BAB I - bappeda - Kabupaten Lamandau

advertisement
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintahan Pusat dan Daerah, daerah (kabupaten/kota) menjadi titik sentral otonomi
daerah. Daerah mempunyai kewenangan otonomi yang didasarkan pada azas desentralisasi
dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Ini berarti daerah diberikan
keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggungjawab
dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan
pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada
masyarakat
dengan
lebih
baik
melalui
perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan,
pengendalian dan evaluasi pembangunan.
Selanjutnya, Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah tang dapat dinilai dengan uang, termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah
dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal tersebut menjadikan keuangan
daerah merupakan salah satu faktor penentu dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Kebijakan keuangan daerah dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD yang merupakan
dokumen dalam penyusunan APBD dengan memuat pokok-pokok pikiran melalui proses
penjaringan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan
daerah termasuk kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun anggaran sebelumnya.
Kebijakan Umum APBD mempertimbangkan pula Rencana Stratejik Pemerintah Daerah dan
Dokumen Perencanaan lainnya, kebijakan Pemerintah Pusat, pertimbangan kondisi sosial,
politik, ekonomi dan isu-isu global yang berkembang di masyarakat.
Kebijakan Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang
lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah
dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD serta kebijakan belanja pemerintah
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
39
daerah yang lebih efisien, efektif dan selektif dalam belanja modal serta berorientasi pada
peningkatan ekonomi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik serta penerapan
good governance.
Untuk kebijakan pembiayaan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber
penerimaan daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran
lainnya. Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang
diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu
tahun anggaran.
Kebijakan Umum APBD (KUA) Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2015 mengacu
pada Visi dan Misi Kabupaten Lamandau, disusun dengan memformulasikan pemikiran
pemerintah, aspirasi masyarakat serta pokok-pokok pikiran DPRD, sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan bahwa Pemerintah
Daerah bersama-sama DPRD menyusun dan menyepakati Kebijakan Umum APBD (KUA).
Kebijakan Umum APBD tersebut menjadi dasar bagi penyusunan PPAS yang merupakan
formulasi
kegiatan
prioritas
yang
terpilih dari
sejumlah
usulan
kegiatan
dengan
mempertimbangkan kondisi anggaran serta potensi sumber daya yang ada dalam rangka
pencapaian tujuan secara efisien dan efektif. KUA dan PPAS APBD selanjutnya menjadi
pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun usulan program, kegiatan dan anggaran
yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Kebijakan Umum APBD TA.
2015 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dengan
DPRD
Kabupaten
Lamandau
Nomor:
050/1465/Bapp.C/XII/2014
–
Nomor:
170/900.1161/DPRD-LMD/XII/2014, tanggal 01 Desember 2014. Dan Kebijakan Umum
Perubahan APBD TA. 2015 ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah
Kabupaten
Lamandau
050/1578/Bapp.C/IX/2015
dengan
–
Nomor:
DPRD
Kabupaten
Lamandau
170/900.1260/DPRD-LMD/IX/2015,
Nomor:
tanggal
16
September 2015.
Selanjutnya, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Nomor: 12 Tahun 2014 Tentang APBD
Kabupaten Lamandau TA. 2015, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 24
Tahun 2015 tentang Perubahan APBD Kabupaten Lamandau TA. 2015, Pemerintah
Kabupaten Lamandau bersama unsur Legislatif telah menyusun dan menetapkan anggaran
untuk Tahun Anggaran 2015. APBD Tahun Anggaran 2015 dalam penyusunannya
berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
40
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas
pelaksanaan
program/kegiatan pembangunan tahun anggaran 2015, diperlukan kebijakan-kebijakan
pemerintah daerah yang bertujuan mengatur pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah
antara lain (1) Sinkronisasi kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, (2) Penyelarasan
hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten yang sudah terpilah menurut
usulan sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Lamandau, APBN dan sumber pendanaan
lainnya dengan rencana kerja pemerintah khususnya untuk kegiatan yang akan dibiayai dari
dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan, (3) Memperhatikan isu-isu strategis SKPD yang
berasal dari RPJMD dan Renstra SKPD Kabupaten Lamandau, (4) Konsistensi rencana
kegiatan yang diusulkan dari hasil Musrenbang dengan rancangan RKP dan Rancangan Renja
Kementerian/Lembaga yang dihasilkan Musrenbang Pusat, (5) Melakukan pembahasan
kesesuaian antara rencana kegiatan yang diusulkan Pemerintah Daerah dengan kegiatan
Kementerian/Lembaga yang akan dilaksanakan di daerah melalui dana dekonsentrasi dan
atau tugas pembantuan.
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Otonomi daerah mempunyai makna adanya pelimpahan kewenangan yang
sebelumnya dijalankan oleh Pemerintah Pusat dialihkan kepada Pemerintah Daerah. Hal
tersebut membawa konsekuensi bahwa Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban
menyelenggarakan segala kewenangan yang diberikan untuk mencapai kemakmuran,
kesejahteraan, dan memberi pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Untuk dapat menyelenggarakan itu semua diperlukan kemampuan
pendanaan dan pemerintah yang berujung kepada upaya melakukan optimalisasi
sumber-sumber pendapatan daerah.
Sumber pendapatan daerah merupakan seluruh penerimaan yang berasal dari
daerah itu sendiri maupun alokasi dari Pemerintah Pusat sebagai wujud dari negara
integralistik. Sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pemerintah Pusat
selanjutnya diatur melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dalam rangka melakukan optimalisasi sumber pendapatan daerah terutama yang
berasal dari penerimaan Asli daerah, mempunyai dampak yang tanpa disadari
melupakan substansi dan nilai-nilai pelayanan. Hal ini sering terjadi dimana suatu
Instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dibentuk untuk memberikan
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
41
pelayanan kepada masyarakat, disisi lain efek pelayanan tersebut memberi dampak
kepada penerimaan daerah sehingga SKPD menghadapi dualisme fungsi yang saling
kontraproduktif. Kondisi ini pada akhimya akan mengakibatkan tidak optimalnya
pelayanan kepada masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Lamandau menyadari dan
konsisten dalam menjalankan kebijakan terutama terhadap peraturan daerah yang
mengatur mengenai fungsi-fungsi kelembagaan. Pemerintah Kabupaten Lamandau
menyadari hal tersebut sehingga kebijakan yang diterapkan dalam menggali sumbersumber penerimaan daerah tetap memperhatikan aspek pelayanan dan senantiasa
menciptakan
iklim
yang
kondusif
bagi
berkembangnya
dunia
usaha,
serta
memperhatikan kepentingan masyarakat miskin.
Dalam
rangka
mewujudkan
visi
daerah
dan
percepatan
pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Lamandau, tentunya diperlukan pembiayaan.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berusaha menggali semua potensi
sumber pendapatan. Upaya ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Upaya tersebut dilaksanakan melalui
kebijakan antara lain :
1) Meningkatkan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber
pendapatan;
2) Mencegah kebocoran terhadap sumber-sumber pendapatan daerah;
3) Meningkatkan kemampuan operasional secara merata dan berkesinambungan, serta
meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait;
4) Meningkatkan kemampuan operasi di semua lini;
5) Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dari segi pendapatan.
Strategi penerimaan daerah untuk tahun 2015 tetap memperhatikan sektor
perekonomian daerah dan nasional, dimana dalam rangka peningkatan pendapatan
daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi baik terhadap subyek maupun obyek pajak
dan retribusi daerah maupun lain-lain pendapatan daerah tanpa mengkesampingkan
potensi pendapatan yang lain.
Prioritas pendapatan daerah diarahkan untuk selalu meningkatkan sumber
pendapatan yang sah dengan prinsip tidak memberatkan masyarakat dan tidak
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
42
mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan digunakan semata-mata
hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai nilai
kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan
hak Pemerintah Daerah dalam 1 (satu) Tahun Anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah. Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Kabupaten
Lamandau Tahun Anggaran 2015 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Pada tahun 2015, pendapatan
daerah Kabupaten Lamandau bersumber dari pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan daerah
tersebut masih didominasi oleh penerimaan yang bersumber dari dana perimbangan
yang meliputi bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana
alokasi khusus. Diakui bahwa kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total
pendapatan daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah masih sangat
rendah. Meskipun pada prinsipnya sebagai daerah otonom seyogianya lebih
mengandalkan
pada
kemampuan
sendiri
untuk
membiayai
pelaksanaan
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan kepada
masyarakat.
Kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamandau khususnya
untuk meningkatkan target pendapatan asli daerah meliputi: memperkuat produk
hukum daerah yang berkaitan dengan berbagai sumber pendapatan asli daerah
serta menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah lainnya. Hasilnya, dapat
dilihat dari kecenderungan peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah dalam
beberapa tahun terakhir.
Untuk mewujudkan peningkatan pendapatan daerah akan terus dilakukan
langkah-langkah :
a.
Memaksimalkan pemanfaatan aset daerah, mengintensifkan pendataan pajak
baru untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
b.
Meningkatkan kemampuan profesional SDM melalui pendidikan dan pelatihan
teknis bidang pendapatan;
c.
Meningkatkan kepedulian, kesadaran dan peran serta masyarakat supaya taat
membayar pajak dan retribusi;
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
43
d.
Meningkatkan koordinasi dengan dinas-dinas terkait pemanfaatan aset daerah
di dinas;
e.
Meningkatkan intensifikasi penagihan Pajak Bumi dan Bangunan;
f.
Dengan kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan pengurusan izin usaha;
g.
Meningkatkan iklim investasi yang kondusif;
h.
Penyediaan infrastruktur penunjang pertumbuhan dan distribusi ekonomi
daerah;
i.
Penerapan Teknologi Informasi dalam pendataan wajib pajak baru PBB
Intensifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan
kinerja aparatur dalam upaya peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah
yang ada, dengan kata lain melakukan upaya optimal dengan jenis pajak dan
retribusi yang sudah ada dan secara terus menerus mengupayakan peningkatan
pendapatan dan minimalisasi tunggakan baik pajak maupun retribusi yang sudah
ada atau dimiliki. Sedangkan ekstensifikasi adalah suatu upaya mencari terobosan
baru dengan perluasan jenis pajak dan retribusi yang mempunyai potensi untuk
meningkatkan pendapatan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Keberhasilan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan penerimaan melalui
pajak daerah dan retribusi daerah, tergantung pada dua hal, yaitu:
1. Komitmen pemerintah daerah;
2. Metode/cara pemungutan pajak dan retribusi tersebut dilakukan.
Komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan PAD tercermin dari besarnya
nilai PAD yang ditargetkan dalam APBD. Semakin besar PAD yang ditargetkan
menunjukkan bahwa pemerintah daerah mempunyai komitmen yang kuat dalam
menggali dan memanfaatkan potensi PAD yang ada di daerahnya. Sedangkan cara
pemungutannya, khususnya untuk Pajak Daerah, dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu self assesment system dan official assesment system.
