materi 4 (monera, protista, fungi)

advertisement
MONERA, PROTISTA DAN FUNGI
Biologi Laut (ITK 221)
HUBUNGAN EVOLUSIONER
KINGDOM MONERA, PROTISTA & FUNGI
MONERA
Kelompok I
(Bakteri saprobik)
Kelompok II
(Bakteri
autotrof)
• Bakteri aerobik • Jenis – jenis
heterotrof,
misalnya
Pseudomonas,
mampu
mengikat
nitrogen
• Bakteri
anaerobik
heterotrof,
mampu
berfermentasi
menghasilkan
gas metan dan
asam laktat
cyanobacteria
• Bakteri hijau
– ungu sulfur
• Bakteri
kemoautotrof
PROTISTA
Kelompok III
(Bakteri
patogenik)
FUNGI
• Pyrrophyta
• Ascomycota (ragi
• Chrysophyta
• Basidiomycota
(Dinoflagellata)
& kapang)
• Beberapa
(Coccolithopor
(cendawan &
bakteri
e,
jamur)
asosiatif
Silicoflagellates
• Deuteromycota
oportunnis
, diatomae)
tik
dari
• Sarcodina
kelompok
(Radiolaria,
Gram (+)
Foraminifera)
dan Gram
(-)
• Cilliophora
(tintinnidae)
• Chlorophyta
(Alga hijau)
• Phaeophyta
(Alga coklat)
• Rhodophyta
(Alga merah)
ALGA
ALGA
• Alga memiliki banyak variasi reproduksi dalam siklus
hidupnya, mulai dari cara vegetatif, aseksual dan seksual
• Alga memiliki banyak keanekaragaman morfologi pada tiap
– tiap jenis yang berbeda
Vegetatif
• Formasi tanaman baru
merupakan pemisahan
bagian tubuh tanaman
induk, tanpa
melibatkan formasi
struktur reproduktif
yang khas
Reproduksi
Aseksual
• Formasi tanaman
baru terbentuk
langsung dari
perkembangan sel –
sel reproduksi tanpa
melalui fusi seksual
Morfologi
Seksual
• Formasi
tanaman baru
terbentuk dari
suatu proses
fusi seksual
•
•
•
•
Sel tunggal
Berkoloni
Filamen
Parenchymatous thalli
• Contoh : patahan
filamen yang
kemudian membentuk
tanaman baru
Lihat slide berikutnya …
T INGKATAN ORGANISASI UNISELULAR
Tipe
Flagellata
(monadal)
Deskripsi
Keterangan
Contoh
• berflagelum/(a) : 1, 2, 4, n Flagelasi :
• Memiliki bintik mata (eye
• Isokont
spot/stigma)
• heterokont
• Memiliki vakuola kontraktil
(Chlamydomonas)
Rhizopodial
• Memiliki kaki semu
Coccoid
• Memiliki dinding sel (yang
(protococcoid)
(rhizopodium) dan bersifat
amoeboid)
• Dinding sel sangat lentur
Fagotrof
kaku)
• Non motile
(Clorococcum)
T INGKATAN ORGANISASI UNISELULAR
Tipe
Organisasi
kolonial :
Coenobia
Deskripsi
• Jumlah sel (dalam sebuah
Keterangan
Contoh
Colonial - coenobia
koloni) tetap
• Reproduksi aseksual
• Koloni baru terdiri dari
sejumlah sel parental (sel
terdahulu)
(Eudorina)
Organisasi
kolonial :
Colony
• Sel vegetatif dan generatif
berdiferensiasi
• Memiliki plasmodesmata
(Volvox)
T INGKATAN ORGANISASI FILAMENTOUS
Filamentous algae termasuk multiseluler, artinya, fungsi fisiologis masing – masing sel
pada alga saling berkaitan dan ketergantungan satu sama lain
Tipe
Filamentous
Deskripsi
• Memiliki filamen
sederhana atau
bercabang
• Pola pertumbuhan apical,
basal dan intercalar
Siphonocladous • Sel – sel dipisahkan oleh
sekat – sekat dinding
transversal
• Multinukleat
Keterangan
• Berdiferensiasi
• Memiliki sel
rhizoid
Contoh
T INGKATAN ORGANISASI FILAMENTOUS
Tipe
Deskripsi
Siphonus
(coenocytyc)
• Multinukleat tanpa
Thallus :
Parenchymatous
• Jaringan kaku
• Memiliki meristem
• Pola pertumbuhan
sekat dinding
transversal
apical dan intercalar
Thallus :
Pseudoparenchymatous
• Memiliki parenkim
palsu (pseudo) yang
terbentuk karena
interweaving pada
pertumbuhan filamen
contiguous
