BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah, daerah (kabupaten/kota) menjadi titik sentral otonomi daerah. Daerah mempunyai kewenangan otonomi yang didasarkan pada azas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggungjawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. Selanjutnya, Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah tang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal tersebut menjadikan keuangan daerah merupakan salah satu faktor penentu dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan keuangan daerah dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD yang merupakan dokumen dalam penyusunan APBD dengan memuat pokok-pokok pikiran melalui proses penjaringan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah termasuk kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun anggaran sebelumnya. Kebijakan Umum APBD mempertimbangkan pula Rencana Stratejik Pemerintah Daerah dan Dokumen Perencanaan lainnya, kebijakan Pemerintah Pusat, pertimbangan kondisi sosial, politik, ekonomi dan isu-isu global yang berkembang di masyarakat. Kebijakan Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD serta kebijakan belanja pemerintah LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 39 daerah yang lebih efisien, efektif dan selektif dalam belanja modal serta berorientasi pada peningkatan ekonomi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik serta penerapan good governance. Untuk kebijakan pembiayaan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber penerimaan daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya. Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Kebijakan Umum APBD (KUA) Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2015 mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Lamandau, disusun dengan memformulasikan pemikiran pemerintah, aspirasi masyarakat serta pokok-pokok pikiran DPRD, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah bersama-sama DPRD menyusun dan menyepakati Kebijakan Umum APBD (KUA). Kebijakan Umum APBD tersebut menjadi dasar bagi penyusunan PPAS yang merupakan formulasi kegiatan prioritas yang terpilih dari sejumlah usulan kegiatan dengan mempertimbangkan kondisi anggaran serta potensi sumber daya yang ada dalam rangka pencapaian tujuan secara efisien dan efektif. KUA dan PPAS APBD selanjutnya menjadi pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun usulan program, kegiatan dan anggaran yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Kebijakan Umum APBD TA. 2015 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan DPRD Kabupaten Lamandau Nomor: 050/1465/Bapp.C/XII/2014 – Nomor: 170/900.1161/DPRD-LMD/XII/2014, tanggal 01 Desember 2014. Dan Kebijakan Umum Perubahan APBD TA. 2015 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Lamandau 050/1578/Bapp.C/IX/2015 dengan – Nomor: DPRD Kabupaten Lamandau 170/900.1260/DPRD-LMD/IX/2015, Nomor: tanggal 16 September 2015. Selanjutnya, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Nomor: 12 Tahun 2014 Tentang APBD Kabupaten Lamandau TA. 2015, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 24 Tahun 2015 tentang Perubahan APBD Kabupaten Lamandau TA. 2015, Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama unsur Legislatif telah menyusun dan menetapkan anggaran untuk Tahun Anggaran 2015. APBD Tahun Anggaran 2015 dalam penyusunannya berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 40 dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program/kegiatan pembangunan tahun anggaran 2015, diperlukan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang bertujuan mengatur pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah antara lain (1) Sinkronisasi kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, (2) Penyelarasan hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten yang sudah terpilah menurut usulan sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Lamandau, APBN dan sumber pendanaan lainnya dengan rencana kerja pemerintah khususnya untuk kegiatan yang akan dibiayai dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan, (3) Memperhatikan isu-isu strategis SKPD yang berasal dari RPJMD dan Renstra SKPD Kabupaten Lamandau, (4) Konsistensi rencana kegiatan yang diusulkan dari hasil Musrenbang dengan rancangan RKP dan Rancangan Renja Kementerian/Lembaga yang dihasilkan Musrenbang Pusat, (5) Melakukan pembahasan kesesuaian antara rencana kegiatan yang diusulkan Pemerintah Daerah dengan kegiatan Kementerian/Lembaga yang akan dilaksanakan di daerah melalui dana dekonsentrasi dan atau tugas pembantuan. A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Otonomi daerah mempunyai makna adanya pelimpahan kewenangan yang sebelumnya dijalankan oleh Pemerintah Pusat dialihkan kepada Pemerintah Daerah. Hal tersebut membawa konsekuensi bahwa Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban menyelenggarakan segala kewenangan yang diberikan untuk mencapai kemakmuran, kesejahteraan, dan memberi pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat. Untuk dapat menyelenggarakan itu semua diperlukan kemampuan pendanaan dan pemerintah yang berujung kepada upaya melakukan optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Sumber pendapatan daerah merupakan seluruh penerimaan yang berasal dari daerah itu sendiri maupun alokasi dari Pemerintah Pusat sebagai wujud dari negara integralistik. Sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pemerintah Pusat selanjutnya diatur melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dalam rangka melakukan optimalisasi sumber pendapatan daerah terutama yang berasal dari penerimaan Asli daerah, mempunyai dampak yang tanpa disadari melupakan substansi dan nilai-nilai pelayanan. Hal ini sering terjadi dimana suatu Instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dibentuk untuk memberikan LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 41 pelayanan kepada masyarakat, disisi lain efek pelayanan tersebut memberi dampak kepada penerimaan daerah sehingga SKPD menghadapi dualisme fungsi yang saling kontraproduktif. Kondisi ini pada akhimya akan mengakibatkan tidak optimalnya pelayanan kepada masyarakat. Menyikapi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Lamandau menyadari dan konsisten dalam menjalankan kebijakan terutama terhadap peraturan daerah yang mengatur mengenai fungsi-fungsi kelembagaan. Pemerintah Kabupaten Lamandau menyadari hal tersebut sehingga kebijakan yang diterapkan dalam menggali sumbersumber penerimaan daerah tetap memperhatikan aspek pelayanan dan senantiasa menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha, serta memperhatikan kepentingan masyarakat miskin. Dalam rangka mewujudkan visi daerah dan percepatan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Lamandau, tentunya diperlukan pembiayaan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berusaha menggali semua potensi sumber pendapatan. Upaya ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kebijakan antara lain : 1) Meningkatkan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan; 2) Mencegah kebocoran terhadap sumber-sumber pendapatan daerah; 3) Meningkatkan kemampuan operasional secara merata dan berkesinambungan, serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait; 4) Meningkatkan kemampuan operasi di semua lini; 5) Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dari segi pendapatan. Strategi penerimaan daerah untuk tahun 2015 tetap memperhatikan sektor perekonomian daerah dan nasional, dimana dalam rangka peningkatan pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi baik terhadap subyek maupun obyek pajak dan retribusi daerah maupun lain-lain pendapatan daerah tanpa mengkesampingkan potensi pendapatan yang lain. Prioritas pendapatan daerah diarahkan untuk selalu meningkatkan sumber pendapatan yang sah dengan prinsip tidak memberatkan masyarakat dan tidak LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 42 mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan digunakan semata-mata hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak Pemerintah Daerah dalam 1 (satu) Tahun Anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2015 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Pada tahun 2015, pendapatan daerah Kabupaten Lamandau bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan daerah tersebut masih didominasi oleh penerimaan yang bersumber dari dana perimbangan yang meliputi bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Diakui bahwa kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah masih sangat rendah. Meskipun pada prinsipnya sebagai daerah otonom seyogianya lebih mengandalkan pada kemampuan sendiri untuk membiayai pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamandau khususnya untuk meningkatkan target pendapatan asli daerah meliputi: memperkuat produk hukum daerah yang berkaitan dengan berbagai sumber pendapatan asli daerah serta menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah lainnya. Hasilnya, dapat dilihat dari kecenderungan peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mewujudkan peningkatan pendapatan daerah akan terus dilakukan langkah-langkah : a. Memaksimalkan pemanfaatan aset daerah, mengintensifkan pendataan pajak baru untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB); b. Meningkatkan kemampuan profesional SDM melalui pendidikan dan pelatihan teknis bidang pendapatan; c. Meningkatkan kepedulian, kesadaran dan peran serta masyarakat supaya taat membayar pajak dan retribusi; LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 43 d. Meningkatkan koordinasi dengan dinas-dinas terkait pemanfaatan aset daerah di dinas; e. Meningkatkan intensifikasi penagihan Pajak Bumi dan Bangunan; f. Dengan kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan pengurusan izin usaha; g. