i PENGARUH ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS

advertisement
PENGARUH ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE
DAN POWER MODEL IKLAN TERHADAP
NIAT BELI ULANG KONSUMEN
Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan
Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild.
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Nama : Reo Susanto
NIM : 04 2214 071
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
SKRIPSI
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
"
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Jesus Christ
Alm. Budi Santoso (Papa) dan
Almh. Sri Wigati (Mama).
iv
v
ABSTRAK
PENGARUH ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE
DAN POWER MODEL IKLAN TERHADAP
NIAT BELI ULANG KONSUMEN
Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan
Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild
Reo Susanto
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Pengaruh
Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan secara simultan
terhadap niat beli ulang konsumen, 2). Pengaruh Attractiveness, Trustworthiness,
Expertise dan Power model iklan secara parsial terhadap niat beli ulang
konsumen.
Penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild. Sampel
yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah
Purposive Sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Pearson’s
Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Linier Berganda, Uji F dan Uji t pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1). Secara simultan
variabel Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan
berpengaruh signifikan terhadap Niat Beli Ulang konsumen. 2). Secara parsial
masing-masing variabel Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power
model iklan tidak ada yang berpengaruh secara signifikan terhadap Niat Beli
Ulang konsumen.
Kata kunci : iklan, model iklan, niat beli ulang.
vi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS,
EXPERTISE, AND POWER OF ADVERTISEMENT MODEL ON
CONSUMER’S RE-PURCHASING INTENTION
A Study on Sanata Dharma University Yogyakarta Students, Star Mild
Cigarette Consumers and the Advertisement Viewers
Reo Susanto
Management Study Program of Economy Faculty
Sanata Dharma University Yogyakarta
2008
The research is aimed to find out: 1). The simutancous influence of
Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, and Power of an advertisement model
on consumers’ re-purchasing intention, 2). The partial influence of Attractiveness,
Trustworthiness, Expertise, and Power of an advertisement model on the
consumers’ re-purchasing intention.
The research was a case study conducted on students of Economy
Faculty of Sanata Dharma University Yogyakarta who had watched Star Mild
cigarette advertisement on television and those who were its consumers by
distributing questionnaire to them. There were 100 respondents as the sample. The
sampling technique was Purposive Sampling. Pearson’s Product Moment
correlation technique was used as the Validity Test while Cronbach’s Alpha
formula was used to test the reliability. To analyze the data, Multiple Linier
Regression Analysis, F - Test and t Test were used.
Based on the data analysis, it was found out that: 1). simultaneously,
Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, and Power variables of the
advertisement model influenced consumer’s re-purchasing intention significantly,
2). partially, each of the variabels of Attractiveness, Trustworthiness, Expertise,
and Power did not influence consumer’s re-purchasing intention.
Keywords : advertisement, advertisement model, consumer’s re-purchasing
intention.
vii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan syukur penulis persembahkan kepada Allah Bapa
di Surga atas segala berkat, kasih serta anugrahNya yang senantiasa penulis
rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH
ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE DAN POWER
MODEL IKLAN TERHADAP NIAT BELI ULANG KONSUMEN : Studi
pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan
Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild”. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi
ini.
ix
4. Bapak Drs. Hg. Suseno, TW., M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi
ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu
yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.
6. Alm. Papaku (Budi Santoso) dan Almh. Mamaku (Sri Wigati) tercinta, I
always missing you…..
7. Ketiga kakakku : Agus Nugroho (Denpasar, Bali), Octi Mariana (Sangata,
Kalimantan Timur), dan Serly Mariani (Yogyakarta), makasih buat doanya,
dukungan, dan kesabarannya.
8. Keluarga besarku di Wonosobo, khususnya buat Bulekku (Siko) dan Budeku
(Mama Siko) makasih buat perhatian, dukungan, dan doanya selama ini.
9. Teman-temanku Skripsi (Roy, Amandus, Tanto, Yosep, Neno, Marji, Bayu,
Sanny, Ade, Meta, Tika, Maya).
10. Teman-temanku Manajemen USD angkatan ‘2004, khususnya kelas Man. C
(Bety, Edo, Robin, Wing, Wisnu, Arie, Restu, Bunglon, Hari, Dani, Oscar,
Pongki, Tyas, Fika, Foni, Dian, dll).
11. Teman-temanku di kontrakan Puren (Wisnu-Puput, Indra-Dian, Yosi-Caca,
Iyok-Teteh, N’teb), good luck bro….
12. Teman-temanku di kos Kolobendono (Mas Yono, Bejonk, Beni, Mario,
Kadek, Singgih, Rio, Sastro, Oos, Ikwan, Arie, dll), thank you so much….
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
ABSTRAK................................................................................................. vi
ABSTRACT .............................................................................................. vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN ....................................................................................xvi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Batasan Masalah ..................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 5
A. Pengertian Manajemen ........................................................... 5
B. Pengertian Pemasaran ............................................................. 5
xii
C. Pengertian Manajemen Pemasaran .......................................... 6
D. Konsep Pemasaran.................................................................. 7
E. Perilaku Konsumen................................................................. 8
F. Pengertian Promosi dan Promotional Mix .............................. 10
G. Tujuan Promosi ..................................................................... 11
H. Pengertian Artis atau Model Iklan.......................................... 12
I.
Pengertian Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan
Power Model Iklan ................................................................ 13
J.
Produk ................................................................................... 13
K. Periklanan dan Tujuan Periklanan .......................................... 14
L. Media .................................................................................... 15
M. Penelitian Sebelumnya ........................................................... 16
N. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................. 18
O. Hipotesis Penelitian ............................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 20
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 20
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 20
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................ 20
D. Variabel Penelitian ................................................................ 21
E. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 21
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 22
G. Teknik Pengukuran Data........................................................ 22
H. Populasi dan Sampel .............................................................. 23
xiii
I.
Sampling ............................................................................... 24
J.
Teknik Pengujian Instrumen .................................................. 24
K. Alat Analisis Data.................................................................. 27
L. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 27
M. Pengujian Hipotesis ............................................................... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................... 38
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ........................ 38
B. Perusahaan Bentoel................................................................. 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 58
A. Karakteristik Responden ......................................................... 59
B. Analisis Kuantitatif ................................................................. 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 75
A. Kesimpulan ............................................................................ 75
B. Saran ...................................................................................... 77
C. Keterbatasan Penelitian........................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 79
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 59
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Prodi atau Jurusan ..... 60
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................... 61
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat
Tinggal ................................................................................. 62
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata
Perbulan Responden ............................................................. 62
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Merokok .... 63
Tabel 5.7 Karakteristik Responden yang Menyaksikan Iklan
Rokok Star Mild ................................................................... 64
Tabel 5.8 Karakteristik Responden yang Mengetahui Model Iklan
Rokok Star Mild ................................................................... 65
Tabel 5.9 Karakteristik Responden yang Mengkonsumsi
Rokok Star Mild ................................................................... 65
Tabel 5.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Keunggulan dari
Rokok Star Mild ...................................................................
66
Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ...............................
68
Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian............................
69
Tabel 5.13 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ............................
70
Tabel 5.14 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ..................................
71
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................
18
Bagan 3.1 Uji F satu sisi kanan (positif) .................................................
35
Bagan 3.2 Uji t Satu sisi kanan (positif) .................................................
36
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Iklan sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran, salah satu fungsinya
adalah menginformasikan pesan mengenai produk dan merek tertentu. Selain
kemampuan pesan iklan untuk menginformasikan produk dan merek kepada
khalayak, kemampuan iklan untuk menghibur merupakan usaha yang penting
untuk diperhatikan. Unsur hiburan pada iklan sering disajikan dengan
menyisipkan diantara informasi yang disampaikan, misalnya dengan artis
terkenal atau kocak sebagai model iklan.
Pada saat ini sudah banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan
model iklan atau orang-orang terkenal seperti artis, selebritis, olahragawan,
seniman, musisi dan model dalam menyampaikan pesan-pesan iklan dari
produk yang mereka hasilkan atau dalam upayanya melakukan usaha persuasif
kepada konsumen agar dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk
yang ditawarkannya. Dari iklan-iklan pada berbagai media yang melibatkan
model iklan di Indonesia misalnya seperti : Alice Norin dan Ibnu Jamil (Rokok
Star Mild), Komeng (Motor Yamaha), Dian Satro (Sabun Lux), Deddy Mizwar
(Obat Maag Promag), Slank (Mie Sedaap), Agnes Monica (LG) dan lain-lain.
1
2
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang mengambil judul “Pengaruh Attractiveness,
Trustworthiness, Expertise dan Power Model Iklan terhadap Niat Beli
Ulang Konsumen : Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Pemakai dan Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan
secara simultan berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen?
2. Apakah attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan
secara parsial berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakukan pada merek rokok Star Mild.
2. Responden yang dimaksud adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah menyaksikan iklan
dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild.
3. Responden yang akan diteliti sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50
orang mahasiswa Prodi Manajemen dan 50 orang mahasiswa Prodi
Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui attractiveness, trustworthiness, expertise dan power
model iklan secara simultan berpengaruh positif terhadap niat beli ulang
konsumen.
2. Untuk mengetahui attractiveness, trustworthiness, expertise dan power
model iklan secara parsial berpengaruh positif terhadap niat beli ulang
konsumen.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi perkembangan industri rokok.
Untuk mengetahui apakah produsen telah berhasil dalam hal
penyampaian iklan yang bisa mempengaruhi niat beli ulang konsumen
secara positif.
2. Bagi penulis.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas
dan dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir
serta sebagai wahana dalam menerapkan teori-teori yang didapat dibangku
kuliah.
4
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah
bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan acuan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen
Manajemen menurut Stoner (dalam Handoko, 2003 : 8) adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan Gulick (dalam Handoko, 2003 : 11) mendefinisikan
manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha
secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja
bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen
merupakan sebuah proses karena semua manajer, tanpa mempedulikan
kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatankegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
mereka inginkan.
B. Pengertian Pemasaran
Menurut Stanton (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 5) pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukkan
untuk
merencanakan,
menentukan
5
harga,
mempromosikan,
dan
6
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Sedangkan Boyd, Walker, & Larrence (2000 : 4) mengartikan
pemasaran sebagai suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan
penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditunjukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada kelompok pembeli.
C. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Kotler (dalam Swastha D.H. dan
Irawan, 2005 : 7) adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan
komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta
melayani pasar.
7
Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak
pelaku
pertukaran
potensial
berpikir
tentang
sarana-sarana
untuk
melaksanakan tanggapan yang diinginkan oleh pihak pertama itu dan pihak
lain.
D. Konsep Pemasaran
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli / konsumen. Seluruh kegiatan
dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut pada semua bagian yang
ada, seperti bagian personalia, produksi, keuangan, riset dan pengembangan.
Konsep pemasaran menurut Stanton (dalam Swastha D.H. dan Irawan,
2005 : 10) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan
hidup perusahaan.
Penerapan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang
berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran
dapat disusun dengan memasukan tiga elemen pokok, yaitu :
1.
Orientasi konsumen / pasar / pembeli.
2.
Volume penjualan yang menguntungkan.
3.
Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.
8
Penerapan konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap calon konsumen maupun konsumennya, serta membantu memberikan
petunjuk bahwa setiap perusahaan mampu memuaskan konsumen dengan
caranya masing-masing.
E. Perilaku Konsumen
Amirullah (2002 : 3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh
faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang
mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang
diinginkannya.
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan akhir seseorang dalam
melakukan pembelian terhadap suatu produk atau jasa. Manajemen perlu
mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih
berhasil. Faktor-faktor tersebut diantarnya dalah faktor ekonomi, sosiologis,
dan antropologis.
Menurut Swastha D.H. dan Irawan (2005 : 130 - 131) dalam pasar
industri terdapat tiga macam situasi pembelian seperti dalam pasar konsumen,
yaitu :
9
1. Tugas Baru
Tugas baru akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali
melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya. Secara relatif,
situasi pembelian yang pertama ini merupakan situasi yang paling sulit dan
kompleks dibandingkan dengan yang lain. Dalam hal ini, pembeli
memerlukan lebih banyak informasi karena baru pertama kali membeli.
Apabila informasi yang diperlukan diperoleh langsung pada penjual, maka
akan lebih mudah bagi penjual untuk mempengaruhinya.
