BAB 2 Pelaporan Kepemilikan Antarperusahaan

advertisement
BAB 2 PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTAR PERUSAHAAN
AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA SAHAM BIASA
Metode Biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yang tidak
diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan. Jika efek
ekuitas dalam metode biaya memiliki nilai wajar yang dapat ditentukan , efek tersebut harus
disajikan pada nilai pasar di akhir tahun sesuai dengan PSAK No.15 . Berdasarkan metode biaya
investor mengakui pendapatan investasi jika laba sudah didistribusikan oleh investee sebagai
dividen.
Metode Ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai pengaruh
signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode
ekuitas tidak dapat digunakan sebagai penganti konsolidasi . Jika konsolidasi sesuai dan karena
itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi selain pada anak
perusahaan . Metode ini paling sering digunakan ketika satu perusahaan mempunyai
kepemilikan antara 20 % dan 50 % saham biasa perusahaan lain. Dalam metode ekuitas,
investor mengakui pendapatan dari investasi ketika investee memperoleh laba. Tidak seperti
konsolidasi yang menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan dan beban individual dari
investee dengan investor., investasi dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba rugi
investor. Investasi menyajikan bagian investor atas aset bersih investee, dan pendapatan yang
diakui adalah bagian investor atas laba bersih investee.
Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan aset, kewajiban, pendapatan
dan beban individual untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan istimewa seakanakan mereka adalah satu perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini pengeliminasian semua
kepemilikan dan aktivitas antarperusahaan. Konsolidasi umumnya sesuai jika satu perusahaan
disebut induk perusahaan mengendalikan perusahaan lain disebut anak perusahaan. Anak
perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan disebut anak perusahaan
tidak dikonsolidasi (unconsolidated subsidiary) dan disajikan sebagai investasi pada neraca
induk perusahaan. Berdasarkan standar akuntansi yang berlaku saat ini, sebagian besar anak
perusahaan dikonsolidasikan. (pembahasan lebih lanjut pada bab. 3)
Dasar pelaporan keuangan berdasarkan tingkat kepemilikan saham biasa.
s/d 20 % Pengaruh tidak signifikan dipakai metode biaya
20 s/d 50 % Pengaruh signifikan dipakai metode ekuitas
50 % s d 100 % pengendalian dipakai konsolidasi
Catatan dan laporan keuangan PT SMART memberikan contoh yang baik untuk pelaporan
keuangan atas investasi menggunakan metode biaya dan metode ekuitas.
Investasi dan aset lain-lain
Investasi
Investasi menggunakan metode ekuitas:
SOCI
31 Desember
2007
2008
151.520.541.173
142.971.329.601
SUPERAIR
2.358.931.666
UNIVERSAL
1.076.621.347
1.455.405.150
TRANSINDO
238.422.925
474.937.313
HORTMART
IMT
194.541.537.798
Investasi menggunakan metode biaya :
PT Duta
1.000.000
1.000.000
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Total Investasi
155.195.517.111
339.444.245.862
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Dalam situasi normal, perusahaan menggunakan metode biaya atau ekuitas selain untuk tujuan
pelaporan keuangan juga untuk akuntansi investasi dalam pembukuannya. Jika laporan
keuangan konsolidasi dibuat untuk tujuan pelaporan keuangan, induk perusahaan masih harus
mencatat investasi dalam pembukuannya menggunakan metode biaya atau metode ekuitas
walapupun akun investasi dan pendapatan investasi harus dieliminasi dalam pembuatan
laporan keuangan.
METODE BIAYA
Pencatatannya berdasarkan biaya historis. Pendapatan diakui setelah dividen diumumkan.
Metode ini digunakan terhadap invertor yang tidak mempunyai pengaruh signifikan atas
investee karena mempunyai investasi kurang dari 20 %. namun, dalam beberapa situasi, faktorfaktor lain seperti kepailitan investee, membatasi investor untuk mempunyai kendali atau
pengaruh yang signifikan tanpa melihat besarnya ukuran investasi pada investee.
Prosedur Akuntansi Berdasarkan Metode Biaya
Metode biaya konsisten dengan perlakuan akuntansi atas aset tidak lancar. Pada saat
pembelian, investor mencatat investasi pada saham biasa sebesar total biaya perolehan
sedangkan nilai tercatat dalam investasi tidak berubah sampai investasi tersebut dijual.
