Uploaded by User94719

MAKALAH DASAR BIOMEDIK A BAKTERI

advertisement
MAKALAH DASAR BIOMEDIK A
BAKTERI (EUBACTERIA)
DOSEN PEMBIMBING
drg. Willia Novita Eka Rini, M.Kes.
DISUSUN OLEH
Enzelina Rosiana Tampubulon
(NIM
:
N1A120149)
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatkan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul EUBACTERIA (Bakteri) tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu drg. Willia Novita Eka Rini,
M.Kes.pada mata kuliah Dasar Biomed A di Universitas Jambi. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang bakteri.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen
mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis sangat menyadari makalah ini masih jauh dari kata baik. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Medan, 20 September 2020
Enzelina Rosiana T
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan Makalah......................................................................................................
BAB II BAKTERI (EUBACTERIA)
2.1 Pengertian..............................................................................................................
2.2 Ciri-ciri Bakteri.......................................................................................................
2.3 Struktur Bakteri.......................................................................................................
2.4 Penggolonggan Bakteri..............................................................................................
2.5 Reproduksi Bakteri...................................................................................................
2.6 Peran Bakteri dalam kehidupan................................................................................
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan..................................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada perkembangan dunia saat ini, manusia diwajibkan untuk selalu bekerja
demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun nasib setiap manusia tidaklah sama,
tidak semua umat manusia bekerja dalam lingkungan yang sehat, higienis, dan terjaga.
Terutama di Indonesia, masih banyak masyarakatnya yang harus bekerja di tempattempat kumuh atau tempat yang kotor. Sebagai contoh, mereka yang bekerja sebagai
tukang bersih di jalan ataupun perumahan. Lingkungan pekerjaan mereka tidak bersih
dan menjadi tempat di mana sumber pernyakit berasal berupa virus, bakteri, protozoa,
jamur, cacing, dsb. Penularan yang sering terjadi melalui virus dan bakteri tetapi tidak
semua bakteri itu jahat ada juga bakteri yang baik di dalam tubuh manusia. Oleh karena
itu, kita perlu memiliki sedikit pengetahuan mengenai bakteri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa itu bakteri (eubacteria)?
2. Bagaimana bakteri dapat bertahan hidup?
3. Bagaimana bentuk bakteri?
4. Bagaimana bakteri berkembangbiak?
5. Apa saja jenis daripada bakteri?
1.3 Tujuan
1
Untuk mengetahui apa itu bakteri.
2
Untuk mengetahui bagaimana bakteri dapat bertahan hidup.
3
Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
4
Untuk mengetahui bagaimana bakteri berkembangbiak.
5
Untuk mengetahui apa saja jenis daripada bakteri.
1.4 Manfaat
Kita menjadi tahu penggelompokkan daripada bakteri serta mengetahui bahwa
bakteri memiliki banyak bentuk, jenis dan habitat yang berbeda untuk hidup. Kita juga
tahu jenis bakteri apa saja yang mengutungkan bagi manusia di beberapa bidang serta
mengetahui bakteri yang merugikan hingga yang menimbukan penyakit bagi manusia.
BAB II
BAKTERI (EUBACTERIA)
2.1 Pengertian
Bakteri berasal dari bahasa Yunani, yaitu bacterion yang berarti tongkat atau batang.
Bakteri merupakan salah satu makhluk hidup yang tergolong dalam kingdom monera.
Bakteri pertama kali ditemukan oleh Antony Philips van Leeuwenhoek dan sekaligus
penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukan pada tahun 1674. Beliau
adalah seorang ilmuwan belanda yang kerap dikenal sebagai . Istilah bakteri sendiri
dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828. Bakteri merupakan
makhluk hidup
yang
bersifat
kosmopolitan,
yaitu paling banyak jumlahnya dan
tersebar luas hampir di semua tempat seperti di makanan, tanah, air, udara, dalam
tubuh makhluk hidup, dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di dalam
magma.
2.2 Ciri-ciri Bakteri
Ciri-ciri umum daripada bakteri yaitu sebagai berikut :
1. Hanya memiliki 1 sel (uniseluler).
2. Tidak memiliki membran pada inti sel (prokariot).
3. Pada tubuh bakteri terdapat dinding sel tapi tidak memiliki klorofil.
4. Memiliki bentuk tubuh yang beragam.
5. Bakteri merupakan makhluk hidup parasite (membutuhkan makhluk hidup lain
sebagai inangnya) namun bakteri juga dapat hidup bebas tanpa inang.