2. Pembelian Ulang
Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh
pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk
kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada diantara situasi pertama
dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan,
informasi
yang
diperlukan,
dan
berbagai
alternatif
yang
harus
dipertimbangkan. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini
relatif lebih mudah daripada situasi yang pertama.
3. Pembelian Rutin atau Terus-menerus
Pembelian rutin merupakan situasi pembelian dimana pembeli
sudah pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama. Dalam situasi
ini, pembeli tidak memerlukan banyak informasi dan pengambilan
keputusannya juga lebih mudah karena sudah merupakan tugas rutin. Jika
ditinjau dari segi lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembelian,
situasi ketiga jauh lebih pendek daripada situasi pertama.
10
F. Pengertian Promosi dan Promotional Mix
Menurut Nickels (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 349) promosi
adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran
Sementara itu, Bell (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 349)
mendefinisikan promosi sebagai semua jenis kegiatan pemasaran yang
ditunjukkan untuk mendorong permintaan.
Kedua definisi tersebut pada pokoknya sama meskipun titik-beratnya
berbeda. Definisi pertama lebih menitik-beratkan pada penciptaan pertukaran,
sedangkan
definisi
kedua
lebih
menitik-beratkan
pada
pendorongan
permintaan. Kita telah mengetahui bahwa pertukaran itu akan terjadi karena
adanya permintaan (dan juga penawaran); dan dari segi lain, permintaan itu
akan mendorong terciptanya pertukaran. Jadi kedua definisi tersebut tidaklah
bertentangan satu sama lain.
Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (menurut
Stanton dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 349).
Menurut Marketing Definition (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 :
350), pada pokoknya, variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada
empat yaitu :
11
1. Periklanan yaitu bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,
barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Personal selling yaitu presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu
calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3. Publisitas yaitu pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu
produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media
massa atau sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
4. Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran – selain personal selling,
periklanan, dan publisitas – yang mendorong pembelian konsumen dan
efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan,
slogan, pertunjukkan dan pameran, demonstrasi, dan lain sebagainya.
Dalam kampanye promosi perusahaan dapat menggunakan salah satu
variabel tersebut atau kombinasinya, yang dikoordinir dengan strategi produk,
harga dan distribusi. Secara bersama-sama, variabel-variabel tersebut
membentuk marketing mix yang ditunjukkan untuk mencapai pasar.
G. Tujuan Promosi
Tujuan dari kegiatan promosi mempunyai hubungan erat dengan sebuah
kerangka tindakan yang disebut dalam bentuk singkatan AIDA (Attention,
Interest, Desire, Action) yaitu :
1. Mendapatkan perhatian (Attention)
2. Mempertahankan minat (Interest)
12
3. Menimbulkan keinginan (Desire)
4. Memperoleh perlakuan (Action)
Mendapatkan perhatian (attention) adalah diperlukan lebih dulu jika
pembeli potensial sudah mulai menyadari terhadap penawaran perusahaan.
Kemudian, dengan adanya komunikasi akan terdapat kesempatan untuk
menciptakan minat calon pembeli dan untuk dipertahankan seterusnya.
Menimbulkan keinginan (desire) akan berpengaruh baik terhadap proses
evaluasi. Dan Memperoleh perlakuan (action) terjadi dari tahap percobaan,
keputusan dan konfirmasi.
H. Pengertian Artis atau Model Iklan
Artis menurut Badudu J.S. (2003 : 29) yaitu seniman dan seniwati
(penyanyi, pemain film atau sinetron, dramawan atau dramawati). Artis
mewakili suatu gaya hidup yang ideal dimana sebagian orang atau paling tidak
penggemar dan pengikutnya ingin meniru gaya hidup tersebut.
Badudu J.S. (2003 : 229) juga mengartikan model sebagai orang yang
dipakai sebagai contoh, barang tiruan dalam bentuk kecil.
Sedangkan ahli lain (Yasyin, 1997 : 334) mendefinisikan model
sebagai mode, ragam, acuan, ukuran, yang dicontoh.
Jadi pada umumnya yang dimaksud dengan artis atau model iklan
adalah bintang film, bintang TV, dan atlit yang menimbulkan daya tarik bagi
sekelompok segmen tertentu. Misalnya untuk mempengaruhi niat beli atau
keputusan pembelian konsumen.
13
I. Pengertian Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power Model
Iklan
Attractiveness model iklan diindikasikan dengan model iklan suatu
produk tertentu dirasa menarik, berkelas, idola kaum muda dan dipandang
sebagai selebritis yang mempesona.
Trustworthiness model iklan adalah berkaitan dengan model iklan
produk tertentu dapat dipercaya (believability) oleh pemirsa (audience),
model iklan jujur (honesty) dalam menyampaikan pesan iklan, dan model
iklan merupakan cerminan image produk yang dibintangi.
Expertise model iklan adalah hal model iklan suatu produk tertentu
mampu memerankan karakter tokoh yang dibintangi dengan baik, mempunyai
keahlian dalam berakting dan merupakan selebritis yang berkualitas.
Power model iklan merupakan proses “menuruti” (complience) yang
timbul melalui suatu hubungan kekuatan diantara para peserta dalam sebuah
proses komunikasi (Shimp dalam Hermawan, 1999 : 256). Dalam hal ini si
penerima pesan (audience) mengikuti usaha-usaha persuasif dari sumber
(source) karena sumber tersebut memiliki kekuatan (power) untuk
menentukan “rewards” dan “punishment”.
J. Produk
Produk yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1994 : 54).
14
Kotler bersama dengan A.B. Susanto (2001 : 560) juga mendefinisikan
produk sebagai apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan.
Sedangkan produk baru didefinisikan sebagai barang dan jasa yang
pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh sebuah
perusahaan (Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 181).
Jadi dengan kata lain, produk merupakan apa saja yang dapat
ditawarkan atau dijual ke pasar yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
K. Periklanan dan Tujuan Periklanan
Kegiatan periklanan (sebagai bagian dari marketing mix) yang
dilakukan perusahaan tergantung pada beberapa faktor, seperti :
1. Jenis produk
2. Sifat pasarnya
3. Keadaan persaingan, dan lain sebagainya
Dengan adanya berbagai faktor tersebut di mana setiap perusahaan
mempunyai perbedaan, kegiatan periklanan yang dilakukan juga berbeda.
Pada umumnya, tujuan utama perusahaan adalah mencari laba.
Konsekuensinya, manajer harus memilih alternatif periklanan yang dapat
menciptakan nilai sekarang (present value) tertinggi untuk laba jangka
15
panjangnya. Sedangkan organisasi non laba lebih mementingkan manfaat
daripada laba.
Tujuan periklanan bagi suatu barang akan tergantung pada tahap yang
ada di dalam siklus kehidupan produk (product life cycle) tersebut. Biasanya
periklanan produk baru dilakukan untuk :
1. Memberikan kesadaraan pada pembeli tentang adanya produk baru tersebut.
2. Mendorong distribusi merek baru.
3. Menunjukkan kepada pembeli dengan suatu alasan bagi pembelian produk
tersebut.
Semua itu ditujukan untuk mempertahankan posisi pasar produk
tersebut. Sedangkan pokok dari periklanan adalah untuk meningkatkan
permintaan bagi produk. Permintaan dapat ditingkatkan dengan cara :
1. Menaikkan jumlah pembeli.
2. Dan atau menaikkan tingkat penggunaan barang di antara pembeli yang ada.
L. Media
Media merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan periklanan.
Media bukanlah suatu alat penyampaian berita yang pasif, bahkan sering media
itu dapat mempengaruhi efektivitas beritanya. Adapun faktor-faktor yang perlu
diperhatikan di dalam pemilihan media periklanan yaitu :
1. Produk yang diiklankan
2. Sistem distribusi produknya
3. Editorial
16
4. Kemampuan teknis media
5. Strategi periklanan saingan
6. Sasaran yang dapat dicapai
7. Karakteristik media
8. Biaya
Dalam kenyataan sering kita jumpai bahwa perusahaan menggunakan
beberapa media sekaligus dalam periklanannya. Misalnya, di samping
menggunakan media televisi juga menggunakan media surat kabar, slogan dan
kemasan atau tampilan produk yang menarik. Hal ini dipandang perlu karena
masing-masing jenis media memiliki karakteristik yang berbeda.
M. Penelitian Sebelumnya
Noviandra (2006) dengan judul “Analisis Pengaruh Model Iklan
terhadap Perilaku Pembelian Remaja : Kasus Bintang Akademi Fantasi
Indosiar (AFI)”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Variabel
attractiveness, trustworthiness dan expertise berpengaruh secara signifikan
terhadap niat beli konsumen dan juga berpengaruh secara signifikan terhadap
rekomendasi konsumen pada orang lain. (2) Ada perbedaan perilaku
pemberian rekomendasi pada orang lain maupun pada niat beli konsumen
diantara kelompok pria dan kelompok wanita.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling,
yaitu remaja yang pernah melihat iklan yang dibintangi oleh bintang AFI dan
17
tinggal di Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 386 orang.
Sedangkan, variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
variabel terikat yaitu variabel niat beli dan variabel rekomendasi pada orang
lain.
Variabel
bebas
terdiri
dari
variabel
attractiveness,
variabel
trustworthiness dan variabel expertise. Alat analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Untuk menguji apakah koefisien
regresi valid atau tidak, maka digunakan uji t. Alat analisis yang kedua adalah
independent sample t test.
Hasil regresi berganda untuk niat beli menunjukkan bahwa koefisien
regresi attractiveness sebesar 0,383, koefisien regresi trustworthiness sebesar
0,133 dan koefisien regresi expertise sebesar 1,46. Sesuai uji signifikansi
terbukti bahwa variabel attractiveness, trustworthiness dan expertise
memberikan pengaruh secara signifikan. Ketiga variabel tersebut bertanda
positif
yang
menunjukkan
bahwa
semakin
tinggi
attractiveness,
trustworthiness dan expertise akan mengakibatkan kenaikan variabel terikat.
Koefisien regresi variabel attractiveness ternyata menunjukkan bahwa
variabel ini memberikan pengaruh yang paling besar pada variabel niat beli
responden akan produk iklan yang dibintangi oleh bintang AFI. Sedangkan
variabel expertise memberikan pengaruh yang paling kecil pada variabel
rekomendasi pada orang lain. Dari analisis independent sample t test terbukti
bahwa rata-rata kelompok wanita lebih besar dari pada kelompok pria. Dari
uji t diketahui ada perbedaan itu signifikan sehingga bisa disimpulkan bahwa
kelompok pria dan kelompok wanita mempunyai perilaku yang berbeda
18
dalam memberikan rekomendasi pembelian produk yang dibintangi oleh
bintang AFI pada orang lain. Hasil uji beda variabel rekomendasi
menunjukkan bahwa variabel niat beli rata-rata kelompok wanita pada
variabel ini lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pria. Dan dari uji
beda dengan probabilitas 5 persen diperoleh hasil bahwa dua kelompok ini
ternyata berbeda, sehingga bias ditarik kesimpulan bahwa, pria dan wanita
mempunyai perbedaan perilaku niat beli produk yang dibintangi oleh bintang
AFI.
N. Kerangka Pemikiran Teoritis
Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis
menyususun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut :
Attractiveness
Model Iklan (X1)
Trustworthiness
Model Iklan (X2)
Niat Beli Ulang
Konsumen
(Y)
Expertise
Model Iklan (X3)
Power
Model Iklan (X4)
Bagan 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
19
Dimana
:
: Pengaruh secara parsial.
: Pengaruh secara simultan.
O. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya.
Jawaban yang diungkapkan dalam hipotesis masih didasarkan atas teori-teori
yang relevan dan belum dilakukan suatu pengujian terhadap data-data yang
dikumpulkan. Karena masih dilakukan pengujian, maka hasilnya bisa saja
menyimpang dari pernyataan hipotesis atau sesuai dengan jawaban sementara
(Widayat dan Amirullah, 2002 : 30). Adapun hipotesis dari penelitian ini
adalah :
1. Attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara
simultan berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen.
2. Attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara
parsial berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Umar
(dalam Wicaksono, 2005 : 30), studi kasus merupakan penelitian yang rinci
mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup
mendalam dan menyeruluh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.
