PENGARUH IKLAN SHAMPOO PANTENE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS HALU OLEO) Nadya Khairunnisa R H. Makmur Kambolong Asriani Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo ([email protected]) ABSTRAK Nadya Khairunnisa R (C1A1 12 104) Pengaruh Iklan Shampoo Pantene Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo). Dibimbing oleh H. Makmur Kambolong, selaku Pembimbing I dan dibimbing oleh Asriani, selaku Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen. Variabel independent terdiri Iklan Shampoo Pantene (X) Variabel dependent adalah Minat Beli (Y).Sampel berjumlah 55 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana hasilnya yaitu, Y= 13.118 +0,677X +3.62655. Hasil Penelitian ini secara parsial sebesar 6.702 dengan nilai probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 < 0,05 dan simultan sebesar 44.914 dengan nilai probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen. Kata Kunci : Iklan Televisi, Minat Beli Konsumen PENDAHULUAN Era perdagangan bebas dan globalisasi sekarang ini ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk, baik berupa barang maupun jasa yang menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik salah satunya produk Shampoo semakin kompetitif. Hampir setiap orang menggunakan Shampoo sebagai produk sehari-hari. Hal ini menarik minat produsen Shampoo untuk berlomba-lomba menciptakan produk guna memenuhi permintaan masyarakat.Setiap perusahaan berusaha untuk menarik perhatian (calon) konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan pemberian informasi tentang produk melalui pasang iklan melalui website www.jualobral.net secara gratis. Pantene merupakan salah satu merek produk yang dikeluarkan oleh PT. Procter & Gamble (P&G) yang cukup menarik perhatian yang mana selama 3 (tiga) tahun berturut 2013 – 2015 mengalami penurunan penjualan yang sebelumnya 5 (lima) tahun dapat membukukan penjualan yang relatif meningkat diperiode tersebut (www.topbrandaward.com). Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo merupakan salah satu sasaran yang akan menjadi objek dalam riset penelitian karena menurut survei yang dilakukan sebelumnya pada mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo didapatkan bahwa tidak sedikit mahasiswi yang telah menggunakan Shampoo Pantene. Kondisi yang terjadi pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo yang memiliki masalah jenis rambut yang berbeda satu sama lain diantaranya; mudah rontok, bercabang, berketombe dan sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan rambut maka pemilihan Shampoo yang tepat menjadi kunci penyelesaiannya. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Periklanan 1. Pengertian Periklanan Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada sasaran pembeli dan publik.Iklan adalah komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 1997:22). Perusahaan yang ingin memasarkan produknya kini sering menggunakan media televisi sebagai media penyebaran iklan tersebut. Media televisi dianggap media yang paling efektif karena dapat dinikmati oleh siapa saja, dan dapat memberikan kombinasi atara suara dengan gambar yang bergerak, sehingga memunculkan iklan yang menarik. Berhasilnya sebuah iklan sangat tergantung pada daya tarik atau kemampuannya untuk menarik calon pembeli. 2. Tujuan periklanan Menurut Peter & Olson, 2000:181 ada 3 (tiga) tujuan periklanan dalam meningkatkan penjualan, yaitu: a. sebagai alat koordinasi, b. alat untuk membantu pengambilan keputusan, c. alat evaluasi kesuksesan serta iklan juga ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen-evaluasi,perasaan, pengetahuan, makna kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. 3. Penyusunan Iklan Menurut (Sigit, 1982:51) Iklan sebaiknya disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Para pembeli dan pemakai diwaktu sekarang. 2. Mereka yang memilki potensi sebagai pembeli. 3. Mereka yang memilki kekuasaan memutuskan membeli. 4. Mereka yang menjadi pembeli atau pemakai diwaktu yang akan datang. 5. Mereka yang dapat dipengaruhi orang lain untuk membeli. 6. Pasar Pedagang. 7. Pasar Pesaing. 4. Indikator Iklan Menurut Kotler dan Keller (2006:245) ada 3 (tiga) indikator dalam iklan, yaitu: 1. Periklanan Untuk Memberi Informasi (Informative) Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. Biasanya iklan dengan cara ini dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan awal. Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk yang sebelumnya “tersembunyi” atau masih berupa persepsi dapat diperjelas lewat iklan. Pada umumnya, iklan yang bersifat informative digunakan untuk merek (brand) yang siklus hidupnya berada di tahap perkenalan (introduction stage). 2. Periklanan Untuk Membujuk (Persuasive) Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. Jenis iklan ini dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif produk tertentu. Dalam hal ini, perusahaan melakukan persuasi secara tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Pada umumnya, periklanan yang bersifat membujuk digunakan untuk merek yang siklus kehidupannya pada taraf pertumbuhan (growth stage). 