Program Pengembangan Riset Industri (PPTI) Oleh : Asisten Deputi Produktivitas Riptek Industri 2015 ISI PAPARAN I LATAR BELAKANG II PROGRAM PENGEMBANGAN RIPTEK INDUSTRI III RUANG LINGKUP PPTI IV INSTRUMEN KEBIJAKAN (PPTI) Hilirisasi Hasil Litbang? Skema ABG Proses interaksi : • Transfer teknologi • Mobility • Sharing sumber daya Produktivitas : • Bermanfaat • Prototipe di industri • Paten/IPR A • Publikasi ilmiah Rambu seleksi : Valuasi teknologi Relevansi : Sesuai kebutuhan (teknologi) Sesuai ketersediaan (SDM) Sesuai kemampuan (biaya) Sesuai kesiapan (infrastruktur) Pengembangan prototipe yang diuji dengan lingkungan sebenarnya di lab Pengembangan prototipe ukuran sebenarnya Ujicoba prototipe di lingkungan sebenarnya (industri) Cetak biru dan standardisasi. Instrumen: PPTI Discovery Uji coba Lab G Invention Proto tipe Industri Hasil penelitian lab yang, • memberi gambaran yang jelas tentang teknologi baru termasuk karakterisasi fungsi penting yang akan dilakukan • memberi gambaran yang jelas dan relatif rinci tentang aplikasi yang dimaksud dalam hal lingkungan operasi nya, persyaratan kinerja, teknologi tambahan dan interaksi antara faktor-faktor tersebut. Dead valley technology B I. LATAR BELAKANG • Sektor industri memberikan kontribusi yang cukup penting bagi pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data LIPI tahun 1990 sampai 2009 sektor industri memberikan kontribusi PDB terus tumbuh dari 20,33% menjadi 26,38% • Daya saing secara global masih lemah belum menunjukkan kemajuan yang berarti karena kurang didukung inovasi di industri. • Penting sekali dukungan pemerintah dalam pengembangan produk di industri dengan melakukan program konsorsium inovasi yang menyertakan pemerintah, akademisi dan bisnis dalam suatu pola ABG • Harapan pada program pengembangan teknologi industri (PPTI) agar dapat mendorong terciptanya inovasi di industri. II. PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) adalah salah satu instrument kebiajkan Kementerian Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi yang dirancang untuk dapat meningkatkan relevansi dan produktivitas litbang untuk memenuhi kebutuhan teknologi di industri melalui : • Kerja sama yang saling melengkapi antar lembaga litbang, perguruan tinggi dan industri • Rantai penambahan nilai dalam sektor produksi, • Alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi • Pengembangan teknologi yang siap diindustrialisasikan • Pengembangan teknologi sesuai dengan kebutuhan industri. III. RUANG LINGKUP PPTI Program ini bersifat semi topdown dengan specific requirement produk industri yang ingin dikembangkan telah ditentukan sejak awal. • Program ini mencakup alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi. • Program peningkatan produktivitas litbang melibatkan industri, lembaga litbang dan perguruan tinggi yang saling melengkapi. • Program ini mengembangkan prototipe laik industri dengan mempertimbangkan masukan dari pihak industry, asosiasi industri dan pengguna produk. • Leader pengembangan teknologi adalah unsur industri. • Dapat bersifat multi-years. Fokus PPTI Thd Tahapan Pengembangan Teknologi Pengenalan Teknologi 4 3 2 1 Integrasi Teknologi Desain Teknologi Riset Dasar Fokus Output : 1. Industrial Prototype yang telah menjalani uji pada lingkungan yang sesungguhnya (TRL level 7). 2. Desain industri. 