Iuran Dana Pensiun Syari`ah

advertisement
PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARI’AH
Pembiayaan rekening koran syariah adalah bentuk pembiayaan rekening koran yang
dijalankan berdasarkan prinsip syari’ah.
Ketentuan PRKS
1. Pembiayaan rekening koran syariah/PRKS dilakukan dengan perjanjian untuk
perwakilan.
2. PRKS berlaku dalam pembelian barang yang diperlukan oleh nasabah dan
menjualnya secara murabahah kepada nasabah tersebut.
3. PRKS berlaku dalam menyewa (ijarah)/mengupah barang/jasa yang diperlukan
oleh nasabah dan menyewakannya lagi kepada nasabah tersebut.
4. Besar keuntungan yang dimintai oleh Lembaga Kuangan Syariah harus
disepakati ketika perjanjian dilakukan.
---bersambung---
Ketentuan PRKS (Lanjutan)
5. Transaksi murabahah kepada nasabah harus dilakukan dengan perjanjian.
6. Pembiayaan rekening koran dapat dilakukan pula dengan perjanjian untuk
memberikan fasilitas pinjaman.
7. Penarikan dana tidak boleh dilakukan secara langsung oleh nasabah dalam
penggunaan transaksi pembiayaan rekening koran syari’ah.
8. Penarikan dana dalam transaksi pembiayaan rekening koran syariah hanya boleh
dilakukan dengan mempergunakan warkat dari nasabah.
DANA PENSIUN SYARI’AH
Dana Pensiun terdiri atas: a) dana Pensiun Pemberi Kerja Syari'ah; dan b) dana
Pensiun Lembaga Keuangan Syari'ah.
1.
2.
3.
Iuran Dana Pensiun Syari’ah
Iuran dana pensiun pemberi kerja syariah berupa: a) iuran pemberi kerja
syariah dan peserta syari'ah; atau b) iuran pemberi kerja syari'ah.
Seluruh iuran pemberi kerja syariah dan peserta syariah serta setiap hasil
investasi syariah yang diperoleh harus disetor kepada dana pensiun syariah.
Iuran pemberi kerja syariah harus dibayarkan dengan angsuran setidaktidaknya setiap bulan kecuali bagi suatu dana pensiun berdasarkan
keuntungan syariah yang wajib disetor selambat-lambatnya 120 (seratus dua
puluh) hari sejak berakhirnya tahun buku pemberi kerja syari'ah.
---bersambung----
Iuran Dana Persiun Syari’ah (Lanjutan)
4. Apabila berdasarkan laporan aktuaris ternyata dana pensiun syariah memiliki
kekayaan melebihi kewajibannya, maka kelebihan yang melampaui batas tertentu
harus digunakan sebagai iuran pemberi kerja syari'ah.
5. Dalam hal pendiri dana pensiun syariah tidak mampu memenuhi kewajiban untuk
jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut maka pengurus wajib
memberitahukan hal tersebut kepada “pejabat yang berwenang.”
6. Dalam hal mitra pendiri syariah tidak mampu memenuhi kewajiban dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut atau mitra pendiri syariah bubar,
pengurus syariah wajib memberitahukan hal tersebut kepada pendiri syariah
yang selanjutnya akan melakukan perubahan terhadap peraturan dana pensiun
syariah dengan menetapkan: a) penangguhan kepesertaan karyawan dari mitra
pendiri syari'ah; atau b) mengakhiri kepesertaan karyawan mitra pendiri syariah
setelah pemisahan kekayaan dana pensiun syariah antara peserta dari mitra
pendiri syariah dengan peserta lainnya.
---bersambung---
Iuran Dana Persiun Syari’ah (Lanjutan)
7. Dalam hal peraturan Dana Pensiun Syariah menetapkan adanya iuran peserta
maka pemberi kerja Syariah merupakan wajib pungut iuran peserta yang
dipungut setiap bulan.
