GEREJA KATOLIK DI INDONESIA • Santo Fransiskus Xaverius, (1546 – 1547) datang ke pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat • 1619 Sampai 1799: VOC berkuasa di Nusantara, Agama Katolik dilarang. Imam-imam Katolik diusir, dan umat Katolik pribumi diprotestankan. • 8 Mei 1807 dirikan Prefektur Apostolik Hindia Belanda di Batavia • 15-12-1904: 178 warga Kalibawang dibaptis oleh P. Van Lith, SJ, • 1940: Albertus Soegijapranata ditahbiskan menjadi uskup pribumi pertama • 29 Juni 1967: Justinus Darmojuwono dilantik sebagai kardinal Indonesia yang pertama. 1 Gereja Katolik di Indonesia Paus Paulus VI berkunjung ke Indonesia pada 1970. Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada tahun 1989: Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatra Utara), Yogyakarta, Maumere (Flores) dan Dili (Timor Timur). 2 Jumlah umat Katolik di Indonesia • Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. • Di tahun 2010, kira-kira 85,1% penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4% Buddha. 3 GEREJA KATOLIK DI SUMATERA • Orang Eropa ke Bengkulu 1701 • 1888 Pater Meurs SJ mendirikan pos misi yang tetap di Tanjung Sakti • Melalui dekrit 30 Juni 1911, didirikan Prefektur Apostolik Sumatera (Padang): dipimpin oleh OFMCap • Prefektur Apostolik Padang ini dibagi dalam lima distrik, yaitu: Padang, Tanjung Sakti (Bengkulu), Kotaraja (Aceh), Medan, dan Sungai Selan (Bangka Belitung). 4 Gereja katolik di Sumatera • 1923 Prefektur Apostolik Padang dibagi menjadi tiga Prefektur Apostolik, yaitu: Prefektur Apostolik Padang, Prefektur Apostolik Pangkal Pinang dan Prefektur Apostolik Bengkulu • Prefektur Apostolik Padang: OFMCap • Prefektur Apostolik Pangkal Pinang: SSCC, • Prefektur Apostolik Bengkulu:SCJ. 5 Gereja Katolik Sumatera • Prefektur Apostolik Bengkulu dibagi menjadi 4 Pos, yaitu: Tanjung Sakti, Palembang, Bengkulu dan Tanjungkarang. 6 Menuju Keuskupan Palembang • 1. 2. 3. 1924 ada 3 misionaris Belanda: P. Hendricus van Oort, SCJ P. Carolus van Stekelenburg, SCJ Br. Felix van Langenberg, SCJ Prefektur Apostolik Bengkulu: 500 orang • 1925: Hati Kudus…Tanjungkarang (1927),1928: Bengkulu, Lahat (1930), 1934: Pringsewu. Jambi (1935)… 7 Pendudukan Jepang • 1942: Jepang kalahkan Belanda Seluruh imam-biarawan/ti yg brasal dari Belanda dimasukkan ke kamp. (internir): Bangka (Muntok), Kepahyang (Bengkulu) Korban yg wafat selama di Kamp Jepang: 1. 15 misionaris SCJ (11 meninggal) 2. 11 Suster HK, 3. 13 suster CB, dan 4. 3 suster FSGM 5. 4 suster FCh 8 Pasca Kemerdekaan • Setelah Jepang Kalah, karya2 para misionaris kembali diteruskan: sekolah, rumah sakit, • 19 Juni 1952: Prefektur Apostolik Tanjungkarang: Prefektur: P. Albertus Hermelink SCJ • 3 Januari 1961: Keuskupan Palembang, • Uskup pertama: Mgr. Henricus Mekkelholt, SCJ • Keuskupan Agung: 1 Juli 2003 • 2003: 76.201 jiwa (o,7% dari penduduk Palembng) 9