peranan bakteri

advertisement
BAKTERI
Oleh :
Firman Jaya, S.Pt.,MP
4/3/2016
1
OUTLINE
PENDAHULUAN
CIRI-CIRI BAKTERI
STRUKTUR SEL BAKTERI
PENGELOMPOKAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI BAKTERI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI
Sejarah Bakteri
- Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony
van Leeuwenhoek pada 1674 dengan
menggunakan mikroskop buatannya sendiri.
- Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian
hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828.
4/3/2016
3
- Struktur sel bakteri merupakan prokariota,
untuk membedakan mereka dengan
organisme yang memiliki sel lebih
kompleks, disebut eukariota.
4/3/2016
4
PROKARIOT
EUKARIOT
Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi inti
Memiliki nucleus yang sebenarnya karena materi
tersebar dalam sitoplasma karena tidak
inti dilingkupi oleh membrane inti
mempunyai membrane inti
Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit
Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak
mengandung pasangan basa nukleotida, berbentuk mengandung pasangan basa nukleotida, sehingga
sirkuler
harus digulung pada protein histon (ada histonnya)
Hanya memiliki kromosom tunggal
Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu)
Tidak memiliki intron, hanya ekson
Memiliki intron dan ekson
Memiliki operon
Tidak memiliki operon
Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi secara Transkipsi terjadi di inti, dan translasi terjadi di
simultan
sitoplasma. Keduanya tidak dapat berjalan secara
bersamaan.
Proses transkipsi terjadi lebih sederhana
Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan akses
RNA polymerase terhadap DNA lebih lama akibat
DNA dikemas secara kompak dengan protein histon
Proses regulasi sintesis protein lebih sederhana
4/3/2016
Proses regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks
5
OUTLINE
PENDAHULUAN
CIRI-CIRI BAKTERI
STRUKTUR SEL BAKTERI
PENGELOMPOKAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI BAKTERI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI
CIRI-CIRI BAKTERI

Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata
berukuran 1-5 mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya. Bakteri yang terkecil adalah Mycoplasma, yang
berukuran 0,12 mikron. Sedangkan bakteri terbesar
adalah Thiomargarita, yang berukuran 200 mikron.

Tubuh uniseluler (bersel satu)

Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis
bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga
mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof)

Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara,
mahluk hidup)
OUTLINE
PENDAHULUAN
CIRI-CIRI BAKTERI
STRUKTUR SEL BAKTERI
PENGELOMPOKAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI BAKTERI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI
Struktur Bakteri :
4/3/2016
9
STRUKTUR SEL BAKTERI
Susunan dalam Sel Bakteri

Membran Sitoplasma
Membran plasma merupakan pembungkus sel
sangat penting untuk sel: transport nutrisi,
permeabilitas sel, reaksi enzimatik