Pendapatan diakui setelah dividen diumumkan
Ilustrasi, PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000 pada awal tahun.
Selama tahun berjalan PT XYZ mempunyai laba bersih Rp 60.000.000,- dan membayar dividen
Rp 20.000.000,- PT ABC mencatat dalam jurnal sebagai berikut :
(1)
(2)
Investasi pada saham biasa PT XYZ
Kas
Mencatat pembelian saham biasa PT XYZ
Rp 100.000.000,-
Kas
Rp 4.000.000,-
Rp 100.000.000,-
Pendapatan dividen
Mencatat pendapatan dividen dari PR XYZ.
Rp 4.000.000,-
Pengumuman Dividen Lebih Besar Dari Laba Sejak Akuisisi
Perlakuan khusus dalam metode biaya, jika dividen yang diumumkan investee jumlahnya lebih
besar dari laba yang diperoleh sejak investor mengakuisisi saham investee.Dividen ini dianggap
sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Bagian investor atas dividen likuidasi tersebut
diperlakukan sebagai pengembalian modal dan saldo investasi dikurangi oleh jumlah tersebut.
Saham investor yang dibeli pada waktu yang berbeda harus dilkukan terpisah untuk tujuan
perhitungan dividen likuidasi.
Ilustrasi Dividen Likuidasi
PT ABC membeli 10% saham biasa PT XYZ pada awal tahun 2011. dividen dicacat berdasarkan
metode biaya .Selanjutnya lihat tabel berikut :
PT XYZ
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
Laba Bersih
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
PT ABC
Dividen
70.000.000
120.000.000
120.000.000
120.000.000
70.000.000
Kumulatif
laba tidak
Didistribusikan
30.000.000
10.000.000
0
0
30.000.000
Penerimaan
Kas
7.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
7.000.000
Pendapatan
Dividen
7.000.000
12.000.000
11.000.000
10.000.000
7.000.000
Pengurangan
Saldo
Investasi
1.000.000
2.000.000
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ayat jurnal yang dibuat PT ABC sebagai berikut :
(3)
Kas
Investasi PT Saham PT XYZ
Pendapatan dividen
Mencatat penerimaan dividen tahun 2003
12.000.000,1.000.000
11.000.000
Dividen Likuidasi Setelah Perubahan Dari Metode Ekuitas
Jika ada penjualan sebagian investasi sehingga adanya perubahan dari metode ekuitas ke
metode biaya maka tanggal perubahan metode tersebut menggantikan tanggal akuisisi sebagai
tanggal refernesi untuk menentkan dividen likuidasi . Dari tangggal tersebut, investor harus
membandingkan antara laba dan dividen investor mulai tanggal perubahan metode menjadi
metode biaya.
Sudut Pandang Investee atas Dividen Likuidasi
Investee tidak menganggap dividen tersebut sebagai dividen likuidasi karena dividen ini dapat
tibul ketika saham investee dibeli sesaat sebelum pengumuman dividen kecuali saldo investee
tidak mencukupi atau jika investee secara spesifik mengumumkan dividen likuidasi untuk
seluruh pemegang saham biasa.
Akuisisi Pada Tanggal Interim
Akuisisi investasi selain akhir atau awal tahun fiskal dalam metode ini tidak ada masalah, hanya
saja untuk penentuan apakah sebagian dividen yang diterima merupakan dividen likuidasi
ketika investee mengumuman dividen sehingga investor mengestimasi jumlah laba yang akan
diterimanya dan mencatat pendapatan dividen hanya sebesar jumlah tersebut.
Perubahan Jumlah Saham Yang Dimiliki
Untuk pembelian dan penjualan saham dicatat dalam jurnal seperti biasa dan tidak
menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.
METODE EKUITAS
Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investee.
Penggunaan Metode Ekuitas
PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam Perusahaan Asosiasi" (PSAK.15) mengharuskan
metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana kepemilikan investor atas saham
berhak suara memberikan investor "kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas
kebijakan operasi dan keuangan " perusahaan.
Ekuitas Investor Atas Investee
Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investee.