Keterangan
• Hanya dari jenis
Chlorophyceae
dan
Xanthophyceae
• Sel – sel pada
filamen utama
terpisah dari
segala arah
Contoh
MORFOLOGI ALGA
REPRODUKSI ALGA
(Seksual VS Aseksual)
REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF
• Formasi Gamet
REPRODUKSI ASEKSUAL
• Formasi Spora
Gametangium
Sporangium
Gamet
Spore (mitospore)
Aplanogamet
Planogamet
Aplanospore
Planospore
(Non-flagella)
(flagella)
(Non-flagella)
(flagella)
Contoh : Zoospora
Contoh :
Sel telur,
spermatium
Contoh :
Zoogamet,
spermatozoid
Reproduksi Seksual VS Aseksual
REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF
• Syngamy (fusi gamet)
Dua tingkatan proses :
Plasmogami
(fusi sitoplasmik)
REPRODUKSI ASEKSUAL
Aplanospore
(Non-flagella)
a) Autospore : spora nonKaryogami
(Penyatuan nuklei)
flagella yang merupakan
miniatur sel induk (Chlorella)
b) Hypnospore (Cystospore) :
Zigot/Planozigot
• Tiga tipe syngamy :
1. Isogamy, ukuran gamet sama
2. Anisogamy, terdiri dari mikrogamet dan
makrogamet (jantan – betina)
3. Oogamy, terdiri dari spermatozoid (jantan) dan sel
telur (betina) yang non-mobile
spora dorman berdinding
tebal
Reproduksi Seksual VS Aseksual
REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF
• Reproduksi seksual : proses reproduktif yang
melibatkan fusi gamet (syngamy) dari haploid (n)
menjadi diploid (2n) berupa zigot, kemudian
berkembang menjadi tumbuhan baru atau menjadi
sel berformasi reproduksi aseksual setelah mengalami
meiosis
• Siklus hidup : Perubahan fase dari bentuk gametofit
(haploid) menjadi sporofit (diploid).
Gametofit : generasi tumbuhan yang menghasilkan
gamet (haploid)
Sporofit : generasi tumbuhan yang menghasilkan
spora (diploid)
REPRODUKSI ASEKSUAL
PLANKTOLOGI
 Sekilas tentang plankton
 Fitoplankton dan kelompok fitoplankton utama
 Distribusi fitoplankton
 Fitoplankton dan aliran energi di lautan
 Peran fitoplankton dalam “biological pump”
 Fitoplankton dan fenomena “algal bloom”
DEFINISI PLANKTON
a)
• Istilah Plankton berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “pengembara”
atau “hanyut” (Omori, M. & Ikeda,
T., 1992)
• Studi tentang plankton disebut
“planktologi”
• Setiap individu plankton disebut
b)
“plankters”
Keterangan gambar :
a) Beberapa jenis plankton dari kelompok fitoplankton
dan zooplankton (Omori, M. & Ikeda, T. 1992)
b) Contoh fitoplankter, Ceratium sp.
(http://en.wikipedia.org//wiki//Plankton, 2005)
PENGELOMPOKKAN PLANKTON
Berdasarkan :
Siklus hidup
• Holoplankton
Ukuran
• Megaplankton (20 – 200 cm)
• Meroplankton • Makroplankton (2 – 20 cm)
Fungsi rantai makanan
• Fitoplankton
• Zooplankton
• Mesoplankton (0,2 mm – 2 cm) • Bakterioplankton
• Mikroplankton (20 – 200 μm)
• Nanoplankton (2 – 20 μm)
• Pikoplankton (0,2 – 2 μm)
• Femtoplankton (<0,2 μm)
FITOPLANKTON
Definisi fitoplankton :
• Phyto = tumbuhan
• Plankton = pengembara/hanyut
KELOMPOK UTAMA FITOPLANKTON :
Fitoplankton
Diatom
Cyanobacteria
Dinoflagellata
Coccolithopore
DIATOM
Ciri Diatom
• Alga eukariotik
• Umumnya berbentuk
uniseluler
• Memiliki dinding silikat
yang terdiri dari dua
katup terpisah (frustule)
• Perkembangbiakan
dengan membelah diri
Contoh Genera
Contoh Spesies
• Skeletonema
• Rhizosolenia
• Gyrosigma
• Biddulphia
• Bacteriastrum
• Coscinodiscus
Biddulphia sp.
