Fasisme dan Nazi Ketakutan akan Komunisme

advertisement
Fasisme dan Nazi Ketakutan akan Komunisme
17 April 2012 05:52:47
Kata “fasisme” hampir tidak dikenal di eropa sampai tahun 1920, ketika kata itu diadopsi
oleh Benito Mussolini (Italia) sebagai nama untuk gerakan revolusioner barunya fasisme
berasal dari bahasa latin fasces yang berarti (ikatan). Pada tahun 1920 Mussolini
mengadopsi dan memberikan nama yang mirip fasci kepada kelompok bersenjata yang dia
harapkan akan membawanya kepada kekuasaan(Purcel,Hugh.2000.Fasisme.INSIST
press:Yogyakarta.hal 2-3)
Ciri penting semua gerakan fasisme adalah mereka meletakkan negara sebagai pengatur
dan pusat seluruh sejarah dan kehidupan serta pada otoritas imamah yang terbagi dari
para imam dan pemimpin dimana rakyat sangat tergantung harapan untuk menjaga
kesatuan dan persatuan bangsa, terbebas dari disintegrasi.
Menurut doktrin fasis, negara harus totaliter. Ini berarti negara harus memiliki
kekuasaan total diatas semua aspek kehidupan yang setiap anggota-anggotanya. Disana
hanya ada satu partai politik yang setiap orang memberikan suara, partai ini adaah
pemerintah. Bagi orang-orang fasis, demokrasi sedikit lebih baik dari pada chaos.
Mereka percaya bentuk pemerintahan yang mengijinkan warga negaranya memberikan
suara seperti yang mereka suka kepada banyak partai mendorong keegoisan dan akan
berakhir dalam anarkhi.
Fasis mempercayai bahwa manusia adalah predator (hewan pemangsa buas) atau
Gladiator (petarung manusia yang duel/melawan binatang buas dalam masa Romawi kuno)
bukan hanya pembenaran mereka untuk mendukung negara yang seluruhnya sangat kuat.
Motif mereka adalah penjagaan diri sendiri sebagai kepercayaan arogan bahwa bangsa
mereka pantas untuk dominan dan bahwa ras mereka supserior terhadap yang lainnya dan
menganggap bangsa lain adalah bangsa yang primitif. Nasionalisme dan rasioalisme
merupakan gambaran paling terkuat dari fasisme pada tahun 1930-an.
Nazi Jerman ingin mempersatukan orang-orang Jerman di Austria dan Chekhoslovakia
dan memberikan mereka lebensraum (ruang hidup) dengan memberluas ke Eropa Timur.
Fasis Italia ingin menghidupkan kembali dominasi latin kuna atas partai Mediteranian.
Bagaimanapun, Hitler bercita-cita menjadi artis dan Mussolini menjadi jurnalis.
Mussolini pernah berkata “fasisme bukan hanya partai, ia adalah rezim; ia bukan hanya
1
suatu rezim tetapi kepercayaan; ia bukan hanya sebuah kepercayaan tetapi agama”.
Pemimpin fasis antara tahun 1920-1945 adalah diktator. Dua orang yang mencapai
kekuasaan penuh, Mussolini dan Hitler menggunakan mesin demokratik dari pemilihan dan
tawar menawar politik. Untuk mencapai itu, tetapi sekali lagi mereka mengambil alih
pemerintah mereka dengan cara mengonsentrasikan seluruh kekuasaan di tangan mereka.
Kata-kata mereka adalah hukum; kekuasaan mereka tidak diperiksa oleh kabinet,
parlemen atau pemilihan umum.Ajaran ini terilhami kekuasaan Monarki Absolut Raja
(pemimpin kekuasaan) yang dimana pemimpin memiliki kekusaan penuh terhadap hukum
yang dibuatnya.
Fasis mempercayai bahwa negara yang kuat memerlukan diktator pada para pimpinannya.
Sebenarnya, pemimpin fasis tidak suka disebut diktator. Mereka lebih suka istilah lain
seperti (“fuehrer”, “duce”, atau “caudillo”) yang berarti sama.
Pada basis sejarah faisme di Jerman dan Italia merebut kekuasaan karena mereka
bersikap sebagai pembela negara, pemenang hukum dan tata tertib, melawan ancaman
komunis.
Latar Belakang Terjadinya Fasisme
Fasisme mulai ketika Perang Dunia I dan berakhir pada tahun 1918. perang menyebarkan
benihnya ditanah Italia dan Jerman. Tanpa Mussolini dan Hitler benih-benih ini tidak
akan tumbuh di dalam tatanan fasisme, berkat merekalah fasisme hidup.
