Sesi-6 2017 - Dandy Maslow

advertisement
Ekonomi Kesehatan
Demand Pelayanan Kesehatan
MENU
Konsep Wants, Needs dan Demand
 Karakteristik Demand Kesehatan
 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Demand
Pelayanan Kesehatan
 Fungsi dan Kurva Permintaan
 Elastisitas harga Permintaan dan aplikasi di
bidang Pasar Pelayanan Kesehatan

GENERAL CONCEPTS:
NEEDS, WANTS, AND DEMANDS



Kebutuhan adalah persyaratan dasar manusia seperti
udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal.
Manusia juga memiliki kebutuhan yang kuat untuk
rekreasi, pendidikan, dan hiburan.
Kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke
objek tertentu yang mungkin memenuhi kebutuhan.
Contoh: Seorang konsumen di AS membutuhkan makanan
tetapi mungkin ingin ikan bakar, pizza dan bir. Seseorang
di Afghanistan membutuhkan makanan tetapi mungkin
ingin beras, daging domba, dan wortel. keinginan kita
dibentuk oleh masyarakat kita.
Permintaan adalah keinginan untuk produk tertentu yang
didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak
orang menginginkan Mercedes; hanya sedikit yang bisa
membeli satu. Perusahaan harus mengukur tidak hanya
berapa banyak orang ingin produk mereka, tetapi juga
berapa banyak yang bersedia dan mampu membelinya
(Kotler & Keller, 2016).
GENERAL CONCEPTS:
NEEDS, WANTS, AND DEMANDS
http://inevitablesteps.com/marketing/needs-wants-and-demands/
General Concepts:
Needs, Wants, and Demands
 Keinginan manusia (Wants, subjektif) tidak
terbatas
 Kebutuhan manusia (Needs, objektif)
memang terbatas tetapi tetap relatif banyak
 Permintaan
 hubungan antara konsumen, harga barang
& jumlah barang
 jumlah dari suatu barang / komoditi yang
mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada
berbagai kemungkinan harga dalam jangka
waktu tertentu, dengan asumsi ceteris
paribus( hal-hal lain tidak berubah = tetap
sama )
DEMAND FUNCTION
Untuk meminta sesuatu, Anda harus:
• Punya keinginan
• Mampu membelinya
• Memiliki rencana yang pasti untuk membelinya
(Wonderling, 2005)
DEMAND FUNCTION
Wants are the unlimited desires or wishes
that people have for goods and services.
 How many times have you thought that you
would like something ‘if only you could afford it’
or ‘if it weren’t so expensive’?
 When we make choices, scarcity guarantees that
many – perhaps most – of our wants will never be
satisfied.
 Demand reflects our plans about which
wants to satisfy.

DEMAND FUNCTION
Permintaan adalah keinginan yang disertai
kemampuan untuk membeli barang dan jasa
pada tingkat harga dan waktu tertentu.
 The term ‘demand’ is used to describe the amount
of money purchasers are prepared to pay for a
commodity.