3. Paten. Waktu : Multiyears (3 tahun). Tahapan Kegiatan Pengembangan dan Pemanfaatan 3 2 1 Prototipe Skala Lab Tahun I Prototipe Skala Industri Prototipe Skala Industri + FieldTest Tahun II Tahun III 4 Pengadaan Pemerintah Tahun IV Gov’t Procurement Supply Side Policy • Pemerintah melalui Kementerian Ristekdikti memberikan sharing anggaran untuk melakukan pengembangan produk teknologi industri. • Industri juga harus menyediakan sebagian anggaran untuk melakukan pengembangan produknya. Demand Side Policy Kementerian terkait mengadakan produk yang dikembangkan. IV INSTRUMEN KEBIJAKAN (PPTI) Output dan Outcame PPTI diarahkan untuk menghasilkan beberapa luaran sebagai berikut : 1. Prototype laik industri yang sudah mengalami lingkungan yang sesungguhnya. 2. Detail design dari prototype laik industri yang dibuat. 3. Peningkatan local content. Outcome yang diharapkan dari program PPTI adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Peningkatan daya kompetisi industri Adanya produk hasil pengembangan industri Mengurangi ketergantungan teknologi dari luar Penghematan devisa dan peningkatan devisa Peningkatan TKDN pengujian dalam PERSYARATAN UMUM • • • • Riset dan Pengembangan dilakukan di dalam negeri Konsorsium inovasi harus dilakukan dengan menunjukkan surat perjanjian kerjasama antar perguruan tinggi, lembaga litbang dan industri . Proposal disertai dokumen bussiness plan Proposal disertai kesiapan SDM dan sarpras KRITERIA INDUSTRI & PRODUK LITBANG 1. 2. 3. 4. 5. 6. Industri yg sedang melakukan R&D (intramural atau ekstramural) Industri yg bersedia mengalokasikan dananya (in kind/ in cash) Industri yg bersedia melakukan kerjasama secara ABG Industri bersedia sebagai leader. Produk pengembangan masuk dalam 7 bidang fokus. Tersedia roadmap produk litbang hingga produksi (prototye laik industri TRL 7 paling lambat 3 tahun) 7. Produk litbang harus terkait dengan kompetensi bisnis perusahaan. 8. Proses produksi di industri tersedia 9. Bahan baku produk tersedia CONTOH PROSES PEMILIHAN TEKNOLOGI CBI, ATP CBI, ATP Permintaan kebutuhan dari Kemenhub ke Menristek Dilakukan secara konsorsium dgn pola ABG Dilakukan tender sejak 2009 Dilakukan penunjukkan langsung sejak 2011 1. dan CBI. ATP sampai ATP 2014 seterusnya Dilakukan secara konsorsium dengan pola kemitraan ABG Ada beberapa permintaaan kebutuhan ATP oleh tim KNKT dan UKP-P3 Kemenristek Kemenhub PT.LEN BPPT ITS ITB TIM SDM R&D Contoh Pilot Proyek Pengembangan Teknologi Industri Kegiatan Intervensi Kemhub Intervensi Kemristek dan PT LEN Konsorsium Kemenristek Pengadaan CBI Kemenhub PT.LEN Desain dan Pengembangan Hardware CBI Desain dan Pengembangan Software CBI Waktu Output BPPT Outcome ITB Integrasi CBI 2009 2010 2011 2012 Tahun ITS PENGEMBANGAN COMPUTER BASED INTERLOCKING (CBI) ( Peralatan persinyalan generasi terbaru dari PT.LEN) 1. 1.POLICY POLICYISSUE ISSUE Ketergantungan teknologi pada produk impor ( biaya mahal, resiko tinggi) Peluang pasar dalam negeri terbuka (penggantian sistem mekanik 300 ststasiun, jalur baru). 2. POLICY INTERVENTION Kemampuan industri dalam negeri yg didukung oleh LPNK dan Perguruan Tinggi melalui (model ABG ) dgn pola konsorsium Dukungan Fasilitasi dari Kemenhub Kesiapan industri dalam investasi R&D Dimulai th 2009 – th 2011 No Institusi Peran 1. Kemristek • Fasilitator Insentif (share Rp 6,81M) 2. Kemhub • Fasilitator pengujian dan user (share Rp 17M) 3. Kemperin • Fasilitator TKDN 4. PT LEN • Pengembang produk • Investasi R & D (share Rp 6,14M) 5. ITB • Software engineering CBI-VPS 6. ITS • Software engineering CBI-DPS 7. BPPT • Validator 4. USER 3. HASIL Prototipe laik industri (1 prototipe) Peningkatan interaksi antara unsur peneliti, industri dan pemerintah Terjadi peningkatan kemampuan teknologi di industri Terjadi peningkatan TKDN (78%) Mengurangi ketergantungan luar negeri