kajian unit penangkapan purse seine di pelabuhan

advertisement
61
KAJIAN UNIT PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN
PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN
(Catching Unit Studies of Purse Seine in Ocean Fishing Port of Belawan)
1)
Fitria Ismy, 2)Budi Utomo & 3)Zulham Apandy Harahap
1
)Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara, Medan, Indonesia 20155
2
)Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara, Medan, Indonesia 20155
ABSTRACT
Indonesia is rich in fishery resources, but currently most exploited , one of them with the
use of fishing gear in the water . For that a study has been carried out in the ocean fishing port
of Belawan in July-September 2013, based on the statistical data of the ocean fishing port of
Belawan and observing the purse seine and how to use it by doing an interview with purse seine
fishermen . The use of purse seine fishing gear in Belawan is the highest compared to the four
other types of fishing gear, to the author wants to see a business analysis of purse seine fishing
gear . The method used was cluster sampling, sampling of primary data with formulas and
Morgan Krejcek test samples taken 381 test samples totaling the number of 5000 population.
Secondary data obtained from ocean fishing port of Belawan. Analysis of the data to calculate
the catch per unit effort ( CPUE ) and business analysis. The result shows that the use of purse
seine vessels is one that does not damage the ocean because of its use that much a few miles
towards the sea and do not damage fish habitats. The analysis also shows that the using of
purse seine fishing also more profit, the catching fishes are type of pelagic fish and do not too
excessive.
Key words : fishery resources, ocean fishing port of Belawan, Purse Seine.
PENDAHULUAN
Purse seine atau pukat cincin merupakan
alat tangkap yang efektif untuk menangkap
ikan pelagis yang memiliki tingkah laku
hidup berkelompok dalam ukuran besar,
baik di daerah perairan pantai maupun lepas
pantai. Pukat cincin adalah alat tangkap
berbentuk empat persegi panjang, yang
keseluruhan bagian utamanya terbuat dari
bahan jaring, di mana terbentuknya kantong
terjadi
pada
saat
dioperasikan.
Pengoperasian alat tangkap ini dengan cara
melingkarkan gerombolan ikan dengan
jaring dan setelah ikan terkurung jaring
kemudian ditarik. Dalam operasinya posisi
pelampung dan tali ris atas berada di
permukaan, sementara pemberat, cincin
menggantung di bagian bawah jaring, dan
berada di dalam laut. Melalui cincin-cincin
ini terpasang tali kolor (purse line) yang bila
ditarik menjadikan bagian bawah jaring
menutup, sehingga bentuk jaring secara
keseluruhan menyerupai mangkuk besar
(Sainsbury diacu oleh Wijopriono dan
Mahiswara, 1995). Rancang bangun dan
konstruksi dari pukat cincin secara teknis
mempengaruhi kecepatan tenggelam badan
jaring, kecepatan melingkarkan jaring serta
kecepatan penarikan tali kolor.
62
Aktivitas perikanan di daerah
Belawan tergolong tinggi. Hasil tangkapan
purse seine mendominasi jumlah hasil
tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Belawan. Secara
umum, hasil tangkapan yang didaratkan di
PPS Belawan masih cukup baik dan layak
dikonsumsi. Hal ini disebabkan operasi
penangkapan kapal purse seine umumnya
cukup lama.
Berdasarkan data dari PPSB, alat
tangkap purse seine berjumlah sekitar 5.000
unit. Karena banyaknya alat tangkap ini
digunakan oleh nelayan di PPS Belawan
sehingga membutuhkan kajian lebih jauh
lagi mengenai alat tangkap purse seine
tersebut.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juli hingga Agustus 2013 di
Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan
dan tempat pelelangan ikan (TPI) di PPS
Belawan Kota Medan Sumatera Utara.
Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan
(PPSB) merupakan salah satu dari lima
pelabuhan perikanan samudera yang
terdapat di Indonesia yang berada di bawah
naungan Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap
Kementrian
Kelautan
dan
Perikanan Republik Indonesia.