Penelitian ini hanya dilakukan pada obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik
hanya berlaku pada obyek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
: Kampus I, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
: Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni
2008.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah kalangan para mahasiswa Fakultas
Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tanpa memandang angkatan dan jenis kelamin.
20
21
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah pengaruh attractiveness, trustworthiness,
expertise dan power model iklan terhadap niat beli ulang konsumen.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel
lain. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah attractiveness,
trustworthiness, expertise dan power model iklan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.
Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah niat beli ulang konsumen.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh individu sendiri
(Boedijoewono, 2001 : 12). Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian
ini seperti hasil dari wawancara, kuesioner, dan observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh fihak lain
(Boedijoewono, 2001 : 12).
22
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu :
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiono, 1999 : 135).
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila
peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui halhal dari respondennya sedikit atau kecil (Sugiono, 1999 : 130).
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan
sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Observasi
harus dilakukan secara teliti dan sistematis untuk mendapatkan hasil yang
bisa diandalkan (Utari B.R., 2005 : 23).
G. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala likert, karena
metode ini mudah dipahami. Metode skala likert ini menjelaskan responden
diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang
berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap jawaban diberi skor
berupa :
23
Sangat setuju (SS)
=4
Setuju (S)
=3
Tidak setuju (TS)
=2
Sangat tidak setuju (STS) = 1
H. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi atau Universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuansatuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga
(Djarwanto Ps. dan Subagyo, 2000 : 107).
Populasi dalam penelitian ini adalah jenis populasi tidak terbatas yaitu
mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild.
2. Sampel
Menurut Djarwanto Ps. dan Subagyo (2000 : 108) sampel adalah
sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari
pada jumlah populasinya).
Karena dalam penelitian ini adalah jenis populasi tidak terbatas yaitu
mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild,
maka penulis memutuskan menggunakan sebanyak 100 orang mahasiswa
atau responden sebagai jumlah sampel secara umum.
24
I. Sampling
Sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan untuk mengambil
sampel (Djarwanto Ps. dan Subagyo, 2000 : 111).
Sedangkan Nawawi (dalam Utari B.R., 2005 : 15) mendefinisikan
sampling atau teknik pengambilan sampel sebagai cara untuk menentukan
sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.
Agar sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sebenarnya, maka penulis menggunakan teknik
pengambilan sampel dengan Non Random Sampling yaitu dengan teknik
purposive sampling yang artinya pengambilan sampel hanya untuk mahasiswa
yang pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrument dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh
suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurnya dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Pengukuran
atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai
dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut
25
dapat diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item pertanyaan
terhadap skor total.
Rumus koefisien korelasi Product Moment (Sutrisno dalam Utari BR, 2005 :
29):
Dimana
:
rxy
: Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X
: Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari
responden
Y
: Total butir dari jawaban responden
X
: Jumlah skor butir
XY
: Jumlah hasil kali antara X dan Y
N
: Banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung
r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid.
26
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan
yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005 : 57). Reliabilitas
menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus
C r o n b a c h ’ s Alpha. Rumus C r o n b a c h ’ s Alpha digunakan untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
kuesioner atau soal bentuk uraian.
Rumus C r o n b a c h ’ s Alpha :
Keterangan
:
r 11
: Reliabilitas instrumen
k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
27
K. Alat Analisis Data
Menghitung pengaruh attractiveness, trustworthiness, expertise dan
power model iklan terhadap niat beli ulang konsumen dalam iklan rokok Star
Mild dapat menggunakan alat analisis Regresi. Pertimbangan penulis
menggunakan alat analisis Regresi karena walaupun sifat asli data ordinal
(persepsi) tetapi setelah dianalisis diasumsikan data menjadi interval
(tingkatan).
Persamaan Regresi Linier Berganda (Djarwanto Ps dan Pangestu
Subagyo, 2000 : 309) :
Y = a + b1X1 + b2X2 b3X3 + b4X4
Dimana
:
Y
: Niat beli ulang konsumen
a
: Konstanta
b1 ; b2 ; b3 ; b4
: Koefisien regresi
X1
: Attractiveness model iklan
X2
: Trustworthiness model iklan
X3
: Expertise model iklan
X4
: Power model iklan
L. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas (Sunyoto, 2007 : 89 - 90)
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda
yang terdiri dari atas dua atau lebih variabel bebas (independent variabel)
(X1, X2, X3, X4,…Xn), dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keeratan)
28
hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran
koefisien korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien
korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4, dan
seterusnya) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan
tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas
lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r
0,60).
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan :
a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik ( ).
b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan
baku kuadrat.
Nilai tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF) dapat dicari
dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :
1) Besar nilai tolerance ( ) :
= 1 / VIF
2) Besar nilai variance inflation faktor (VIF) :
VIF = 1 /
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika :
hitung <
dan
VIF hitung > VIF.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika :
dan VIF hitung < VIF.
hitung >
29
2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas (Sunyoto, 2007 : 93 - 94)
Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai
sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika residualnya mempunyai varians sama disebut terjadi
homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut
terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedastisitas. Misalkan :
a. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas A yaitu 70, 69, 71, 73, 70
cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya kecil,
kejadian ini disebut homoskedastisitas.
b. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40
cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi karena selisihnya besar,
kejadian ini disebut heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melaui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang mempunyai variabel
bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID)
merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun di
atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur.
Heteroskedastisitas
terjadi
jika
pada
scatterplot
titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
30
3. Uji Asumsi Klasik Normalitas (Sunyoto, 2007 : 95 - 102)
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji
asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data
variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas
dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama
sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = 3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis =
4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.
1) Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = Skewness /
6 / N atau Z 3 = 3 /
6/N
2) Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = Kurtosis /
24 / N atau Z 4 = 4 /
Dimana N = banyak data.
24 / N
31
Ketentuan analisis :
a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Z 3 atau
Z 4) < Z tabel. Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z
hitung atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96),
dapat dituliskan Z hitung < 1,96.
b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Z 3 atau Z 4) > Z
tabel. Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.
b. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi
normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau nyata
dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau
memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva
cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan data
berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik histogram lebih
sesuai untuk data yang relatif banyak, dan tidak cocok untuk banyak data
yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan.
Cara
normal probality plots lebih handal daripada cara grafik
histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data
distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis
diagonal.
32
4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi (Sunyoto, 2007 : 104 - 105)
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode
t-1 (sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
a) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)
b) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau
-2
DW
+2
c) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
M. Pengujian Hipotesis
Dalam statistik, hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol
(H0) merupakan pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan
statistik (sampel). Sebaliknya, di lain pihak ada hipotesis alternatif (Ha) yang
menyatakan bahwa ada perbedaan antara parameter dan statistik (Emory
dalam Sumarni dan Wahyuni, 2006 : 112).
Menguji hipotesis berarti menaksir parameter populasi berdasar data
sampel, yaitu point estimate dan interval estimate. Point estimate merupakan
taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel.
33
Kemudian, interval estimate merupakan suatu taksiran parameter populasi
berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.
Sedangkan menurut Purwanto S.K. (2004 : 523 – 524), pengujian
hipotesis digunakan untuk melihat apakah variabel bebas mampu secara
menyeruluh bersama-sama menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas.
1. Uji Global (Uji-F)
Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeruluh dari
variabel bebasnya X1, X2, X3,...Xn untuk dapat atau mampu menjelaskan
tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas memiliki koefisien
regresi sama dengan nol. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam uji
F yaitu :
a. Menyusun hipotesis
Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas
menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas. Penyusunan hipotesis
selalu ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol selalu
mengandung unsur kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol
adalah koefisien regresi sama dengan nol. Sedangkan hipotesis
alternatif adalah koefisien regresi tidak sama dengan nol. Rumusan
hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : b1; b2; b3; b4
0
Ha : b1; b2; b3; b4 minimal atau salah satu lebih besar (>) dari 0
34
b. Menentukan daerah keputusan hipotesis
Pengujian ini menggunakan tabel F. Derajat bebas pembilang
pada kolom, derajat penyebut pada baris dan taraf nyata perlu
diketahui terlebih dahulu sebelum mencari nilai F-tabel.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan taraf nyata
sebesar 5%. Derajat pembilang menggunakan nilai k-1, yaitu jumlah
variabel dikurangi 1. Sedangkan derajat penyebut menggunakan n-k
yaitu banyaknya pengamatan dikurangi jumlah variabel.
c. Menentukan nilai F-hitung
Nilai F-hitung dapat ditentukan dengan rumus :
!
Dimana
:
F
: Nilai F-hitung
R2
: Nilai koefisien korelasi
K
: Jumlah variabel
n
: Jumlah sampel
"
#
d. Menentukan daerah keputusan
Menentukan wilayah H0 dan Ha serta membandingkan dengan
nilai F-hitung utnuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima
H a.
35
Daerah
Ho ditolak
Daerah
Ho diterima
F-hitung
Bagan 3.1 Uji F satu sisi kanan (positif)
e. Memutuskan hipotesis
Nilai F-hitung
value
F-tabel pada
0,05 atau F-hitung pada p-
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Nilai F-hitung < F-tabel pada
0,05 atau F-hitung pada p-
value > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Menurut Purwanto S.K. (2004 : 525 – 527) uji signifikan parsial
adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau
tidak terhadap variabel tidak bebas. Langkah-langkah dalam melakukan
uji-t adalah sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesis
Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai
koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan
berpengaruh nyata apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol.
Hipotesisnya adalah sebagai berikut :
36
H0 : b1; b2; b3; b4
0
Ha : b1; b2; b3; b4 > 0
b. Menentukan daerah kritis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas
yaitu n-k dan taraf nyata .
c. Menentukan nilai t-hitung
Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2, b3 dan b4 dapat
dirumuskan sebagai berikut :
t-hitung
$"%
%
Dimana
:
t-hitung
: Nilai yang dicari
r
: Koefisien korelasi antara hipotesis 1 dan hipotesis 2
dengan niat beli ulang konsumen
n
: Jumlah sampel
d. Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak Ha dengan
derajat bebas dan taraf nyata.
Daerah
Ho ditola k
Daerah
Ho diterima
0
t ( ; n-k)
Bagan 3.2 Uji t Satu sisi kanan (positif).
37
e. Menentukan keputusan
Nilai t-hitung
t-tabel pada
0,05 atau t-hitung pada p-value
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Nilai t-hitung < t-tabel pada
0,05 atau t-hitung pada p-value
> 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma
1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma
Gagasan untuk
mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru
(PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan RI tahun 1950-an disambut baik oleh
paraimam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim
disingkat S.J.) ketika itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara
lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh
Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang
yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse,
S.J. Setelah mendapat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide,
Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus
menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan
lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan
diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Empat jurusan
pertama PTPG Sanata Dharma, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan
Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof.
Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H.
Loeff sebagai Wakil Dekan.
38
39
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J.
sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma”
sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang
sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu
ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
2. Perkembangan Selanjutnya
Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam
hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan
November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik
Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil
memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri
PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli
1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang merupakan bagian dari
Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de facto FKIP Sanata Dharma
tetap berdiri sendiri. Untuk menghilangkan keganjilan ini, pemerintah
menetapkan agar FKIP harus berdiri sendiri dan berubah menjadi IKIP.
Dengan ini FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma
berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat
Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Sejak saat itu
Sanata Dharma banyak mengalami perkembangan yang meliputi banyak
40
aspek, baik yang menyangkut perkembangan sarana, fisik, administrasi,
sistem pengajaran atau kurikulum dan visi-misi kepada masyarakat.
Misalnya, IKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah untuk mengelola
Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini
ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD
(Pendidikan
Guru
Sekolah
Dasar).
Agar
Sanata
Dharma
dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta
kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April 1993 berdasarkan SK
Mendikbut No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi
Universitas Sanata Dharma. Dengan ini, diharapkan Universitas Sanata
Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru sekaligus
berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sanata
Dharma
akhirnya
terdorong
untuk
memperluas
program
pendidikannya. Selain tetap membuka pendidikan guru FKIP (Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma juga membuka beberapa
fakultas baru. Hingga kini Universitas Sanata Dharma memiliki 7 Fakultas
dengan 26 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan
3 Program Kursus Bersertifikat. Selain itu perkembangan selanjutnya
meliputi aspek-aspek lainya seperti, sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan,
dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro /
lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik,
penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
41
3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma :
a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967)
b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976)
c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984)
d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988)
e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993)
f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001)
g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang)
4.. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
a. Visi
Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.)
provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk
berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat
manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai
kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara
objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan
pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu
menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian
pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat
dialogis.