Inti Sel
Materi inti terdiri dari DNA dan RNA

Ribosom
Fungsi utama dari ribosom adalah untuk sintesis
protein dan sesuai dengan urutan asam amino
sebagaimana ditentukan dalam RNA messenger.
STRUKTUR SEL BAKTERI
Spora
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan
seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia
tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob
dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob
dapat mempertahankan diri dengan spora.
Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut
endospora.
4/3/2016
11
STRUKTUR SEL BAKTERI
Spora
Endospora lebih tahan terhadap keadaan
lingkungan
yang
tidak
menguntungkan
dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila
keadaan lingkungan membaik kembali, endospora
dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa.
Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau
pada salah satu ujungnya.
4/3/2016
12
ENDOSPORA :
4/3/2016
13
OUTLINE
PENDAHULUAN
CIRI-CIRI BAKTERI
STRUKTUR SEL BAKTERI
PENGELOMPOKAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI BAKTERI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI
KELOMPOK BAKTERI
Bentuk Tubuh
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut
1. Bentuk batang (Basil)
2. Bentuk Bulat (Kokus)
3. Bentuk Spiral
Bentuk batang (Basil)
Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil
Bentuk ini dapat dibedakan:
Monobasilus
bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal.
Contoh:
Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus,
Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus
Lactobacillus.
Diplobasil
Bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua
Streptobasil
Bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang
berbentuk rantai,
Contoh
Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks,
Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.
Bakteri bentuk basil
Bentuk Bulat (Kokus)
Bakteri
berbentuk
bulat
(bola)
atau
kokus
1.Monokokus
yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus gonorhoe
penyakit kencing nanah.
dapat
dibedakan:
penyebab
2.Diplokokus
yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal Diplococcus pneumoniae penyebab
penyakit pneumonia (radang, paru-paru).
3.Sarcina
yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat membentuk kubus, misal Sarcina
luten.
4.Streptokokus
yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus
lactis, Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk
pembuatan
yoghurt
(susu
asam).
5.Stafilokokus
yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, misal Stafilokokus aureus,
penyebab penyakit radang paru-paru
Bentuk Bulat (Kokus)
Bentuk Spiral
Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
1. Spiral
yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya
Spirillum
2. Vibrio atau bentuk koma
dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna misal Vibrio
cholerae penyebab penyakit kolera.
3. Spiroseta
yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak
misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.
Bentuk Spiral
KELOMPOK BAKTERI
Alat Gerak
Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu
cambuk/flagel.
Struktur Bakteri :
4/3/2016
23
Berdasarkan Ada Tidaknya Flagel Dan Letak Flagel
No
Nama
Jumlh Flagel
Letak Flagel
Gambar
Contoh
1
Atrich
bakteri tidak berflagel
-
Escherichia coli
2
Monotrich
mempunyai satu
Pada salah satu
ujungnya.
Vibrio cholera
3
Lopotrich
lebih dari satu flagel
pada salah satu
ujungnya.
Rhodospirillum rubrum
4
Ampitrich
satu atau lebih flagel
pada kedua
ujungnya.
Pseudomonas aeruginosa
5
Peritrich
banyak flagel
pada seluruh
permukaan
tubuhnya.
Salmonella typhosa
KELOMPOK BAKTERI
Pewarnaan Gram
- Prokariota (organisme yang tidak memiliki
selaput inti) pada umumnya, semua bakteri
memiliki struktur sel yang relatif sederhana.
- Struktur bakteri yang paling penting adalah
dinding sel.
4/3/2016
25
Dinding Sel
• Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi
sel dari tekanan turgor yang disebabkan tingginya
konsentrasi protein dan molekul lainnya dalam tubuh sel
dibandingkan dengan lingkungan di luarnya.
• Dinding sel bakteri berbeda dari organisme lain yaitu
mengandung peptidoglikan yang terletak di luar
membran sitoplasmik.
• Peptidoglikan berperan dalam kekerasan dan
memberikan bentuk sel. Ada dua tipe utama bakteri
berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding selnya
yaitu Gram positif dan Gram negatif
4/3/2016
26
Dinding sel Gram positif
• Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan
peptidoglikan pada dinding sel.
• Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan
Gram, meninggalkan warna biru.
• Dinding sel Gram positif biasa ditemukan pada
Actinobacteria dan Firmicutes.
4/3/2016
27
Dinding sel Gram negatif
Dinding sel Gram negatif memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan
lunturnya warna biru saat disiram etanol.
4/3/2016
28
Bakteri Gram Negatif dan Positif
Bakteri
gram-negatif
adalah
bakteri
yang
tidak
mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan
Gram.
Bakteri gram-positif akan mempertahankan warna ungu gelap
setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif
tidak.
Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal
(counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, bakteri gram
positif akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop
Bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda.
yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna
merah atau merah muda.
Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe
bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel.
4/3/2016
29
Gram + dan Gram -
4/3/2016
Mikrobiologi (kls E) Semester Genap
2011/2012 (DEDES A,S.Pt.,MP)
30
Dinding sel Gram negatif
Dinding sel Gram negatif memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis. Hal ini
menyebabkan lunturnya warna biru saat
disiram etanol.
Banyak spesies bakteri gram-negatif yang
bersifat patogen, yang berarti mereka
berbahaya bagi organisme inang.
4/3/2016
31
Pewarnaan gram pada bakteri Gram
positif (B.Anthracis)
4/3/2016
Mikrobiologi (kls E) Semester Genap
2011/2012 (DEDES A,S.Pt.,MP)
32
Gram negatif
(E.Coli)
4/3/2016
Mikrobiologi (kls E) Semester Genap
2011/2012 (DEDES A,S.Pt.,MP)
33
OUTLINE
PENDHULUAN
CIRI-CIRI BAKTERI
STRUKTUR SEL BAKTERI
PENGELOMPOKAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI BAKTERI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI
BAKTERI

