SILABUS BLOK 10 SISTEM KARDIOVASKULER DAN RESPIRASI

advertisement
SILABUS BLOK 10
SISTEM KARDIOVASKULER DAN RESPIRASI
Pedoman umum untuk Mahasiswa
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2014
Disusun oleh:
Tim MEDU
Penanggung jawab :
dr. Aisyah Lahdji,MMR
DISIPLIN ILMU DAN NARASUMBER
NO
DISIPLIN ILMU
1.
Ilmu Penyakit Dalam
NARASUMBER/PENGAMPU
KODE
No telpon
dr. Setyoko,SpPD
ST
08156851893
dr. Zulfahmi W,SpPD
ZF
0811471147
2.
Ilmu Bedah
dr. Bondan Prasetyo, SpB
BP
081328144622
3.
Ilmu
Prof. Dr.dr. Harsoyo, SpA(K)
HY
081325722218
Kesehatan
Anak
4.
Radiologi
DR. dr. Kamilah, SpA(K)
KML
0811280022
dr. Galuh Ramaningrum,SpA
GLH
08122822639
dr. Abu Bakar, SpRad
AB
08122539815
dr. Boyanto, SpRad
BY
08122816912
5.
Rehabilitasi Medik
dr. Siti Hanan, SpRM
SH
08122806498
6.
Patologi Anatomi
dr. Kasno, SpPA(K)
KN
08122518294
dr. Noor Yazid, SpPA(K)
NY
08156586799
7.
Patologi Klinik
dr. Affandi Ichsan Sp. PK (K)
AI
08122931567
8.
Mikrobiologi
dr.Ika Dyah
IK
085228042727
9.
Kedokteran Islam
dr. Affandi Ichsan Sp. PK (K)
AI
08122931567
dr. M.Naharuddin jenie, Sp.S (K)
NJ
0818455080
dr. Noor Yazid, SpPA(K)
NY
08156586799
2
A. DESKRIPSI BLOK
Blok Sistem Kardiovaskuler dan Respirasi merupakan Blok ke 10 pada
semester IV tahun ke 2 di FK UNIMUS. Blok ini berisi tentang masalah,
penyakit
dan
ketrampilan
klinis
yang
berkaitan
dengan
Sistem
Kardiovaskuler dan Respirasi yang sesuai dengan Standard Kompetensi
Dokter Indonesia tahun 2012.
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan mekanisme, gejala, tanda dan mampu mendiagnosis penyakit
pada sistem kardiovaskuler dan respirasi, melakukan pengelolaan, dan
pencegahannya, termasuk merujuk ke pelayanan yang lebih tinggi apabila
diperlukan.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan pembekalan,
diskusi tutorial, praktikum ketrampilan dan belajar mandiri.
A.
KOMPETENSI BLOK
Mahasiswa
diharapkan
setelah
melalui
proses
pembelajaran,
mahasiswa memiliki kemampuan seperti tercantum tabel berikut di bawah
ini. Detail dari setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut Rencana Kegiatan
Proses Pembelajaran.
Tabel 1. Area Kompetensi dan Kompetensi Inti
Area
Kompetensi
Profesionalitas
yang Luhur
Kompetensi Inti
Mahasiswa memahami
aspek-aspek
agama
Islam
dan
keMuhammadiyahan
dalam
praktik
kedokteran
yang
profesional.
Penjabaran Kompetensi
Lulusan Dokter mampu :
1. Berke-Tuhanan (Yang Maha
Esa/ Yang Maha Kuasa)
2. Bermoral, beretika, dan
berdisiplin
3. Berperilaku professional
Pokok Bahasan
1.
Aspek agama dalam
praktik kedokteran
3
Mawas Diri dan
Pengembangan
Diri
Komunikasi
Efektif
Mahasiswa menyadari
keterbatasan, mengatasi
masalah
personal,
mengembangkan
diri,
mengikuti penyegaran
dan
peningkatan
pengetahuan
secara
berkesinambungan serta
mengembangkan
pengetahuan
demi
keselamatan pasien.
Mahasiswa
mampu
menggali dan bertukar
informasi secara verbal
dan non verbal dengan
pasien, anggota keluarga,
masyarakat, kolega, dan
profesi lain.