Self assesment system adalah sistem pemungutan pajak daerah, dimana
wajib pajak menghitung sendiri jumlah pajak yang harus dibayar. Perhitungan
tersebut tentunya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam sistem ini wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri serta
melaporkan pajak yang harus dibayar kepada dinas/instansi yang terkait.
Sedangkan
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
44
Official assesment system adalah suatu sistem pemungutan pajak, besarnya
jumlah pajak yang harus dibayar dihitung oleh petugas pajak. Dalam sistem ini,
inisiatif dan kegiatan dalam menghitung dan melakukan pemungutan pajak
sepenuhnya ada pada aparatur perpajakan.
Dengan menggunakan official assesment system
ini berarti pemerintah
daerah harus didukung sumber daya yang memadai baik secara kualitas maupun
secara kuantitas. Selain itu, dengan menggunakan official assesment system ini
harus memiliki kemampuan adaptif dalam menangkap peluang dan perubahanperubahan untuk dipertimbangkan dalam melakukan official assesment system.
Pemungutan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Lamandau, pada
umumnya melalui kegiatan official assesment system. Sehingga secara periodik
perlu dilakukan pembaharuan data (updating). Hasil assesment bulan/tahun
sebelumnya,
diperbaharui
untuk
dipakai
sebagai
dasar
pemungutan
pada
bulan/tahun sekarang atau bulan/tahun berikutnya. Dalam kata lain, Pemerintah
Kabupaten Lamandau perlu melakukan re-assesment terhadap jumlah wajib pajak
dan besaran pajak yang harus dibayar.
Ada beberapa alasan mengapa kegiatan updating perlu dilakukan: (1)
setting ekonomi-sosial dalam wilayah Kabupaten Lamandau senantiasa berubah,
yang tentunya akan mengubah jumlah PAD yang berpotensi untuk di pungut. (2)
adanya tuntutan peraturan perundang-undangan untuk senantiasa memperbaiki
dan mengoptimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. (3) adanya
tuntutan masyarakat (melalui lembaga legislatif) kepada pemerintah daerah
(lembaga
eksekutif)
untuk
senantiasa
meningkatkan
pelayanannya
kepada
masyarakat.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan berkaitan dengan intensifikasi dan
ekstensifikasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 meliputi:
a). Penggalian dan pengembangan sumber-sumber pendapatan asli daerah,
meningkatkan pendataan potensi pajak/retribusi daerah serta meningkatkan
pemungutan pajak/retribusi daerah.
b) Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak dan
retribusi daerah, menyiapkan sarana untuk pemasangan iklan, pekan panutan
pembayaran PBB, pemberian penghargaan bagi petugas pemungut yang
berprestasi, penegakan sanksi bagi wajib pajak/wajib retribusi yang tidak
memenuhi kewajibannya.
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
45
c). Meningkatkan koordinasi dengan para pengusaha serta memberi kesempatan
kepada
pengusaha
berpartisipasi
dalam
mengelola
dan
melaksanakan
pembangunan khususnya bagi yang telah memenuhi kewajiban pajak/retribusi.
d). Mengutamakan produksi lokal dalam pelaksanaan pembangunan daerah,
sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya
berdampak pada kemampuan memenuhi kewajiban pajak/retribusi.
e). Memberikan
kemudahan
dalam
pelayanan
kepada
masyarakat
guna
meningkatkan kesadaran membayar pajak/retribusi.
f). Melakukan pendataan ulang terhadap aset atau kekayaan daerah yang dapat
menjadi sumber pendapatan daerah serta mengoptimalkan penggunaannya
dalam memaksimalkan pendapatan daerah.
g). Mengintensifkan dan mengevaluasi semua Peraturan Daerah yang berkaitan
dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan memfungsikan tupoksi
masing-masing Dinas/Badan sampai ketingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa.
h). Meningkatkan koordinasi, konsultasi maupun rekonsiliasi khususnya bagi
pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan maupun Bantuan
Keuangan dari Provinsi, sehingga diharapkan realisasi pendapatan tersebut
dapat terlaksana secara transparan sesuai dengan Peraturan perundangundangan yang berlaku.
2. Target dan Realisasi Pendapatan
Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan belanja
sebesar
Rp.
Rp.
853.989.622.957,-
814.142.945.970,-
sehingga
dan
menargetkan
terdapat
defisit
pendapatan
sebesar
anggaran
sebesar
Rp. 39.846.676.987,-. Realisasi pendapatan dan belanja masing-masing sebesar
Rp. 794.026.182.157,98 dan Rp. 789.712.976.956,59 sehingga terdapat selisih
surplus sebesar Rp. 4.313.205.201,39.
Kontribusi Pendapatan Daerah masih didominasi oleh pendapatan yang
bersumber
dari
Dana
Perimbangan
yang
ditargetkan
sebesar
Rp. 688.415.479.000,- realisasinya sebesar Rp. 668.881.549.593,- atau 97,16%
yang memberikan kontribusi sebesar 84,24%, sedangkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang ditargetkan sebesar Rp. 33.166.888.391,- realisasinya sebesar
Rp. 40.084.281.760,89 atau 120,86% baru dapat memberikan kontribusi sebesar
5,05% sedangkan dari Lain-lain Pendapatan Yang Sah dari target sebesar
Rp. 92.560.578.579,- realisasinya sebesar Rp. 85.060.350.804,09 atau 91,90%
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
46
hanya memberikan kontribusi sebesar 10,71%. Hal ini menunjukkan bahwa
ketergantungan APBD Kabupaten Lamandau kepada Pemerintah Pusat masih sangat
besar. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014, maka terlihat bahwa adanya
pergeseran kontribusi dari jenis pendapatan daerah yang menunjukkan terjadinya
peningkatan kontribusi dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pada tahun
2014 kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 5,28%, Dana Perimbangan
sebesar 86,84% dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar 7,87%.
Gambar 10. Diagram Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah TA.2015
Kontribusi Terhadap Pendapatan Daerah TA.2015
10.71%
5.05%
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Dana Perimbangan
84.24%
Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
Gambar 11. Diagram Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah
TA.2014 dan TA.2015
Perbandingan Kontribusi Jenis Pendapatan Daerah 2014-2015
2014
2015
86.84 84.24
5.28
7.87 10.71
5.05
PAD
Dana Perimbangan
Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
Adapun target dan realisasi Pendapatan Daerah TA.2015 secara terperinci dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
47
Tabel 3. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA. 2015
Target
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
(%)
33.166.888.391,00
11.126.399.999,00
6.788.229.385,00
40.084.281.760,89
14.849.705.501,00
5.949.263.032,00
120,86
133,46
87,64
5,05
1,87
0,75
4.000.000.000,00
4.760.649.871,36
119,02
0,60
11.252.259.007,00
14.524.663.356,53
129,08
1,83
688.415.479.000,00
668.881.549.593,00
97,16
84,24
83.825.614.000,00
64.291.684.593,00
76,70
8,10
433.768.085.000,00
170.821.780.000,00
433.768.085.000,00
170.821.780.000,00
100,00
100,00
54,63
21,51
92.560.578.579,00
5.000.000.000,00
85.060.350.804,09
1.719.256.962,00
91,90
34,39
10,71
0,22
21.492.879.647,00
16.437.954.910,09
76,48
2,07
55.144.760.000,00
55.980.200.000,00
101,51
7,05
10.922.938.932,00
10.922.938.932,00
100,00
1,38
Jumlah Pendapatan
814.142.945.970,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
794.026.182.157,98
97,53
100,00
Kode
Rek.
Uraian
4
PENDAPATAN
4.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH
4.1.1
Pendapatan Pajak Daerah
Hasil Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.2
DANA PERIMBANGAN
4.2.3
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
4.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
4.3.1
Pendapatan Hibah
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
dan Pemda lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemda Lainnya
4.2.1
4.2.2
4.3.3
4.3.4
4.3.5
Kontribusi (%)
Gambar 12. Diagram Target dan Realisasi Pendapatan Daerah TA.2015
Target
700,000,000,000.00
600,000,000,000.00
500,000,000,000.00
400,000,000,000.00
300,000,000,000.00
200,000,000,000.00
100,000,000,000.00
-
Realisasi
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Dana
Perimbangan
Target
33,166,888,391.00
688,415,479,000.00
Lain-Lain
Pendapatan
Daerah Yang Sah
92,560,578,579.00
Realisasi
40,084,281,760.89
668,881,549,593.00
85,060,350,804.09
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
48
Sumber Pendapatan Daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Anggaran dan
realisasi pendapatan tahun 2015 dapat dijelaskan dibawah ini:
1) Pendapatan Asli Daerah
Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari empat jenis, yaitu:
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
Rincian anggaran dan realisasi masing-masing jenis sampai akhir tahun 2015
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Penerimaan PAD Menurut Jenis
Pendapatan TA. 2015
Kode
Rek.
4.1
Uraian
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
Hasil Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
4.1.3
Yang Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
4.1.4
Yang Sah
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
4.1.1
4.1.2
Target
(Rp.)
33.166.888.391,00
11.126.399.999,00
6.788.229.385,00
Realisasi
(Rp.)
40.084.281.760,89
14.849.705.501,00
5.949.263.032,00
Kontribusi (%)
120,86
5,05
133,46
1,87
87,64
0,75
4.000.000.000,00
4.760.649.871,36
119,02
0,60
11.252.259.007,00
14.524.663.356,53
129,08
1,83
(%)
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari total target PAD tahun 2015 sebesar
Rp.
33.166.888.391,- realisasinya
sebesar
Rp.
40.084.281.760,89
atau
120,86%. Dari empat komponen PAD tersebut diatas, Pendapatan Pajak
Daerah merupakan komponen penyumbang terbesar yakni dengan kontribusi
sebesar 1,87% sedangkan yang paling kecil adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan yang hanya memberikan kontribusi sebesar 0,60%.