Pengaruh dari laba atau rugi pengumuman dividen investee digambarkan sebagai berikut :
Dilaporkan oleh Investee
Laba bersih
Pengaruh pada akun investor
Mencatat pendapatan dari investasi
Meningkatkan akun investasi
Rugi bersih
Mencatat kerugian dari investasi
Menurunkan akun investasi
Pengakuan Pendapatan
Ilustrasi, PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ dengan membeli 20% saham
biasa PT XYZ pada awal tahun. PT XYZ melaporkan laba sebesar Rp 60.000.000,- untuk tahun
berjalan . PT ABC mencatat bagiannya atas laba PT XYZ sebesar Rp 12.000.000,Ayat jurnal sebagai berikut :
(4)
Investasi pada saham PT XYZ
12.000.000,Pendapatan dari Investee
12.000.000,Mencatat pendapatan dari investasi pada PT XYZ
Ayat jurnal ini disebut sebagai akrual ekuitas dan biasanya dibuat sebagai ayat jurnal
penyesuaian pada akhir periode begitu juga sebaliknya kalau investee melaporkan rugi berarti
mengurangi investasi.
Pengakuan Dividen
Dalam metode ekuitas dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan karena
pendapatan atau kerugian diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee serta telah
dikapitalisasi dalam nilai investasi. Sebaliknya dividen yang diumumkan investee sebagai
pengurang ekuitasnya sehingga mengurangi nilai tercatat investasi.Akibatnya semua dividen
dari investee diperlakukan sebagai dividen likuidasi . Oleh karena itu , jika PT ABC memperoleh
20% saham biasa PT XYZ mengumumkan serta membayar dividen sebesar Rp 20.000.000,maka bagaimana ayat jurnal dicatat PT ABC ?
(5)
Kas
Investasi pada saham PT XYZ
Mencatat penerimaan dividen dari PT XYZ
4.000.000
4.000.000
Nilai Tercatat Investasi
Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000,- PT XYZ
memperoleh laba sebesar Rp 60.000.000,- dan membayar dividen Rp 20.000.000,- . Nilai
tercatat investasi diawali dengan biaya perolehan awal Rp 100.000.000,- dan bertambah
sebesar bagian PT ABC atas laba PT XYZ yaitu sebesar Rp 12.000.000,- Nilai tercatat dikurangi
oleh bagian PT ABC atas dividen PT XYZ yaitu Rp 4.000.000,- . Oleh karena itu nilai tercatat
investasi pada akhir periode = Rp 108.000.000 (Rp 100.000.000 + Rp 12.000.000- Rp 4.000.000 )
Investasi pada saham PT XYZ
Biaya perolehan awal
Akrual Ekuitas
Dividen
100.000.000,12.000.000,4.000.000
100.000.000
112.000.000
108.000.000
Kenaikan akun investasi sebesar Rp 8.000.000,- mencerminkan bagian PT ABC sebesar 20% atas laba PT
XYZ yang tidak dibagikan pada periode tersebut (Rp 60.000.000,- - Rp 20.000.000,-)
Akuisisi Pada Tanggal Interim
Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 1 Oktober senilai Rp
109.000.000,- PT XYZ mengakui laba secara merata selama tahun tersebut Rp 60.000.000,- dan
membayar dividen Rp 20.000.000,- pada tanggal 20 Desember . Nilai investasi tercatat
meningkat Rp 3.000.000,- yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba PT XYZ yang diperoleh
antara tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember.dan menurun Rp 4.000.000,- dari dividen yang
diterima pada akhir tahun.
Investasi pada saham PT XYZ
Biaya perolehan awal
Akrual Ekuitas (60.000.000x0.20x1/4)
Dividen
109.000.000,3.000.000,4.000.000
109.000.000
112.000.000
108.000.000
Perbedaan Antara Biaya Perolehan Investasi Dan Nilai Bku Yang Mendasari
Diferensial adalah selisih antara nilai perolehan dengan nilai buku investee . Ada beberapa
alasan mengapa nilai perolehan melebihi nilai buku aset bersih :
1. Aset investee bernilai lebih dibandingkan nilai bukunya
2. Adanya goodwill yang tidak tercatat karena adanya kemampuan menghasilkan laba lebih.
Dalam metode ekuitas bagian dari deferensial harus diamortisasi selama masa manfaat
ekonomis dari aset tersebut. Sebaliknya kalau terjadi kerugian akibat adanya penurunan nilai
harus diakui jika penurunan nilai aset tersebut tidak bersifat sementara.
