laporan praktikum botani 6

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
MENGENAL MACAM – MACAM TEPI DAUN
Disusun oleh :
SYAYID NURROFIK
1404020003
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI

Pengertian Daun
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun, dikenal
juga istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon (keping biji), profil dan lainlain. Daun hijau berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk
pipih mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas CO2.
katafil adalah sisik pada tunas atau pada batang dibawah tanah dan berfungsi
sebagai pelindung atau tempat penyimpan cadangan makanan. Daun pertama
pada cabang lateral disebut prophyll, pada monokotil hanya ada satu
helai prophyll, pada dikotil ada dua helai. Hipsofil berupa berbagai jenis brakte
yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai pelindung. Kadang-kadang
hipsofil berwarna cerah dan berfungsi serupa dengan mahkota bunga. Kotiledon
merupakan daun pertama pada tumbuhan (Hidayat, 1995). Daun merupakan alat
yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, sebab disitu terjadi proses
fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil
fotosintesis akan didistribusikan ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan karena umumnya
bersifat sementara. Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta
CO2 dan H2O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun mempengaruhi
strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti ketersediaan air,
adanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan juga berpengaruh
terhadap struktur luar dan dalam dari daun (Savitri, 2008). Daun terbagi menjadi
daun tunggal dan daun majemuk. Pada daun majemuk terdapat sejumlah anak
daun yang melekat pada tangkai dun atau panjangannya. Sumbu bersama itu
disebut rakis. Jika anak daun muncul disisi lateral dari rakis, daun disebut
majemuk bersirip, dan kalau semua anak daun muncul di ujung rakis yang amat
pendek sehingga dapat dikatakan melekat di ujung tangkai daun bersama, maka
daun seperti itu disebut daun majemuk menjari (Tjitrosoepomo, 1993).
Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata
(integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka
ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan dalam dua
golongan, yaitu:
1.
Tepi daun dengan toreh yang merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang
sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan :
a.
bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. ex: daun
lantana ( Lantana camara L. )
b.
Bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), yaitu tepi daun seperti
diatas , tetapi angulusnya
c.
cukup besar, dan tepinya bergerigi lagi
bergerigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. ex :
daun beluntas (Pluchea indica Less)
d.
beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan
angulusnya yang tumpul. ex : daun cocor bebek ( Kalanchoe pinnata Pers )
e.
berombak (repandus). Jika sinus dan angulus sama – sama tumpul,
ex : daun air mata pengantin ( Antigonon leptopus Hook et Arn )
2.
Toreh daun denga toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
Berdasarkan dalamnya torehan pada tepi daun dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
·
berlekuk (lobatus),
·
bercangap (fissus), dan
·
berbagi (partitus).
Daun dapat dibedakan berdasarkan tepinya yaitu :
a.
berlekuk menyirip ( pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan
tulang daun yang menyirip. ex : daun terong (Solanum melongena L. )
b. Bercangap menyirip ( pinnatifidus ), tepi bercangap, sedang daunnya
mempunyai
susunan
tulang
yang
menyirip.
ex
:
daun
keluwih
(Artocarpus communis Forst )
c.
berbagi menyirip ( pinnatipartitus ), tepi berbagi dengan susunan tulang
yang menyirip. daun kenikir ( Cosmos caudatus M.B.K )
d. berlekuk menjari ( palmatilobus ), tepi berlekuk, susunan tulang menjari.
ex : jarak pagar ( Jatropha corcos L. )
e.
bercangap menjari ( palmatefidus), jika tepinya bercangap sedang
susunan tulangnya menjari. ex : daun jarak ( Ricinus communis L. )
f.
berbagi menjari ( palmatipartitus ), yaitu jika tepi berbagi sedang
daunnya mempunyai susunan tulang yang menjari. daun pepaya
B. TUJUAN

Mengetahui macam – macam bentuk tepi daun
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN

Alat
1. Kertas
2. Pensil
3. Penghapus

Bahan
1. Daun amatan ().
B. PROSEDUR KERJA
-
Mengenal tepi daun

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.