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif; h. Penyediaan infrastruktur penunjang pertumbuhan dan distribusi ekonomi daerah; i. Penerapan Teknologi Informasi dalam pendataan wajib pajak baru PBB Intensifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan kinerja aparatur dalam upaya peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah yang ada, dengan kata lain melakukan upaya optimal dengan jenis pajak dan retribusi yang sudah ada dan secara terus menerus mengupayakan peningkatan pendapatan dan minimalisasi tunggakan baik pajak maupun retribusi yang sudah ada atau dimiliki. Sedangkan ekstensifikasi adalah suatu upaya mencari terobosan baru dengan perluasan jenis pajak dan retribusi yang mempunyai potensi untuk meningkatkan pendapatan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keberhasilan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan penerimaan melalui pajak daerah dan retribusi daerah, tergantung pada dua hal, yaitu: 1. Komitmen pemerintah daerah; 2. Metode/cara pemungutan pajak dan retribusi tersebut dilakukan. Komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan PAD tercermin dari besarnya nilai PAD yang ditargetkan dalam APBD. Semakin besar PAD yang ditargetkan menunjukkan bahwa pemerintah daerah mempunyai komitmen yang kuat dalam menggali dan memanfaatkan potensi PAD yang ada di daerahnya. Sedangkan cara pemungutannya, khususnya untuk Pajak Daerah, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu self assesment system dan official assesment system. Self assesment system adalah sistem pemungutan pajak daerah, dimana wajib pajak menghitung sendiri jumlah pajak yang harus dibayar. Perhitungan tersebut tentunya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam sistem ini wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri serta melaporkan pajak yang harus dibayar kepada dinas/instansi yang terkait. Sedangkan LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 44 Official assesment system adalah suatu sistem pemungutan pajak, besarnya jumlah pajak yang harus dibayar dihitung oleh petugas pajak. Dalam sistem ini, inisiatif dan kegiatan dalam menghitung dan melakukan pemungutan pajak sepenuhnya ada pada aparatur perpajakan. Dengan menggunakan official assesment system ini berarti pemerintah daerah harus didukung sumber daya yang memadai baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Selain itu, dengan menggunakan official assesment system ini harus memiliki kemampuan adaptif dalam menangkap peluang dan perubahanperubahan untuk dipertimbangkan dalam melakukan official assesment system. Pemungutan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Lamandau, pada umumnya melalui kegiatan official assesment system. Sehingga secara periodik perlu dilakukan pembaharuan data (updating). Hasil assesment bulan/tahun sebelumnya, diperbaharui untuk dipakai sebagai dasar pemungutan pada bulan/tahun sekarang atau bulan/tahun berikutnya. Dalam kata lain, Pemerintah Kabupaten Lamandau perlu melakukan re-assesment terhadap jumlah wajib pajak dan besaran pajak yang harus dibayar. Ada beberapa alasan mengapa kegiatan updating perlu dilakukan: (1) setting ekonomi-sosial dalam wilayah Kabupaten Lamandau senantiasa berubah, yang tentunya akan mengubah jumlah PAD yang berpotensi untuk di pungut. (2) adanya tuntutan peraturan perundang-undangan untuk senantiasa memperbaiki dan mengoptimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. (3) adanya tuntutan masyarakat (melalui lembaga legislatif) kepada pemerintah daerah (lembaga eksekutif) untuk senantiasa meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Adapun upaya-upaya yang dilakukan berkaitan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 meliputi: a). Penggalian dan pengembangan sumber-sumber pendapatan asli daerah, meningkatkan pendataan potensi pajak/retribusi daerah serta meningkatkan pemungutan pajak/retribusi daerah. b) Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak dan retribusi daerah, menyiapkan sarana untuk pemasangan iklan, pekan panutan pembayaran PBB, pemberian penghargaan bagi petugas pemungut yang berprestasi, penegakan sanksi bagi wajib pajak/wajib retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 45 c). Meningkatkan koordinasi dengan para pengusaha serta memberi kesempatan kepada pengusaha berpartisipasi dalam mengelola dan melaksanakan pembangunan khususnya bagi yang telah memenuhi kewajiban pajak/retribusi. d). Mengutamakan produksi lokal dalam pelaksanaan pembangunan daerah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan memenuhi kewajiban pajak/retribusi. e). Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran membayar pajak/retribusi. f). Melakukan pendataan ulang terhadap aset atau kekayaan daerah yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah serta mengoptimalkan penggunaannya dalam memaksimalkan pendapatan daerah. g). Mengintensifkan dan mengevaluasi semua Peraturan Daerah yang berkaitan dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan memfungsikan tupoksi masing-masing Dinas/Badan sampai ketingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa. h). Meningkatkan koordinasi, konsultasi maupun rekonsiliasi khususnya bagi pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan maupun Bantuan Keuangan dari Provinsi, sehingga diharapkan realisasi pendapatan tersebut dapat terlaksana secara transparan sesuai dengan Peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Target dan Realisasi Pendapatan Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan belanja sebesar Rp. Rp. 853.989.622.957,- 814.142.945.970,- sehingga dan menargetkan terdapat defisit pendapatan sebesar anggaran sebesar Rp. 39.846.676.987,-. Realisasi pendapatan dan belanja masing-masing sebesar Rp. 794.026.182.157,98 dan Rp. 789.712.976.956,59 sehingga terdapat selisih surplus sebesar Rp. 4.313.205.201,39. Kontribusi Pendapatan Daerah masih didominasi oleh pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan yang ditargetkan sebesar Rp. 688.415.479.000,- realisasinya sebesar Rp. 668.881.549.593,- atau 97,16% yang memberikan kontribusi sebesar 84,24%, sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan sebesar Rp. 33.166.888.391,- realisasinya sebesar Rp. 40.084.281.760,89 atau 120,86% baru dapat memberikan kontribusi sebesar 5,05% sedangkan dari Lain-lain Pendapatan Yang Sah dari target sebesar Rp. 92.560.578.579,- realisasinya sebesar Rp. 85.060.350.804,09 atau 91,90% LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 46 hanya memberikan kontribusi sebesar 10,71%. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan APBD Kabupaten Lamandau kepada Pemerintah Pusat masih sangat besar. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014, maka terlihat bahwa adanya pergeseran kontribusi dari jenis pendapatan daerah yang menunjukkan terjadinya peningkatan kontribusi dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pada tahun 2014 kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 5,28%, Dana Perimbangan sebesar 86,84% dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar 7,87%. Gambar 10. Diagram Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA.2015 Kontribusi Terhadap Pendapatan Daerah TA.2015 10.71% 5.05% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan 84.24% Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Gambar 11. Diagram Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA.2014 dan TA.2015 Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah 2014-2015 2014 2015 86.84 84.24 5.28 7.87 10.71 5.05 PAD Dana Perimbangan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Adapun target dan realisasi Pendapatan Daerah TA.2015 secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 47 Tabel 3. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA. 2015 Target (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) 33.166.888.391,00 11.126.399.999,00 6.788.229.385,00 40.084.281.760,89 14.849.705.501,00 5.949.263.032,00 120,86 133,46 87,64 5,05 1,87 0,75 4.000.000.000,00 4.760.649.871,36 119,02 0,60 11.252.259.007,00 14.524.663.356,53 129,08 1,83 688.415.479.000,00 668.881.549.593,00 97,16 84,24 83.825.614.000,00 64.291.684.593,00 76,70 8,10 433.768.085.000,00 170.821.780.000,00 433.768.085.000,00 170.821.780.000,00 100,00 100,00 54,63 21,51 92.560.578.579,00 5.000.000.000,00 85.060.350.804,09 1.719.256.962,00 91,90 34,39 10,71 0,22 21.492.879.647,00 16.437.954.910,09 76,48 2,07 55.144.760.000,00 55.980.200.000,00 101,51 7,05 10.922.938.932,00 10.922.938.932,00 100,00 1,38 Jumlah Pendapatan 814.142.945.970,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 794.026.182.157,98 97,53 100,00 Kode Rek. Uraian 4 PENDAPATAN 4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 4.1.2 4.1.3 4.1.4 4.2 DANA PERIMBANGAN 4.2.3 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 4.3.1 Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lainnya 4.2.1 4.2.2 4.3.3 4.3.4 4.3.5 Kontribusi (%) Gambar 12. Diagram Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA.2015 Target 700,000,000,000.00 600,000,000,000.00 500,000,000,000.00 400,000,000,000.00 300,000,000,000.00 200,000,000,000.00 100,000,000,000.00 - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan Target 33,166,888,391.00 688,415,479,000.00 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 92,560,578,579.00 Realisasi 40,084,281,760.89 668,881,549,593.00 85,060,350,804.09 LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 48 Sumber Pendapatan Daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Anggaran dan realisasi pendapatan tahun 2015 dapat dijelaskan dibawah ini: 1) Pendapatan Asli Daerah Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari empat jenis, yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Rincian anggaran dan realisasi masing-masing jenis sampai akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Target dan Realisasi Penerimaan PAD Menurut Jenis Pendapatan TA. 2015 Kode Rek. 4.1 Uraian PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 4.1.3 Yang Dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah 4.1.4 Yang Sah Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 4.1.1 4.1.2 Target (Rp.) 33.166.888.391,00 11.126.399.999,00 6.788.229.385,00 Realisasi (Rp.) 40.084.281.760,89 14.849.705.501,00 5.949.263.032,00 Kontribusi (%) 120,86 5,05 133,46 1,87 87,64 0,75 4.000.000.000,00 4.760.649.871,36 119,02 0,60 11.252.259.007,00 14.524.663.356,53 129,08 1,83 (%) Dari tabel diatas terlihat bahwa dari total target PAD tahun 2015 sebesar Rp. 33.166.888.391,- realisasinya sebesar Rp. 40.084.281.760,89 atau 120,86%. Dari empat komponen PAD tersebut diatas, Pendapatan Pajak Daerah merupakan komponen penyumbang terbesar yakni dengan kontribusi sebesar 1,87% sedangkan yang paling kecil adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yang hanya memberikan kontribusi sebesar 0,60%. Rincian capaian dari masing-masing komponen dapat dilihat pada uraian berikut: a) Pajak Daerah Realisasi Pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah Tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp. 11.126.399.999,- dan realisasinya sebesar Rp. 14.849.705.501,- atau 133,46%. Kontribusi paling besar untuk jenis Pajak Daerah Kabupaten Lamandau adalah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang menyumbang sebesar Rp. 8.447.166.549,- LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 49 atau 56,88%, sedangkan yang paling kecil adalah dari Pajak Hiburan yang hanya memberikan kontribusi sebesar Rp. 21.452.749,- atau 0,14%. Pencapaian prosentase realisasi nilai pajak paling tinggi dari target anggaran yang ditentukan untuk tahun 2015 dicapai oleh Pajak Air Bawah Tanah yaitu 534,67% disusul Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) yaitu 329,24%, sebaliknya pencapaian realisasi pajak paling rendah adalah Pajak Losmen/Hotel/Rumah Kos, yang realisasinya sebesar 63,82%. Rincian anggaran dan realisasi pajak daerah selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pajak Daerah TA. 2015 Menurut Jenis Pajak Kode Rek. 4.1.1 Uraian PAJAK DAERAH - Pajak Losmen/Hotel/Rumah Kos - Pajak Rumah Makan/Restoran - Pajak Hiburan - Pajak Reklame - Pajak Penerangan Jalan - Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan - Pajak Air Bawah Tanah - PBB P2 - BPHTB Target (Rp.) 11.126.399.999,00 110.000.000,00 330.000.000,00 30.000.000,00 214.500.000,00 1.300.000.000,00 Realisasi (Rp.) 14.849.705.501,00 70.204.200,00 563.900.350,00 21.452.749,00 155.064.575,00 1.782.106.944,00 133,46 63,82 170,88 71,51 72,29 137,09 Kontribusi (%) 100,00 0,47 3,80 0,14 1,04 12,00 1.000.000.000,00 1.440.993.719,00 144,10 9,70 12.000.000,00 700.000.000,00 7.429.899.999,00 64.160.122,00 2.304.656.293,00 8.447.166.549,00 534,67 329,24 113,69 0,43 15,52 56,88 (%) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 b) Retribusi Daerah Penerimaan Retribusi Daerah Tahun 2015 dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Retribusi Jasa Umum, Jasa Usaha dan Perizinan Tertentu. Retribusi Daerah ditargetkan sebesar Rp. 6.788.229.385,- dan realisasinya sebesar Rp. 5.949.263.032,- atau 87,64% dengan kontribusi terbesar dari Retribusi Jasa Umum yaitu jenis Retribusi Pelayanan Kesehatan-RSUD sebesar 36,29%. Sedangkan kontribusi paling kecil adalah Retribusi Jasa Pelayanan Pendidikan sebesar 0,05%, yang merupakan objek Retribusi Jasa Umum yang tidak ditargetkan. Realisasi paling besar untuk komponen Retribusi Jasa Usaha dicapai oleh Retribusi Tempat Khusus Parkir yang mencapai 155,88% dari anggaran LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 50 sebesar Rp. 52.000.000,-. Sedangkan realisasi paling kecil adalah Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Kendaraan Bermotor yaitu sebesar 11,97%. Untuk komponen Retribusi Perizinan Tertentu, realisasi paling besar dicapai oleh Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang mencapai 132,39% dari target anggaran sebesar Rp. 268.420.625,-. Namun, juga ada 1 (satu) objek Retribusi Perizinan Tertentu yang tidak terealisasi yakni Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Disamping itu, ada 1 (satu) objek Retribusi yang tidak ditargetkan justru turut menyumbang penerimaan yaitu Retribusi Pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing - LRA. Target/Anggaran dan realisasi Retribusi Daerah secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3. Target dan Realisasi Retribusi Daerah TA. 2015 Menurut Jenis Retribusi Kode Rek. 4.1.2 Uraian RETRIBUSI DAERAH Retribusi Jasa Umum - Pelayanan Kesehatan -Puskesmas - Pelayanan Kesehatan -RSUD - Pelayanan Persampahan/Kebersihan - Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum - Penggantian Biaya Cetak Peta - Jasa Pelayanan Pendidikan - Pemanfaatan Ruang untuk Menara Telekomunikasi - Pelayanan Pasar - Pelayanan Kesehatan - Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Jasa Usaha - Pemakaian Kekayaan Daerah Penyewaan Tanah dan Bangunan - Pemakaian Kekayaan Daerah Ruangan - Pemakaian Kekayaan Daerah Kendaraan Bermotor - Terminal -Tempat Parkir untuk Kendaraan Penumpang dan Bis Umum - Tempat Khusus Parkir - Pemeriksaan Kesehatan Hewan sesudah dipotong - Pelayanan Tempat Olah Raga Retribusi Perizinan Tertentu - Izin Mendirikan Bangunan LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 Target (Rp.) 6.788.229.385,00 4.955.472.760,00 20.000.000,00 3.100.000.000,00 50.925.000,00 7.000.000,00 - Realisasi (Rp.) 5.949.263.032,00 4.642.529.542,00 19.038.500,00 2.159.151.000,00 52.465.000,00 11.935.000,00 3.115.000,00 Kontribusi (%) 87,64 100,00 93,68 78,04 95,19 0,32 69,65 36,29 103,02 0,88 170,50 0,20 0,00 0,05 30.000.000,00 68.294.972,00 227,65 1,15 162.547.760,00 1.500.000.000,00 85.000.000,00 157.833.270,00 1.952.156.800,00 218.540.000,00 97,10 130,14 257,11 2,65 32,81 3,67 752.275.000,00 514.094.000,00 68,34 8,64 263.275.000,00 293.655.000,00 111,54 4,94 156.000.000,00 86.850.000,00 55,67 1,46 253.500.000,00 30.350.000,00 11,97 0,51 2.000.000,00 450.000,00 22,50 0,01 52.000.000,00 81.055.000,00 155,88 1,36 20.000.000,00 20.234.000,00 101,17 0,34 5.500.000,00 1.500.000,00 27,27 0,03 1.080.481.625,00 268.420.625,00 792.639.490,00 355.362.454,00 73,36 132,39 13,32 5,97 (%) 51 - Izin Gangguan Tempat Usaha/Kegiatan Kepada Orang Pribadi - Pemberian Izin Trayek Kepada Badan - Pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing - LRA - Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) 402.061.000,00 400.695.736,00 99,66 6,74 10.000.000,00 500.000,00 5,00 0,01 - 36.081.300,00 - 0,61 400.000.000,00 - - 0,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup: Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah (BUMD), yaitu PT. Bank Pembangunan Kalteng (BPK). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah tersebut pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 4.000.000.000,- dan realisasinya sebesar Rp. 4.760.649.871,36 atau 119,02%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel 3.4. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan TA. 2015 Menurut Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah (BUMD). Kode Rek. Uraian Target (Rp.) HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH 4.000.000.000,YANG DIPISAHKAN Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD - PT. Bank Pembangunan 4.000.000.000,Kalteng (BPK) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 4.1.3 Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 4.760.649.871,36 119,02 100,00 4.760.649.871,36 119,02 100,00 d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan. Secara umum dari anggaran sebesar Rp. 11.252.259.007,realisasinya sebesar Rp. 14.524.663.356,53 atau 129,08%. Dari jumlah tersebut kontribusi terbesar diperoleh dari Penerimaan Bunga DepositoRekening Deposito pada Bank Kalteng sebesar 131,02%. Ada 2 (dua) komponen penerimaan yang tidak terealisasi yaitu Pendapatan Denda LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 52 Retribusi Jasa Umum, dan Pendapatan Dana Kapitasi JKN. Disamping itu, terdapat 4 (empat) komponen yang tidak dianggarkan tetapi turut berkontribusi yaitu Penerimaan Bunga Deposito-Rekening Deposito pada BNI, Penerimaan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan-Bidang Perencanaan Pembangunan, Pendapatan Denda Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil, dan Pendapatan Denda Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel 3.5. Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah TA. 2015 Kode Rek. 4.1.4 Uraian Target (Rp.) LAIN-LAIN PENDAPATAN 11.252.259.007,00 ASLI DAERAH YANG SAH Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan : - Penjualan Hasil Peternakan 300.000.000,00 Penerimaan Jasa Giro : - Jasa Giro Kas Daerah 850.000.000,00 Penerimaan Bunga Deposito : - Rekening Deposito pada Bank 7.400.000.000,00 Kalteng - Rekening Deposito pada BNI Penerimaan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan : - Bidang Perencanaan Pembangunan Pendapatan Denda Pajak : - Denda Pajak Reklame 2.848.335,00 - Denda Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan 17.088.301,00 Perkotaan (PBB P2) Pendapatan Denda Retribusi : - Denda Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil - Denda Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Pendapatan Denda Retribusi 61.705.000,00 Jasa Umum Pendapatan dari Pengembalian: - Pendapatan Lainnya 1.176.500,00 - Pendapatan dari Pengembalian 679.625.371,00 Temuan Inspektorat dan BPK Pendapatan Dana Kapitasi JKN: - Pendapatan Dana Kapitasi JKN 1.855.665.500,00 LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 14.524.663.356,53 129,08 100,00 545.450.600,00 181,82 3,76 1.021.570.669,40 120,18 7,03 9.695.261.609,00 131,02 66,75 1.069.613.729,00 - 7,36 24.176.706,93 - 0,17 9.116.115,00 320,05 0,06 71.039.790,00 415,72 0,49 246.535.000,00 - 1,70 90.000,00 - 0,01 - - 0,00 101.157.723,02 8.598,19 0,70 1.664.162.214,18 244,86 11,46 - - 0,00 53 Pembayaran Hutang Pensiun Dapem Induk : - Pembayaran Hutang Pensiun Dapem Induk 84.150.000,00 76.489.200,00 90,90 0,53 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 2). Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan pendapatan yang berasal dari Pemerintah Pusat. Dana Perimbangan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam; Dana Alokasi Umum (DAU); dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Realisasi Dana Perimbangan TA. 2015 sebesar Rp. 668.881.549.593,- atau 97,16% dari anggaran sebesar Rp. 688.415.479.000,- dan merupakan jenis pendapatan dengan kontribusi terbesar yaitu mencapai 84,24% dari total realisasi Pendapatan Daerah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.6. Target dan Realisasi Dana Perimbangan TA. 2015 Kode Rek. Uraian 4.2 DANA PERIMBANGAN 4.2.1 Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.2.2 4.2.3 Target (Rp.) 688.415.479.000,00 83.825.614.000,00 433.768.085.000,00 170.821.780.000,00 Realisasi (Rp.) 668.881.549.593,00 64.291.684.593,00 433.768.085.000,00 170.821.780.000,00 Kontribusi (%) 84,24 8,10 54,63 21,51 (%) 97,16 76,70 100,00 100,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 Secara terperinci target dan realisasi Dana Perimbangan per jenis objeknya dapat dilihat pada uraian berikut: a) Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak Jenis Pendapatan ini dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam (SDA). Bagi Hasil Pajak terealisasi sebesar Rp. 22.371.480.632,- atau 82,48% dari target sebesar Rp. 27.125.157.000,- dengan kontribusi terbesar disumbang oleh jenis objek Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 29,96%. Sedangkan Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA terealisasi sebesar Rp. 41.920.203.961,- atau 73,93% dari target sebesar Rp. 56.700.457.000,dengan kontribusi terbesar diperoleh dari jenis objek Bagi Hasil Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti) sebesar 39,57%. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 54 Adapun rincian realisasi objek Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.7. Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) Menurut Jenis Pendapatan TA.2015 Kode Rek. 4.2.1 Target (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 83.825.614.000,00 64.291.684.593,00 76,70 100,00 27.125.157.000,00 22.371.480.632,00 82,48 34,80 78.662.000,00 31.464.800,00 40,00 0,05 - 532.496.850,00 - 0,83 - 491.343.300,00 - 0,76 139.570.000,00 3.274.166.000,00 76.763.500,00 1.980.232.000,00 60,48 0,12 3,08 23.632.759.000,00 19.259.180.182,00 81,49 29,96 56.700.457.000,00 4.824.024.000,00 17.612.185.000,00 4.523.106.000,00 41.920.203.961,00 48.239.360,00 2.980.469.335,00 9.492.897.356,00 3.166.174.200,00 73,93 61,78 53,90 70,00 65,20 0,08 4,64 14,77 4,92 28.694.557.000,00 25.437.115.277,00 88,65 39,57 915.093.000,00 703.264.033,00 76,85 1,09 33.254.000,00 98.238.000,00 23.277.800,00 68.766.600,00 70,00 70,00 0,04 0,11 Uraian Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Pajak - Bagi Hasil Pajak Penghasilan (PPh) Psl 25 dan Psl 29 Wajib Pajak OP dlm negeri - Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan - Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Kehutanan - Bagi Hasil Pajak Cukai Tembakau - Bagi Hasil dari Pajak PPh pasal 21 - Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Bagi Hasil Bukan Pajak/ (SDA) - Iuran Hak Pengusahaan Hutan - Provisi Sumber Daya Hutan - Dana Reboisasi - Iuran Tetap (Land-rent) - Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi (Royalti) - Iuran Pungutan Pengusahaan Perikanan - Iuran Pertambangan Minyak Bumi - Iuran Pertambangan Gas Bumi Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 b) Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) setiap tahunnya sebagai pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan besaran yang berbeda sesuai formulasi statistik yang kompleks antara lain menggunakan variabel jumlah penduduk dan luas wilayah. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan kontributor terbesar terhadap kelompok Pendapatan Dana Perimbangan. Pada tahun 2015 Dana Alokasi Umum LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 55 dianggarkan sebesar Rp. 433.768.085.000,- realisasinya 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.8 Target dan Realisasi DAU TA. 2015 Target (Rp.) 4.2.2 Dana Alokasi Umum 433.768.085.000,00 Dana Alokasi Umum (DAU) 433.768.085.000,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 Kode Rek. Uraian Realisasi (Rp.) 433.768.085.000,00 433.768.085.000,00 (%) 100,00 100,00 Kontribusi (%) 100,00 100,00 c) Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah alokasi dari APBN kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintah Daerah dan sesuai prioritas nasional, dengan besaran yang berbeda sesuai perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan kontributor terbesar ketiga setelah DAU dan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) terhadap kelompok Pendapatan Dana Perimbangan, bahkan terhadap Pendapatan Daerah. Pada tahun 2015 Dana Alokasi Khusus terdiri dari 13 bidang urusan beserta tambahan usulan daerah dengan total anggaran sebesar Rp. 170.821.780.000,- realisasinya 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.9 Target dan Realisasi DAK TA. 2015 Kode Rek. 4.2.3 Uraian Dana Alokasi Khusus (DAK) DAK Bidang Pendidikan DAK Bidang Kesehatan DAK Bidang Infrastruktur Jalan DAK Bidang Infrastruktur Irigasi DAK Bidang Infrastruktur Air Minum DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi DAK Bidang Kelautan dan Perikanan DAK Bidang Pertanian DAK Bidang Lingkungan Hidup DAK Bidang Keluarga Berencana DAK Bidang Kehutanan DAK Bidang Perdagangan DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 Target (Rp.) 170.821.780.000,00 14.693.010.000,00 4.108.990.000,00 9.695.340.000,00 2.651.090.000,00 1.468.030.000,00 2.123.200.000,00 2.410.290.000,00 6.509.040.000,00 1.479.220.000,00 931.880.000,00 2.554.960.000,00 1.698.600.000,00 Realisasi (Rp.) 170.821.780.000,00 14.693.010.000,00 4.108.990.000,00 9.695.340.000,00 2.651.090.000,00 1.468.030.000,00 2.123.200.000,00 2.410.290.000,00 6.509.040.000,00 1.479.220.000,00 931.880.000,00 2.554.960.000,00 1.698.600.000,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 622.130.000,00 622.130.000,00 100,00 (%) Kontribusi (%) 100,00 8,60 2,41 5,68 1,55 0,86 1,24 1,41 3,81 0,87 0,55 1,50 0,99 0,36 56 DAK Tambahan Usulan Daerah Bidang Infrastruktur Irigasi 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 100,00 11,71 DAK Tambahan Usulan Daerah Bidang Infrastruktur Jalan 99.876.000.000,00 99.876.000.000,00 100,00 58,47 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 3). Lain – Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lain – lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya, Dana Penyesuian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya, serta Sumbangan Pihak Ketiga. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 92.560.578.579,- realisasinya sebesar Rp. 85.060.350.804,09 atau 91,90%. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.10 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA. 2015 Kode Rek. Uraian 4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 4.3.1 Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lainnya 4.3.3 4.3.4 4.3.5 Target (Rp.) 92.560.578.579,00 5.000.000.000,00 Realisasi (Rp.) 85.060.350.804,09 1.719.256.962,00 Kontribusi (%) 91,90 10,71 34,39 0,22 21.492.879.647,00 16.437.954.910,09 76,48 2,07 55.144.760.000,00 55.980.200.000,00 101,51 7,05 10.922.938.932,00 10.922.938.932,00 100,00 1,38 (%) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 a) Pendapatan Hibah Realisasi Pendapatan Hibah Tahun 2015 sebesar Rp. 1.719.256.962,atau 34,39% dari anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.11 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2015 Kode Rek. 4.3.1 Uraian Pendapatan Hibah Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/ Organisasi Swasta Dalam Negeri - Badan/lembaga/organisasi swasta Bidang Kehutanan dan Perkebunan LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 Target (Rp.) 5.000.000.000,00 Realisasi (Rp.) 1.719.256.962,00 Kontribusi (%) 34,39 100,00 2.500.000.000,00 1.559.398.042,00 62,38 (%) 90,70 57 - Badan/lembaga/organisasi swasta 2.500.000.000,00 Bidang Pertambangan Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 159.858.920,00 6,39 9,30 b) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun 2015 sebesar Rp. 16.437.954.910,09 atau 76,48% dari anggaran sebesar Rp. 21.492.879.647,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.12 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi TA. 2015 Kode Rek. 4.3.3 Uraian Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi - Pajak Kendaraan Bermotor - Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor - Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor - Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan - Bagi Hasil dari Pajak Rokok - Tunggakan Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Target (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 21.492.879.647,00 16.437.954.910,09 76,48 100,00 3.531.586.753,00 2.026.718.364,67 57,39 12,33 4.844.777.623,00 3.479.462.536,94 71,82 21,17 6.597.683.129,00 7.032.067.635,79 106,58 42,78 7.308.095,00 7.014.154,11 95,98 0,04 2.845.807.026,00 3.892.692.218,58 - 23,68 3.665.717.021,00 0,00 - 0,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 c) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Realisasi Dana Penyesuaian tahun 2015 sebesar Rp. 55.980.200.000,atau 101,51% dari target sebesar Rp. 55.144.760.000,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.13 Target dan Realisasi Dana Penyesuaian TA. 2015 Kode Rek. 4.3.4 Uraian Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Dana Penyesuaian - Tunjangan Profesi Guru PNSD - Tambahan Penghasilan Guru PNSD / Non Sertifikasi - Dana Insentif Daerah LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 Target (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) Kontribusi (%) 55.144.760.000,00 55.980.200.000,00 101,51 100,00 27.042.840.000,00 27.042.840.000,00 100,00 48,31 2.374.800.000,00 2.374.800.000,00 100,00 4,24 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00 3,57 58 - Pendapatan Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (DP2D2) - Dana Desa (APBN) - 835.440.000,00 - 1,49 23.727.120.000,00 23.727.120.000,00 - 42,38 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 d) Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi tahun 2015 sebesar Rp. 10.922.938.932,- atau 100% dari target sebesar Rp. 10.922.938.932,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.14 Target dan Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi TA. 2015 Kode Rek. Target (Rp.) Uraian Bantuan Keuangan dari Provinsi 10.922.938.932,00 atau Pemerintah Daerah Lainnya Bantuan Keuangan dari Provinsi - Bantuan Keuangan dari Provinsi 7.222.938.932,00 DAK "Kalteng Harati" - Bantuan Keuangan dari Provinsi 3.700.000.000,00 DAK "Kalteng Barigas" Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 4.3.5 Realisasi (Rp.) Kontribusi (%) (%) 10.922.938.932,00 100,00 100,00 7.222.938.932,00 100,00 66,13 3.700.000.000,00 100,00 33,87 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Dalam pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah banyak hambatan baik dari internal SKPD maupun dari eksternal SKPD pengelola. Untuk itu dapat disampaikan kendala, permasalahan/hambatan yang dihadapi dilapangan sebagai berikut: 1. Keterbatasan sumber daya manusia, yang ada di DPPKAD sehingga tidak dapat melakukan pengawasan/pemantauan secara optimal terhadap aktivitas usaha yang berkaitan dengan pajak daerah. 2. Tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak /retribusi masih rendah. 3. Belum adanya sanksi yang tegas bagi para wajib pajak yang melanggar ketentuan Peraturan Daerah tentang pajak. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 59 b. S o l u s i Berdasarkan permasalahan diatas, dapatlah disampaikan solusi atau upaya pemecahan masalah dalam rangka Pengembangan dan Peningkatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Lamandau sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, magang, study banding dll. 2. Meningkatkan intensitas dan efektifitas pendataan dan penagihan PAD. 3. Dalam rangka meningkatkan kesadaran wajib pajak/retribusi perlu dilaksanakan sosialisasi, pemyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat yang lebih efektif dan tepat sasaran. 4. Menyempurnakan sistem dan prosedur pemungutan dan pengaturan serta penatausahaan penerimaan PAD. B. Pengelolaan Belanja Daerah 1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan kekayaan bersih. Belanja daerah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja. Adapun Arah dan Kebijakan Umum Belanja Daerah, tetap mengacu pada Kebijakan Umum Belanja Daerah yang telah ditetapkan, sesuai dengan prinsip anggaran kinerja yang telah disepakati untuk dilaksanakan secara penuh. Oleh sebab itu, Belanja Daerah diarahkan pada pelaksanaan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) setiap Dinas, Badan, Satuan Unit Kerja dalam melaksanakan Administrasi Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat sesuai dengan ketersediaan dana yang ada. Arah dan kebijakan belanja daerah ditetapkan dengan menyesuaikan kebutuhan pembangunan daerah dan target pendapatan dan penerimaan daerah, yaitu sebagai berikut: 1. Mempercepat reformasi kelembagaan ekonomi dan mewujudkan iklim usaha yang kondusif; 2. Penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana; 3. Peningkatan Aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan; 4. Revitalisasi pertanian dalam arti luas dan pembangunan pedesaan; 5. Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor; 6. Percepatan pembangunan infrastruktur; LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 60 7. Pembangunan desa perbatasan dan desa terisolir; 8. Perencanaan belanja daerah dengan menerapkan pendekatan anggaran berbasis kinerja; 9. Pengalokasian anggaran belanja dengan menggunakan asas efisiensi, asas ekonomis dan asas efektivitas; 10. Belanja daerah diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan. Langkah kebijakan belanja daerah Tahun Anggaran 2015 dalam upaya peningkatan pembangunan daerah sebagai berikut : 1. Kebijakan dalam bidang infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi dan drainase) meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan dalam kota, pembangunan jembatan, sarana air bersih, drainase, peningkatan jalan dalam kota, peningkatan jalan dalam ibukota kecamatan, pembukaan/peningkatan jalan tembus antar kecamatan/desa dan peningkatan jalan desa; 2. Dalam bidang kesehatan meningkatkan kapasitas dan pelayanan kesehatan RSUD, Puskesmas, Pustu dan Polindes serta pemberantasan penyakit menular. Bidang kesehatan lebih difokuskan kepada penyediaan alat – alat kesehatan dan obat – obatan terutama untuk Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Pustu dan Polindes. Peningkatan pelayanan kesehatan melalui berobat gratis untuk masyarakat melalui Badan Pengelolaan Jaminan Sosial (BPJS). Pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan teladan sebagai upaya memacu paramedis, dokter agar selalu bersaing dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah daerah menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan pada setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Lamandau agar pelayanan kesehatan, ketersediaan pengadaan obat berjalan lancar. Selain itu terdistribusinya media promosi kesehatan sehingga meningkatkan pemahaman masyarakat akan kesehatan. Penanggulangan malaria dilaksanakan secara intensif setiap tahunnya. Peningkatan pelayanan dasar kesehatan dilaksanakan dengan pembangunan posyandu, pembangunan/ rehab pustu, polindes/ puskesmas. Untuk RSUD Kabupaten Lamandau dilaksanakan pengadaan obat-obatan dan logistik rumah sakit, pengadaan bahan habis pakai medis RSUD, pengadaan alat-alat kesehatan. Pemerintah daerah juga menyiapkan insentif bagi dokter spesialis berupa perumahan dinas dan mobil dinas serta menyiapkan anggaran biaya LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 61 pendidikan bagi tenaga dokter yang berminat untuk mengikuti pendidikan spesialis. Meningkatkan perbaikan gizi dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat akan terus dilaksanakan agar pengetahuan kesehatan meningkat dan semakin baik; 3. Pada bidang pendidikan telah dicanangkan pendidikan gratis mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD sampai dengan SLTA. Pada tingkat pendidikan PAUD/ Taman Kanak-kanak (TK) diberikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) baik yang bersifat pendidkan formal maupun non formal pada 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Lamandau. Juga dilaksanakan pembangunan gedung PAUD maupun TK dengan menggunakan dana sharing Kalteng Harati. Pembangunan unit sekolah baru serta rehabilitasi sekolah/ruang belajar, pengadaan mebeleur sekolah, pembangunan dan rehabilitasi rumah dinas guru/kepala sekolah, perpustakaan dan laboratorium dari tingkat SD sampai dengan SLTA terus ditingkatkan termasuk penyiapan tenaga guru dan peningkatan kualitas pendidik melalui pendidikan formal (program S1 dan S2), pelatihan serta sertifikasi guru. Pemerintah daerah juga menyiapkan alokasi dana dalam APBD untuk membantu penyelesaian