42
b. Misi
Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis
yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan,
lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan
akademis,
lembaga
mengembangkan segi
pendidikan
humanis
dan
dialogis
yang
intelektual, moral, emosional, dan sprititual
mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi
manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial,
lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang
mempersiapkan
tenaga
kependidikan
secara
profesional.
Tujuan
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma : Pendidikan di USD bertujuan
membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan
keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilainilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana
terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik
sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.
5. Tujuan Fakultas Ekonomi
a. Fakultas Ekonomi (FE) USD bertujuan untuk :
1) Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan
atau organisasi.
43
2) Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi
dengan kemampuan akademik yang memadai untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Program Studi Fakultas Ekonomi
1) Program Studi Akuntansi
a) Misi
Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi
para pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat.
Pengembangan dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang
selalu berubah menjadi tuntutan yang mutlak bagi mereka yang
berhubungan dengan dunia bisnis, termasuk penyelenggara
pendidikan bisnis. Untuk menjawab tantangan tersebut Jurusan atau
Prodi Akuntansi memfokuskan misinya pada penyiapan sumber
daya manusia di bidang akuntansi yang profesional, berkepribadian
matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan di
bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia
informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk
pengambilan keputusan dalam dunia bisnis.
2) Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
program
akuntansi bertujuan untuk :
pendidikan
S1
dalam
bidang
44
a) Menghasilkan tenaga profesional di bidang akuntansi.
b) Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam pengelolaan
informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi
informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan
perkembangan dunia bisnis.
c) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.
d) Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai internal
auditor maupun external auditor (akuntan publik) dengan memberi
bekal pemahaman bidang audit yang lebih banyak.
Untuk mencapai tujuan program S1 Jurusan atau Prodi
Akuntansi, diselenggarakan perkuliahan tatap muka, pemberian tugastugas terstruktur maupun tugas mandiri baik teori maupun praktikum
kepada mahasiswa. Berbagai variasi metode belajar mengajar juga
dikembangkan sesuai dengan materi mata kuliah, seperti metode studi
kasus, diskusi, seminar, praktikum di UPT Komputer (BAPSI) atau di
Laboratorium Komputer FE, tugas lapangan, dsb. Mengingat bahwa
penyediaan informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu
menjadi misi program studi, maka pemahaman mahasiswa akan
kemajuan di bidang teknologi informasi menjadi sangat esensial.
Untuk itu dipadukanlah perkuliahan teori dengan berbagai aplikasi
program komputer serta ditawarkan berbagai mata kuliah yang terkait
dengan teknologi informasi sebagai mata kuliah pilihan. Untuk
45
mengembangkan dan menjawab tantangan
bisnis,
Jurusan
atau
Prodi
perubahan
Akuntansi
senantiasa
lingkungan
berusaha
memperbaharui buku-buku praktikum akuntansi baik secara manual
maupun terkomputerisasi, serta berusaha mendapatkan informasi
mengenai
isu-isu
kontemporer
di
bidang
akuntansi
dan
mengembangkan program aplikasi komputer ke dalam berbagai mata
kuliah pokok. Para dosen di Jurusan atau Prodi Akuntansi
berkualifikasi cukup memadai, yang terdiri dari sejumlah master
lulusan dalam dan luar negeri, akuntan, konsultan perusahaan maupun
para praktisi di dunia usaha. Secara rutin para konsultan perusahaan
dan para praktisi diundang untuk mengisi perkuliahan agar dapat
menjembatani apa yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan dengan
praktek nyata dalam dunia usaha baik usaha jasa secara umum,
perbankan, manufaktur, perdagangan, maupun industri sektor publik.
Penataran, seminar, lokakarya dan kerja sama dengan pihak luar, baik
lembaga pendidikan dalam negeri maupun luar negeri serta kalangan
dunia usaha bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia
(pendidikan, pelatihan, penelitian)
mendapatkan perhatian besar.
Mahasiswa diharapkan berperan serta aktif dalam penyelenggaraan
pendidikan. Mereka dituntut disiplin dalam mengikuti kuliah,
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya dan
mengembangkan diri sendiri demi tercapainya harapan bersama.
46
3) Kurikulum
Kurikulum di Jurusan atau Prodi Akuntansi dirancang dalam
paket-paket per semester sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan
studinya dalam jangka waktu 4 tahun, bahkan bias kurang dari waktu
tersebut bagi mahasiswa berprestasi. Jurusan Akuntansi memilih
konsentrasi pada bidang audit dengan tujuan untuk menghasilkan
lulusan yang dapat bekerja sebagai internal auditor di perusahaanperusahaan atau sebagai external auditor di kantor akuntan publik.
Oleh karena itu mata kuliah yang ditawarkan lebih banyak di
konsentrasikan ke bidang audit.
4) Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk
membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah :
a) Perpustakaan
b) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus
c) Jaringan Internet
d) Lab Komputer Akuntansi
e) Pojok Bursa Efek Jakarta
f) Pusat Pengembangan Akuntansi
g) Pusat Pengembangan Ekonomi
47
b. Program Studi Manajemen
1) Misi
Indonesia sudah memasuki abad ke-21. Hambatan-hambatan
perdagangan antar-negara semakin berkurang, sehingga lalu-lintas
modal, barang, jasa dan sumber daya manusia akan terjadi begitu
mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin terbatas, yang juga
akan mewarnai abad ke-21, memerlukan kesadaran terhadap
lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan akan peningkatan kualitas
hidup semakin diperlukan. Sementara itu peran dan pengetahuan
konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan bisnis hanya akan
sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan kepentingan
masyarakat luas. Untuk menjawab
tantangan itu, Jurusan / Prodi
Manajemen memfokuskan misinya untuk menyiapkan calon manajer
profesional
yang
mampu
mengelola
dan
mengembangkan
perusahaan/lembaga tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri :
a) berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi;
b) beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan
organisasi;
c) berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan.
2) Penyelenggaraan
Penyelenggaraan kuliah di Jurusan atau Prodi Manajemen
diberikan dengan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur
maupun mandiri. Di samping itu juga ada study tour ke perusahaan,
48
mengundang pakar atau praktisi untuk memberikan ceramah, seminar
dan lain sebagainya. Penggunaan komputer semakin ditekankan
sehingga sejak dini mahasiswa sudah terbiasa dengan alat-alat
modern.
Untuk
membantu
terbentuknya
kematangan
pribadi
diciptakan suasana dialogis, tertib, disiplin, kuliah teratur, dan
didukung kegiatan di luar kuliah. Jumlah dan kualifikasi
dosen
Jurusan atau Prodi Manajemen cukup memadai. Hampir semua dosen
telah berhasil menyelesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang
yang relevan dengan Jurusan / Prodi Manajemen. Upaya-upaya untuk
peningkatan mutu dosen terus dilakukan dengan cara aktif mengikuti
berbagai seminar, lokakarya, pelatihan dan sarasehan. Pengiriman
untuk studi lanjut para dosen mendapat perhatian utama, sementara itu
penelitian bagi para dosen juga terus digalakkan.
3) Dosen
Jumlah seluruh dosen pengajar di prodi Manajemen hingga
tahun ajaran 2007/2008 mencapai 23 orang. Dan hampir semua dosen
telah berhasil menyalesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang
yang relevan dengan jurusan manajemen. Upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu dosen terus dilakukan oleh fakultas, misalnya
dengan mengikut sertakan para dosen pada pelatihan atau seminarseminar besar, sarasehan, atau lokakarya dan lebih penting lagi
pengiriman untuk studi lanjut para dosen menjadi perhatian utama dari
Fakultas Ekonomi. Para pemimpin Fakultas dan Program Studi juga
49
selalu melakukan pengawasan dan perbaikan secara terus-menerus
terhadap sistem kurikulum dan sistem pengajaran yang di berlakukan
para dosen kepada Mahasiswa.
4) Kurikulum
Kurikulum untuk Program Studi Manajemen disusun dengan
mengacu pada Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 056/U/1994 tertanggal 19 Maret 1994
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Menteri Nomor :
0313/TJ/1994 tertanggal 30 November 1994 tentang Kurikulum yang
berlaku secara nasional Program Sarjana Ilmu Ekonomi.
5) Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk
membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah :
a) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus
b) Perpustakaan
c) Jaringan Internet
d) Pojok Bursa Efek Jakarta
e) Pusat Pengembangan Manajemen
f) Pusat Pengembangan Ekonomi
50
B. Perusahaan Bentoel
1. Sejarah Bentoel
Perjalanan Bentoel bermula pada tahun 1930-an ketika Ong Hok
Liong, yang memperoleh keahlian ayahnya di perusahaan penjualan
tembakau, memutuskan membuka perusahaan rokok kretek sendiri. Bersama
istrinya, Liem Kiem Kwie Nio, ia memulai perusahaan rokok kretek kecilThe Strootjes Fabriek Ong Hok Liong. Keyakinan Ong di bisnis pengolahan
tembakau, digabung dengan kemampuan manajemen istrinya, membawa
bisnis rokoknya tumbuh, yang kemudian tahun 1951 berubah menjadi
perusahaan PT Perusahaan Rokok Rokok Tjap Bentoel. Menjelang akhir
tahun 1960-an, Bentoel menjadi perusahaan rokok modern dengan
memperkenalkan rokok filter olahan mesin ke pasar, yang kemudian
diadopsi menjadi standard industri rokok di Indonesia. Dalam dua dekade
berikutnya, Bentoel tumbuh dengan pesat dan menempatkan dirinya di
garda depan industri olahan tembakau di tanah air. Dalam usahanya untuk
melakukan ekspansi bisnis, tahun 1984 Bentoel bekerja sama dengan
perusahaan rokok putih Amerika Phillip Morris Inc. Bentoel mendapat
kepercayaan untuk menjadi pembuat dan penyalur tunggal rokok terkenal di
dunia, Marlboro. Tapi jalan tidak selamanya mulus karena depresiasi rupiah
pada akhir tahun 1980-an menimbulkan kesulitan keuangan kepada
perusahaan. Sesaat sebelum Indonesia mengalami krisis moneter, Bentoel
menginvestasikan uang dalam jumlah besar untuk memperbarui sistem
manufakturnya dengan menghadirkan mesin-mesin primer dan sekunder
51
yang baru dan otomatis, serta mesin-mesin cetak terbaru pula. Langkah
tersebut membuat perusahaan terbebani utang besar, sampai akhirnya pada
tahun 1991 Grup Rajawali mengambil alih manajemen Bentoel.
Pada tahun 1991, Kelompok Rajawali ditunjuk sejumlah kreditor
utama lokal untuk mengambil alih manajemen Bentoel sekaligus menangani
proses restrukturisasi utang Bentoel. Posisi-posisi manajemen penting
ditempati sejumlah profesional dan eksekutif yang berkompeten di
bidangnya, momen ini menjadikan Bentoel mengalami transformasi dari
perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang dikelola secara professional.
Tugas pertama manajemen baru adalah mengurangi beban hutang Bentoel
terhadap kreditor lokal dan asing sekaligus membenahi masalah keuangan
perusahaan. Setelah berhasil merestrukturisasi hutang perusahaan pada
tahun 1995 dan 1997, manajemen Bentoel akhirnya dapat berkonsentrasi
untuk melakukan pengembangan bisnis dan perubahan struktur perusahaan.