6. Bakteri yang hidup dilingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau
gambut maka dinding sel pada bakteri tersebut tidak memiliki peptidoglikan.
7. Bakteri yang kosmopolit diberbagai lingkungan maka dinding selnya mengandung
peptidoglikan
8. Bakteri pada umumnya mempunyai ukuran sel 0,5-1,0 μm kali 2,0-5,0 μm, dengan
ukuran yang sangat kecil (mikroskopik) membuat bakteri tidak dapat dililhat
dengan mata telanjang sehingga hanya dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
2.3 Struktur Bakteri
Pada umumnya bakteri 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter
hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).
Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan
oleh flagel.
Bentuk sel pada bakteri memiliki beberapa variasi yaitu bulat (coccus), batang
(bacillus) dan lengkung (vibrio, coma atau spiral). Umumnya sel bakteri yang berbentuk
bulat berdiameter sekitar 0,7 - 1,3 mikron sedangkan sel bakteri berbentuk batang
lebarnya sekitas 0,2 - 2,0 mikron dan panjangnya 0,7 - 3,7 mikron.
Bagian tubuh pada bakteri terbagi atas 3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma dan
bagian luarnya terdapat kapsul, flagel dan pilus. Pada tubuh bakteri tersebut ada bagian
yang selalu ada (struktur dasar) seperti, membran sel, ribosom, dan DNA di
protoplasma, hal ini disebut sebagai invarian. Ada pula bagian yang tidak selalu ada
(strukut tambahan) seperti, dinding sel,kapsul, flagel, dan pilus, hal ini disebut varian.
Berikut bagian-bagian utama sel pada bakteri :
1. Membran Sel
Membran sel merupakan selaput pembungkus sitoplasma dan isinya.
Terletak di sebelah dalam dinding sel tetapi tidak saling terikat. Bagian membran
sel sangatlah vital, dikarenakan membran sel menjadi pembatas antara bagian
dalam sel dengan lingkungan. Jika membran sel rusak atau atau pecah, maka
sel bakteri akan mati. Membran sel sendiri tersusun atas fosfolipid dan protein
dan berfungsi mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel.
2. Ribosom
Ribosom merupakan organel kecil yang berfungsi sebagai tempat sintesa
protein. Bentuknya berupa butiran-butiran kecil dan tidak di selubungi membran.
Ribosom tersusun atas protein dan RNA.
3. DNA (Deoyribonucleic Acid)
DNA adalah materi genetik yang terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri
berbentuk benang sirkuer (melingkar). DNA bakteri berfungsi sebagai pengendali
sintesi protein dan pembawa sifat metabolisme bakteri (DNA kromosom terdapat
di nukleoid) dan menetukan sifat fertilitus, pratogen,serta ketahanan terhadap
suatu antibiotik (DNA non-kromosom)
4. Dinding Sel
Dinding sel terbentuk dari peptidoglikan, yaiu sejenis polisakarida yang
berkaitan dengan protein. Dinding sel berfungsi untuk memberikan bentuk sel,
memberi kekuatan, melindungi sel supaya tidak mudah rusak di daerah yang
terdapat tekanan osmotik yang lebih kecil dan menyelenggarakan pertukaran zat
antara sel dengan lingkungannya.
Berdasarkan lapisan dinding selnya, seorang ahli bakteriologi Hans
Christian Gram yang berasal dari Denmark telah mengelompokksn bakteri
menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif menggunakan
pewarnaan Gram.
Bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan akan
berwarna merah atau merah muda jika diberi pewarna Gram. Sementara,
baktteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tebal dan akan
berwarna unggu bila diberikan pewarna Gram.
5. Flagel
Flagel merupakan bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak bagi
bakteri, namun tidak semua bakteri bergerak karena flagel. Flagel tersusun atas
senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan ada yang
mengandung lipid pada beberapa bakteri. Jumlah serta letak daripada flagel
sangat bervarisi dan hal tersebut menjadi salah satu dasar dari penggologan
bakteri.