3. Periklanan Untuk Mengingatkan (Reminding) Jenis iklan ini dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali. Iklan ini sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan jenis ini adalah iklan penguat (reinforcement advertising) yang bertujuan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan tindakan pembelian yang tepat. Umumnya, iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merek. B. Konsep Pemasaran Menurut American Marketing Association dalam Kotler (2010) adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai pada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Kotler (2010) mengemukakan beberapa konsep inti dari pemasaran, antara lain : 1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan. 2. Pasar Sasaran, Positioning, dan Segmentasi 3. Penawaran dan Merek 4. Saluran Pemasaran C. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (Basu Swastha 2007:234). Bauran komunikasi pemasaran atau juga disebut bauran promosi terdiri atas lima cara komunikasi utama (Kotler, 2010): 1. Periklanan : Semua bentuk menyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. 2. Promosi penjualan : Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau memberi suatu produk atau jasa. 3. Hubungan masyarakat dan publisitas : Berbagai program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnnya. 4. Penjualan secara pribadi : Interaksi langsung dengan calon pembeli, melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesan. 5. Pemasaran langsung : Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung untuk mendapatkan tanggapan dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. D.Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut (Engel et al.,1995). Engel et. al (1995) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen: 1. Faktor Budaya 2. Faktor Sosial 3. Faktor pribadi 4.Faktor psikologis E. Konsep Minat Beli 1. Pengertian Minat Beli Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu alternatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan. Menurut Keller (1998), minat beli adalah seberapa besar keinginan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibandingkan pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. 2. Faktor-faktor Minat Beli Faktor-faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler,2005) yaitu: a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak. 3. Tahapan Minat Beli Menurut Bearman (2001) yang ditulis dan diadaptasi oleh Samuel Wijaya (2008:3554), tumbuhnya minat beli seseorang diakibatkan oleh unsur-unsur yang terdiri dari tiga tahapan: a. Rangsangan merupakan suatu syarat ditujukan untuk mendorong atau menyebabkan seseorang bertindak. b. Kesadaran merupakan sesuatu yang memasuki pemikiran seseorang dan dipengaruhi oleh produk dan jasa itu sendiri. c. Pencarian informasi intern yang bersumber dari pribadi konsumen itu sendiri dalam memilih produk ataupun jasa yang dapat memuaskan dirinya, infromasi ekstern yang diperoleh dari luar konsumen itu, misalnya melalui iklan ataupun sumber sosial (teman, keluarga, dan kolega). 4. Indikator Minat Beli Lucas dan Britt 2003, dalam Natalia (2008) mengatakan bahwa indikator dalam minat beli adalah : a. Ketertarikan (interest) yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang. b. Keinginan (desire) ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin memiliki. c. Keyakinan (confliction) ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk yang akan dibeli. F. Kerangka Pikir Shampoo Pantene Iklan Televisi (X) Informative (Memberi informasi) Persuasive (Membujuk) Reminding (Mengingatkan) (Kotler dan Keller, 2006: 245) Analisis Regresi Linear Sederhana Minat Beli (Y) Interest (Ketertarikan) Desire (Keinginan) Confiction (Keyakinan) Lucas dan Britt (2003) dalam Natalia (2008) Kesimpulan dan Saran G. Penelitian Terdahulu Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan peneltitian ini yang dapat diambil sebagai bahan acuan utama dan pembanding sebagai berikut: 1. Dhita Primajaya (2008) yang berjudul Pengaruh Iklan Telkomsel di Televisi Swasta terhadap Keputusan pembelian dan Loyalitas merek pada Mahasiswi S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung antara isi iklan, struktur iklan dan format iklan terhadap keputusan pembelian dan Loyalitas merek. 2. Riska Septi Syahyuni (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Notebook Merek Acer (Studi Pada Mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli Notebook Merek Acer yang mendapatkan hasil bahwa Kualitas Produk yang diamati melalui Performance, Reability, Feature, Durability, Conformance, Serviceability, Asthetic, Perceived berpengaruh signifikan Terhadap Minat Beli Notebook Merek Acer. H. Hipotesis Berdasarkan uraian tinjauan pustaka dan kerangka konsep, maka hipotesis penelitian adalah diduga Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo baik secara parsial maupun secara simultan. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo yang beralamat di Kampus Hijau Bumi Tridharma, Anduonohu, Kendari, Sulawesi Tenggara. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang pernah membeli dan menggunakan Shampoo Pantene di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo angkatan 2012, 2013 dan 2014. sebanyak 55 orang. 2. Sampel Teknik penarikan sampel menggunakan Accidental sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kebutuhan, siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. C. Jenis dan Sumber Data Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Data primer dan Data sekunder sedangkan Sumber Data dikumpulkan melalui survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden untuk diisi. D. Teknik Pengumpulan Data Data yang diolah adalah data hasil wawancara pada daftar pernyataan (kuesioner). Data ditabulasi dan selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan teknis (editing), dan terakhir dilakukan interpretasi data. E. Skala Pengukuran Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Skala yang berisi lima tingkatan jawaban yang merupakan skala jenis ordinal sebagai berikut: 1. Sangat Setuju (SS) = 5 2. Setuju (S) = 4 3. Netral (N) = 3 4. Tidak Setuju (TS) = 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 F. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana berguna dilakukan terhadap model satu variabel bebas, untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat beli konsumen pada produk Shampoo Pantene, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah iklan televisi. G. Pengujian Hipotesis 1. Uji Secara Parsial Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Independent terhadap Variabel Dependent. Apakah Variabel X (Iklan Shampoo Pantene) secara parsial benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (Minat Beli Konsumen).Koefisien regresi secara parsial (individu), digunakan uji statistik dengan α = 0,05. Jika t hitung > t tabel maka variabel bebas (individu = X1) secara signifikan mempengaruhi variabel terikat pada tingkat keberartian 5%. 2. Uji Secara Simultan Uji ini delakukan edngan membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 5%), maka variabael independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak berpengarh terhadap variabel dependen. H. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Iklan (X) Berdasarkan identifikasi variabel, maka akan dijelaskan definisi operasional variabel yang akan diteliti. a. Informative yaitu menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk Shampoo Pantene dari segi guna dan manfaat untuk rambut. b. Persuasive yaitu membujuk seorang konsumen sehingga yakin akan pembelian produk Shampoo Pantene. c. Reminding yaitu mengingatkan konsumen akan Shampoo Pantene di iklan televisi sehingga merangsang pembelian produk dan jasa kembali. 2. Variabel Minat Beli Konsumen (Y) Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu alternatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan.Yang dimaksud dengan minat beli pada penelitian ini adalah perilaku rasa percaya diri yang kuat pada diri konsumen yang merupakan keyakinan bahwa keputusan atas pembelian Shampoo Pantene adalah benar. a. Ketertarikan (Interest) yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang terhadap produk Shampoo Pantene. b. Keinginan (Desire) ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin memiliki produk Shampoo Pantene. c. Keyakinan (Confiction) ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk Shampoo Pantene yang akan dibeli. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo Kendari 1. Profil Singkat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo Kendari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) adalah bentuk pengembangan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (FISIP UHO) diresmikan dari embrio (swasta) bersama dengan 3 fakultas lain pada saat itu menggunakan akronim UNHALU yang diresmikan menjadi Universitas Negeri, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor : 37 Tahun 1981. Pada awal berdirinya tahun 1981, FISIP UNHALU terdiri dari 1 (satu) jurusan, yakni Jurusan “Ilmu Administrasi” dengan Program Studi “Administrasi Negara”.Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo saat ini baru memiliki 2 (dua) jurusan, yaitu Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Administrasi Bisnis. Sebagai data dan informasi, perkembangan jurusan pada saat berada di FISIP UNHALU, dapat diuraikan secara ringkas bahwa Jurusan Ilmu Administrasi dengan Program Studi Administrasi Negara merupakan satu-satunya jurusan yang ada pada saat FISIP dibuka tahun 1981. Kemudian pada tahun 2011 di Jurusan Ilmu Administrasi Negara membuka konsentrasi Program Studi Adminsitrasi Bisnis. 