Chaetoceros sp.
• Chaetoceros
• Nitzschia
• Thalassiotrix
• Dytilum
• Eucampia
Nitzschia frigida
DIATOM
Tahap pembelahan sel diatom; Surirella capronii (A – E), Coscinodiscus jonesianus (F – G),
Biddulphia pulchella (H – J), Dytilum (K – M). Dilaporkan oleh Zhong (1989)
DIATOM
Bacillariophyceae (1)
Karakteristik :
• Pigmen
• Kloroplas
: klorofil A, C, β-karoten, fukoxanthin, diatoxanthin, diadinoxanthin
: diselimuti oleh sampul kloroplas bermembran ganda dan ribosom
berlapis kloroplas ER (CER); dengan manset tilakoid (thylakoid girdle)
• Produk akhir
• Penutupan sel
: chrysolaminaran (β-1,3-glukan) dan minyak/lemak
• Non Flagella
• Lokomosi
: uniselular atau berkoloni, seringkali ditemukan berantai
• Reproduksi
: Aseksual, dengan pembelahan sel, hypotheca baru dibentuk sebagian
dengan valve dari frustule induk dalam batasan – batasan tertentu
Seksual, diatom merupakan diploid, terjadi meiosis dan pembentukan
gamet, fusi gamet menghasilkan auxospore
: silika dan materi organik lainnya berupa frustule dengan dua katup
yang terhubung oleh manset (girdle), hypovalve atau hypotheca dan
epivalve atau epitheca
: bentuk pennate, bergerak dengan mengeluarkan sekresi mucilage
melalui organ raphe
DIATOM
Bacillariophyceae (2)
Struktur Frustule, berdasarkan bentuk kesimetrian frustule dibagi menjadi :
• Centrales (Biddulphiales), simetri-sentris terhadap suatu titik
• Pennales, simetris terhadap suatu garis
a) Bacillariophyceae : spesies yang memiliki organ raphe (bersifat motil)
b) Fragillariophyceae : spesies tanpa organ raphe (non-motil)
Frag. : Fragilaria
Centric : Stephanodiscus
Bac. : Didymosphenia
DIATOM
Struktur Frustule :
Bacillariophyceae (3)
(Pinnularia)
(Stephanodiscus)
DIATOM
Bacillariophyceae (4)
Struktur Frustule :
CYANOBACTERIA
Ciri - ciri cyanobacteria :
• Umumnya berbentuk uniseluler
• Berkoloni dan membentuk filamen
• Memiliki dinding sel tebal dan berbentuk gel
• Dikenal sebagai alga hijau biru (Blue – green algae)
• Memiliki kemampuan fotosintesis meskipun tidak memiliki kloroplas
Contoh Ordo
Contoh Genera
• Chroococcales
• Halospirulina
• Nostocales
• Planktothricoides
• Oscillatoriales
• Prochlorococcus
• Pleurocapsales • Prochloron
• Stigonematales • Prochlorothrix
CYANOBACTERIA
Fakta mengenai cyanobacteria :
• Beberapa jenis cyanobacteria diperjualbelikan karena bernilai gizi
tinggi, seperti Aphanizomenon flos-aquae (E3-live) atau Spirulina
• Sedikitnya satu metabolit sekunder cyanobacteria, yaitu cyanovirin,
menunjukkan kemampuan untuk melakukan aktivitas anti-HIV
• Terkadang suatu massa reproduksi cyanobacteria terbentuk saat
terjadi “algal blooming”
Keterangan gambar :
Ledakan Cyanobacteria di laut Baltik Timur, Swedia,
2 Agustus 1999
(http://en.wikipedia.org//wiki//cyanobacterial,2005)
DINOFLAGELLATA
Ciri Dinoflagellata
• Kelompok alga
Contoh Genera
• Gonyaulax
eukariotik terbesar
• Cerathium
setelah diatom
• Noctiluca
• Uniseluler
• Berflagella
• Berkembang biak
dengan membelah diri
Contoh Spesies
• Dinophysis
• Peridinium
• Prorocentrum
Gonyaulax sp.
