Festival Kemilau Seni Budaya Etam Lokasi Jadwal : Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda, Stadion Madya Sempaja : Setiap bulan November Festival Kemilau Seni Budaya Etam merupakan pesta rakyat yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2006, sekaligus merupakan agenda rutin tahunan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pada awalnya festival ini untuk menyatukan masyarakat Kalimantan Timur yang merupakan suatu wilayah sangat luas dengan beraneka ragam budaya hidup didalamnya. Festival ini berfokus pada kegiatankegiatan yang mengangkat dan mempopulerkan unsur-unsur budaya daerah. Beberapa sajian seni dan budaya khas Kalimantan yang ditampilkan antara lain: lomba memasak makanan khas Kaltim, lomba olahraga tradisional, festival tari pedalaman dan pesisir, lomba busana tradisional, serta lomba musik dan lagu tradisional. Dalam festival ini juga akan disajikan penampilan atau atraksi berbagai kesenian daerah dari masing-masing kabupaten dan kota di Kaltim. Selain itu, juga akan dihelat ajang pameran dari berbagai produk daerah, terutama yang bernuansa seni daerah Kaltim. Pergelaran Kesenian Tari Sejumlah jenis cabang olahraga tradisional khas Kaltim yang akan diperlombakan diantaranya adalah begasing, menyumpit, dan belogo. Begasing adalah permainan sejenis gasing yang cukup populer bagi warga Kaltim, baik yang bermukim di pesisir maupun yang tinggal di daerah pedalaman. Permainan yang bisa dimainkan di segala musim ini memerlukan kecepatan dan kecermatan serta konsentrasi. Menyumpit merupakan keahlian menggunakan senjata tradisional yang menjadi ciri khas suku Dayak maupun masyarakat Melayu di Kalimantan. Sedangkan belogo adalah permainan tradisional yang mirip dengan permainan gundu yang lazim dikenal di daerah-daerah lain di Indonesia. Lomba Menyumpit Musik tingkilan menjadi salah satu jenis musik tradisonal yang ditampilkan musik tradisonal yang berasal Kutai ini diiringi oleh iringan gendang (gambus), biola, dan alat musik khas Kutai berupa gitar kecil bernama Jepen, sehingga tari yang diiringi musik tingkilan sering juga disebut Tari Jepen. Tingkilan ini lagu-lagu yang menggambarkan tentang keindahan alam Kutai, serta sering juga mengisahkan tentang hubungan sosial dan juga mengangkat kisah-kisah percintaan. Tari Jepen, yang merupakan jenis tari dari daerah pesisir. Jepen memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan asal daerahnya, seperti dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara (PPU), Berau, Bulungan, maupun sejumlah kabupaten atau kota lain di Kaltim. Sementara tari dari pedalaman yang dipentaskan dalam festival ini antara lain: Tari Enggang, Tari Hudoq, Gantar, Kancat Lasan, dan beberapa jenis tari lainnya. Aneka ragam tarian ini sebagian besar berasal dari sub-suku Dayak yang meliputi Kenyah, Tunjung, Benuaq dan sub-suku lain yang tersebar di Kabupaten Malinau, Nunukan, dan lainnya. Ada juga tari dari unsur kraton yang merupakan warisan dari leluhur Kaltim. Tarian kraton yang akan dipertontonkan antara lain Tari Panah dan Tari Ganjar-Ganjur, yang berasal dari Kabupaten Kukar, Paser, Berau, dan Bulungan. Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, 2012.