DEMAND FUNCTION

1.
2.
3.
Hal Penting dalam Permintaan:
Kuantitas yang diminta merupakan kuantitas
yang diinginkan
Keinginan konsumen disertai oleh kemampuan
serta kesediaan untuk membeli (Permintaan
efektif)
Kuantitas yang diminta dinyatakan dalam
satuan waktu
DEMAND
 Secara Umum kita dapat mengekspresikan Fungsi Permintaan
sebagai:
 D = f (P, Ps, Pc,Y, T),
 di mana P adalah harga, Ps adalah harga barang substitusi, Pc
adalah harga barang pelengkap,Y adalah pendapatan dan T
adalah selera.
 Secara umum, permintaan turun terkait harga barang,
meningkatkan terkait harga barang pengganti, menurun
terkait harga barang pelengkap, meningkat terkait
pendapatan dan meningkat terkait selera dan preferensi.
BASIC QUESTION
Demand
 Need
Wants Demand
 Demand adalah hubungan antara harga
barang dan jumlah permintaan barang
 Demand thd Pelkes adalah derived
demand dari demand thd kesehatan
DEMAND
 Kita meminta pelayanan kesehatan bukan karena kita
mendapatkan kepuasan dari pelayanan kesehatan itu
sendirinya.
 Kita meminta pelayanan kesehatan karena kita mendapatkan
kepuasan dari kegiatan yang bisa kita lakukan ketika kita sehat
(bekerja dan kegiatan rekreasi, dll).
 Oleh karena itu permintaan untuk layanan kesehatan adalah
permintaan turunan.
DEMAND
 Permintaan mengharuskan seseorang berhasrat akan
suatu layanan kesehatan, bahwa mereka mampu
membayar untuk layanan itu dan bahwa mereka bersedia
membayar untuk itu.
Need
 Sejumlah pelayanan medis yang ahli medis percaya bahwa
seseorang harus tetap atau menjadi sesehat mungkin,
berdasarkan pengetahuan medis saat ini.
 Kebutuhan hanya salah satu faktor yang mempengaruhi
permintaan untuk pelayanan kesehatan (Feldstein, 1999).
 Kebutuhan independen dari harga, harga jasa lainnya,
pendapatan, dan asuransi.
Need
 Kebutuhan (normatif) untuk pelayanan kesehatan adalah
pelayanan yang praktisi percaya diperlukan bagi seseorang untuk
tetap atau menjadi sehat.
 Pada beberapa kesempatan pasien memutuskan mereka
memerlukan pelayanan kesehatan (merasa perlu) tapi dokter
mereka memutuskan bahwa mereka tidak bisa mendapatkan
manfaat dari pelayanan tersebut.
 Pada kesempatan lain, dokter akan menganggap ada kebutuhan
medis tetapi pasien tidak berkonsultasi dengan dokter mereka
karena mereka lebih memilih untuk tidak melakukan pengobatan
atau tidak mengenali kebutuhan mereka.
 Bahkan jika pasien mempunyai pengetahuan yang sama dengan
dokter mereka, sangat mungkin bahwa permintaan mereka
berbeda dari kebutuhan mereka (Wonderling, 2005).
Need
Need dalam bidang kesehatan sering diukur dengan
menggunakan hal-hal berikut ini:
 Laporan pribadi
 Indikator status kesehatan: Fisik, mental, sosial
 langkah-langkah biomedis status kesehatan: IMT, TD, Kadar
Kolesterol
 variasi geografis (Anderson, 2008).
Hub antara need & demand thd Pelkes
Pelkes
Needed
Not needed
Demanded
Not demanded
Needed but not
Needed and
demanded
demanded
(Promotif,
(UGD, kuratif)
preventif)
Demanded but
not needed
X
(Bedah plastik)
Benefit of Demand Planning in Health
Care (Feldstein,1999)
 Menentukan faktor-faktor yang, rata-rata paling
mempengaruhi pemanfaatan pelayanan medis seseorang
(Tidak mungkin untuk menjelaskan sepenuhnya setiap
pemanfaatan individu pelayanan medis, tetapi faktor-faktor
tertentu yang penting bagi kebanyakan orang)
 Berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling
berpengaruh dalam menentukan seberapa peduli orang
bersedia untuk membeli.
 Menjelaskan variasi pemanfaatan dalam populasi tertentu /
kelompok.
Benefit of Demand Planning in Health
Care (Wonderling et.all, 2005)
 Hal ini memungkinkan Anda untuk memprediksi, anggaran untuk,





