PENGARUH ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE DAN POWER MODEL IKLAN TERHADAP NIAT BELI ULANG KONSUMEN Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild. SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun Oleh : Nama : Reo Susanto NIM : 04 2214 071 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i SKRIPSI ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN " Skripsi ini kupersembahkan untuk : Jesus Christ Alm. Budi Santoso (Papa) dan Almh. Sri Wigati (Mama). iv v ABSTRAK PENGARUH ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE DAN POWER MODEL IKLAN TERHADAP NIAT BELI ULANG KONSUMEN Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild Reo Susanto Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Pengaruh Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan secara simultan terhadap niat beli ulang konsumen, 2). Pengaruh Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan secara parsial terhadap niat beli ulang konsumen. Penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F dan Uji t pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1). Secara simultan variabel Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan berpengaruh signifikan terhadap Niat Beli Ulang konsumen. 2). Secara parsial masing-masing variabel Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan tidak ada yang berpengaruh secara signifikan terhadap Niat Beli Ulang konsumen. Kata kunci : iklan, model iklan, niat beli ulang. vi ABSTRACT THE INFLUENCE OF ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE, AND POWER OF ADVERTISEMENT MODEL ON CONSUMER’S RE-PURCHASING INTENTION A Study on Sanata Dharma University Yogyakarta Students, Star Mild Cigarette Consumers and the Advertisement Viewers Reo Susanto Management Study Program of Economy Faculty Sanata Dharma University Yogyakarta 2008 The research is aimed to find out: 1). The simutancous influence of Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, and Power of an advertisement model on consumers’ re-purchasing intention, 2). The partial influence of Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, and Power of an advertisement model on the consumers’ re-purchasing intention. The research was a case study conducted on students of Economy Faculty of Sanata Dharma University Yogyakarta who had watched Star Mild cigarette advertisement on television and those who were its consumers by distributing questionnaire to them. There were 100 respondents as the sample. The sampling technique was Purposive Sampling. Pearson’s Product Moment correlation technique was used as the Validity Test while Cronbach’s Alpha formula was used to test the reliability. To analyze the data, Multiple Linier Regression Analysis, F - Test and t Test were used. Based on the data analysis, it was found out that: 1). simultaneously, Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, and Power variables of the advertisement model influenced consumer’s re-purchasing intention significantly, 2). partially, each of the variabels of Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, and Power did not influence consumer’s re-purchasing intention. Keywords : advertisement, advertisement model, consumer’s re-purchasing intention. vii viii KATA PENGANTAR Segala puji, hormat, dan syukur penulis persembahkan kepada Allah Bapa di Surga atas segala berkat, kasih serta anugrahNya yang senantiasa penulis rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH ATTRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE DAN POWER MODEL IKLAN TERHADAP NIAT BELI ULANG KONSUMEN : Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild”. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini. ix 4. Bapak Drs. Hg. Suseno, TW., M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini. 5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan. 6. Alm. Papaku (Budi Santoso) dan Almh. Mamaku (Sri Wigati) tercinta, I always missing you….. 7. Ketiga kakakku : Agus Nugroho (Denpasar, Bali), Octi Mariana (Sangata, Kalimantan Timur), dan Serly Mariani (Yogyakarta), makasih buat doanya, dukungan, dan kesabarannya. 8. Keluarga besarku di Wonosobo, khususnya buat Bulekku (Siko) dan Budeku (Mama Siko) makasih buat perhatian, dukungan, dan doanya selama ini. 9. Teman-temanku Skripsi (Roy, Amandus, Tanto, Yosep, Neno, Marji, Bayu, Sanny, Ade, Meta, Tika, Maya). 10. Teman-temanku Manajemen USD angkatan ‘2004, khususnya kelas Man. C (Bety, Edo, Robin, Wing, Wisnu, Arie, Restu, Bunglon, Hari, Dani, Oscar, Pongki, Tyas, Fika, Foni, Dian, dll). 11. Teman-temanku di kontrakan Puren (Wisnu-Puput, Indra-Dian, Yosi-Caca, Iyok-Teteh, N’teb), good luck bro…. 12. Teman-temanku di kos Kolobendono (Mas Yono, Bejonk, Beni, Mario, Kadek, Singgih, Rio, Sastro, Oos, Ikwan, Arie, dll), thank you so much…. x xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v ABSTRAK................................................................................................. vi ABSTRACT .............................................................................................. vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv DAFTAR BAGAN ....................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 2 C. Batasan Masalah ..................................................................... 2 D. Tujuan Penelitian .................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian .................................................................. 3 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 5 A. Pengertian Manajemen ........................................................... 5 B. Pengertian Pemasaran ............................................................. 5 xii C. Pengertian Manajemen Pemasaran .......................................... 6 D. Konsep Pemasaran.................................................................. 7 E. Perilaku Konsumen................................................................. 8 F. Pengertian Promosi dan Promotional Mix .............................. 10 G. Tujuan Promosi ..................................................................... 11 H. Pengertian Artis atau Model Iklan.......................................... 12 I. Pengertian Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power Model Iklan ................................................................ 13 J. Produk ................................................................................... 13 K. Periklanan dan Tujuan Periklanan .......................................... 14 L. Media .................................................................................... 15 M. Penelitian Sebelumnya ........................................................... 16 N. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................. 18 O. Hipotesis Penelitian ............................................................... 19 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 20 A. Jenis Penelitian ...................................................................... 20 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 20 C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................ 20 D. Variabel Penelitian ................................................................ 21 E. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 21 F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 22 G. Teknik Pengukuran Data........................................................ 22 H. Populasi dan Sampel .............................................................. 23 xiii I. Sampling ............................................................................... 24 J. Teknik Pengujian Instrumen .................................................. 24 K. Alat Analisis Data.................................................................. 27 L. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 27 M. Pengujian Hipotesis ............................................................... 32 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................... 38 A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ........................ 38 B. Perusahaan Bentoel................................................................. 50 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 58 A. Karakteristik Responden ......................................................... 59 B. Analisis Kuantitatif ................................................................. 67 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 75 A. Kesimpulan ............................................................................ 75 B. Saran ...................................................................................... 77 C. Keterbatasan Penelitian........................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 79 LAMPIRAN xiv DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 59 Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Prodi atau Jurusan ..... 60 Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................... 61 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal ................................................................................. 62 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden ............................................................. 62 Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Merokok .... 63 Tabel 5.7 Karakteristik Responden yang Menyaksikan Iklan Rokok Star Mild ................................................................... 64 Tabel 5.8 Karakteristik Responden yang Mengetahui Model Iklan Rokok Star Mild ................................................................... 65 Tabel 5.9 Karakteristik Responden yang Mengkonsumsi Rokok Star Mild ................................................................... 65 Tabel 5.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Keunggulan dari Rokok Star Mild ................................................................... 66 Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ............................... 68 Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian............................ 69 Tabel 5.13 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ............................ 70 Tabel 5.14 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi .................................. 71 xv DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................. 18 Bagan 3.1 Uji F satu sisi kanan (positif) ................................................. 35 Bagan 3.2 Uji t Satu sisi kanan (positif) ................................................. 36 xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran, salah satu fungsinya adalah menginformasikan pesan mengenai produk dan merek tertentu. Selain kemampuan pesan iklan untuk menginformasikan produk dan merek kepada khalayak, kemampuan iklan untuk menghibur merupakan usaha yang penting untuk diperhatikan. Unsur hiburan pada iklan sering disajikan dengan menyisipkan diantara informasi yang disampaikan, misalnya dengan artis terkenal atau kocak sebagai model iklan. Pada saat ini sudah banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan model iklan atau orang-orang terkenal seperti artis, selebritis, olahragawan, seniman, musisi dan model dalam menyampaikan pesan-pesan iklan dari produk yang mereka hasilkan atau dalam upayanya melakukan usaha persuasif kepada konsumen agar dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkannya. Dari iklan-iklan pada berbagai media yang melibatkan model iklan di Indonesia misalnya seperti : Alice Norin dan Ibnu Jamil (Rokok Star Mild), Komeng (Motor Yamaha), Dian Satro (Sabun Lux), Deddy Mizwar (Obat Maag Promag), Slank (Mie Sedaap), Agnes Monica (LG) dan lain-lain. 1 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang mengambil judul “Pengaruh Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power Model Iklan terhadap Niat Beli Ulang Konsumen : Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild”. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara simultan berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen? 2. Apakah attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara parsial berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen? C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan pada merek rokok Star Mild. 2. Responden yang dimaksud adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild. 3. Responden yang akan diteliti sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50 orang mahasiswa Prodi Manajemen dan 50 orang mahasiswa Prodi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3 D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara simultan berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen. 2. Untuk mengetahui attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara parsial berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Bagi perkembangan industri rokok. Untuk mengetahui apakah produsen telah berhasil dalam hal penyampaian iklan yang bisa mempengaruhi niat beli ulang konsumen secara positif. 2. Bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir serta sebagai wahana dalam menerapkan teori-teori yang didapat dibangku kuliah. 4 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Manajemen menurut Stoner (dalam Handoko, 2003 : 8) adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan Gulick (dalam Handoko, 2003 : 11) mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah proses karena semua manajer, tanpa mempedulikan kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatankegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan. B. Pengertian Pemasaran Menurut Stanton (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 5) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan 5 harga, mempromosikan, dan 6 mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sedangkan Boyd, Walker, & Larrence (2000 : 4) mengartikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. C. Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran menurut Kotler (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 7) adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar. 7 Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak pelaku pertukaran potensial berpikir tentang sarana-sarana untuk melaksanakan tanggapan yang diinginkan oleh pihak pertama itu dan pihak lain. D. Konsep Pemasaran Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli / konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut pada semua bagian yang ada, seperti bagian personalia, produksi, keuangan, riset dan pengembangan. Konsep pemasaran menurut Stanton (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 10) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Penerapan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran dapat disusun dengan memasukan tiga elemen pokok, yaitu : 1. Orientasi konsumen / pasar / pembeli. 2. Volume penjualan yang menguntungkan. 3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan. 8 Penerapan konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap calon konsumen maupun konsumennya, serta membantu memberikan petunjuk bahwa setiap perusahaan mampu memuaskan konsumen dengan caranya masing-masing. E. Perilaku Konsumen Amirullah (2002 : 3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkannya. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan akhir seseorang dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk atau jasa. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantarnya dalah faktor ekonomi, sosiologis, dan antropologis. Menurut Swastha D.H. dan Irawan (2005 : 130 - 131) dalam pasar industri terdapat tiga macam situasi pembelian seperti dalam pasar konsumen, yaitu : 9 1. Tugas Baru Tugas baru akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya. Secara relatif, situasi pembelian yang pertama ini merupakan situasi yang paling sulit dan kompleks dibandingkan dengan yang lain. Dalam hal ini, pembeli memerlukan lebih banyak informasi karena baru pertama kali membeli. Apabila informasi yang diperlukan diperoleh langsung pada penjual, maka akan lebih mudah bagi penjual untuk mempengaruhinya. 2. Pembelian Ulang Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada diantara situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, informasi yang diperlukan, dan berbagai alternatif yang harus dipertimbangkan. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi yang pertama. 3. Pembelian Rutin atau Terus-menerus Pembelian rutin merupakan situasi pembelian dimana pembeli sudah pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama. Dalam situasi ini, pembeli tidak memerlukan banyak informasi dan pengambilan keputusannya juga lebih mudah karena sudah merupakan tugas rutin. Jika ditinjau dari segi lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembelian, situasi ketiga jauh lebih pendek daripada situasi pertama. 10 F. Pengertian Promosi dan Promotional Mix Menurut Nickels (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran Sementara itu, Bell (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 349) mendefinisikan promosi sebagai semua jenis kegiatan pemasaran yang ditunjukkan untuk mendorong permintaan. Kedua definisi tersebut pada pokoknya sama meskipun titik-beratnya berbeda. Definisi pertama lebih menitik-beratkan pada penciptaan pertukaran, sedangkan definisi kedua lebih menitik-beratkan pada pendorongan permintaan. Kita telah mengetahui bahwa pertukaran itu akan terjadi karena adanya permintaan (dan juga penawaran); dan dari segi lain, permintaan itu akan mendorong terciptanya pertukaran. Jadi kedua definisi tersebut tidaklah bertentangan satu sama lain. Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (menurut Stanton dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 349). Menurut Marketing Definition (dalam Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 350), pada pokoknya, variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada empat yaitu : 11 1. Periklanan yaitu bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. 2. Personal selling yaitu presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. 3. Publisitas yaitu pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa atau sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. 4. Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran – selain personal selling, periklanan, dan publisitas – yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan, slogan, pertunjukkan dan pameran, demonstrasi, dan lain sebagainya. Dalam kampanye promosi perusahaan dapat menggunakan salah satu variabel tersebut atau kombinasinya, yang dikoordinir dengan strategi produk, harga dan distribusi. Secara bersama-sama, variabel-variabel tersebut membentuk marketing mix yang ditunjukkan untuk mencapai pasar. G. Tujuan Promosi Tujuan dari kegiatan promosi mempunyai hubungan erat dengan sebuah kerangka tindakan yang disebut dalam bentuk singkatan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) yaitu : 1. Mendapatkan perhatian (Attention) 2. Mempertahankan minat (Interest) 12 3. Menimbulkan keinginan (Desire) 4. Memperoleh perlakuan (Action) Mendapatkan perhatian (attention) adalah diperlukan lebih dulu jika pembeli potensial sudah mulai menyadari terhadap penawaran perusahaan. Kemudian, dengan adanya komunikasi akan terdapat kesempatan untuk menciptakan minat calon pembeli dan untuk dipertahankan seterusnya. Menimbulkan keinginan (desire) akan berpengaruh baik terhadap proses evaluasi. Dan Memperoleh perlakuan (action) terjadi dari tahap percobaan, keputusan dan konfirmasi. H. Pengertian Artis atau Model Iklan Artis menurut Badudu J.S. (2003 : 29) yaitu seniman dan seniwati (penyanyi, pemain film atau sinetron, dramawan atau dramawati). Artis mewakili suatu gaya hidup yang ideal dimana sebagian orang atau paling tidak penggemar dan pengikutnya ingin meniru gaya hidup tersebut. Badudu J.S. (2003 : 229) juga mengartikan model sebagai orang yang dipakai sebagai contoh, barang tiruan dalam bentuk kecil. Sedangkan ahli lain (Yasyin, 1997 : 334) mendefinisikan model sebagai mode, ragam, acuan, ukuran, yang dicontoh. Jadi pada umumnya yang dimaksud dengan artis atau model iklan adalah bintang film, bintang TV, dan atlit yang menimbulkan daya tarik bagi sekelompok segmen tertentu. Misalnya untuk mempengaruhi niat beli atau keputusan pembelian konsumen. 13 I. Pengertian Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power Model Iklan Attractiveness model iklan diindikasikan dengan model iklan suatu produk tertentu dirasa menarik, berkelas, idola kaum muda dan dipandang sebagai selebritis yang mempesona. Trustworthiness model iklan adalah berkaitan dengan model iklan produk tertentu dapat dipercaya (believability) oleh pemirsa (audience), model iklan jujur (honesty) dalam menyampaikan pesan iklan, dan model iklan merupakan cerminan image produk yang dibintangi. Expertise model iklan adalah hal model iklan suatu produk tertentu mampu memerankan karakter tokoh yang dibintangi dengan baik, mempunyai keahlian dalam berakting dan merupakan selebritis yang berkualitas. Power model iklan merupakan proses “menuruti” (complience) yang timbul melalui suatu hubungan kekuatan diantara para peserta dalam sebuah proses komunikasi (Shimp dalam Hermawan, 1999 : 256). Dalam hal ini si penerima pesan (audience) mengikuti usaha-usaha persuasif dari sumber (source) karena sumber tersebut memiliki kekuatan (power) untuk menentukan “rewards” dan “punishment”. J. Produk Produk yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1994 : 54). 14 Kotler bersama dengan A.B. Susanto (2001 : 560) juga mendefinisikan produk sebagai apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sedangkan produk baru didefinisikan sebagai barang dan jasa yang pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh sebuah perusahaan (Swastha D.H. dan Irawan, 2005 : 181). Jadi dengan kata lain, produk merupakan apa saja yang dapat ditawarkan atau dijual ke pasar yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. K. Periklanan dan Tujuan Periklanan Kegiatan periklanan (sebagai bagian dari marketing mix) yang dilakukan perusahaan tergantung pada beberapa faktor, seperti : 1. Jenis produk 2. Sifat pasarnya 3. Keadaan persaingan, dan lain sebagainya Dengan adanya berbagai faktor tersebut di mana setiap perusahaan mempunyai perbedaan, kegiatan periklanan yang dilakukan juga berbeda. Pada umumnya, tujuan utama perusahaan adalah mencari laba. Konsekuensinya, manajer harus memilih alternatif periklanan yang dapat menciptakan nilai sekarang (present value) tertinggi untuk laba jangka 15 panjangnya. Sedangkan organisasi non laba lebih mementingkan manfaat daripada laba. Tujuan periklanan bagi suatu barang akan tergantung pada tahap yang ada di dalam siklus kehidupan produk (product life cycle) tersebut. Biasanya periklanan produk baru dilakukan untuk : 1. Memberikan kesadaraan pada pembeli tentang adanya produk baru tersebut. 2. Mendorong distribusi merek baru. 3. Menunjukkan kepada pembeli dengan suatu alasan bagi pembelian produk tersebut. Semua itu ditujukan untuk mempertahankan posisi pasar produk tersebut. Sedangkan pokok dari periklanan adalah untuk meningkatkan permintaan bagi produk. Permintaan dapat ditingkatkan dengan cara : 1. Menaikkan jumlah pembeli. 2. Dan atau menaikkan tingkat penggunaan barang di antara pembeli yang ada. L. Media Media merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan periklanan. Media bukanlah suatu alat penyampaian berita yang pasif, bahkan sering media itu dapat mempengaruhi efektivitas beritanya. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam pemilihan media periklanan yaitu : 1. Produk yang diiklankan 2. Sistem distribusi produknya 3. Editorial 16 4. Kemampuan teknis media 5. Strategi periklanan saingan 6. Sasaran yang dapat dicapai 7. Karakteristik media 8. Biaya Dalam kenyataan sering kita jumpai bahwa perusahaan menggunakan beberapa media sekaligus dalam periklanannya. Misalnya, di samping menggunakan media televisi juga menggunakan media surat kabar, slogan dan kemasan atau tampilan produk yang menarik. Hal ini dipandang perlu karena masing-masing jenis media memiliki karakteristik yang berbeda. M. Penelitian Sebelumnya Noviandra (2006) dengan judul “Analisis Pengaruh Model Iklan terhadap Perilaku Pembelian Remaja : Kasus Bintang Akademi Fantasi Indosiar (AFI)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Variabel attractiveness, trustworthiness dan expertise berpengaruh secara signifikan terhadap niat beli konsumen dan juga berpengaruh secara signifikan terhadap rekomendasi konsumen pada orang lain. (2) Ada perbedaan perilaku pemberian rekomendasi pada orang lain maupun pada niat beli konsumen diantara kelompok pria dan kelompok wanita. Teknik pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling, yaitu remaja yang pernah melihat iklan yang dibintangi oleh bintang AFI dan 17 tinggal di Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 386 orang. Sedangkan, variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel terikat yaitu variabel niat beli dan variabel rekomendasi pada orang lain. Variabel bebas terdiri dari variabel attractiveness, variabel trustworthiness dan variabel expertise. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Untuk menguji apakah koefisien regresi valid atau tidak, maka digunakan uji t. Alat analisis yang kedua adalah independent sample t test. Hasil regresi berganda untuk niat beli menunjukkan bahwa koefisien regresi attractiveness sebesar 0,383, koefisien regresi trustworthiness sebesar 0,133 dan koefisien regresi expertise sebesar 1,46. Sesuai uji signifikansi terbukti bahwa variabel attractiveness, trustworthiness dan expertise memberikan pengaruh secara signifikan. Ketiga variabel tersebut bertanda positif yang menunjukkan bahwa semakin tinggi attractiveness, trustworthiness dan expertise akan mengakibatkan kenaikan variabel terikat. Koefisien regresi variabel attractiveness ternyata menunjukkan bahwa variabel ini memberikan pengaruh yang paling besar pada variabel niat beli responden akan produk iklan yang dibintangi oleh bintang AFI. Sedangkan variabel expertise memberikan pengaruh yang paling kecil pada variabel rekomendasi pada orang lain. Dari analisis independent sample t test terbukti bahwa rata-rata kelompok wanita lebih besar dari pada kelompok pria. Dari uji t diketahui ada perbedaan itu signifikan sehingga bisa disimpulkan bahwa kelompok pria dan kelompok wanita mempunyai perilaku yang berbeda 18 dalam memberikan rekomendasi pembelian produk yang dibintangi oleh bintang AFI pada orang lain. Hasil uji beda variabel rekomendasi menunjukkan bahwa variabel niat beli rata-rata kelompok wanita pada variabel ini lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pria. Dan dari uji beda dengan probabilitas 5 persen diperoleh hasil bahwa dua kelompok ini ternyata berbeda, sehingga bias ditarik kesimpulan bahwa, pria dan wanita mempunyai perbedaan perilaku niat beli produk yang dibintangi oleh bintang AFI. N. Kerangka Pemikiran Teoritis Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis menyususun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut : Attractiveness Model Iklan (X1) Trustworthiness Model Iklan (X2) Niat Beli Ulang Konsumen (Y) Expertise Model Iklan (X3) Power Model Iklan (X4) Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 19 Dimana : : Pengaruh secara parsial. : Pengaruh secara simultan. O. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya. Jawaban yang diungkapkan dalam hipotesis masih didasarkan atas teori-teori yang relevan dan belum dilakukan suatu pengujian terhadap data-data yang dikumpulkan. Karena masih dilakukan pengujian, maka hasilnya bisa saja menyimpang dari pernyataan hipotesis atau sesuai dengan jawaban sementara (Widayat dan Amirullah, 2002 : 30). Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah : 1. Attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara simultan berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen. 2. Attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan secara parsial berpengaruh positif terhadap niat beli ulang konsumen. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Umar (dalam Wicaksono, 2005 : 30), studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeruluh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya. Penelitian ini hanya dilakukan pada obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang diteliti. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian : Kampus I, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni 2008. C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah kalangan para mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tanpa memandang angkatan dan jenis kelamin. 20 21 2. Obyek penelitian Obyek penelitian ini adalah pengaruh attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan terhadap niat beli ulang konsumen. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah niat beli ulang konsumen. E. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh individu sendiri (Boedijoewono, 2001 : 12). Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti hasil dari wawancara, kuesioner, dan observasi. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh fihak lain (Boedijoewono, 2001 : 12). 22 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu : 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiono, 1999 : 135). 2. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui halhal dari respondennya sedikit atau kecil (Sugiono, 1999 : 130). 3. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Observasi harus dilakukan secara teliti dan sistematis untuk mendapatkan hasil yang bisa diandalkan (Utari B.R., 2005 : 23). G. Teknik Pengukuran Data Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala likert, karena metode ini mudah dipahami. Metode skala likert ini menjelaskan responden diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap jawaban diberi skor berupa : 23 Sangat setuju (SS) =4 Setuju (S) =3 Tidak setuju (TS) =2 Sangat tidak setuju (STS) = 1 H. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi atau Universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuansatuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto Ps. dan Subagyo, 2000 : 107). Populasi dalam penelitian ini adalah jenis populasi tidak terbatas yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild. 2. Sampel Menurut Djarwanto Ps. dan Subagyo (2000 : 108) sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah populasinya). Karena dalam penelitian ini adalah jenis populasi tidak terbatas yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild, maka penulis memutuskan menggunakan sebanyak 100 orang mahasiswa atau responden sebagai jumlah sampel secara umum. 24 I. Sampling Sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan untuk mengambil sampel (Djarwanto Ps. dan Subagyo, 2000 : 111). Sedangkan Nawawi (dalam Utari B.R., 2005 : 15) mendefinisikan sampling atau teknik pengambilan sampel sebagai cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi. Agar sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, maka penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan Non Random Sampling yaitu dengan teknik purposive sampling yang artinya pengambilan sampel hanya untuk mahasiswa yang pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild. J. Teknik Pengujian Instrumen Teknik pengujian instrument dapat dilakukan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Pengukuran atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut 25 dapat diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item pertanyaan terhadap skor total. Rumus koefisien korelasi Product Moment (Sutrisno dalam Utari BR, 2005 : 29): Dimana : rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment) X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden Y : Total butir dari jawaban responden X : Jumlah skor butir XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y N : Banyaknya sampel uji coba Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut : a. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. 26 2. Uji Realibilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005 : 57). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus C r o n b a c h ’ s Alpha. Rumus C r o n b a c h ’ s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. Rumus C r o n b a c h ’ s Alpha : Keterangan : r 11 : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : Jumlah varian butir : Varian total 27 K. Alat Analisis Data Menghitung pengaruh attractiveness, trustworthiness, expertise dan power model iklan terhadap niat beli ulang konsumen dalam iklan rokok Star Mild dapat menggunakan alat analisis Regresi. Pertimbangan penulis menggunakan alat analisis Regresi karena walaupun sifat asli data ordinal (persepsi) tetapi setelah dianalisis diasumsikan data menjadi interval (tingkatan). Persamaan Regresi Linier Berganda (Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 2000 : 309) : Y = a + b1X1 + b2X2 b3X3 + b4X4 Dimana : Y : Niat beli ulang konsumen a : Konstanta b1 ; b2 ; b3 ; b4 : Koefisien regresi X1 : Attractiveness model iklan X2 : Trustworthiness model iklan X3 : Expertise model iklan X4 : Power model iklan L. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas (Sunyoto, 2007 : 89 - 90) Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari atas dua atau lebih variabel bebas (independent variabel) (X1, X2, X3, X4,…Xn), dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keeratan) 28 hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4, dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r 0,60). Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat digunakan cara lain yaitu dengan : a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik ( ). b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. Nilai tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut : 1) Besar nilai tolerance ( ) : = 1 / VIF 2) Besar nilai variance inflation faktor (VIF) : VIF = 1 / Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : hitung < dan VIF hitung > VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : dan VIF hitung < VIF. hitung > 29 2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas (Sunyoto, 2007 : 93 - 94) Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians sama disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Misalkan : a. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas A yaitu 70, 69, 71, 73, 70 cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya kecil, kejadian ini disebut homoskedastisitas. b. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40 cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi karena selisihnya besar, kejadian ini disebut heteroskedastisitas. Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melaui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang mempunyai variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil). Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang. 30 3. Uji Asumsi Klasik Normalitas (Sunyoto, 2007 : 95 - 102) Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Cara Statistik Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva (skewness = 3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis = 4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel. 1) Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) : Z skewness = Skewness / 6 / N atau Z 3 = 3 / 6/N 2) Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) : Z kurtosis = Kurtosis / 24 / N atau Z 4 = 4 / Dimana N = banyak data. 24 / N 31 Ketentuan analisis : a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Z 3 atau Z 4) < Z tabel. Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96. b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Z 3 atau Z 4) > Z tabel. Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96. b. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan tidak cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan. Cara normal probality plots lebih handal daripada cara grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal. 32 4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi (Sunyoto, 2007 : 104 - 105) Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut : a) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2) b) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 DW +2 c) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2 M. Pengujian Hipotesis Dalam statistik, hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol (H0) merupakan pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (sampel). Sebaliknya, di lain pihak ada hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara parameter dan statistik (Emory dalam Sumarni dan Wahyuni, 2006 : 112). Menguji hipotesis berarti menaksir parameter populasi berdasar data sampel, yaitu point estimate dan interval estimate. Point estimate merupakan taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel. 33 Kemudian, interval estimate merupakan suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel. Sedangkan menurut Purwanto S.K. (2004 : 523 – 524), pengujian hipotesis digunakan untuk melihat apakah variabel bebas mampu secara menyeruluh bersama-sama menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas. 1. Uji Global (Uji-F) Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeruluh dari variabel bebasnya X1, X2, X3,...Xn untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam uji F yaitu : a. Menyusun hipotesis Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas. Penyusunan hipotesis selalu ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol selalu mengandung unsur kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien regresi sama dengan nol. Sedangkan hipotesis alternatif adalah koefisien regresi tidak sama dengan nol. Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : H0 : b1; b2; b3; b4 0 Ha : b1; b2; b3; b4 minimal atau salah satu lebih besar (>) dari 0 34 b. Menentukan daerah keputusan hipotesis Pengujian ini menggunakan tabel F. Derajat bebas pembilang pada kolom, derajat penyebut pada baris dan taraf nyata perlu diketahui terlebih dahulu sebelum mencari nilai F-tabel. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan taraf nyata sebesar 5%. Derajat pembilang menggunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel dikurangi 1. Sedangkan derajat penyebut menggunakan n-k yaitu banyaknya pengamatan dikurangi jumlah variabel. c. Menentukan nilai F-hitung Nilai F-hitung dapat ditentukan dengan rumus : ! Dimana : F : Nilai F-hitung R2 : Nilai koefisien korelasi K : Jumlah variabel n : Jumlah sampel " # d. Menentukan daerah keputusan Menentukan wilayah H0 dan Ha serta membandingkan dengan nilai F-hitung utnuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima H a. 35 Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima F-hitung Bagan 3.1 Uji F satu sisi kanan (positif) e. Memutuskan hipotesis Nilai F-hitung value F-tabel pada 0,05 atau F-hitung pada p- 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai F-hitung < F-tabel pada 0,05 atau F-hitung pada p- value > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. 2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Menurut Purwanto S.K. (2004 : 525 – 527) uji signifikan parsial adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebas. Langkah-langkah dalam melakukan uji-t adalah sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : 36 H0 : b1; b2; b3; b4 0 Ha : b1; b2; b3; b4 > 0 b. Menentukan daerah kritis Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas yaitu n-k dan taraf nyata . c. Menentukan nilai t-hitung Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2, b3 dan b4 dapat dirumuskan sebagai berikut : t-hitung $"% % Dimana : t-hitung : Nilai yang dicari r : Koefisien korelasi antara hipotesis 1 dan hipotesis 2 dengan niat beli ulang konsumen n : Jumlah sampel d. Menentukan daerah keputusan Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak Ha dengan derajat bebas dan taraf nyata. Daerah Ho ditola k Daerah Ho diterima 0 t ( ; n-k) Bagan 3.2 Uji t Satu sisi kanan (positif). 37 e. Menentukan keputusan Nilai t-hitung t-tabel pada 0,05 atau t-hitung pada p-value 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai t-hitung < t-tabel pada 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. 38 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma 1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI tahun 1950-an disambut baik oleh paraimam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.) ketika itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Setelah mendapat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Empat jurusan pertama PTPG Sanata Dharma, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. 38 39 Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia). 2. Perkembangan Selanjutnya Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de facto FKIP Sanata Dharma tetap berdiri sendiri. Untuk menghilangkan keganjilan ini, pemerintah menetapkan agar FKIP harus berdiri sendiri dan berubah menjadi IKIP. Dengan ini FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Sejak saat itu Sanata Dharma banyak mengalami perkembangan yang meliputi banyak 40 aspek, baik yang menyangkut perkembangan sarana, fisik, administrasi, sistem pengajaran atau kurikulum dan visi-misi kepada masyarakat. Misalnya, IKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Agar Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April 1993 berdasarkan SK Mendikbut No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan ini, diharapkan Universitas Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sanata Dharma akhirnya terdorong untuk memperluas program pendidikannya. Selain tetap membuka pendidikan guru FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma juga membuka beberapa fakultas baru. Hingga kini Universitas Sanata Dharma memiliki 7 Fakultas dengan 26 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Selain itu perkembangan selanjutnya meliputi aspek-aspek lainya seperti, sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat. 41 3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma : a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976) c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006) h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang) 4.. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma a. Visi Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis. 42 b. Misi Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga mengembangkan segi pendidikan humanis dan dialogis yang intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional. Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma : Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilainilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi. 5. Tujuan Fakultas Ekonomi a. Fakultas Ekonomi (FE) USD bertujuan untuk : 1) Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan atau organisasi. 43 2) Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. b. Program Studi Fakultas Ekonomi 1) Program Studi Akuntansi a) Misi Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi para pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat. Pengembangan dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah menjadi tuntutan yang mutlak bagi mereka yang berhubungan dengan dunia bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis. Untuk menjawab tantangan tersebut Jurusan atau Prodi Akuntansi memfokuskan misinya pada penyiapan sumber daya manusia di bidang akuntansi yang profesional, berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan di bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam dunia bisnis. 2) Penyelenggaraan Penyelenggaraan program akuntansi bertujuan untuk : pendidikan S1 dalam bidang 44 a) Menghasilkan tenaga profesional di bidang akuntansi. b) Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam pengelolaan informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dunia bisnis. c) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar. d) Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai internal auditor maupun external auditor (akuntan publik) dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih banyak. Untuk mencapai tujuan program S1 Jurusan atau Prodi Akuntansi, diselenggarakan perkuliahan tatap muka, pemberian tugastugas terstruktur maupun tugas mandiri baik teori maupun praktikum kepada mahasiswa. Berbagai variasi metode belajar mengajar juga dikembangkan sesuai dengan materi mata kuliah, seperti metode studi kasus, diskusi, seminar, praktikum di UPT Komputer (BAPSI) atau di Laboratorium Komputer FE, tugas lapangan, dsb. Mengingat bahwa penyediaan informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu menjadi misi program studi, maka pemahaman mahasiswa akan kemajuan di bidang teknologi informasi menjadi sangat esensial. Untuk itu dipadukanlah perkuliahan teori dengan berbagai aplikasi program komputer serta ditawarkan berbagai mata kuliah yang terkait dengan teknologi informasi sebagai mata kuliah pilihan. Untuk 45 mengembangkan dan menjawab tantangan bisnis, Jurusan atau Prodi perubahan Akuntansi senantiasa lingkungan berusaha memperbaharui buku-buku praktikum akuntansi baik secara manual maupun terkomputerisasi, serta berusaha mendapatkan informasi mengenai isu-isu kontemporer di bidang akuntansi dan mengembangkan program aplikasi komputer ke dalam berbagai mata kuliah pokok. Para dosen di Jurusan atau Prodi Akuntansi berkualifikasi cukup memadai, yang terdiri dari sejumlah master lulusan dalam dan luar negeri, akuntan, konsultan perusahaan maupun para praktisi di dunia usaha. Secara rutin para konsultan perusahaan dan para praktisi diundang untuk mengisi perkuliahan agar dapat menjembatani apa yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan dengan praktek nyata dalam dunia usaha baik usaha jasa secara umum, perbankan, manufaktur, perdagangan, maupun industri sektor publik. Penataran, seminar, lokakarya dan kerja sama dengan pihak luar, baik lembaga pendidikan dalam negeri maupun luar negeri serta kalangan dunia usaha bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia (pendidikan, pelatihan, penelitian) mendapatkan perhatian besar. Mahasiswa diharapkan berperan serta aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Mereka dituntut disiplin dalam mengikuti kuliah, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan mengembangkan diri sendiri demi tercapainya harapan bersama. 46 3) Kurikulum Kurikulum di Jurusan atau Prodi Akuntansi dirancang dalam paket-paket per semester sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dalam jangka waktu 4 tahun, bahkan bias kurang dari waktu tersebut bagi mahasiswa berprestasi. Jurusan Akuntansi memilih konsentrasi pada bidang audit dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang dapat bekerja sebagai internal auditor di perusahaanperusahaan atau sebagai external auditor di kantor akuntan publik. Oleh karena itu mata kuliah yang ditawarkan lebih banyak di konsentrasikan ke bidang audit. 4) Fasilitas Penunjang Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah : a) Perpustakaan b) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus c) Jaringan Internet d) Lab Komputer Akuntansi e) Pojok Bursa Efek Jakarta f) Pusat Pengembangan Akuntansi g) Pusat Pengembangan Ekonomi 47 b. Program Studi Manajemen 1) Misi Indonesia sudah memasuki abad ke-21. Hambatan-hambatan perdagangan antar-negara semakin berkurang, sehingga lalu-lintas modal, barang, jasa dan sumber daya manusia akan terjadi begitu mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin terbatas, yang juga akan mewarnai abad ke-21, memerlukan kesadaran terhadap lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan akan peningkatan kualitas hidup semakin diperlukan. Sementara itu peran dan pengetahuan konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan bisnis hanya akan sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan kepentingan masyarakat luas. Untuk menjawab tantangan itu, Jurusan / Prodi Manajemen memfokuskan misinya untuk menyiapkan calon manajer profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan perusahaan/lembaga tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri : a) berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi; b) beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan organisasi; c) berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan. 2) Penyelenggaraan Penyelenggaraan kuliah di Jurusan atau Prodi Manajemen diberikan dengan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur maupun mandiri. Di samping itu juga ada study tour ke perusahaan, 48 mengundang pakar atau praktisi untuk memberikan ceramah, seminar dan lain sebagainya. Penggunaan komputer semakin ditekankan sehingga sejak dini mahasiswa sudah terbiasa dengan alat-alat modern. Untuk membantu terbentuknya kematangan pribadi diciptakan suasana dialogis, tertib, disiplin, kuliah teratur, dan didukung kegiatan di luar kuliah. Jumlah dan kualifikasi dosen Jurusan atau Prodi Manajemen cukup memadai. Hampir semua dosen telah berhasil menyelesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang relevan dengan Jurusan / Prodi Manajemen. Upaya-upaya untuk peningkatan mutu dosen terus dilakukan dengan cara aktif mengikuti berbagai seminar, lokakarya, pelatihan dan sarasehan. Pengiriman untuk studi lanjut para dosen mendapat perhatian utama, sementara itu penelitian bagi para dosen juga terus digalakkan. 3) Dosen Jumlah seluruh dosen pengajar di prodi Manajemen hingga tahun ajaran 2007/2008 mencapai 23 orang. Dan hampir semua dosen telah berhasil menyalesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang relevan dengan jurusan manajemen. Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu dosen terus dilakukan oleh fakultas, misalnya dengan mengikut sertakan para dosen pada pelatihan atau seminarseminar besar, sarasehan, atau lokakarya dan lebih penting lagi pengiriman untuk studi lanjut para dosen menjadi perhatian utama dari Fakultas Ekonomi. Para pemimpin Fakultas dan Program Studi juga 49 selalu melakukan pengawasan dan perbaikan secara terus-menerus terhadap sistem kurikulum dan sistem pengajaran yang di berlakukan para dosen kepada Mahasiswa. 