Noctiluca sp.
• Gymnodinium
Ceratium sp.
DINOFLAGELLATA
Pembelahan sel Dinoflagellata; Peridinium conicum (A), Dinophysis (B),
Prococentrum micans (C, D), Ceratium tripos (F, G). Dilaporkan oleh Zhong (1989)
DINOFLAGELLATA
Dinophyta (1)
Karakteristik :
• Pigmen
• Kloroplas
: klorofil A, C, β-karoten, peridinin, dinoxanthin, diadinoxanthin
: diselimuti oleh sampul kloroplas bermembran 3 (tiga), membran
kedua dan ketiga merupakan tilakoid
• Produk akhir
• Penutupan sel
: pati (starch) dan minyak/lemak
: theca (amphiesma, beberapa lapis membran) atau telanjang,
dilengkapi bentuk piringan selulosa di dalam vesikel theca, yang
berpola spesifik pada tiap spesies, alur manset memisahkan sel
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu epicone dan hypocone
• Flagella
: dua buah transverse flagellum mengelilingi sel pada alur manset,
longitudinal flagellum mengarah ke posterior
• Nukleus
• Trichocysts
: Besar, kromosom memadat secara permanen (dinokaryon)
: Organ penyemprot pada membran, berbentuk benang – benang
(fibril) yang memanjang
DINOFLAGELLATA
Dinophyta (2)
a)
b)
d)
Keterangan gambar :
a) Struktur tubuh Dinoflagellata
b) Gonyaulax
c) Ceratium
d) Fenomena heterotrophy
c)
DINOFLAGELLATA
Nilai Ekologis :
• Dinoflagellata merupakan produsen primer
Dinophyta (3)
a) Red Tides
terbesar setelah diatom
• Beberapa spesies merupakan endosymbion :
Zooxanthellae, hidup di dalam avertebrata
laut, utamanya hewan – hewan terumbu karang
(coral dan kerang)
• Dinoflagellata merupakan penyebab ledakan
besar “red tides”, yang dapat membahayakan
makhluk hdup di sekitarnya akibat racun yang
ditimbulkan, misalnya : PSP (Paralytic shellfish
poisoning)
• Beberapa spesies Dinoflagellata memiliki
kemampuan bioluminescence, yaitu Noctiluca
dan Gymnodinium
b) Bioluminescence
COCCOLITHOPORE
Gambaran Umum
• Uniseluler
• Memiliki sisik mikroskopik
yang terbuat dari kalsium
karbonat, disebut coccolith
• Sisik (scales) berbentuk
seperti dop roda
(hubcaps) dengan
diameter tiga perseribu
milimeter
• Tiap Coccolithopore
tunggal dilapisi ≥30 sisik
Habitat
• Menyukai hidup di
permukaan yang
miskin nutrien
• Tumbuh subur di
area yang mana
kompetitornya justru
sedang kelaparan
• Umumnya hidup di
daerah subpolar
Peran Lingkungan
• Di saat suatu area miskin
akan nutrien, fitoplankton
lain sangat langka. Maka,
coccolithopore justru akan
menjadi sumber nutrien
bagi biota laut lainnya
• Untuk jangka panjang,
keberadaan
Coccolithopore baik untuk
lingkungan, melalui
perannya dalam proses
“biological pump”
COCCOLITHOPORE
Gambaran Umum
• Diperkirakan organisme
Habitat
• Di beberapa daerah
Peran Lingkungan
• Untuk jangka pendek,
tersebut membuang >1,5
terjadi blooming
masih terdapat pro &
juta ton/tahun (1,5 milyar
Coccolithopore secara
kontra apakah
kg/tahun) zat kapur,
berkala, seperti di
keberadaan
menjadikan
perairan utara
Coccolithopore
Coccolithopore sebagai
Australia dan perairan
meningkatkan pemanasan
produsen kalsit terbesar di
sekitar Islandia
bumi melalui efek rumah
samudera
• Contoh Coccolithopore
yang memiliki peran
penting secara lobal, yaitu
Emiliania huxleyi
kaca atau sebaliknya,
malah mampu meredam
pemanasan bumi
COCCOLITHOPORE
Prymnesiophyta (1)
Karakteristik :
• Pigmen
• Kloroplas
: klorofil A, C, β-karoten, fucoxanthin, diadinoxanthin
: satu atau dua plastid tanpa manset tilakoid, dua membran sampul
kloroplas disertai dua lapis ribosome-coated chloroplast ER (CER)
• Produk akhir
• Penutupan sel
: chrysolaminaran (β-1,3-glukan)
: sisik organik, sisik yang mengandung kalsit dalam jumlah besar
(coccolith)
• Flagella
: dua buah flagel equal atau sub-equal, halus dan licin (kecuali
Pavlovales)
• Haptonema
: perpanjangan sel yang menyerupai benang flagella, memiliki struktur
khusus (jaringan dari 6 – 7 microtubules jika dibandingkan dengan
flagella sebenarnya yang hanya 9 + 2 pola flagella), berfungsi sebagai
organ penempel
COCCOLITHOPORE
Prymnesiophyta (2)
Formasi Coccolith :
COCCOLITHOPORE
Prymnesiophyta (3)
Emiliania huxleyi
Tropical coccolithophorids
COCCOLITHOPORE
Asumsi Coccolithopore sebagai penyebab pemanasan bumi
Coccolithopore
Reaksi pembentukan
menghasilkan
Coccolith
Reaksi kimia sampingan
Gas Karbondioksida (CO2)
!