dan mungkin memanipulasi penggunaan layanan kesehatan;
Ini memberi Anda perkiraan nilai pelayanan kesehatan yang
berbeda kepada konsumen (surplus konsumen; analisis biayamanfaat);
Ini memberitahu Anda tentang efek, pada bagian yang berbeda dari
populasi, memaksakan perubahan harga, misalnya melalui retribusi
dan pajak
Penggunaan layanan kesehatan tergantung pada permintaan dan
aksesibilitas.
Perkiraan penggunaan layanan kesehatan.
Intervensi ke pelanggan: menjelaskan pola konsumsi.
DEMAND vs NEED
 Jika perencana mengalokasikan sumber daya atas dasar
kebutuhan bukan permintaan maka mereka mungkin
menemukan bahwa beberapa layanan yang kurang
dimanfaatkan sementara jasa lainnya berlebihan digunakan.
 Mendasarkan keputusan alokasi sumber daya semata-mata
pada kebutuhan medis akan menghasilkan alokasi yang salah.
DEMAND vs NEED
 Perencanaan dengan permintaan akan mengurangi
pemborosan sumber daya dan waktu pasien.
 Perencanaan sesuai dengan kebutuhan medis didasarkan pada
asumsi bahwa kebutuhan medis harus menjadi satu-satunya
kriteria untuk menentukan pemanfaatan, yang merupakan
penilaian suatu nilai bahwa tidak semua orang membutuhkan.
Ilustrasi Perencanaan Pelkes
Berdasarkan Need vs Demand
 Ilustrasi Gambar 1
 Need thd Pelkes independen thd harga & harga
barang lain, penghasilan, dan jaminan kes. Perubahan
variabel lain tidak merubah need. Mis: jml TT
berdasarkan need 4 TT/1000 orang (Q0)
 Jika demand < (Q1) atau > (Q2) dibandingkan dg
need, maka pd harga P0 terjadi kekurangan dan
kelebihan alokasi sumberdaya untuk penyediaan
fasilkes
Harga Pelkes
Estimasi need thd
Pelkes
D1
D2
P0
Q1
Q0
Q2
Jumlah Pelkes
Gbr 1: Need vs Demand sbg dasar perencanaan Pelkes
(Feldstein, 1999)
Ilustrasi Perencanaan Pelkes
Berdasarkan Need vs Demand
 Jika need dipandang sbg salah satu faktor yg
mempengaruhi demand, maka need yg lebih besar atau
kecil akan tercermin dari kurve demand yg berbeda,
yaitu D2 dan D1
 Perubahan need akan menyebabkan pergeseran
demand
 Jika pelayanan preventif bisa mengurangi need thd
Pelkes akut dimasa depan, maka demand thd Pelkes
akut akan bergeser ke kiri (dari D2 ke D1)
Ilustrasi Perencanaan Pelkes
Berdasarkan Need vs Demand
 Perencanaan berdasarkan demand akan mengurangi
inefisiensi sumberdaya & waktu pasien
 Jika demand < need (utilisasi = Q1), maka dg memahami
faktor-2 yg mempengaruhi demand & dg mengetahui
seberapa besar demand dpt diubah (jika salah satu faktor
diubah)  demand dpt ditingkatkan sampai jml demand
= need
 Sebaliknya ketika demand > need (utilisasi = Q2) & ingin
menurunkan demand (menjadi = need)  tinggal lakukan
intervensi salah satu faktor yg mempengaruhi
(menurunkan) demand
KARAKTERISTIK DEMAND BIDANG
KESEHATAN
Perbedaan antara
demand thd Pelkes & barang/jasa lainnya
(Wonderling, 2005)
1. Demand thd Pelkes adalah derived demand
2. Demand thd Pelkes seringkali lebih berupa
intervensi tunggal daripada permintaan
berulangkali, seperti halnya demand thd
kaset
3. Persepsi pasien ttg kebutuhan akan Pelkes
dan manfaatnya (keduanya yg membentuk
demand) mungkin sangat dipengaruhi oleh
dokter (supplier Pelkes)
Perbedaan antara
demand thd Pelkes & barang/jasa lainnya
Konsumen Pelkes sering mendelegasikan
pembuatan keputusan kepada profesional kes yg
jauh lebih mengetahui (well informed)
5. Pelkes sangat heterogen. Setiap pasien memiliki
perbedaan kombinasi penyakit dan gejala  setiap
pasien perlu membeli paket pelayanan yg berbeda
 NO OVERALL MARKET PRICE
6. Pembayaran untuk banyak Pelkes berasal, sebagian
atau seluruhnya, dari pihak ketiga (perusahaan
tempat kerja, asuransi kesehatan, atau pemerintah)
4.
Teori Demand Pelayanan Kesehatan
Andersen
Prediposisi
Enabling
DEMOGRAFI
KELUARGA
Illness Level (need)
PERCEIVED
Usia
Pendapatan
Gejala
Jenis Kelamin
Asuransi Kesehatan
Diagnosa
Status Pernikahan
Jenis sumber yang regular
General store
Penyakit sebelumnya
Akses ke sumber reguler
STRUKTRUR SOSIAL
MASYARAKAT
Penggunaan Yankes
EVALUATED
Rasio antara nakes dan Fasilitas
Edukasi
Ras
Pekerjaan
Mobilitas tempat tinggal
untuk populasi
Gejala
Tarif untuk yankes
Diagnosa
Wilayah dari suatu Negara
Karakter urban/rural
Etnis
Agama
KEPERCAYAAN
Keterangan:
- Predisposisi adalah yang menjabarkan faktor-faktor individu yang
Penilaian terkait kesehatan dan penyakit
Sikap terhadap yankes
Pengetahuan tentang penyakit
tidak secara langsung. Berhubungan dengan penggunaan yankes
(bukan merupakan alasan spesifik)
- Enabling adalah variabel yang memungkinkan individu untuk
menggunakan Yakes
 GROSSMAN (1972):
Konsumen memiliki permintaan untuk kesehatan karena dua
alasan:
(A) itu adalah komoditas konsumsi (merasa lebih baik)
(B) merupakan komoditas investasi - keadaan kesehatan, akan
menentukan jumlah waktu yang tersedia untuk konsumen.
Penurunan jumlah hari sakit akan meningkatkan waktu yang
tersedia untuk kegiatan kerja dan rekreasi; Pengembalian investasi
dalam kesehatan adalah berupa nilai moneter dari penurunan hari
sakit
Feldstein (1974)
 Variasi demand yankes disebabkan oleh faktor pada pasien dan
dokter. Pasien menginginkan suatu treatment, dan bervariasi pada
jumlah, jenis, kualitas yang diminta
 Need, faktor-faktor cultural-demographic, dan ekonomi.
 Faktor lain: status perkawinan (mereka yang tidak menikah lebih
sering dirawat di RS), jumlah anggota keluarga (semakin banyak
anggota keluarga semakin rendah income per capita), pendidikan
(semakin tinggi pendidikan semakin tinggi kemauan mencari early
treatment tetapi juga lebih efisien)
 Faktor-faktor ekonomi: pendapatan, harga, nilai dari waktu. Harga
tidak terlalu berpengaruh, apalagi bila ada jaminan asuransi.
Wonderling et.all (2005)
Faktor-faktor berikut mempengaruhi permintaan untuk
pelayanan kesehatan:
 Need (seperti yang dirasakan oleh pasien);
 preferensi pasien;
 pendapatan;
 Harga biaya / user;
 biaya perjalanan dan waktu tunggu;
 kualitas pelayanan (seperti yang dirasakan oleh pasien).
APLIKASI ANALISIS DEMAND YANKES:
(FELDSTEIN, 1999)
(1) Alokasi Tempat Tidur RS
 The Hill-Burton Program (sejak 1948 selama 20 tahun) alokasi TT per 1000
penduduk didasarkan atas kepadatan penduduk (population density)

