laporan praktikum energi pertanian

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN
PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL
Kelompok 4:
1. Andi Hermawan (05021381419085)
2. Debora Geovanni (05021381419072)
3. Ruby Hermawan (05021381419073)
4. Robin Ranggas (05021381419078)
5. Samuel Pribadi (05021381419081)
6. Sri Jumita (05021381419083)
7. Syntha Ariska (05021381419080)
8. Yoga Sujiyanto (05021381419074)
9. Zaqi Najib Mahmud (05021381419084)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konversi energi merupakan suatu proses perubahan bentuk energi dari yang
satu menjadi bentuk energi lain yang dibutuhkan. Mengingat hukum kekekalan
energi yang menyatakan bahwa ”energi tidak dapat diciptakan (dibuat) ataupun
dimusnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk
lainnya (dikonversikan)”. Sehingga untuk memperoleh suatu bentuk energi, perlu
adanya energi lain yang dikonversikan menjadi energi yang dibutuhkan tersebut.
Salah satu contohnya untuk mendapatkan energi listrik yang tidak dapat diperoleh
secara langsung, tetapi ada proses konversi energi sebelum energi listrik tersebut
didapat.
Kebutuhan energi semakin meningkat dengan adanya kemajuan teknologi.
Sumber energi yang banyak dipakai sampai saat ini adalah sumber yang dapat
habis yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi, batubara dan gas bumi.
Karena kebutuhan energi meningkat maka usaha manusia untuk mengeksploitasi
sumber energi di atas turut meningkat. Mengingat terbatasnya persediaan sumber
energi tersebut, maka mulai dicari sumber energi lain seperti energi matahari,
energi gelombang, energi angin, energi pasang surut, dll.
Berbagai macam sumber energi alternatif yang biasa kita jumpai, adalah
angin, air yang bergerak, dan juga cahaya matahari yang tersedia melimpah ruah di
permukaan bumi.
Energi matahari yang disediakan Tuhan untuk umat manusia khususnya yang
tinggal di daerah tropis, sangatlah berlimpah. Selain berlimpah dan tidak habis
dipakai, energi matahari juga tidak menimbulkan polusi. Namun demikian masih
diperlukan peralatan seperti sel surya (solar cell) untuk mengkonversi energi
matahari menjadi energi listrik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengukuran
arus dan tegangan pada solar cell.
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Solar Cell
Solar cell merupakan suatu perangkat semi konduktor yang dapat
menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan
energi listrik terjadi jika pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang tersusun
dalam Kristal semikonduktor ketika diberikan sejumlah energy. Salah satu bahan
semikonduktor yang biasa digunakan sebagai sel surya adalah Kristal silicon.
Sel surya atau fotovoltaik dapat berupa alat semikonduktor penghantar aliran
listrik yang dapat secara langsung mengubah energi surya menjadi bentuk tenaga
listrik secara efisien. Efek fotovoltaik ini ditemukan oleh Becquerel pada tahun
1839, dimana Becquerel mendeteksi adanya tegangan foto ketika sinar matahari
mengenai elektroda pada larutan elektrolit. Alat ini digunakan secara individual
sebagai alat pendeteksi cahaya pada kamera maupun digabung seri maupun paralel
untuk memperoleh suatu harga tegangan listrik yang dikehendaki sebagai pusat
penghasil tenaga listrik Bahan dasar silicon.
Jika cahaya matahari mencapai cell maka elektron akan terlepas dari atom
silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehinnga energi listrik dapat
dibangkitkan. Sel surya selalu didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi
listrik sebanyak-banyaknya dan dapat digabung secara seri atau paralel untuk
menghasilkan tegangan dan arus yang diinginkan seperti yang dinyatakan oleh
Chenni et. Al. (2007).
Pemakaian panel sel surya umumnya diletakkan dengan posisi tertentu dengan
tanpa perubahan (Pruit, 2001), sebagai contoh panel sel surya dihadapkan ke atas.