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini diantaranya peta administrasi
kawasan Medan Belawan, data statistik
masyarakat nelayan di kawasan PPS
Belawan dan kuesioner. Alat-alat yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu laptop,
alat-alat tulis, printer, kamera digital, unit
penangkapan purse seine.
Metode Penelitian
Aspek-aspek yang diuji meliputi
aspek biologi, aspek teknis dan aspek sosial
ekonomi, untuk mengkaji adanya upaya
peningkatan hasil tangkap purse seine.
Adapun cara mendapatkan data primer dan
sekunder adalah :
1. Data primer didapatkan dengan cara
melakukan wawancara langsung dengan
masyarakat nelayan dengan panduan
kuesioner..
Populasi
pengambilan
sampel adalah yang berprofesi sebagai
nelayan Purse Seine. Penentuan sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus
Krejcjek dan Morgan diacu oleh Dantes
(2012).
2. Data sekunder diperoleh dari Pelabuhan
dan Perikanan Samudera (PPS) di
Kecamatan Medan Belawan. Data
sekunder yang dikumpulkan meliputi :
a. Keadaan umum Kecamatan Medan
Belawan, yaitu keadaan klim, musim
dan unit penangkapan.
b. Data produksi tahunan purse seine
Kecamatan Medan Belawan selama
periode 6 tahun (2007-2012) diperoleh
dari buku laporan tahunan Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Belawan.
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengambilan dilakukan
dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Melakukan pra survei lapang pada
bulan Mei 2013.
2. Melakukan
wawancara
dengan
nelayan Purse Seine.
3. Deskripsi unit penangkapan purse
seine
Deskripsi unit penangkapan
ini digunakan untuk menggambarkan
secara
umum
keadaan
unit
penangkapan
purse
seine
di
Belawan. Deskripsi ini menjadi tiga
yaitu kapal, alat tangkap dan nelayan
di Pelabuhan Perikanan Samudera
Belawan serta cara pengoperasian
purse seine.
Analisis Data
Untuk
mendeskripsikan
unit
penangkapan purse seine Kecamatan Medan
Belawan dan upaya peningkatan hasil
63
tangkapannya, maka dilakukan analisis
sebagai berikut :
1. Analisis hasil tangkapan
Hasil
tangkapan
per
upaya
penangkapan (CPUE)
Produktivitas
suatu
alat
tangkap dapat diduga dengan melihat
hubungan antara hasil tangkapan
(catch) dengan upaya penangkapan
(effort) disebut dengan Catch Per
Unit
Effort
(CPUE).
Dalam
penelitian ini data tangkapan (catch)
adalah data hasil tangkapan ikan dari
alat tangkap purse seine dan upaya
penangkapan (effort) berupa jumlah
trip. Persamaan untuk mencari nilai
CPUE adalah sebagai berikut
(Gulland, 1991) :
Hidayat, 2004). Keuntungan dapat
diperoleh menggunakan rumus :
π = TR – TC
Apabila TR > TC berarti usaha
menguntungkan, sehingga usaha
dapat dilanjutkan. Jika TR < TC
berarti usaha merugi dan jika TR =
TC berarti usaha tersebut tidak
mengguntungkan
dan
tidak
merugikan.
R/C dihitung untuk melihat
kelayakan usaha dalam satu tahun
(Kadariah dan kawan-kawan diacu
oleh Hidayat, 2004) dari suatu usaha
penangkapan. Nilai R/C dapat
dihitung menggunakan rumus :
CPUE =
Keterangan :
CPUE = Catch per Unit
Effort
Ci
= Hasil tangkapan
pada tahun ke-i (ton)
Fi
=
Upaya
Penangkapan pada tahun ke-i
(trip)
2. Analisis usaha
Analisis usaha ini digunakan
untuk mengetahui kelayakan usaha
dan modal yang dibutuhkan untuk
melakukan usaha perikanan purse
seine. Penghitungan ini meliputi
analisis biaya yang dikeluarkan,
investasi dan penerimaan.
Analisis pendapatan usaha
adalah selisih pendapatan yang
diperoleh dari total penerimaan (total
revenue) dengan total biaya (total
cost) yang dikeluarkan (Kadariah
dan kawan-kawan diacu oleh
R/C =
Kriteria kelayakan yang digunakan
adalah :
R/C
>
1,
berarti
usaha
menguntungkan
R/C = 1, berarti usaha tidak
menguntungkan dan tidak merugikan
(impas)
R/C < 1, berarti usaha merugikan.