Proksi dari Need di suatu wilayah ????
(2) G. Rosenthal (1964) kemudian mengembangkan suatu ‘Demand-based approach’
pada perhitungan kebutuhan jumlah TT RS di suatu wilayah
 Cara: mula-mula dilakukan analisis demand terhadap pemanfaatan RS dengan
determinan:
 faktor ekonomi (harga, jaminan askes, pendapatan) dan faktor nonekonomi (umur, status
perkawinan, jenis kelamin, % urbanisasi, ras, pendidikan, jumlah anggota keluarga)
 Variabel Terikat = Hari Rawat, Admission per 1000 penduduk, dan ALOS
 Dilakukan analisis regresi tahun 1950 dan 1960, tiap negara bagian . Kemudian analisis
kebutuhan TT dengan berbagai skenario untuk meningkatkan utilisasi, menurunkan
harga, meningkatkan cakupan askes di populasi dll
 Hasil: instrumen kebijakan sosial yang efisien
What Influences Access?
 Availability of services
 Quality of services
 Cost of services
 Information about services (Anderson, 2008).
Utilization = Observable Access
Examples:
 How many doctor/clinic visits do you get?
 How many people were immunized?
 Percentage immunized
 Percentage living in dwellings without lead
paint
 Percentage with MD visit
 Number of physician visits per capita
(Anderson, 2008).
THE LAW OF DEMAND

The law of demand states:
Other things remaining the same (Ceteris
Paribus), the higher the price of a good, the
smaller is the quantity demanded.
KURVA DEMAND
Price
Quantity
DEMAND CURVE AND DEMAND SCHEDULE
Before going any further, you need to understand
a critical distinction between demand and
quantity demanded.
 The term demand refers to the entire relationship
between the quantity demanded and the price of a
good, illustrated by the demand curve and the
demand schedule.
 The term quantity demanded refers to the exact
quantity demanded at a particular price, or a
particular point on a demand curve.