4) Kurikulum Kurikulum untuk Program Studi Manajemen disusun dengan mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 056/U/1994 tertanggal 19 Maret 1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Menteri Nomor : 0313/TJ/1994 tertanggal 30 November 1994 tentang Kurikulum yang berlaku secara nasional Program Sarjana Ilmu Ekonomi. 5) Fasilitas Penunjang Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah : a) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus b) Perpustakaan c) Jaringan Internet d) Pojok Bursa Efek Jakarta e) Pusat Pengembangan Manajemen f) Pusat Pengembangan Ekonomi 50 B. Perusahaan Bentoel 1. Sejarah Bentoel Perjalanan Bentoel bermula pada tahun 1930-an ketika Ong Hok Liong, yang memperoleh keahlian ayahnya di perusahaan penjualan tembakau, memutuskan membuka perusahaan rokok kretek sendiri. Bersama istrinya, Liem Kiem Kwie Nio, ia memulai perusahaan rokok kretek kecilThe Strootjes Fabriek Ong Hok Liong. Keyakinan Ong di bisnis pengolahan tembakau, digabung dengan kemampuan manajemen istrinya, membawa bisnis rokoknya tumbuh, yang kemudian tahun 1951 berubah menjadi perusahaan PT Perusahaan Rokok Rokok Tjap Bentoel. Menjelang akhir tahun 1960-an, Bentoel menjadi perusahaan rokok modern dengan memperkenalkan rokok filter olahan mesin ke pasar, yang kemudian diadopsi menjadi standard industri rokok di Indonesia. Dalam dua dekade berikutnya, Bentoel tumbuh dengan pesat dan menempatkan dirinya di garda depan industri olahan tembakau di tanah air. Dalam usahanya untuk melakukan ekspansi bisnis, tahun 1984 Bentoel bekerja sama dengan perusahaan rokok putih Amerika Phillip Morris Inc. Bentoel mendapat kepercayaan untuk menjadi pembuat dan penyalur tunggal rokok terkenal di dunia, Marlboro. Tapi jalan tidak selamanya mulus karena depresiasi rupiah pada akhir tahun 1980-an menimbulkan kesulitan keuangan kepada perusahaan. Sesaat sebelum Indonesia mengalami krisis moneter, Bentoel menginvestasikan uang dalam jumlah besar untuk memperbarui sistem manufakturnya dengan menghadirkan mesin-mesin primer dan sekunder 51 yang baru dan otomatis, serta mesin-mesin cetak terbaru pula. Langkah tersebut membuat perusahaan terbebani utang besar, sampai akhirnya pada tahun 1991 Grup Rajawali mengambil alih manajemen Bentoel. Pada tahun 1991, Kelompok Rajawali ditunjuk sejumlah kreditor utama lokal untuk mengambil alih manajemen Bentoel sekaligus menangani proses restrukturisasi utang Bentoel. Posisi-posisi manajemen penting ditempati sejumlah profesional dan eksekutif yang berkompeten di bidangnya, momen ini menjadikan Bentoel mengalami transformasi dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang dikelola secara professional. Tugas pertama manajemen baru adalah mengurangi beban hutang Bentoel terhadap kreditor lokal dan asing sekaligus membenahi masalah keuangan perusahaan. Setelah berhasil merestrukturisasi hutang perusahaan pada tahun 1995 dan 1997, manajemen Bentoel akhirnya dapat berkonsentrasi untuk melakukan pengembangan bisnis dan perubahan struktur perusahaan. Tahun 1996, Bentoel memposisikan dirinya di pasar rokok rendah tar dan rendah nicotine, dengan meluncurkan merek Star Mild. Perseroan kemudian berturut-turut meluncurkan sejumlah produk di segmen ini termasuk Bentoel Mild (1999), Country (1999), X Mild and Country Light (2004) dan Club Mild (2006). Bentoel memasuki pasar rokok putih pada tahun 1984 ketika Philip Morris masuk ke Indonesia dan sekaligus mempercayakan produksi dan distribusi rokok terkenal Marlboro kepada Bentoel. Dari tahun 1984-1998, Bentoel adalah produsen dan penyalur tunggal produk-produk rokok Philip Morris Indonesia, sebuah bukti akan 52 posisi Bentoel sebagai salah satu manufactur tembakau kelas dunia. Di akhir tahun 1998, Philip Morris mendirikan perusahaan produksinya, yaitu PT Philip Morris Indonesia (PT. PMI) , dan mulai memproduksi rokoknya sendiri, akan tetapi Bentoel tetap memiliki hak eksklisif untuk mendistribusikan produk-produk Philip Morris. Bentoel kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok yang disegani di tanah air. Konsep portofolio brand manajemen yang berimbang baik dalam segment SKT (Sejati, Rawit, Prinsip), SKM (Bentoel Biru, Inter Biru, Star Mild, Bentoel Mild, X Mild, dan Club Mild), maupun SPM (Country) telah menjadikan Bentoel sebagai perusahaan yang selalu siap menghadapai tantangan pasar. Dengan terbukanya pasar regional, Bentoel juga melakukan ekspansi dengan memasuki pasar regional dan tetap optimis untuk dapat melayani permintaan pasar regional dan intenasional sekarang dan di masa depan. 2. Visi dan Misi Bentoel a. Visi Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan dalam industri rokok domestik. b. Misi Menyediakan produk-produk inovatif bermutu tinggi yang memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen sekaligus memberikan manfaat bagi semua stake holders (pemegang saham). 53 3. Profil Singkat Perusahaan Bentoel Dengan pengalaman lebih dari 75 tahun di industri rokok, Grup Bentoel adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Perusahaan induk adalah PT Bentoel Internasional Investama, perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. PT Bentoel Internasional Investama memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT. Bentoel Prima dan PT Lestari Putrawirasejati. PT. Bentoel Prima memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. PDI Tresno, PT. Taman Bentoel, dan PT. Subur Aman. PT. Subur Aman memiliki anak perusahaan yaitu PT. Amiseta. Menyadari pentingnya profesionalisme dalam operasional perusahaan, Grup Bentoel telah mentransformasi dirinya dari sebuah perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang dijalankan secara professional. 4. Produk Bentoel a. Bentoel Biru 1) Diluncurkan kembali pada awal tahun 2007 dengan cita rasa baru dan kemasan yang inofatif (menggunakan kertas hologram) 2) Tersedia dalam pak isi 12 dan 16 batang 3) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah 4) Bentoel Biru menawarkan sensasi cita rasa baru dan penghargaan dengan memberikan rasa bangga sebagai manusia Indonesia 54 b. Bentoel Sejati 1) Salah satu pilar rokok kretek Bentoel 2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah ke bawah 3) Bentoel Sejati memberikan penghargaan kepada target konsumennya dengan memberikan rasa bangga terhadap kerja keras mereka c. Club Mild 1) Rokok Rendah Tar dan Rendah Nikotin, diluncurkan pada tahun 2006 2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah 3) Club Mild adalah wadah untuk sekelompok orang yang memiliki nilai/ aspirasi dan semangat yang sama untuk maju bersama d. Country 1) Brand Bentoel terkemuka di segmen Rokok Putih, diluncurkan secara nasional pada tahun 2003 2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah 3) Country simbol maskulinitas yang divisualkan melalui petualangan 4) Produk kualitas tinggi dengan reputasi internasional e. Prinsip 1) Rokok Kretek Tangan, diluncurkan pada tahun 1994 2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah 3) Prinsip menawarkan "value" terbaik dengan memberikan produk kualitas tinggi dengan harga yang kompetitif 55 f. Rawit 1) Rokok kretek tangan terbaru Bentoel, diluncurkan pada tahun 2004 2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah ke bawah 3) Rawit menawarkan "value" terbaik dengan memberikan cita rasa yang memuaskan dengan harga yang terjangkau g. Star Mild 1) Rokok premium rendah tar dan rendah nikotin, diluncurkan tahun 1997 2) Ditargetkan untuk konsumen muda-dewasa kelas menengah ke atas 3) Star Mild memicu hasrat dan obsesi target konsumennya untuk mengetahui bagaimana mengejar impian dalam hidupnya 4) Tersedia dalam pak isi 16 batang 5) Terdiri dari dua varian yaitu Star Mild dan Star Mild Cool Menthol h. X Mild 1) Rokok rendah tar dan rendah nikotin, diluncurkan tahun 2004 2) Ditargetkan untuk konsumen dewasa kalangan menengah 3) X Mild mengajak target konsumennya untuk mengekspresikan dengan bebas gaya hidup anak muda sepenuhnya 56 5. Star Mild Star Mild adalah rokok premium rendah tar dan rendah nikotin yang diluncurkan oleh Bentoel pada tahun 1997. Rokok ini ditargetkan untuk konsumen muda-dewasa kelas menengah ke atas. Star Mild diharapkan dapat memicu hasrat dan obsesi target konsumennya untuk mengetahui bagaimana mengejar impian dalam hidupnya. Tersedia dalam pak isi 16 batang. Terdiri dari dua varian yaitu Star Mild dan Star Mild Cool Menthol. 6. Slogan Star Mild Star Mild memiliki beberapa slogan yang terdengar cukup akrab bagi konsumennya yaitu “Losta Masta”, “Bikin Hidup Lebih Hidup”, “Apa Obsesimu??”, dan “Lebih Punya Taste Lebih Terobsesi”. 7. Iklan Star Mild Iklan rokok Star Mild di TV sering disajikan dengan menampilkan artis-artis terkenal atau kocak sebagai model iklannya. Iklan tersebut juga terdiri dari berbagai macam versi iklan yaitu : a. Iklan Star Mild versi Obsesi : Selebritis b. Iklan Star Mild versi Obsesi : Sutradara #1 c. Iklan Star Mild versi Obsesi : Sutradara #2 d. Iklan Star Mild versi Obsesi : Penjinak Buaya 57 8. Model Iklan Star Mild Beberapa bintang atau model iklan Star Mild yang merupakan artis terkenal yaitu seperti diantarannya : a. Alice Norin Alice Norin (lahir di Norwegia, tanggal 21 Juni ‘1987) adalah model dan pemain sinetron berkebangsaan Indonesia. Alice mengawali karir di dunia model sejak berusia 13 tahun. Selain di dunia modeling, Wanita blasteran Norwegia-Manado-Sunda ini pun menjajaki dunia peran dengan membintangi beberapa sinetron. Tak hanya layar kaca, anak sulung dari 3 bersaudara ini juga merambah layar lebar. Film perdana Alice bergenre horor dengan judul “Psikopat” (2005). Alice juga menjadi model iklan Star Mild versi Obsesi : Sutradara #1. b. Ibnu Jamil Ibnu Jamil pemain sinetron kelahiran 30 April ‘1982 ini sudah membintangi sejumlah sinetron dan beberapa film. Sinetron perdananya adalah “Seandainya” yang di produksi Multivision Plus. Karier pesinetron ini mulai di perhitungkan sejak membintangi sinetron “Cinta 2020”. Ibnu Jamil juga ikut bermain dalam film “Kuntilanak” ini menimba ilmu di Universitas Mercu Buana dan sudah mebintangi sejumlah produk iklan. Dan iklan yang mengangkat namanya ialah iklan rokok Star Mild versi Obsesi : Jadi Selebriti. 58 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi jenis kelamin, jurusan atau program studi, usia, status tempat tinggal, uang saku rata-rata perbulan, lamanya merokok, informasi responden tentang menyaksikan iklan rokok Star Mild, informasi responden tentang mengetahui model iklan rokok Star Mild, informasi responden tentang mengkonsumsi rokok Star Mild, dan keunggulan dari rokok Star Mild. Analisis kuantiatif terdiri atas uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen), uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F, dan uji t. Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi Attractiveness model iklan (X1), Trustworthiness model iklan (X2), Expertise model iklan (X3), dan Power model iklan (X4) terhadap variabel terikat yaitu Niat Beli Ulang konsumen rokok Star Mild (Y). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 15.0 for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel ‘2007. Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi Product Moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai r tabel. Sementara teknik Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen. 58 59 A. Karakteristik Responden Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti, kemudian dilakukan pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif. Data analisis responden ini diklasifikasikan berdasarkan : 1. Jenis Kelamin Responden Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Pria 88 Wanita 12 Total 100 Sumber : Data Primer diolah, 2008. Persentase 88% 12% 100% Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 88 orang atau sebesar 88% dan sisanya sebanyak 12 orang atau sebesar 12% adalah wanita. Rokok Star Mild ini kebanyakan dikonsumsi oleh pria karena biasanya pria sebagai perokok aktif dan wanita sebagai perokok pasif. 