Lulusan Dokter mampu :
1. Menerapkan mawas diri
2. Mempraktikkan
belajar
sepanjang hayat
3. Mengembangkan
pengetahuan
1.
2.
3.
4.
Lulusan Dokter mampu :
1. Berkomunikasi
dengan
pasien dan keluarga
2. Berkomunikasi dengan mitra
kerja
3. Berkomunikasi
dengan
masyarakat
1.
2.
3.
4.
Pengelolaan
Informasi
Mahasiswa
mampu
memanfaatkan teknologi
informasi
komunikasi
dan informasi kesehatan
dalam
praktik
kedokteran.
Landasan Ilmiah
Ilmu Kedokteran
Mahasiswa
mampu
menyelesaikan masalah
kesehatan berdasarkan
landasan ilmiah ilmu
kedokteran
dan
kesehatan
yang
mutakhir
untuk
mendapat hasil yang
optimum.
Ketrampilan
Klinis
Mahasiswa
melakukan
klinis yang
dengan
mampu
prosedur
berkaitan
masalah
Lulusan Dokter mampu :
1. Mengakses
dan
menilai
informasi dan pengetahuan
 Memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi dan
informasi kesehatan
untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
 Memanfaatkan
keterampilan pengelolaan
informasi kesehatan
untuk dapat belajar
sepanjang hayat
Lulusan Dokter mampu :
1. Menerapkan ilmu Biomedik,
ilmu
Humaniora,
ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu
Kesehatan
Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran
Komunitas yang terkini
untuk mengelola masalah
kesehatan secara holistik
dan komprehensif.
Lulusan Dokter mampu :
1. Melakukan
prosedur
diagnosis
 Melakukan dan
1.
2.
Prinsip pembelajaran
orang dewasa (adult
learning)
Dasar-dasar
keterampilan belajar
Problem based
learning
Problem solving
Penggunaan bahasa
yang baik, benar, dan
mudah dimengerti
Prinsip komunikasi
dalam pelayanan
kesehatan
Berbagai elemen
komunikasi efektif
Kaidah penulisan dan
laporan ilmiah
Teknik keterampilan
dasar pengelolaan
informasi
Keterampilan
pemanfaatan
evidence-based
medicine (EBM)
1.
Struktur dan fungsi
 Struktur dan fungsi
pada tingkat
molekuler, seluler,
jaringan, dan organ
 Prinsip
homeostasis
1.
Prinsip dan
keterampilan
anamnesis
Prinsip dan
2.
4
kesehatan
dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan
pasien,
keselamatan diri sendiri,
dan keselamatan orang
lain
B.
menginterpretasi hasil
auto-, allo- dan heteroanamnesis, pemeriksaan
fisik umum dan khusus
sesuai dengan masalah
pasien
 Melakukan dan
menginterpretasi
pemeriksaan penunjang
dasar dan mengusulkan
pemeriksaan penunjang
lainnya yang rasional
2. Melakukan
prosedur
penatalaksanaan
yang
holistik dan komprehensif
 Melakukan edukasi dan
konseling
 Melakukan tindakan
medis preventif
 Melakukan tindakan
medis kuratif
 Melakukan tindakan
medis rehabilitatif
 Melakukan prosedur
proteksi terhadap hal
yang dapat
membahayakan diri
sendiri dan orang lain
 Melakukan tindakan
medis pada kedaruratan
klinis dengan menerapkan
prinsip keselamatan
pasien
3.
keterampilan
pemeriksaan fisik
Prinsip kewaspadaan
standar (standard
precaution)
Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran
C. 1 Topik dan Materi
Topik dan materi blok ini disusun berdasarkan daftar masalah, baik
individu ataupun komunitas, daftar penyakit dan ketrampilan klinik
beserta tingkat kemampuan yang harus dimiliki; yang banyak dijumpai
pada tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi sebagai
dokter di tingkat pelayanan primer. Selama pendidikan dokter, mahasiswa
perlu dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan, atau gejala tersebut;
5
serta
bagaimana menyelesaikan masalah tersebut untuk selanjutnya
mampu dengan terampil menerapkan ketrampilan kliniknya secara
komprehensif. Dengan semakin banyak terpapar oleh berbagai jenis
masalah, keluhan atau gejala yang bakal dijumpai di pelayanan kesehatan
primer lulusan dokter FK UNIMUS diharapkan memiliki kemampuan
penyelesaian masalah yang baik.
Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal yang harus
dikuasai mahasiswa, yang terkait blok ini, dihimpun dan disusun minimal
berdasarkan Standar kompetensi dokter di Indonesia (oleh Konsil
Kedokteran Indonesia) demikian pula level kompetensi yang harus dimiliki
oleh mahasiswa.
C. 2 Strategi Pembelajaran
Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut:
 Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa interaksi
antara peserta didik dengan pendidik
 Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh pendidik.
 Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian diatur sendiri oleh
peserta didik.
6
a.
PEMBEKALAN
Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat kesiapan
mahasiswa dan post test untuk evaluasi proses kuliah. Pre-test
dan post-test dilakukan tertulis dan/atau lisan, tergantung dosen
pengampu.
Lama
pembekalan
disesuaikan
dengan
level
kompetensi materi ajar. Semakin besar level kompetensinya
dan/atau makin banyak materi yang harus diberikan maka jam
mengajar diberikan lebih banyak.
Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan (classical
room). Detail dari pelaksanaan pembekalan terdapat pada
rencana strategi proses pembelajaran dan satuan ajar pokok.
b.
TUTORIAL
Tutorial dilakukan dalam rombongan belajar-rombongan
belajar. Setiap rombongan belajar
(rombel) terdiri dari 8-10
mahasiswa dan setiap rombel dibimbing oleh seorang tutor. Tutor
harus menguasai topik diskusi agar dapat mengarahkan arah
diskusi dan membimbing mahasiswa sesuai kebutuhan.
Bahan diskusi merupakan suatu naskah scenario, dimana di
dalamnya mengandung bahasan berbagai bidang ilmu yang saling
terkait. Topik bahasan
diskusi tutorial diangkat dari daftar
masalah (individu dan komunitas) dan daftar penyakit sesuai
standar kompetensi berdasarkan besar level kompetensinya,
berturut-turut prioritas dari kompetensi terbesar ke yang lebih
kecil.Topik bahasan dipersiapkan untuk mendukung ke arah blok
selanjutnya.
7
Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan, dimana
setiap pertemuan masing-masing adalah 2 TM / 2x 50 menit
1.
Pertemuan pertama :
a.
Diskusi
diawali
dengan
memotivasi
mahasiswa/memberikan komentar
b.
Diskusi membahas masalah dalam skenario (step
1-5):
c.
2.
Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
Pertemuan kedua:

a.
Ujian mini-kuis:
b.
Diskusi membahas sasaran belajar (step 7)
c.
Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
Tugas mandiri
Berupa belajar mandiri dengan cara penelusuran
berbagai
sumber
pembelajaran
(kepustakaan,
internet, pakar) untuk mencari jawaban dari sasaran
belajar pada pertemuan pertama

Tugas terstruktur
Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan kedua
bagi setiap kelompok yang ditulis dengan cara
penulisan baku tulisan ilmiah yang disertai dengan
kepustakaan.
Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk
presentasi hasil diskusi tutorial masing-masing kelompok. Topik
temu pakar adalah diprioriaskan untuk scenario yang paling
8
kompleks dan sulit dipecahkan. Temu pakar menghadirkan pakarpakar sesuai bidang ilmu terkait.Dalam temu pakar ini mahasiswa
dapat pula menanyakan hal-hal yang belum dapat dipecahkan.
c.
PRAKTIKUM KETRAMPILAN
Praktikum ketrampilan pada blok ini dilaksanakan dengan
model role-play suatu simulasi/ sandiwara dokter-pasien.
Dalam pelaksanaan
praktikum mahsiswa dibagi dalam
rombel, dimana setiap rombel terdiri dari 8-10 orang. Praktikum
dibimbing oleh dokter sebagai instruktur pembimbing/ trainer.
Trainer telah dilatih ketrampilannya melalui training of trainer
(ToT).