DEMAND CURVE AND DEMAND
SCHEDULE
Demand Schedule :
A table that shows the relationship between the
price of a good and the quantity demanded
 Demand Curve :
A graph of the relationship between the price of a
good and the quantity demanded

A CHANGE IN DEMAND
 When
any factor that influences buying
plans, other than the price of the good,
there is a change in demand.
 Figure 2 illustrates one such change – an
increase in demand. When demand
increases, the demand curve shifts to the
right and the quantity demanded is greater
at each prices.
Price (£ per tape)
FIGURE 1: AN INCREASE IN DEMAND
E’
E
5
D’ Demand for tapes
D
4
(Walkman £30)
C’
C
3
B’
B
2
1
New demand schedule (Walkman
£30)
Demand for tapes
(Walkman £125)
1
2
3
A’
A
4
5
6
7
8
Price
(£/tape)
Quantity (millions
of tapes/week)
A’
1
7.8
B’
2
5.9
C’
3
4.7
D’
4
4.2
E’
5
3.8
Quantity (millions of tapes /week)
A CHANGE IN DEMAND

Changes in the factors that influence
buyers’ plans cause either:
a movement along the demand curve, or
2. a shift of the demand curve
1.
1. MOVEMENT ALONG THE DEMAND CURVE



If the price of a good changes but everything else remains
the same, there is a movement along the demand curve.
For example, if the price of a tape changes from £ 3 to £ 5,
the result is a movement along the demand curve, from point
C to point E in figure 1.
The negative slope of the demand curve reveals that a
decrease in the price of a good or service increases the
quantity demanded – the law of demand
2. A SHIFT OF THE DEMAND CURVE


If the price of a good remains constant but some other
influence on buyers’ plans changes, there is a change
in demand for that good
Figure 1 illustrates such a shift
ELASTISITAS

Elastisitas menunjukkan respon
konsumen terhadap perubahan harga
 Merupakan pengukuran kuantitaif yang
menunjukkan besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan
permintaan konsumen
 Bermanfaat untuk menentukan kebijakan
harga
ELASTISITAS
A measure of the responsiveness of
quantity demanded or quantity supplied to
a change in one of its determinants
(Mankiw, 2011)
Elasticity is a measure of how much
buyers and sellers respond to changes in
market conditions
ELASTISITAS
•
Apabila perubahan harga yang kecil
menimbulkan perubahan yang besar
terhadap jumlah barang yang
diminta, maka dikatakan bahwa
permintaan barang tersebut bersifat
sangat responsif terhadap harga,
atau permintaannya adalah elastis.
ELASTISITAS

Elastisitas harga (price elasticity of demand)
dikaitkan dengan harga barang itu sendiri
 Elastisitas silang (cross elasticity)
dikaitkan dengan harga barang lain
– Complement
2 or more goods which are consumed together
– Substitute
Other goods which satisfy the same wants, or
provide same characteristics.
 Elastisitas pendapatan (income elasticity)
dikaitkan dengan pendapatan
ELASTISITAS HARGA
PERMINTAAN


a measure of how much the quantity demanded
of a good responds to a change in the price of
that good, computed as the percentage change in
quantity demanded divided by the percentage
change in price (Mankiw, 2011)
a units-free measure of the responsiveness of the
quantity demanded of a good to a change in its
price when all other influences on buying plans
remain the same (Parkin, 2011)
ELASTISITAS HARGA
PERMINTAAN
Ukuran seberapa besar perubahan
jumlah permintaan barang akibat
harga barang tersebut berubah
sebesar 1%.
 Nilai Elastisitas diambil nilai
Mutlaknya

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
1. Inelastis sempurna : Ed = 0