Mengamati

Menggambar hasil pengamatan
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
HASIL PENGAMATAN
No
Nama Daun
Tepi daun
1
Daun Umbi Jalar (Impoea batatas)
Tepi daun berlekuk
2
Daun Begonia (Begonia gabra)
Tepi daun bergerigi ganda
3
Daun Sirsak (Annona muricata)
Tepi daun rata
4
Daun Singkong (Manihot
utilissima)
Tepi daun berbagi
5
Daun Papaya (Carica papaya)
Tepi daun bercangap
6
Daun Kersen (Muntingia calabura)
Tepi daun bergerigi
7
Daun Lampasan (Ocimum sanctum
L.)
8
Daun Gelombang Cinta (Anthurium
ploiomania)
9
Daun Tembelekan (Lantana
camara L.)
1.2
Tepi daun beringgit
Tepi daun berombak
Tepi daun bergerigi
Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah bertujuan untuk dapat memahami dan
mengerti macam-macam tepi daun, daun-daun yang diamatai antara lain: Daun
umbi jalar (Impoea Batatas), Daun begonia (Begonia Gabra), Daun sirsak (Annona
Muricata), Daun singkong (Manihot Utilissima),Daun papaya (Carica Papaya),
Daun kersen (Muntingia Calabura),Daun lampasan, Daun gelombang cinta
(Anthurium Ploiomania).
1. Daun Umbi Jalar (Impoea batatas)
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman ubi jalar diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledone
Ordo
: Convolvulales
Famili
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomea
Spesies
: Ipomea batatas L. Sin. Batatas edulis Choisy.
Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim yang memiliki
susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah. Daun
berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi daun rata atau berlekuk dangkal
sampai berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung daun meruncing. Helaian
daun berukuran lebar, menyatu mirip bentuk jantung, namun ada pula yang
bersifat menjari. Daun biasanya berwarna hijau tua atau hijau kekuningkuningan.
2. Daun Begonia (Begonia glabra)
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman Begonia diklasifikasikan sebagai
berikut :
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Cistales
Suku
: Begonaceae
Marga
: Begonia
Jenis
: Begonia glabra Kuiz. ex Pav.
Tanaman begonia merupakan tanaman berdaun tunggal, bangun
daunnya berbentuk jantung, pangkal daunnya tumpul, belah dua, ujung
daunnya runcing, tepi daunnya beringgit, pertulangan daun menyirip, warna
daun hijau berbintik - bintik putih.
3. Daun sirsak (Annona muricata )
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman Sirsak diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas
: Magnoliidae
Ordo
: Magnoliales
Famili
: Annonaceae
Genus
: Annona
Spesies
: Annona muricata L.
Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang
berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial.
Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke
atas dan ada yang mendatar. Memiliki daun berbentuk jorong
(ovalis atau ellipticus). Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat
(nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti
kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing daun ujung daun tumpul
(obtusus).
4. Daun Singkong (Manihot utilissima)
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman singkong di klasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Manihot
Spesies
: Manihot utilissima
Daun singkong merupakan daun tidak lengkap yang hanya terdapat
helaian (lamina) dan tangkai (petiolus), sehingga type daunnya termasuk
daun bertangkai. Bangun daun ketela pohon adalah bangun bulat
(orbicularis). Ujung daun ketela pohon adalah runcing (acutus), pangkal
daunnya rata (truncatus). Tulang daun ketela pohon adalah menjari. Tepi
daunnya rata, ketela pohon memiliki type toreh berbagi menjari
(palmatipartitus). Daging daunnya lunak (herbaceus). Warna daunnya hijau,
permukaan daunnya gundul (glaber), type daun majemuk beranak daun 5
dan 6. Setiap buku terdapat satu tangkai daun, letaknya berseling.
5. Daun Papaya (Carica papaya)
Dalam
sistematika
(
taksonomi
)
tumbuhan,
tanaman
pepaya
diklasifikasikan sebagai berikut :
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Violales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies
: Carica papaya L.
Pepaya (Carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak
dan basah. Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit,
tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk
serupa spiral pada batang pohon bagian atas. permukaan batang pepaya
terlihat bekas perlekatan daun. batang tidak memiliki cabang. arah tumbuh
batang tegak lurus. Daunnya berbentuk bulat/bundar (orbicularis),
merupakan daun tunggal bertulang daun menjari dengan tangkai yang
panjang dan berlubang di bagian tengah. Tepi daun bercangap menjari
(palmatifidus). Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus),
daging seperti perkamen (perkamenteus)
6. Daun kersen (Muntingia calabura)
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman kersen diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Superdivision : Spermatophyta
Division
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Subclass
: Dilleniidae
Order
: Malvales
Family
: Elaeocarpaceace
Genus
: Muntingia L.
Species
: Muntingia calabura L.
Kersen, berbentuk pohon, berwarna coklat keputih-putihan, batang
berkayu (lignosus), silindris, permukaan batang berbulu halus, percabangan
simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang
condong ke atas dan ada yang mendatar. Daun ini merupakan daun tunggal,
berseling, berbentuk jorong, panjang 6-10 cm, ujung daun runcing, pangkal
berlekuk, tepi daun bergerigi, permukaan daun berbulu halus, pertulangan
menyirip, hijau, mudah layu. daging daun seperti kertas (papyraceus).
7. Daun Lampasan (Ocimum sanctum L.)
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman lampasan diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom
:Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
:Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
:Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
sub kelas
: Asteridae
ordo
: Lamilaes
Family
: Lamiaceae
Genus
: Ocimum
Spesies
: Ocimum sanctum L.
Daun tersusun spiral, panjang petiola 0.5-16 cm, helaian daun 2-22
cm x 1-25 cm, pada pangkal bertulang daun 5-7, rata di bagian lebih bawah
daun besar, melingkar, pangkal bentuk jantung, ujung bercuping 3-5 dengan
cuping meruncing, di bagian lebih atas deun kecil, bulat telur hingga
memanjang, biasanya tidak bercuping, tepi daun beringgit, di bagian atas
tipis, bagian bawah tertutup rambut bentuk bintang yang rapat
8. Daun Gelombang Cinta (Anthurium plomania)
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Alismatales
Famili
: Araceae
Genus
: Anthurium
Spesies
: Anthurium plowmanii
Daun ini berbentuk mirip dengan daun tembakau. Teksturnya keras
dan tebal, bertangkai pendek, lebar dan panjang, Daun muda sedikit agak
merah, sedangkan apabila sudah tua berwarna hijau. Urat daun tampak
lebar dan bentuk daun panjang dengan ujung daun meruncing. Susunan
daun kompak dan tebal dengan tepi daun bergelombang. Permukaan hijau
mengkilap dengan gurat daun jelas.
9. Daun Tembelekan (Lantana camara)
Klasifikasi daun tembelekan adalah :
Kerajaan
: Plantae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Verbenaceae
Genus
: Lantana
Spesies
: Lantana camara
Tembelekan merupakan perdu tegak atau setengah merambat,
bercabang banyak, rantingnya berbentuk segi empat, ada varietas berduri
dan ada varietas yang tidak berduri. Daunnya tunggal, duduk berhadapan,
berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing, tepi daun bergerigi, tulang
daun menyirip, permukaan atas berdaun banyak dan terasa kasar apabila
diraba dengan permukaan bawah berambut jarang.
A. KESIMPULAN

Macam – macam tulang daun
Tulang Daun Menyirip, Tulang Daun Menjari, Tulang Daun Sejajar.

Ujung daun (Apex Folli)
Runcing (Acutus), Meruncing (Acuminatus), Tumpul (Obsutus), Membulat
(rotundatus), Rompang (truncatus), Terbelah (Retusus)

Pangkal Daun
Runcing (acutus), Meruncing (acuminatus), Tumpul (obtusus), Membulat
(rotundatus), Rompang atau rata (truncatus), Berlekuk (emarginatus).
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Anjeli,
Abu.
2011.
Laporan
Praktikum
Tepi
Daun.
https://abuanjeli.wordpress.com/2011/12/08/laporan-praktikum-tepidaun.html
Ulfah,
Rahmania.
2014.
Laporan
Praktikum
Morfologi
Tumbuhan.
https://rahmaniahulfah.wordpress.com/2014/06/07/laporan-praktikum-imorfologi-tumbuhan/.html
Soradika, Refiana O. 2014. Laporan Praktikum Daun Tunggal.
http://refianaoktasoradika.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-1-dauntunggal.html
www.wikipedia.com
Biol4011/modul1
Download