Gas CO2 merupakan salah satu gas penyebab
efek rumah kaca yang potensial bagi
pemanasan bumi
COCCOLITHOPORE
Asumsi Coccolithopore sebagai peredam pemanasan bumi
Coccolithopore
Adaptasi terhadap UV
Zat DMSP
menghasilkan
DMSP terurai di air
Senyawa DMS
menghasilkan
Lepas ke atmosfir
Merupakan inti kondensasi awan
(Clouds Condensation Nuclei)
Sulfat
Dikonversi menjadi
Reaksi pembentukan
Awan
menghasilkan
FITOPLANKTON & DMS
Pemantulan radiasi matahari oleh awan dan sulfat
haze yang berasal dari pelepasan DMS oleh
fitoplankton (NOAA RITS Programme & NOAA Office
of Global Programme, 2005)
Peran fitoplankton dalam menghasikan DMS untuk
pembentukan awan (NOAA RITS Programme & NOAA
Office of Global Programme, 2005)
DISTRIBUSI FITOPLANKTON
• Fitoplankton ditemukan di seluruh sungai, danau, laut dan samudera
• Secara lokal kelimpahan fitoplankton bervariasi secara horizontal dan
vertikal, bervariasi menurut waktu setiap tahunnya
• Kelimpahan dan distribusi sangat bergantung pada faktor cahaya matahari,
konsentrasi nutrien dan parameter fisik kolom air
April - Juni
Juli - September
FITOPLANKTON & ALIRAN ENERGI DI LAUT
Rantai Makanan (Food Chain)
Fitoplankton  copepod  ikan  cumi-cumi  anjing laut  Orca (Paus pembunuh)
Jejaring Makanan (Food Web)
Contoh jejaring makanan di Laut Arktik (http://en.wikipedia.org/wiki/food_chain/2005
FITOPLANKTON & EKOSISTEM
Peran fitoplankton dalam pembentukan material
organik terlarut dengan organisme lain (California
Institute of Technology, 1998)
Kedudukan fitoplankton dalam struktur ekosistem
(Dr. C’s Remarkable Ocean World, 2005)
FENOMENA BIOLOGICAL PUMP
Biological Pump adalah proses transportasi senyawa
karbon secara biologis dari zona eufotik permukaan ke
lapisan dalam lautan. Karbon diangkut terutama melalui
proses tenggelamnya (sinking) material-material
partikulat, seperti jasad organisme yang telah mati
(termasuk fitoplankton) atau kotoran organisme
(faeces) (Raven dan Falkowski, 1999).
Gambar kiri : Proses Biological Pump (Spokes Lucinda, 2003)
Karbon yang mencapai laut dalam, diantaranya karbon
inorganik partikulat seperti Kalsium Karbonat (CaCo3).
Senyawa ini merupakan komponen utama dari organisme
berkapur (calcifying organisms), seperti Coccolithophore,
Foraminifera atau Pteropoda.
