SILABUS BLOK 10 SISTEM KARDIOVASKULER DAN RESPIRASI Pedoman umum untuk Mahasiswa FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2014 Disusun oleh: Tim MEDU Penanggung jawab : dr. Aisyah Lahdji,MMR DISIPLIN ILMU DAN NARASUMBER NO DISIPLIN ILMU 1. Ilmu Penyakit Dalam NARASUMBER/PENGAMPU KODE No telpon dr. Setyoko,SpPD ST 08156851893 dr. Zulfahmi W,SpPD ZF 0811471147 2. Ilmu Bedah dr. Bondan Prasetyo, SpB BP 081328144622 3. Ilmu Prof. Dr.dr. Harsoyo, SpA(K) HY 081325722218 Kesehatan Anak 4. Radiologi DR. dr. Kamilah, SpA(K) KML 0811280022 dr. Galuh Ramaningrum,SpA GLH 08122822639 dr. Abu Bakar, SpRad AB 08122539815 dr. Boyanto, SpRad BY 08122816912 5. Rehabilitasi Medik dr. Siti Hanan, SpRM SH 08122806498 6. Patologi Anatomi dr. Kasno, SpPA(K) KN 08122518294 dr. Noor Yazid, SpPA(K) NY 08156586799 7. Patologi Klinik dr. Affandi Ichsan Sp. PK (K) AI 08122931567 8. Mikrobiologi dr.Ika Dyah IK 085228042727 9. Kedokteran Islam dr. Affandi Ichsan Sp. PK (K) AI 08122931567 dr. M.Naharuddin jenie, Sp.S (K) NJ 0818455080 dr. Noor Yazid, SpPA(K) NY 08156586799 2 A. DESKRIPSI BLOK Blok Sistem Kardiovaskuler dan Respirasi merupakan Blok ke 10 pada semester IV tahun ke 2 di FK UNIMUS. Blok ini berisi tentang masalah, penyakit dan ketrampilan klinis yang berkaitan dengan Sistem Kardiovaskuler dan Respirasi yang sesuai dengan Standard Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012. Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan mekanisme, gejala, tanda dan mampu mendiagnosis penyakit pada sistem kardiovaskuler dan respirasi, melakukan pengelolaan, dan pencegahannya, termasuk merujuk ke pelayanan yang lebih tinggi apabila diperlukan. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan pembekalan, diskusi tutorial, praktikum ketrampilan dan belajar mandiri. A. KOMPETENSI BLOK Mahasiswa diharapkan setelah melalui proses pembelajaran, mahasiswa memiliki kemampuan seperti tercantum tabel berikut di bawah ini. Detail dari setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut Rencana Kegiatan Proses Pembelajaran. Tabel 1. Area Kompetensi dan Kompetensi Inti Area Kompetensi Profesionalitas yang Luhur Kompetensi Inti Mahasiswa memahami aspek-aspek agama Islam dan keMuhammadiyahan dalam praktik kedokteran yang profesional. Penjabaran Kompetensi Lulusan Dokter mampu : 1. Berke-Tuhanan (Yang Maha Esa/ Yang Maha Kuasa) 2. Bermoral, beretika, dan berdisiplin 3. Berperilaku professional Pokok Bahasan 1. Aspek agama dalam praktik kedokteran 3 Mawas Diri dan Pengembangan Diri Komunikasi Efektif Mahasiswa menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien. Mahasiswa mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain. Lulusan Dokter mampu : 1. Menerapkan mawas diri 2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat 3. Mengembangkan pengetahuan 1. 2. 3. 4. Lulusan Dokter mampu : 1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga 2. Berkomunikasi dengan mitra kerja 3. Berkomunikasi dengan masyarakat 1. 2. 3. 4. Pengelolaan Informasi Mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum. Ketrampilan Klinis Mahasiswa melakukan klinis yang dengan mampu prosedur berkaitan masalah Lulusan Dokter mampu : 1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk dapat belajar sepanjang hayat Lulusan Dokter mampu : 1. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif. Lulusan Dokter mampu : 1. Melakukan prosedur diagnosis Melakukan dan 1. 2. Prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning) Dasar-dasar keterampilan belajar Problem based learning Problem solving Penggunaan bahasa yang baik, benar, dan mudah dimengerti Prinsip komunikasi dalam pelayanan kesehatan Berbagai elemen komunikasi efektif Kaidah penulisan dan laporan ilmiah Teknik keterampilan dasar pengelolaan informasi Keterampilan pemanfaatan evidence-based medicine (EBM) 1. Struktur dan fungsi Struktur dan fungsi pada tingkat molekuler, seluler, jaringan, dan organ Prinsip homeostasis 1. Prinsip dan keterampilan anamnesis Prinsip dan 2. 4 kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang lain B. menginterpretasi hasil auto-, allo- dan heteroanamnesis, pemeriksaan fisik umum dan khusus sesuai dengan masalah pasien Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang dasar dan mengusulkan pemeriksaan penunjang lainnya yang rasional 2. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif Melakukan edukasi dan konseling Melakukan tindakan medis preventif Melakukan tindakan medis kuratif Melakukan tindakan medis rehabilitatif Melakukan prosedur proteksi terhadap hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain Melakukan tindakan medis pada kedaruratan klinis dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien 3. keterampilan pemeriksaan fisik Prinsip kewaspadaan standar (standard precaution) Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran C. 1 Topik dan Materi Topik dan materi blok ini disusun berdasarkan daftar masalah, baik individu ataupun komunitas, daftar penyakit dan ketrampilan klinik beserta tingkat kemampuan yang harus dimiliki; yang banyak dijumpai pada tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi sebagai dokter di tingkat pelayanan primer. Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan, atau gejala tersebut; 5 serta bagaimana menyelesaikan masalah tersebut untuk selanjutnya mampu dengan terampil menerapkan ketrampilan kliniknya secara komprehensif. Dengan semakin banyak terpapar oleh berbagai jenis masalah, keluhan atau gejala yang bakal dijumpai di pelayanan kesehatan primer lulusan dokter FK UNIMUS diharapkan memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik. Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal yang harus dikuasai mahasiswa, yang terkait blok ini, dihimpun dan disusun minimal berdasarkan Standar kompetensi dokter di Indonesia (oleh Konsil Kedokteran Indonesia) demikian pula level kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa. C. 2 Strategi Pembelajaran Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut: Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa interaksi antara peserta didik dengan pendidik Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh pendidik. Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian diatur sendiri oleh peserta didik. 6 a. PEMBEKALAN Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat kesiapan mahasiswa dan post test untuk evaluasi proses kuliah. Pre-test dan post-test dilakukan tertulis dan/atau lisan, tergantung dosen pengampu. Lama pembekalan disesuaikan dengan level kompetensi materi ajar. Semakin besar level kompetensinya dan/atau makin banyak materi yang harus diberikan maka jam mengajar diberikan lebih banyak. Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan (classical room). Detail dari pelaksanaan pembekalan terdapat pada rencana strategi proses pembelajaran dan satuan ajar pokok. b. TUTORIAL Tutorial dilakukan dalam rombongan belajar-rombongan belajar. Setiap rombongan belajar (rombel) terdiri dari 8-10 mahasiswa dan setiap rombel dibimbing oleh seorang tutor. Tutor harus menguasai topik diskusi agar dapat mengarahkan arah diskusi dan membimbing mahasiswa sesuai kebutuhan. Bahan diskusi merupakan suatu naskah scenario, dimana di dalamnya mengandung bahasan berbagai bidang ilmu yang saling terkait. Topik bahasan diskusi tutorial diangkat dari daftar masalah (individu dan komunitas) dan daftar penyakit sesuai standar kompetensi berdasarkan besar level kompetensinya, berturut-turut prioritas dari kompetensi terbesar ke yang lebih kecil.Topik bahasan dipersiapkan untuk mendukung ke arah blok selanjutnya. 