Dengan posisi panel menghadap ke atas dan jika panel dianggap benda yang
mempunyai permukaan rata maka panel akan mendapat radiasi matahari
maksimum pada saat matahari tegak lurus dengan bidang panel. Pada saat arah
matahari tidak tegak lurus dengan bidang panel atau membentuk sudut q maka
panel akan menerima radiasi lebih kecil dengan faktor cos q. Dengan menurunnya
radiasi yang diterima oleh panel maka jelas akan mengurangi energi listrik yang
dikeluarkan oleh panel. Bahkan berkurangnya energi ini bisa menjadi setengahnya
jika q = 600 . Untuk itu perlu adanya pengaturan arah panel sel surya agar selalu
tegak lurus dengan arah sinar matahari. Pengaturan arah panel sel surya kurang
efektif jika dilakukan secara manual oleh manusia. Dengan demikian perlu dibuat
sebuah sistem kontrol yang dapat mengatur arah panel sel surya tersebut
Agar efisiensi sel surya bisa tinggi maka foton yang berasal dari sinar matahari
harus bisa diserap yang sebanyak-banyaknya, kemudian memperkecil refleksi dan
rekombinasi serta memperbesar konduktivitas dari bahannya. Agar foton bisa
diserap sebanyak-banyaknya, maka penyerap harus memiliki energi band-gap
dengan jangkauan yang lebar, sehingga memungkinkan untuk bisa menyerap sinar
matahari yang mempunyai energi sangat bermacam-macam tersebut. Salah satu
bahan yang sedang banyak diteliti adalah CuInSe2 yang dikenal merupakan salah
satu dari direct semiconductor (Rusminto, 2003).
2.2 Energi Surya
Pemanfaatan energi cahaya matahari pada setiap zaman semakin meningkat
seiring dengan pengetahuan yang kita dapatkan. Salah satu pemanfaatan energi
cahaya matahari adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang
memanfaatkan energi foton cahaya matahari menjadi energi listrik. Indonesia
sendiri, sebuah negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa dan menerima panas
matahari yang lebih banyak daripada negara lain, mempunyai potensi yang sangat
besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai alternatif
batubara dan diesel sebagai pengganti bahan bakar fosil, yang bersih, tidak
berpolusi, aman dan persediaannya tidak terbatas (Rotib, 2001).
Sel surya (photovoltaic cell) bekerja dengan menangkap sinar matahari oleh
sel-sel semikonduktor untuk diubah menjadi energi listrik. Sel-sel ini termuat
dalam panel-panel yang ukurannya dapat disesuaikan dengan keperluannya,
apakah untuk rumah tangga, perkantoran atau pembangkit listrik skala besar. Pada
pagi hari pukul 6.00 WIB tingkat kelembaban besar yaitu 88% dan terjadi
pengembunan sambil menurunkan partikel-partikel padatan akibat polusi
kendaraan bermotor dan industri ke permukaan bumi, sehingga pada saat ini
kondisi atmosfir mempunyai kebeningan yang tinggi dan langit biru.
Fenomena tersebut mengakibatkan pada pagi hari yang cerah pukul 9.00 WIB
sel surya memiliki efisiensi terbesar yaitu dengan efisiensi 10%. Pada siang hari
partikel partikel padatan akibat pulusi kembali ke angkasa, dengan meningkatnya
temperatur udara gerakan partikel semangkin hebat, sehingga meningkatkan
hamburan radiasi surya yang masuk ke bumi. Hal ini mengakibatkan difusi ratio
membesar dimana jumlah radiasi difusi lebih besar radiasi langsung, dan efisiensi
sel surya pada pukul 12.00 WIB adalah sebesar 9%, lebih rendah dari pada pagi
hari. Pada sore hari akibat terjadi penguapan pada siang hari dan semakin
meningkatnya partikel padatan polusi di udara, sehingga indek kecerahan terendah
dimana tampak banyak awan. Selain itu radiasi surya global sangat kecil, sehingga
pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB dengan efisiensi 3%, kemampuan sel surya
menurun secara drastic.
2.3 Solar Charger Controller
Solar Charge Controller adalah alat yang berfungsi sebagai kontrol tegangan
dan arus yang berasal dari output sel surya untuk menuju ke batere dan ke beban.
Pada saat sel surya menerima energi foton sinar matahari tentu saja output dari sel
surya tidak konstan sesuai dengan intensitas cahaya matahari. Sehingga tegangan
keluaran dan arus keluaran dari sel surya juga tidak konstan dan bervariasi terus
sepanjang waktu siang hari, sedangkan tegangan dan arus yang menuju batere
mempunyai batasan tertentu.
Pada alat yang disebut sebagai solar charge controller tersebut memiliki
terminal diantaranya: terminal untuk sel surya, terminal untuk batere, terminal
untuk beban. Ketiga terminal tersebut dilengkapi dengan polaritas yaitu tanda (-)
dan tanda (+) yang jelas agar tidak terjadi kesalahan. Box Panel Pengukuran,
dalam melakukan analisis pengukuran pada solar cell terutama untuk pengukuran
arus dan tegangan, maka perlu adanya box panel untuk penempatan alat ukur arus
dan tegangan.
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 November 2016 sekitar
pukul 13:00 WIB di Halaman Belakang Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Indralaya.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1). Multitester, 2). Kamera,
3). Pena, 4). Buku, 5). Solar charger.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1). Lampu LED DC, 2).