6. Pilus
Pilus adalah bulu-bulu halus yang terdapat pada permukaan sel bakteri
Gram negatif. Mirip seperti flagelium, hanya saja pada pilus atau fimbria (jamak
dari pilus) ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku.
Pilus sendiri berfungsi sebagai perekat antara sel bakteri dengan sel
bakteri yang lain atau pada substrat yang padat seperti makanan sel bakteri dan
berfungsi sebagai penyalur materi genetik pada saat konjugasi.
7. Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir yang dihasilkan oleh dinding sel lalu
menebal dan membentuk kapsul sehingga menyelubungi dinding sel bakteri.
Kapsul tersebut tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida, atau proteinpolisakarida (glikoprotein). Kapsul tersebut berfungsi sebagai pelindung diri
terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh sebab itu kapsul hanya
terdapat pada bakter patogen seperti Escherichia coli
dan
Streptococcus
pneumonia.
8. Endospora
Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri
Gram positif. Pembentukan endospra merupakan cara bakteri untuk mengatasi
keadaan
yang
tidak
menguntungkan
bagi
bakteri
tersebut.
Endospora
mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dindingnya yang
tebal tersusun atas protein sehigga menyebabkan endospora dapat tahan pada
keadaan yang tidak menguntungkan seperti, kekeringan, radiasi cahaya, suhu
tinggi, tekanan osmosis, dan zat kimia tertentu. Jika kondisi lingkungan kembali
membaik maka endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri yang baru.
2.4 Penggolonggan Bakteri
Bakteri digolongkan berdasarkan beberapa persamaan yaitu :
A. Berdasarkan cara mendapatkan makanan
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, bakteri terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Bakteri Autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat menyusun atau
membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik sehingga tidak
bergantung pada inangnya. Berikut beberapa jenis bakteri autotrof, terdiri
atas :
a. Bakteri Fotoautotrof adalah bakteri yang mengunakan cahaya matahari
sebagai penyusun bahan organik. Bakteri ini biasanya memiliki pigmen
fotosintetik didalam tilakoidnya, seperti pigmen hijau yang disebut dengan
bakterioklorofil (bakterioviridin), pigmen ungu (bakteriorhodopsin), pigmen
kuning (karoten), pigmen merah yang disebut dengan bakteriopurpurin.
Contoh :
1. Rhodopseudomonas dan Rhodospirillum (berwarna kemerahan dan
tidak menghasilkan belerang)
2. Thiocystis
dan
Thiospirillum
(berwarna
ungu
kemerahan
dan
menghasilkan belerang)
3. Chlorobium (berwarna hijau, berfotosintetis bila ada hydrogen sulfida
dan menghasilkan belerang).
b. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang mendapatkan makanan
dengan bantuan energi kimia. Energi kimia tersebut berasal dari reaksi
oksida senyawa organik.
Contoh :
1. Cladothrix dan Leptothrix acharacea (mengoksidasi ion besi).
2. Thibacillus
ferrooxidans,
Nitrosomonas
dan
Nitrosococcus
(mengoksidasi amonia).
3. Nitrobacter (mengoksidasi nitrit).
4. Hydrogenomonas (mengoksidasi gas hydrogen).
5. Methanomonas (menghasilkan gas metana).
6. Thibacillus thiooxidans (mengoksidasi belerang).
2. Bakteri Heterotrof adalah bakteri yang mendapatkan makanan berupa
senyawa organik atau bakteri yang tidak dapat menyusun makannya sendiri
sehingga hidupnya bergantung pada organisme lain (inangnya) dengan cara
menguraikan sisa-sisa tubuh organisme lain. Berikut beberapa jenis bakteri
heterotrof, terdiri atas :
a. Bakteri Saprofit ialah bakteri yang memperoleh makanan dengan cara
menguraikan organisme, tumbuhan yang sudah mati, bangkai dan
sampai. Bakteri saprofit ada yang menguntungkan dan ada juga yang
merugikan manusia.
Contoh :
1. Bakteri Eschericia coli yang berperan sebagai pembusuk sisa
makanan dalam usus besar.