Bakteri memiliki kemampuan reproduksi
yang cepat, hal ini dapat dimanfaatkan
oleh industri untuk memanfaatkan jasa
mikroorganisme contohnya fermentasi,
pemanfaatan bakteri dalam pembuatan
Yoghurt dan Kefir.
Reproduksi
Bakteri berkembang biak dengan cara :


4/3/2016
Vegetatif dengan pembelahan biner  Pada
pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama
dengan sifat sel induknya.
36
Pembelahan Biner
4/3/2016
Reproduksi
Bakteri berkembang biak dengan cara :


4/3/2016
Generatif dengan rekombinasi genetik  pemindahan
secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua
sel bakteri melalui proses berikut:
1.
Transformasi  perpindahan materi genetik
berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel
bakteri yang lain.
2.
Transduksi  pemindahan materi genetik bakteri
ke bakteri lain dengan perantaraan virus.
3.
Konjugasi  transfer DNA (berupa plasmid) karena
adanya kontak sel dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik.
38
Transformasi
4/3/2016
39
Reproduksi
Bakteri berkembang biak dengan cara :


4/3/2016
Generatif dengan rekombinasi genetik  pemindahan
secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua
sel bakteri melalui proses berikut:
1.
Transformasi  perpindahan materi genetik berupa
DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang
lain.
2.
Transduksi  pemindahan materi genetik
bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan
virus.
3.
Konjugasi  transfer DNA (berupa plasmid) karena
adanya kontak sel dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik.
40
Transduksi
Reproduksi
Bakteri berkembang biak dengan cara :


4/3/2016
Generatif dengan rekombinasi genetik  pemindahan
secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua
sel bakteri melalui proses berikut:
1.
Transformasi  perpindahan materi genetik berupa
DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang
lain.
2.
Transduksi  pemindahan materi genetik bakteri
ke bakteri lain dengan perantaraan virus.
3.
Konjugasi  transfer DNA (berupa plasmid)
karena adanya kontak sel dengan membentuk
jembatan untuk pemindahan materi genetik.
42
Konjugasi
4/3/2016
43
OUTLINE
PENDHULUAN
CIRI-CIRI BAKTERI
STRUKTUR SEL BAKTERI
PENGELOMPOKAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI BAKTERI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI
Pengaruh Lingkungan terhadap bakteri :
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat
memacu pertumbuhan dan reproduksi
bakteri.
 Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan reproduksi
bakteri adalah :
Suhu
Kelembaban
Cahaya
4/3/2016
Oksigen
45
Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi
menjadi 3 golongan:
1. Bakteri psikrofil,
hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu
optimum 10-20°C.
2. Bakteri mesofil,
hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan
suhu optimum 25° – 40°C.
3. Bakteri termofil,
hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C,
dengan suhu optimum 50° – 65°C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang
hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 94°C.
4/3/2016
46
Bakteri thermofil
4/3/2016
47
Kelembaban Relatif:
Pada
umumnya
bakteri
memerlukan
kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Pengurangan kadar air dari protoplasma
menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti,
misalnya pada proses pembekuan dan
pengeringan.
4/3/2016
48
Cahaya
 Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang
tidak berklorofil.
 Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi
komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan
atau menyebabkan kematian.
 Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan
sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan
makanan.
4/3/2016
49
Pertumbuhan Bakteri
• dipengaruhi oleh beberapa faktor :
• Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu
antara 25 - 35 derajat C.
• Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air
sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
• Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam
sinar matahari dapat mematikan bakteri.
• Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa
kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan
bakteri
4/3/2016
50
Kurva Pertumbuhan Bakteri
4/3/2016
51
OUTLINE
PENDHULUAN
CIRI-CIRI BAKTERI
STRUKTUR SEL BAKTERI
PENGELOMPOKAN BAKTERI
SISTEM REPRODUKSI BAKTERI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI
PERANAN BAKTERI

