Implementasi Roadmap Jaminan Kesehatan dalam Kerangka

advertisement
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
LANDASAN PERLINDUNGAN SOSIAL
DALAM KERANGKA RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAN PANJANG
Disampaikan oleh :
Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM
Bappenas
Peluncuran Laporan Penilaian Kebutuhan Perlindungan Sosial
Jakarta, 6 Desember 2012
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PAPARAN
• Kerangka Pembangunan Jangka
Panjang.
• Kondisi Umum Kesejahteraan
Masyarakat.
• Kebijakan Sistem Perlindungan Sosial
saat ini.
• Landasan Perlindungan Sosial dan
peluang ke depan.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (1)
“Mendorong Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 10
besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia pada tahun 2050 melalui
”pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (2)
ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025
TERKAIT BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH MERATA DAN BERKEADILAN
•
Sistem perlindungan dan jaminan sosial disusun, ditata, dan dikembangkan
untuk memastikan dan memantapkan pemenuhan hak-hak rakyat akan
pelayanan sosial dasar. Sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang sudah
disempurnakan bersama sistem perlindungan sosial nasional (SPSN) yang
didukung oleh peraturan perundang–undangan dan pendanaan serta sistem
Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat memberikan perlindungan penuh
kepada masyarakat luas secara bertahap sehingga Pengembangan SPSN dan SJSN
dilaksanakan dengan memperhatikan budaya dan sistem yang sudah berakar di
kalangan masyarakat luas.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
RPJM 4
(2020-2024)
RPJM 3
(2015-2019)
RPJM 2
(2010-2014)
RPJM 1
(2005-2009)
Menata kembali NKRI,
membangun Indonesia
yang aman dan damai,
yang adil dan
demokratis, dengan
tingkat kesejahteraan
yang lebih baik.
Memantapkan
penataan kembali
NKRI, meningkatkan
kualitas SDM,
membangun
kemampuan iptek,
memperkuat daya
saing perekonomian
Memantapkan pembangunan secara
menyeluruh dengan
menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif
perekonomian yang
berbasis SDA yang
tersedia, SDM yang
berkualitas, serta
kemampuan iptek
Input:
peraturan perUUan,
background studies,
koordinasi lintas K/L dan
pemda, konsultasi publik,
dsb .
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil dan
makmur melalui
percepatan
pembangunan di
segala bidang dengan
struktur perekonomian
yang kokoh
berlandaskan
keunggulan kompetitif.
KONDISI UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
•
•

Tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun,
harapan hidup meningkat, partisipasi pendidikan
meningkat, dsb.
Terbentuknya kelas menengah yang jumlahnya
meningkat
Namun masih menyisakan kelompok miskin dan rentan
dalam jumlah yang signifikan:
•
Laju penurunan pengurangan kemiskinan melambat
•
Disparitas antar kelompok pendapatan dan wilayah
meningkat  perlu transformasi kebijakan yang
menjamin seluruh warga negara mendapatkan
kesempatan untuk hidup layak dan sejahtera
6
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TANTANGAN PEMBANGUNAN SAAT INI
1. Diperlukan pertumbuhan yg cukup tinggi dan konsisten untuk mempercepat pengurangan kemiskinan secara
signifikan.
•
Pertumbuhan saat ini bertumpu pada sektor yang kurang menyerap TK (a.l. jasa perdagangan dan keuangan),
tidak diimbangi oleh peningkatan kapasitas produksi DN yg menyerap TK besar (seperti pertanian) dan perluasan
usaha off farm yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perdesaan.
•
Prospek ekonomi dunia membaik, namun masih dibayangi oleh tekanan inflasi sejalan dengan tingginya harga
minyak dan komoditas pangan dunia
2. Perluasan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, terutama yang miskin, telantar dan tinggal di daerah-daerah
terpencil dan tertinggal.
3. Dalam 10 tahun ke depan, kelompok penduduk terbesar adalah kelompok usia produktif  diperlukan transformasi
kebijakan jaminan sosial yang integratif agar kualitas penduduk Indonesia kompetitif, sehat dan berkualitas.