Tahun 1996, Bentoel memposisikan dirinya di pasar rokok rendah tar dan
rendah nicotine, dengan meluncurkan merek Star Mild. Perseroan
kemudian berturut-turut meluncurkan sejumlah produk di segmen ini
termasuk Bentoel Mild (1999), Country (1999), X Mild and Country Light
(2004) dan Club Mild (2006). Bentoel memasuki pasar rokok putih pada
tahun 1984 ketika Philip Morris masuk ke Indonesia dan sekaligus
mempercayakan produksi dan distribusi rokok terkenal Marlboro kepada
Bentoel. Dari tahun 1984-1998, Bentoel adalah produsen dan penyalur
tunggal produk-produk rokok Philip Morris Indonesia, sebuah bukti akan
52
posisi Bentoel sebagai salah satu manufactur tembakau kelas dunia. Di akhir
tahun 1998, Philip Morris mendirikan perusahaan produksinya, yaitu PT
Philip Morris Indonesia (PT. PMI) , dan mulai memproduksi rokoknya
sendiri, akan tetapi Bentoel tetap memiliki hak eksklisif untuk
mendistribusikan produk-produk Philip Morris. Bentoel kini telah menjadi
salah satu perusahaan rokok yang disegani di tanah air. Konsep portofolio
brand manajemen yang berimbang baik dalam segment SKT (Sejati, Rawit,
Prinsip), SKM (Bentoel Biru, Inter Biru, Star Mild, Bentoel Mild, X Mild,
dan Club Mild), maupun SPM (Country) telah menjadikan Bentoel sebagai
perusahaan yang selalu siap menghadapai tantangan pasar. Dengan
terbukanya pasar regional, Bentoel juga melakukan ekspansi dengan
memasuki pasar regional dan tetap optimis untuk dapat melayani permintaan
pasar regional dan intenasional sekarang dan di masa depan.
2. Visi dan Misi Bentoel
a. Visi
Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan
memiliki peran dominan dalam industri rokok domestik.
b. Misi
Menyediakan produk-produk inovatif bermutu tinggi yang
memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen sekaligus memberikan
manfaat bagi semua stake holders (pemegang saham).
53
3. Profil Singkat Perusahaan Bentoel
Dengan pengalaman lebih dari 75 tahun di industri rokok, Grup
Bentoel adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia.
Perusahaan induk adalah PT Bentoel Internasional Investama,
perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. PT Bentoel
Internasional Investama memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT. Bentoel
Prima dan PT Lestari Putrawirasejati. PT. Bentoel Prima memiliki tiga anak
perusahaan yaitu, PT. PDI Tresno, PT. Taman Bentoel, dan PT. Subur
Aman. PT. Subur Aman memiliki anak perusahaan yaitu PT. Amiseta.
Menyadari pentingnya profesionalisme dalam operasional perusahaan,
Grup Bentoel telah mentransformasi dirinya dari sebuah perusahaan
keluarga menjadi perusahaan yang dijalankan secara professional.
4. Produk Bentoel
a. Bentoel Biru
1) Diluncurkan kembali pada awal tahun 2007 dengan cita rasa baru dan
kemasan yang inofatif (menggunakan kertas hologram)
2) Tersedia dalam pak isi 12 dan 16 batang
3) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah
4) Bentoel Biru menawarkan sensasi cita rasa baru dan penghargaan
dengan memberikan rasa bangga sebagai manusia Indonesia
54
b. Bentoel Sejati
1) Salah satu pilar rokok kretek Bentoel
2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah ke bawah
3) Bentoel Sejati memberikan penghargaan kepada target konsumennya
dengan memberikan rasa bangga terhadap kerja keras mereka
c. Club Mild
1) Rokok Rendah Tar dan Rendah Nikotin, diluncurkan pada tahun 2006
2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah
3) Club Mild adalah wadah untuk sekelompok orang yang memiliki nilai/
aspirasi dan semangat yang sama untuk maju bersama
d. Country
1) Brand Bentoel terkemuka di segmen Rokok Putih, diluncurkan secara
nasional pada tahun 2003
2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah
3) Country simbol maskulinitas yang divisualkan melalui petualangan
4) Produk kualitas tinggi dengan reputasi internasional
e. Prinsip
1) Rokok Kretek Tangan, diluncurkan pada tahun 1994
2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah
3) Prinsip menawarkan "value" terbaik dengan memberikan produk
kualitas tinggi dengan harga yang kompetitif
55
f. Rawit
1) Rokok kretek tangan terbaru Bentoel, diluncurkan pada tahun 2004
2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah ke bawah
3) Rawit menawarkan "value" terbaik dengan memberikan cita rasa yang
memuaskan dengan harga yang terjangkau
g. Star Mild
1) Rokok premium rendah tar dan rendah nikotin, diluncurkan tahun
1997
2) Ditargetkan untuk konsumen muda-dewasa kelas menengah ke atas
3) Star Mild memicu hasrat dan obsesi target konsumennya untuk
mengetahui bagaimana mengejar impian dalam hidupnya
4) Tersedia dalam pak isi 16 batang
5) Terdiri dari dua varian yaitu Star Mild dan Star Mild Cool Menthol
h. X Mild
1) Rokok rendah tar dan rendah nikotin, diluncurkan tahun 2004
2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah
3) X Mild mengajak target konsumennya untuk mengekspresikan dengan
bebas gaya hidup anak muda sepenuhnya
56
5. Star Mild
Star Mild adalah rokok premium rendah tar dan rendah nikotin yang
diluncurkan oleh Bentoel pada tahun 1997. Rokok ini ditargetkan untuk
konsumen muda-dewasa kelas menengah ke atas. Star Mild diharapkan
dapat memicu hasrat dan obsesi target konsumennya untuk mengetahui
bagaimana mengejar impian dalam hidupnya. Tersedia dalam pak isi 16
batang. Terdiri dari dua varian yaitu Star Mild dan Star Mild Cool Menthol.
6. Slogan Star Mild
Star Mild memiliki beberapa slogan yang terdengar cukup akrab bagi
konsumennya yaitu “Losta Masta”, “Bikin Hidup Lebih Hidup”, “Apa
Obsesimu??”, dan “Lebih Punya Taste Lebih Terobsesi”.
7. Iklan Star Mild
Iklan rokok Star Mild di TV sering disajikan dengan menampilkan
artis-artis terkenal atau kocak sebagai model iklannya. Iklan tersebut juga
terdiri dari berbagai macam versi iklan yaitu :
a. Iklan Star Mild versi Obsesi : Selebritis
b. Iklan Star Mild versi Obsesi : Sutradara #1
c. Iklan Star Mild versi Obsesi : Sutradara #2
d. Iklan Star Mild versi Obsesi : Penjinak Buaya
57
8. Model Iklan Star Mild
Beberapa bintang atau model iklan Star Mild yang merupakan artis
terkenal yaitu seperti diantarannya :
a. Alice Norin
Alice Norin (lahir di Norwegia, tanggal 21 Juni ‘1987) adalah
model dan pemain sinetron berkebangsaan Indonesia. Alice mengawali
karir di dunia model sejak berusia 13 tahun. Selain di dunia modeling,
Wanita blasteran Norwegia-Manado-Sunda ini pun menjajaki dunia peran
dengan membintangi beberapa sinetron.
Tak hanya layar kaca, anak sulung dari 3 bersaudara ini juga
merambah layar lebar. Film perdana Alice bergenre horor dengan judul
“Psikopat” (2005). Alice juga menjadi model iklan Star Mild versi Obsesi
: Sutradara #1.
b. Ibnu Jamil
Ibnu Jamil pemain sinetron kelahiran 30 April ‘1982 ini sudah
membintangi sejumlah sinetron dan beberapa film. Sinetron perdananya
adalah “Seandainya” yang di produksi Multivision Plus. Karier
pesinetron ini mulai di perhitungkan sejak membintangi sinetron “Cinta
2020”. Ibnu Jamil juga ikut bermain dalam film “Kuntilanak” ini
menimba ilmu di Universitas Mercu Buana dan sudah mebintangi
sejumlah produk iklan. Dan iklan yang mengangkat namanya ialah iklan
rokok Star Mild versi Obsesi : Jadi Selebriti.
58
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan
analisis kuantitaif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi
jenis kelamin, jurusan atau program studi, usia, status tempat tinggal, uang saku
rata-rata perbulan, lamanya merokok, informasi responden tentang menyaksikan
iklan rokok Star Mild, informasi responden tentang mengetahui model iklan rokok
Star Mild, informasi responden tentang mengkonsumsi rokok Star Mild, dan
keunggulan dari rokok Star Mild. Analisis kuantiatif terdiri atas uji instrumen
(Validitas dan Reliabilitas instrumen), uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier
Berganda, uji F, dan uji t. Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang
meliputi Attractiveness model iklan (X1), Trustworthiness model iklan (X2),
Expertise model iklan (X3), dan Power model iklan (X4) terhadap variabel terikat
yaitu Niat Beli Ulang konsumen rokok Star Mild (Y). Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and
Service Solution) 15.0 for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft Office
Excel ‘2007.
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien
korelasi Product Moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai r
tabel.
Sementara teknik Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen.
58
59
A. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti, kemudian dilakukan
pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif. Data
analisis responden ini diklasifikasikan berdasarkan :
1. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat
ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Pria
88
Wanita
12
Total
100
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Persentase
88%
12%
100%
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 88 orang atau sebesar 88%
dan sisanya sebanyak 12 orang atau sebesar 12% adalah wanita. Rokok Star
Mild ini kebanyakan dikonsumsi oleh pria karena biasanya pria sebagai
perokok aktif dan wanita sebagai perokok pasif.
60
2. Program Studi atau Jurusan Responden
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling
yang artinya pengambilan sampel hanya untuk mahasiswa yang pernah
menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild. Program
Studi atau Jurusan responden dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
Manajemen dan Akuntansi. Hasil analisis data berdasarkan Program Studi
atau Jurusan dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi atau Jurusan
Program Studi
Jumlah
Manajemen
50
Akuntansi
50
Total
100
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Persentase
50%
50%
100%
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden yang
berasal dari Program Studi atau Jurusan Manajemen dengan Akuntansi
persentasenya seimbang yaitu masing-masing sebesar 50% (50 responden)
karena memang dari awal penulis telah membagi 100 responden menjadi
dua bagian yaitu 50 responden dari Jurusan Akuntansi dan 50 responden
dari Jurusan Manajemen agar proporsinya sama rata.
61
3. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga
kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
17 tahun – 20 tahun
28
21 tahun – 24 tahun
66
Lebih dari 24 tahun
6
Total
100
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Persentase
28%
66%
6%
100%
Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 21 – 24 tahun, yaitu 66 (66%) responden,
yang disusul oleh kelompok umur 17 – 20 tahun, yaitu 28 (28%) responden,
dan lebih dari 24 tahun yaitu 6 (6%) responden.
4. Status Tempat Tinggal Responden
Dalam penelitian ini status tempat tinggal responden dikelompokkan
menjadi empat kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.4
berikut ini :
62
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Status Tempat Tinggal
Jumlah
Rumah Orang Tua
27
Rumah Saudara
13
Kontrak atau Sewa
15
Kos
45
Total
100
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Persentase
27%
13%
15%
45%
100%
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan
status rumah tinggal, responden didominasi oleh kelompok yang tinggal di
kos, yaitu 45 (45%) responden, disusul kelompok yang tinggal di rumah
orang tua, yaitu 27 (27%) responden, sewa atau kontrak 15 (15%) dan di
rumah saudara 13 (13%) responden.
5. Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden
Berdasarkan besar uang saku rata-rata perbulan, responden dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
5.5 berikut ini :
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden
Uang Saku Rata-Rata Perbulan
Kurang dari Rp. 500.000,Rp.500.000,- - Rp.800.000,Lebih dari Rp. 800.000,Total
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Jumlah
38
47
15
100
Persentase
38%
47%
15%
100%
63
Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan sebesar Rp.500.000,- Rp.800.000,- yaitu 47 (47%) responden, yang disusul oleh kelompok uang
saku rata-rata perbulan kurang dari Rp.500.000,- yaitu 38 (38%) responden,
dan uang saku lebih dari Rp.800.000,- yaitu 15 (15%) responden.
6. Lamanya Merokok
Berdasarkan lamanya merokok, responden dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.6 berikut ini:
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Merokok
Lamanya Merokok
Jumlah
Kurang dari 1 tahun
21
1 sampai 3 tahun
28
4 sampai 5 tahun
20
Lebih dari 5 tahun
31
Total
100
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Persentase
21%
28%
20%
31%
100%
Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,
lamanya merokok, responden didominasi oleh kelompok yang merokok lebih
dari 5 tahun, yaitu 31 (31%) responden, disusul kelompok yang merokok 1
sampai 3 tahun, yaitu 28 (28%) responden, kelompok yang merokok kurang
dari 1 tahun, yaitu 21 (21%), dan kelompok yang merokok 4 sampai 5 tahun,
yaitu 20 (20%).