Kerangka Kalsium Karbonat pada Emiliania Huxleyi, jenis fitoplankton dari kelompok
Coccolithophore, dilihat dengan micrograph electron (Spokes Lucinda, 2003)
FENOMENA ALGAL BLOOM
 Blooming alga (algal bloom) adalah
suatu proses peningkatan populasi
alga plankton (fitoplankton) secara
cepat di dalam suatu perairan.
Ciri khas dari fenomena ini adalah hanya
satu atau sedikit spesies yang mengalami
blooming (ledakan populasi) yang pada
akhirnya mengakibatkan terjadinya
perubahan warna perairan (discoloration)
sebagai hasil dari peningkatan densitas
pigmen warna alga plankton penyebab
blooming).
FENOMENA ALGAL BLOOM
 Black water (perairan hitam) adalah suatu fenomena perubahan warna air laut
menjadi hitam atau gelap.
 Fenomena ini “ditemukan” pertamakali di Perairan Teluk Florida pada bulan
Januari 2002.
 Walaupun para nelayan di daerah Florida mengkomplain dan meminta
"pemerintah U.S untuk melakukan sesuatu” terhadap fenomena ini, namun para
ilmuwannya mengatakan bahwa fenomena Black water ini diakibatkan oleh
blooming alga non-toxic (tidak beracun), yang diduga adalah DIATOM, sehingga
dianggap tidak berbahaya bagi organisme perairan maupun manusia.
 Diatom ini berasal dari Florida Keys menuju Selat Florida selama beberapa bulan
dengan bantuan angin dan gelombang.
Sumber: Http://en.wikipedia.org/wiki/Algal Bloom,2005
FENOMENA ALGAL BLOOM
Pyrodinium
Gymnodinium
Trichodesmium
Gambierdiscus
Peristiwa Red Tide di Pantai Lajolla, California
(Http://en.wikipedia.org/wiki/Algal Bloom,2005)
Gambar atas – bawah kiri :
beberapa genera Dinoflagellata beracun
yang dapat menimbulkan Red Tide
Bagaimana dengan
Teluk Jakarta ???
(Program Kerjasama ASEAN-Kanada Sains Laut, 2004)
“Every other breath you take is thanks to
phytoplankton.”
We always say “Save the Whales”, but wonder where
the “Save the Phytoplankton”,
Dr. Barney Balch
(Senior research scientist at the Bigelow Laboratory for Ocean Sciences
in Boothbay Harbor, Maine)
DAFTAR PUSTAKA
 California Institute of Technology. 1998. Phytoplankton; Microbial Loop dalam http:// Ocean
Planet.htm, 2005
 Dr. C’s Remarkable Ocean World. 2005. Oh, What a Tangled Web We Weave dalam Http:// Oceanic
Food Webs.htm, 2005
 Http//en.wikipedia//wiki. 2005. Algal Bloom
 Http//en.wikipedia.org//wiki. 2005. Cyanobacterial
 Http://en.wikipedia.org/wiki. 2005. Food Chain
 Http//en.wikipedia.org//wiki. 2005. Plankton
 NOAA RITS Program and NOAA Office of Global Programs. 2005. Oceanic Dimethylsulfide (DMS) and
Climate dalam Http/NOAA, 2005
 Omori, M. and Ikeda, T. (1992). Methods in Marine Zooplankton Ecology, Krieger Publishing
Company, Malabar, USA.
 Program Kerjasama ASEAN-Kanada Sains Laut-Fasa II, 2004. Red Tide: Ledakan Alga Beracun.
Poster.
 Raven, J. A. and P. G. Falkowski (1999). Oceanic sinks for atmospheric CO2. Plant Cell Environ. 22, 741755.
 Spokes Lucinda, 2003. How oceans take up carbon dioxide. Environmental Sciences, University
of East Anglia, Norwich - U.K dalam
 Zhong, Z. 1989. Marine Planktology. China Ocean Press (Beijing). China.
1.
- Kenapa monera dipecah menjadi arkea dan bakteri
- Apa perlunya dipecah menjadi 2 kingdom tersebut
2.
Apa peran fungi di perairan laut terutama dalam jejaring
makanan
3.
Uraikan potensi protista secara ekonomis dan ekologis
4.
Buatlah contoh jejaring makanan dan aliran energi dari monera
sampai konsumen paling tinggi
5.
Diskusikan biological pump oksigen di perairan laut
6.
Uraikan/diskusikan kenapa terjadi blooming alga di suatu
perairan
Download