Pada praktikum ketrampilan blok ini terdapat 5 topik
ketrampilan. Satu topik ketrampilan dilaksanakan sebanyak 2x
pertemuan. (1 pertemuan = 2 TM /2x50 menit)
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
1.
Pertemuan pertama :
a.
Skill lab diawali dengan melakukan feedback and
reflection terhadap mahasiswa dengan cara
memberi kesempataan kepada salah seorang
mahasiswa untuk mencoba topik ketrampilan
yang akan dipelajari. Setelah itu memberi motivasi
kepada mahasiswa tentang pentingnya topik yang
akan dipelajari.
b.
Memberi penjelasan dan contoh tentang topik
ketrampilan yang di ajarkan
9
c.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mencoba ketrampilan yang diajarkan
Setiap
selesai
pertemuan
pertama
mahasiswa
diberikan kesempatan untuk mengulangi latihannya dalan
kegiatan belajar mandiri dan diberikan kewajiban untuk
melakukan
refleksi
diri
dengan
cara
menuliskan
kekurangan dan kelemahan masing-masing individu
dalam melakukan ketrampilan yang telah diajarkan, ditulis
di buku refleksi diri
2.
Pertemuan kedua:
a.
Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi diri
masing-masing:
b.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperbaiki
hasil
refleksi
dirinya
masing-
masing.
Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting sesuai
topik simulasi. Secara detail akan diurai
pedoman Rencana
Kegiatan Proses Pembelajaran Praktikum Ketrampilan.
d.
PRAKTIKUM BIOMEDIK
Praktikum biomedik pada blok ini dilaksanakan dengan
tujuan sebagai pendalaman terhadap materi pembekalan yang
telah disampaikan. Dilaksanakan di laboratorium biomedik
dengan dibimbing oleh dosen pembimbing dan dibantu oleh
laboran.
10
e.
PENUGASAN
Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau laporan
kasus (dengan dilampirkan landasan teori secara singkat). Metode
belajar ini ditujukan untuk membiasakan mahasiswa untuk
menelusuri berbagai sumber belajar dan menulis secara ilmiah.
Tabel 2. Daftar masalah kesehatan individu
DAFTAR MASALAH INDIVIDU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Bersin-bersin
Pilek (ingusan)
Mimisan
Hidung tersumbat
Hidung berbau
Benda asing dalam hidung
Suara sengau
Nyeri menelan
Suara serak
Suara hilang
Tersedak
Benda asing dalam kerongkongan
Betuk (kering, berdahak, darah)
Sakit/nyeri dada
Berdebar-debar
Sesak napas atau napas pendek
Napas berbunyi
Sumbatan jalan napas
Kebiruan
11
Tabel 3. Daftar ketrampilan klinik, level kompetensi, dan materi
praktikum ketrampilan dan biomedik
SISTEM RESPIRASI
No
Keterampilan
LoC
PEMERIKSAAN FISIK
1
4
3
Inspeksi leher
Palpasi kelenjar ludah (submandibular, paro
tid)
Palpasi nodus limfatikus brakialis
4
Palpasi kelenjar tiroid
4
5
Rhinoskopi posterior
3
6
Laringoskopi, indirek
2
7
Laringoskopi, direk
2
8
Usap tenggorokan (throat swab)
4
9
Oesophagoscopy
2
10
Penilaian respirasi
4
11
Inspeksi dada
4
12
Palpasi dada
4
13
Perkusi dada
4
14
Auskultasi dada
4
15
4
16
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Persiapan, pemeriksaan sputum dan
interpretasinya (Gram dan Ziehl Nielsen
[BTA])
Pengambilan cairan pleura (pleural tap)
17
Uji fungsi paru/spirometri dasar
4
18
Tes provokasi bronkial
2
19
Interpretasi Rontgen/foto toraks
4
20
Ventilation Perfusion Lung Scanning
1
21
Bronkoskopi
2
22
FNAB superfisial
2
2
4
4
Materi Praktikum