60 2. Program Studi atau Jurusan Responden Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling yang artinya pengambilan sampel hanya untuk mahasiswa yang pernah menyaksikan iklan dan pernah mengkonsumsi rokok Star Mild. Program Studi atau Jurusan responden dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Manajemen dan Akuntansi. Hasil analisis data berdasarkan Program Studi atau Jurusan dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi atau Jurusan Program Studi Jumlah Manajemen 50 Akuntansi 50 Total 100 Sumber : Data Primer diolah, 2008. Persentase 50% 50% 100% Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden yang berasal dari Program Studi atau Jurusan Manajemen dengan Akuntansi persentasenya seimbang yaitu masing-masing sebesar 50% (50 responden) karena memang dari awal penulis telah membagi 100 responden menjadi dua bagian yaitu 50 responden dari Jurusan Akuntansi dan 50 responden dari Jurusan Manajemen agar proporsinya sama rata. 61 3. Usia Responden Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.3 berikut ini : Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah 17 tahun – 20 tahun 28 21 tahun – 24 tahun 66 Lebih dari 24 tahun 6 Total 100 Sumber : Data Primer diolah, 2008. Persentase 28% 66% 6% 100% Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh kelompok umur 21 – 24 tahun, yaitu 66 (66%) responden, yang disusul oleh kelompok umur 17 – 20 tahun, yaitu 28 (28%) responden, dan lebih dari 24 tahun yaitu 6 (6%) responden. 4. Status Tempat Tinggal Responden Dalam penelitian ini status tempat tinggal responden dikelompokkan menjadi empat kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.4 berikut ini : 62 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal Status Tempat Tinggal Jumlah Rumah Orang Tua 27 Rumah Saudara 13 Kontrak atau Sewa 15 Kos 45 Total 100 Sumber : Data Primer diolah, 2008. Persentase 27% 13% 15% 45% 100% Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan status rumah tinggal, responden didominasi oleh kelompok yang tinggal di kos, yaitu 45 (45%) responden, disusul kelompok yang tinggal di rumah orang tua, yaitu 27 (27%) responden, sewa atau kontrak 15 (15%) dan di rumah saudara 13 (13%) responden. 5. Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden Berdasarkan besar uang saku rata-rata perbulan, responden dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.5 berikut ini : Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden Uang Saku Rata-Rata Perbulan Kurang dari Rp. 500.000,Rp.500.000,- - Rp.800.000,Lebih dari Rp. 800.000,Total Sumber : Data Primer diolah, 2008. Jumlah 38 47 15 100 Persentase 38% 47% 15% 100% 63 Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan sebesar Rp.500.000,- Rp.800.000,- yaitu 47 (47%) responden, yang disusul oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan kurang dari Rp.500.000,- yaitu 38 (38%) responden, dan uang saku lebih dari Rp.800.000,- yaitu 15 (15%) responden. 6. Lamanya Merokok Berdasarkan lamanya merokok, responden dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.6 berikut ini: Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Merokok Lamanya Merokok Jumlah Kurang dari 1 tahun 21 1 sampai 3 tahun 28 4 sampai 5 tahun 20 Lebih dari 5 tahun 31 Total 100 Sumber : Data Primer diolah, 2008. Persentase 21% 28% 20% 31% 100% Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan, lamanya merokok, responden didominasi oleh kelompok yang merokok lebih dari 5 tahun, yaitu 31 (31%) responden, disusul kelompok yang merokok 1 sampai 3 tahun, yaitu 28 (28%) responden, kelompok yang merokok kurang dari 1 tahun, yaitu 21 (21%), dan kelompok yang merokok 4 sampai 5 tahun, yaitu 20 (20%). 64 7. Informasi Responden tentang Menyaksikan Iklan Rokok Star Mild Berdasarkan Informasi Responden tentang menyaksikan iklan rokok Star Mild, responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.7 berikut ini : Tabel 5.7 Karakteristik Responden yang Menyaksikan Iklan Rokok Star Mild Menyaksikan Iklan Rokok Star Mild Pernah Belum Pernah Total Sumber : Data Primer diolah, 2008. Jumlah 95 5 100 Persentase 95% 5% 100% Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa yang pernah menyaksikan iklan Rokok Star Mild sebanyak 95 (95%) responden dan yang belum pernah menyaksikan iklan Rokok Star Mild sebanyak 5 (5%) responden. 8. Informasi Responden tentang Mengetahui Model Iklan Rokok Star Mild Berdasarkan Informasi Responden tentang mengetahui model iklan rokok Star Mild, responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.8 berikut ini : 65 Tabel 5.8 Karakteristik Responden yang Mengetahui Model Iklan Rokok Star Mild Mengetahui Model Iklan Rokok Star Mild Ya Tidak Total Sumber : Data Primer diolah, 2008. Jumlah 83 17 100 Persentase 83% 17% 100% Berdasarkan Tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa yang mengetahui model iklan Rokok Star Mild sebanyak 83 (83%) responden dan yang tidak mengetahui model iklan Rokok Star Mild sebanyak 17 (17%) responden. 9. Informasi Responden tentang Mengkonsumsi Rokok Star Mild Berdasarkan Informasi Responden tentang mengkonsumsi rokok Star Mild, responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.9 berikut ini : Tabel 5.9 Karakteristik Responden yang Mengkonsumsi Rokok Star Mild Mengkonsumsi Rokok Star Mild Pernah Belum Pernah Total Sumber : Data Primer diolah, 2008. Jumlah 87 13 100 Persentase 87% 13% 100% 66 Berdasarkan Tabel 5.9 di atas dapat diketahui bahwa yang pernah mengkonsumsi rokok Star Mild sebanyak 87 (87%) responden dan yang belum pernah mengkonsumsi rokok Star Mild sebanyak 13 (13%) responden. 10. Keunggulan dari Rokok Star Mild Berdasarkan keunggulan dari rokok Star Mild, responden dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.10 berikut ini : Tabel 5.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Keunggulan dari Rokok Star Mild Keunggulan dari Rokok Star Mild Rasa Kemasan Kadar Tar dan Nikotin Harga terjangkau Total Sumber : Data Primer diolah, 2008. Jumlah 22 18 27 33 100 Persentase 22% 18% 27% 33% 100% Berdasarkan Tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan keunggulan dari rokok Star Mild, responden didominasi oleh harga terjangkau sebesar 33 (33%), kadar Tar dan Nikotin 27 (27%), rasa 22 (22%), dan kemasan 18 (18%). 67 B. Analisis Kuantitatif 1. Hasil Uji Validitas Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995 : 123). Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas (df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (satu sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,195. Nilai r tabel ini selanjutnya digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,195. 68 Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel r item-total Atractiveness (X1) 0,614 A1 0,554 A2 A3 0,080 0,506 A4 0,525 A5 0,666 A6 Trustworthiness (X2) 0,544 T1 0,657 T2 0,683 T3 0,659 T4 Expertise (X3) 0,653 E1 0,728 E2 0,564 E3 0,745 E4 Power (X4) 0,682 P1 0,753 P2 0,703 P3 0,667 P4 0,706 P5 0,559 P6 Niat Beli Ulang (Y) 0,404 N1 N2 0,153 0,294 N3 N4 0,100 Sumber : Data Primer diolah, 2008. r tabel Status 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua item-item instrumen penelitian dinyatakan valid karena ada beberapa item yang memiliki nilai r item-total yang lebih kecil dari r tabel. Dengan demikian setelah menghilangkan 3 item yang tidak valid tersebut maka kuesioner dinyatakan valid. 69 2. Hasil Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Setelah diuji validitasnya maka item-item yang tidak valid dihilangkan dan item yang valid dimasukkan ke dalam uji Reliabilitas. Jadi yang akan dihitung ada 21 item, karena 3 item yang tidak valid telah digugurkan. Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel 5.12 berikut ini. Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Cronbach's Alpha N of Items 0,915 21 Sumber : Data Primer diolah, 2008. Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha sebesar 0,915. Ini menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha berada di atas 0,600. 70 3. Hasil Uji Asumsi Klasik Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak terjadi Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi normal, dan tidak terjadi Autokorelasi. Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian ini akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak memenuhi asumsi-asumsi. a. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Tabel 5.13 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Collinearity Statistics Tolerance VIF 0,312 0,755 Atractiveness (X1) 0,993 0,323 Trustworthiness (X2) 1,347 0,181 Expertise (X3) -0,634 0,528 Power (X4) Sumber : Data Primer diolah, 2008. Variabel Jika menggunakan alpha / tolerance = 5% atau 0,05, maka VIF = 5. Dari output besar VIF hitung (VIF Atractiveness = 0,755, VIF Trustworthiness = 0,323, VIF Expertise = 0,181, dan VIF Power = 0,528) di atas 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi Multikolinieritas. 71 b. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot) menggunakan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version) didapatkan titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel bebas tidak terjadi Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas. c. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version) diperoleh grafik histogram yang menunjukkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian juga dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal. d. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Tabel 5.14 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 1,829 Sumber : Data Primer diolah, 2008. 72 Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version) diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,829. Karena nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 DW +2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi Autokorelasi. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version) diperoleh persamaan Y = 1,673 a + 0,018 X1 + 0,076 X2 + 0,126 X3 + 0,014 X4. Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh persamaan Y = 1,673 a + 0,018 X1 + 0,076 X2 + 0,126 X3 + 0,014 X4. Konstanta sebesar 1,673 mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel X1, X2, X3 dan X4, dalam arti masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai sebesar 1,673 unit. Karena t hitung Atractiveness (X1) pada pada = 0,482, Expertise (X3) pada = 0,823, Trustworthiness (X2) = 0,241, dan Power ( X4) pada = 0,842 (yang kesemuanya > 0,05), maka walaupun koefisien regeresi pada Attractiveness sebesar 0,018, Trustworthiness sebesar 0.076, Expertise sebesar 0,126, dan Power sebesar 0,014 maka perubahan masing-masing variabel tersebut dengan pengandaian variabel lainnya tetap tidak akan menyebabkan perubahan terhadap Y (Niat Beli Ulang). 73 5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) keempat variabel X1, X2, X3, dan X4 dengan uji F menghasilkan nilai p value = 0,031. Karena nilai p value < 0,05 maka keempat variabel bebas (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y (Niat Beli Ulang). Dari hasil analisis regresi berganda empat variabel bebas diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0,105. Besaran R2 ini menunjukkan bahwa 0,105 atau sekitar 10,5% perubahan-perubahan pada Y yaitu niat beli ulang dapat dijelaskan oleh keempat variabel bebas yaitu Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power. 6. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X1 (Attractiveness) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,018 bertanda positif. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version), diperoleh nilai p value = 0,823. Karena nilai p value > 0,05 berarti variabel bebas X1 (Attractiveness) secara individual tidak berpengaruh secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang). 74 Dari hasil analisis Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien korelasi untuk variabel X2 (Trustworthiness) sebesar 0,076 bertanda positif. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version), diperoleh nilai p value = 0.482. Karena p value > 0,05 berarti variabel bebas X2 (Trustworthiness) secara individual tidak berpengaruh secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang). Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X3 (Expertise) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,126 bertanda positif. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version), diperoleh nilai p value = 0,241. Karena p value > 0,05 berarti variabel bebas X3 (Expertise) secara individual tidak berpengaruh secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang). Dari hasil analisis Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien korelasi untuk variabel X4 (Power) sebesar 0,014 bertanda positif. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version), diperoleh nilai p value = 0.842. Karena p value > 0,05 berarti pengaruh variabel bebas X4 (Power) secara individual tidak berpengaruh secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang). 