Amortisasi Atau Penghapusbukuan Diferensial
Pendekatan untuk mengamortisasi diferensial yang paling konsisten adalah satu baris dineraca
dan satu baris di laba rugi sbb. :
Pendapatan dari investee
Rp
Investasi pada saham biasa investee
Rp
Ilustrasi Perlakuan Diferensial
PT A membeli 40% saham biasa PT B 2 Januari 2011 senilai Rp 200.000.000. PT B pada tgl
tersebut mempunyai aset bersih dengan nilai buku Rp 400.000.000,- dan nilai wajar Rp
465.000.000 . Bagian PT A atas nilai buku aset bersih PT B Rp 160.000.000,- Diferensial sebesar
Rp 40.000.000,- dihitung :
Biaya perolehan investasi pada PT A
Rp 200.000.000
Nilai buku bagian PT A atas aset PT B
(Rp 160.000.000)
Diferensial
Rp 40.000.000
=============
Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku sebesar Rp 65.000.000,- terdiri dari Rp 15.000.000,peningkatan nilai tanah PT B dan Rp 50.000.000,- peningkatan nilai peralatan PT B. 40% bagian
PT A atas peningkatan nilai dimaksud terdiri dari :
Total Peningkatan
15.000.000,50.000.000,65.000.000
Tanah
Peralatan
Total
Bagian PT A 40 %
6.000.000,26.000.000,26.000.000,-
diilustrasikan pada diagram berikut :
Biaya perolehan investasi
Rp 200.000.000,Selisih lebih biaya perolehan
diatas nilai wajar aset yang
dapat diidentifikasi
Rp 14.000.000
Total Deferensial
Rp 40.000.000,-
Nilai wajar aset aktiva bersih
yang dapat diidentifikasi
Rp 186.000.000
Selisih lebih nilai wajar diatas
nilai buku aset yang dapat diidentifikasi
Rp 26.000.000,Bilai buku aset bersih yang
dapat diidentifikasi
Rp 160..000.000,-
Karena tanah mempunyai umur tidak terbatas maka tidak diamortisasi sedangkan peralatan
diperkirakan 5 tahun. Jadi amortosasi tahunan adalah Rp 4.000.000,- . PT B mengumumkan
dividen sebesar Rp 20.000.000,- selama tahun 2011dan pada akhir tahun melaporkan laba
bersih Rp 80.000.000,Ayat jurnal PT A metode ekuitas adalah :
(6)
(7)
(8)
(9)
Investasi pada saham PT B
Rp
200.000.000
Kas
Mencatat pembelian saham PT B
Kas
Rp
8.000.000
Investasi pada saham PT B
Mencatat dividen PT B ( 40% x Rp 20.000.000,-)
Investasi pada saham PT B
Rp
32.000.000
Pendapatan dari investee
Mencatat pendapatan metode ekuitas ( 40% x Rp 80.000.000,-)
Pendapatan dari investee
Rp
4.000.000,Investasi pada saham PT B
Amortisasi peralatan terkait dengan peralatan
Rp
200.000.000
Rp
8.000.000
Rp
32.000.000
Rp
4.000.000,-
Dengan ayat jurnal tersebut PT A mengakui pendapatan dari PT B dan menyesuaikan
investasinya di PT B menjadi bersaldo akhir Rp 220.000.000,Ada dua akun yang digunakan untuk mengakui diferensial dan amortisasi diferensial yaitu
Pendapatan dari investee dan investasi pada saham PT B.