Rincian capaian dari masing-masing komponen dapat dilihat pada uraian
berikut:
a) Pajak Daerah
Realisasi Pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah Tahun 2015
ditargetkan
sebesar
Rp.
11.126.399.999,-
dan
realisasinya
sebesar
Rp. 14.849.705.501,- atau 133,46%. Kontribusi paling besar untuk jenis
Pajak Daerah Kabupaten Lamandau adalah Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB) yang menyumbang sebesar Rp. 8.447.166.549,-
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
49
atau 56,88%, sedangkan yang paling kecil adalah dari Pajak Hiburan yang
hanya memberikan kontribusi sebesar Rp. 21.452.749,- atau 0,14%.
Pencapaian prosentase realisasi nilai pajak paling tinggi dari target
anggaran yang ditentukan untuk tahun 2015 dicapai oleh Pajak Air Bawah
Tanah yaitu 534,67% disusul Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB P2) yaitu 329,24%, sebaliknya pencapaian realisasi pajak
paling rendah adalah Pajak Losmen/Hotel/Rumah Kos, yang realisasinya
sebesar 63,82%. Rincian anggaran dan realisasi pajak daerah selengkapnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pajak Daerah TA. 2015 Menurut
Jenis Pajak
Kode
Rek.
4.1.1
Uraian
PAJAK DAERAH
- Pajak Losmen/Hotel/Rumah Kos
- Pajak Rumah Makan/Restoran
- Pajak Hiburan
- Pajak Reklame
- Pajak Penerangan Jalan
- Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan
- Pajak Air Bawah Tanah
- PBB P2
- BPHTB
Target
(Rp.)
11.126.399.999,00
110.000.000,00
330.000.000,00
30.000.000,00
214.500.000,00
1.300.000.000,00
Realisasi
(Rp.)
14.849.705.501,00
70.204.200,00
563.900.350,00
21.452.749,00
155.064.575,00
1.782.106.944,00
133,46
63,82
170,88
71,51
72,29
137,09
Kontribusi (%)
100,00
0,47
3,80
0,14
1,04
12,00
1.000.000.000,00
1.440.993.719,00
144,10
9,70
12.000.000,00
700.000.000,00
7.429.899.999,00
64.160.122,00
2.304.656.293,00
8.447.166.549,00
534,67
329,24
113,69
0,43
15,52
56,88
(%)
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
b) Retribusi Daerah
Penerimaan Retribusi Daerah Tahun 2015 dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu
Retribusi Jasa Umum, Jasa Usaha dan Perizinan Tertentu. Retribusi Daerah
ditargetkan
sebesar
Rp.
6.788.229.385,-
dan
realisasinya
sebesar
Rp. 5.949.263.032,- atau 87,64% dengan kontribusi terbesar dari Retribusi
Jasa Umum yaitu jenis Retribusi Pelayanan Kesehatan-RSUD sebesar
36,29%. Sedangkan kontribusi paling kecil adalah Retribusi Jasa Pelayanan
Pendidikan sebesar 0,05%, yang merupakan objek Retribusi Jasa Umum
yang tidak ditargetkan.
Realisasi paling besar untuk komponen Retribusi Jasa Usaha dicapai
oleh Retribusi Tempat Khusus Parkir yang mencapai 155,88% dari anggaran
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
50
sebesar Rp. 52.000.000,-. Sedangkan realisasi paling kecil adalah Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah-Kendaraan Bermotor yaitu sebesar 11,97%.
Untuk komponen Retribusi Perizinan Tertentu, realisasi paling besar
dicapai oleh Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang mencapai 132,39%
dari target anggaran sebesar Rp. 268.420.625,-. Namun, juga ada 1 (satu)
objek Retribusi Perizinan Tertentu yang tidak terealisasi yakni Retribusi Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Disamping itu, ada 1 (satu)
objek Retribusi yang tidak ditargetkan justru turut menyumbang penerimaan
yaitu Retribusi Pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga
Kerja Asing - LRA. Target/Anggaran dan realisasi Retribusi Daerah secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Target dan Realisasi Retribusi Daerah TA. 2015 Menurut
Jenis Retribusi
Kode
Rek.
4.1.2
Uraian
RETRIBUSI DAERAH
Retribusi Jasa Umum
- Pelayanan Kesehatan -Puskesmas
- Pelayanan Kesehatan -RSUD
- Pelayanan Persampahan/Kebersihan
- Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
- Penggantian Biaya Cetak Peta
- Jasa Pelayanan Pendidikan
- Pemanfaatan Ruang untuk Menara
Telekomunikasi
- Pelayanan Pasar
- Pelayanan Kesehatan
- Pengujian Kendaraan Bermotor
Retribusi Jasa Usaha
- Pemakaian Kekayaan Daerah Penyewaan Tanah dan Bangunan
- Pemakaian Kekayaan Daerah Ruangan
- Pemakaian Kekayaan Daerah Kendaraan Bermotor
- Terminal -Tempat Parkir untuk
Kendaraan Penumpang dan Bis Umum
- Tempat Khusus Parkir
- Pemeriksaan Kesehatan Hewan
sesudah dipotong
- Pelayanan Tempat Olah Raga
Retribusi Perizinan Tertentu
- Izin Mendirikan Bangunan
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
Target
(Rp.)
6.788.229.385,00
4.955.472.760,00
20.000.000,00
3.100.000.000,00
50.925.000,00
7.000.000,00
-
Realisasi
(Rp.)
5.949.263.032,00
4.642.529.542,00
19.038.500,00
2.159.151.000,00
52.465.000,00
11.935.000,00
3.115.000,00
Kontribusi (%)
87,64 100,00
93,68 78,04
95,19
0,32
69,65 36,29
103,02
0,88
170,50
0,20
0,00
0,05
30.000.000,00
68.294.972,00
227,65
1,15
162.547.760,00
1.500.000.000,00
85.000.000,00
157.833.270,00
1.952.156.800,00
218.540.000,00
97,10
130,14
257,11
2,65
32,81
3,67
752.275.000,00
514.094.000,00
68,34
8,64
263.275.000,00
293.655.000,00
111,54
4,94
156.000.000,00
86.850.000,00
55,67
1,46
253.500.000,00
30.350.000,00
11,97
0,51
2.000.000,00
450.000,00
22,50
0,01
52.000.000,00
81.055.000,00
155,88
1,36
20.000.000,00
20.234.000,00
101,17
0,34
5.500.000,00
1.500.000,00
27,27
0,03
1.080.481.625,00
268.420.625,00
792.639.490,00
355.362.454,00
73,36
132,39
13,32
5,97
(%)
51
- Izin Gangguan Tempat
Usaha/Kegiatan Kepada Orang Pribadi
- Pemberian Izin Trayek Kepada Badan
- Pemberian Perpanjangan IMTA
kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja
Asing - LRA
- Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja
Asing (IMTA)
402.061.000,00
400.695.736,00
99,66
6,74
10.000.000,00
500.000,00
5,00
0,01
-
36.081.300,00
-
0,61
400.000.000,00
-
-
0,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dirinci menurut
obyek pendapatan yang mencakup: Bagian Laba Atas Penyertaan Modal
Pada Perusahaan Milik Daerah (BUMD), yaitu PT. Bank Pembangunan
Kalteng (BPK). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah tersebut pada tahun
2015 dianggarkan sebesar Rp. 4.000.000.000,- dan realisasinya sebesar
Rp. 4.760.649.871,36 atau 119,02%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel
dibawah ini:
Tabel 3.4. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan TA. 2015 Menurut Bagian Laba Atas
Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah
(BUMD).
Kode
Rek.
Uraian
Target
(Rp.)
HASIL PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH
4.000.000.000,YANG DIPISAHKAN
Bagian Laba Atas Penyertaan
Modal Pada Perusahaan
Milik Daerah/BUMD
- PT. Bank Pembangunan
4.000.000.000,Kalteng (BPK)
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
4.1.3
Realisasi
(Rp.)
(%)
Kontribusi (%)
4.760.649.871,36
119,02
100,00
4.760.649.871,36
119,02
100,00
d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah disediakan untuk
menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan. Secara umum dari anggaran sebesar Rp. 11.252.259.007,realisasinya sebesar Rp. 14.524.663.356,53 atau 129,08%. Dari jumlah
tersebut kontribusi terbesar diperoleh dari Penerimaan Bunga DepositoRekening Deposito pada Bank Kalteng sebesar 131,02%. Ada 2 (dua)
komponen penerimaan yang tidak terealisasi yaitu Pendapatan Denda
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
52
Retribusi Jasa Umum, dan Pendapatan Dana Kapitasi JKN. Disamping itu,
terdapat 4 (empat) komponen yang tidak dianggarkan tetapi turut
berkontribusi yaitu Penerimaan Bunga Deposito-Rekening Deposito pada
BNI, Penerimaan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan-Bidang
Perencanaan Pembangunan, Pendapatan Denda Retribusi Penggantian
Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil, dan Pendapatan Denda Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel
dibawah ini:
Tabel 3.5. Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah TA. 2015
Kode
Rek.
4.1.4
Uraian
Target
(Rp.)
LAIN-LAIN PENDAPATAN
11.252.259.007,00
ASLI DAERAH YANG SAH
Hasil Penjualan Aset Daerah
yang Tidak Dipisahkan :
- Penjualan Hasil Peternakan
300.000.000,00
Penerimaan Jasa Giro :
- Jasa Giro Kas Daerah
850.000.000,00
Penerimaan Bunga Deposito :
- Rekening Deposito pada Bank
7.400.000.000,00
Kalteng
- Rekening Deposito pada BNI
Penerimaan Denda
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan :
- Bidang Perencanaan
Pembangunan
Pendapatan Denda Pajak :
- Denda Pajak Reklame
2.848.335,00
- Denda Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan
17.088.301,00
Perkotaan (PBB P2)
Pendapatan Denda Retribusi :
- Denda Retribusi Penggantian
Biaya Cetak KTP dan Akta
Catatan Sipil
- Denda Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
- Pendapatan Denda Retribusi
61.705.000,00
Jasa Umum
Pendapatan dari Pengembalian:
- Pendapatan Lainnya
1.176.500,00
- Pendapatan dari Pengembalian
679.625.371,00
Temuan Inspektorat dan BPK
Pendapatan Dana Kapitasi JKN:
- Pendapatan Dana Kapitasi JKN
1.855.665.500,00
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
Realisasi
(Rp.)