Ketrampilan dan Biomedik
Praktikum Ketrampilan :
1. Anamnesis kasus
kardiovaskuler dan
respirasi
2. Pemeriksaan fisik sistem
kardiovaskuler : tekanan
darah, nadi, JVP, toraksjantung
3. Pemeriksaan fisik sistem
respirasi : respiratory
rate, toraks-paru
4. Pemeriksaan EKG dan
terapi Nebulizer
5. Pembacaan x-foto toraks
Praktikum Biomedik :
Parasitologi :
1. Pembuatan sediaan
darah tipis dan darah
tebal
2. Identifikasi plasmodium
3. Identifikasi entomologi
3
12
23
Trans thoracal needle aspiration (TINA)
2
TERAPEUTIK
24
Dekompresi jarum
4
25
Pemasangan WSD
3
26
Ventilasi tekanan positif pada bayi baru lahir
3
27
Perawatan WSD
4
28
Pungsi pleura
3
29
Terapi inhalasi/nebulisasi
4
30
Terapi oksigen
4
31
Edukasi berhenti merokok
4
SISTEM KARDIOVASKULER
PEMERIKSAAN FISIK
1
Inspeksi dada
4
2
Palpasi denyut apeks jantung
4
3
Palpasi arteri karotis
4
4
Perkusi ukuran jantung
4
5
Auskultasi jantung
4
6
Pengukuran tekanan darah
4
7
Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP)
4
8
Palpasi denyut arteri ekstremitas
4
9
Penilaian denyut kapiler
Penilaian pengisian ulang kapiler (capillary r
efill)
Deteksi bruits
4
10
11
4
4
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
12
Tes (Brodie) Trendelenburg
4
13
Tes Perthes
3
14
Test Homan (Homan’s sign)
3
15
Uji postur untuk insufisiensi arteri
Tes hiperemia reaktif untuk insufisiensi arte
ri
3
16
3
13
17
Test ankle-brachial index (ABI)
3
18
Exercise ECG Testing
2
19
4
20
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Elektrokardiografi (EKG) : pemasangan dan
interpretasi hasil EKG sederhana (VES,
AMI,VT,VF)
Ekokardiografi
21
Fonokardiografi
2
22
USG Doppler
2
2
RESUSITASI
23
Pijat jantung luar
4
24
Resusitasi cairan
4
Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau
didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini
dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam
bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/ masyarakat.
Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau
lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah
menerapkan di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk
latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut,
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam
bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat,
serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau
standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan
menggunakan ObjectiveStructured Clinical Examination (OSCE) atau
Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).
Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan
menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara
melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah
melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat
14
kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya miniCEX, portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat
kompetensi tertinggi adalah 4A.
Tabel 4. Daftar Penyakit dan Level Kompetensi
SISTEM RESPIRASI
No
Daftar Penyakit
LoC
1
Influenza
4
2
Pertusis
4
3
Acute Respiratory distress syndrome (ARDS)
3B
4
SARS
3B
5
Flu burung
3B
Laring dan Faring
6
Faringitis
4
7
Tonsilitis
4
8
Laringitis
4
9
Hipertrofi adenoid
2
10
Abses peritonsilar
3A
11
Pseudo-croop acute epiglotitis
3A
12
Difteria (THT)