Pelepasan Diferensial Aset Terkait
contoh, PT B membeli tanah tersebut tahun 2010 sebesar Rp 75.000.0000,- dan menjualnya
tahun 2012 sebesar Rp 125.000.000,- PT B mengakui keuntungan dari penjualan sebesar Rp
50.000.000,- dan bagian PT A atas keuntungan penjualan tersebut sebesar 40% atau Rp
20.000.000,-.Akan tetapi bagian keuntungan yang diakui PT A harus disesuaikan dengan
perhitungan :
Bagian keuntungan PT A atas keuntungan yang dilaporkan PT B
Bagian diferensial PT A yang tercatat dengan tanah
Keuntungan yang diakui PT A
Rp 20.000.000,(Rp 6.000.000,)
---------------------Rp 14.000.000,-
Jadi, PT B melaporkan laba bersih termasuk keuntungan dari penjualan tanah sebesar Rp
150.000.000,- untuk tahun 2012.PT A mencatat ayat jurnal (tidak memperhitungkan dividen
dan amortisasidiferensial terkait dengan peralatan :
(10)
Investasi pada saham PT B
Rp
60.000.000
Pendapatan dari investee
Mencatat pendapatan metode ekuitas (40% x Rp 150.000.000)
Rp
Pendapatan dari investee
Rp
6.000.000,Investasi pada saham PT B
Rp
Menghapus diferensial terkait dengan tanah PT B
Pendekatan yang sama juga berlaku untuk aset dengan masa manfaat terbatas.
60.000.000
(11)
6.000.000,-
Penurunan Nilai Investasi
Jika nilai harga pasar dibawah nilai buku dan kondisinya tidak bersifat temporer maka nilai
investasi harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajarnya dan mengakui adanya kerugian. Nilai
baru yang lebih rendah menjadi titik awal untuk penetapan berlanjut dari metode ekuitas.
Kenaikan kembali dari nilai investasi tidak boleh diakui.
Perubahan Jumlah Lembar Saham Yang Dimiiliki
Perubahan jumlah lembar dalam saham biasa yang dimiliki investor diperlakukan sama dengan
metode biaya tidak ada pengakuan formal. Sebaliknya pembelian dan penjualan saham
memerlukan pengakuan formal.
Pembelian Saham Tambahan
Pembelian saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki oleh investor
pencatatannya sama dengan saat akuisisi pertama . Investasi baru dan lama pada saham yang
sama digabungkan untuk tujuan pelaporan keuangan.Pendapatan yang boleh diakui atas saham
baru tersebut hanya boleh diakui oleh investor sejak tanggal akuisisi.
Ilustrasi, PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 2 januari 2011dan membeli lagi
10% pada tanggal 1 Juli 2011.dan pembelian saham tersebut dilakukan pada nilai bukunya. Jika
PT XYZ memperoleh laba sebesar Rp 25.000.0000,- dari 2 Januari s.d 30 Jumi dan memperoleh
laba Rp 35.000.000,- dari tanggal 1 Juli s.d 31 Desember , total pendapatan 2011 yang diakui PT
ABC investasinya di PT XYZ adalah Rp 15.500.000,- dihitung sebagai beriut :
Pendapatan 2 Januari - 30 Juni 2011 : 20% x Rp 25.000.000
Pendapatan 1 Juli - 31 Desember : 30% x Rp 35.000.000,Pendapatan dari investasi 2011
= Rp 5.000.000,= Rp 10.500.000,= Rp 15.500.000,-
Jika PT XYZ mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp 10.000.000,- pada tanggal 15
Januari dan berikutnya pada tanggal 15 Juli PT ABC mengurangi akun investasinya sebesar Rp
2.000.000 (20% x Rp 10.000.000)pada tanggal 15 Januari dan sebesar Rp 3.000.000,- (30% x Rp
10.000.000) pada tanggal 15 Juli.
Jika investasi dicatat menggunakan metode biaya dan pembelian saham baru tersebut
mempengaruhi investor secara signifikan maka dilakukan perubahan metode dari metode biaya
ke metode ekuitas.Perubahan ke metode ekuitas harus diterapkan secara retroaktif sejak
tanggal akuisisi pertama dari saham investee.