8. Pemberi kerja Syariah wajib menyetor seluruh iuran peserta yang dipungutnya
serta iurannya sendiri kepada Dana Pensiun Syariah selambat-lambatnya tanggal
15 bulan berikutnya.
9. Iuran peserta dan iuran pemberi kerja Syariah yang belum disetor setelah
melewati dua setengah bulan sejak jatuh temponya, dinyatakan: a) sebagai
hutang pemberi kerja Syariah yang dapat segera ditagih, dan dikenakan bagi
hasil yang layak yang dihitung sejak hari pertama dari bulan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2); dan b) sebagai piutang Dana Pensiun Syariah yang
memiliki hak utama dalam pelaksanaan eksekusi keputusan pengadilan, apabila
pemberi kerja Syariah dilikuidasi.
Iuran Dana Persiun Syari’ah (Lanjutan)
10. Besarnya iuran peserta Dana Pensiun Syariah yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti Syariah tidak boleh melebihi jumlah yang ditetapkan oleh
Pejabat yang berwenang.
11. Besarnya manfaat pensiun yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun
Syari'ah, demikian pula iuran dan kekayaan yang diperlukan bagi pembiayaan
program pensiun, tidak boleh melampaui jumlah yang ditetapkan oleh Pejabat
yang berwenang.
12. Pengaturan mengenai iuran pemberi kerja Syariah dalam Dana Pensiun
Berdasarkan Keuntungan Syariah ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang.
Hak Peserta
1.
2.
3.
4.
Hak terhadap setiap manfaat pensiun yang dibayarkan oleh Dana Pensiun
Syariah tidak dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman, dan tidak dapat
dialihkan maupun disita.
Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan, pengikatan,
pembayaran manfaat pensiun sebelum jatuh tempo atau menjaminkan manfaat
pensiun yang diperoleh dari Dana Pensiun dinyatakan batal berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Suatu pembayaran manfaat pensiun yang dilakukan oleh pengurus Syariah
dengan itikad baik, membebaskan Dana Pensiun Syariah dari tanggung
jawabnya.
Peserta yang memenuhi persyaratan berhak atas Manfaat Pensiun Normal
Syari'ah, atau Manfaat Pensiun Cacat Syari'ah, atau Manfaat Pensiun Dipercepat
Syari'ah, atau Pensiun Ditunda Syari'ah, yang besarnya dihitung berdasarkan
rumus yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun Syari'ah.
----bersambung----
Hak Peserta (Lanjutan)
5. Peraturan Dana Pensiun Syariah wajib memuat ketentuan mengenai
besarnya hak atas manfaat pensiun bagi janda/duda atau anak yang
belum dewasa dari peserta.
6. Dalam hal Dana Pensiun Syariah yang menyelenggarakan Program
Pensiun Iuran Pasti Syari'ah, peraturan Dana Pensiun Syariah wajib
memuat hak peserta untuk menentukan margin.
Hak Peserta (Lanjutan)
7. Jika Dana Pensiun Syariah menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti
Syari'ah, besarnya hak atas manfaat pensiun harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. dalam hal pensiunan meninggal dunia, manfaat pensiun yang dibayarkan kepada
janda/duda yang sah sekurang-kurangnya 60% (enam puluh perseratus) dari
manfaat pensiun yang telah dibayarkan kepada pensiunan;
b. dalam hal peserta meninggal dunia dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
sebelum dicapainya usia pensiun normal, manfaat pensiun yang dibayarkan
kepada janda/duda yang sah sekurang- kurangnya 60% (enam puluh
perseratus) dari yang seharusnya dibayarkan kepada peserta apabila peserta
pensiun sesaat sebelum meninggal dunia.
c. dalam hal peserta meninggal dunia lebih dari 10 (sepuluh) tahun sebelum
dicapainya usia pensiun normal, manfaat pensiun yang dibayarkan kepada
janda/duda yang sah sekurangkurangnya 60% (enam puluh perseratus) dari
yang seharusnya menjadi haknya apabila ia berhenti bekerja.