(%)
Kontribusi (%)
14.524.663.356,53
129,08
100,00
545.450.600,00
181,82
3,76
1.021.570.669,40
120,18
7,03
9.695.261.609,00
131,02
66,75
1.069.613.729,00
-
7,36
24.176.706,93
-
0,17
9.116.115,00
320,05
0,06
71.039.790,00
415,72
0,49
246.535.000,00
-
1,70
90.000,00
-
0,01
-
-
0,00
101.157.723,02 8.598,19
0,70
1.664.162.214,18
244,86
11,46
-
-
0,00
53
Pembayaran Hutang Pensiun
Dapem Induk :
- Pembayaran Hutang Pensiun
Dapem Induk
84.150.000,00
76.489.200,00
90,90
0,53
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
2). Dana Perimbangan
Dana Perimbangan merupakan pendapatan yang berasal dari Pemerintah
Pusat. Dana Perimbangan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Bagi Hasil
Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam; Dana Alokasi Umum
(DAU); dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Realisasi Dana Perimbangan TA. 2015
sebesar
Rp.
668.881.549.593,-
atau
97,16%
dari
anggaran
sebesar
Rp. 688.415.479.000,- dan merupakan jenis pendapatan dengan kontribusi
terbesar yaitu mencapai 84,24% dari total realisasi Pendapatan Daerah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6. Target dan Realisasi Dana Perimbangan TA. 2015
Kode
Rek.
Uraian
4.2
DANA PERIMBANGAN
4.2.1
Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
4.2.2
4.2.3
Target
(Rp.)
688.415.479.000,00
83.825.614.000,00
433.768.085.000,00
170.821.780.000,00
Realisasi
(Rp.)
668.881.549.593,00
64.291.684.593,00
433.768.085.000,00
170.821.780.000,00
Kontribusi (%)
84,24
8,10
54,63
21,51
(%)
97,16
76,70
100,00
100,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
Secara terperinci target dan realisasi Dana Perimbangan per jenis
objeknya dapat dilihat pada uraian berikut:
a) Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak
Jenis Pendapatan ini dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu Bagi
Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam (SDA). Bagi Hasil
Pajak terealisasi sebesar Rp. 22.371.480.632,- atau 82,48% dari target
sebesar Rp. 27.125.157.000,- dengan kontribusi terbesar disumbang oleh
jenis objek Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 29,96%.
Sedangkan
Bagi
Hasil
Bukan
Pajak/SDA
terealisasi
sebesar
Rp. 41.920.203.961,- atau 73,93% dari target sebesar Rp. 56.700.457.000,dengan kontribusi terbesar diperoleh dari jenis objek Bagi Hasil Iuran
Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti) sebesar 39,57%.
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
54
Adapun rincian realisasi objek Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7. Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak (SDA) Menurut Jenis Pendapatan TA.2015
Kode
Rek.
4.2.1
Target
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
(%)
Kontribusi (%)
83.825.614.000,00
64.291.684.593,00
76,70
100,00
27.125.157.000,00
22.371.480.632,00
82,48
34,80
78.662.000,00
31.464.800,00
40,00
0,05
-
532.496.850,00
-
0,83
-
491.343.300,00
-
0,76
139.570.000,00
3.274.166.000,00
76.763.500,00
1.980.232.000,00
60,48
0,12
3,08
23.632.759.000,00
19.259.180.182,00
81,49
29,96
56.700.457.000,00
4.824.024.000,00
17.612.185.000,00
4.523.106.000,00
41.920.203.961,00
48.239.360,00
2.980.469.335,00
9.492.897.356,00
3.166.174.200,00
73,93
61,78
53,90
70,00
65,20
0,08
4,64
14,77
4,92
28.694.557.000,00
25.437.115.277,00
88,65
39,57
915.093.000,00
703.264.033,00
76,85
1,09
33.254.000,00
98.238.000,00
23.277.800,00
68.766.600,00
70,00
70,00
0,04
0,11
Uraian
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak
Bagi Hasil Pajak
- Bagi Hasil Pajak Penghasilan (PPh)
Psl 25 dan Psl 29 Wajib Pajak OP dlm
negeri
- Bagi Hasil Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Perkebunan
- Bagi Hasil Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Kehutanan
- Bagi Hasil Pajak Cukai Tembakau
- Bagi Hasil dari Pajak PPh pasal 21
- Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan
Bangunan
Bagi Hasil Bukan Pajak/ (SDA)
- Iuran Hak Pengusahaan Hutan
- Provisi Sumber Daya Hutan
- Dana Reboisasi
- Iuran Tetap (Land-rent)
- Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi
(Royalti)
- Iuran Pungutan Pengusahaan
Perikanan
- Iuran Pertambangan Minyak Bumi
- Iuran Pertambangan Gas Bumi
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
b) Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan
kepada setiap Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) setiap tahunnya
sebagai pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai
kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi,
dengan besaran yang berbeda sesuai formulasi statistik yang kompleks
antara lain menggunakan variabel jumlah penduduk dan luas wilayah. Dana
Alokasi Umum (DAU) merupakan kontributor terbesar terhadap kelompok
Pendapatan Dana Perimbangan. Pada tahun 2015 Dana Alokasi Umum
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
55
dianggarkan sebesar Rp. 433.768.085.000,- realisasinya 100%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8 Target dan Realisasi DAU TA. 2015
Target
(Rp.)
4.2.2
Dana Alokasi Umum
433.768.085.000,00
Dana Alokasi Umum (DAU) 433.768.085.000,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
Kode
Rek.
Uraian
Realisasi
(Rp.)
433.768.085.000,00
433.768.085.000,00
(%)
100,00
100,00
Kontribusi (%)
100,00
100,00
c) Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah alokasi dari APBN kepada
provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan Pemerintah Daerah dan sesuai prioritas
nasional, dengan besaran yang berbeda sesuai perhitungan indeks
berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Dana Alokasi
Khusus (DAK) merupakan kontributor terbesar ketiga setelah DAU dan Bagi
Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) terhadap kelompok Pendapatan
Dana Perimbangan, bahkan terhadap Pendapatan Daerah. Pada tahun 2015
Dana Alokasi Khusus terdiri dari 13 bidang urusan beserta tambahan usulan
daerah dengan total anggaran sebesar Rp. 170.821.780.000,- realisasinya
100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.9 Target dan Realisasi DAK TA. 2015
Kode
Rek.
4.2.3
Uraian
Dana Alokasi Khusus (DAK)
DAK Bidang Pendidikan
DAK Bidang Kesehatan
DAK Bidang Infrastruktur Jalan
DAK Bidang Infrastruktur Irigasi
DAK Bidang Infrastruktur Air Minum
DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi
DAK Bidang Kelautan dan Perikanan
DAK Bidang Pertanian
DAK Bidang Lingkungan Hidup
DAK Bidang Keluarga Berencana
DAK Bidang Kehutanan
DAK Bidang Perdagangan
DAK Bidang Keselamatan
Transportasi Darat
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
Target
(Rp.)
170.821.780.000,00
14.693.010.000,00
4.108.990.000,00
9.695.340.000,00
2.651.090.000,00
1.468.030.000,00
2.123.200.000,00
2.410.290.000,00
6.509.040.000,00
1.479.220.000,00
931.880.000,00
2.554.960.000,00
1.698.600.000,00
Realisasi
(Rp.)
170.821.780.000,00
14.693.010.000,00
4.108.990.000,00
9.695.340.000,00
2.651.090.000,00
1.468.030.000,00
2.123.200.000,00
2.410.290.000,00
6.509.040.000,00
1.479.220.000,00
931.880.000,00
2.554.960.000,00
1.698.600.000,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
622.130.000,00
622.130.000,00
100,00
(%)
Kontribusi (%)
100,00
8,60
2,41
5,68
1,55
0,86
1,24
1,41
3,81
0,87
0,55
1,50
0,99
0,36
56
DAK Tambahan Usulan Daerah
Bidang Infrastruktur Irigasi
20.000.000.000,00
20.000.000.000,00
100,00
11,71
DAK Tambahan Usulan Daerah
Bidang Infrastruktur Jalan
99.876.000.000,00
99.876.000.000,00
100,00
58,47
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
3). Lain – Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain – lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari Pendapatan Hibah,
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya, Dana Penyesuian dan
Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya, serta
Sumbangan Pihak Ketiga.
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2015 dianggarkan sebesar
Rp. 92.560.578.579,- realisasinya sebesar Rp. 85.060.350.804,09 atau 91,90%.
Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Sah TA. 2015
Kode
Rek.
Uraian
4.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
4.3.1
Pendapatan Hibah
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
dan Pemda lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemda Lainnya
4.3.3
4.3.4
4.3.5
Target
(Rp.)
92.560.578.579,00
5.000.000.000,00
Realisasi
(Rp.)
85.060.350.804,09
1.719.256.962,00
Kontribusi (%)
91,90 10,71
34,39
0,22
21.492.879.647,00
16.437.954.910,09
76,48
2,07
55.144.760.000,00
55.980.200.000,00
101,51
7,05
10.922.938.932,00
10.922.938.932,00
100,00
1,38
(%)
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
a) Pendapatan Hibah
Realisasi Pendapatan Hibah Tahun 2015 sebesar Rp. 1.719.256.962,atau 34,39% dari anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,-. Untuk lebih
jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.11 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
TA. 2015
Kode
Rek.
4.3.1
Uraian
Pendapatan Hibah
Pendapatan Hibah dari
Badan/Lembaga/ Organisasi
Swasta Dalam Negeri
- Badan/lembaga/organisasi swasta
Bidang Kehutanan dan Perkebunan
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
Target
(Rp.)
5.000.000.000,00
Realisasi
(Rp.)
1.719.256.962,00
Kontribusi (%)
34,39 100,00
2.500.000.000,00
1.559.398.042,00
62,38
(%)
90,70
57
- Badan/lembaga/organisasi swasta
2.500.000.000,00
Bidang Pertambangan
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
159.858.920,00
6,39
9,30
b) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Tahun 2015 sebesar
Rp.
16.437.954.910,09
atau
76,48%
dari
anggaran
sebesar
Rp. 21.492.879.647,-. Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.12 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
TA. 2015
Kode
Rek.
