (%) 60,49 5,69 22,92 31,89 Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja menurut organisasi atau SKPD tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.18 No. 1. 2. 3. Anggaran & Realisasi Belanja TA. 2014 Menurut Organisasi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) SKPD Dinas DIKJAR Dinas Kesehatan RSUD Lamandau LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 Anggaran Belanja Proporsi (Rp.) (%) 148.603.556.933,00 41.287.075.282,00 23.174.925.956,00 23,66 6,57 3,69 Realisasi (Rp.) % 137.697.111.904,00 36.127.980.439,00 20.903.141.344,78 92,66 87,50 90,20 Proporsi (%) 23,90 6,27 3,63 67 110.827.211.574,00 7.321.405.158,00 6.989.972.800,00 5.655.080.090,00 5.124.465.287,00 3.903.961.770,00 5.539.180.315,00 10.873.542.500,00 7.648.647.500,00 5.832.445.900,00 4.770.250.035,00 3.809.282.080,00 5.309.081.500,00 3.458.672.700,00 478.400.000,00 48.608.884.248,00 14.654.005.826,00 4.312.561.678,00 63.873.282.413,00 3.099.693.680,00 7.552.360.250,00 1.923.844.808,00 3.829.383.750,00 2.915.036.652,00 2.969.609.000,00 1.714.819.482,00 1.893.262.000,00 1.891.175.000,00 1.893.635.276,00 5.348.240.000,00 5.276.367.800,00 1.621.120.000,00 16.730.602.245,00 15.485.969.638,00 21.855.492.250,00 17,65 1,17 1,11 0,90 0,82 0,62 0,88 1,73 1,22 0,93 0,76 0,61 0,85 0,55 0,08 7,74 2,33 0,69 10,17 0,49 1,20 0,31 0,61 0,46 0,47 0,27 0,30 0,30 0,30 0,85 0,84 0,26 2,66 2,47 3,48 103.537.350.761,44 6.894.481.904,00 6.205.464.290,00 5.167.992.752,00 4.727.453.308,00 3.803.525.184,00 4.485.471.381,00 10.591.051.012,05 7.066.155.536,00 5.606.817.439,00 4.341.119.180,00 3.503.323.271,00 5.228.611.212,00 3.274.468.307,00 432.188.977,00 43.770.228.898,20 13.464.307.557,00 3.949.187.068,00 59.163.260.024,25 2.860.558.546,00 6.527.487.590,00 1.850.294.389,00 3.650.734.154,00 2.717.326.401,00 2.937.929.093,00 1.657.900.304,00 1.875.506.574,00 1.871.869.062,00 1.883.977.349,00 5.120.076.748,00 4.834.104.729,00 1.338.427.663,00 15.020.640.649,63 11.373.794.375,00 20.623.904.556,00 93,42 94,17 88,78 91,39 92,25 97,43 80,98 97,40 92,38 96,13 91,00 91,97 98,48 94,67 90,34 90,05 91,88 91,57 92,63 92,29 86,43 96,18 95,33 93,22 98,93 96,68 99,06 98,98 99,49 95,73 91,62 82,56 89,78 73,45 94,36 17,97 1,20 1,08 0,90 0,82 0,66 0,78 1,84 1,23 0,97 0,75 0,61 0,91 0,57 0,08 7,60 2,34 0,69 10,27 0,50 1,13 0,32 0,63 0,47 0,51 0,29 0,33 0,32 0,33 0,89 0,84 0,23 2,61 1,97 3,58 Jumlah Belanja 628.056.503.376,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 100,00 576.085.223.932,35 91,73 100,00 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. Dinas Pekerjaan Umum BAPPEDA DISHUBKOMINFO Badan Lingkungan Hidup DISDUKCAPIL BPPPAKB DISOSNAKERTRANS DISPERINDAGKOP & UMKM DISPARSENIBUD DISPORA Badan KESBANGPOLINMAS BPBD Kantor SATPOL PP. DPRD KDH/WKDH Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Inspektorat DPPKAD BPPTPM BKPP Kec. Bulik Timur Kec. Bulik Kec. Lamandau Kec. Delang Kec. Sematu Jaya Kec. Menthobi Raya Kec. Belantikan Raya Kec. Batang Kawa BPPKP BPMDes Kantor PUSTARDA DISTANAKAN DISHUTBUN DISTAMBEN Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Dinas Pendidikan dan Pengajaran merupakan SKPD dengan jumlah anggaran tertinggi yaitu mencapai Rp. 148.603.556.933,- dan terealisasi sebesar Rp. 137.697.111.904,- atau 92,66% dan proporsi belanjanya terhadap total anggaran belanja yaitu sebesar 23,90%. Hal ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama DPRD dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan sesuai amanat Pasal 31 ayat (4) UUD 1945 yaitu negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 68 20% dari APBN serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan/kendala - Pada dasarnya permasalahan umum yang dihadapi daerah saat ini terkait dengan belanja daerah adalah