Kementerian Negara Lingkungan Hidup Ministry for Environment KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP oleh : Arief Yuwono Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup Disampaikan Pada Acara Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLII Lemhanas dengan tema “Kebijaksanaan dan Strategi Lingkungan Hidup” Jakarta 16 Juli 2008 KERANGKA PEMAPARAN • Pengertian Lingkungan Hidup • Masalah Lingkungan • Solusi – RPJMN – Rencana Srategis – Program & Kegiatan • Percepatan Solusi Pengertian Lingkungan Hidup PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan hidup : Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya Ekosistem (sebagai konsep sentral lingkungan hidup): Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktifitas lingkungan hidup Tahapan Nirhidup dalam dunia mikro sampai dunia makro (dimodifikasi dari Miller Jr. 1979:42) Masalah Lingkungan Hidup MASALAH LINGKUNGAN ► Kualitas lingkungan semakin menurun, laju pencemaran dan kerusakan lingkungan terus meningkat • Pencemaran air • Kerusakan ekosistem danau • Pencemaran udara di kotakota besar • Kerusakan ekosistem pesisir dan laut • Pencemaran limbah domestik dan sampah • Kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan • Kontaminasi dari bahan berbahaya dan beracun (B3) • Pemanasan bumi • Kerusakan ekosistem hutan hujan tropika • Bencana lingkungan: banjir dan longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan • Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) • Penipisan lapisan ozon INDONESIA MASALAH LINGKUNGAN ► Masalah lingkungan hidup bersifat global : terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim Pemanasan Global Saling Mempengaruhi Secara Timbal Balik Perubahan Iklim MASALAH LINGKUNGAN Pemanasan Global Kecenderungan semakin parah Gerangan apa penyebabnya 1.1. Mengapa hal ini terjadi? Perubahan iklim global Pemanasan global Emisi Gas Rumah Kaca (GRK): CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6 Pemanasan Global & Perubahan Iklim 1.2. Efek Rumah Kaca Kegiatan Manusia: emisi & panas dipantulkan kembali Gas Rumah Kaca : Karbon-dioksida, methan dan lainnya 1.3. Sumber-sumber gas karbondioksida Pembangkit listrik, pabrik dan perumahan Kendaraan bermotor Kebakaran hutan 1.4. Sumber Gas Rumah Kaca (CO2) Dunia • • • • • • • • • • Amerika Serikat 27% Uni Eropa 24% C I S 15% Asia Timur 11% Jepang 5% Amerika Selatan 3% Asia Selatan 3% Timur Tengah 2.5% Afrika 2.5% Australia dan New Zealand 1% 1.5. Seluruh GRK 2000 (MtCO2 ekiv.) dengan dan tanpa LULUCF (tutupan lahan, perubahan tutupan lahan dan hutan) USA EU-25 China Indonesia Brazil Rusia Jepang India Kanada Meksiko Korea Selatan Afrika Selatan - 1,000.00 2,000.00 3,000.00 4,000.00 5,000.00 6,000.00 Seluruh GRK 2000 (MtCO2 ekiv.) tanpa LULUCF (tutupan lahan, perubahan tutupan lahan dan hutan) Seluruh GRK 2000 (MtCO2 ekiv.) semua sektor 7,000.00 Kecenderungan kenaikan suhu global 1.6 1.4 (apabila tanpa upaya pengurangan emisi gas rumah kaca) Perubahan Suhu (°C) 1.2 1.0 Konsentrasi CO2 Perubahan Suhu tahunan Pola Kenaikan Suhu 0.8 0.6 370 ppm 0.4 0.2 300 ppm 0.0 –0.2 1860 1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000 2020 2040 Dampak Perubahan Iklim Kenaikan Muka Air Laut Teluk Jakarta Mean Sea Level (cm) 140 123.06 105 108.69 94.31 79.94 70 65.56 35 51.19 Kenaikan rata-rata 8 mm pertahun 0 1925 1950 1975 2000 Tahun 2025 2050 (Meliana and Susandi, 2007) Banjir Jakarta pada February 2007 diperkirakan menderita Kerugian: US$8 milyar (sumber: Detik Finance, 2007) Dampak Perubahan Iklim Gambar 1. Hubungan kasus DBD dengan curah hujan di Jakarta Timur pada tahun 1998- 2002 500 500 KASUS HUJAN 400 400 300 200 200 100 100 mm KASUS 300 0 0 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47 52 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 3 MINGGU/TAHUN 1998 1999 2000 2001 8 13 18 23 28 33 38 43 48 2002 1. Faktor iklim mempengaruhi penyebaran penyakit, seperti demam berdarah dan malaria 2. Peningkatan curah hujan dan jumlah hari hujan, berbanding lurus dengan peningkatan kasus demam berdarah. 2.3. 