PELATIHAN GURU SENI TARI TRADISIONAL SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG Arina Restian ( Universitas Muhammadiyah Malang,Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar ) [email protected] Abstrak Melatar belakangi pelatihan tari ini dengan judul “ Pelatihan Guru Seni Tari Tradisional SD Muhammadiyah 8 Dau Malang” memberi manfaat lebih besar kepada kepala sekolah Dan mendorong partisipasi secara langsung dengan sekolah dalam hal ini memberikan kemanfaatan sekolah menuju berkualitasantara tim pengabdi dengan sekolah. Kemitraan yang kolaboratif ini akan memberikan dampak positif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya seorang guru, dalam pembelajaran Kurikulum 2013 yang tidak hanya mengajar namun juga skill dibidang bakat seni. Pada pelaksanaanya, program pengabdian masyarakat ini diawali dengan pelatihan tari wawasan nusantara, sampai dengan pelatihan tari dan make up tari bali, tari cendrawasih, namun sebelum pelaksanaan ini berlangsung kami sudah menyusun bersama kepala sekolah tentang proses kegiatan berlangsung. Kerjasama ini melibatkan kerjasama dengan sekolah/SD mitra, dari sekolah SD Muhammadiyah 8 Dau Malang ini di tunjuk semua guru, kecuali Bapak- bapak guru, karena materi pengabdi untuk tari perempuan. Hal ini sesuai dengan program pemerintah bahwa sebagai integrasi kemapuan guru dalam mengajarkan materi yang bermakna, dan multi talenta, mulai dari guru kelas I,II,III,IV,V dan VI karena pembelajaran kurikulum 2013 bersifat bermakna. Selanjutnya kegiatan ini dilakukan mulai dari pemberian materi wawasan seni tari, pelatihan tari cendrawasih dari bali sampai dengan belajar make up, di sana tempat lokasi SD Muhammadiyah 8 Dau Malang di ruang kelas, jadi tempatnya kurang optimal. Namun semuanya sangat maksimal dari segi tenaga dalam berapresiasi praktek mulai dari agem kanan, agem kiri, belajar mata Sle-Det-Pong- Sir hingga tubuhnya yang meliuk, dan tangan letik yang mengikuti. Sebagai akhir dari rangkaian program ini adalah kegiatan praktik tari cendrawasih dari Bali, kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 23 april 2016. Dimana guru melaksanakan semua kegiatan mulai dari materi wawasan tari, praktik tari, hingga praktik make up dan di narasumberi oleh tim pengabdi sendiri dan tim pengabdi, selanjutnya dilakukan refleksi. Kegiatan ini merupakan kegiatan sukses karena ibu guru mulai dari tidak bisa nari sampai bisa menari bali, Catatancatatan perbaikan akan didiskusikan bersama, untuk menyusun rencana tindak lanjut. Seminar NasionaldanGelarProduk | SENASPRO 2016 315 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru SD merupakan guru teladan yang tidak hanya mengajar namun juga membimbing, hal ini dapat difahami bahwa guru tidak hanya hanya mengajar tentang mata pelajaran inti tetapi guru juga harus menguasai tentang kompetensi seni tari tradisional, tujuan utamanya adalah membentuk karakteristik peserta didik dan salah satu upaya pelestarian tari tradisional. Untuk mendorong ketercapaian pendidikan Sekolah Dasar disesuaikan dengan kondisi daerah dan kemampuan sekolah, dalam kurikulum 2013 pemerintah hanya memberikan ramburambu yang berupa standar kemampuan anak SD yang tertuang dalam standar perkembangan dan perkembangan dasar. Selanjutnya sesuai dengan KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan) sekolah diharapkan dapat mengembangkan sendiri indikator-indikator sebagai penanda ketercapaian. Khusus terkait dengan pemberlakukan kurikulum baru nsi skill seni tari pada kemampuan guru SD dalam mengembangkan kurikulum menurut Permendiknas 16 tahun 2007 adalah: (1) memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, (2) menentukan tujuan kegiatan pengembangan yang mendidik, (3) menentukan kegiatan bermain sambil belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pengembangan, (4) memilih materi kegiatan pengembangan yang mendidik yaitu kegiatan bermain sambil belajar sesuai dengan tujuan pengembangan, (5) menyusun perencanaan semester, mingguan dan harian dalam berbagai kegiatan pengembangan di SD, dan (5) mengembangkan indikator dan instrumen penilaian, Sama seperti kemampuan dalam tuntutan kompetensi guru, kemampuan ini juga tidak tidak dikuasai dengan baik oleh guru SD pada Umumnya dan SD Muhammadiyah 8 Dau pada khususnya. Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai gerakan sosial yang sangat peduli terhadap pendidikan anak bangsa yang tidak hanya cerdas namun juga kreatif/ pada skill kemampuan seni, Sama seperti permasalahan di SD pada umumnya, guru yang kurang memenuhi kualifikasi akademik dan standar kompetensi khususnya bidang seni tari, sehingga permasalahan yang menyangkut pemberlakukan kurikulum baru ini juga menjadi persoalan besar. Untuk itu diperlukan adanya intervensi pihak lain untuk membantu mengembangkan pembelajaran di SD. Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya yang memmiliki sumberdaya Manusia yang cukup memadai tentu saja berkewajiban untuk mengambil langkah antisipatif untuk membantu permasalahan ini untuk mengatasi peningkatan kemampuan skill bidang seni tari tradisional. B. Permasalahan Mitra Hasil pengamatan dalam kegiatan PLPG-SD selama tahun 2012 Sampai tahun 2015 menunjukkan bahwa 1. Secara umum prosentase guru SD Muhammadiyah 8 Dau yang memenuhi standar kualifikasi kompetensi seni tari tradisional dan kompetensi masih sangat rendah, termasuk guru di SDMuhammadiyah 8 Dau yang berada dalam naungan persyarikatan Muhammadiyah. 2. Guru SD Muhammadiyah 8 Dau pada umumnya lebih banyak bersikap pasif, dan banyak beground guru tari bukan dari bidangnya. 3. Kurangnya pemahaman guru dalam menerapkan seni tari, pembelajaran menjadikan guru tidak berani melakukan inovasi pembelajaran, 4. Permasalahan yang mendesak adalah perlunya peningkatan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan guru tentang : - Apa dan mengapa Seni tari SD perlu diterapkan - Bagaimana Kebijakan pemerintah tentang Kurikulum 2013 tentang pemberlakuan seni tari - Bagaimana mengembangkan Seni Tari di Sekolah Dasar Hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat yang signifikan bagi berbagai pihak yaitu : 3 16 SENASPRO 2016 | Seminar NasionaldanGelarProduk 3.1. Mengembangkan kemampuan guru – guru SDMuhammadiyah 8 Dau di kota Malang untuk memahami kebijakan pemerintah terkait dengan Kurikulum 2013 bidang Seni Budaya sub.bidang (Seni Tari). 3.2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru SDMuhammadiyah 8 Daudi kota Malang untuk menerapkan seni tari tradisional. Pada kegiatan ini yang menjadi sasaran strategis adalah guru-guru SDMuhammadiyah 8 Daudi kota Malang. Metode Kegiatan adalah : 1. Melakukan Need asesmen untuk menyusun materi pelatihan tari tradisional 2. Melakukan pelatihan dan lokakarya selama 1 hari dengan materi - Kebijakan pemerintah tentang Kurikulum 2013 bid.Seni Budaya - Pemahaman pentingnya wawasan Seni Tari di SD - Mengembangkan berbagai instrumen Evaluasi Penerapan Seni Tari di SD. 3. Pendampingan penerapan seni tari di SDMuhammadiyah 8 Dau. Kegiatan pendampingan dilakukan selama 3 bulan . Pendampingan dilakukan untuk mengamati pelaksanaan hasil diklat, evaluasi dari pelaksanaan kegiatan. 4. Lokakarya penyempurnaan dan sharing SD Muhammadiyah 8 Dau selama 1 hari 2. METODE PELAKSANAAN Kegiatan ini diawali dengan worshop mengenai wawasan seni tari nusantara khususnya seni tari tradisional di Indonesia, dilanjutkan dengan pengenalan ragam gerak tari dan pakem- pakem gerak seni tari tradisional, solusi ini salah satu hal yang sudah disepakati oleh kepala sekolah SD Muhammadiyah 8 dau Malang dan juga guru- guru. 1. Wawasan seni tari di SD Pada kegiatan ini peserta mengikuti tentang wawasan seni tari di SD materinya tentang keberagaman seni tradisional berdasarkan fungsi dan sifatnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 25 guru- guru di SD Muhammadiyah 8 Dau Malang, Pesertanya semuanya ibu guru, dan sangat apresiatif. 