Kekuatan Nasionalisme
Benih pertama adalah nasionalisme. Jerman merasa bahwa negara mereka dipermalukan
oleh kekalahan mereka terutama dalan perjanjian versailles yang ditandatanganinya.
Jerman dipaksa untuk menyerahkan teritori, khususnya ke Polandia dan Austria tentara
dikurangi menjadi 100.000 orang walaupun ini muncul dari perang kehormatan. Jerman
sangat marah karena tuduhan bahwa mereka adalah penyebab dari perang dan juga yang
kalah.Ini sudah jadi hukum perang dimana pihak yang kalah harus membayar kerugian
perang.karena pada waktu perang Dunia 1 bangsa Jerman atau sering disebut “Panser’
kalah melawan Austria dan para sekutu.
Bangsa Italia mempunyai dendam serupa yang mendalam. Walaupun mereka bergabung
dalam perang pada aliansi yang menang pada tahun 1915, mereka ditipu akan hasil
kemenangan. Mereka kehilangan setengah juta laki-laki, dengan hampir satu juta lainnya
2
terluka dan sebagai gantinya konferensi perdamaian versilles.
Pada kedua negara ini, orang-orang mantan dinas militer menggabungkan diri dalam
asosiasi, sebagian untuk menjaga semangat perkawanan dan patriotisme selama perang,
sebagian untuk balas dendam atas kekalahan. Keduanya punya kebiasaan mengganggu
para politisi, yang disalahkan atas penghinaan negara mereka, mereka memukul
habis-habisan sosial dan komunis yang dituduh mencoba menggulingkan
pemerintah(www.yahoo.com)
Kegagalan Ekonomi
Benih kedua tumbuhnya fasisme adalah kemiskinan. Ketika banyak rakyat Jerman dan
Italia merasakan rasa penghinaan nasional, banyak yang lebih merasakan penghinaan
pribadi disebabkan oleh pengangguran dan kehilangan uang akibat perang Dunia 1.
Antara tahun 1918 dan 1923 kedua negara menderita bencana ekonomi. Setiap negara
mengakhiri perang dalam hutang, kecuali AS. Kemiskinan di Italia membuat hutang ini
dalam jumlah yang sangat besar. Pada tahun yang sama biaya hidup lebih tinggi, ratusan
ribu rakyat Italia tak ada pekerjaan.
Kemiskinan di Jerman merupakan harga kekalahan untuk pembuat perdamaian di
versailles mengatur bahwa Jerman harus membayar perbaikan-perbaikan suku rekening
untuk kerugian-kerugian pemenang.
Frustasi akan Demokrasi
Pada pertengahan kekalahan dan depresi demokrasi berjuang untuk tetap hidup.
Kekecewaan dengan demokrasi merupakan benih ketiga yang disebarkan oleh perang. Di
kedua negara pemerintah disalahkan akibat perang. Di Italia parlemen yang dipilih
secara demokratik menentang masuknya Italia ke dalam perang. Raja dan kabinet telah
menolak itu. Langkah pertama Mussolini ke fasisme adalah kebencian akan politik dan
korupsi di dalam pemerintahaan Italia.
Di Jerman istilah penyerahan dari friendensdiktat (perdamaian yang diperitah)
versailles telah ditandatangani oleh pemerintah republik yang baru dibentuk setelah
kaisar melarikan diri.
Bahkan tanpa korupsi dan stigma kiri oleh perang, sistem demokrasi di Italia dan Jerman
3
sulit untuk bertahan hidup. Di kedua negara itu pemeritahan begitu lemah sehingga
lembaga yang sangat kuat didalam negara seperti tentara dan pengadilan berada di luar
kontrol mereka.
Ketakutan akan komunisme
Pada tahun-tahun segera sesudah tahun 1918 muncul kemungkinan besar bahwa
demokrasi di Italia dan Jerman akan diakhiri oleh komunisme dari para fasisme. Perang
telah menggulingkan tahta keluarga kerajaan yang berkuasa di Eropa dan melemparkan
struktur politik dan sosial benua ke dalam tempat yang berlumpur.
Di Jerman pada tahun 1919 kelompok komunis, spartakis, hampir mengambil alih Berlin
dan pada tahun yang sama republik Soviet sebenarnya berdiri di Munich untuk beberapa
minggu. Di Italia, pada tahun 1920, komunis menduduki pabrik-pabrik di Turin dan Milan.
Bagi berjuta-juta orang Italia dan Jerman yang menginginkan hanya ketertiban dan
stabilitas, tahun-tahun setelah Perang Dunia I merupakan tahun-tahun penghinaan
nasional, kesengsaraan ekonomi, kekecewaan terhadap demokrasi dan ketakutan akan
komunisme.