2.4. Dampak Perubahan Iklim Perubahan temperatur global (relatif terhadap kondisi sebelum industri) 0°C 1°C 2°C 3°C 4°C 5°C Pangan Menurunnya hasil panen di banyak daerah, khususnya di negara berkembang Jatuhnya hasil panen Kemungkinan peningkatan panen di banyak negara maju di beberapa daerah yang tinggi Air Pegunungan es kecil mulai menghilang persediaan air menipis di beberapa daerah Penurunan ketersediaan air di banyak daerah, termasuk Mediterania & Afrika bagian Selatan Meningkatnya muka air laut mengancam kota besar Ekosistem Kerusakan terumbu karang Meningkatnya kepunahan jumlah spesies Kondisi Cuaca Meningkatnya intensitas badai, kebakaran hutan, yang Ekstrim kekeringan, banjir, dan gelombang panas Resiko dari perubahan besar yang bersifat mendadak Meningkatnya resiko dampak balik yang berbahaya dan mendadak, perubahan skala besar pada sistem iklim 2.5. Dunia pada tahun 2050 (jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi gas rumah kaca) Resor ski di pengunungan Alpin ditutup karena kekurangan salju. Pantai-pantai Mediterania akan hilang dengan meningkatnya permukaan air laut. Gurun Sahara bergerak dari Mediterania ke arah Selatan Spanyol dan Sicilia. Kekurangan air di Timur Tengah. Hilangnya delta sungai Nil. Sepertiga bagian Bangladesh terancam. Hilangnya kepulauan Maldives. Hutan-hutan (Kanada, Rusia, Amazon) rusak akibat panas & kekeringan. Pencairan es di Arctic, punahnya beruang kutub. Pelelehan es disertai tanah longsor. Rusaknya fondasi pipa saluran minyak, rumah dan jalan. Ancaman topan/badai di Florida dan bagian Selatan US. Perusahaan asuransi mengalami kebangkrutan. Penyebab Permasalahan Akibat Ulah Manusia (sumber: Panel Antar Pemerintah - IPCC, 2500 ilmuwan) HASIL KONFERENSI BALI 1) Hasil Konferensi – “Bali Road Map” Perjanjian Internasional Post 2012 2) Digulirkan COP14/CMP4 di Poznan – Polandia, ditetapkan COP15/CMP5 di Copenhagen-Denmark 3) Bali Road Map memuat 25 keputusan, antara lain: • Perlunya pengurangan emisi global yang besar (deep cuts), Negara Annex 1 harus mengurangi 25-40% dibawah tahun 1990 pada tahun 2020 • Visi bersama untuk aksi kerjasama dengan prinsip (common but differentiated responsibilities and respective capabilities) • REDD (Reducief Emission from deforestation and forest degradation in developing countries disepakati, sedangkan konservasi, sustainable managament of forestry, peningkatan carbon stocks dibicarakan lebih lanjut. • GEF diminta bantuan finasial untuk alih teknologi ramah lingkungan untuk mitigasi dan adaptasi negara berkembang pada 2008 • Disepakati Carbon Capture and Storage (CCS) untuk dibahas 4. Konferensi Bali - “Terobosan” • Deep Cuts, Visi Bersama, REDD, Bantuan finansial, Carbon Capture and Storage • Australia tandatangani Protokol Kyoto • Wakil Menteri Luar Negeri AS Paula Dobriansky, on board – voluntary and flexible • Algore – Nobel Prize Winner Persepsi Publik terhadap Masalah Lingkungan Hidup SURVEI PERSEPSI PUBLIK ► Survei tahun 2006 tentang “Persepsi Publik terhadap Pengelolaan Lingkungan Hidup” – Dilakukan terhadap 5037 responden tersebar di 22 kota dan 41 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. – Teknik pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner ► Hasil Survey menunjukkan persepsi publik terhadap kualitas lingkungan yang semakin menurun PERSEPSI PUBLIK TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP Kondisi Kualitas Sungai 48,52 50 45 36,93 40 35 30 Persen (%) 25 20 13,92 15 10 5 0,64 0 Bersih sampah, airnya keruh Penuh sampah, airnya keruh Bersih Tidak menjawab Sumber : Hasil survei tahun 2006 terhadap 5.037 responden di 22 kota dan 41 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. PERSEPSI PUBLIK TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP Kondisi Kualitas Udara 60 56,20 50 40 29,54 Persen (%) 30 20 10,24 10 3,38 0,64 0 Polusi sedang Bersih/Segar Polusi berat Sangat bersih/segar Tidak menjawab Sumber : Hasil survei tahun 2006 terhadap 5.037 responden di 22 kota dan 41 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. PERSEPSI PUBLIK TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP Kondisi Kebersihan Kota 45 41,81 40 35 30 26,05 22,10 25 Persen (%) 20 15 9,69 10 5 0,36 0 Bersih tapi tidak hijau Kotor Bersih dan hijau Sangat kotor, tidak hijau Tidak menjawab Sumber : Hasil survei tahun 2006 terhadap 5.037 responden di 22 kota dan 41 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PROGRAM LH Program KLH Kota Bersih Lainnya 0,93% Tidak jaw ab/tahu 26,48% ADIPURA 55,67% AMDAL 0,60% PROKASIH 1,95% Slogan lingkungan lokal 3,79% KALPATARU 10,58% Sumber : Hasil survei tahun 2006 terhadap 5.037 responden di 22 kota dan 41 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. PERSEPSI PUBLIK Kepedulian Kepala Daerah 50 47,03 45 40 36,97 35 30 Persen (%) 25 20 15 9,01 10 6,41 5 0,58 0 Kurang peduli Cukup peduli Tidak peduli Sangat peduli Tidak menjawab Sumber : Hasil survei tahun 2006 terhadap 5.037 responden di 22 kota dan 41 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. PERSEPSI PUBLIK Terpenting dalam Pengelolaan Lingk. 