2. Bakteri Lactobacillus garicus yang berperan dalam pembuatan yogurt.
b. Bakteri parasit adalah bakteri yang mendaptakan makanan dari makhluk
hidup yang ditumpanginya. Bakteri parasit umumnya bersifat patogen
(menimbulkan penyakit) dan oportunis sehingga sistem pertahanan tubuh
inangnya melemah akibat berbagai faktor.
Contoh :
1. Kolera yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.
2. TBC yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
3. Radang paru-paru (pneumoniae) disebabkan oleh bakteri Diplococcus
pneumoniae.
B. Berdasarkan kebutuhan oksigen saat respirasi
Berdasarkan hal ini bakteri terbagi atas 2 yaitu :
1. Bakteri Aerob Obligat adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
mendapatkan energi.
Contoh : Acetobacter, Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas
2. Bakteri Anaerob Obligatif adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
untuk mendapatkan energi.
Contoh :
Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia,
dan Enterobacter
C. Berdasarkan jumlah dan letak flagel
Berdasarkan alat geraknya, bakteri terbagi atas 5 yaitu sebagai berikut :
1. Bakteri Atrik adalah bakteri yang tidak memiliki flagel di sisi manapun.
Contohnya bakteri Eschericia coli.
2. Bakteri Monotrik adalah bakteri yang terdapat satu flagel di salah satu ujung
tubuhnya. Contohnya bakteri Pseudomonas aeruginosa
3. Bakteri Lofotrik adalah bakteri yang memiiki flagel lebih dari satu di salah
satu ujung tubuhnya. Contohnys bakteri Pseudomonas fluorescens
4. Bakteri Amfitrik adalah bakteri yang memiliki flagel lebih dari satu di kedua
ujung sisi tubuhnya. Contohnya bakteri Aquaspirillum serpens
5. Bakteri Peritrik adala bakteri yang memiliki banyak flagel dan tersebar di
seluruh permukaan sisi tubuh bakteri. Contohnya bakteri Salmonela typhosa
D. Berdasarkan bentuk
Bakteri berdasarkan bentuk dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, terbagi
menjadi :
a. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal.
Contoh : Neisseria gonorrhoe (Monococcus sp)
b. Diplococcus, jka bergandanya dua-dua.
Contoh : Diplococcus pneumonia (Diplococcus sp)
c. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar.
Contoh : Pediococcus cerevisiae
d. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus.
Contoh : Sarcina sp
e. Staphylococcus, jika bergerombol.
Contoh : Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.)
f. Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai.
Contoh : Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan
Streptococcus lactis (Streptococcus sp)
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau
silinder, terbagi menjadi :
a. Monobasillus (tunggal tersusun dari satu basil).
Contoh : Lactobacillus,Escherichia coli, dan Salmonella typhi
b. Diplobasillus (bergandengan dua-dua).
Contoh : Azotobacter
c. Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai).
Contoh : Bacillus anthracis,dan Streptobacillus moniliformis
3. Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung, terbagi menjadi :
a. Vibrio ( berbentuk koma/bentuk lengkung setengah lingkaran ).
Contoh : Vibrio comma atau Vibrio cholerae
b. Spiral ( berbentuk spiral ).
Contoh : Spirillum minor ( Aquaspirillum sp)
c. Spiroketa ( berbentuk spiral halus/bentuk lengkung seperti kumparan).
Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis) (Treponema sp)
E. Berdasarkan suhu
Bakteri berdasarkan suhu terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Bakteri Psikrofil adalah bakteri yang hirup dan tumbuh pada suhu rendah
yaitu 0° – 30°C dengan suhu optimum 15°C. Bakteri ini banyak terdapat di
dasar lautan, di daerah kutub dan juga pada bahan makanan yang
didinginkan hingga membuat makanan tersebut membusuk.
Contoh : Pseudomonas, Flavobacterium, Achromobacter dan Alcaligenes.
2. Bakteri Mesofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 25° – 37°C
dengan suhu optimum 32°C. Umumnya ini hidup di tanah, air dan di dalam
tubuh vertebrata terutama alat pencernaan. Beberapa bakteri mesofil dapat
hidup dengan baik pada suhu sekitar 40°C. Semua jenis bakteri yang bersifat
patogen pada hewan dan manusia merupakan bakteri mesofil.
Contoh : Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli.
3. Bakteri Termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada daerah yang
suhunya tinggi, lebih dari 40°C. Temperatur optimumnya antara 55 –60°C.