4.3.3
Uraian
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemda lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi
- Pajak Kendaraan Bermotor
- Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor
- Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
- Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan
Pemanfaatan Air Permukaan
- Bagi Hasil dari Pajak Rokok
- Tunggakan Bagi Hasil Pajak Dari
Provinsi
Target
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
(%)
Kontribusi (%)
21.492.879.647,00
16.437.954.910,09
76,48
100,00
3.531.586.753,00
2.026.718.364,67
57,39
12,33
4.844.777.623,00
3.479.462.536,94
71,82
21,17
6.597.683.129,00
7.032.067.635,79
106,58
42,78
7.308.095,00
7.014.154,11
95,98
0,04
2.845.807.026,00
3.892.692.218,58
-
23,68
3.665.717.021,00
0,00
-
0,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
c) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Realisasi Dana Penyesuaian tahun 2015 sebesar Rp. 55.980.200.000,atau 101,51% dari target sebesar Rp. 55.144.760.000,-. Untuk lebih jelasnya
secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.13 Target dan Realisasi Dana Penyesuaian TA. 2015
Kode
Rek.
4.3.4
Uraian
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Dana Penyesuaian
- Tunjangan Profesi Guru PNSD
- Tambahan Penghasilan Guru
PNSD / Non Sertifikasi
- Dana Insentif Daerah
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
Target
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
(%)
Kontribusi (%)
55.144.760.000,00
55.980.200.000,00
101,51
100,00
27.042.840.000,00
27.042.840.000,00
100,00
48,31
2.374.800.000,00
2.374.800.000,00
100,00
4,24
2.000.000.000,00
2.000.000.000,00
100,00
3,57
58
- Pendapatan Dana Proyek
Pemerintah Daerah dan
Desentralisasi (DP2D2)
- Dana Desa (APBN)
-
835.440.000,00
-
1,49
23.727.120.000,00
23.727.120.000,00
-
42,38
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
d) Bantuan Keuangan dari Provinsi
Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi tahun 2015 sebesar
Rp. 10.922.938.932,- atau 100% dari target sebesar Rp. 10.922.938.932,-.
Untuk lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.14 Target dan Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi
TA. 2015
Kode
Rek.
Target
(Rp.)
Uraian
Bantuan Keuangan dari Provinsi
10.922.938.932,00
atau Pemerintah Daerah Lainnya
Bantuan Keuangan dari Provinsi
- Bantuan Keuangan dari Provinsi
7.222.938.932,00
DAK "Kalteng Harati"
- Bantuan Keuangan dari Provinsi
3.700.000.000,00
DAK "Kalteng Barigas"
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
4.3.5
Realisasi
(Rp.)
Kontribusi (%)
(%)
10.922.938.932,00 100,00
100,00
7.222.938.932,00 100,00
66,13
3.700.000.000,00 100,00
33,87
3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
Dalam pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah banyak
hambatan baik dari internal SKPD maupun dari eksternal SKPD pengelola. Untuk
itu
dapat
disampaikan
kendala,
permasalahan/hambatan
yang
dihadapi
dilapangan sebagai berikut:
1. Keterbatasan sumber daya manusia, yang ada di DPPKAD sehingga tidak
dapat melakukan pengawasan/pemantauan secara optimal terhadap aktivitas
usaha yang berkaitan dengan pajak daerah.
2. Tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak /retribusi masih
rendah.
3. Belum adanya sanksi yang tegas bagi para wajib pajak yang melanggar
ketentuan Peraturan Daerah tentang pajak.
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
59
b. S o l u s i
Berdasarkan permasalahan diatas, dapatlah disampaikan solusi atau upaya
pemecahan masalah dalam rangka Pengembangan dan
Peningkatan Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Lamandau sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, magang, study
banding dll.
2. Meningkatkan intensitas dan efektifitas pendataan dan penagihan PAD.
3. Dalam
rangka
meningkatkan
kesadaran
wajib
pajak/retribusi
perlu
dilaksanakan sosialisasi, pemyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat yang
lebih efektif dan tepat sasaran.
4. Menyempurnakan sistem dan prosedur pemungutan dan pengaturan serta
penatausahaan penerimaan PAD.
B.
Pengelolaan Belanja Daerah
1.
Kebijakan Umum Keuangan Daerah
Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurangan
kekayaan
bersih.
Belanja
daerah
dirinci
menurut
urusan
pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan
rincian obyek belanja. Adapun Arah dan Kebijakan Umum Belanja Daerah, tetap
mengacu pada Kebijakan Umum Belanja Daerah yang telah ditetapkan, sesuai
dengan prinsip anggaran kinerja yang telah disepakati untuk dilaksanakan secara
penuh. Oleh sebab itu, Belanja Daerah diarahkan pada pelaksanaan Tupoksi
(Tugas Pokok dan Fungsi) setiap Dinas, Badan, Satuan Unit Kerja dalam
melaksanakan Administrasi Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat
sesuai dengan ketersediaan dana yang ada.
Arah dan kebijakan belanja daerah ditetapkan dengan menyesuaikan
kebutuhan pembangunan daerah dan target pendapatan dan penerimaan daerah,
yaitu sebagai berikut:
1. Mempercepat reformasi kelembagaan ekonomi dan mewujudkan iklim usaha
yang kondusif;
2. Penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana;
3. Peningkatan Aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan;
4. Revitalisasi pertanian dalam arti luas dan pembangunan pedesaan;
5. Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor;
6. Percepatan pembangunan infrastruktur;
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
60
7. Pembangunan desa perbatasan dan desa terisolir;
8. Perencanaan belanja daerah dengan menerapkan pendekatan anggaran
berbasis kinerja;
9. Pengalokasian anggaran belanja dengan menggunakan asas efisiensi, asas
ekonomis dan asas efektivitas;
10. Belanja
daerah
diupayakan
untuk
mendukung
tercapainya
tujuan
pembangunan.
Langkah kebijakan belanja daerah Tahun Anggaran 2015 dalam upaya
peningkatan pembangunan daerah sebagai berikut :
1. Kebijakan dalam bidang infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi dan
drainase) meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan dalam kota,
pembangunan jembatan, sarana air bersih, drainase, peningkatan jalan dalam
kota, peningkatan jalan dalam ibukota kecamatan, pembukaan/peningkatan
jalan tembus antar kecamatan/desa dan peningkatan jalan desa;
2. Dalam bidang kesehatan meningkatkan kapasitas dan pelayanan kesehatan
RSUD, Puskesmas, Pustu dan Polindes serta pemberantasan penyakit
menular. Bidang kesehatan lebih difokuskan kepada penyediaan alat – alat
kesehatan dan obat – obatan terutama untuk Rumah Sakit Umum Daerah,
Puskesmas, Pustu dan Polindes. Peningkatan pelayanan kesehatan melalui
berobat gratis untuk masyarakat melalui Badan Pengelolaan Jaminan Sosial
(BPJS). Pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan teladan sebagai upaya
memacu paramedis, dokter agar selalu bersaing dalam peningkatan kualitas
layanan kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah daerah menyediakan biaya
operasional dan pemeliharaan pada setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten
Lamandau agar pelayanan kesehatan, ketersediaan pengadaan obat berjalan
lancar. Selain itu terdistribusinya media promosi kesehatan sehingga
meningkatkan pemahaman masyarakat akan kesehatan. Penanggulangan
malaria dilaksanakan secara intensif setiap tahunnya. Peningkatan pelayanan
dasar
kesehatan
dilaksanakan
dengan
pembangunan
posyandu,
pembangunan/ rehab pustu, polindes/ puskesmas. Untuk RSUD Kabupaten
Lamandau dilaksanakan pengadaan obat-obatan dan logistik rumah
sakit,
pengadaan bahan habis pakai medis RSUD, pengadaan alat-alat kesehatan.
Pemerintah daerah juga menyiapkan insentif bagi dokter spesialis berupa
perumahan dinas dan mobil dinas serta menyiapkan anggaran biaya
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
61
pendidikan bagi tenaga dokter yang berminat untuk mengikuti pendidikan
spesialis. Meningkatkan perbaikan gizi dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat akan terus dilaksanakan agar pengetahuan kesehatan meningkat
dan semakin baik;
3. Pada bidang pendidikan telah dicanangkan pendidikan gratis mulai tingkat
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD sampai dengan SLTA. Pada tingkat
pendidikan PAUD/ Taman Kanak-kanak (TK) diberikan Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP) baik yang bersifat pendidkan formal maupun non formal
pada 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Lamandau. Juga dilaksanakan
pembangunan gedung PAUD maupun TK dengan menggunakan dana sharing
Kalteng
Harati.
Pembangunan
unit
sekolah
baru
serta
rehabilitasi
sekolah/ruang belajar, pengadaan mebeleur sekolah, pembangunan dan
rehabilitasi rumah dinas guru/kepala sekolah, perpustakaan dan laboratorium
dari tingkat SD sampai dengan SLTA terus ditingkatkan termasuk penyiapan
tenaga guru dan peningkatan kualitas pendidik melalui pendidikan formal
(program S1 dan S2), pelatihan serta sertifikasi guru.
Pemerintah daerah juga menyiapkan alokasi dana dalam APBD untuk
membantu
penyelesaian
tugas
akhir
bagi
mahasiswa
yang
akan
menyelesaikan pendidikannya serta menyiapkan anggaran bagi generasi muda
yang berprestasi dan berhasil melalui Seleksi bagi Calon Praja untuk mengikuti
pendidikan
pada
Institut
Pemerintahan
Dalam
Negeri
(IPDN).
Serta
memberikan beasiswa bagi putra/putri Kabupaten Lamandau dari setiap
desa/kelurahan, disamping itu disediakan pula beasiswa bagi siswa-siswi dari
keluarga yang kurang mampu.
Pembangunan perguruan tinggi (politeknik) pada tahun 2015 ini berupa
lanjutan pembangunan gedung kantor dan ruang kuliah politeknik;
4. Penyediaan sumber daya listrik bagi masyarakat dilakukan PT. PLN
(Persero) Ranting Nanga Bulik. Pada tahun 2015 ini, Pemerintah Daerah
melanjutkan melakukan sewa mesin genset listrik di Kecamatan Menthobi
Raya, bangunan terpusat pada satu lokasi (aset berupa tanah dan bangunan
seluruhnya milik pemerintah daerah), daya listrik yang dihasilkan dijual
kepada PT. PLN (Persero) disalurkan pada masyarakat. Melalui pola ini juga
diharapkan masyarakat dapat menerima pelayanan
yang
lebih baik
khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Menthobi Raya. Sedangkan untuk
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
62
masyarakat diwilayah lainnya yang memiliki sumber daya air cukup untuk
daerah yang terpencar sehingga sulit terjangkau jaringan listrik dengan
membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) secara bertahap
serta pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Untuk Kecamatan
Belantikan Raya pada tahun 2015 dilaksanakan pengadaan mesin genset
untuk memenuhi kebutuhan listrik pada kecamatan tersebut.