Kipas DC, 3). Aki, 4). Solar cell 10 watt, 5). Solar cell 20 watt.
3.3 Cara Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2.
Letakkan solar cell 10 watt ditempat terbuka
3.
Hubungkan kabel solar cell ke solar charger
4.
Ukur energi yang didapat menggunakan multitester
5.
Catat hasil tersebut dalam arus, tegangan dan daya
6.
Ulangi percobaan tersebut untuk solar cell 20 watt
7.
Catat hasil tersebut dalam arus, tegangan dan daya
8.
Untuk pengukuran energi listrik pada aki ulangi langkah-langkah cara kerja
tersebut seperti mengukur solar cell
9.
Catat hasil tersebut dalam arus, tegangan dan daya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Teganga
Arus
Daya
n Solar
Solar
Solar
Cell
Cell
Cell
10 Watt
19,24 V
0,46 A
8,85 Watt
20 Watt
19,25 V
0,82 A
15,78
Solar
Cell
Teganga
Daya
n Aki
Aki
-
-
-
3,17
11,11
35,2 Watt
Arus Aki
Watt
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang menggunakkan dua Solar Cell tipe Polikristal,
yang mana kedua Solar Cell tersebut mempunyai daya yang berbeda. Bagian input
menggunkan Solar Cell 20 watt sedangkan bagian outputnya menggunakan Solar
Cell 10 watt. Hasil yang didapatkan dari pengukuran tegangan,arus dan daya dari
Solar Cell dan aki berbeda beda antara Solar Cell yang 10 watt dan 20 watt.Pada
Solar Cell 10 watt hasil pengukuran diperoleh sebagai berikut tegangan nya
sebesar 19,24 V, Arus nya 0,46 A dan Daya 8,85 watt, Sedangkan pengukuran
Arus, Tegangan, dan Daya pada aki Hasil nya (nol). Penyebab dari hasil
pengukuranya nol dikarena Kapasitas dari Solar Cell tersebut hanya 10 watt jadi
tidak terbaca oleh Multimeter.
Adapun Hasil Pengukuran Solar Cell 20 watt adalah sebagai berikut,
Tegangan yang diperoleh 19,25 watt, Arus nya sebesar 0,82 A, dan daya sebesar
15,78 watt, sedangkan hasil pengukuran aki nya diperoleh data sebagai berikut,
Arus sebesar 3,17 A, Tegangan 11,11 V sedangkan daya nya sebesar 35,2 watt.
Alat yang digunakan untuk mengukur teganga,arus dan Daya pada Solar Cell dan
aki yaitu Multimeter. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari makan semakin
besar pula energi listrik yang daat dihasil kan Solar Cell, dan jika intensitas cahaya
matahari rendah maka energi listrik yang dihasilkan akan semakin kecil. Hal ini
dikarenakan besarnya energi mataari yang dapat dikonversi menjadi energi listrik
oleh Solar Cell tergantung dari berbagai faktor antara lain radiasi mataari yang
diterima, Luas permukaan panel Surya, lama penyinaran matahari dan suhu dari
panel surya itu sendiri. Dalam praktikum Solar Cell untuk membuktikan ada atau
tidak energi listrik yang dihasilkan oleh Solar Cell kami mencoba untuk
menyalakan kipas DC dan lampu LED, Setelah kami menyambungkan kabel Solar
Cell dengan Kipas DC dan lampu LED kedua benda tersebut bisa dinyalakan. Pada
pemasangan kabel positif dan negatif kipas DC ke kabel Solar Cell hendaknya
Jangan terbalik, karena jika terbalik maka angin dari kipas fan akan keluar dari
belakang kipas.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
1.
Tegangan yang dihasilkan dari solar cell 10 watt sebesar 19,24 volt sedangkan
tegangan yang dihasilkan dari solar cell 20 watt sebesar 19,25 volt.
2.
Arus yang dihasilkan dari solar cell 10 watt sebesar 0,46 Ampere sedangkan
arus yang dihasilkan dari solar cell 20 watt sebesar 0,82 Ampere.
3.
Daya yang dihasilkan dari solar cell yaitu hasil penjumlahan dari tegangan dan
arus. Untuk solar cell 10 watt dayanya sebesar 8,85 watt sedangkan untuk
solar cell 20 watt dayanya sebesar 15,78 watt.
4.
Arus yang dihasilkan dari aki yang dihubungkan solar cell 20 watt yaitu
sebesar 3,17 Ampere
5.
Tegangan yang dihasilkan dari aki yang dihubungkan solar cell 20 watt yaitu
sebesar 11,11 volt.
5.2 Saran
Sebaiknya pengujian tidak hanya menggunakan kipas dan lampu DC saja
melainkan dikonversikan menjadi arus bolak balik atau AC menggunakan inverter.