Bakteri ini dijumpai pada sumber air panas, kawah gunung berapi, geiser dsb.
Contoh : Thermus aquaticus, Sulfolobus acidocaldarius dan Chloroflexus.
4. Bakteri Hipertermofi adalah bakteri yang dapat hidup dan tumbuh pada
kisaran suhu 65°C − 114°C, dengan suhu optimum 88°C , misalnya di
sumber air panas. Bakteri-bakteri termofil dan hipertermofil sekarang banyak
dicari oleh para ahli bioteknologi karena dapat menghasilkan enzim-enzim
penting yang digunakan dalam industri makanan dan obat-obatan.
Contoh : kelompok bakteri yang masuk dalam filum Crenarchaeota seperti
Thermococcus gammatolerans.
F. Berdasarkan pH
Penggelompokan bakteri berdasarkan pH (Power of Hydrogen / derajat
keasaman) dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Asidofil adalah mikroba yang tumbuh pada kisaran pH 2.0 – 5.0
2. Neurofil adalah mikroba yang tumbuh pada kisaran pH 5.5 – 8.0
3. Alkalifil adalah mikroba yang tumbuh pada kisaran pH 8.4 – 9.5
Ph : 1-6 = asam, 7 = netral, 8 – 14 = basa
G. Berdasarlan dinding sel
Cara mengelompokkan bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel
dikenalkan oleh Hans Christian Gram pertama kali melalui pewarnaan gram.
Pada pengelompokan ini, bakteri dibedakan menjadi bakteri gram negatif,
bakteri gram positif, dan bakteri tidak berdinding sel.
1. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan
tipis dan dinding sel mampu menyerap warna merah.
Contoh : bakteri bergenus Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium
tuberculosis.
2. Bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan
tebal dan dinding selnya mampu menyerap warna violet.
Contoh : bakteri ungu, Enterobacteria, Vibrio.
(buat perbedaan)
3. Bakteri tidak berdinding sel, sama seperti namanya, bakteri tidak
berdinding sel berarti tidak memiliki dinding sel. Salah satu bakteri yang
bertipe ini adalah bakteri Micoplasma.
2.5 Reproduksi Bakteri
Reproduksi terhadap dua sel bakteri dapat terjadi melalui proses sebagai berikut :
A. Reproduksi secara aseksual
Reproduksi secara aseksual atau pembelahan biner menghasilkan sifat sel
anak yang sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip dengan
mitosis pada sel eukariot hanya saja pada pembelahan biner tidak melibatkan
serabut spindle dan kromosom. Pembelahan biner dibagi atas 3 fase yaitu :
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Pada tahap ini, ada
bakteri yang segera terpisah namun ada juga yang bergandeng dan menjadi
koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengalami pembelahan setiap 20
menit sekali. Jika berlangsung selama 1 jam, maka akan menghasilkan delapan
anakan sel. Tetapi ada faktor yang membatasi pembelahan biner terjadi
misalnya, kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni
bakteri, dan adanya organisme pemangsa.
B. Reproduksi secara seksual
Pada bakteri reproduksi secara seksual tidak dapat terjadi melainkan hanya
berupa perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri ke bakeri yang
lain, hal ini disebut sebagai paraseksual atau rekombinasi genetik. Proses
rekombinasi genetik ini akan menghasilkan dua sel bakteri dari kombinasi
inangnya. Proses rekombinasi genetik dapat terjadi dengan melalui 3 metode,
yaitu :
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetic (DNA) atau bahkan
hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi
yang kompleks secara alami dan kimiawi. Proses ini pertama kali
dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang
melakukan transformasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus,
Bacillus, Neiseria, dan Pseudomonas.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri
lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri). Cara ini dikemukakan oleh
Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952.
3. Konjungsi adalah pemindahan DNA secara kontak langsung antara sel
bakteri yang berdekatan melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang
memberikan DNA-nya disebut bakteri donor. Bakteri donor memiliki tonjolan
yang disebut phili seks yang berguna bagi bakteri resipien yang menerima
DNA.