75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian tentang pengaruh variabel bebas (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power) terhadap variabel terikat (Niat Beli Ulang) dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis regresi berganda memberikan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,105, yang berarti bahwa keempat variabel bebas (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power) mampu menjelaskan 10,5% perubahan pada Y (Niat Beli Ulang), yaitu melalui persamaan Regresi : Y = 1,673 a + 0,018 X1 + 0,076 X2 + 0,126 X3 + 0,014 X4 Persamaan ini menunjukkan bahwa setiap terjadi pertambahan 1 unit pada variabel X1, X2, X3, dan X4 maka Y akan meningkat. 2. Pengaruh bersama-sama (simultan) keempat variabel bebas terhadap variabel terikat bersifat signifikan sebagaimana ditunjukkan oleh nilai p value = 0,031. Karena nilai p value < 0,05 maka keempat variabel bebas (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power) secara bersamasama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (Niat Beli Ulang). 75 76 3. Hasil pengujian signifikansi pengaruh individual tiap variabel bebas dengan Uji t menunjukkan bahwa semua variabel bebas tersebut tidak memiliki pengaruh secara positif terhadap variabel terikat Y (Niat Beli Ulang). Untuk variabel X1 diperoleh nilai p value = 0,823, variabel X2 diperoleh nilai p value = 0,482, variabel X3 diperoleh nilai p value = 0,241, dan variabel X4 diperoleh nilai p value = 0,842 yang kesemuannya lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel X1 (Attractiveness), X2 (Trustworthiness), X3 (Expertise) dan X4 (Power) secara individual (parsial) tidak berpengaruh secara positif terhadap Y (Niat Beli Ulang). 4. Hasil output analisis regresi berganda menunjukkan nilai F rasio (Standardized Coefficients Beta) terbesar yaitu pada koefisien variabel X3 (Expertise) sebesar 0,191 yang artinya variabel tersebut adalah variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap Y (Niat Beli Ulang) diantara variabel-variabel lain. Kemudian diikuti oleh variabel X2 (Trustworthiness) sebesar 0,110, variabel X4 (Power) sebesar 0,032, dan variabel X1 (Attractiveness) sebesar 0,031. 77 B. Saran Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keempat variabel (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power) secara simultan (bersama-sama) mampu membentuk pengaruh yang positif terhadap Niat Beli Ulang konsumen, maka sebaiknya produsen rokok Star Mild tetap mempertahankan kesuksesan model iklannya dan lebih meningkatkan kreatifitas dalam membuat iklan rokok Star Mild agar konsumen tetap menyukai model atau bintang iklannya. Perusahaaan sebaiknya tetap menggunakan artis-artis terkenal atau kocak sebagai model iklannya, karena itu merupakan daya tarik tersendiri bagi iklan rokok Star Mild. 2. Bagi peneliti selanjutnya Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power model iklan hanya berpengaruh sebesar 10,5 % terhadap Niat Beli Ulang konsumen sedangkan 89,5 % dipengaruhi oleh variabel lain, maka peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti variabel lainnya yang dapat mempengaruhi niat beli ulang konsumen. 78 C. Keterbatasan Penelitian Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. 2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam mengisi kuesioner. 79 DAFTAR PUSTAKA Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Badudu J.S. 2003. Kamus : Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Kompas. Boedijoewono, Noegroho. 2001. Pengantar Stastik Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Boyd, Walker, & Larrence. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. (Alih Bahasa : Imam Nurmawan). Jakarta : Erlangga. Djarwanto Ps & Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE UGM. Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta : BPFE UGM. Hermawan, Asep. 1999. Dampak Citra Selebriti terhadap Citra Produk yang Diiklankannya. Jurnal Bisnis dan Akuntansi : Universitas Trisakti Jakarta, Volume 1, No. 3 (Desember) : Hal. 255 - 260. Kotler, Philip. 1994. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. (Alih Bahasa : Ancella Anitawati Hermawan). Jilid II. Jakarta : Erlangga. 2005. Manajemen Pemasaran, (Alih Bahasa : Benyamin Molan). Jilid I. Prentice-Hall (Terjemahan Bahasa Indonesia). Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia. Kotler, Philip. dan A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. (Alih Bahasa : Ancella Anitawati Hermawan). Jilid II (Edisi Bahasa Indonesia). Jakarta : Salemba Empat. Noviandra, Mahestu. 2006. Analisis Pengaruh Model Iklan terhadap Perilaku Pembelian Remaja : Kasus Bintang Akademi Fantasi Indosiar (AFI). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (KINERJA) : Program Pasca Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Volume 10, No. 1 (Juni) : Hal. 65 - 74. Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution) : Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta : MediaKom. 79 80 Purwanto S.K., Suharyadi. 2004. Statistika : Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jilid II. Jakarta : Salemba Empat. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta. Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni.2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Sunarto. 2005. Kamus Ekonomi. Yogyakarta : Amus. Swastha DH, Basu dan Irawan. 2005. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Offset. Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta : Amara Books. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama. Jakarta : Ghalia Indonesia. Utari B.R., Diah. 2005. Diktat Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi USD. Wicaksono, Agustinus. 2005. Analisis Pengaruh Tanggapan Kognitif Konsumen pada Pengulangan Pesan Iklan terhadap Niat Beli Konsumen : Studi kasus pada iklan mie Sedaap di media televisi. (Skripsi yang tidak dipublikasikan). Koleksi Skripsi Manajemen. Pojok BEJ. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi USD. Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu. www.bentoel.co.id, di akses tanggal 30 Mei ‘2008. www.star-mild.com, di akses tanggal 03 Juni ‘2008. www.usd.ac.id, di akses tanggal 09 Mei ‘2008. Yasyin, Sulchan. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia : KBI – Besar. Surabaya : Amanah. KUESIONER Lamp Hal : 1 Berkas Kuesioner : Kuesioner Penelitian Yogyakarta, Mei ‘2008 Kepada Yth. : Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dengan hormat, Dengan ini saya Nama NIM : : Reo Susanto : 04 2214 071 Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang menyusun skripsi dengan judul Pengaruh Attractiveness, Trustworthiness, Expertise dan Power Model Iklan terhadap Niat Beli Ulang Konsumen : Studi pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pemakai dan Pemirsa-Iklan Rokok Star Mild . Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data-data yang saya butuhkan. Kesungguhan anda dalam mengisi setiap butir pertanyaan akan sangat menetukan tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kerjasama anda dengan menjawab sesuai keadaan anda yang sebenarnya. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di awal setiap kelompok kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama anda, saya mengucapkan terima kasih. Hormat saya, Reo Susanto. BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya. 1. Nama responden : .................................................. (Boleh tidak diisi) 2. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita 3. Program Studi : a. Manajemen b. Akuntansi 4. Usia anda : a. 17 tahun – 20 tahun b. 21 tahun – 24 tahun c. Lebih dari 24 tahun 5. Status tempat tinggal anda : a. Rumah orang tua b. Rumah saudara c. Kontrak / sewa d. Kos 6. Uang saku rata-rata anda perbulan : a. Kurang dari Rp. 500.000,b. Rp.500.000,- - Rp.800.000,c. Lebih dari Rp. 800.000,7. Berapa lama anda merokok? a. Kurang dari 1 tahun b. 1 sampai 3 tahun c. 4 sampai 5 tahun d. Lebih dari 5 tahun 8. Apakah anda pernah menyaksikan iklan rokok Star Mild? a. Pernah b. Belum pernah 9. Apakah anda mengetahui model iklan rokok Star Mild? a. Ya b. Tidak 10. Apakah anda pernah mengkonsumsi rokok Star Mild? a. Pernah b. Belum pernah 11. Menurut anda, apakah keunggulan dari rokok Star Mild? a. Rasa b. Kemasan c. Kadar Tar dan Nikotin d. Harga terjangkau BAGIAN II Untuk pernyataan bagian II telah disediakan 4 alternatif jawaban. Anda dimohon untuk memilih alternatif jawaban dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan anda sebenarnya. ATTRACTIVENESS MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pernyataan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Model iklan rokok Star Mild secara fisik menarik. Model iklan rokok Star Mild mempesona. Model iklan rokok Star Mild merupakan artis terkenal. Model iklan rokok Star Mild merupakan idola kaum muda. Model iklan rokok Star Mild mempunyai kepribadian yang baik. Model iklan rokok Star Mild kocak. TRUSTWORTHINESS MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD NO 1. 2. 3. 4. Pernyataan Model iklan rokok Star Mild dapat dipercaya oleh pemirsa. Model iklan rokok Star Mild jujur dalam menyampaikan pesan iklan. Model iklan rokok Star Mild merupakan cerminan image produk tersebut. Model iklan rokok Star Mild layak digunakan untuk mewakili produk rokok tersebut Sangat Setuju (SS) Setuju (S) EXPERTISE MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD NO 1. 2. 3. 4. Pernyataan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Model iklan rokok Star Mild mampu memerankan karakter tokoh dengan baik. Model iklan rokok Star Mild mampu mendemontrasikan produk rokok tersebut. Model iklan rokok Star Mild merupakan artis yang berpengalaman dan berkualitas. Model iklan rokok Star Mild mempunyai keahlian dalam berakting. POWER MODEL IKLAN ROKOK STAR MILD NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pernyataan Model iklan rokok Star Mild mampu mempengaruhi emosi pemirsa. Model iklan rokok Star Mild mampu mengkomunikasikan iklan dengan baik. Model iklan rokok Star Mild mampu menarik perhatian pemirsa. Model iklan rokok Star Mild mampu membuat iklan tersebut menjadi menarik. Model iklan rokok Star Mild mampu menciptakan kesan tersendiri di benak pemirsa. Model iklan rokok Star Mild disukai oleh pemirsa. NIAT BELI ULANG KONSUMEN ROKOK STAR MILD NO 1. 2. 3. 4. Pernyataan Saya berniat untuk membeli kembali rokok Star Mild. Saya cenderung tidak akan berpindah ke rokok merek lain. Saya akan tetap membeli rokok Star Mild walaupun harganya naik. Saya akan tetap membeli rokok Star Mild walaupun banyak merek rokok mild lainnya. Sangat Setuju (SS) UJI VALIDITAS PEARSON PRODUCT MOMENT CORRELATIONS /VARIABLES=A1 A2 A3 A4 A5 A6 T1 T2 T3 T4 E1 E2 E3 E4 P1 P2 P3 P4 P5 P6 N1 N2 N3 N4 SKOR_TOTAL /PRINT=ONETAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE . Correlations SKOR_TOTAL A1 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N A2 A3 Pearson Correlation .000 100 Pearson Correlation .080 Sig. (1-tailed) .214 Pearson Correlation N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N A6 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N T1 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N T2 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N T3 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N T4 E1 Pearson Correlation .000 100 .525(**) .000 100 .666(**) .000 100 .544(**) .000 100 .657(**) .000 100 .683(**) .000 100 .659(**) .000 N 100 Pearson Correlation N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N E3 100 .506(**) Sig. (1-tailed) Sig. (1-tailed) E2 100 .554(**) N Sig. (1-tailed) A5 .000 Sig. (1-tailed) N A4 .614(**) Pearson Correlation .653(**) .000 100 .728(**) .000 100 .564(**) Sig. (1-tailed) .000 N 100 E4 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N P1 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N P2 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N P3 P4 Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation .667(**) .000 100 .706(**) .000 100 .559(**) .000 100 Pearson Correlation .404(**) .000 N 100 Pearson Correlation .153 Sig. (1-tailed) .064 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) SKOR_TOTAL 100 .703(**) N N N4 .000 Sig. (1-tailed) Sig. (1-tailed) N3 100 .753(**) 100 Pearson Correlation N N2 .000 .000 Sig. (1-tailed) N1 100 .682(**) N N P6 .000 Sig. (1-tailed) Sig. (1-tailed) P5 .745(**) 100 .294(**) .001 N 100 Pearson Correlation .100 Sig. (1-tailed) .161 N 100 Pearson Correlation 1 Sig. (1-tailed) N 100 ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). UJI RELIABILITAS CRONBACH’S ALPHA RELIABILITY /VARIABLES=A1 A2 A4 A5 A6 T1 T2 T3 T4 E1 E2 E3 E4 P1 P2 P3 P4 P5 P6 N1 N3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL . Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases Valid Excluded(a) % 100 100.0 0 .0 Total 100 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .915 21 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted A1 56.49 71.101 .555 .912 A2 56.77 71.815 .475 .913 A4 57.11 71.877 .444 .914 A5 57.07 71.197 .450 .914 A6 56.58 69.074 .613 .910 T1 56.81 71.448 .493 .913 T2 56.96 70.584 .602 .911 T3 56.65 69.664 .638 .910 T4 56.61 70.180 .604 .910 E1 56.45 69.664 .621 .910 E2 56.66 69.419 .686 .909 E3 56.96 71.453 .505 .913 E4 56.44 69.643 .699 .909 P1 56.54 69.483 .662 .909 P2 56.59 69.557 .715 .908 P3 56.52 70.838 .660 .910 P4 56.56 70.754 .624 .910 P5 56.53 68.959 .672 .909 P6 56.84 71.126 .488 .913 N1 57.13 71.488 .373 .917 N3 57.53 73.827 .264 .918 UJI ASUMSI KLASIK NORMALITAS (Cara Grafik Histogram & Normal Probability Plots) REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG /METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) . Regression Variables Entered/Removed(b) Model 1 Variables Removed Variables Entered POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE(a) Method . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Model Summary(b) Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .303(a) .092 .053 2.347 a Predictors: (Constant), POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG ANOVA(b) Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 19.816 4 4.954 Residual 169.144 95 1.780 Total 188.960 99 F 2.782 a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Sig. .031(a) Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Standardized Coefficients t Sig. Beta B Std. Error Std. Error 1.673 .904 1.851 ATTRACTIVENESS .018 .078 .031 .067 .225 TRUSTWORHTINESS .823 .076 .107 EXPERTISE .126 .107 .110 .706 .482 .191 1.181 POWER .014 .071 .241 .032 .200 .842 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Residuals Statistics(a) Minimum Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 2.65 5.48 4.52 .447 100 Residual -3.482 2.925 .000 1.307 100 Std. Predicted Value -4.177 2.151 .000 1.000 100 Std. Residual -2.610 2.192 .000 .980 100 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Charts Histogram Dependent Variable: TOTAL_N 25 Frequency 20 15 10 5 Mean =-4.34E-16 Std. Dev. =0.98 N =100 0 -3 -2 -1 0 1 Regression Standardized Residual 2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: TOTAL_N Expected Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 Observed Cum Prob UJI ASUMSI KLASIK 1.0 MULTIKOLINEARITAS REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG /METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) . Regression Variables Entered/Removed(b) Model 1 Variables Entered Variables Removed POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE(a) Method . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG ANOVA(b) Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square F 19.816 4 4.954 Residual 169.144 95 1.780 Total 188.960 99 Sig. 2.782 .031(a) a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Coefficients(a) Mod el 1 Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) ATRACTIVENESS TRUSTWORTHIN ESS EXPERTISE POWER Standardized Coefficients t Sig. Beta Tolerance VIF Collinearity Statistics Std. B Error 1.673 .904 1.851 .004 .018 .078 .031 .225 .755 .484 2.066 .076 .107 .110 .706 .323 .388 2.576 .126 .107 .191 1.181 .181 .359 2.787 .014 .071 .032 .200 .528 .379 2.636 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Collinearity Diagnostics(a) M od el 1 Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) ATRACTI VENESS TRUSTWO RTHINESS EXPERTI SE Variance Proportions POWE R (Constant) ATRA CTIVE NESS 1 4.951 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 2 .018 16.709 .86 .00 .03 .09 .05 3 .016 17.530 .09 .38 .12 .11 .11 4 .008 24.293 .04 .55 .75 .01 .15 5 .007 27.369 .00 .06 .10 .80 .69 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Residuals Statistics(a) Minimum Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 2.65 5.48 4.52 .447 100 Residual -3.482 2.925 .000 1.307 100 Std. Predicted Value -4.177 2.151 .000 1.000 100 Std. Residual -2.610 2.192 .000 .980 100 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG UJI ASUMSI KLASIK HETEROSKEDASTISITAS REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG /METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED ) /SAVE RESID . Regression Variables Entered/Removed(b) Model 1 Variables Removed Variables Entered POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE(a) Method . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Model Summary(b) Model 1 R .324(a) R Square Adjusted R Square .105 Std. Error of the Estimate .067 1.334 a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG ANOVA(b) Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 19.816 4 4.954 Residual 169.144 95 1.780 Total 188.960 99 F 2.782 a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Sig. .031(a) Coefficients(a) Mod el 1 Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) 1.673 .904 .018 .078 .076 ATRACTIVENESS TRUSTWORTHIN ESS EXPERTISE POWER Standardized Coefficients t Sig. Beta Tolerance VIF Collinearity Statistics Std. B Error 1.851 .004 .031 .225 .755 .484 2.066 .107 .110 .706 .323 .388 2.576 .126 .107 .191 1.181 .181 .359 2.787 .014 .071 .032 .200 .528 .379 2.636 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Collinearity Diagnostics(a) Mode l 1 Dimensio n Eigenvalu e Condition Index Variance Proportions TRUSTW ORTHIN ESS (Constant) ATRACTI VENESS EXPERTI SE (Constant) ATRAC TIVENE SS 1 4.951 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 2 .018 16.709 .86 .00 .03 .09 .05 3 .016 17.530 .09 .38 .12 .11 .11 4 .008 24.293 .04 .55 .75 .01 .15 5 .007 27.369 .00 .06 .10 .80 .69 POWER a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Residuals Statistics(a) Minimum Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 6.23 10.64 9.02 .730 100 -3.819 2.222 .000 1.000 100 .255 1.289 .490 .189 100 6.29 11.23 9.02 .782 100 Residual -6.518 4.693 .000 2.299 100 Std. Residual -2.777 2.000 .000 .980 100 Stud. Residual -2.926 2.304 -.001 1.013 100 Deleted Residual -7.232 6.472 -.003 2.467 100 Stud. Deleted Residual -3.051 2.359 -.002 1.026 100 Mahal. Distance .177 28.897 3.960 4.409 100 Cook's Distance .000 .459 .016 .051 100 Centered Leverage Value .002 .292 .040 .045 100 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Charts Scatterplot Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Regression Studentized Residual 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -2 0 Regression Standardized Predicted Value 2 UJI ASUMSI KLASIK AUTOKORELASI REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG /METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER /RESIDUALS DURBIN . Regression Variables Entered/Removed(b) Model 1 Variables Removed Variables Entered POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE(a) . Method Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Model Summary(b) Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .324(a) .105 .067 1.334 1.829 a Predictors: (Constant), POWER, ATRACTIVENESS, TRUSTWORTHINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG ANOVA(b) Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 19.816 4 4.954 Residual 169.144 95 1.780 Total 188.960 99 F 2.782 a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Sig. .031(a) Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Standardized Coefficients t Sig. Beta B Std. Error Std. Error 1.673 .904 1.851 .067 ATTRACTIVENESS .018 .078 .031 .225 .823 TRUSTWORHTINESS .076 .107 .110 .706 .482 EXPERTISE .126 .107 .191 1.181 .241 POWER .014 .071 .032 .200 .842 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Residuals Statistics(a) Minimum Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 2.65 5.48 4.52 .447 100 Residual -3.482 2.925 .000 1.307 100 Std. Predicted Value -4.177 2.151 .000 1.000 100 Std. Residual -2.610 2.192 .000 .980 100 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT NIAT_BELI_ULANG /METHOD=ENTER ATRACTIVENESS TRUSTWORTHINESS EXPERTISE POWER /CASEWISE PLOT(ZRESID) ALL . Regression Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N NIAT_BELI_ULANG 4.52 1.382 100 ATTRACTIVENESS 13.93 2.479 100 TRUSTWORHTINESS 11.33 2.015 100 EXPERTISE 11.85 2.100 100 POWER 17.96 3.065 100 Correlations Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N NIAT_BELI_ULANG ATTRACTIVENESS TRUSTWORHTINESS EXPERTISE POWER NIAT_BELI_ULANG ATTRACTIVENESS TRUSTWORHTINESS EXPERTISE POWER NIAT_BELI_ULANG ATTRACTIVENESS TRUSTWORHTINESS EXPERTISE POWER NIAT_BELI_ ULANG ATTRA CTIVEN ESS TRUSTW ORHTINE SS EXPERTI SE POWER 1.000 .232 .279 .306 .265 .232 .279 .306 .265 . .010 .002 .001 .004 100 100 100 100 100 1.000 .706 .549 .557 .010 . .000 .000 .000 100 100 100 100 100 .706 1.000 .661 .629 .002 .000 . .000 .000 100 100 100 100 100 .549 .661 1.000 .766 .001 .000 .000 . .000 100 100 100 100 100 .557 .629 .766 1.000 .004 .000 .000 .000 . 100 100 100 100 100 Variables Entered/Removed(b) Model 1 Variables Removed Variables Entered POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE(a) Method . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Model Summary(b) Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .324(a) .105 .067 1.334 a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG ANOVA(b) Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square F 19.816 4 4.954 Residual 169.144 95 1.780 Total 188.960 99 Sig. 2.782 .031(a) a Predictors: (Constant), POWER, ATTRACTIVENESS, TRUSTWORHTINESS, EXPERTISE b Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error Standardized Coefficients t Sig. Beta B Std. Error 1.673 .904 ATTRACTIVENESS .018 .078 .031 TRUSTWORHTINESS .076 .107 EXPERTISE .126 .107 POWER .014 .071 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG 1.851 .067 .225 .823 .110 .706 .482 .191 1.181 .241 .032 .200 .842 Casewise Diagnostics(a) Case Number 1 2 Std. Residual -.397 NIAT_BELI_UL ANG 4 Predicted Value 4.53 Residual -.530 -1.739 -1.303 3 4.74 3 .640 5 4.15 .854 4 -.268 4 4.36 -.358 5 -.488 2 2.65 -.651 6 -.883 3 4.18 -1.178 7 1.556 6 3.92 2.076 8 1.801 7 4.60 2.403 9 2.192 8 5.08 2.925 10 2.135 8 5.15 2.849 11 -1.098 3 4.47 -1.466 12 .069 5 4.91 .092 13 -2.610 2 5.48 -3.482 14 .293 5 4.61 .391 15 -.782 4 5.04 -1.043 16 -1.609 -1.206 3 4.61 17 .455 5 4.39 .607 18 -.338 4 4.45 -.451 19 -.104 4 4.14 -.139 20 -.854 4 5.14 -1.140 21 .592 .443 5 4.41 22 -.556 3 3.74 -.742 23 1.139 6 4.48 1.519 24 .664 5 4.11 .886 25 1.008 6 4.66 1.345 26 1.374 1.029 6 4.63 27 1.075 6 4.57 1.434 28 -1.587 2 4.12 -2.117 29 -.456 4 4.61 -.609 30 .548 5 4.27 .732 31 1.078 6 4.56 1.438 32 .325 5 4.57 .434 33 -.122 4 4.16 -.163 34 -.378 4 4.50 -.505 35 -.443 4 4.59 -.591 36 -.270 5 5.36 -.361 37 -2.574 2 5.43 -3.434 38 -.151 4 4.20 -.201 39 -1.455 2 3.94 -1.941 40 1.043 6 4.61 1.391 41 -1.713 2 4.29 -2.286 42 .194 5 4.74 .259 43 -2.359 2 5.15 -3.147 44 .237 5 4.68 .317 45 -.129 4 4.17 -.172 46 -.572 4 4.76 -.763 47 -.720 4 4.96 -.961 48 -.249 4 4.33 -.333 49 -.143 5 5.19 -.191 50 -.195 4 4.26 -.261 51 -.784 2 3.05 -1.046 52 1.077 6 4.56 1.437 53 -.284 4 4.38 -.379 54 -.413 4 4.55 -.551 55 -.664 4 4.89 -.886 56 .195 4 3.74 .260 57 .085 4 3.89 .113 58 -1.498 3 5.00 -1.999 59 -.222 4 4.30 -.297 60 -1.721 2 4.30 -2.297 61 -.172 4 4.23 -.229 62 1.086 6 4.55 1.449 63 .363 5 4.52 .484 64 -.236 4 4.31 -.314 65 1.738 7 4.68 2.319 66 .863 6 4.85 1.151 67 1.698 7 4.73 2.265 68 .787 6 4.95 1.050 69 1.326 7 5.23 1.769 70 .883 6 4.82 1.179 71 -.430 4 4.57 -.574 72 -1.476 2 3.97 -1.970 73 .319 5 4.57 .426 74 -.064 4 4.09 -.086 75 -.249 4 4.33 -.332 76 .620 5 4.17 .828 77 1.043 6 4.61 1.391 78 .293 5 4.61 .391 79 -.094 4 4.13 -.126 80 .146 4 3.81 .195 81 -.234 4 4.31 -.312 82 -.494 4 4.66 -.659 83 .306 5 4.59 .409 84 .406 5 4.46 .542 85 -.985 3 4.31 -1.314 86 1.721 1.290 6 4.28 87 .054 5 4.93 .072 88 1.657 7 4.79 2.211 89 .903 6 4.80 1.205 90 -.103 5 5.14 -.137 91 -.485 4 4.65 -.647 92 -.336 4 4.45 -.448 93 .744 5 4.01 .993 94 1.643 7 4.81 2.192 95 .621 5 4.17 .829 96 -.582 4 4.78 -.776 97 .008 5 4.99 .010 98 -.619 4 4.83 -.825 99 -.884 4 5.18 -1.179 100 -.645 4 4.86 -.861 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG Residuals Statistics(a) Minimum Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 2.65 5.48 4.52 .447 100 Residual -3.482 2.925 .000 1.307 100 Std. Predicted Value -4.177 2.151 .000 1.000 100 Std. Residual -2.610 2.192 .000 .980 100 a Dependent Variable: NIAT_BELI_ULANG TABEL NILAI r PEARSON PRODUCT MOMENT Sumber : Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.