---bersambung----
Hak Peserta (Lanjutan)
8. Dalam hal tidak ada janda/duda yang sah atau janda/duda meninggal dunia,
manfaat pensiun dibayarkan kepada anak yang belum dewasa dari peserta.
9. Pembayaran manfaat pensiun dapat dilakukan secara sekaligus.
10. Dalam hal Dana Pensiun Syariah menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti
Syari'ah, besarnya hak atas manfaat pensiun harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut: a) dalam hal pensiunan meninggal dunia, manfaat pensiun yang
dibayarkan kepada janda/duda yang sah tidak boleh kurang dari haknya
berdasarkan margin; dan b) dalam hal peserta meninggal dunia seblum
dimulainya pembayaran pensiun, maka manfaatpensiun yang dibayarkan kepada
janda/duda yang sah adalah sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah yang
seharusnya menjadi hak peserta apabila ia berhenti bekerja.
11. Dalam hal tidak ada janda/duda yang sah atau janda/duda meninggal dunia,
manfaat pensiun dibayarkan kepada anak yang belum dewasa dari peserta.
---bersambung---
Hak Peserta (Lanjutan)
12. Dalam hal peserta meninggal dunia lebih dari 10 (sepuluh) tahun sebelum
dicapainya usia pensiun normal, pembayaran manfaat pensiun dapat dilakukan
secara sekaligus.
13. Dalam hal peserta tidak menentukan margin, maka peserta dianggap setuju
terhadap margin yang ditawarkan dalam pembayaran kepada janda/duda yang
sama besarnya dengan pembayaran kepada pensiunan yang bersangkutan.
14. Peserta yang berhenti bekerja dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3
(tiga) tahun, sekurang-kurangnya berhak menerima secara sekaligus himpunan
iurannya sendiri, ditambah bagi hasil yang layak.
15. Peserta yang mengikuti Program Pensiun Manfaat Pasti Syariah apabila berhenti
bekerja setelah memiliki masa kepesertaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
dan belum mencapai usia pensiun dipercepat, berhak menerima Pensiun Ditunda
Syariah yang besarnya sama dengan jumlah yang dihitung berdasarkan rumus
pensiun bagi kepesertaannya sampai pada saat pemberhentian.
---bersambung---
Hak Peserta (Lanjutan)
16.Peserta Dana Pensiun Syariah yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran
Pasti Syariah apabila berhenti bekerja setelah memiliki masa kepesertaan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan belum mencapai usia pensiun dipercepat,
berhak atas jumlah iurannya sendiri dan iuran pemberi kerja Syariah beserta
hasil pengembangannya yang harus dipergunakan untuk memperoleh pensiun
ditunda.
17.Manfaat pensiun dari suatu Dana Pensiun Syariah tidak dapat dibayarkan
kekpada peserta sebelum dicapainya usia pensiun dipercepat, kecuali ditentukan
lain dalam kontrak.
18.Manfaat Pensiun bagi peserta atau bagi janda/duda harus dalam bentuk
angsuran tetap, atau meningkat guna mengimbangi kenaikan harga, yang
pembayarannya dilakukan sekali sebulan untuk seumur hidup.
19.Dalam hal besarnya manfaat pensiun bulanan lebih kecil dari suatu jumlah
tertentu yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Menteri maka nilai yang
sama dapat dibayarkan secara sekaligus.
---bersambung---
Hak Peserta (Lanjutan)
20.Peraturan Dana Pensiun Syariah dapat memungkinkan pilihan bagi
peserta pada saat pensiun atau pada saat pemberhentian dan bagi
janda/duda atau anak pada saat pesera meninggal dunia, untuk
menerima sampai sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh perseratus)
dari manfaat pensiun secara sekaligus.