Peningkatan produktivitas mulai th 2016 ( 9 T/30 M ) KEMENHUB dan PT.KAI PENGEMBANGAN AUTOMATIC TRAIN PROTECTION (ATP) ( Peralatan keselamatan kereta api untuk pengurangan kecepatan dan berhenti di stasiun secara otomatis) 1. POLICY ISSUE Adanya kecelakaan kereta api yang disebabkan oleh terjadinya error pada masinis , sehingga laju kereta api menjadi tetap kencang walaupun mendekati stasiun. Teknologi ATP ini masih teknologi impor Peluang pasar untuk 424 stasiun, 350 loko dan 400 KRL Proses lahirnya teknologi ATP turunan dari CBI Th 2009- th 2010 CBI simulator Tahun 2011 CBI st. Karang Kandri Prototipe ATP 2. POLICY INTERVENTION Mengembangkan peralatan ATP dengan memaksimalkan teknologi turunan dari prototipe CBI. Melokalkan teknologi ATP. Dukungan dari Kementerian Perhubungan dalam hal fasilitasi pengujian. (10 M) Kemampuan industri dalam negeri yang didukung oleh LPNK dan perguruan tinggi. melalui pola konsorsium dengan ABG Kesediaan industri dalam investasi R & D (1 M) Kemenristek masuk (2012-2014) (sebesar 3M) 4. USER KEMENHUB dan PT.KAI 3. HASIL Prototipe laik industri (1 prototipe) Peningkatan interaksi antara unsur peneliti, industri dan pemerintah Terjadi peningkatan kemampuan desain di industri Terjadi peningkatan TKDN (60%) Mengurangi ketergantungan luar negeri Peningkatan produktivitas , komersil mulai th 2016 (1T/4 M ) ATP yg teruji di lingkungan test track PT.INKA dihadiri oleh Deputi KRT, Dir. PT. LEN dan wakil dari Kemenhub MEKANISME PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DI INDUSTRI Sosialisasi Program Pengumuman PPTI (web site RISTEK) Penerimaan PROPOSAL Seleksi administrasi & Verifikasi (ristek) Seleksi melalui paparan (reviewer + ristek) Penetapan dan Pengumuman Pemenang Kontrak kerja dgn industri Phase pelaksanaan •Menjalankan konsorsium •Pencapaian target produk Prototipe skala industri di industri Prototipe skala industri yg teruji Uji coba Prototipe skala industri Control Kemenristek Phase seleksi JADWAL Tata cara pembuatan proposal dapat dilihat di buku Panduan PPTI yang dapat diunduh di link berikut ini. Pengiriman proposal disampaikan dalam bentuk hardcopy dikirim via pos ke alamat Sekretariat PPTI dan softcopy (pdf) dikirim melalui email ke [email protected]. Pendaftaran dimulai tanggal 4 Mei 2015 dan ditutup pada tanggal 15 Mei 2015. Semua proposal yang disampaikan melewati batas waktu tersebut dapat tidak diproses lebih lanjut. Adapun jadwal seleksi adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pengumuman PPTI Website Kemenristek Dikti Penerimaan Proposal Seleksi Administrasi Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Seleksi melalui Paparan Pengumuman Hasil Paparan Verifikasi(Fact finding, jika diperlukan) Pengumuman Pemenang 4-15 Mei 2015 4-15 Mei 2015 11-15 Mei 2015 18 Mei 2015 19-20 Mei 2015 21 Mei 2015 21-27 Mei 2015 29 Mei 2015 PENILAIAN PROPOSAL KUALITAS PROPOSAL (35 %) • Track record kegiatan R&D yg telah dilakukan • Roadmap pengembangan teknologi terkait implementasi teknologi dan target produk (termasuk time frame pengembangan teknologi) • Busines Plan pengembangan produk hasil litbang • Work Breakdown Structure (WBS) dan Work Package (WP) KEMITRAAN SUMBERDAYA (45%) • Kualifikasi SDM • Kelengkapan sarpras litbang & produksi. • Sharing pembiayaan KUALITAS TARGET OUTPUT (20%) • Kandungan lokal • Nilai tambah produk litbang • Potensi produk di pasar Lampiran Format Proposal Bahan Presentasi • • • • • • Latar belakang – Dari Nasional: Sisi kemandirian dalam bidang.... , penting dan genting – Dari sisi industri • daya saing, profit industri (potensi