2.6 Peranan Bakteri dalam Kehidupan
Dalam kehidupan manusia, bakteri memiliki peranan yang menguntungkan maupun
merugikan.Beberapa peranan bakteri yang menguntungkan bagi manusia yaitu :
1. Pada bidang industri terdapat Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata
de coco, Streptococcus lactis dan cremoris menghasilkan keju dari bahan
susu, Lactobacillus casei dalam pembuatan keju, Lactobacillus bulgaricus
pada pembuatan yoghurt, pembuatan roti
dan tape menggunkan bakteri
Saccharomyces cereviceae.
2. Pada bidang pertanian terdapat bakteri yang Berperan dalam siklus nitrogen
sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang
hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter
chlorococcum, pada proses penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan
Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat
yang dibutuhkan tanaman
3. Pada bidang farmasi terdapat bakteri yang menghasilkan zat antibiotik
seperti :
a. Streptomyces menghasilkan antibiotik Tetrasiklin untuk mengatasi infeksi
bakteri kokus
b. Streptomyces
griseus
menghasilkan
antibiotik
Streptomisin
untuk
mengatasi Disentri, tipus, TB
c. Streptomyces aureofaciens menghasilkan antibiotik Aureomisin untuk
mengatasi Pneumonia, infeksi mata, batuk rejan
d. Streptomyces
rimosus
mengasilkan
Teramisin
untuk
mengatasi
pneumonia,tipus, infeksi urogeitalia
e. Streptomyces fradiae menghasilkan Neomisin untuk mengatasi TB
f. Streptomyces venezuelae berhasil menghasikan antibiotik Kloromisetin
untuk mengatasi Riketsiae
Bakteri yang merugikan dan harus kita hindari yaitu :
1. Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
2. Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
3. Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
4. Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
5. Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
6. Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
7. Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
8. Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam
bongkrek pada tempe bongkrek.
9. Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada
makanan kaleng yang telah rusak.
10. Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Bakteri merupakan makhluk uniseluler yang tidak memiliki membran inti.
Tersusun atas dinding sel, protoplasma, dan bagian luar berupa kapsul, pilus,
dan flagela. Bakteri dikelompokkan berdasarkan beberapa hal seperti bentuk,
cara mendapatkan makanan, kebutuhan oksigen, suhu, dinding sel, derajat
keasaman atau pH, serta jumlah dan letak flagel.
Bakteri dapat bereproduksi secara seksual maupun akseksual. Apabila
bakteri bereproduksi dengan cara akseksual pada lingkungan yang baik, maka
bakteri dapat membelah diri setiap 20 menit. Sedangkan pada reproduksi
seksual(paraseksual), bakteri memindahkan materi genetik dari satu bakteri ke
bakteri yang lain tanpa menghasilkan zigot.
Bakteri merupakan makhluk hidup yang tersebar di setiap wilayah di dunia,
baik itu laut, daratan, udara bahkan mereka dapat hidup di tempa-tempat ekstrim
seperti kawah api. Begitu juga peranan daripada bakteri ada yang merugikan
dan menguntungkan.
3.2 Saran
Kita memang tidak dapat melihat dengan mata telajang makhluk hidup yang
sangat kecil seperti bakteri ini namun mereka ada disekitar kita dan sebagian
dari mereka berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Jadi dimanapun kalian
berkerja utama kebersihan diri agar sakit penyakit yang tertular melalu bakteri
tidak dengan mudah menyerah tubuh kita. Di masa pandemi saat ini utama
mencuci tangan setiap kali kita memegang benda minimal gunakan sanitizer.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalah-negeri.blogspot.com/2016/09/makalah-biologi-tentangbakteri.html
https://www.gurupendidikan.co.id/ciri-ciri-bakteri/
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-meliaayuri-5261-3bab2.pdf
http://vinaekaprasetianaa.blogspot.com/2017/03/makalah-mikrobiologibakteri.html
https://saintif.com/struktur-bakteri/
https://www.dosenpendidikan.co.id/bakteri-autotrof-dan-heterotrof/
https://www.merdeka.com/pendidikan/bakteri-saprofit-dan-parasit-apabedanya-ya.html
https://www.plengdut.com/2015/05/pengelompokan-bakteri-berdasarkanalat.html
https://www.biologijk.com/2017/08/klasifikasi-bakteri-berdasarkan-suhu-dankadar-garam.html
http://fajarfajrien.blogspot.com/2014/03/pengelompokan-mikroorganisme.html
Download