Ilustrasi, PT A membeli 15% saham biasa PT Z tanggal 2 Januari 2011, dan tambahan 10% pada
tanggal 2 Januari 2014. Selanjutnya PT A mengganti metodenya menjadi metode ekuitas pada
tanggal 2 Januari 2014 , karena ia memperoleh kemampuan untuk mempengaruhi PT Z secara
signifikan.Berdasarkan laba dan dividen PT Z berikt, asumsikan pembelian saham pada nilai
bukunya , angka investasi yang dilapor PT A semula dan yang dinyatakan kembali adalah :
Pendapatan investasi dilaporkan
oleh PT A
Dinyatakan
PT Z
Semula
Kembali
Tahun Laba bersih
Dividen
Metode Biaya
Metode Ekuitas
2011
15.000.000
10.000.000
1.500.000
2.250.000
2012
18.000.000
10.000.000
1.500.000
2.700.000
2013
22.000.000
10.000.000
1.500.000
3.300.000
55.000.000
30.000.000
4.500.000
8.250.000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jadi dalam laporan keuangan PT A tahun 2014, laporan keuangan komparatif untuk tahun 2011,
2012,2013 dinyatakan kembali untuk memasukkan 15% bagian PT A atas laba PT Zdan mengeluarkan
dari laba PT A bagiannya atas dividen yang diakui berdasarkan metode biaya.Selain itu akun investasi
dan saldo laba PT A dinayatkan kembali seakan-akan metode ekuitas telah diterapkan dari tanggal
akuisisi awal.Pernyataan tersebut dinyatakan pada pembukuan PT A dengan membuat ayat jurnal 2
Januari 2014 .
(12)
Investasi pada saham PT Z
3.750.000
Saldo laba
3.750.000
Menyatakan kembali akun investasi dari metode biaya ke metod ekuitas
Rp 8.250.000 - Rp 4.500.000
Tahun 2014, Jika PT Z melaporkan laba bersih Rp 30.000.000,- pendapatan investasi PT A sebesar Rp 7.500.000,(25% x laba bersih)
Penjualan Saham
Jika hanya sebagian sinvestasi yang dijual, investor harus memutuskan apakah meneruskan
metode ekuitas atau ke metode biaya, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
PERBANDINGAN METODE BIAYA DAN METODE EKUITAS
Akuntansi metode biaya untuk investasi pada perusahaan lain konsisten dengan dasar biaya
historis Metode ini mendapat kritik sebagaimana kritik yang ditujukan atas biaya historis
terutama relevansi dari pelaporan harga beli investasi yang diaakuisisi beberapa tahun
sebelumnya. Metode ini mendekati akuntansi tradisional serta realisasi laba diakui setelah
pengumuman dan pembagian dividen. Kriteria pengaruh signifikan, yang harus dipenuhi dalam
metode ekuitas memperhatikan bahwa bahwa pengumuman dividen oleh investee dapat
dipengaruhi oleh investor. Pengakuan pendapatan dari investee dalam metode ekuitas tanpa
memperhitungkan dividen, memberikan perlindungan terhadap manipulasi laba bersih investee
yang dilakukan dengan mempengaruhi pengumuman dividen investee.Kritik terhadap metode
ekuitas karena penilaian aset bukan berdasarkan biaya historis tetapi mendekati pendekatan
nilai pasar.Sebagai gantinya, nilai tercatat investasi terdiri dari banyak komponen dan tidak ada
yang menyerupai penilaian aset manapun.
Ikhtisar Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas
Item
Metode Biaya
Metode Ekuitas
Nilai tercatat investasi
Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal
pada tanggal akuisisi
Nilai tercatat investasi
setelah akuisisi
Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal ditambah (dikurangi)
bagian investor atas laba (rugi) investasi
dan dikurangi bagian investor atas dividen
investee dan amortisasi atau
penghapusbukuan diferensial.