7 Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan, dimana setiap pertemuan masing-masing adalah 2 TM / 2x 50 menit 1. Pertemuan pertama : a. Diskusi diawali dengan memotivasi mahasiswa/memberikan komentar b. Diskusi membahas masalah dalam skenario (step 1-5): c. 2. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi Pertemuan kedua: a. Ujian mini-kuis: b. Diskusi membahas sasaran belajar (step 7) c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi Tugas mandiri Berupa belajar mandiri dengan cara penelusuran berbagai sumber pembelajaran (kepustakaan, internet, pakar) untuk mencari jawaban dari sasaran belajar pada pertemuan pertama Tugas terstruktur Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan kedua bagi setiap kelompok yang ditulis dengan cara penulisan baku tulisan ilmiah yang disertai dengan kepustakaan. Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk presentasi hasil diskusi tutorial masing-masing kelompok. Topik temu pakar adalah diprioriaskan untuk scenario yang paling 8 kompleks dan sulit dipecahkan. Temu pakar menghadirkan pakarpakar sesuai bidang ilmu terkait.Dalam temu pakar ini mahasiswa dapat pula menanyakan hal-hal yang belum dapat dipecahkan. c. PRAKTIKUM KETRAMPILAN Praktikum ketrampilan pada blok ini dilaksanakan dengan model role-play suatu simulasi/ sandiwara dokter-pasien. Dalam pelaksanaan praktikum mahsiswa dibagi dalam rombel, dimana setiap rombel terdiri dari 8-10 orang. Praktikum dibimbing oleh dokter sebagai instruktur pembimbing/ trainer. Trainer telah dilatih ketrampilannya melalui training of trainer (ToT). Pada praktikum ketrampilan blok ini terdapat 5 topik ketrampilan. Satu topik ketrampilan dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan. (1 pertemuan = 2 TM /2x50 menit) Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi : 1. Pertemuan pertama : a. Skill lab diawali dengan melakukan feedback and reflection terhadap mahasiswa dengan cara memberi kesempataan kepada salah seorang mahasiswa untuk mencoba topik ketrampilan yang akan dipelajari. Setelah itu memberi motivasi kepada mahasiswa tentang pentingnya topik yang akan dipelajari. b. Memberi penjelasan dan contoh tentang topik ketrampilan yang di ajarkan 9 c. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mencoba ketrampilan yang diajarkan Setiap selesai pertemuan pertama mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengulangi latihannya dalan kegiatan belajar mandiri dan diberikan kewajiban untuk melakukan refleksi diri dengan cara menuliskan kekurangan dan kelemahan masing-masing individu dalam melakukan ketrampilan yang telah diajarkan, ditulis di buku refleksi diri 2. Pertemuan kedua: a. Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi diri masing-masing: b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki hasil refleksi dirinya masing- masing. Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting sesuai topik simulasi. Secara detail akan diurai pedoman Rencana Kegiatan Proses Pembelajaran Praktikum Ketrampilan. d. PRAKTIKUM BIOMEDIK Praktikum biomedik pada blok ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai pendalaman terhadap materi pembekalan yang telah disampaikan. Dilaksanakan di laboratorium biomedik dengan dibimbing oleh dosen pembimbing dan dibantu oleh laboran. 