2. Pelaksanaan/ Praktik Seni Tari di SD Para peserta ibu- ibu guru SD Muhammadiyah 8 Dau Malang mendapat materi langsung dari pengabdi tari cendrawasih dari Bali secara maksimal dari tim pelaksana berjumlah 5 tim, waktu pelaksanaan dijadikan penuh 1 hari. 3. Refleksi dan tindak lanjut Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari wawasan materi seni tari tradisional. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari kegiatan pengabdian ini ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu, mulai dari koordinasi kepala sekolah, koordinasi jadwal bapak/ ibu guru di SD Muhammadiyah 8 Dau Malang, Adapun randown acaranya sebagai berikut: 3.1 Memberikan materi Wawasan seni tari di SD Ibu- ibu guru mengikuti tentang wawasan seni tari di SD materinya tentang keberagaman seni tradisional berdasarkan fungsi dan sifatnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 25 guru- guru di SD Muhammadiyah 8 Dau Malang. Seni Tari adalah ungkapan perasaan jiwa seseorang yang disajikan dengan bentuk dan gerak tubuh sesorang yang bersifat estetis yang memiliki gerak yang ritmik dan bermakna, yang di dalamnya ada unsur wiraga, wirama, wirasa dan wirupa. Unsur utama tari adalah gerak.Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota tubuh manusia,Unsur-unsur anggota tubuh tersebut di dalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri ataupun bersambungan. Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu : 1. Gerak setempat/ on place adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat 2. Gerak berpindah tempat/ moving place adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempatdapat dilakukan dengan gerak bergeser,melangkah,meluncur dan melompat. Seminar NasionaldanGelarProduk | SENASPRO 2016 317 Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi beberapa macam,yaitu : 1. Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya. 2. Gerak Stilisasi adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus. 3. Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang sudah di stilir. 4. Gerak Distorsi adalah gerak yang dirombak melalui gerak halus berlanjut pada gerak cepat. Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu : 1. Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot. 2. Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau kekuatan. 3. Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya mengalir. 4. Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi. Unsur-unsur Penunjang Tari 1. Make Up / Tata Rias 2. Tata Busana 3. Iringan Musik 4. Panggung 5. Tata lampu 6. Tema Tari Unsur-unsur Kaidah Seni Tari 1. Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga gerak dan ungkapan gerak yang jelas. 2. Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan irama. 3. Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang dibawakan penari. Jenis-jenis Seni Tari Jenis tari menurut garapan 1. Tari Tradisional meliputi tari Rakyat dan Tari Klasik. 2. Tari Kreasi meliputi Tari Modern dan Tari Kontemporer Jenis Tari Menurut Kareografi 1. Tari tunggal 2. Tari Pasangan 3. Tari Kelompok / Tari Massal 3.2 Pelaksanaan/ Praktik Seni Tari di SD Pelaksanaannya pada pelatihan ini di SD Muhammadiyah 8 Dau Malng yang berada di dalam kelas, pada tanggal Sabtu, 23 april 2016 dilaksanakan oleh 25 guru- guru, mereka sangat gembira dengan adanya pelatihan ini, adapun ragam gerak tari cendrawasih sebagai berikut: Ragam Gerak Tari Cendrawasih 1. Pemeson (Pembuka). a. Pada awal penari pertama muncul ke panggung dan diawalai dengan Nyerigsig (berjalan dengan posisi tubuh miring) ke depan dengan posisi tangan memegang sayap. b. Lalu dilanjutkan dengan gerakan berputar ke kanan dengan kaki tumit kaki kiri dalam keadaan menumpu lalu Agem kanan. c. Kemudian bergeser ke kiri lalu Agem kiri. d. Lalu kembali lagi ke gerakan agem kanan namun pada gerakan ini ada variasi di iringi dengan bergeser ke kanan. e. Lalu Agem kiri variasi dengan di iringi bergeser ke kiri. 3 18 SENASPRO 2016 | Seminar NasionaldanGelarProduk f. Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan mengangkat tangan yang disebut nyelendo di iringin melakah 2 kali ke belakang. g. Gerakan selanjutnya adalah nyeledet kanan lalu nyeledet ke kiri h. Lalu dilanjutkan dengan gerakan Nyosol ke arah pojok kanan depan 2 kali lalu agem kiri. i. Gerakan selanjutnya sama, namun pada gerakan ini menuju arah pojok kiri depan lalu agem kanan dan gerakan selanjutnya diulang 3 kali dari nyelendo sampai nyolsol. 2. Pengawak (gerakan inti). a. Pada gerakan selanjutnya penari ke dua memasuki panggung dan langsung menuju gerakan meiberan sambil berputar berlawanan arah. b. Setelah gerakan meiberan dilanjutkan dengan gerakan agem kanan cendrawasih. c. Gerakan selanjutnya adalah ngengsog atau ngombak angke dengan di iringi dengan gerakan mekecog ke kanan. d. Gerakan selajutnya adalah berputar kekanan dan mekecog lalu menuju gerakan nengok lalu angem kiri cendrawasih. e. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan nyolsol dan meancogan langsung nyigsik. Setelah gerakan ini selanjutnya gerakan diulang 2x dari gerakan setelah ngengsog sampai gerakan nyigsig. 3. Pengipuk (gerakan akhir). a. Gerakan selanjutnya adalah meibingan (mengegol/menggoyangkan pinggul) b. Meiberan (gerakan terbang/ memainkan sayap) c. Agem kiri cendrawasih d. Berputar ke kiri lalu nengok e. Agem kanan cendrawasih f. Ngegol (menggoyangkan pinggul) sambil mengepakan sayap g. Meibingan (menggoyangkan pinggul) h. Meiberan i. Meibingan j. Agem kanan, agem kiri, agem kanan k. Putar badan sambil ngepak sayap (memainkan sayap) Seminar NasionaldanGelarProduk | SENASPRO 2016 319 Agem Kanan Tari Cendrawasih Agem Kiri Tari Cendrawasih Megepakkan sayap 3 20 SENASPRO 2016 | Seminar NasionaldanGelarProduk 3.3 Hasil refleksi Pelatihan tari cendrawasih Pada pelaksanaan pelatihan ini mulai dari sambutan, pemberian wawasan tari oleh Arina. Restian M.Pd, dilanjutkan pemberian ragam gerak tari, hingga make up kelas kecil. Mayoritas Ibuibu guru diSD Muhammadiyah 8 Dau Malang sangat gembira, walaupun beberapa teknik geraknya kurang luwes dari segi wiraga, wirama,wirasa dan wirupa. Namun bisa disimpulkan hasilnya 80% guru- guru menguasainya. 4. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Secara umum dari kegiatan ini di SD Muhammadiyah 8 Dau Malang berjalan lancar, walaupun sempat ada penundaan jadwal, karena dinamisnya kegiatan sekolah di SD, akan tetapi semua terkomunikasikan dengan maksimal dan komunikatif, walaupun sempat ketika proses pelatihan tari cendrawasih tari bali, sangat sulit untuk mengikuti, karena usia peserta yang sudah tua. b. Saran Disarankan kegiatan ini lebih intensif supaya bisa memaksimalkan skill guru- guru SD yang selama ini mengajar tari dan tidak seberapa menguasai dengan baik. Hal ini untuk menyiapkan guru- guru yang berkualitas dari segi disiplin ilmu dan pengembangan bidang skill dari seni budaya khususnya bidang seni tari. DAFTAR PUSTAKA [1] Brandon, James R.2003.Jejak-Jejak Seni Pertunjukan di Asia Tenggara.P4ST UPI. Bandung Claire Holt. 2010. Seni Pertunjukan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Danandjaja.James.1997.Folklor Indonesia. Jakarta. PT. Pustaka Utama Grafiti Hadi, Sumandiyo.Y. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta. Pustaka. Narawati, Tati & Masunah Juju.2003.Seni dan Pendidikan Seni.P4ST UPI.Bandung Rendra.2007 Seni Drama Untuk Remaja . Burungmerakpress.Jakarta Salmurgiyanto. 2002. Kritik Tari Bekal dan Kemampuan Dasar. Jakarta: Fond Foundation & Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. [8] Sedyawati, Edi. 1984. Tari. Jakarta: Perpustakaan Jaya.Surakarta.ISI Press Surakarta [9] Sedyawati, Edi.2006. Budaya Bangsa Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah.Jakarta: PT.Tiara wacana Yogya. [10] Sumaryono.2008.Jejak dan problematika Seni Pertunjukan Kita.Prasista.Yogyakarta [11] Soedarso.2006.Trilogi Seni Penciptaaan Eksistensi dan Kegunaan Seni.ISI.Jogjakarta [12] Sulistyo, Tri Edy.2005.Kajian Dini Pendidikan Seni.UNS press.Surakarta [13] Zakarias S Soeteja Dkk. 2010. Pendidikan Seni Rupa. Dikti. Jakarta. [2] [3] [4] [5] [6] [7] Seminar NasionaldanGelarProduk | SENASPRO 2016 321