Pay-back
period
(PP)
dimaksudkan untuk menghitung
perkiraan
waktu
pengembalian
modal (investasi) yang ditanamkan
(Edris diacu oleh Hidayat, 2004).
Penghitungan Pay-back Period (PP)
menggunakan rumus :
PP =
x 1 tahun
Keterangan :
PP
= Pay-back Period
LB
= laba bersih
I
= jumlah investa Tabel 2. Jumlah
Nelayan Pelabuhan Perikanan Samudera
Belawan
64
Terdapat 5 jenis alat tangkap yang
digunakan di pelabuhan perikanan samudera
belawan. Jenis-jenis alat tangkap yang
terdapat di PPS Belawan dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Jenis Alat Tangkap di Pelabuhan
Perikanan Samudera Belawan
Jenis
alat
Tahun
tangkap
2007 - 2012
Komposisi hasil tangkapan ikan yang
didaratkan di Belawan yang menggunakan
alat tangkap purse seine dapat dilihat pada
Gambar 1.
Produksi(Ton)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Jenis-jenis alat tangkap Pelabuhan
Perikanan Samudera Belawan
9100
Layang
8100
Selar
7100
Tembang
6100
5100
Kembung
4100
Tenggiri
3100
Layur
2100
Tongkol
1100
Lampara dasar
5,9%
Pukat ikan
3,3%
Pukat cincin
4,8%
Jaring insang
4,7%
Pancing
2%
Sumber data : Pelabuhan Perikanan
Samudera Belawan, Tahun 2013
Sumber data : Pelabuhan Perikanan
Samudera Belawan, Tahun 2013
Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine
Tetenggek
Layang
Selar
41.000
Tembang
31.000
Kembung
21.000
Tenggiri
11.000
Layur
Tongkol
1.000
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Tabel 2. Jumlah Nelayan Pelabuhan
Perikanan Samudera Belawan
Alat
Tahun
tangkap
2007 – 2012
Teri
Jenis-jenis ikan yang menjadi
tangkapan utama dari alat tangkap purse
seine adalah jenis ikan pelagis. Ikan yang
menjadi tangkapan purse seine adalah ikan
layang, selar, tembang, kembung, tenggiri,
layur, tongkol, teri dan tetenggek. Grafik
perkembangan harga ikan hasil tangkapan
purse seine dapat dilihat pada Gambar 2.
Harga Ikan (Rp/Kg)
Lampara dasar
6,2%
Pukat ikan
3,8%
Pukat cincin
3,9%
Jaring insang
4,9%
Pancing
1,1%
Sumber data : Pelabuhan Perikanan
Samudera Belawan, Tahun 2013
Nelayan Pelabuhan Perikanan Samudera
Belawan
Berdasarkan kelima jenis alat tangkap yang
terdapat di PPS Belawan, maka jumlah
nelayan yang berada di PPS Belawan dapat
dilihat pada Tabel 2.
2007
2008
2009
2010
2011
2012
100
Teri
Tetenggek
Harga ikan yang menjadi tangkapan
purse seine mengalami fluktuasi setiap
tahunnya. Harga ikan yang mengalami
peningkatan kenaikan harga yang tinggi
yaitu pada ikan tenggiri.
65
Hasil Tangkapan Berdasarkan Musim
Tabel 3. Hasil Tangkapan Berdasarkan
Musim
JENIS ALAT
TANGKAP
Purse Seine
Pukat Ikan
Pancing
Jaring Insang
Lampara Dasar
MUSIM
TIMUR
(ton)
75,673
55,731
735
2616
34,028
MUSIM
BARAT
(ton)
67,764
49,372
583
1482
33,282
Dari ke lima jenis alat tangkap di
atas,hasil tangkapan paling banyak terjadi
pada musim timur.
Aspek Biologi
Tujuan dari purse seine adalah
menangkap
ikan
pelagis.