3B
13
Karsinoma laring
2
14
Karsinoma nasofaring
2
Trakea
15
Trakeitis
2
16
Aspirasi
3B
17
Benda asing
2
15
Paru
18
Asma bronkial
4
19
Status asmatikus (asma akut berat)
3B
20
Bronkitis akut
4
21
Bronkiolitis akut
3B
22
Bronkiektasis
3A
23
Displasia bronkopulmonar
1
24
Karsinoma paru
2
25
Pneumonia, bronkopneumonia
4
26
Pneumonia aspirasi
3B
27
Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
28
Tuberkulosis dengan HIV
29
Multi Drug Resistance (MDR) TB
30
Pneumothorax ventil
3A
31
Pneumothorax
3A
32
Efusi pleura
2
33
Efusi pleura masif
3B
34
35
Emfisema paru
Atelektasis
3A
2
36
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) eksaserbasi akut
3B
37
Edema paru
3B
38
Infark paru
1
39
Abses paru
3A
40
Emboli paru
1
41
Kistik fibrosis
1
42
Haematothorax
3B
43
Tumor mediastinum
2
44
Pnemokoniasis
2
45
Penyakit paru intersisial
1
46
Obstructive Sleep Apnea (OSA)
1
4
3A
2
16
SISTEM KARDIOVASKULER
No
Daftar Penyakit
Gangguan dan Kelainan pada Jantung
1
Kelainan jantung congenital (Ventricular Septal Defect, Atrial Septal
Defect, Patent Ductus Arteriosus, Tetralogy of Fallot)
2
Radang pada dinding jantung (Endokarditis,miokarditis,
perikarditis)
3
Syok (septik, hipovolemik, kardiogenik, neurogenik)
Tingkat
Kemamp
uan
2
2
3B
4
Angina pektoris
3B
5
Infark miokard
3B
6
Gagal jantung akut
3B
7
Gagal jantung kronik
3A
8
Cardiorespiratory arrest
Kelainan katup jantung: Mitral stenosis, Mitralregurgitation, Aortic s
tenosis, Aortic regurgitation,danPenyakit katup jantung lainnya
3B
9
2
10
Takikardi: supraventrikular, ventrikular
3B
11
Fibrilasi atrial
3A
12
Fibrilasi ventrikular
3B
13
Atrial flutter
3B
14
Ekstrasistol supraventrikular, ventrikular
3A
15
Bundle Branch Block
2
16
Aritmia lainnya
2
17
Kardiomiopati
2
18
Kor pulmonale akut
3B
19
Kor pulmonale kronik
3A
Gangguan Aorta dan Arteri
20
Hipertensi esensial
4
21
Hipertensi sekunder
3A
22
Hipertensi pulmoner
1
23
Penyakit Raynaud
2
24
Trombosis arteri
2
17
25
Koarktasio aorta
1
26
Penyakit Buerger's (Thromboangiitis Obliterans)
2
27
Emboli arteri
1
28
Aterosklerosis
1
29
Subclavian steal syndrome
1
30
Aneurisma Aorta
1
31
Aneurisma diseksi
1
32
Klaudikasio
2
33
Penyakit jantung reumatik
Vena dan Pembuluh Limfe
2
34
Tromboflebitis
3A
35
Limfangitis
3A
36
Varises (primer, sekunder)
2
37
Obstructed venous return
2
38
Trombosis vena dalam
2
39
Emboli vena
2
40
Limfedema (primer, sekunder)
3A
41
Insufisiensi vena kronik
3A
Tingkat kemampuan yang harus dicapai/Level of Competency (LoC) :
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan
rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
18
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa
atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan /
atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi
adalah 4A
Tabel 5. Materi Pembekalan
No.
1.
TOPIK DAN MATERI
PEMBEKALAN :
Sistem Kardiovaskuler
Fisiologi
Pemeriksaan fisik
Gambaran patologi anatomi kelainan
jantung (decomp cordis, iskemic heart
disease,
endocarditis,
myocarditis,
pericarditis)
Kelainan jantung bawaan :
VSD
ASD
NARA
SUMBER
DISIPLIN ILMU
TATAP MUKA
ST
ST
KN
IPD
IPD
PA
1x100
HY
IKA
2x100
2x100
19
-
Tetralogi of Fallot
PDA
Gagal jantung pada bayi dan anak
GLH
IKA
Secondary Hypertension
GLH
IKA
Demam rematik akut
HY
IKA
Penyakit jantung rematik