Naiknya Mussolini Benitto
Mussolini dilahirkan pada tanggal 29 Juli 1883. Ayahnya merupakan pandai besi yang
miskin yang mewariskan kepada putranya 3 minat utama: politik revolusioner, minum dan
wanita(www.weikemedia.com).
Pada dasarnya Mussolini adalah apa yang orang-orang Italia panggil Condottiere, yang
berarti
petualang,
laki-laki
di
tindakan
yang
bergairah
oleh
ide-ide
baru(www.google.com)
Pola hidup Mussolini berpura-pura mencegah revolusi oleh komunis sementara, dalam
pernyataannya ia sedang mempercepat revolusi oleh fasis. Dengan masyarakat Italia di
belakang sekarang ia memahami gerakan kekerasannya sendiri oleh kekuasaan. Taktik
yang paling jelas dari semuanya adalah dengan sederhana menciptakan ketidaktertiban
dan hingga mendiskreditkan pemerintahan demokratik bahkan lebih jelas.
Pada musim gugur 1922 Musslini merasa cukup kuat untuk mengintimidasi pusat
pemerintahan sendiri. Ia memerintahkan fasisnya untuk berbasis di Roma. Ini berarti
4
bahwa Mussolini di tawarkan pos Perdana Menteri dalam kondisi pemerintahan. Ketika
Mussolini mendengar berita ini, ia pergi ke Roma dan menyambut kaki fasisnya yang lebih
dengan berita bahwa mereka telah menang.
Kenaikan Hitler
Adolf Hitler yang dilahirkan di Braunau, Austria pada 20 April 1889 memang terkenal
sebagai seorang orator, jago pidato (www.google.com). Betapa pun dianggap bertanggung
jawab atas kematian puluhan juta jiwa semasa perang dunia II (ke banyakan bangsa
Yahudi), Adolf Hitler akan tetap di catat sebagai penentu sejarah dunia, membawa
Jerman keluar dari cengkraman sekutu dan bangkit menjadi penguasa Eropa.Ia
menganggap bangsa Jerman (Ras Arya) merupakan bangsa yang mulia (agung) sedangkan
bangsa lain dia anggap bangsa Barbar (bangsa primitif) khusus bangsa Yahudi .Tak heran
jika banyak ahli sejarah politik, bahkan kejiwaan, lalu tertarik membedah profil Hitler
secara mendalam. Nazi, partai berpengaruh yang ia pimpin, serta The Third Reich, visi
masa depan Jerman yang ia perjuangkan, memang merupakan fenomena tersendiri.
Begitu pula dengan angkatan perang Jerman yang merangsek begitu cepat ke
negara-negara sekitar Jerman (Angkasa,2006,kedigdayaan Nazi Jerman (1933-1945) )
Berbagai penilaian di berikan oleh pengamat sejawat dan orang-orang yang pernah ada di
dalam lingkarannya ada yang menyebutnya sebagai nasionalis sejati, orator yang sanggup
mempengaruhi orang, penjahat perang yang sadis, psikopat, seorang diktator yang
kejam,Tetapi ada pula yang menyebutnya sebagai pemimpin agung serta pemimpin yang
lembut dan lemah yang kebapakan.Sampai-sampai para pengikutnya rela mati misalnya
pada waktu hancurnya pemerintahanya yang wilayah Jerman di kuasai oleh Uni Soviet
para pendukung setia meminum racun (bunuh diri) .
Apapun itu keputusannya untuk bunuh diri di ujung keambrukan Jerman Nazi harus
dianggap sebagai akhir dari sebuah kisah besar yang ironis sekaligus tragis. Ia berhasil
membawa keluar rakyatnya yang tengah di dera depresi ekonomi hebat, mampu
membangun angkatan perang hingga terdigdaya di Eropa, namun justru memilih
mengakhiri hidupnya dengan menelan racun dan menembakkan pistol ke mulut. Bersama
istrinya, Eva Braun, ia bunuh diri di bunker bawah kota Berlin pada 30 April 1945, ia
menyatakan merasa terhormat mati bunuh diri ketimbang menyerah kepada tentara
Rusia atau dihadapkan ke Pengadilan Perang. Yang begitu luar biasa, ambisi menguasai
Eropa tak pernah padam hingga ia memutuskan bunuh diri.Tapi jasad Hitler gak ada yang
menemukan.Ini yang menjadi persoalan,apakah Hitler mati bunuh diri ?atau memang di
bunuh.
5
Pengaruh Fasisme Terhadap PD II
Eropa antara tahun 1933 sampai 1945, masa itu praktis tak ada kejadian fenomenal
selain kemunculan fasisme dan geliat kehebatan NAZI. Dibawah kepemimpinan Adolf
Hitler yang hanya mantan kopral, ajaran ini nyaris menguasai kontinen Eropa lewat
gebrakan Reich ketiga. Sekutu bahkan harus berhitung sepuluh kali menghadapinya,
mengingat angkatan perang yang dikendalikan begitu kuat dan mampu menggilas Austria,
Polandai, Cekonslovakia dan Uni Soviet ( Rusia) dengan cepat.