DAFTAR PUSTAKA
Chenni et al .2007. A Detailed Modeling Method for Photovoltaic Cells.
Amsterdam. Journal of Energy, Volume 32, Issue 9, pp. 1724-1730.
Pruit, D.2001. The Simulation Of Building Integrated Photovoltaics In
Commercial Office Buildings, Seventh International IBPSA Conference,
Rio De Jainero.
Rotib, Widy.2001. Aplikasi Sel Surya Sebagai Sumber Energi Alternatif; Dimensi
Vol 4 No. 1 Juni 2001, Institute for Science and Technology Studies
(ISTECS):Jepang.
Rusminto Tjatur W, 2003: Solar Cell Sumber Energi masa depan yang ramah
lingkungan. Berita Iptek: Jakarta.
LAMPIRAN
Solar Panel 10 watt
Pengukuran arus dari solar cell 10 watt
Pengukuran arus aki panel 20 watt
Solar cell
Pengujian menggunakan kipas DC
Pengujian lampu LED
PEMBAHASAN
Syntha Ariska (05021381419080)
Solar cell yang digunakan untuk praktikum merupakan solar cell jenis
polikristal dengan daya 10 Watt dan 20 Watt. Polikristal merupakan panel surya
yang memiliki susunan kristal acak. Kelebihan dari jenis ini, masih dapat
beroperasi pada cuaca yang teduh. Efesiensi nya lebih rendah. Pengukuran yang
dilakukan kali ini hanya arus dan tegangan. Sedangkan beban yang digunakan
yaitu kipas DC dan lampu LED DC.
Pada solar charger atau controller memiliki 3 tabel yang terhubung
kemasing-masing titik yang berbeda. Untuk kabel pertama terhubung dari solar
cell menuju ke controller/solar charger. Kabel yang kedua terpasang dari solar
charger menuju ke batteray/aki. Kabel yang ketiga terpasang dari solar charger
menuju ke beban yang dalam hal ini bisa menggunakan lampu dan kipas yang
menggunakan arus searah (DC). Untuk kabel warna abu-abu yaitu positif, kabel
warna putih negatif. Kabel yang akan dihubungkan ke beban, dalam hal ini lampu
LED DC jangan sampai terbalik. Jika terbalik lampu tidak akan hidup.
Pengkuran yang pertama dilakukan yaitu mengukur tegangan dari solar cell
10 Watt. Selanjutnya mengukur kuat arus dari solar cell. Hasil pengukuran
tegangan solar cell didapatkan 19,24 volt. Sedangkan pengukuran kuat arus
didapatkan 0,46 Ampere. Pengukuran tegangan dan arus solar cell dipengaruhi
oleh intensitas cahaya pada saat itu. Serta pemasangan nya baru beberapa saat, jadi
panel baru sedikit menampung atau menyerap cahaya. Sehingga nilai yang
didapatkan saat pengukuran hanya seperti di atas. Nilai daya dari solar cell 10 watt
dihitung secara manual, yaitu hasil perkalian dari arus dan tegangan. Jadi nilai
daya didapatkan 8,85 watt.
Pengukuran tegangan dan arus untuk solar cell 20 watt tidak memiliki
perbedaan yang signifikan. Tegangannya didapat sebesar 19,25 volt dan kuat
arusnya 0,82 Ampere. Karena memang cahaya yang diserap dan saat pemasangan
nya bersamaan. Sebenarnya untuk solar cell 20 watt lebih banyak menyerap cahaya
dibandingkan yang 10 watt. Hal ini terlihat untuk hasil pengukuran solar cell 20
watt lebih besarnya nilainya meskipun hanya nol koma. Begitu juga dengan solar
cell 20 watt. Didapatkan dayanya sebesar 15,78 watt.
Selain pengukuran arus dan tegangan pada solar cell, dilakukan juga
pengukuran arus dan tegangan pada aki yang telah menyimpan daya untuk solar
cell 20 watt. Untuk pengukuran arus pada aki didapatkan sebesar 3,17 ampere.
Sedangkan untuk tegangannya didapatkan 11,11 volt. Nilai daya dihitung secara
manual, yaitu hasil perkalian dari nilai tegangan dan arus. Maka didapatkan
hasilnya yaitu 35,21 watt.
Pengujian bebab yang dilakukan hanya menggunakan lampu LED dan kipas
DC. Untuk lampu LED DC dan kipas DC tidak diukur besarnya arus dan
tegangannya, hanya mencoba apakah kedua beban dapat hidup atau tidak. Ternyata
untuk lampu dan kipas bisa digunakan dengan solar cell tersebut.
Download