HY
IKA
Kelainan katup :
Mitral stenosis
Mitral regurgitation
Aortic stenosis
Aortic regurgitation
Angina pectoris
Infark miocard akut
Penyakit jantung hipertensi
Hipertensi essential
Hipertensi sekunder
Gagal jantung pada dewasa
Demam rematik akut
Penyakit jantung rematik
Endokarditis, perikarditis, miokarditis
EKG
Gambaran radiologi normal untuk sistem
kardiovaskuler
Gambaran radiologi kelainan pada sistem
kardiovaskuler
Sistem Respirasi
Fisiologi sistem pernafasan
Pemeriksaan fisik
Gambaran patologi anatomi kelainan
sistem pernafasan
Pneumonia
TBC
Bronkiektasis
SARS
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Cor Pulmonum Chronicum
Abses paru
Kanker paru
Asma bronchial
ISPA
ST
IPD
1x100
ZF
ZF
ZF
ZF
ZF
ZF
ST
ST
ST
ST
AB / BY
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
Radiologi
1x100
AB / BY
Radiologi
1x100
ST
ST
NY
IPD
IPD
PA
1x100
ST
ST
ST
ST
ZF
ZF
ZF
ZF
GLH
GLH
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IPD
IKA
IKA
2x100
1x100
1x100
1x100
2x100
1x100
1x100
1x100
2x100
1x100
1x100
1x100
20
Bronkiolitis
Pneumonia
TB
Gangguan nafas pada bayi
Gambaran radiologi normal untuk sistem
pernafasan
Gambaran radiologi kelainan pada sistem
pernafasan
GLH
GLH
GLH
KML
AB / BY
IKA
IKA
IKA
IKA
Radiologi
2x100
AB / BY
Radiologi
1x100
Infeksi toraks
BP
Bedah
1x100
Efusi pleura
BP
Bedah
1x100
Neoplasma
BP
Bedah
1x100
ZF
ZF
KML
GLH
GLH
BP
BP
IPD
IPD
IKA
IKA
IKA
Bedah
Bedah
1x100
SH
SH
RM
RM
1x100
SH
RM
1x100
AI
PK
2x100
IK
Mikrobiologi
1x100
AI
NY
NJ
Kedokteran Islam
Kedokteran Islam
Kedokteran Islam
1x100
1x100
1x100
2x100
1x100
Dinding toraks dan pleura
Kegawatdaruratan
Syok kardiogenik
Syok septicon
Gawat nafas pada bayi
Gawat nafas pada anak
Syok hipovolemik
Hemotoraks
Pneumotoraks spontan
Rehabilitasi medik
Pengertian dan tujuan Rehabilitasi Medik
Tim dalam Rehabilitasi Medik dan
peranannya
Rehabilitasi untuk kasus:
ISPA
PPOK
Asma
Gagal jantung
AMI
1x100
1x100
1x100
1x100
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan enzim untuk jantung :
kolesterol, trigliserida, HDL, LDL
Pemeriksaan klinis dan laboratorium
untuk kuman TB
Kedokteran Islam
Penyakit Jantung dalam Islam
Penyakit Vaskuler dalam Islam
Penyakit pernapasan dalam Islam
21
2.
3.
4.
5.
6.
Diskusi Tutorial
Praktikum Ketrampilan
Praktikum Biomedik
Temu pakar
Ujian
8x100
10x120
3x120
1x100
3x100
C. DISIPLIN ILMU terkait
Disiplin ilmu meliputi disiplin ilmu utama dan disiplin ilmu pendukung:
1.
Ilmu Penyakit Dalam
2.
Ilmu Bedah
3.
Ilmu Kesehatan Anak
4.
Kedokteran Islam
5.
Anatomi
6.
Fisiologi
7.
Radiologi
8.
Patologi Anatomi
9.
Kedokteran Keluarga
D. SKENARIO
Kasus 1. Nyeri Dada
Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa keluarganya ke IGD
karena sakit dada hebat disertai keringat dingin sejak 2 jam yang lalu.
Pasien sudah merasakan sakit dada sejak 2 hari yang lalu. Pasien merokok
kurang lebih 2 bungkus per hari sejak 10 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan jasmani pasien tampak gelisah, kesakitan, keringat dingin,
kesan gizi lebih. Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 115x/menit,
Pernafasan 22x/menit, Suhu 36,5 0C. Tekanan vena jugularis 5 -1 CmH2O.
22
Jantung tidak membesar, bunyi jantung I-II normal, tidak ada murmur dan
gallop Paru-paru dalam batas normal. Ekstremitas tidak ada edema.