64
7. Informasi Responden tentang Menyaksikan Iklan Rokok Star Mild
Berdasarkan Informasi Responden tentang menyaksikan iklan rokok
Star Mild, responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti
yang tercantum pada Tabel 5.7 berikut ini :
Tabel 5.7
Karakteristik Responden yang Menyaksikan Iklan Rokok Star Mild
Menyaksikan Iklan Rokok Star Mild
Pernah
Belum Pernah
Total
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Jumlah
95
5
100
Persentase
95%
5%
100%
Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa yang pernah
menyaksikan iklan Rokok Star Mild sebanyak 95 (95%) responden dan yang
belum pernah menyaksikan iklan Rokok Star Mild sebanyak 5 (5%)
responden.
8. Informasi Responden tentang Mengetahui Model Iklan Rokok Star
Mild
Berdasarkan Informasi Responden tentang mengetahui model iklan
rokok Star Mild, responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
seperti yang tercantum pada Tabel 5.8 berikut ini :
65
Tabel 5.8
Karakteristik Responden yang Mengetahui Model Iklan Rokok Star Mild
Mengetahui Model Iklan Rokok Star Mild
Ya
Tidak
Total
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Jumlah
83
17
100
Persentase
83%
17%
100%
Berdasarkan Tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa yang mengetahui
model iklan Rokok Star Mild sebanyak 83 (83%) responden dan yang tidak
mengetahui model iklan Rokok Star Mild sebanyak 17 (17%) responden.
9. Informasi Responden tentang Mengkonsumsi Rokok Star Mild
Berdasarkan Informasi Responden tentang mengkonsumsi rokok Star
Mild, responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang
tercantum pada Tabel 5.9 berikut ini :
Tabel 5.9
Karakteristik Responden yang Mengkonsumsi Rokok Star Mild
Mengkonsumsi Rokok Star Mild
Pernah
Belum Pernah
Total
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Jumlah
87
13
100
Persentase
87%
13%
100%
66
Berdasarkan Tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa yang pernah
mengkonsumsi rokok Star Mild sebanyak 87 (87%) responden dan yang
belum pernah mengkonsumsi rokok Star Mild sebanyak 13 (13%)
responden.
10. Keunggulan dari Rokok Star Mild
Berdasarkan keunggulan dari rokok Star Mild, responden dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada
Tabel 5.10 berikut ini :
Tabel 5.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Keunggulan dari Rokok Star Mild
Keunggulan dari Rokok Star Mild
Rasa
Kemasan
Kadar Tar dan Nikotin
Harga terjangkau
Total
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Jumlah
22
18
27
33
100
Persentase
22%
18%
27%
33%
100%
Berdasarkan Tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan
keunggulan dari rokok Star Mild, responden didominasi oleh harga
terjangkau sebesar 33 (33%), kadar Tar dan Nikotin 27 (27%), rasa 22
(22%), dan kemasan 18 (18%).
67
B. Analisis Kuantitatif
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus
Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur
suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah
bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item
yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih (Singarimbun dan Sofian
Effendi, 1995 : 123).
Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas
(df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (satu
sisi), diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,195. Nilai r
tabel
ini selanjutnya
digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat
dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,195.
68
Tabel 5.11
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel
r item-total
Atractiveness (X1)
0,614
A1
0,554
A2
A3
0,080
0,506
A4
0,525
A5
0,666
A6
Trustworthiness (X2)
0,544
T1
0,657
T2
0,683
T3
0,659
T4
Expertise (X3)
0,653
E1
0,728
E2
0,564
E3
0,745
E4
Power (X4)
0,682
P1
0,753
P2
0,703
P3
0,667
P4
0,706
P5
0,559
P6
Niat Beli Ulang (Y)
0,404
N1
N2
0,153
0,294
N3
N4
0,100
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
r tabel
Status
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena ada beberapa item yang
memiliki nilai r item-total yang lebih kecil dari r tabel. Dengan demikian setelah
menghilangkan 3 item yang tidak valid tersebut maka kuesioner dinyatakan
valid.
69
2. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi
0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar
dari
r kritis
product moment. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti
0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
baik.
Setelah diuji validitasnya maka item-item yang tidak valid dihilangkan
dan item yang valid dimasukkan ke dalam uji Reliabilitas. Jadi yang akan
dihitung ada 21 item, karena 3 item yang tidak valid telah digugurkan.
Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel 5.12 berikut ini.
Tabel 5.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Cronbach's
Alpha
N of Items
0,915
21
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha sebesar 0,915. Ini
menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki nilai realibilitas yang
memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha
berada di atas 0,600.
70
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik
adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak
terjadi Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi
normal, dan tidak terjadi Autokorelasi.
Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian
ini akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak
memenuhi asumsi-asumsi.
a. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel 5.13
Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
0,312
0,755
Atractiveness (X1)
0,993
0,323
Trustworthiness (X2)
1,347
0,181
Expertise (X3)
-0,634
0,528
Power (X4)
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Variabel
Jika menggunakan alpha / tolerance = 5% atau 0,05, maka VIF = 5.
Dari output besar VIF hitung (VIF Atractiveness = 0,755, VIF
Trustworthiness = 0,323, VIF Expertise = 0,181, dan VIF Power =
0,528) di atas 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel
bebas tidak terjadi Multikolinieritas.
71
b. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
(gambar
Scatterplot)
menggunakan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version) didapatkan
titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai
pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel bebas tidak terjadi
Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.
c. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 For Windows
(Evaluation Version) diperoleh grafik histogram yang menunjukkan garis
kurva normal, berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian
juga dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga
karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.
d. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Tabel 5.14
Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Model
Durbin-Watson
1
1,829
Sumber : Data Primer diolah, 2008.
72
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 For
Windows (Evaluation Version) diperoleh nilai Durbin-Watson (DW)
sebesar 1,829. Karena nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2
DW
+2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi Autokorelasi.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 For Windows
(Evaluation Version) diperoleh persamaan Y = 1,673 a + 0,018 X1 + 0,076
X2 + 0,126 X3 + 0,014 X4.
Berdasarkan
pembahasan
analisis
regresi
berganda,
diperoleh
persamaan Y = 1,673 a + 0,018 X1 + 0,076 X2 + 0,126 X3 + 0,014 X4.
Konstanta sebesar 1,673 mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh
variabel X1, X2, X3 dan X4, dalam arti masing-masing dianggap nol, maka Y
bernilai sebesar 1,673 unit.
Karena t hitung Atractiveness (X1) pada
pada
= 0,482, Expertise (X3) pada
= 0,823, Trustworthiness (X2)
= 0,241, dan Power ( X4) pada
=
0,842 (yang kesemuanya > 0,05), maka walaupun koefisien regeresi pada
Attractiveness sebesar 0,018, Trustworthiness sebesar 0.076, Expertise
sebesar 0,126, dan Power sebesar 0,014 maka perubahan masing-masing
variabel tersebut dengan pengandaian variabel lainnya tetap tidak akan
menyebabkan perubahan terhadap Y (Niat Beli Ulang).
73
5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F
Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) keempat variabel
X1, X2, X3, dan X4 dengan uji F menghasilkan nilai p value = 0,031. Karena
nilai p value < 0,05 maka keempat variabel bebas (Attractiveness,
Trustworthiness, Expertise dan Power) secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (Niat Beli Ulang).
Dari hasil analisis regresi berganda empat variabel bebas diperoleh
koefisien determinasi R2 sebesar 0,105. Besaran R2 ini menunjukkan bahwa
0,105 atau sekitar 10,5% perubahan-perubahan pada Y yaitu niat beli ulang
dapat dijelaskan oleh keempat variabel bebas yaitu Attractiveness,
Trustworthiness, Expertise dan Power.
6. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X1
(Attractiveness) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,018 bertanda positif.
Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation
Version), diperoleh nilai p value = 0,823. Karena nilai p value > 0,05 berarti
variabel bebas X1 (Attractiveness) secara individual tidak berpengaruh
secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang).
74
Dari hasil analisis Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien
korelasi untuk variabel X2 (Trustworthiness) sebesar 0,076 bertanda positif.
Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation
Version), diperoleh nilai p value = 0.482. Karena p value > 0,05 berarti
variabel bebas X2 (Trustworthiness) secara individual tidak berpengaruh
secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang).
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X3
(Expertise) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,126 bertanda positif. Dari
hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation
Version), diperoleh nilai p value = 0,241. Karena p value > 0,05 berarti
variabel bebas X3 (Expertise) secara individual tidak berpengaruh secara
positif terhadap Y (Niat Beli Ulang).
Dari hasil analisis Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien
korelasi untuk variabel X4 (Power) sebesar 0,014 bertanda positif. Dari hasil
pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version),
diperoleh nilai p value = 0.842. Karena p value > 0,05 berarti pengaruh
variabel bebas X4 (Power) secara individual tidak berpengaruh secara positif
terhadap Y (Niat Beli Ulang).
75
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian
tentang pengaruh variabel bebas (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise
dan Power) terhadap variabel terikat (Niat Beli Ulang) dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis regresi berganda memberikan koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,105, yang berarti bahwa keempat variabel bebas (Attractiveness,
Trustworthiness, Expertise dan Power) mampu menjelaskan 10,5%
perubahan pada Y (Niat Beli Ulang), yaitu melalui persamaan Regresi :
Y = 1,673 a + 0,018 X1 + 0,076 X2 + 0,126 X3 + 0,014 X4
Persamaan ini menunjukkan bahwa setiap terjadi pertambahan 1 unit pada
variabel X1, X2, X3, dan X4 maka Y akan meningkat.
2. Pengaruh bersama-sama (simultan) keempat variabel bebas terhadap
variabel terikat bersifat signifikan sebagaimana ditunjukkan oleh nilai p
value = 0,031. Karena nilai p value < 0,05 maka keempat variabel bebas
(Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power) secara bersamasama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
terikat Y (Niat Beli Ulang).
75
76
3. Hasil pengujian signifikansi pengaruh individual tiap variabel bebas dengan
Uji t menunjukkan bahwa semua variabel bebas tersebut tidak memiliki
pengaruh secara positif terhadap variabel terikat Y (Niat Beli Ulang). Untuk
variabel X1 diperoleh nilai p value = 0,823, variabel X2 diperoleh nilai p
value = 0,482, variabel X3 diperoleh nilai p value = 0,241, dan variabel X4
diperoleh nilai p value = 0,842 yang kesemuannya lebih besar dari 0,05
maka
dapat
dinyatakan
bahwa
variabel
X1
(Attractiveness),
X2
(Trustworthiness), X3 (Expertise) dan X4 (Power) secara individual (parsial)
tidak berpengaruh secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang).
4. Hasil output analisis regresi berganda menunjukkan nilai F
rasio
(Standardized Coefficients Beta) terbesar yaitu pada koefisien variabel X3
(Expertise) sebesar 0,191 yang artinya variabel tersebut adalah variabel
yang paling dominan pengaruhnya terhadap Y (Niat Beli Ulang) diantara
variabel-variabel lain. Kemudian diikuti oleh variabel X2 (Trustworthiness)
sebesar 0,110, variabel X4 (Power) sebesar 0,032, dan variabel X1
(Attractiveness) sebesar 0,031.
77
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang
dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang
terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keempat variabel
(Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power) secara simultan
(bersama-sama) mampu membentuk pengaruh yang positif terhadap Niat
Beli Ulang konsumen, maka sebaiknya produsen rokok Star Mild tetap
mempertahankan kesuksesan model iklannya dan lebih meningkatkan
kreatifitas dalam membuat iklan rokok Star Mild agar konsumen tetap
menyukai model atau bintang iklannya. Perusahaaan sebaiknya tetap
menggunakan artis-artis terkenal atau kocak sebagai model iklannya, karena
itu merupakan daya tarik tersendiri bagi iklan rokok Star Mild.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini diketahui bahwa
variabel Attractiveness,
Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan hanya berpengaruh
sebesar 10,5 % terhadap Niat Beli Ulang konsumen sedangkan 89,5 %
dipengaruhi oleh variabel lain, maka peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti
variabel lainnya yang dapat mempengaruhi niat beli ulang konsumen.