1,21 Tidak m enjawab 1,75 Lainnya Kes adaran dan dis iplin lingkungan 0,38 9,49 Pras arana lingkungan 10,72 Pengendalian pencem aran indus tri 16,22 Kebers ihan Kota 16,78 Kam panye kes adaran lingkungan 20,79 Penegakan hukum lingkungan 22,67 Peningkatan SDM lingkungan 0 5 10 15 20 Persen (%) Sumber : Hasil survei tahun 2006 terhadap 5.037 responden di 22 kota dan 41 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. 25 SOLUSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN EKONOMI SOSIAL LINGKUNGAN HIDUP Selaras, Serasi, Seimbang KOMITMEN INTERNASIONAL • KTT Stockhlom 1972, KTT Bumi 1992, KTT Johannesburg 2002 • Perjanjian Internasional – Protokol Kyoto – Protokol Cartagena – Konvensi Basel – CITES dll • Komitmen Regional (ASEAN, APEC, UNESCAP, ECOASIA, dll) KOMITMEN NASIONAL • • • • • • Repelita III – Stockholm PPLH, PSL, LSM (WALHI) RPJMN 2004-2009 Renstra Kementerian/Lembaga Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Peningkatan Kapasitas Daerah (Diklat, Pembinaan Teknis, DAK) RPJMN 2004-2009 BIDANG LINGKUNGAN HIDUP Sasaran “Membaiknya fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan di seluruh sektor dan bidang pembangunan“ Prioritas : “ Perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup “ RENCANA STRATEGIS KLH TAHUN 2005-2009 Visi Terwujudnya perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup sebagai institusi yang handal dan proaktif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip Good Enviromental Governance, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia Misi 1. Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan Lingkungan Hidup guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan. 2. Membangun koordinasi dan kemitraan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara efisien, adil dan berkelanjutan. 3. Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. RENCANA STRATEGIS KLH TAHUN 2005-2009 Tujuan 1. Menurunnya beban pencemaran dan laju kerusakan lingkungan: • air, udara, atmosfer,dan tanah • keanekaragaman hayati • ekosistem pesisir dan laut 2. Diterapkannya pertimbangan lingkungan dalam penataan ruang 3. Meningkatnya kepatuhan pelaku pembangunan 4. Meningkatnya kesadaran masyarakat. KEGIATAN UTAMA & PENDUKUNG Kegiatan Utama Pemantauan Kualitas Lingkungan Tata Lingkungan Pengkajian AMDAL Adipura Langit Biru Prokasih/Superkasih Proper Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Menuju Indonesia Hijau Pengendalian Dampak Perubahan Iklim dan Penipisan Lapisan Ozon Pengendalian Kerusakan Pantai dan Laut Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Penegakan Hukum Kegiatan Pendukung Komunikasi, informasi dan edukasi, pemberdayaan masyarakat: Kalpataru, Environmental Parliament Watch (EPW), Kaukus Lingkungan, Adiwiyata dan Duta Lingkungan Pendidikan dan pelatihan Penyusunan peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup Kredit lunak, Debts for Nature Swaps (DNS), Clean Development Mechanisms (CDM), Payment of Environmental Services (PES) Dana Alokasi Khusus (DAK) Lingkungan Hidup Kerjasama Luar Negeri PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP REGIONAL PUSAT PLH REGIONAL SUMATERA PUSAT PLH REGIONAL KALIMANTAN PUSAT PLH REGIONAL SUMAPAPUA PUSAT PLH REGIONAL BALI NUSRA PUSAT PLH REGIONAL JAWA Percepatan Solusi • Komitmen • Fokus (Metode S M A R T) • Sinergi Penutup Masalah Lingkungan → Masalah Manusia Solusi Lingkungan → Perubahan Sikap dan Perilaku 1. Nyata 2. Mudah 3. Murah 4. Sekarang “Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi, Sesudah (Allah) memperbaiki… (Al-A’raaf: 56) Makan dan minumlah dari rezeki Allah dan janganlah kalian berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan” (al-Baqarah: 60) “…..dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”(Al-Maidah: 64) ……. mari bersama kita selamatkan planet bumi untuk kita dan anak cucu