market/ pasar) • Pasar yang dikuasai saat ini • Kebutuhan Teknologi bagi... Dan analisanya (Subsitusi import/ Bahan baku/ proses/ produk final/ kompetitive industri/ dan lain-lain) – Kesimpulan: Teknologi .... Sangat penting untuk dikembangkan segera Pengembangan Teknologi – Spesifikasi produk yang diinginkan (specific requirement) – Tingkat Kesiapan teknologi (TRL) nasional yang ada saat ini dan siapa saja penyedia teknologi Kesiapan pengembangan Teknologi – Roadmap pengembangan teknologi hingga produksi masal – dan Business plan – Konsorsium, Work breakdown Structure (WBS) dan Work Package (WP) – sumberdaya (Peralatan dan SDM, anggaran) Kesiapan Produksi Komitmen industri dan litbang Proposal insentive Kemenristekdikti (pendanaan/ kebijakan dan lainnya) Tingkat Kesiapan Teknologi -1 Indikator TKT 4 No 0 1 2 3 4 5 ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau terpenuhi ) 1 x Test laboratorium komponen-komponen secara terpisah telah dilakukan 2 x Persyaratan sistem untuk aplikasi menurut pengguna telah diketahui (keinginan adopter). Hasil percobaan laboratorium terhadap komponen2 menunjukkan bahwa komponen tsb dpt 3 x beroperasi 4 x Percobaan fungsi utama teknologi dalam lingkungan yang relevan 5 x Prototipe teknologi skala lab telah dibuat 6 x Penelitian integrasi komponen telah dimulai 7 x Proses ‘kunci’ untuk manufakturnya telah diidentifikasi dan dikaji di lab. 8 x Integrasi sistem teknologi dan rancang bangun skala lab telah selesai (low fidelity) Indikator TKT 5 1 Persiapan produksi perangkat keras telah dilakukan Penelitian pasar (marketing research) dan penelitian laboratorium utk memilih proses 2 fabrikasi 3 Prototipe telah dibuat 4 Peralatan dan mesin pendukung telah diujicoba dalam laboratorium Integrasi sistem selesai dgn akurasi tinggi (high fidelity), siap diuji pd lingkungan 5 nyata/simulasi. 6 Akurasi/ fidelity sistem prototipe meningkat. 7 Kondisi laboratorium di modifikasi sehingga mirip dengan lingkungan yang sesungguhnya 8 Proses produksi telah direview oleh bagian manufaktur. Tingkat Kesiapan Teknologi -2 Indikator TKT 6 1 Kondisi lingkungan operasi sesungguhnya telah diketahui 2 Kebutuhan investasi untuk peralatan dan proses pabrikasi teridentifikasi. 3 M&S untuk kinerja sistem teknologi pada lingkungan operasi. 4 Bagian manufaktur/ pabrikasi menyetujui dan menerima hasil pengujian lab. 5 Prototipe telah teruji dengan akurasi/ fidelitas lab yg tinggi pd simulasi lingkungan operasional (yg sebenarnya di luar lab) 6 Hasil Uji membuktikan layak secara teknis (engineering feasibility) Indikator TKT 7 1 Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah diidentifikasi 2 Proses dan prosedur fabrikasi peralatan mulai diujicobakan 3 Perlengkapan proses dan peralatan test / inspeksi diujicobakan didalam lingkungan produksi 4 Draft gambar desain telah lengkap 5 Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah dikembangkan dan mulai diujicobakan. 6 Perhitungan perkiraan biaya telah divalidasi (design to cost) 7 Proses fabrikasi secara umum telah dipahami dengan baik 8 Hampir semua fungsi dapat berjalan dalam lingkungan/kondisi operasi 9 Prototipe lengkap telah didemonstrasikan pada simulasi lingkungan operasional 10 Prototipe sistem telah teruji pada ujicoba lapangan 11 Siap untuk produksi awal (Low Rate Initial Production- LRIP) Sekretariat PPTI Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Alamat Gedung II BPPT, Lantai 21. Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta 10340 Telp. 021 3169825,3169830, HP Fax. 021 3102368 Email: [email protected] HP: 085257536028 (Zaenal)