78
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun
penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian
ini yaitu :
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti
dalam hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan
skripsi ini jauh dari sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner.
79
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Badudu J.S. 2003. Kamus : Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta : Kompas.
Boedijoewono, Noegroho. 2001. Pengantar Stastik Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Boyd, Walker, & Larrence. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan
Strategis dengan Orientasi Global. (Alih Bahasa : Imam Nurmawan).
Jakarta : Erlangga.
Djarwanto Ps & Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE
UGM.
Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta : BPFE UGM.
Hermawan, Asep. 1999. Dampak Citra Selebriti terhadap Citra Produk yang
Diiklankannya. Jurnal Bisnis dan Akuntansi : Universitas Trisakti Jakarta,
Volume 1, No. 3 (Desember) : Hal. 255 - 260.
Kotler,
Philip. 1994. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan,
Implementasi, dan Pengendalian. (Alih Bahasa : Ancella Anitawati
Hermawan). Jilid II. Jakarta : Erlangga.
2005. Manajemen Pemasaran, (Alih Bahasa : Benyamin Molan).
Jilid I. Prentice-Hall (Terjemahan Bahasa Indonesia). Jakarta : PT.
INDEKS Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip. dan A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
(Alih Bahasa : Ancella Anitawati Hermawan). Jilid II (Edisi Bahasa
Indonesia). Jakarta : Salemba Empat.
Noviandra, Mahestu. 2006. Analisis Pengaruh Model Iklan terhadap Perilaku
Pembelian Remaja : Kasus Bintang Akademi Fantasi Indosiar (AFI).
Jurnal Bisnis dan Ekonomi (KINERJA) : Program Pasca Sarjana
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Volume 10, No. 1 (Juni) : Hal. 65 - 74.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service
Solution) : Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta :
MediaKom.
79
80
Purwanto S.K., Suharyadi. 2004. Statistika : Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jilid II. Jakarta : Salemba Empat.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta :
LP3ES.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni.2006. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta : Andi Offset.
Sunarto. 2005. Kamus Ekonomi. Yogyakarta : Amus.
Swastha DH, Basu dan Irawan. 2005. Menejemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty Offset.
Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta :
Amara Books.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Utari B.R., Diah. 2005. Diktat Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta :
Fakultas Ekonomi USD.
Wicaksono, Agustinus. 2005. Analisis Pengaruh Tanggapan Kognitif Konsumen
pada Pengulangan Pesan Iklan terhadap Niat Beli Konsumen : Studi kasus
pada iklan mie Sedaap di media televisi. (Skripsi yang tidak
dipublikasikan). Koleksi Skripsi Manajemen. Pojok BEJ. Yogyakarta :
Fakultas Ekonomi USD.
Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
www.bentoel.co.id, di akses tanggal 30 Mei ‘2008.
www.star-mild.com, di akses tanggal 03 Juni ‘2008.
www.usd.ac.id, di akses tanggal 09 Mei ‘2008.
Yasyin, Sulchan. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia : KBI – Besar.
Surabaya : Amanah.
KUESIONER
Lamp
Hal
: 1 Berkas Kuesioner
: Kuesioner Penelitian
Yogyakarta, Mei ‘2008
Kepada Yth. :
Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Dengan hormat,
Dengan ini saya
Nama
NIM
:
: Reo Susanto
: 04 2214 071
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sedang menyusun skripsi dengan judul Pengaruh Attractiveness,
Trustworthiness, Expertise dan Power Model Iklan terhadap Niat Beli Ulang
Konsumen : Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai
dan Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild . Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon
bantuan anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner
ini, untuk memperoleh data-data yang saya butuhkan.
Kesungguhan anda dalam mengisi setiap butir pertanyaan akan sangat
menetukan tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kerjasama
anda dengan menjawab sesuai keadaan anda yang sebenarnya. Petunjuk cara pengisian
akan saya jelaskan di awal setiap kelompok kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama
anda, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Reo Susanto.
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan
anda yang sebenarnya.
1. Nama responden : .................................................. (Boleh tidak diisi)
2. Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
3. Program Studi :
a. Manajemen
b. Akuntansi
4. Usia anda :
a. 17 tahun – 20 tahun
b. 21 tahun – 24 tahun
c. Lebih dari 24 tahun
5. Status tempat tinggal anda :
a. Rumah orang tua
b. Rumah saudara
c. Kontrak / sewa
d. Kos
6. Uang saku rata-rata anda perbulan :
a. Kurang dari Rp. 500.000,b. Rp.500.000,- - Rp.800.000,c. Lebih dari Rp. 800.000,7. Berapa lama anda merokok?
a. Kurang dari 1 tahun
b. 1 sampai 3 tahun
c. 4 sampai 5 tahun
d. Lebih dari 5 tahun
8. Apakah anda pernah menyaksikan iklan rokok Star Mild?
a. Pernah
b. Belum pernah
9. Apakah anda mengetahui model iklan rokok Star Mild?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah anda pernah mengkonsumsi rokok Star Mild?
a. Pernah
b. Belum pernah
11. Menurut anda, apakah keunggulan dari rokok Star Mild?
a. Rasa
b. Kemasan
c. Kadar Tar dan Nikotin
d. Harga terjangkau
BAGIAN II
Untuk pernyataan bagian II telah disediakan 4 alternatif jawaban. Anda dimohon
untuk memilih alternatif jawaban dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang telah
tersedia sesuai dengan keadaan anda sebenarnya.
ATTRACTIVENESS MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Model iklan rokok Star Mild secara fisik
menarik.
Model iklan rokok Star Mild mempesona.
Model iklan rokok Star Mild merupakan
artis terkenal.
Model iklan rokok Star Mild merupakan
idola kaum muda.
Model iklan rokok Star Mild mempunyai
kepribadian yang baik.
Model iklan rokok Star Mild kocak.
TRUSTWORTHINESS MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD
NO
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Model iklan rokok Star Mild dapat
dipercaya oleh pemirsa.
Model iklan rokok Star Mild jujur dalam
menyampaikan pesan iklan.
Model iklan rokok Star Mild merupakan
cerminan image produk tersebut.
Model iklan rokok Star Mild layak
digunakan untuk mewakili produk rokok
tersebut
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
EXPERTISE MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD
NO
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Setuju
(S)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Model iklan rokok Star Mild mampu
memerankan karakter tokoh dengan baik.
Model iklan rokok Star Mild mampu
mendemontrasikan produk rokok
tersebut.
Model iklan rokok Star Mild merupakan
artis yang berpengalaman dan berkualitas.
Model iklan rokok Star Mild mempunyai
keahlian dalam berakting.
POWER MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Model iklan rokok Star Mild mampu
mempengaruhi emosi pemirsa.
Model iklan rokok Star Mild mampu
mengkomunikasikan iklan dengan baik.
Model iklan rokok Star Mild mampu
menarik perhatian pemirsa.
Model iklan rokok Star Mild mampu
membuat iklan tersebut menjadi menarik.
Model iklan rokok Star Mild mampu
menciptakan kesan tersendiri di benak
pemirsa.
Model iklan rokok Star Mild disukai oleh
pemirsa.
NIAT BELI ULANG KONSUMEN ROKOK STAR MILD
NO
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Saya berniat untuk membeli kembali rokok
Star Mild.
Saya cenderung tidak akan berpindah ke
rokok merek lain.
Saya akan tetap membeli rokok Star Mild
walaupun harganya naik.
Saya akan tetap membeli rokok Star Mild
walaupun banyak merek rokok mild lainnya.
Sangat
Setuju
(SS)
UJI VALIDITAS
PEARSON PRODUCT MOMENT
CORRELATIONS
/VARIABLES=A1 A2 A3 A4 A5 A6 T1 T2 T3 T4 E1 E2 E3 E4 P1 P2 P3 P4 P5
P6 N1
N2 N3 N4 SKOR_TOTAL
/PRINT=ONETAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE .
Correlations
SKOR_TOTAL
A1
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
A2
A3
Pearson Correlation
.000
100
Pearson Correlation
.080
Sig. (1-tailed)
.214
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
A6
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
T1
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
T2
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
T3
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
T4
E1
Pearson Correlation
.000
100
.525(**)
.000
100
.666(**)
.000
100
.544(**)
.000
100
.657(**)
.000
100
.683(**)
.000
100
.659(**)
.000
N
100
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
E3
100
.506(**)
Sig. (1-tailed)
Sig. (1-tailed)
E2
100
.554(**)
N
Sig. (1-tailed)
A5
.000
Sig. (1-tailed)
N
A4
.614(**)
Pearson Correlation
.653(**)
.000
100
.728(**)
.000
100
.564(**)
Sig. (1-tailed)
.000
N
100
E4
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
P1
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
P2
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
P3
P4
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.667(**)
.000
100
.706(**)
.000
100
.559(**)
.000
100
Pearson Correlation
.404(**)
.000
N
100
Pearson Correlation
.153
Sig. (1-tailed)
.064
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
SKOR_TOTAL
100
.703(**)
N
N
N4
.000
Sig. (1-tailed)
Sig. (1-tailed)
N3
100
.753(**)
100
Pearson Correlation
N
N2
.000
.000
Sig. (1-tailed)
N1
100
.682(**)
N
N
P6
.000
Sig. (1-tailed)
Sig. (1-tailed)
P5
.745(**)
100
.294(**)
.001
N
100
Pearson Correlation
.100
Sig. (1-tailed)
.161
N
100
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed)
N
100
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
UJI RELIABILITAS
CRONBACH’S ALPHA
RELIABILITY
/VARIABLES=A1 A2 A4 A5 A6 T1 T2 T3 T4 E1 E2 E3 E4 P1 P2 P3 P4 P5 P6
N1 N3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded(a)
%
100
100.0
0
.0
Total
100
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.915
21
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1
56.49
71.101
.555
.912
A2
56.77
71.815
.475
.913
A4
57.11
71.877
.444
.914
A5
57.07
71.197
.450
.914
A6
56.58
69.074
.613
.910
T1
56.81
71.448
.493
.913
T2
56.96
70.584
.602
.911
T3
56.65
69.664
.638
.910
T4
56.61
70.180
.604
.910
E1
56.45
69.664
.621
.910
E2
56.66
69.419
.686
.909
E3
56.96
71.453
.505
.913
E4
56.44
69.643
.699
.909
P1
56.54
69.483
.662
.909
P2
56.59
69.557
.715
.908
P3
56.52
70.838
.660
.910
P4
56.56
70.754
.624
.910
P5
56.53
68.959
.672
.909
P6
56.84
71.126
.488
.913
N1
57.13
71.488
.373
.917
N3
57.53
73.827
.264
.918
UJI ASUMSI KLASIK NORMALITAS
(Cara Grafik Histogram & Normal Probability Plots)
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG
/METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER
/RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) .
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
1
Variables
Removed
Variables Entered
POWER,
ATRACTIVENESS,
TRUSTWORTHINESS,
EXPERTISE(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Model Summary(b)
Model
1
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
.303(a)
.092
.053
2.347
a Predictors: (Constant), POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
ANOVA(b)
Model
1
Sum of
Squares
Regression
df
Mean Square
19.816
4
4.954
Residual
169.144
95
1.780
Total
188.960
99
F
2.782
a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Sig.
.031(a)
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
B
Std. Error
Std. Error
1.673
.904
1.851
ATTRACTIVENESS
.018
.078
.031
.067
.225
TRUSTWORHTINESS
.823
.076
.107
EXPERTISE
.126
.107
.110
.706
.482
.191
1.181
POWER
.014
.071
.241
.032
.200
.842
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Residuals Statistics(a)
Minimum
Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
2.65
5.48
4.52
.447
100
Residual
-3.482
2.925
.000
1.307
100
Std. Predicted Value
-4.177
2.151
.000
1.000
100
Std. Residual
-2.610
2.192
.000
.980
100
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Charts
Histogram
Dependent Variable: TOTAL_N
25
Frequency
20
15
10
5
Mean =-4.34E-16
Std. Dev. =0.98
N =100
0
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Residual
2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: TOTAL_N
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
Observed Cum Prob
UJI ASUMSI KLASIK
1.0
MULTIKOLINEARITAS
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG
/METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER
/RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) .