Pada
pengoperasian purse seine di PPSB sebagian
kapal purse seine menggunakan alat bantu
rumpon dan lampu dan dilakukan pada
malam hari, yang menyebabkan ikan-ikan
yang tertangkap adalah ikan yang bersifat
phototaxis positive dan ikan pemangsa ikan
phototaxis positive. Jenis-jenis ikan yang
tertangkap oleh purse seine didominasi oleh
ikan pelagis.
Secara umum produksi
terus
mengalami peningkatan selama 6 tahun
terakhir (2007-2012) sehingga ketersediaan
produksi ikan pelagis akan terus mengalami
peningkatan. Peningkatan secara terusmenerus ini akan berakibat pada potensi
sumberdaya ikan berkurang. Penanganan
yang diperlukan antara lain berupa
pengurangan
upaya
penangkapan,
pengawasan terhadap hasil tangkapan dan
melindungi ikan selama musim pemijahan
serta mencegah penangkapan selama periode
pembesaran anak-anak ikan.
Aspek Teknis
Secara umum alat tangkap purse
seine di Belawan terdiri atas, badan jaring,
pelampung, pemberat dan cincin. Jarring
purse seine memiliki panjang rata-rata 350
m dan kedalaman berkisar antara 50-80 m.
Ukuran mata jarring 1 inci terbuat dari
benang polyamide (PA). Pada badan jaring
terdapat kantong yang panjangnya 50 m.
Pelampung yang digunakan terbuat dari
bahan
polyvynilchloride
(PVC)
dan
berbentuk bulat lonjong (ellips) yang
terpasang pada tali ris atas sebanyak 600
buah pelampung. Pada tali ris bawah
dipasang pemberat yang terbuat dari timah
dengan berat berkisar 250-300 gr dengan
jarak berkisar 20-25 cm. Cincin yang
digunakan berjumlah 65-120 buah terbuat
dari kuningan dan memiliki diameter 15 cm.
Kapal purse seine di Belawan
umumnya terbuat dari kayu, ukuran panjang
kapal berkisar 14-20 m. lebar 5-6 m dan
dalam 2-3 m. Mesin utama yang digunakan
pada kapal adalah mesin diesel merk
Mitsubishi 140 PK dengan silinder, untuk
mesin bantunya juga menggunakan diesel
Mitsubishi yang berfungsi sebagai generator
listrik untuk menyalakan lampu pemikat
ikan yang terpasang di samping kapal.
Aspek Sosial dan Ekonomi
Purse seine merupakan alat tangkap
yang menyerap tenaga kerja yang banyak
yaitu sekitar 30-40 orang per kapal dan
ukuran kapalnya cukup besar. Banyaknya
tenaga kerja yang dibutuhkan tersebut dapat
mengurangi tingkat pengangguran di daerah
tersebut. Usaha perikanan purse seine
merupakan usaha yang menjanjikan
keuntungan
cukup
besar
karena
produktivitasnya yang tinggi dan memiliki
jangkauan operasi penangkapan yang cukup
jauh, sehingga memiliki kemungkinan yang
besar untuk mendapatkan hasil tangkapan
yang banyak.
Hasil tangkapan per upaya penangkapan
(CPUE)
Kurva produktivitas hasil tangkapan
purse seine dapat dilihat pada Gambar 3.
66
Kurva Produktivitas
Produktivitas(Ton/Trip
/Tahun)
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Gambar 3. Kurva produktivitas unit
penangkapan purse seine
Pembahasan
Jenis-jenis alat tangkap PPS Belawan
Jenis alat tangkap yang terdapat di
PPS Belawan adalah lampara dasar
(Demersal danish seine), pukat ikan (Fish
net), pukat cincin (Purse seine), jaring
insang (gillnets) dan pancing (Hook and
lines). Setiap tahunnya (2007-2012) alat
tangkap yang paling dominan digunakan
adalah purse seine dibandingkan alat
tangkap yang lain yang biasa digunakan
nelayan Belawan.