10 e. PENUGASAN Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau laporan kasus (dengan dilampirkan landasan teori secara singkat). Metode belajar ini ditujukan untuk membiasakan mahasiswa untuk menelusuri berbagai sumber belajar dan menulis secara ilmiah. Tabel 2. Daftar masalah kesehatan individu DAFTAR MASALAH INDIVIDU 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Bersin-bersin Pilek (ingusan) Mimisan Hidung tersumbat Hidung berbau Benda asing dalam hidung Suara sengau Nyeri menelan Suara serak Suara hilang Tersedak Benda asing dalam kerongkongan Betuk (kering, berdahak, darah) Sakit/nyeri dada Berdebar-debar Sesak napas atau napas pendek Napas berbunyi Sumbatan jalan napas Kebiruan 11 Tabel 3. Daftar ketrampilan klinik, level kompetensi, dan materi praktikum ketrampilan dan biomedik SISTEM RESPIRASI No Keterampilan LoC PEMERIKSAAN FISIK 1 4 3 Inspeksi leher Palpasi kelenjar ludah (submandibular, paro tid) Palpasi nodus limfatikus brakialis 4 Palpasi kelenjar tiroid 4 5 Rhinoskopi posterior 3 6 Laringoskopi, indirek 2 7 Laringoskopi, direk 2 8 Usap tenggorokan (throat swab) 4 9 Oesophagoscopy 2 10 Penilaian respirasi 4 11 Inspeksi dada 4 12 Palpasi dada 4 13 Perkusi dada 4 14 Auskultasi dada 4 15 4 16 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Persiapan, pemeriksaan sputum dan interpretasinya (Gram dan Ziehl Nielsen [BTA]) Pengambilan cairan pleura (pleural tap) 17 Uji fungsi paru/spirometri dasar 4 18 Tes provokasi bronkial 2 19 Interpretasi Rontgen/foto toraks 4 20 Ventilation Perfusion Lung Scanning 1 21 Bronkoskopi 2 22 FNAB superfisial 2 2 4 4 Materi Praktikum Ketrampilan dan Biomedik Praktikum Ketrampilan : 1. Anamnesis kasus kardiovaskuler dan respirasi 2. Pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler : tekanan darah, nadi, JVP, toraksjantung 3. Pemeriksaan fisik sistem respirasi : respiratory rate, toraks-paru 4. Pemeriksaan EKG dan terapi Nebulizer 5. Pembacaan x-foto toraks Praktikum Biomedik : Parasitologi : 1. Pembuatan sediaan darah tipis dan darah tebal 2. Identifikasi plasmodium 3. Identifikasi entomologi 3 12 23 Trans thoracal needle aspiration (TINA) 2 TERAPEUTIK 24 Dekompresi jarum 4 25 Pemasangan WSD 3 26 Ventilasi tekanan positif pada bayi baru lahir 3 27 Perawatan WSD 4 28 Pungsi pleura 3 29 Terapi inhalasi/nebulisasi 4 30 Terapi oksigen 4 31 Edukasi berhenti merokok 4 SISTEM KARDIOVASKULER PEMERIKSAAN FISIK 1 Inspeksi dada 4 2 Palpasi denyut apeks jantung 4 3 Palpasi arteri karotis 4 4 Perkusi ukuran jantung 4 5 Auskultasi jantung 4 6 Pengukuran tekanan darah 4 7 Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP) 4 8 Palpasi denyut arteri ekstremitas 4 9 Penilaian denyut kapiler Penilaian pengisian ulang kapiler (capillary r efill) Deteksi bruits 4 10 11 4 4 PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK 12 Tes (Brodie) Trendelenburg 4 13 Tes Perthes 3 14 Test Homan (Homan’s sign) 3 15 Uji postur untuk insufisiensi arteri Tes hiperemia reaktif untuk insufisiensi arte ri 3 16 3 13 17 Test ankle-brachial index (ABI) 3 18 Exercise ECG Testing 2 19 4 20 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Elektrokardiografi (EKG) : pemasangan dan interpretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI,VT,VF) Ekokardiografi 21 Fonokardiografi 2 22 USG Doppler 2 2 RESUSITASI 23 Pijat jantung luar 4 24 Resusitasi cairan 4 Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/ masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test). Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan ObjectiveStructured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS). Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat 14 kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya miniCEX, portfolio, logbook, dsb. 4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat kompetensi tertinggi adalah 4A. Tabel 4. Daftar Penyakit dan Level Kompetensi SISTEM RESPIRASI No Daftar Penyakit LoC 1 Influenza 4 2 Pertusis 4 3 Acute Respiratory distress syndrome (ARDS) 3B 4 SARS 3B 5 Flu burung 3B Laring dan Faring 6 Faringitis 4 7 Tonsilitis 4 8 Laringitis 4 9 Hipertrofi adenoid 2 10 Abses peritonsilar 3A 11 Pseudo-croop acute epiglotitis 3A 12 Difteria (THT) 3B 13 Karsinoma laring 2 14 Karsinoma nasofaring 2 Trakea 15 Trakeitis 2 16 Aspirasi 3B 17 Benda asing 2 15 Paru 18 Asma bronkial 4 19 Status asmatikus (asma akut berat) 3B 20 Bronkitis akut 4 21 Bronkiolitis akut 3B 22 Bronkiektasis 3A 23 Displasia bronkopulmonar 1 24 Karsinoma paru 2 25 Pneumonia, bronkopneumonia 4 26 Pneumonia aspirasi 3B 27 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 28 Tuberkulosis dengan HIV 29 Multi Drug Resistance (MDR) TB 30 Pneumothorax ventil 3A 31 Pneumothorax 3A 32 Efusi pleura 2 33 Efusi pleura masif 3B 34 35 Emfisema paru Atelektasis 3A 2 36 Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) eksaserbasi akut 3B 37 Edema paru 3B 38 Infark paru 1 39 Abses paru 3A 40 Emboli paru 1 41 Kistik fibrosis 1 42 Haematothorax 3B 43 Tumor mediastinum 2 44 Pnemokoniasis 2 45 Penyakit paru intersisial 1 46 Obstructive Sleep Apnea (OSA) 1 4 3A 2 16 SISTEM KARDIOVASKULER No Daftar Penyakit Gangguan dan Kelainan pada Jantung 1 Kelainan jantung congenital (Ventricular Septal Defect, Atrial Septal Defect, Patent Ductus Arteriosus, Tetralogy of Fallot) 2 Radang pada dinding jantung (Endokarditis,miokarditis, perikarditis) 3 Syok (septik, hipovolemik, kardiogenik, neurogenik) Tingkat Kemamp uan 2 2 3B 4 Angina pektoris 3B 5 Infark miokard 3B 6 Gagal jantung akut 3B 7 Gagal jantung kronik 3A 8 Cardiorespiratory arrest Kelainan katup jantung: Mitral stenosis, Mitralregurgitation, Aortic s tenosis, Aortic regurgitation,danPenyakit katup jantung lainnya 3B 9 2 10 Takikardi: supraventrikular, ventrikular 3B 11 Fibrilasi atrial 3A 12 Fibrilasi ventrikular 3B 13 Atrial flutter 3B 14 Ekstrasistol supraventrikular, ventrikular 3A 15 Bundle Branch Block 2 16 Aritmia lainnya 2 17 Kardiomiopati 2 18 Kor pulmonale akut 3B 19 Kor pulmonale kronik 3A Gangguan Aorta dan Arteri 20 Hipertensi esensial 4 21 Hipertensi sekunder 3A 22 Hipertensi pulmoner 1 23 Penyakit Raynaud 2 24 Trombosis arteri 2 17 25 Koarktasio aorta 1 26 Penyakit Buerger's (Thromboangiitis Obliterans) 2 27 Emboli arteri 1 28 Aterosklerosis 1 29 Subclavian steal syndrome 1 30 Aneurisma Aorta 1 31 Aneurisma diseksi 1 32 Klaudikasio 2 33 Penyakit jantung reumatik Vena dan Pembuluh Limfe 2 34 Tromboflebitis 3A 35 Limfangitis 3A 36 Varises (primer, sekunder) 2 37 Obstructed venous return 2 38 Trombosis vena dalam 2 39 Emboli vena 2 40 Limfedema (primer, sekunder) 3A 41 Insufisiensi vena kronik 3A Tingkat kemampuan yang harus dicapai/Level of Competency (LoC) : Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. 18 Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk 3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. 