21.Seorang peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut
haknya dari Dana Pensiun Syariah apabila ia masih memenuhi syarat
kepesertaan.
22.Dalam hal peserta berhenti bekerja lebih dari 10 (sepuluh) tahun sebelum
dicapainya usia pensiun normal, maka berdasarkan pilihan peserta, hak atas
pensiun ditunda dapat tetap dibayarkan oleh Dana Pensiun Syariah yang
bersangkutan, atau dapat dialihkan kepada Dana Pensiun Pemberi Kerja Syariah
lainnya, dengan ketentuan yang bersangkutan masih hidup dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari setelah ia berhenti bekerja.
---bersambung---
Hak Peserta (Lanjutan)
23.Peserta yang pensiun pada usia pensiun normal atau setelahnya,
berhak atas manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan rumus
pensiun yang berlaku bagi kepesertaannya sampai saat pensiun.
24. Usia pensiun normal wajib ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun
Syariah dan tidak boleh melebihi usia yang ditetapkan oleh Menteri
yang membidangi masalah ketenagakerjaan.
25. Seorang peserta yang pensiun sebelum mencapai usia pensiun normal
berhak mengajukan pembayaran Manfaat Pensiun dipercepat dengan
ketentuan: a) berusia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sebelum
usia pensiun normal; atau b) dalam keadaan cacat.
---bersambung---
Hak Peserta (Lanjutan)
26.Nilai Manfaat Pensiun Dipercepat sekurang-kurangnya harus sama
dengan nilai sekarang dari Pensiun Ditunda.
27.Dalam peraturan Dana Pensiun dapat ditetapkan batas usia maksimum
peserta wajib pensiun dalam hal peserta tetap bekerja setelah
dicapainya usia pensiun normal, dengan ketentuan bahwa batas usia
maksimum dimaksud sesuai dengan usia yang ditetapkan oleh Pejabat
yang berwenang.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah
1. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah hanya dapat
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti Syari'ah.
2. Bank Syariah dan perusahaan asuransi jiwa Syariah dapat bertindak
sebagai pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah dengan
memenuhi ketentuan yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
3. Untuk dapat mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan, bank
atau perusahaan asuransi jiwa wajib mengajukan permohonan
pengesahan kepada pejabat yang berwenang, dengan melampirkan
peraturan Dana Pensiun.
---bersambung---
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah (Lanjutan)
4. Setiap perubahan atas peraturan Dana Pensiun Syariah wajib mendapatkan
pengesahan dari pejabat yang berwenang.
5. Kepesertaan dalam Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah terbuka bagi
perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri.
6. Peserta berhak atas iurannya, termasuk di dalamnya iuran pemberi kerja atas
nama peserta, apabila ada, ditambah dengan hasil pengembangannya, terhitung
sejak tanggal kepesertaannya yang dibukukan atas nama peserta pada Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Syari'ah.
7. Dalam hal peserta meninggal dunia, maka hak peserta menjadi hak ahli
warisnya.
---bersambung---
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah (Lanjutan)
8. Pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah bertindak sebagai pengurus dari
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah dan bertanggung jawab atas
pengelolaan investasi syariah dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
dengan memenuhi ketentuan tentang investasi syariah yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.
9. Dalam hal bank Syariah atau perusahaan asuransi jiwa Syariah pendiri Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Syariah bubar, maka Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Syariah bubar, dan pejabat yang berwenang menunjuk likuidator untuk
melakukan penyelesaian.
---bersambung---
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah (Lanjutan)
10. Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah harus dikecualikan dari
setiap tuntutan hukum atas kekayaan bank atau perusahaan asuransi jiwa
syariah pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari'ah.
11. Likuidator bank Syariah atau perusahaan asuransi jiwa pendiri Dana Pensiun
Lembaga Keuangan Syariah yang bubar dapat ditunjuk sebagai likuidator Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Syari'ah.
Download