Nelayan PPS Belawan
Pemanfaatan sumberdaya perikanan
di PPS Belawan sebagian besar dilakukan
oleh nelayan. Alat tangkap pukat cincin
adalah alat tangkap yang paling dominan di
PPS Belawan dan jumlah nelayan purse
seine merupakan jumlah nelayan yang
terbesar di PPS Belawan.
Total keseluruhan nelayan di PPS
Belawan terjadi penurunan pada tahun 2012
dari 9.371 menjadi 9.268, jika dilihat dari
presentasinya bahwa nelayan alat tangkap
lampara dasar merupakan yang tertinggi
5,9% lalu di susul oleh nelayan purse seine
4,8% namun jika dilihat dari total
keseluruhan,
nelayan
purse
seine
merupakan nelayan yang dominan di
Belawan dan paling banyak mengalami
penurunan setiap tahunnya, hal ini
dimungkinkan terjadinya penurunan hasil
tangkapan nelayan semua alat tangkap,
sehingga banyak alat tangkap yang tidak
beroperasi bahkan ada pengusaha yang
menghentikan operasi penangkapan karena
rugi.
Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine
Produksi perikanan laut menurut
jenis ikan dengan menggunakan alat tangkap
purse seine selama periode 2007-2012
mengalami fluktuasi. Hasil tangkapan yang
paling dominan pada tahun 2007 yaitu ikan
layang sebesar 3.724 ton, selar sebesar 3.270
ton, kembung sebesar 3.147 ton, tetenggek
sebesar 1.827 ton, layur sebesar 1.660 ton,
teri sebesar 1.477 ton, tenggiri sebesar 1.260
ton, tongkol sebesar 1.062 ton dan tembang
sebesar 872 ton dengan total produksi
18.299 ton, sesuai dengan Pasaribu (2008)
yang menyatakan bahwa sasaran utama dari
alat tangkap purse seine adalah ikan- ikan
pelagis yang tertarik terhadap rumpon
maupun cahaya lampu.
Pada tahun 2008 ikan yang paling
dominan tertangkap yaitu ikan selar 3.801
ton, dan ikan yang paling sedikit tertangkap
yaitu ikan tongkol sebesar 373 ton. Pada
tahun 2009 ikan yang paling dominan
tertangkap yaitu ikan kembung sebesar
6.200 ton dan ikan yang paling sedikit
tertangkap yaitu ikan tongkol sebesar 843
ton dan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan hasil tangkapan tahun 2008. Pada
tahun 2010 ikan yang paling dominan
tertangkap yaitu ikan layang sebesar 5.199
ton dan ikan yang paling sedikit tertangkap
yaitu ikan layur sebesar 938 ton.
Pada tahun 2011 dan 2012 ikan yang
paling dominan tertangkap yaitu ikan teri
sebesar 7.230 ton dan 7.544 ton, sedangkan
yang paling sedikit tertangkap yaitu ikan
tongkol sebesar 668 ton dan 965 ton. Total
produksi yang paling tinggi terjadi pada
tahun 2011 dengan total produksi 26.417
67
ton, lalu pada tahun 2012 dengan total
produksi 25.908 ton, tahun 2009 dengan
total produksi 24.318 ton, tahun 2010
dengan total produksi 24.175 ton, tahun
2008 dengan total produksi 19.503 ton dan
yang terkecil pada tahun 2007 dengan total
produksi 18.299 ton.
Hasil
Tangkapan
Per
Upaya
Penangkapan (CPUE)
Tingkat pemanfaatan sumberdaya
perikanan tangkap dengan alat tangkap
purse seine di PPSB pada tahun 2007
memproduksi 18.299 ton dengan upaya
penangkapan 7.542 dan CPUE 2,426. Pada
tahun 2008 produksinya meningkat menjadi
19.503 ton dengan upaya penangkapan
7.425 dan CPUE 2,626. Pada tahun 2009
produksi semakin meningkat 24.318 ton
dengan upaya penangkapan 7.725 dan
CPUE 3,147. Pada tahun 2010 produksi
menurun dari tahun 2009 24.175 ton dan
upaya penangkapan 9.175 dan CPUE 2,634.