tugas akhir bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikannya serta menyiapkan anggaran bagi generasi muda yang berprestasi dan berhasil melalui Seleksi bagi Calon Praja untuk mengikuti pendidikan pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Serta memberikan beasiswa bagi putra/putri Kabupaten Lamandau dari setiap desa/kelurahan, disamping itu disediakan pula beasiswa bagi siswa-siswi dari keluarga yang kurang mampu. Pembangunan perguruan tinggi (politeknik) pada tahun 2015 ini berupa lanjutan pembangunan gedung kantor dan ruang kuliah politeknik; 4. Penyediaan sumber daya listrik bagi masyarakat dilakukan PT. PLN (Persero) Ranting Nanga Bulik. Pada tahun 2015 ini, Pemerintah Daerah melanjutkan melakukan sewa mesin genset listrik di Kecamatan Menthobi Raya, bangunan terpusat pada satu lokasi (aset berupa tanah dan bangunan seluruhnya milik pemerintah daerah), daya listrik yang dihasilkan dijual kepada PT. PLN (Persero) disalurkan pada masyarakat. Melalui pola ini juga diharapkan masyarakat dapat menerima pelayanan yang lebih baik khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Menthobi Raya. Sedangkan untuk LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 62 masyarakat diwilayah lainnya yang memiliki sumber daya air cukup untuk daerah yang terpencar sehingga sulit terjangkau jaringan listrik dengan membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) secara bertahap serta pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Untuk Kecamatan Belantikan Raya pada tahun 2015 dilaksanakan pengadaan mesin genset untuk memenuhi kebutuhan listrik pada kecamatan tersebut. 5. Penyediaan air bersih tetap menjadi prioritas dengan cara meningkatkan kemampuan pelayanan PDAM Nanga Bulik. Dalam rangka meningkatkan pelayanan PDAM terhadap masyarakat tentunya dibarengi dengan peningkatan kualitas air bersih dan kelancaran air yang disalurkan pihak PDAM pada pelanggannya. Pada kecamatan yang memiliki sumber air bersih dari perbukitan, maka penyediaan air bersih dihasilkan untuk daerah-daerah tersebut bersumber air bersih terdekat. Selain daerah tersebut diatas penyediaan air bersih pada wilayah lainnya dilakukan dengan pembuatan sumur gali. 6. Bidang sarana dan prasarana perhubungan, pada tahun 2015 dengan prioritas pembangunan bandara yaitu untuk pengadaan tanah bandara, belanja sertifikasi tanah bandara dan pembangunan jalan inspeksi bandara. Sedangkan penyelenggaraan untuk jembatan timbang merupakan wewenang dari Provinsi Kalimantan Tengah dan masih dilakukan studi kelayakan dari dinas terkait. 7. Dibidang pertanian, peternakan, kehutanan serta ketahanan pangan, perikanan, perkebunan dan diprioritaskan untuk penyediaan sarana dan prasarana produksi perbenihan/perbibitan, terwujudnya produk pertanian yang bermutu, penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian, peningkatan produksi dan produktivitas dan mutu produk perkebunan/ pertanian, pendistribusian bibit ternak, pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak, peningkatan produksi ikan hasil budidaya, pengembangan Balai Benih Ikan (BBI). Dibidang kehutanan, pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan, pembangunan demplot gaharu, terbangunnya hutan percontohan, pemeliharaan hutan rakyat, pengembangan kebun rakyat. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 63 2. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, klasifikasi Belanja menurut jenis belanja, terdiri dari: a. Belanja Tidak Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/Pemerintah Desa, dan Belanja Tidak Terduga. b. Belanja Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal. Adapun total anggaran belanja daerah pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 853.989.622.957,- dan terealisasi sebesar Rp. 789.712.976.956,59 atau 92,47% dari yang dianggarkan, dengan proporsi 36,49% Belanja Tidak Langsung dan 63,51% Belanja Langsung. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, maka terlihat bahwa adanya peningkatan jumlah anggaran belanja sebesar 35,97% yaitu dari Rp. 628.056.503.376,- dengan realisasi sebesar Rp. 576.096.064.447,30 dengan proporsi 39,28% Belanja Tidak Langsung dan 60,72% Belanja Langsung. Gambar 13. Diagram Proporsi Belanja Daerah TA.2015 Proporsi Belanja Daerah TA.2015 36.49% Belanja Tidak Langsung 63.51% LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 Belanja Langsung 64 Gambar 14. Diagram Proporsi Belanja Daerah (Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung) TA.2014 - TA.2015 Perbandingan Proporsi Belanja Daerah 2014-2015 800,000,000,000.00 700,000,000,000.00 600,000,000,000.00 500,000,000,000.00 400,000,000,000.00 300,000,000,000.00 200,000,000,000.00 100,000,000,000.00 Belanja Langsung TA. 2014 348,492,930,267.05 TA. 2015 501,577,723,200.39 Belanja Tidak Langsung 227,603,134,180.25 288,135,253,756.20 Belanja Daerah TA. 2015 secara terinci adalah sebagai berikut: Tabel 3.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kab. Lamandau TA. 2015 Kode Rek. 5 5.1 5.2 BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG Anggaran Setelah Perubahan (Rp.) 853.989.622.957,00 319.845.896.091,75 Realisasi (Rp.) 789.712.976.956,59 288.135.253.756,20 Proporsi (%) 92,47 100,00 90,09 36,49 BELANJA LANGSUNG 534.143.726.865,25 501.577.723.200,39 93,90 Uraian (%) 63,51 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau Rincian per komponen belanja dapat dilihat pada penjelasan berikut: a. Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp. 319.845.896.091,75 dan terealisasi sebesar Rp. 288.135.253.756,20 atau 90,09%. Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau Tahun 2015 terdiri dari: LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 65 a.1) Belanja Pegawai Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada PNS/CPNS yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kabupaten Lamandau, termasuk gaji, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD, gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta penghasilan/penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai yakni dengan memberikan tambahan penghasilan/tunjangan daerah sesuai kemampuan keuangan daerah. Belanja Pegawai tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 240.784.683.216,75 terealisasi sebesar Rp. 212.142.344.755,- atau 88,10% dengan proporsi sebesar 26,86%. a.2) Belanja Hibah Belanja hibah bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah. Hibah kepada masyarakat diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan nonprofesional. Dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2015 telah dialokasikan Hibah kepada pemerintah desa, lembaga/organisasi berupa hibah kepada umat Islam, hibah kepada umat Protestan, hibah kepada umat Katolik, hibah kepada umat Hindu, LPTQ, LPP, hibah untuk hari-hari besar keagamaan Nasrani, FKUB, hibah kepada penyelenggara STQ/MTQ, hibah kepada Forum Komunikasi Antar Gereja, hibah kepada fungsi pendidikan, hibah kepada Yayasan Lantang Torang (fungsi pendidikan), fungsi kesenian, hibah kepada Dewan Adat Dayak, Marching Band Bahaum Bakuba, Dekranasda, Wredatama, Karang Taruna, Organisasi wanita, KORPRI, Kwarcab Pramuka Kabupaten, KONI, PMI, Badan Narkotika, KNPI, Dekopin, Persatuan Wartawan, Komisi Penanggulangan Aids dan hibah kepada pembangunan rumah adat Sekoban, hibah untuk kelompok kerajinan anyaman, LSM, hibah kepada Kalteng Pos untuk acara jalan sehat. Pada tahun 2015 dari LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 66 anggaran sebesar Rp. 19.510.712.000,- terealisasi sebesar Rp. 18.193.832.000,- atau 93,25% dengan proporsi 2,30%. a.3) Belanja Bantuan Sosial. Belanja bantuan sosial bertujuan untuk melindungi individu, keluarga, dan/atau masyarakat dari akibat krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum; dan untuk melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 dialokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk membantu pelaksanaan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Dalam belanja bantuan sosial tersebut dialokasikan anggaran untuk Bantuan BLM-PNPM MP, bantuan sosial kepada anggota masyarakat pada fungsi pendidikan dan fungsi Kesra. Dari anggaran sebesar Rp. 2.285.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.217.887.629,- atau 53,30% dengan proporsi 0,15%. a.4) Belanja Bagi Hasil. Anggaran untuk belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun Anggaran 2015. Dalam rangka pelaksanaan Pasal 72 ayat (1) huruf c dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kepada pemerintah desa yang ada di Kabupaten Lamandau paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari pajak daerah dan retribusi daerah Pemerintah Kabupaten Lamandau. Dari anggaran sebesar Rp. 1.548.472.939,terealisasi sebesar Rp. 1.434.493.924,- atau 92,64% dengan proporsi 0,18%. a.5) Belanja Bantuan Keuangan. Pada Tahun Anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap menganggarkan bantuan keuangan yang digunakan untuk bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Desa. Bantuan keuangan kepada Provinsi berupa kontribusi pendanaan bersama LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 67 (sharing) terhadap kerjasama pembiayaan sewa transponder dengan TVRI Kalteng. Sedangkan bantuan keuangan kepada pemerintahan desa berupa Alokasi Dana Desa (ADD). Untuk alokasi dana untuk desa dan desa adat, Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan alokasi dana untuk desa dan desa adat yang diterima dari APBN dalam jenis belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa dalam APBD Tahun Anggaran 2015 untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pemberdayaan masyarakat. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pemerintah desa paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) dari dana perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam APBD Tahun Anggaran 2015 setelah dikurangi DAK sebagaimana diatur dalam Pasal 72 ayat (4) dan ayat (6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Alokasi anggaran bantuan keuangan kepada pemerintah desa meliputi TPAD kades, TPAD sekdes, TPAD kaur, operasional dan tunjangan demang, insentif ketua BPD, insentif wakil ketua BPD, insentif sekretaris BPD, insentif anggota BPD, alokasi dana desa, tunjangan sekretaris damang, dan mantir adat kecamatan, desa serta kelurahan. Anggaran ADD selanjutnya dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Bantuan keuangan juga diberikan kepada Partai Politik, kepada APKASI Pusat dan Provinsi, serta FORSEDASI. Dari anggaran sebesar Rp. 55.266.303.789,- terealisasi sebesar Rp. 55.146.695.448,20 atau 99,78% dengan proporsi 6,98%. a.6) Belanja Tidak Terduga. Pada tahun 2015 kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap menganggarkan belanja tidak terduga untuk menanggulangi kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah seperti penanggulangan bencana alam/kejadian luar biasa (KLB), bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2015 termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Kegiatan yang bersifat tidak biasa yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 68 pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintah demi terciptanya keamanan, ketenteraman dan ketertiban. Dari anggaran sebesar Rp. 450.724.147,- terealisasi nihil atau 0% dengan proporsi 0%. Rincian anggaran dan realisasi Belanja Tidak Langsung dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.16 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2015 Kode Rek. 5.1 5.1.1 5.1.4 5.1.5 5.1.6 5.1.7 5.1.8 Uraian BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemdes Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemdes Belanja Tidak Terduga Anggaran Setelah Perubahan (Rp.) 319.845.896.091,75 240.784.683.216,75 19.510.712.000,00 2.285.000.000,00 Realisasi (Rp.) 288.135.253.756,20 212.142.344.755,00 18.193.832.000,00 1.217.887.629,00 90,09 88,10 93,25 53,30 Proporsi (%) 36,49 26,86 2,30 0,15 1.548.472.939,00 1.434.493.924,00 92,64 0,18 55.266.303.789,00 55.146.695.448,20 99,78 6,98 450.724.147,00 - - 0,00 (%) Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 b. Belanja Langsung Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp. 534.143.726.865,25 dan terealisasi sebesar Rp. 501.577.723.200,39 atau 93,90%. b.1) Belanja Pegawai pada Belanja Langsung meliputi Honorarium PNS, Honorarium Non PNS, Uang Lembur PNS, dan Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS. Pada tahun 2015 Belanja Pegawai dianggarkan sebesar Rp. 40.587.240.355,- terealisasi sebesar Rp. 35.710.851.779,57 atau 87,99 % dengan proporsi sebesar 4,52%. b.2) Belanja Barang dan Jasa pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 146.209.017.814,- terealisasi sebesar Rp. 128.512.032.412,25 atau 87,90% dengan proporsi sebesar 16,27%. b.3) Belanja Modal dominan digunakan untuk belanja jalan, irigasi/jaringan, belanja gedung dan bangunan serta pengadaan peralatan. Pada tahun 2015 Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp. 347.347.468.696,25 terealisasi sebesar Rp. 337.354.839.008,57 atau 97,12% dengan proporsi tertinggi yaitu sebesar 42,72%. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 69 Rincian anggaran dan realisasi Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.17 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung TA. 2015 Realisasi (Rp.) 501.577.723.200,39 35.710.851.779,57 128.512.032.412,25 337.354.839.008,57 Kode Anggaran Setelah Uraian Rek. Perubahan (Rp.) 5.2 BELANJA LANGSUNG 534.143.726.865,25 5.2.1 Belanja Pegawai 40.587.240.355,00 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 146.209.017.814,00 5.2.3 Belanja Modal 347.347.468.696,25 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau (%) 93,90 87,99 87,90 97,12 Proporsi (%) 63,51 4,52 16,27 42,72 Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja menurut organisasi atau SKPD tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.18 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2015 Menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) SKPD Dinas DIKJAR Dinas Kesehatan RSUD Lamandau Dinas Pekerjaan Umum BAPPEDA DISHUBKOMINFO Badan Lingkungan Hidup DISDUKCAPIL BPPPAKB DISOSNAKERTRANS DISPERINDAGKOP dan UMKM DISPARSENIBUD DISPORA Badan KESBANGPOL BPBD Kantor SATPOL PP. DPRD KDH/WKDH Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Inspektorat DPPKAD BPPTPM BKPP Kec. Bulik Timur Kec. Bulik Kec. Lamandau Kec. Delang LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 Anggaran Belanja Proporsi (Rp.) (%) Realisasi (Rp.) % Proporsi (%) 180.674.658.915,00 48.181.111.158,00 24.494.669.988,00 243.441.094.321,00 9.163.218.648,00 7.871.785.565,00 6.282.520.766,00 5.371.998.156,00 5.112.345.283,00 7.259.877.742,00 21,16 5,64 2,87 28,51 1,07 0,92 0,74 0,63 0,60 0,85 159.207.061.217,00 42.795.036.821,94 19.152.390.635,24 237.153.203.220,19 8.332.504.650,00 6.694.580.314,00 5.773.472.668,00 4.951.701.882,00 4.230.878.674,77 6.837.628.007,00 88,12 88,82 78,19 97,42 90,93 85,05 91,90 92,18 82,76 94,18 20,16 5,42 2,43 30,03 1,06 0,85 0,73 0,63 0,54 0,87 14.500.770.479,00 1,70 13.917.270.805,00 95,98 1,76 7.654.049.777,00 5.728.533.541,00 4.740.047.250,00 4.287.426.777,00 6.339.571.816,00 3.955.172.700,00 475.945.000,00 46.577.546.173,00 12.985.548.965,00 3.903.644.988,00 93.179.953.900,00 3.447.718.194,00 10.082.928.298,00 2.380.713.095,00 5.178.557.847,00 3.317.093.209,00 3.470.732.759,00 0,90 0,67 0,56 0,50 0,74 0,46 0,06 5,45 1,52 0,46 10,91 0,40 1,18 0,28 0,61 0,39 0,41 7.413.913.824,00 5.536.055.775,97 4.638.770.196,00 4.096.958.217,00 6.239.243.533,00 3.602.558.580,00 456.941.329,00 44.043.767.019,00 12.388.515.816,42 3.769.462.317,00 88.301.438.116,20 3.420.008.036,00 9.335.710.512,00 2.358.683.291,00 5.043.483.794,00 3.134.952.592,00 3.418.423.085,25 96,86 96,64 97,86 95,56 98,42 91,08 96,01 94,56 95,40 96,56 94,76 99,20 92,59 99,07 97,39 94,51 98,49 0,94 0,70 0,59 0,52 0,79 0,46 0,06 5,58 1,57 0,48 11,18 0,43 1,18 0,30 0,64 0,40 0,43 70 29. 30. 31. 2.102.258.837,00 2.350.897.505,00 2.284.425.407,00 0,25 0,28 0,27 2.006.913.617,00 2.296.043.131,00 1.993.060.652,00 95,46 97,67 87,25 0,25 0,29 0,25 2.380.304.113,00 6.285.422.373,00 5.215.005.813,00 4.288.796.480,00 20.052.344.853,00 19.843.908.029,00 19.127.024.237,00 0,28 0,74 0,61 0,50 2,35 2,32 2,24 2.351.121.539,61 5.785.140.476,00 4.919.347.935,00 4.055.491.245,00 17.940.907.563,00 13.920.807.587,00 18.199.528.282,00 98,77 92,04 94,33 94,56 89,47 70,15 95,15 0,30 0,73 0,62 0,51 2,27 1,76 2,30 Jumlah Belanja 853.989.622.957,00 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 100,00 789.712.976.956,59 92,47 100,00 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. Kec. Sematu Jaya Kec. Menthobi Raya Kec. Belantikan Raya 1 Kec. Batang Kawa BPPKP BPMDes Kantor PUSTARDA DISTANAKAN DISHUTBUN DISTAMBEN Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pekerjaan Umum merupakan SKPD dengan jumlah anggaran tertinggi yaitu mencapai Rp. 243.441.094.321,- dan terealisasi sebesar Rp. 237.153.203.220,19 atau 97,42% dan proporsi belanjanya terhadap total anggaran belanja yaitu sebesar 30,03%. Hal ini seiring dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama DPRD serta mendukung Program Strategis Nasional untuk meningkatkan infrastruktur di daerah baik di dalam kota maupun di kecamatan/desa, seperti peningkatan jalan, pembangunan jembatan, pembangunan jaringan irigasi, peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana air bersih perkotaan/pedesaan, pembangunan sistem air limbah komunal berbasis masyarakat/MCK Plus, penataan Stadion Olahraga, pembangunan dan peningkatan pertamanan (lanjutan penataan alun-alun), terus mengupayakan terbangunnya jalan penghubung antar desa ke ibukota kabupaten (jasa konsultansi planologi untuk melengkapi data pengurusan pinjam pakai kawasan hutan untuk ijin dan pelepasan ruas jalan : Karang Mas – Kina – Jemuat, ruas jalan Batu Tambun – Kinipan, ruas jalan Lopus - Mengkalang), dan lain-lain. Sedangkan Dinas Pendidikan dan Pengajaran merupakan SKPD dengan jumlah anggaran tertinggi kedua yaitu mencapai Rp. 180.674.658.915,- dan terealisasi sebesar Rp. 159.207.061.217,- atau 88,12% dan proporsi belanjanya terhadap total anggaran belanja yaitu sebesar 20,16%. Hal ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama DPRD dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan sesuai amanat Pasal 31 ayat (4) UUD 1945 yaitu negara LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 71 memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan/kendala - Pada dasarnya permasalahan umum yang dihadapi daerah saat ini terkait dengan belanja daerah adalah Pemerintah Daerah seringkali dihadapkan pada tingginya kebutuhan daerah yang tidak seimbang dengan kemampuan keuangan daerah. Sementara disisi lain masyarakat menuntut adanya perbaikan kualitas pelayanan dimana hal ini tentunya memerlukan sumber daya yang cukup besar dalam merealisasikannya. b. Solusi: Dalam menghadapi situasi ini diperlukan penanganan ataupun solusi sebagai upaya pemecahan masalah yang antara lain : - Menetapkan skala prioritas belanja daerah yang memerlukan pembiayaan yang besar pula dan melakukan penghematan belanja seperti membayar honorarium dan perjalanan dinas secara selektif dan proporsional; - Memilih kegiatan yang memberikan dampak multiflier effect bagi peningkatan sektor pembangunan lain; - Menetapkan standar analisis belanja dalam bentuk Standar Biaya Umum (SBU) dan standar harga barang dan jasa (SHBJ + BGN) yang menjadi acuan atau batas tertinggi dalam penganggaran belanja daerah; - Pengendalian dan pengukuran untuk alokasi anggaran masing-masing kegiatan untuk menilai kewajaran pembebanan biaya dalam pelaksanaan kegiatan; - Merealisasikan anggaran belanja sesuai kebutuhan riil karena tidak semua alokasi belanja kegiatan/program yang telah dianggarkan harus dihabiskan. C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah 1. Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan di terima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 72 merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Berkaitan dengan defisit APBD TA. 2015 sebagaimana tergambar dalam tabel 2. Pada Bab III, maka defisit tersebut ditutup dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA), yang berasal dari efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran belanja dan pelampauan realisasi pendapatan daerah tahun 2014. a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan mencakup sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. SiLPA mencakup pelampauan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, penerimaan lainlain pendapatan daerah yang sah. Pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, terdapat SiLPA tahun 2014 yang akan digunakan untuk menutup defisit anggaran saldo Dana Bagi Hasil Sumberdaya Alam Dana Reboisasi (DBH SDA DR), sisa DAK dan pembiayaan kegiatan lainnya. b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, dan pemberian pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan dianggarkan untuk pembentukan dana cadangan Pesparawi Tingkat Provinsi Tahun 2017, penyertaan modal di PT. Bank Kalteng, PDAM dan Perusahaan Daerah Bajurung Raya serta pada PT. JAMKRIDA Kalimantan Tengah. Pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, penambahan penyertaan modal di PT. Bank Kalteng sebesar Rp. 1.380.000.000,-. Sehingga total penyertaan pada PT. Bank Kalteng pada tahun 2015 sejumlah Rp. 4.880.000.000,-. Kondisi umum pembiayaan dalam Rancangan APBD Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2015 dari sisi peneriman, baru bersumber pada jenis penerimaan yaitu sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA). Hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten Lamandau belum melakukan kebijakan lain yang merupakan sumber LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 73 pembiayaan. Sedangkan pengeluaran untuk pembiayaan masih untuk membayar penyertaan modal (Investasi) daerah pada PT. Bank Pembangunan Kalteng, PT. JAMKRIDA Kalteng, penyertaan modal pada PDAM dan Perusahaan Daerah Bajurung Raya. Kebijakan ini berdasarkan : - Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 01 Tahun 2015 tanggal 04 Februari 2015 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau. - Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 17 Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau kepada Perusahaan Daerah Bajurung Raya Kabupaten Lamandau. - Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 02 Tahun 2015 tanggal 04 Februari 2015 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. - Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 05 Tahun 2014 tanggal 04 Pebruari 2014 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada PT. Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. 2. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015 Pembiayaan Daerah pada tahun 2015 untuk Penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 134.643.471.131,- dan terealisasi 100% dari target. Sedangkan Pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 13.630.000.000,dan terealisasi 100% dari target. Proyeksi Defisit pada APBD Tahun Anggaran 2015 yakni sebesar Rp. 39.846.676.987,- maka Pembiayaan/netto dianggarkan sebesar Rp. 121.013.471.131,- dan SiLPA Tahun Berkenaan sebesar Rp. 81.166.794.144,-. Pada pelaksanaannya APBD tahun 2015 tidak mengalami defisit karena adanya penghematan/efisiensi dari sisi tendensi belanja sebesar Rp. 44.159.882.188,sehingga SiLPA tahun berikutnya menjadi Rp. 125.326.676.332,39. Adapun rincian Pembiayaan Daerah dan realisasi tahun 2015 adalah sebagai berikut: LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 74 Tabel 3.19. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kab. Lamandau TA. 2015 Kode Rek. Uraian Anggaran Setelah Perubahan (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) 6 PEMBIAYAAN 6.1 PENERIMAAN Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Pencairan Dana Cadangan Penerimaan Pinjaman Daerah 134.643.471.131,00 134.643.471.131,00 100,00 134.643.471.131,00 134.643.471.131,00 100,00 - - - Jumlah Penerimaan 134.643.471.131,00 134.643.471.131,00 100,00 PENGELUARAN Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemda Pembayaran Pokok Utang 13.630.000.000,00 5.000.000.000,00 8.630.000.000,00 - 13.630.000.000,00 5.000.000.000,00 8.630.000.000,00 - 100,00 100,00 100,00 - Jumlah Pengeluaran 13.630.000.000,00 13.630.000.000,00 100,00 121.013.471.131,00 121.013.471.131,00 100,00 81.166.794.144,00 125.326.676.332,39 154,41 6.1.1 6.1.2 6.1.4 6.2 6.2.1 6.2.2 6.2.3 Pembiayaan Netto SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 Penyertaaan Modal Pemerintah Daerah Kab. Lamandau terdiri dari 4 yaitu : PDAM, PD Bajurung Raya dan Bank Kalteng Serta yang baru dimulai PT. JAMKRIDA. - PDAM : Ketersediaan air minum Kabupaten Lamandau perlu di tunjang dengan penyertaan modal oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau agar terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaanya air minum yang merupakan salah satu perwujudan kesejahteraan sosial. Tabel 3.20 Perkembangan Target dan Realisasi Penyertaan Modal pada PDAM SUMBER DANA APBD TA 2010 TARGET (Rp) 1.000.000.000,- REALISASI (Rp) 1.000.000.000,- APBD TA 2011 1.000.000.000,- 1.000.000.000,- APBD TA 2012 1.000.000.000,- 1.000.000.000,- APBD TA 2013 1.000.000.000,- 1.000.000.000,- APBD TA 2014 1.000.000.000,- 1.000.000.000,- APBD TA 2015 2.000.000.000,- 2.000.000.000,- JUMLAH 7.000.000.000,Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 7.000.000.000,- LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 75 - PD Bajurung Raya : Mengelola potensi sumber daya lokal di berbagai bidang secara berkesinambungan mencapai kemandirian dan diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Tabel 3.21 Perkembangan Target dan Realisasi Penyertaan Modal pada PD. Bajurung Raya SUMBER DANA APBD TA 2009 TARGET (Rp) 350.000.000,- REALISASI (Rp) 350.000.000,- APBD TA 2010 600.000.000,- 600.000.000,- APBD TA 2011 600.000.000,- 600.000.000,- APBD TA 2012 600.000.000,- 600.000.000,- APBD TA 2013 600.000.000,- 600.000.000,- APBD TA 2014 1.200.000.000,- 1.200.000.000,- APBD TA 2015 1.000.000.000,- 1.000.000.000,- JUMLAH 4.950.000.000,Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau 4.950.000.000,- - Penyertaan Modal pada PT.BANK KALTENG : meningkatkan daya saing dan guna mengantisipasi perkembangan ekonomi global serta mendorong pertumbuhan perekonomian dan pemerataan pembangunan daerah. Tabel 3.22 Perkembangan Penyertaan Modal dan Pembagian Laba( Deviden) PT. Bank Kalteng kepada Pemerintah Kabupaten Lamandau Nilai Penyertaan Modal Deviden Tanggal Masuk Ke Kasda 500.000.000 - - 2004 1.000.000.000 - - 3 2005 1.750.000.000 4 2006 5 2007 6 No. Tahun 1 2003 2 327.438.285,52 2006 3.000.000.000 861.762.316,05 2007 5.000.000.000 1.152.664.727,62 2008 2008 5.000.000.000 2.035.144.071,00 09 Juli 09 7 2009 6.000.000.000 1.580.874.129,51 02 Jun 2010 8 2010 6.000.000.000 1.946.772.559,00 28 Juni 2011 9 2011 9.500.000.000 2.143.244.375,99 25 Juni 2012 10 2012 14.375.000.000 3.034.692.521,26 29 Mei 2013 11 2013 16.750.000.000 3.622.428.605,35 30 Juni 2014 12 2014 19.500.000.000 4.760.649.871,00 18 Juni 2015 Belum Realisasi 2016 13 2015 4.880.000.000 Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 76 - Penyertaan Modal pada PT. JAMKRIDA : salah satu upaya meningkatkan kemampuan pendanaan dan memperlancar kegiatan dunia usaha guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Lamandau. Tabel 3.23 Target dan Realisasi Penyertaan Modal pada PT. JAMKRIDA SUMBER DANA APBD TA 2014 TARGET (Rp) 1.500.000.000,- REALISASI (Rp) 1.500.000.000,- 750.000.000,- 750.000.000,- JUMLAH 2.250.000.000,Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016 2.250.000.000,- APBD TA 2015 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan/kendala yang dihadapi antara lain: - PDAM dan PD. Bajurung Raya belum mampu berkontribusi kepada pendapatan daerah; b. Solusi yang dapat dilaksanakan yaitu: - PDAM dan PD. Bajurung Raya harus mampu menciptakan terobosan dan inovasi baru dalam pelaksanaan kegiatan agar mencapai target yang diinginkan sehingga pada saatnya nanti dapat mandiri dan berkontribusi untuk PAD Kabupaten Lamandau. LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015 77