Berapa pun harga suatu barang, orang akan tetap membeli
jumlah yang dibutuhkan. Permintaan terhadap insulin adalah
salah satu contoh barang yang termasuk inelastis sempurna.
Insulin adalah barang yang sangat dibutuhkan oleh para
penderita diabetes berapa pun harganya karena insulin dapat
menjaga mereka tetap sehat (Wonderling et all, 2005).
2.
Elastisitas
sempurna
:
Ed
=
∞
(tak
terhingga)
Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang
besarnya (Rahardja dan Manurung, 2004). Contoh : Sebuah mesin penjual soft drink
masing-masing dari dua kampus diletakkan saling berhadapan. Jika dua mesin
menawarkan jenis minuman yang sama dengan harga yang sama, beberapa orang
membeli dari dua mesin itu. Tetapi jika harga jual dari salah satu mesin itu lebih tinggi
dari yang lain, bahkan untuk pembelian dengan jumlah kecil, tidak akan ada orang
yang membeli minuman dari mesin dengan harga jual soft drink yang lebih tinggi. Soft
drink dari dua mesin ini adalah barang pengganti yang sempurna
3. Elastisitas Uniter : Ed = 1
Setiap perubahan sebesar 1 % pada harga akan diikuti
perubahan sebesar 1 % pada permintaan. Contoh : pelayanan
rawat jalan (outpatient).
4. Inelastis : Ed< 1
Perubahan harga tidak terlalu mempengaruhi
perubahan permintaan. Contoh : roti, rokok
5. Elastis : Ed > 1
Perubahan harga sedikit akan menyebabkan perubahan permintaan
dalam jumlah cukup banyak.
Contoh : Mobil, Furnitur, Daging segar
.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas
Permintaan
1.
Ketersediaan barang subsitusi
Elastis banyak memiliki barang pengganti (substitusi) (Wonderling, et all, 2005)
2. Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut
Rendah  kenaikan harga hanya mempengaruhi sedikit pada kuantitas (makin
inelastis demand terhadap barang tersebut)
Tinggi  kenaikan harga mempengaruhi cukup banyak pada kuantitas (makin
elastis demand terhadap barang tersebut)
(Wonderling, et all, 2005)
3.
Jangka waktu analisis/ Waktu yang dibutuhkan untuk penyesuaian perubahan
harga
Elastis  makin lama waktu analisis / Long-run price elasticity
Inelastis  makin pendek waktu analisis / short-run elasticity (Trisnantoro, 2004;
Krugman& Wells, 2015)
4.
Barang kebutuhan pokok atau barang mewah
5.
Definisi pasar : makna Luas atau makna Sempit (Mankiw, 2014)
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan =

Persentase perubahan kuantitas yang diminta
Persentase perubahan harga
Contoh: Apabila harga es krim naik dari
Rp2.000 menjadi Rp2.200 dan jumlah yang
Anda beli turun dari 10 menjadi 8 buah, maka
elastisitas demand dapat dihitung sebagai
berikut:
(8  10)
100
20%
10

 2
(2.200  2.000)
100 10%
2.000
Metode titik tengah: Cara yang lebih baik untuk
menghitung persentase perubahan dan elastisitas
Elastisitas harga permintaan =
Q / Qaverage
P / Paverage
Contoh: seperti contoh sebelumnya, maka
dengan menggunakan metode titik tengah
dihitung sebagai berikut:
(8  10)
22%
(10  8) / 2

 2.32
(2.200  2.000)
9.5%
(2.000  2.200) / 2
Apa arti elastisitas 2,32?
 Menunjukan setiap perubahan harga
barang X sebesar 1% akan mengubah
jumlah barang X yang diminta
sebesar 2,32% dengan arah negative
(elastisitas permintaan).
 Jika harga barang X naik 1% maka
jumlah barang X yang diminta turun
2,32%, ceteris paribus.

Menghitung Elastisitas Harga Permintaan
(100-50)
ED 
Price
$5
4
Demand
(4.00-5.00)
(100  50)/2
(4.00  5.00)/2
67 persen

 -3
-22 persen
Nilai Mutlak Ed= 3
0
50
100 Quantity
Demand: elastis
TERMASUK JENIS APAKAH
ELASTISITAS HARGA
PERMINTAAN DI BIDANG
KESEHATAN
??????
DISKUSI
Download