Pemerintah Daerah seringkali dihadapkan pada tingginya kebutuhan daerah yang tidak seimbang dengan kemampuan yang dimiliki daerah. Sementara disisi lain masyarakat menuntut adanya perbaikan kualitas pelayanan dimana hal ini tentunya memerlukan sumber daya yang cukup besar dalam merealisasikannya. b. Solusi: Dalam menghadapi situasi ini diperlukan penanganan ataupun solusi sebagai upaya pemecahan masalah yang antara lain : - Menetapkan skala prioritas belanja daerah dalam menghadapi begitu banyak kebutuhan yang memerlukan pembiayaan yang besar pula dan melakukan penghematan belanja seperti membayar honorarium dan perjalanan dinas secara selektif dan proporsional; - Memilih aktivitas ataupun kegiatan yang dapat memberi umpan balik ataupun memberikan dampak positif bagi peningkatan sektor pembangunan lain; - Menetapkan standar analisis belanja yang pada saat ini masih dalam bentuk standar harga barang dan jasa yang menjadi acuan atau batas tertinggi dalam penganggaran belanja daerah; - Pengendalian dan pengukuran untuk alokasi anggaran masing-masing kegiatan untuk menilai kewajaran pembebanan biaya dalam pelaksanaan kegiatan; - Merealisasikan anggaran belanja sesuai kebutuhan riil karena tidak selamanya belanja yang telah dianggarkan harus dihabiskan. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 69 C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah 1. Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan di terima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Berkaitan dengan defisit APBD TA. 2014 sebagaimana tergambar dalam tabel 2. Pada Bab III, maka defisit tersebut ditutup dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (APBD murni), yang bukan berasal dari anggaran kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan atau diselesaikan pada tahun 2014 dan akan diluncurkan pada tahun 2015, tetapi dengan cara meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran belanja dan atau memacu pendapatan daerah tahun 2014. a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan mencakup Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan derah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. SiLPA mencakup pelampauan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2014, SiLPA Tahun Anggaran 2013 akan digunakan untuk menutup defisit anggaran serta pembiayaan kegiatan prioritas daerah. b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, dan pemberian pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan dianggarkan untuk penyertaan modal di PT. Bank Kalteng, penyertaan modal pada PDAM, Perusahaan Daerah Bajurung Raya dan pada PT.JAMKRIDA Kalteng. Kondisi umum pembiayaan dalam Rancangan APBD Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2014 dari sisi peneriman baru bersumber pada jenis penerimaan yaitu sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA). Hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten Lamandau belum melakukan kebijakan lain yang merupakan sumber LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 70 pembiayaan. Sedangkan pengeluaran untuk pembiayaan masih untuk membayar penyertaan modal (Investasi) daerah pada PT. Bank Pembangunan Kalteng, PT. JAMKRIDA Kalteng, penyertaan modal pada PDAM dan Perusahaan Daerah Bajurung Raya. 2. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014 Pembiayaan Daerah pada tahun 2014 untuk Bagian Penerimaan dianggarkan sebesar Rp. 95.537.991.690,- dan terealisasi 100% dari target. Begitu pula untuk Bagian Pengeluaran dianggarkan sebesar Rp. 6.450.000.000,- dan terealisasi 100% dari target. Karena terjadinya Defisit pada APBD Tahun Anggaran 2014 yakni sebesar Rp. 20.256.449.865,- maka Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 89.087.991.690,- (Penerimaan Daerah sebesar Rp. 95.537.991.690,-dikurangi Pengeluaran Daerah sebesar Rp. 6.450.000.000,-),sehingga masih ada SILPA Tahun Berkenaan sebesar Rp. 68.831.541.825,-. Adapun rincian Pembiayaan Daerah dan realisasi tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.19. Target & Realisasi Pembiayaan Daerah Kab. Lamandau TA. 2014 Kode Rek. 6.1 6.1.1 6.1.2 6.1.4 6.2 6.2.1 6.2.2 6.2.3 Anggaran Setelah Perubahan (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) PENERIMAAN Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Pencairan Dana Cadangan Penerimaan Pinjaman Daerah 95.537.991.690,00 95.537.991.690,00 100,00 95.537.991.690,00 95.537.991.690,00 100,00 - - - Jumlah Penerimaan 95.537.991.690,00 95.537.991.690,00 100,00 PENGELUARAN Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemda Pembayaran Pokok Utang 6.450.000.000,00 6.450.000.000,00 - 6.450.000.000,00 6.450.000.000,00 - 100,00 100,00 - Jumlah Pengeluaran 6.450.000.000,00 6.450.000.000,00 100,00 89.087.991.690,00 89.087.991.690,00 100,00 68.831.541.825,00 134.642.790.769,76 195,61 Uraian Pembiayaan Netto SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 71 Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Bank Kalteng Nomor 40 tanggal 28 Juni 2008 mengalami perubahan modal dasar perseroan sehingga berpengaruh pada perubahan komposisi Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Kabupaten Lamandau pada Perseroan Terbatas (PT) Bank Kalimantan Tengah sebelumnya sejumlah Rp. 6.000.000.000,- bertambah sejumlah Rp.13.500.000.000,- menjadi sejumlah Rp. 19.500.000.000,- . Modal yang telah disetor sampai tahun 2009 sejumlah Rp. 6.000.000.000,- sisa sejumlah Rp. 13.500.000.000,- sesuai Perda No. 07 Tahun 2011 Penyertaan Modal dibagi dalam 4 tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dengan kewajiban penyertaan modal (investasi) setiap tahun rata-rata sejumlah Rp. 3.375.000.000,-. Pada tahun anggaran 2014, penyertaan modal pada PT. Bank Kalimantan Tengah sejumlah Rp. 2.750.000.000,Sesuai Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lamandau kepada Perusahaan Daerah (PD) Bajurung Raya dialokasikan sejumlah Rp. 10.000.000.000,- yang dibagi selama 10 (sepuluh) tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020. Besarnya alokasi dana cadangan setiap tahun sejumlah Rp. 500.000.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000.000,-. Pada tahun anggaran 2014, penyertaan modal pada Perusahaan Daerah Bajurung Raya sejumlah Rp. 1.200.000.000,Sesuai Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lamandau kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau dialokasikan sejumlah Rp. 5.000.000.000,- yang dibagi selama 5 (lima) tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Besarnya alokasi dana cadangan setiap tahun sejumlah Rp. 1.000.000.000,-. Pada tahun anggaran 2014, penyertaan modal pada PDAM Kabupaten Lamandau sejumlah Rp.1.000.000.000,-. Pemerintah Kabupaten Lamandau pada tahun anggaran 2014 juga melakukan penyertaan modal pada PT. JAMKRIDA Kalimantan Tengah sebesar Rp. 1.500.000.000,- 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan/kendala yang dihadapi antara lain: - PDAM dan PD. Bajurung Raya belum mampu berkontribusi kepada daerah; LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 72 - Penyertaan modal pada PT. Bank Kalteng besarannya masih menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. - Penyertaan modal pada PT. Jamkrida Kalteng baru dimulai tahun 2014. b. Solusi yang dapat dilaksanakan yaitu: - PDAM dan PD. Bajurung Raya harus mampu menciptakan terobosan dan inovasi baru dalam pelaksanaan kegiatan agar mencapai target yang diinginkan sehingga pada saatnya nanti dapat mandiri dan berkontribusi untuk PAD Kabupaten Lamandau. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2014 73