Fasisme bersama Hitler dan Mussloini, Jerman dan Italia memang seperti dilahirkan
kembali. Mereka telah dikalahkan dalam Perang Dunia I, namun “penghinaan” yang
tercantum dalam perjanjian versailles 1919 telah membangkitkan semangat untuk
kembali menguasai Eropa. Bersama Jepang dan Italia, Jerman bahkan nyaris memimpin
dunia kalau bom atom yang mereka rancang lebih dulu selesai dari bom atom AS. Daya
tariknya terpancar dari kehebatan organisasi kesatuan para militernya, angkatan perang,
serta kecemerlangan ilmuannya sebagai salah satu bagian sejarah dunia yang cukup
menonjol.
Perang yang digelar Jerman tak hanya meliputi kawasan Eropa saja tapi mencakup
kawasan Afrika. Khusunya Afrika Utara. Pertempuran yang berkecamuk di Afrika
memang tidak dimulai oleh jerman melainkan oleh tentara Italia dibawah komando
diktator Benitto Mussolini. Sebelum memulai perang di Afrika, yaitu menyerbu Mesir.
Mussolini merupakan sahabat baik Hitler. Akan tetapi keduanya diam-diam saling unjuk
gengsi. Ketika Hitler memutuskan menyerbu Rusia, Mussolini ternyata tak mau kalah. Ia
juga memutuskan menyerbu Mesir.
Rencana Jepang untuk Asia
Jepang tentu saja mempunyai gambaran fasis. Kekuatan diktator dipegang oleh tentara
atas nama kaisar. Di Jepang kekuasaan politik kepunyaan petugas tentara muda dari
latar belakang sederhana (seperti Hitler dan Mussolini) yang mencela “aliansi korupsi”
antara partai politik dan para kapitalis dan menyerukan revolusi “sosialis nasional”. Jadi,
ketika memuliakan masa lalu nasional mereka yang dilambangkan dengan kerajaan,
mereka menganggap diri mereka sendiri sebagai elit modern yang menyebabkan revolusi
sosial dan ekonomi.
6
Mereka percaya bahwa negara berharga untuk segala hal, individu boleh dikatakan tidak
ada artinya, mereka percaya pada kebijakan luar negeri yang agresif untuk mencapai
autarki dan “ruang hidup”. Ambisi mereka adalah menaklukkan Asia Timur dan
membentuk “Asia Timur yang hebat” diperintah oleh Jepang. Di bawah Jepang ekstremis
tentara terbatas kesuksesannya, sebenarnya kekuasaan mereka mulai menurun pada
pertengahan 1930-an, tapi di Asia Timur, Jepang dari tahun 1931 maju menuju kerajaan
yang sangat besar.
Rencana Nazi untuk Eropa
Perang di Eropa bukanlah perang benar-benar melawan fasisme, ini pada dasarnya
melawan Nazisme dan khususnya perang melawan Hitler. Pada waktu itu, betapapun
banyak fasis menyadari bahwa Nazi berjuang dalam perang bukan sebagai perang salib
fasis tetapi untuk ambisi nasionalis dan rasialis Hitler.
Agresi diplomatik Hitler sampai permulaan Perang Dunia II pada 1939 didukung oleh
fasis Eropa. Mereka menganggap itu nasionalisme gaya lama yang baik. Pencaplokan
kekuatan Jerman akan Austria dan Sudentenland daerah Cechoslovakia pada 1938,
penyerbuan militer Jerman akan Polandia pada tahun 1939 dilihat hanya sebagai balas
dendam untuk perjanjian versailles dan sebagai usaha yang patut di puji untuk
menyatukan kembali Reich Jerman.
Selama perang berkembang tetapi fasis Eropa menemukan bahwa tidak ada tempat yang
nyata bagi gerakan mereka dalam orde baru Hitler untuknya. Itu adalah rencana realis
Hitler untuk Eropa Timur yang menakutkan. Sebagian besar fasis, seperti yang ia
jelaskan dalam Meinkampt, Hitler percaya bahwa ras superior Arya membasmi atau
mengikuti sebagai budak yahudi dan slav yang lebih rendah supaya tegas dalam tempat
kerajaan “Arya” diperintah semata-mata dalam kepentingan akan ras jagoan.
Selengkapnya
:
http://www.kompasiana.com/priya.purnama/fasisme-dan-nazi-ketakutan-akan-komunis
me_550fdb46a333116837ba7d69
7
Download