Gejala perut-usus tidak umum pada infeksi HIV awal, walau terjadi penurunan jumlah sel CD4 di usus Oleh: Liz Highleyman, hivandhepatitis.com, 23 Mei 2008 Selama masa infeksi HIV paling awal, virus giat bereplikasi dan membunuh sel CD4 yang berada pada mukosa (lapisan) saluran perut-usus (gastrointestinal/GI) atau usus. Tetapi hubungan antara kerusakan kekebalan mukosa usus dan pengembangan gejala GI belum dipahami dengan baik. Dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi Digestive Disease Week (DDW) 2008 di San Diego, para peneliti meneliti hubungan antara penurunan CD4 pada mukosa usus dan gejala GI. Para peneliti meneliti 32 pasien dengan infeksi HIV akut atau awal dan 38 peserta kontrol, termasuk 24 orang dengan infeksi HIV kronis dan 14 orang HIV-negatif. Hanya tiga pasien dengan infeksi akut dan dua pasien dengan infeksi kronis yang menerima terapi antiretroviral (ART) selama masa penelitian. Para peneliti mengumpulkan contoh jaringan mukosa usus-dubur (diambil dengan endoskopi) dan darah perifer. Orang dengan infeksi HIV akut menjalani endoskopi rata-rata 39 hari setelah perkiraan tanggal terinfeksi HIV (jauh setelah sindrom HIV ditetapkan). Pasien dengan infeksi HIV kronis sudah didiagnosis HIV selama rata-rata tujuh tahun waktu menjalani endoskopi. Jaringan mukosa dan contoh darah dianalisis untuk menentukan persentase CD4 dan rasio CD4 banding CD8. Gejala GI termasuk diare, mual dan nyeri lambung, dicatat waktu pemeriksaan endoskopi, dan hubungan antara kehadiran gejala tersebut dan parameter kekebalan dinilai. Hasil • Penurunan CD4 pada mukosa GI yang berat diamati pada pasien dengan infeksi HIV akut dan kronis • Rasio CD4:CD8 rata-rata pada mukosa adalah 0,29 untuk pasien infeksi akut dan 0,08 untuk pasien infeksi kronis, dibandingkan 1,3 untuk peserta kontrol yang HIV-negatif. • Walapun tingkat penurunan CD4 pada mukosa yang bermakna pada pasien infeksi akut, tingkat gejala GI adalah rendah: - Diare: 6,3%; - Mual: 6,3%; - Nyeri lambung: 0%. • Tingkat untuk ketiga gejala GI tersebut adalah jauh lebih tinggi pada pasien infeksi kronis: - Diare: 62,5%; - Mual: 33,3%; - Nyeri lambung: 37,5%. • Faktor yang terkait dengan pengembangan diare termasuk infeksi HIV kronis dan riwayat infeksi oportunistik. • Walaupun viral load dalam darah tidak terkait dengan diare, namun rasio CD4:CD8 pada mukosa dan sistemik dikaitkan dengan diare. • Tetapi, diare dikaitkan secara tinggi dengan rasio CD4:CD8 dalam darah, dibandingkan dengan rasio CD4:CD8 pada mukosa GI. Kesimpulan Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyimpulkan, “Walaupun terjadi penurunan CD4 pada mukosa, gejala GI jarang terlihat pada masa infeksi HIV akut/awal setelah sindrom HIV akut.” “Tetapi, persentase pasien dengan infeksi HIV kronis yang bermakna tampak mengembangkan gejala GI,” mereka melanjutkan. “Pengembangan gejala GI lebih berkaitan erat dengan tingkat sistemik dibandingkan penurunan kekebalan pada mukosa GI.” Ringkasan: Gastrointestinal Symptoms Are Uncommon during Early HIV Infection, Despite CD4 Cell Depletion in the Gut Sumber: TC Lee, S Mehandru, O Kamalu, and others. Despite mucosal CD4+ T cell depletion, the prevalence of GI symptoms is low during acute and early HIV-1 infection. Digestive Disease Week (DDW) 2008. San Diego, CA. May 17-22, 2008. Abstract W1203. Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/