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
1
Variables Entered
Variables Removed
POWER,
ATRACTIVENESS,
TRUSTWORTHINESS,
EXPERTISE(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
ANOVA(b)
Model
1
Sum of
Squares
Regression
df
Mean Square
F
19.816
4
4.954
Residual
169.144
95
1.780
Total
188.960
99
Sig.
2.782
.031(a)
a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Coefficients(a)
Mod
el
1
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
(Constant)
ATRACTIVENESS
TRUSTWORTHIN
ESS
EXPERTISE
POWER
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
Tolerance
VIF
Collinearity
Statistics
Std.
B
Error
1.673
.904
1.851
.004
.018
.078
.031
.225
.755
.484
2.066
.076
.107
.110
.706
.323
.388
2.576
.126
.107
.191
1.181
.181
.359
2.787
.014
.071
.032
.200
.528
.379
2.636
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Collinearity Diagnostics(a)
M
od
el
1
Dimension
Eigenvalue
Condition
Index
(Constant)
ATRACTI
VENESS
TRUSTWO
RTHINESS
EXPERTI
SE
Variance Proportions
POWE
R
(Constant)
ATRA
CTIVE
NESS
1
4.951
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
2
.018
16.709
.86
.00
.03
.09
.05
3
.016
17.530
.09
.38
.12
.11
.11
4
.008
24.293
.04
.55
.75
.01
.15
5
.007
27.369
.00
.06
.10
.80
.69
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Residuals Statistics(a)
Minimum
Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
2.65
5.48
4.52
.447
100
Residual
-3.482
2.925
.000
1.307
100
Std. Predicted Value
-4.177
2.151
.000
1.000
100
Std. Residual
-2.610
2.192
.000
.980
100
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
UJI ASUMSI KLASIK
HETEROSKEDASTISITAS
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG
/METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED )
/SAVE RESID .
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
1
Variables
Removed
Variables Entered
POWER,
ATRACTIVENESS,
TRUSTWORTHINESS,
EXPERTISE(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Model Summary(b)
Model
1
R
.324(a)
R Square
Adjusted R
Square
.105
Std. Error of
the Estimate
.067
1.334
a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
ANOVA(b)
Model
1
Sum of
Squares
Regression
df
Mean Square
19.816
4
4.954
Residual
169.144
95
1.780
Total
188.960
99
F
2.782
a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Sig.
.031(a)
Coefficients(a)
Mod
el
1
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
(Constant)
1.673
.904
.018
.078
.076
ATRACTIVENESS
TRUSTWORTHIN
ESS
EXPERTISE
POWER
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
Tolerance
VIF
Collinearity
Statistics
Std.
B
Error
1.851
.004
.031
.225
.755
.484
2.066
.107
.110
.706
.323
.388
2.576
.126
.107
.191
1.181
.181
.359
2.787
.014
.071
.032
.200
.528
.379
2.636
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Collinearity Diagnostics(a)
Mode
l
1
Dimensio
n
Eigenvalu
e
Condition
Index
Variance Proportions
TRUSTW
ORTHIN
ESS
(Constant)
ATRACTI
VENESS
EXPERTI
SE
(Constant)
ATRAC
TIVENE
SS
1
4.951
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
2
.018
16.709
.86
.00
.03
.09
.05
3
.016
17.530
.09
.38
.12
.11
.11
4
.008
24.293
.04
.55
.75
.01
.15
5
.007
27.369
.00
.06
.10
.80
.69
POWER
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Residuals Statistics(a)
Minimum
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of Predicted
Value
Adjusted Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
6.23
10.64
9.02
.730
100
-3.819
2.222
.000
1.000
100
.255
1.289
.490
.189
100
6.29
11.23
9.02
.782
100
Residual
-6.518
4.693
.000
2.299
100
Std. Residual
-2.777
2.000
.000
.980
100
Stud. Residual
-2.926
2.304
-.001
1.013
100
Deleted Residual
-7.232
6.472
-.003
2.467
100
Stud. Deleted Residual
-3.051
2.359
-.002
1.026
100
Mahal. Distance
.177
28.897
3.960
4.409
100
Cook's Distance
.000
.459
.016
.051
100
Centered Leverage Value
.002
.292
.040
.045
100
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Charts
Scatterplot
Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-2
0
Regression Standardized Predicted Value
2
UJI ASUMSI KLASIK
AUTOKORELASI
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG
/METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER
/RESIDUALS DURBIN .
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
1
Variables
Removed
Variables Entered
POWER,
ATRACTIVENESS,
TRUSTWORTHINESS,
EXPERTISE(a)
.
Method
Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Model Summary(b)
Model
1
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
.324(a)
.105
.067
1.334
1.829
a Predictors: (Constant), POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
ANOVA(b)
Model
1
Sum of
Squares
Regression
df
Mean Square
19.816
4
4.954
Residual
169.144
95
1.780
Total
188.960
99
F
2.782
a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Sig.
.031(a)
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
B
Std. Error
Std. Error
1.673
.904
1.851
.067
ATTRACTIVENESS
.018
.078
.031
.225
.823
TRUSTWORHTINESS
.076
.107
.110
.706
.482
EXPERTISE
.126
.107
.191
1.181
.241
POWER
.014
.071
.032
.200
.842
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Residuals Statistics(a)
Minimum
Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
2.65
5.48
4.52
.447
100
Residual
-3.482
2.925
.000
1.307
100
Std. Predicted Value
-4.177
2.151
.000
1.000
100
Std. Residual
-2.610
2.192
.000
.980
100
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
ANALISIS
REGRESI LINIER BERGANDA
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG
/METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER
/CASEWISE PLOT(ZRESID) ALL .
Regression
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
NIAT_BELI_ULANG
4.52
1.382
100
ATTRACTIVENESS
13.93
2.479
100
TRUSTWORHTINESS
11.33
2.015
100
EXPERTISE
11.85
2.100
100
POWER
17.96
3.065
100
Correlations
Pearson
Correlation
Sig. (1-tailed)
N
NIAT_BELI_ULANG
ATTRACTIVENESS
TRUSTWORHTINESS
EXPERTISE
POWER
NIAT_BELI_ULANG
ATTRACTIVENESS
TRUSTWORHTINESS
EXPERTISE
POWER
NIAT_BELI_ULANG
ATTRACTIVENESS
TRUSTWORHTINESS
EXPERTISE
POWER
NIAT_BELI_
ULANG
ATTRA
CTIVEN
ESS
TRUSTW
ORHTINE
SS
EXPERTI
SE
POWER
1.000
.232
.279
.306
.265
.232
.279
.306
.265
.
.010
.002
.001
.004
100
100
100
100
100
1.000
.706
.549
.557
.010
.
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
.706
1.000
.661
.629
.002
.000
.
.000
.000
100
100
100
100
100
.549
.661
1.000
.766
.001
.000
.000
.
.000
100
100
100
100
100
.557
.629
.766
1.000
.004
.000
.000
.000
.
100
100
100
100
100
Variables Entered/Removed(b)
Model
1
Variables
Removed
Variables Entered
POWER,
ATTRACTIVENESS,
TRUSTWORHTINESS,
EXPERTISE(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Model Summary(b)
Model
1
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
.324(a)
.105
.067
1.334
a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
ANOVA(b)
Model
1
Sum of
Squares
Regression
df
Mean Square
F
19.816
4
4.954
Residual
169.144
95
1.780
Total
188.960
99
Sig.
2.782
.031(a)
a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE
b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
B
Std. Error
1.673
.904
ATTRACTIVENESS
.018
.078
.031
TRUSTWORHTINESS
.076
.107
EXPERTISE
.126
.107
POWER
.014
.071
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
1.851
.067
.225
.823
.110
.706
.482
.191
1.181
.241
.032
.200
.842
Casewise Diagnostics(a)
Case Number
1
2
Std. Residual
-.397
NIAT_BELI_UL
ANG
4
Predicted
Value
4.53
Residual
-.530
-1.739
-1.303
3
4.74
3
.640
5
4.15
.854
4
-.268
4
4.36
-.358
5
-.488
2
2.65
-.651
6
-.883
3
4.18
-1.178
7
1.556
6
3.92
2.076
8
1.801
7
4.60
2.403
9
2.192
8
5.08
2.925
10
2.135
8
5.15
2.849
11
-1.098
3
4.47
-1.466
12
.069
5
4.91
.092
13
-2.610
2
5.48
-3.482
14
.293
5
4.61
.391
15
-.782
4
5.04
-1.043
16
-1.609
-1.206
3
4.61
17
.455
5
4.39
.607
18
-.338
4
4.45
-.451
19
-.104
4
4.14
-.139
20
-.854
4
5.14
-1.140
21
.592
.443
5
4.41
22
-.556
3
3.74
-.742
23
1.139
6
4.48
1.519
24
.664
5
4.11
.886
25
1.008
6
4.66
1.345
26
1.374
1.029
6
4.63
27
1.075
6
4.57
1.434
28
-1.587
2
4.12
-2.117
29
-.456
4
4.61
-.609
30
.548
5
4.27
.732
31
1.078
6
4.56
1.438
32
.325
5
4.57
.434
33
-.122
4
4.16
-.163
34
-.378
4
4.50
-.505
35
-.443
4
4.59
-.591
36
-.270
5
5.36
-.361
37
-2.574
2
5.43
-3.434
38
-.151
4
4.20
-.201
39
-1.455
2
3.94
-1.941
40
1.043
6
4.61
1.391
41
-1.713
2
4.29
-2.286
42
.194
5
4.74
.259
43
-2.359
2
5.15
-3.147
44
.237
5
4.68
.317
45
-.129
4
4.17
-.172
46
-.572
4
4.76
-.763
47
-.720
4
4.96
-.961
48
-.249
4
4.33
-.333
49
-.143
5
5.19
-.191
50
-.195
4
4.26
-.261
51
-.784
2
3.05
-1.046
52
1.077
6
4.56
1.437
53
-.284
4
4.38
-.379
54
-.413
4
4.55
-.551
55
-.664
4
4.89
-.886
56
.195
4
3.74
.260
57
.085
4
3.89
.113
58
-1.498
3
5.00
-1.999
59
-.222
4
4.30
-.297
60
-1.721
2
4.30
-2.297
61
-.172
4
4.23
-.229
62
1.086
6
4.55
1.449
63
.363
5
4.52
.484
64
-.236
4
4.31
-.314
65
1.738
7
4.68
2.319
66
.863
6
4.85
1.151
67
1.698
7
4.73
2.265
68
.787
6
4.95
1.050
69
1.326
7
5.23
1.769
70
.883
6
4.82
1.179
71
-.430
4
4.57
-.574
72
-1.476
2
3.97
-1.970
73
.319
5
4.57
.426
74
-.064
4
4.09
-.086
75
-.249
4
4.33
-.332
76
.620
5
4.17
.828
77
1.043
6
4.61
1.391
78
.293
5
4.61
.391
79
-.094
4
4.13
-.126
80
.146
4
3.81
.195
81
-.234
4
4.31
-.312
82
-.494
4
4.66
-.659
83
.306
5
4.59
.409
84
.406
5
4.46
.542
85
-.985
3
4.31
-1.314
86
1.721
1.290
6
4.28
87
.054
5
4.93
.072
88
1.657
7
4.79
2.211
89
.903
6
4.80
1.205
90
-.103
5
5.14
-.137
91
-.485
4
4.65
-.647
92
-.336
4
4.45
-.448
93
.744
5
4.01
.993
94
1.643
7
4.81
2.192
95
.621
5
4.17
.829
96
-.582
4
4.78
-.776
97
.008
5
4.99
.010
98
-.619
4
4.83
-.825
99
-.884
4
5.18
-1.179
100
-.645
4
4.86
-.861
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
Residuals Statistics(a)
Minimum
Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
2.65
5.48
4.52
.447
100
Residual
-3.482
2.925
.000
1.307
100
Std. Predicted Value
-4.177
2.151
.000
1.000
100
Std. Residual
-2.610
2.192
.000
.980
100
a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG
TABEL NILAI r
PEARSON PRODUCT MOMENT
Sumber : Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Download