Diferensial
Tidak diamortisasi
Amortisasi atas penurunan nilai jika terkait
atau dihapusbukukan dengan aset investee dengan mana manfaat
terbatas atas aset yang dilepaskan
Pengakuan pendapatan
Atas dividen yang di Atas laba investee sejak akuisisi, dibagikan
umumkan sejak tgl. atau tidak dikurangi dengan amortisasi atau
akuisisi
pengahpusbukuan diferensial
Dividen investee dari
laba sejak akuisisi
Pendapatan
Pengurang investasi
Dividen investee melePengurang investasi Pengurang investasi
bihi laba sejak akuisisi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Walaupun metode ekuitas telah dianggap sebagai konsolidasi satu baris jumlah rincian yang
dilaporkan dalam metode ekuitas sangat berbeda dengan konsolidasi. Contoh :
Investor akan melaporkan pendapatan metode ekuitas yang sama dari dua investee berikut
walapupun komposisi laporan laba rugi ke duanya cukup berbeda :
Investee 1
Investee 2
Penjualan
50.000.000 500.000.000
Beban operasi
30.000.000 620.000.000
Laba (rugi) operasi
20.000.000 (120.000.000)
Keuntungan penjualan tanah
000 140.000.000
Laba bersih
20.000.000
20.000.000
Dimasa lalu beberapa perusahaan meminjam dalam jumlah banyak melalui anak perusahaan
yang tidak dikonsolidasi dan melaporkan investasinya dalam anak perusahaan tersebut
menggunakan metode ekuitas.Karena dalam situasi seperti ini utang tersebut tidak dilaporkan
maka timbul kekhawatiran mengenai penggunaan metode ekuitas untuk memfasilitasi
pendanaan diluar neraca (off- balance sheet) sehingga DSAK tidak mengijinkan penggunaan
metode ekuitas untuk pelaporan investasi pada anak perusahaan dan mengharuskan
konosolidasi semua anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan.
KEPEMILIKAN SELAIN INVESTASI PADA SAHAM BIASA
Bila terjadi kepemilikan perusahaan di entitas lain selain investasi dalam saham biasa, dapat
melibatkan investasi ekuitas di persekutuanatau kepentingan yang tidak mencerminkan
kepemilikan karena keragaman dan kompleksitas dari berbagai jenis pengaturan, aturan-aturan
akuntansi, jika ada , serinbgkali kompleks atau dalam beberapa kasus tidak dijelaskan dengan
spesifik.
BEBERAPA PERTIMBANGAN SEHUBUNGAN DENGAN METODE EKUITAS
Penentuan Pengaruh Signifikan
Aturan umum yang ditetapkan dalam PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam
Perusahaan Asosiasi" (PSAK.15) mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan
investasi dimana kepemilikan investor atas saham berhak suara memberikan investor
"kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan "
perusahaan. Jika tidak terdapat bukti lain, kepemilikan saham biasa 20% atau lebih dianggap
sebagai indikasi bahwa investor dapat mempunyai pengaruh yang signifikan atas investee .ada
beberapa faktor yang dapat menunjukkan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Perwakilan dalam dewan direksi
Partisipasi dalam pengambilan kebijakan
TRansaksi pokok antar perusahaan
Pertukaran personel manajerial
Ketergantungan teknologi
Besaran investasi dalam kaitannya dengan konsentrasi pemegang saham lain.
Laba Antarperusahaan Yang Belum Direalisasi
Metode yang diterapkan dalam PSAK No.15 sering disebut konsolidasi satu baris karena :
a. laba investor dan ekuitas pemegang saham adalah sama jika investee dikonsolidasikan.
b. semua penyesuaian metode ekuitas dilakukan melalui akun investasi dan pendapatan
investasi, yang dilaporkan hanya sebagai satu baris dalam neraca dan satu baris dalam
laporan laba rugi.
Pandangan dalam konsolidasi adalah penjualan antarperusahaan tidak menyebabkan realisasi
pendapatan sampai laba antarperusahaan tersebut dijual kepada pihak ekternal yang tidak
terafiliasi. karena dalam membuat laporan konsolidasi hubungan induk - anak harus dieliminasi
termasuk laba yang belum terealisasi. Pada metode ekuitas prinsipnya sama harus disesuaikan
.Penyesuaian terhadap laba belum terealisasi dalam penjualan ke afiliasi disebut metode
ekuitas disesuaikan penuh.
Penyesuaian untuk Laba Antarperusahaan yang Belum Direalisasi.
Penjualan antarperusahaan biasanya dicatat pada pembukuan penjual dengan cara yang sama
seperti penjual lain termasuk pengakuan laba. Dalam penerapan metode ekuitas , laba belum
terealisasi yang masih ada pada akhir periode pembukuan harus dikurangi dari jumlah
pendapatan yang seharusnya dilaporkan.
Dalam pendekatan satu baris, pendapatan dari investasi yang diakui dan nilai tercatat investasi
dikurangi untuk menghilangkan pengaruh laba antar perusahaan yang belum direalisasi.Pada
periode berikutnya saat laba antar perusahaan direalisasi , ayat jurnal tersebut dibalik.