MENGUNTUNGKAN
–
–
–
–
–
–
–
–
Lactobacillus casei : Pembuatan Yakult
Acetobacter xylinum : Pembuatan nata de coco
Lactobacillus bulgaricus : Pembuatan Yoghurt.
Streptococcus griceus ; Antibiotik streptomisin.
Methanobacterium : Pembuatan biogas.
Rhizobium, Azotobacter : Mengikat Nitrogen
Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter :
Menyuburkan tanah
Streptococcus lactis : Keju
JENIS BAKTERI BERBAHAYA
DALAM MAKANAN
MERUGIKAN
1. Penyebab penyakit pada manusia :
* Clostridium tetani : Tetanus.
* Salmonella thyposa : Tipus.
* Treponema pallidum : Sipilis
* : Kolera
2. Penyebab penyakit pada hewan :
* Bacillus anthracis : antrak.
* Actinomyces bovis : Bengkak rahang sapi
3. Penyebab penyakit pada tumbuhan :
* Xanthomonas citri : Jeruk
4. Kerusakan makanan
* Clostridium botulinum : Makanan kaleng rusak
Bakteri Berbahaya pada Makanan
Sering tanpa kita sadari, makanan yang kita
makan sehari-hari mengandung mikroorganisme
yang dapat mengancam kesehatan bahkan jiwa
kita, terutama makanan yang dimasak
sembarangan.
↓
Secara alami, semua makanan mengandung
sejumlah bakteri.
↓
Jenis bakteri ini akan berkembang biak &
menimbulkan penyakit bila makanan
yang dikonsumsi tidak diolah & disimpan
sebagaimana mestinya.
Meskipun penyebaran penyakit yang
ditimbulkan bakteri makanan ini tergantung
pada usia, jumlah paparan dan tingkat
imunitas seseorang
Berikut ini beberapa jenis bakteri berbahaya
yang perlu diwaspadai dan cara
mengatasinya :
Campylabacter jejuni
Penyebaran : Daging sapi atau ayam
yang terkontaminasi tinja/kotoran pada
saat pemrosesan, air yang tidak
dimasak dan susu yang tidak
dipasteurisasi.
Gejala : diare yang terkadang
disertai darah, kejang perut, sakit
kepala dan merasa kedinginan.Gejala
ini akan timbul dalam waktu 2-11 hari
dan berlangsung selama 1-2 minggu.
Pencegahan :
Pastikan Anda mengolah daging
/ayam hingga matang sebelum
dikonsumsi.
Jangan meminum air mentah atau
susu yang tidak dipasteurisasi
Cuci bersih pisau, talenan atau
wadah yang bersentuhan dengan
daging mentah
Gambar kiri : Campylabacter jejuni perbesaran
melalui mikroskop cahaya
Gambar kanan:Campylabacter jejuni perbesaran via
mikroskopelektron
Clostridium botulinum
 Penyebaran : Bakteri ini biasanya
terdapat pada daging semur atau
masakan
yang
berkuah
kental,
makanan
kaleng,
terutama
bila
mangkuk atau piring yang digunakan
tidak steril atau bisa juga karena Anda
terlalu lama mendinginkan makanan
Gejala : Diare, mual-mual dan kram
perut biasanya muncul dalam waktu 116 jam dan berlangsung selama 1-2
hari.
Pencegahan :
Pertahankan agar makanan
tetap panas
Pertahankan agar panas daging
yang telah dimasak tetap di atas
suhu 60°C dan panaskan
sekurang-kurangnya sampai
pada 74°C
Download