5. Penyediaan air bersih tetap menjadi prioritas dengan cara meningkatkan
kemampuan pelayanan PDAM Nanga Bulik. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan
PDAM
terhadap
masyarakat
tentunya
dibarengi
dengan
peningkatan kualitas air bersih dan kelancaran air yang disalurkan pihak PDAM
pada pelanggannya. Pada kecamatan yang memiliki sumber air bersih dari
perbukitan, maka penyediaan air bersih dihasilkan untuk daerah-daerah
tersebut bersumber air bersih terdekat. Selain daerah tersebut diatas
penyediaan air bersih pada wilayah lainnya dilakukan dengan pembuatan
sumur gali.
6. Bidang sarana dan prasarana perhubungan, pada tahun 2015 dengan
prioritas pembangunan bandara yaitu untuk pengadaan tanah bandara,
belanja sertifikasi tanah bandara dan pembangunan jalan inspeksi bandara.
Sedangkan penyelenggaraan untuk jembatan timbang merupakan wewenang
dari Provinsi Kalimantan Tengah dan masih dilakukan studi kelayakan dari
dinas terkait.
7. Dibidang
pertanian,
peternakan,
kehutanan serta ketahanan pangan,
perikanan,
perkebunan
dan
diprioritaskan untuk penyediaan
sarana dan prasarana produksi perbenihan/perbibitan, terwujudnya produk
pertanian yang bermutu, penanganan pasca panen dan pengolahan hasil
pertanian, peningkatan produksi dan produktivitas dan mutu produk
perkebunan/ pertanian, pendistribusian bibit ternak, pembangunan sarana dan
prasarana pembibitan ternak, peningkatan produksi ikan hasil budidaya,
pengembangan Balai Benih Ikan (BBI). Dibidang kehutanan, pelaksanaan
reboisasi dan rehabilitasi hutan, pembangunan demplot gaharu, terbangunnya
hutan percontohan, pemeliharaan hutan rakyat,
pengembangan kebun
rakyat.
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
63
2.
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, klasifikasi Belanja menurut jenis
belanja, terdiri dari:
a.
Belanja Tidak Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja
Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/
Kabupaten/Pemerintah Desa, dan Belanja Tidak Terduga.
b.
Belanja Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan
Belanja Modal.
Adapun total anggaran belanja daerah pada tahun anggaran 2015 sebesar
Rp. 853.989.622.957,- dan terealisasi sebesar Rp. 789.712.976.956,59 atau
92,47% dari yang dianggarkan, dengan proporsi 36,49% Belanja Tidak Langsung
dan 63,51% Belanja Langsung. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, maka
terlihat bahwa adanya peningkatan jumlah anggaran belanja sebesar 35,97%
yaitu
dari
Rp.
628.056.503.376,-
dengan
realisasi
sebesar
Rp. 576.096.064.447,30 dengan proporsi 39,28% Belanja Tidak Langsung dan
60,72% Belanja Langsung.
Gambar 13. Diagram Proporsi Belanja Daerah TA.2015
Proporsi Belanja Daerah TA.2015
36.49%
Belanja Tidak Langsung
63.51%
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
Belanja Langsung
64
Gambar 14. Diagram Proporsi Belanja Daerah (Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung) TA.2014 - TA.2015
Perbandingan Proporsi Belanja Daerah 2014-2015
800,000,000,000.00
700,000,000,000.00
600,000,000,000.00
500,000,000,000.00
400,000,000,000.00
300,000,000,000.00
200,000,000,000.00
100,000,000,000.00
Belanja Langsung
TA. 2014
348,492,930,267.05
TA. 2015
501,577,723,200.39
Belanja Tidak Langsung
227,603,134,180.25
288,135,253,756.20
Belanja Daerah TA. 2015 secara terinci adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kab. Lamandau
TA. 2015
Kode
Rek.
5
5.1
5.2
BELANJA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Anggaran Setelah
Perubahan (Rp.)
853.989.622.957,00
319.845.896.091,75
Realisasi
(Rp.)
789.712.976.956,59
288.135.253.756,20
Proporsi
(%)
92,47 100,00
90,09
36,49
BELANJA LANGSUNG
534.143.726.865,25
501.577.723.200,39
93,90
Uraian
(%)
63,51
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau
Rincian per komponen belanja dapat dilihat pada penjelasan berikut:
a. Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau tahun anggaran 2015
dianggarkan
sebesar
Rp. 319.845.896.091,75
dan
terealisasi
sebesar
Rp. 288.135.253.756,20 atau 90,09%. Belanja Tidak Langsung Kabupaten
Lamandau Tahun 2015 terdiri dari:
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
65
a.1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan
tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada PNS/CPNS
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kabupaten
Lamandau, termasuk gaji, uang representasi dan tunjangan pimpinan
dan anggota DPRD, gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah serta penghasilan/penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Kebijakan pemerintah daerah dalam
meningkatkan
kesejahteraan
pegawai
yakni
dengan
memberikan
tambahan penghasilan/tunjangan daerah sesuai kemampuan keuangan
daerah.
Belanja
Pegawai
tahun
2015
dianggarkan
sebesar
Rp. 240.784.683.216,75 terealisasi sebesar Rp. 212.142.344.755,- atau
88,10% dengan proporsi sebesar 26,86%.
a.2) Belanja Hibah
Belanja hibah bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan tugas
pemerintah daerah dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah.
Hibah kepada masyarakat diberikan kepada kelompok orang yang
memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan,
kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan nonprofesional. Dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2015 telah dialokasikan
Hibah kepada pemerintah desa, lembaga/organisasi berupa hibah
kepada umat Islam, hibah kepada umat Protestan, hibah kepada umat
Katolik, hibah kepada umat Hindu, LPTQ, LPP, hibah untuk hari-hari
besar
keagamaan
Nasrani,
FKUB,
hibah
kepada
penyelenggara
STQ/MTQ, hibah kepada Forum Komunikasi Antar Gereja, hibah kepada
fungsi pendidikan, hibah kepada Yayasan Lantang Torang (fungsi
pendidikan), fungsi kesenian, hibah kepada Dewan Adat Dayak,
Marching Band Bahaum Bakuba, Dekranasda, Wredatama, Karang
Taruna, Organisasi wanita, KORPRI, Kwarcab Pramuka Kabupaten,
KONI, PMI, Badan Narkotika, KNPI, Dekopin, Persatuan Wartawan,
Komisi Penanggulangan Aids dan hibah kepada pembangunan rumah
adat Sekoban, hibah untuk kelompok kerajinan anyaman, LSM, hibah
kepada Kalteng Pos untuk acara jalan sehat. Pada tahun 2015 dari
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
66
anggaran
sebesar
Rp.
19.510.712.000,-
terealisasi
sebesar
Rp. 18.193.832.000,- atau 93,25% dengan proporsi 2,30%.
a.3) Belanja Bantuan Sosial.
Belanja bantuan sosial bertujuan untuk melindungi individu, keluarga,
dan/atau masyarakat dari akibat krisis sosial, ekonomi, politik, bencana,
atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum;
dan untuk melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 dialokasikan belanja
bantuan sosial yang digunakan untuk membantu pelaksanaan kegiatan
yang bersifat sosial kemasyarakatan. Dalam belanja bantuan sosial
tersebut dialokasikan anggaran untuk Bantuan BLM-PNPM MP, bantuan
sosial kepada anggota masyarakat pada fungsi pendidikan dan fungsi
Kesra. Dari anggaran sebesar Rp. 2.285.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 1.217.887.629,- atau 53,30% dengan proporsi 0,15%.
a.4) Belanja Bagi Hasil.
Anggaran untuk belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintah desa dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja
daerah Tahun Anggaran 2015. Dalam rangka pelaksanaan Pasal 72
ayat (1) huruf c dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan
belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kepada
pemerintah desa yang ada di Kabupaten Lamandau paling sedikit 10%
(sepuluh per seratus) dari pajak daerah dan retribusi daerah Pemerintah
Kabupaten Lamandau. Dari anggaran sebesar Rp. 1.548.472.939,terealisasi sebesar Rp. 1.434.493.924,- atau 92,64% dengan proporsi
0,18%.
a.5) Belanja Bantuan Keuangan.
Pada Tahun Anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap
menganggarkan bantuan keuangan yang digunakan untuk bantuan
keuangan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Desa. Bantuan
keuangan kepada Provinsi berupa kontribusi pendanaan bersama
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
67
(sharing) terhadap kerjasama pembiayaan sewa transponder dengan
TVRI Kalteng.
Sedangkan bantuan keuangan kepada pemerintahan desa berupa
Alokasi Dana Desa (ADD).
Untuk alokasi dana untuk desa dan desa
adat, Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan alokasi dana
untuk desa dan desa adat yang diterima dari APBN dalam jenis belanja
bantuan keuangan kepada pemerintah desa dalam APBD Tahun
Anggaran 2015 untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan serta pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lamandau menganggarkan Alokasi
Dana Desa (ADD) untuk pemerintah desa paling sedikit 10% (sepuluh
per seratus) dari dana perimbangan yang diterima oleh Pemerintah
Kabupaten Lamandau dalam APBD Tahun Anggaran 2015 setelah
dikurangi DAK sebagaimana diatur dalam Pasal 72 ayat (4) dan ayat (6)
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Alokasi anggaran bantuan keuangan kepada pemerintah desa meliputi
TPAD kades, TPAD sekdes, TPAD kaur, operasional dan tunjangan
demang, insentif ketua BPD, insentif wakil ketua BPD, insentif sekretaris
BPD, insentif anggota BPD, alokasi dana desa, tunjangan sekretaris
damang, dan mantir adat kecamatan, desa serta kelurahan. Anggaran
ADD selanjutnya dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDes). Bantuan keuangan juga diberikan kepada Partai Politik,
kepada APKASI Pusat dan Provinsi, serta FORSEDASI. Dari anggaran
sebesar Rp. 55.266.303.789,- terealisasi sebesar Rp. 55.146.695.448,20
atau 99,78% dengan proporsi 6,98%.
a.6) Belanja Tidak Terduga.