Ilustrasi, PT P memiliki 40% saham biasa PT L . Selama tahun 2011, PT P menjual persediaan ke
PT L senilai Rp 10.000.000 , biaya perolehan persediaan tersebut sebesar Rp 7.000.000,- PT L
menjual satu per tiga dari persediaan tersebut ke pihak luar selama tahun 2011 dan dua pertiga
dari persediaan tersebut masih terdapat di persediaan akhir . Jumlah laba yang belum
terealisasi dihitung :
Total laba antar perusahaan
Rp 3.000.000
Bagian belum terealisasi
Rp 2.000.000
PT L melaporkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000 untuk tahun 2011, dan tidak
mengumumkan dividen .
Ayat jurnal PT P pada akhir tahun 2011
31 Desember 2011
(13) Investasi pada saham PT L
24.000.000
Pendapatan dari PT L
24.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas ( 40% x60.000.000)
(14)
Pendapatan dari PT L
2.000.000
Investasi pada saham PT L
2.000.000
Menghilangkan laba antarperusahaan yang belum direalisasi
Jika semua persediaan yang tersisa terjual pada tahun 2012, maka ayat jurnal berikut akan
dibuat dalam pembukuan PT P pada akhir 2012 untuk mencatat realisasi laba antarperusahaan
yang sebelumnya belum direalisasi :
31 Desember 2012
(15)
Investasi pada saham PT L
2.000.000
Pendapatan dari PT L
Mengakui laba antarperusahaan yang direalisasi
2.000.000
Aturan Tambahan Dari Psak 15
Bagian Investor Atas Laba Komprehensif Lainnya
PT A membeli 40% saham biasa PT B 2 Januari 2011. Untuk tahun 2011 PT B melaporkan laba
bersih senilai Rp 60.000.000,- dan laba komprehensip sebesar Rp 115.000.000,- termasuk laba
konprehensip lainnya sebesar (sebagai tambahan laba bersih) Rp 35.000.000,- (setelah
dikurangi pajak karena peningkatan nilai wajar dari investasi yang diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam pSAK 15 . Selain pencatatan
ayat jurnal metode ekuitas yang umum, PT A mengakui bagian proporsionalnya atau
keuntungan belum terealisasi dari efek tersedia -untuk-dijual yang dilaporkan PT B selama
tahun 2011 dengan jurnal :
(16)
Investasi pada saham PT B
14.000.000
Keuntungan belum direalisasi dari investasi pada investee 14.000.000
Mengakui bagian atas keuntungan belum terealisasi investee
dari efek tersedia - untuk- dijual
Ayat jurnal (16) tidak mempengaruhi laba bersih PT A tahun 2011, tetapi mengakibatkan laba
komprehensif lainnya dan juga total laba komprehensifnya sebesar Rp 14.000.000. PT A akan
membuat jurnal yang sama setipa akhir periode untuk bagian proporsionalnya terhadap
peningkatan atau penurunan dalam akumulasi keuntungan belum terealisasi PT B.
Akuntansi Untuk Investasi Pada Anak Perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga pendekatan yang berbeda dalam penggunaan akuntansi untuk
anak perusahaan yang dikonsolidasi :
1. Metode ekuitas disesuaikan penuh
2. Metode ekuitas versi modifikasi
3. Metode biaya
Beberapa versi modifikasi dari metode ekuitas sering ditemukan dalam praktik dan semuanya
biasa disebut sebagai metode ekuitas modifikasi. Beberapa perusahaan menerapkan metode
ekuitas tanpa membuat penyesuaian untuk :
a. laba antarperusahaan yang belum direalisasi
b. amortisasi diferensial
Beberapa perusahaan membuat penyesuaian untuk amortisasi diferensial tetapi tidak
membuat penyesuaian untuk laba antarperusahaan yang belum direalisasi.
Pendekatan terakhir ini disebut metode ekuitas dasar dan digunakan dalam bab-bab
berikutnya mengenai konsolidasi.
Walapun metode ekuitas versi modifikasi tidak diterima untuk tujuan pelaporan keuangan,
metode ini men=mungkinkan adanya penghematan pencatatan bagi induk perusahaan jika
digunakan dalam pembukuan pada kondisi diharuskannya konsolidasi anak perusahaan.
Download
Study collections