3B. Gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan / atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi adalah 4A Tabel 5. Materi Pembekalan No. 1. TOPIK DAN MATERI PEMBEKALAN : Sistem Kardiovaskuler Fisiologi Pemeriksaan fisik Gambaran patologi anatomi kelainan jantung (decomp cordis, iskemic heart disease, endocarditis, myocarditis, pericarditis) Kelainan jantung bawaan : VSD ASD NARA SUMBER DISIPLIN ILMU TATAP MUKA ST ST KN IPD IPD PA 1x100 HY IKA 2x100 2x100 19 - Tetralogi of Fallot PDA Gagal jantung pada bayi dan anak GLH IKA Secondary Hypertension GLH IKA Demam rematik akut HY IKA Penyakit jantung rematik HY IKA Kelainan katup : Mitral stenosis Mitral regurgitation Aortic stenosis Aortic regurgitation Angina pectoris Infark miocard akut Penyakit jantung hipertensi Hipertensi essential Hipertensi sekunder Gagal jantung pada dewasa Demam rematik akut Penyakit jantung rematik Endokarditis, perikarditis, miokarditis EKG Gambaran radiologi normal untuk sistem kardiovaskuler Gambaran radiologi kelainan pada sistem kardiovaskuler Sistem Respirasi Fisiologi sistem pernafasan Pemeriksaan fisik Gambaran patologi anatomi kelainan sistem pernafasan Pneumonia TBC Bronkiektasis SARS Penyakit Paru Obstruktif Kronik Cor Pulmonum Chronicum Abses paru Kanker paru Asma bronchial ISPA ST IPD 1x100 ZF ZF ZF ZF ZF ZF ST ST ST ST AB / BY IPD IPD IPD IPD IPD IPD IPD IPD IPD IPD Radiologi 1x100 AB / BY Radiologi 1x100 ST ST NY IPD IPD PA 1x100 ST ST ST ST ZF ZF ZF ZF GLH GLH IPD IPD IPD IPD IPD IPD IPD IPD IKA IKA 2x100 1x100 1x100 1x100 2x100 1x100 1x100 1x100 2x100 1x100 1x100 1x100 20 Bronkiolitis Pneumonia TB Gangguan nafas pada bayi Gambaran radiologi normal untuk sistem pernafasan Gambaran radiologi kelainan pada sistem pernafasan GLH GLH GLH KML AB / BY IKA IKA IKA IKA Radiologi 2x100 AB / BY Radiologi 1x100 Infeksi toraks BP Bedah 1x100 Efusi pleura BP Bedah 1x100 Neoplasma BP Bedah 1x100 ZF ZF KML GLH GLH BP BP IPD IPD IKA IKA IKA Bedah Bedah 1x100 SH SH RM RM 1x100 SH RM 1x100 AI PK 2x100 IK Mikrobiologi 1x100 AI NY NJ Kedokteran Islam Kedokteran Islam Kedokteran Islam 1x100 1x100 1x100 2x100 1x100 Dinding toraks dan pleura Kegawatdaruratan Syok kardiogenik Syok septicon Gawat nafas pada bayi Gawat nafas pada anak Syok hipovolemik Hemotoraks Pneumotoraks spontan Rehabilitasi medik Pengertian dan tujuan Rehabilitasi Medik Tim dalam Rehabilitasi Medik dan peranannya Rehabilitasi untuk kasus: ISPA PPOK Asma Gagal jantung AMI 1x100 1x100 1x100 1x100 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan enzim untuk jantung : kolesterol, trigliserida, HDL, LDL Pemeriksaan klinis dan laboratorium untuk kuman TB Kedokteran Islam Penyakit Jantung dalam Islam Penyakit Vaskuler dalam Islam Penyakit pernapasan dalam Islam 21 2. 3. 4. 5. 6. Diskusi Tutorial Praktikum Ketrampilan Praktikum Biomedik Temu pakar Ujian 8x100 10x120 3x120 1x100 3x100 C. DISIPLIN ILMU terkait Disiplin ilmu meliputi disiplin ilmu utama dan disiplin ilmu pendukung: 1. Ilmu Penyakit Dalam 2. Ilmu Bedah 3. Ilmu Kesehatan Anak 4. Kedokteran Islam 5. Anatomi 6. Fisiologi 7. Radiologi 8. Patologi Anatomi 9. Kedokteran Keluarga D. SKENARIO Kasus 1. Nyeri Dada Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena sakit dada hebat disertai keringat dingin sejak 2 jam yang lalu. Pasien sudah merasakan sakit dada sejak 2 hari yang lalu. Pasien merokok kurang lebih 2 bungkus per hari sejak 10 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan jasmani pasien tampak gelisah, kesakitan, keringat dingin, kesan gizi lebih. Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 115x/menit, Pernafasan 22x/menit, Suhu 36,5 0C. Tekanan vena jugularis 5 -1 CmH2O. 22 Jantung tidak membesar, bunyi jantung I-II normal, tidak ada murmur dan gallop Paru-paru dalam batas normal. Ekstremitas tidak ada edema. EKG seperti dibawah ini : Kasus 2. Bibir Anak Biru Biru Seorang anak perempuan usia 13 tahun dibawa orangtuanya ke Puskesmas dengan keluhan utama biru di bibir, ujung jari dan kuku sejak beberapa bulan terakhir terutama saat naik tangga. Dari aloanamnesis diketahui bahwa pasien lahir cukup bulan dengan berat badan 3.000 gram dengan nilai APGAR 9/10. Saat lahir dikatakan dokter bayinya sehat. Pada usia 3 bulan bibir anak mulai biru, terutama saat menangis atau menyusui tapi hilang kembali. Terdapat hambatan dalam menyusui dan berat badannya sulit naik. Pasien dirujuk ke poliklinik kardiologi anak RSCM dan dikatakan bahwa anak menderita penyakit jantung bawaan. Saat itu dokter 23 menganjurkan untuk dioperasi, akan tetapi orangtua menolak, dan pasien hanya mendapat obat-obatan saja. Mendekati usia 9-10 tahun orangtua melihat keluhan sesak berkurang dan anak tampak lebih baik dari sebelumnya. Kasus 3 . Batuk 3 bulan Seorang laki laki usia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk. Batuk dirasakan selama 3 bulan ini dan berdahak. Sejak 1 bulan yang lalu batuk kadang disertai hemoptoe. Keluhan disertai demam nglemeng, sesak napas, berkeringat pada malam hari, nafsu makan menurun dan BB dirasakan menurun. Pasien merupakan karyawan pabrik garmen dan sering tidak menggunakan masker saat bekerja di pabrik. Saat dokter melakukan home visit, ditemukan pencahayaan rumah kurang , jendela jarang dibuka dan lantai rumah menggunakan plester semen saja. Pada pemeriksaan fisik : TD 110/80 mmHg, RR 40X/mnt, nadi 80 x/mnt, suhu 38,2 0 C . Hasil pemeriksaan laboratorium LED meningkat, hitung limfosit meningkat. Dokter juga meminta pasien melakukan pemeriksaan dahak 3 waktu. Kasus 4. Suka memakai bantal tinggi Seorang nenek berusia 60 tahun dibawa ke UGD Puskesmas karena dispneu sejak 1 hari yang lalu. Dari anamnesa dengan keluarga didapatkan informasi bahwa sesaknya sudah lama dirasakan terutama saat berjalan agak jauh dan bertambah berat sejak 1 hari yang lalu. Keluhan ini disertai batuk berdahak dan saat malam hari, nenek sering terbangun karena 24 dispneu. Nenek lebih suka tidur menggunakan bantal tinggi karena saat tiduran biasa merasa sesak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat. Tanda vital didapatkan TD 170/100 mmHg, nadi 124x/menit, RR 35X/menit, suhu 36,80 C. Pada pemeriksaan thoraks didapatkan ronkhi basah +/+, apeks teraba di IC VI 2 cm lateral linea midclavicula sinistra, irama gallop (+) dan terdapat edema kedua tungkai. Pemeriksaan JVP didapatkan hasil 5 +4 cm H2O. Dokter jaga menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan kimia klinik dan EKG. Gambaran EKG tampak adanya kardiomegali dengan CTR 0,6 , apeks cordis bergeser dan vaskularisasi paru meningkat. 25 EVALUASI HASIL BELAJAR Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan dan kondisi akhir saat ini. Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Nilai akhir yang dicapai dalam setiap akhir blok adalah berupa Nilai Blok , dengan komponen sebagai berikut : I. Evaluasi Formatif 1. Progress test (CBT) 2. OSCE per Tahun 3. Nilai sikap professional (professional behavior), terdiri dari kerjasama dan tingkah laku 4. II. Penugasan Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari : 1. Nilai Kognitif (50%), terdiri dari A. Nilai MCQ : (80%) a. Ujian tengah blok (25%) b. Ujian akhir blok (25%) c. Ujian komprehensif (50%) B. Nilai Miniquis tutorial (10%) C. 2. Pretest praktikum (10%) Nilai Motorik (50%), terdiri dari A. Nilai diskusi Tutorial (10%) B. Nilai kegiatan harian praktikum (10%) C. Ujian praktikum/ skill lab (80%) 26