Pada tahun 2011 produksi meningkat lagi
26.417 ton dengan upaya penangkapan
9.022 dan CPUE 2,928. Pada tahun 2012
produksi menurun dari tahun 2011 25.908
ton dengan upaya penangkapan 8.808 dan
CPUE 2,94, sesuai dengan Hidayat (2004),
yang menyatakan bahwa peningkatan upaya
penangkapan yang dilakukan nelayan purse
seine tidak sebanding dengan peningkatan
produksi, produktivitas dapat ditingkatkan
apabila dilakukan pengurangan upaya
penangkapan
dan
mencari
daerah
penangkapan baru.
Analisis Usaha
Usaha perikanan alat tangkap purse
seine di PPSB ini menguntungkan. jumlah
investasi yaitu sebesar Rp 2.230.000.000
dan jumlah keuntungan sebesar Rp
373.105.610. TotalR/C didapat dari total
penerimaan dibagi total biaya. Nilai R/C
yaitu1,152. Jika R/C >1 berarti usaha
tersebut layak. Sesuai dengan Hidayat
(2004), nilai R/C >1 yang berarti bahwa
usaha tersebut menguntungkan dan layak
untuk dikembangkan.
Usaha perikanan alat tangkap purse
seine di Belawan tersebut di katakan impas
dan layak untuk dikembangkan, karena
jumlah biaya investasi yang dikeluarkan
harus terkumpul dalam waktu 7 tahun,
namun usaha tersebut tidak rugi karena total
R/C nya >1. Tapi jika usaha harus
menunggu 7 tahun agar dapat dikatakan
untung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Jumlah produksi purse seine dari
tahun
2007-2012
mengalami
fluktuasi. Jumlah produksi pada
tahun 2007 sebesar 18.299 ton, tahun
2008 meningkat menjadi sebesar
19.503 ton, tahun 2009 meningkat
sebesar 24.318 ton, tahun 2010
mengalami
penurunan
sebesar
24,175 ton, tahun 2011 meningkat
drastis sebesar 26.417 ton dan tahun
2012 mengalami penurunan sebesar
25.908 ton.
2. Hasil
tangkapan
per
upaya
penangkapan (CPUE) purse seine
tahun 2007 2,426 ton/trip, tahun
2008 2,626 ton/trip, tahun 2009
3,147 ton/trip, tahun 2010 2,634
ton/trip, tahun 2011 2,928 ton/trip,
tahun 2,941 ton/trip.
3. R/C unit penangkapan purse seine di
Pelabuhan Perikanan Samudera
Belawan adalah sebesar 1,15, berarti
layak di operasikan pada tahun
berikutnya.
Saran
1. Agar tidak terjadi hasil tangkapan
yang berlebihan pada daerah
penangkapan purse seine sebaiknya
pemerintah mengawasi pemanfaatan
sumberdaya perikanan di perairan
Selat Malaka.
68
2. Untuk
menjaga
kelestarian
sumberdaya perikanan di Selat
Malaka perlu adanya alat tangkap
yang ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Dantes, N. 2012. Metode Penelitian. Andi
Offset. Yogyakarta.
Edris, M. 1983. Penuntun Studi Kelayakan
Proyek. Sinar Baru. Bandung.
Gulland, J.A. 1991. Fish Stock Assessment
(A Manual of Basic Methods).
Chichester-New
York-BrisbaneToronto-Singapore: John Wiley and
Sons. 223 p.
Hidayat. 2004. Kajian Penangkapan Purse
Seine
dan
Kemungkinan
Pengembangannya di Indramayu.
Skripsi Program Studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
IPB. Bogor.
Kadariah, L. Kartina dan C. Gray. 1999.
Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
Pasaribu, L. 2008. Dampak Kenaikan Harga
BBM (Solar) Terhadap Penangkapan
Ikan Dengan Pukat Cincin. Skripsi
fakultas Pertanian Program Studi
Agribisnis. USU. Medan. 14.
Sainsbury, J.C. 1971. Commercials Fishing
Methods. Fishing News Ltd. London.
Wijopriono,. Mahiswara. 1995. Desain
Karakteristik Jaring Pukat Cincin
Ukuran Sedang di Pantai Utara Jawa.
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.
Jakarta.
Download