Periode “Bonus Demografi”
Catatan:
Dependency
ratio
(indeks
perbandingan antara usia tidak
produktif dibagi usia produktif)
mencapai angka minimal (di bawah
50%)  pada periode “Bonus
Demografi” ini akan terdapat lebih
banyak tenaga kerja produktif yang
harus
dimanfaatkan
secara
maksimal
untuk
mendorong
pertumbuhan
ekonomi
yang
sekaligus dapat menekan laju
kemiskinan.
SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL SAAT INI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Q5
Asuransi
Sukarela/
komersial
Q4
Skema Jaminan
Sosial
Permasalahan:
• Pengelolaan terfragmentasi
• Cakupan terbatas
• Benefit beragam
Skema Bantuan Sosial
Kluster 3
•Pensiun.
Q3
Q2
Q1
•Hari Tua.
•Kesehatan.
•Kecelakaan Kerja.
•Kematian
Kluster 2
KUR
Kluster 1
•Beasiswa Miskin
•Raskin.
•PKH
•Penyandang cacat
•Anak jalanan
•Lansia telantar
•KAT
PNPM:
Kota, desa, rural,
Infrastruktur dan
daerah tertinggal
8
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TRANSFORMASI SJSN
•
SJSN adalah program negara yg bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yg layak apabila
terjadi hal2 yg dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan karena sakit,
kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut atau pensiun.
•
UU SJSN menetapkan bahwa penyelenggaraan program jaminan sosial, yang terdiri atas 5 program
(Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan
Kematian), dilakukan dengan mekanisme asuransi sosial.
Transformasi:
 Dari upaya merespon permasalahan kemiskinan kepada pemenuhan hak konstitusional warga
negara;
 Dari pengaturan hanya untuk kelompok kepada pengaturan oleh satu hukum jaminan sosial yg
menjamin kesamaan hak dan kewajiban bagi seluruh warga negara;
 Dari penyelenggaraan oleh badan usaha pro laba ke penyelenggaraan oleh badan publik nirlaba
 Di sisi masyarakat:
• Dari peserta program menjadi klien pembangunan yang partisipatif
• Dari terbatas (eksklusif) kepada integrasi( inklusif)
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TRANSFORMASI PENANGGULANGAN
KEMISKINAN (MP3KI)
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
MEMBANGUN LANDASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (1)
Dari penyelenggaraan jaminan dan bantuan
sosial yang terpencar dengan kesenjangan
cakupan dan isu pelaksanaannya, menuju .....
Cakupan
Jaminan
Sosial
Landasan perlindungan sosial adalah hak dasar
yang harus dinikmati oleh masyarakat (termasuk
anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dsb)
SOCIAL
PROTECTION
FLOOR
Masyarakat miskin
Kelompok informal
Sektor Formal
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
MEMBANGUN LANDASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (2)
o Dengan adanya SPF, diharapkan lebih
banyak orang akan mendapat akses pada
kualitas dan cakupan manfaat yang semakin
meningkat
Cakupan
Jaminan
Sosial
Kualitas
Cakupa
n
Kualitas
Masyarakat miskin
Cakupan
Kelompok informal
Sektor Formal
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
SPF BUKAN MERUPAKAN PENDEKATAN PRESKRIPTIF
• Bukan dengan pendekatan one size fits all : setiap negara
menentukan sendiri tingkat manfaat yang dapat disediakan
• Setiap negara juga menentukan
sendiri bentuk pelaksanaannya
– apakah melalui skema
universal, bantuan sosial
dengan sasaran tertentu,
asuransi sosial, kombinasi, dsb
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PELUANG KE DEPAN
1. Melanjutkan dialog pengembangan landasan perlindungan sosial secara
bertahap dan konsisten, termasuk ketersediaan fiskal untuk menjamin
keberlanjutan SJSN dan berbagai program perlindungan sosial lainnya.
2. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan terintegrasi dengan
berbagai proses pengembangan kebijakan lainnya termasuk juga dalam
penyusunan RPJMN, baik pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM,
asosiasi profesi dan pekerja, dan komponen masyarakat lainnya.
3. Menyiapkan strategi tata kelola yang baik termasuk sistem
pengendalian, monitoring and evaluasi agar landasan perlindungan
sosial dapat senantiasa dipantau dan diukur efektivitasnya bagi
kemajuan pembangunan.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TERIMA KASIH
Download