EKG seperti dibawah ini :
Kasus 2. Bibir Anak Biru Biru
Seorang anak perempuan usia 13 tahun dibawa orangtuanya ke
Puskesmas dengan keluhan utama biru di bibir, ujung jari dan kuku sejak
beberapa bulan terakhir terutama saat naik tangga. Dari aloanamnesis
diketahui bahwa pasien lahir cukup bulan dengan berat badan 3.000 gram
dengan nilai APGAR 9/10. Saat lahir dikatakan dokter bayinya sehat. Pada
usia 3 bulan bibir anak mulai biru, terutama saat menangis atau menyusui
tapi hilang kembali. Terdapat hambatan dalam menyusui dan berat
badannya sulit naik. Pasien dirujuk ke poliklinik kardiologi anak RSCM dan
dikatakan bahwa anak menderita penyakit jantung bawaan. Saat itu dokter
23
menganjurkan untuk dioperasi, akan tetapi orangtua menolak, dan pasien
hanya mendapat obat-obatan saja. Mendekati usia 9-10 tahun orangtua
melihat keluhan sesak berkurang dan anak tampak lebih baik dari
sebelumnya.
Kasus 3 . Batuk 3 bulan
Seorang laki laki usia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan batuk. Batuk dirasakan selama 3 bulan ini dan berdahak. Sejak 1
bulan yang lalu batuk kadang disertai hemoptoe. Keluhan disertai demam
nglemeng, sesak napas, berkeringat pada malam hari, nafsu makan
menurun dan BB dirasakan menurun. Pasien merupakan karyawan pabrik
garmen dan sering tidak menggunakan masker saat bekerja di pabrik. Saat
dokter melakukan home visit, ditemukan pencahayaan rumah kurang ,
jendela jarang dibuka dan lantai rumah menggunakan plester semen saja.
Pada pemeriksaan fisik : TD 110/80 mmHg, RR 40X/mnt, nadi 80 x/mnt,
suhu 38,2
0
C . Hasil pemeriksaan laboratorium LED meningkat, hitung
limfosit meningkat. Dokter juga meminta pasien melakukan pemeriksaan
dahak 3 waktu.
Kasus 4. Suka memakai bantal tinggi
Seorang nenek berusia 60 tahun dibawa ke UGD Puskesmas karena
dispneu sejak 1 hari yang lalu. Dari anamnesa dengan keluarga didapatkan
informasi bahwa sesaknya sudah lama dirasakan terutama saat berjalan
agak jauh dan bertambah berat sejak 1 hari yang lalu. Keluhan ini disertai
batuk berdahak dan saat malam hari, nenek sering terbangun karena
24
dispneu. Nenek lebih suka tidur menggunakan bantal tinggi karena saat
tiduran biasa merasa sesak.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat.
Tanda vital didapatkan TD 170/100 mmHg, nadi 124x/menit, RR
35X/menit, suhu 36,80 C. Pada pemeriksaan thoraks didapatkan ronkhi
basah +/+, apeks teraba di IC VI 2 cm lateral linea midclavicula sinistra,
irama gallop (+) dan terdapat edema kedua tungkai. Pemeriksaan JVP
didapatkan hasil 5 +4 cm H2O. Dokter jaga menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan kimia klinik dan EKG. Gambaran EKG tampak adanya
kardiomegali dengan CTR 0,6 , apeks cordis bergeser dan vaskularisasi paru
meningkat.
25

EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan dan
kondisi akhir saat ini. Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar
dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Nilai akhir yang
dicapai dalam setiap akhir blok adalah berupa Nilai Blok , dengan
komponen sebagai berikut :
I.
Evaluasi Formatif
1.
Progress test (CBT)
2.
OSCE per Tahun
3.
Nilai sikap professional (professional behavior), terdiri dari
kerjasama dan tingkah laku
4.
II.
Penugasan
Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari :
1.
Nilai Kognitif (50%), terdiri dari
A. Nilai MCQ : (80%)
a.
Ujian tengah blok (25%)
b.
Ujian akhir blok (25%)
c.
Ujian komprehensif (50%)
B. Nilai Miniquis tutorial (10%)
C.
2.
Pretest praktikum (10%)
Nilai Motorik (50%), terdiri dari
A. Nilai diskusi Tutorial (10%)
B. Nilai kegiatan harian praktikum (10%)
C.
Ujian praktikum/ skill lab (80%)
26
Download