Pada tahun 2015 kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamandau tetap
menganggarkan belanja tidak terduga untuk menanggulangi kegiatan
yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh
pemerintah daerah seperti penanggulangan bencana alam/kejadian luar
biasa (KLB), bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, yang
tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada Tahun
Anggaran 2015 termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan
daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Kegiatan yang
bersifat tidak biasa yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
68
pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintah
demi terciptanya keamanan, ketenteraman dan ketertiban.
Dari
anggaran sebesar Rp. 450.724.147,- terealisasi nihil atau 0% dengan
proporsi 0%.
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Tidak Langsung dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.16 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2015
Kode
Rek.
5.1
5.1.1
5.1.4
5.1.5
5.1.6
5.1.7
5.1.8
Uraian
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja Pegawai
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/
Kabupaten/Kota dan Pemdes
Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemdes
Belanja Tidak Terduga
Anggaran Setelah
Perubahan (Rp.)
319.845.896.091,75
240.784.683.216,75
19.510.712.000,00
2.285.000.000,00
Realisasi
(Rp.)
288.135.253.756,20
212.142.344.755,00
18.193.832.000,00
1.217.887.629,00
90,09
88,10
93,25
53,30
Proporsi
(%)
36,49
26,86
2,30
0,15
1.548.472.939,00
1.434.493.924,00
92,64
0,18
55.266.303.789,00
55.146.695.448,20
99,78
6,98
450.724.147,00
-
-
0,00
(%)
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
b. Belanja Langsung
Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten Lamandau tahun anggaran
2015 dianggarkan sebesar Rp. 534.143.726.865,25 dan terealisasi sebesar
Rp. 501.577.723.200,39 atau 93,90%.
b.1) Belanja Pegawai pada Belanja Langsung meliputi Honorarium PNS,
Honorarium Non PNS, Uang Lembur PNS, dan Belanja Kursus, Pelatihan,
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS. Pada tahun 2015 Belanja Pegawai
dianggarkan
sebesar
Rp.
40.587.240.355,-
terealisasi
sebesar
Rp. 35.710.851.779,57 atau 87,99 % dengan proporsi sebesar 4,52%.
b.2) Belanja Barang dan Jasa pada tahun 2015 dianggarkan sebesar
Rp. 146.209.017.814,- terealisasi sebesar Rp. 128.512.032.412,25 atau
87,90% dengan proporsi sebesar 16,27%.
b.3) Belanja Modal dominan digunakan untuk belanja jalan, irigasi/jaringan,
belanja gedung dan bangunan serta pengadaan peralatan. Pada tahun
2015 Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp. 347.347.468.696,25
terealisasi sebesar Rp. 337.354.839.008,57 atau 97,12% dengan
proporsi tertinggi yaitu sebesar 42,72%.
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
69
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.17 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung TA. 2015
Realisasi
(Rp.)
501.577.723.200,39
35.710.851.779,57
128.512.032.412,25
337.354.839.008,57
Kode
Anggaran Setelah
Uraian
Rek.
Perubahan (Rp.)
5.2
BELANJA LANGSUNG
534.143.726.865,25
5.2.1 Belanja Pegawai
40.587.240.355,00
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa
146.209.017.814,00
5.2.3 Belanja Modal
347.347.468.696,25
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau
(%)
93,90
87,99
87,90
97,12
Proporsi
(%)
63,51
4,52
16,27
42,72
Adapun rincian anggaran dan realisasi Belanja menurut organisasi atau SKPD
tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.18
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2015 Menurut Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
SKPD
Dinas DIKJAR
Dinas Kesehatan
RSUD Lamandau
Dinas Pekerjaan Umum
BAPPEDA
DISHUBKOMINFO
Badan Lingkungan Hidup
DISDUKCAPIL
BPPPAKB
DISOSNAKERTRANS
DISPERINDAGKOP dan
UMKM
DISPARSENIBUD
DISPORA
Badan KESBANGPOL
BPBD
Kantor SATPOL PP.
DPRD
KDH/WKDH
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Inspektorat
DPPKAD
BPPTPM
BKPP
Kec. Bulik Timur
Kec. Bulik
Kec. Lamandau
Kec. Delang
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
Anggaran Belanja Proporsi
(Rp.)
(%)
Realisasi
(Rp.)
%
Proporsi
(%)
180.674.658.915,00
48.181.111.158,00
24.494.669.988,00
243.441.094.321,00
9.163.218.648,00
7.871.785.565,00
6.282.520.766,00
5.371.998.156,00
5.112.345.283,00
7.259.877.742,00
21,16
5,64
2,87
28,51
1,07
0,92
0,74
0,63
0,60
0,85
159.207.061.217,00
42.795.036.821,94
19.152.390.635,24
237.153.203.220,19
8.332.504.650,00
6.694.580.314,00
5.773.472.668,00
4.951.701.882,00
4.230.878.674,77
6.837.628.007,00
88,12
88,82
78,19
97,42
90,93
85,05
91,90
92,18
82,76
94,18
20,16
5,42
2,43
30,03
1,06
0,85
0,73
0,63
0,54
0,87
14.500.770.479,00
1,70
13.917.270.805,00
95,98
1,76
7.654.049.777,00
5.728.533.541,00
4.740.047.250,00
4.287.426.777,00
6.339.571.816,00
3.955.172.700,00
475.945.000,00
46.577.546.173,00
12.985.548.965,00
3.903.644.988,00
93.179.953.900,00
3.447.718.194,00
10.082.928.298,00
2.380.713.095,00
5.178.557.847,00
3.317.093.209,00
3.470.732.759,00
0,90
0,67
0,56
0,50
0,74
0,46
0,06
5,45
1,52
0,46
10,91
0,40
1,18
0,28
0,61
0,39
0,41
7.413.913.824,00
5.536.055.775,97
4.638.770.196,00
4.096.958.217,00
6.239.243.533,00
3.602.558.580,00
456.941.329,00
44.043.767.019,00
12.388.515.816,42
3.769.462.317,00
88.301.438.116,20
3.420.008.036,00
9.335.710.512,00
2.358.683.291,00
5.043.483.794,00
3.134.952.592,00
3.418.423.085,25
96,86
96,64
97,86
95,56
98,42
91,08
96,01
94,56
95,40
96,56
94,76
99,20
92,59
99,07
97,39
94,51
98,49
0,94
0,70
0,59
0,52
0,79
0,46
0,06
5,58
1,57
0,48
11,18
0,43
1,18
0,30
0,64
0,40
0,43
70
29.
30.
31.
2.102.258.837,00
2.350.897.505,00
2.284.425.407,00
0,25
0,28
0,27
2.006.913.617,00
2.296.043.131,00
1.993.060.652,00
95,46
97,67
87,25
0,25
0,29
0,25
2.380.304.113,00
6.285.422.373,00
5.215.005.813,00
4.288.796.480,00
20.052.344.853,00
19.843.908.029,00
19.127.024.237,00
0,28
0,74
0,61
0,50
2,35
2,32
2,24
2.351.121.539,61
5.785.140.476,00
4.919.347.935,00
4.055.491.245,00
17.940.907.563,00
13.920.807.587,00
18.199.528.282,00
98,77
92,04
94,33
94,56
89,47
70,15
95,15
0,30
0,73
0,62
0,51
2,27
1,76
2,30
Jumlah Belanja
853.989.622.957,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
100,00
789.712.976.956,59
92,47
100,00
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
Kec. Sematu Jaya
Kec. Menthobi Raya
Kec. Belantikan Raya
1
Kec. Batang Kawa
BPPKP
BPMDes
Kantor PUSTARDA
DISTANAKAN
DISHUTBUN
DISTAMBEN
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pekerjaan Umum merupakan SKPD
dengan jumlah anggaran tertinggi yaitu mencapai Rp. 243.441.094.321,- dan
terealisasi sebesar Rp. 237.153.203.220,19 atau 97,42% dan proporsi
belanjanya terhadap total anggaran belanja yaitu sebesar 30,03%. Hal ini
seiring dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama DPRD
serta
mendukung
Program
Strategis
Nasional
untuk
meningkatkan
infrastruktur di daerah baik di dalam kota maupun di kecamatan/desa, seperti
peningkatan jalan, pembangunan jembatan, pembangunan jaringan irigasi,
peningkatan
dan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
air
bersih
perkotaan/pedesaan, pembangunan sistem air limbah komunal berbasis
masyarakat/MCK Plus, penataan Stadion Olahraga, pembangunan dan
peningkatan pertamanan (lanjutan penataan alun-alun), terus mengupayakan
terbangunnya jalan penghubung antar desa ke ibukota kabupaten (jasa
konsultansi planologi untuk melengkapi data pengurusan pinjam pakai
kawasan hutan untuk ijin dan pelepasan ruas jalan : Karang Mas – Kina –
Jemuat, ruas jalan Batu Tambun – Kinipan, ruas jalan Lopus - Mengkalang),
dan lain-lain.
Sedangkan Dinas Pendidikan dan Pengajaran merupakan SKPD dengan jumlah
anggaran tertinggi kedua yaitu mencapai Rp. 180.674.658.915,- dan
terealisasi sebesar Rp. 159.207.061.217,- atau 88,12% dan proporsi
belanjanya terhadap total anggaran belanja yaitu sebesar 20,16%. Hal ini
menunjukkan keseriusan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamandau
bersama DPRD dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang
pendidikan sesuai amanat Pasal 31 ayat (4) UUD 1945 yaitu negara
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
71
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN
serta
APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.
3.
Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan/kendala
- Pada dasarnya permasalahan umum yang dihadapi daerah saat ini terkait
dengan belanja daerah adalah Pemerintah Daerah seringkali dihadapkan
pada
tingginya
kebutuhan
daerah
yang
tidak
seimbang
dengan
kemampuan keuangan daerah. Sementara disisi lain masyarakat menuntut
adanya perbaikan kualitas pelayanan dimana hal ini tentunya memerlukan
sumber daya yang cukup besar dalam merealisasikannya.
b. Solusi:
Dalam menghadapi situasi ini diperlukan penanganan ataupun solusi sebagai
upaya pemecahan masalah yang antara lain :
- Menetapkan skala prioritas belanja daerah yang memerlukan pembiayaan
yang besar pula dan melakukan penghematan belanja seperti membayar
honorarium dan perjalanan dinas secara selektif dan proporsional;
- Memilih kegiatan yang memberikan dampak
multiflier effect
bagi
peningkatan sektor pembangunan lain;
- Menetapkan standar analisis belanja dalam bentuk Standar Biaya Umum
(SBU) dan standar harga barang dan jasa (SHBJ + BGN) yang menjadi
acuan atau batas tertinggi dalam penganggaran belanja daerah;
- Pengendalian dan pengukuran untuk alokasi anggaran masing-masing
kegiatan untuk menilai kewajaran pembebanan biaya dalam pelaksanaan
kegiatan;
- Merealisasikan anggaran belanja sesuai kebutuhan riil karena tidak semua
alokasi
belanja kegiatan/program
yang telah dianggarkan harus
dihabiskan.
C.
Pengelolaan Pembiayaan Daerah
1. Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan di terima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
72
merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara
Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Berkaitan dengan defisit APBD TA. 2015 sebagaimana tergambar dalam tabel
2. Pada Bab III, maka defisit tersebut ditutup dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
tahun anggaran sebelumnya (SILPA), yang berasal dari efisiensi dan efektivitas
penggunaan anggaran belanja dan pelampauan realisasi pendapatan daerah tahun
2014.
a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan mencakup sisa lebih perhitungan anggaran tahun
sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali
pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. SiLPA mencakup
pelampauan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, penerimaan lainlain pendapatan daerah yang sah.
Pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, terdapat SiLPA tahun 2014 yang
akan digunakan untuk menutup defisit anggaran saldo Dana Bagi Hasil
Sumberdaya Alam Dana Reboisasi (DBH SDA DR), sisa DAK dan pembiayaan
kegiatan lainnya.
b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan
modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, dan pemberian
pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan dianggarkan untuk
pembentukan dana cadangan Pesparawi Tingkat Provinsi Tahun 2017,
penyertaan modal di PT. Bank Kalteng, PDAM dan Perusahaan Daerah Bajurung
Raya serta pada PT. JAMKRIDA Kalimantan Tengah. Pada perubahan APBD
Tahun Anggaran 2015, penambahan penyertaan modal di PT. Bank Kalteng
sebesar Rp. 1.380.000.000,-. Sehingga total penyertaan pada PT. Bank Kalteng
pada tahun 2015 sejumlah Rp. 4.880.000.000,-.
Kondisi umum pembiayaan dalam Rancangan APBD Kabupaten Lamandau
tahun anggaran 2015 dari sisi peneriman, baru bersumber pada jenis penerimaan
yaitu sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA). Hal ini disebabkan Pemerintah
Kabupaten Lamandau belum melakukan kebijakan lain yang merupakan sumber
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
73
pembiayaan. Sedangkan pengeluaran untuk pembiayaan masih untuk membayar
penyertaan modal (Investasi) daerah pada PT. Bank Pembangunan Kalteng, PT.
JAMKRIDA Kalteng, penyertaan modal pada PDAM dan Perusahaan Daerah
Bajurung Raya. Kebijakan ini berdasarkan :
- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 01 Tahun 2015 tanggal 04 Februari
2015 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau
Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau.
- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 17 Tahun 2009 tanggal 31 Desember
2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau
kepada Perusahaan Daerah Bajurung Raya Kabupaten Lamandau.
- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 02 Tahun 2015 tanggal 04 Februari
2015 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada
PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah.
- Peraturan Daerah Kab. Lamandau Nomor 05 Tahun 2014 tanggal 04 Pebruari
2014 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada
PT. Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015
Pembiayaan Daerah pada tahun 2015 untuk Penerimaan pembiayaan
dianggarkan sebesar Rp. 134.643.471.131,- dan terealisasi 100% dari target.
Sedangkan Pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 13.630.000.000,dan terealisasi 100% dari target. Proyeksi Defisit pada APBD Tahun Anggaran 2015
yakni sebesar Rp. 39.846.676.987,- maka Pembiayaan/netto dianggarkan sebesar
Rp. 121.013.471.131,- dan SiLPA Tahun Berkenaan sebesar Rp. 81.166.794.144,-.
Pada pelaksanaannya APBD tahun 2015 tidak mengalami defisit karena adanya
penghematan/efisiensi dari sisi tendensi belanja sebesar Rp. 44.159.882.188,sehingga SiLPA tahun berikutnya menjadi Rp. 125.326.676.332,39. Adapun rincian
Pembiayaan Daerah dan realisasi tahun 2015 adalah sebagai berikut:
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
74
Tabel 3.19. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kab. Lamandau
TA. 2015
Kode
Rek.
Uraian
Anggaran Setelah
Perubahan (Rp.)
Realisasi
(Rp.)
(%)
6
PEMBIAYAAN
6.1
PENERIMAAN
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA)
Pencairan Dana Cadangan
Penerimaan Pinjaman Daerah
134.643.471.131,00
134.643.471.131,00
100,00
134.643.471.131,00
134.643.471.131,00
100,00
-
-
-
Jumlah Penerimaan
134.643.471.131,00
134.643.471.131,00
100,00
PENGELUARAN
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi) Pemda
Pembayaran Pokok Utang
13.630.000.000,00
5.000.000.000,00
8.630.000.000,00
-
13.630.000.000,00
5.000.000.000,00
8.630.000.000,00
-
100,00
100,00
100,00
-
Jumlah Pengeluaran
13.630.000.000,00
13.630.000.000,00
100,00
121.013.471.131,00
121.013.471.131,00
100,00
81.166.794.144,00
125.326.676.332,39
154,41
6.1.1
6.1.2
6.1.4
6.2
6.2.1
6.2.2
6.2.3
Pembiayaan Netto
SISA LEBIH PERHITUNGAN
ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
Penyertaaan Modal Pemerintah Daerah Kab. Lamandau terdiri dari 4 yaitu : PDAM,
PD Bajurung Raya dan Bank Kalteng Serta yang baru dimulai PT. JAMKRIDA.
- PDAM : Ketersediaan air minum Kabupaten Lamandau perlu di tunjang dengan
penyertaan modal oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau agar terpenuhinya
kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaanya air minum yang merupakan
salah satu perwujudan kesejahteraan sosial.
Tabel 3.20 Perkembangan Target dan Realisasi Penyertaan Modal
pada PDAM
SUMBER DANA
APBD TA 2010
TARGET (Rp)
1.000.000.000,-
REALISASI (Rp)
1.000.000.000,-
APBD TA 2011
1.000.000.000,-
1.000.000.000,-
APBD TA 2012
1.000.000.000,-
1.000.000.000,-
APBD TA 2013
1.000.000.000,-
1.000.000.000,-
APBD TA 2014
1.000.000.000,-
1.000.000.000,-
APBD TA 2015
2.000.000.000,-
2.000.000.000,-
JUMLAH
7.000.000.000,Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
7.000.000.000,-
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
75
- PD Bajurung Raya : Mengelola potensi sumber daya lokal di berbagai bidang
secara berkesinambungan mencapai kemandirian dan diharapkan dapat
berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Tabel 3.21 Perkembangan Target dan Realisasi Penyertaan Modal
pada PD. Bajurung Raya
SUMBER DANA
APBD TA 2009
TARGET (Rp)
350.000.000,-
REALISASI (Rp)
350.000.000,-
APBD TA 2010
600.000.000,-
600.000.000,-
APBD TA 2011
600.000.000,-
600.000.000,-
APBD TA 2012
600.000.000,-
600.000.000,-
APBD TA 2013
600.000.000,-
600.000.000,-
APBD TA 2014
1.200.000.000,-
1.200.000.000,-
APBD TA 2015
1.000.000.000,-
1.000.000.000,-
JUMLAH
4.950.000.000,Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau
4.950.000.000,-
- Penyertaan Modal pada PT.BANK KALTENG : meningkatkan daya saing dan
guna
mengantisipasi
perkembangan
ekonomi
global
serta
mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pemerataan pembangunan daerah.
Tabel 3.22 Perkembangan Penyertaan Modal dan Pembagian
Laba( Deviden) PT. Bank Kalteng kepada
Pemerintah Kabupaten Lamandau
Nilai
Penyertaan
Modal
Deviden
Tanggal Masuk
Ke Kasda
500.000.000
-
-
2004
1.000.000.000
-
-
3
2005
1.750.000.000
4
2006
5
2007
6
No.
Tahun
1
2003
2
327.438.285,52
2006
3.000.000.000
861.762.316,05
2007
5.000.000.000
1.152.664.727,62
2008
2008
5.000.000.000
2.035.144.071,00
09 Juli 09
7
2009
6.000.000.000
1.580.874.129,51
02 Jun 2010
8
2010
6.000.000.000
1.946.772.559,00
28 Juni 2011
9
2011
9.500.000.000
2.143.244.375,99
25 Juni 2012
10
2012
14.375.000.000
3.034.692.521,26
29 Mei 2013
11
2013
16.750.000.000
3.622.428.605,35
30 Juni 2014
12
2014
19.500.000.000
4.760.649.871,00
18 Juni 2015
Belum Realisasi
2016
13
2015
4.880.000.000
Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
76
-
Penyertaan Modal pada PT. JAMKRIDA : salah satu upaya meningkatkan
kemampuan pendanaan dan memperlancar kegiatan dunia usaha guna
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Tengah khususnya
Kabupaten Lamandau.
Tabel 3.23 Target dan Realisasi Penyertaan Modal
pada PT. JAMKRIDA
SUMBER DANA
APBD TA 2014
TARGET (Rp)
1.500.000.000,-
REALISASI (Rp)
1.500.000.000,-
750.000.000,-
750.000.000,-
JUMLAH
2.250.000.000,Sumber: DPPKAD Kabupaten Lamandau, 2016
2.250.000.000,-
APBD TA 2015
3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan/kendala yang dihadapi antara lain:
- PDAM dan PD. Bajurung Raya belum mampu berkontribusi kepada
pendapatan daerah;
b. Solusi yang dapat dilaksanakan yaitu:
- PDAM dan PD. Bajurung Raya harus mampu menciptakan terobosan dan
inovasi baru dalam pelaksanaan kegiatan agar mencapai target yang
diinginkan sehingga pada saatnya nanti dapat mandiri dan berkontribusi untuk
PAD Kabupaten Lamandau.
LKPJ Bupati Lamandau Tahun 2015
77
Download