2. Karakteristik Responden Peneliti menetapkan 55 responden dengan diberikan daftar pernyataan yang terdiri dari 3 item pernyataan pada setiap sub-variabel. a. Karakteristik Responden Usia Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini terdapat 13 responden atau 23,64% yang berusia 19 tahun, 17 responden atau 30,91% yang berusia 20 tahun dan 25 responden atau 45,45% yang berusia diatas 21 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswi yang berumur ≥21 tahun merupakan yang terbanyak melakukan minat beli Shampoo Pantene. Hal ini karena sebagian besar mahasiswi pada umur tersebut masih sangat aktif kuliah dan sangat membutuhkan perawatan rambut yang mendukung aktivitas kesehariannya. b. Karakteristik Responden Angkatan Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini terdapat angkatan 2012 sebanyak 15 responden atau 27,27%, angkatan 2013 sebanyak 28 responden atau 50,91% dan angkatan 2014 sebanyak 12 responden atau 21,82%. Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswi Faklutas Ilmu Administrasi angkatan 2013 memiliki jumlah yang banyak dalam memakai produk Shampoo Pantene yaitu sebanyak 28 orang atau 50,91%. Hal ini mengindikasikan bahwa produk Shampoo Pantene telah lama dikenali dan digunakan karena mereka lebih dewasa dan menjaga penampilan rambutnya. c. Karakteristik Responden Pembelian Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden atau 32,73% membeli sebanyak 1 sampai 3 kali produk Shampoo Pantene selama 3 bulan terakhir, 25 responden lainnya atau 45,45% membeli sebanyak 4 sampai 6 kali, 7 responden atau 12,73% yang membeli produk Shampoo Pantene sebanyak 7-9 kali dalam 3 bulan terakhir dan terdapat 5 responden atau 9,09% yang membeli produk Shampoo Pantene sebanyak lebih dari 9 kali dalam 3 bulan terakhir. d. Frekuensi Melihat Iklan Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa terdapat 8 responden atau 14,55% yang melihat iklan produk Shampoo Pantene sebanyak 1 sampai 3 kali selama 3 bulan terakhir, 15 responden lainnya atau 27,27% yang melihat iklan produk Shampoo Pantene sebanyak 4 sampai 6 kali, 19 responden atau 34,54% yang melihat iklan produk Shampoo Pantene sebanyak 7-9 kali dalam 3 bulan terakhir dan terdapat 13 responden atau 23,64% yang melihat iklan produk Shampoo Pantene sebanyak lebih dari 9 kali dalam 3 bulan terakhir. 3. Deskriptif Variabel Penelitian a. Deskriptif Jawaban Responden Tentang Iklan (X) Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tanggapan dan penilaian atas iklan yang dirasakan yang terdiri dari indikator member informasi, membujuk dan mengingatkan yang dimiliki oleh iklan itu sendiri rata-rata skor sebesar 3,69 dan termasuk kategori baik. b. Deskriptif Jawaban Responden Tentang Minat Beli Konsumen (Y) Diketahui bahwa dari 55 responden dalam memberikan tanggapan dan penilaian atas minat beli konsumen yang terdiri dari indikator ketertarikan, keinginan dan keyakinan diperoleh rata-rata sebesar 3,79 dan dikategorikan baik. B. Analisis Regresi Linear Sederhana Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa untuk dapat menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu pengaruh variabel dependen baik secara simultan maupun secara parsial dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana. Hasil perhitungan analisis linear sederhana dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Koefisien Regresi Thit Probabilitas (Beta) Iklan Shampoo 0.677 6.702 0,000 Pantene (X) Constanta (a) 13.118 Koefisien Korelasi (R) 0.677 Koefisien determinasi 0,459 (R square) Standar Error 3.62655 Sumber : lampiran diolah (2016) Setelah di analisis, maka diperoleh persamaan fungsi sebagai berikut: Y= a+bX+e Y= 13.118 +0,677X +3.62655 Berdasarkan analisis diperoleh dari nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,459. Hal ini berarti bahwa 45,9% variabel terikat (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas (X) dan selebihnya 54,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model ini. Uji R2 ditujukan untuk mengetahui seberapa besar presentase variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat dan seberapa besar variabel terikat dipengaruhi oleh sebab-sebab lainnya. Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). hasil analisiis diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,677 dengan tanda positif, menunjukan bahwa keeratan hubungan antara X terhadap Y adalah kuat. C. Pengujian Hipotesi Penelitian 1. Nilai F0,05 = 44.914 dengan nilai signifikan sebesar Fsig = 0,000 yang berarti bahwa (Fsig < 0,005). Maka secara statistika variabel Iklan Shampoo Pantene secara simultan (bersama) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli Konsumen (Y). 2. Signifikan pengaruh variabel X (Iklan) terhadap Y (minat beli konsumen) diperoleh nilai t hitung (t0,05 = 6.702) dengan nilai signifikan sebesar tsig = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hal ini berarti variabel Brand Image secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa iklan Shampoo Pantene dengan menggunakan indikator Informative, Persuasive dan Reminding dengan jumlah responden sebanyak 55 orang mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo yang menggunakan produk Shampoo Pantene dan yang pernah melihat iklan Shampoo Pantene di televisi menunjukkan bahwa Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya disarankan dalam meningkatkan minat beli konsumen sebagai berikut: 1. Perusahaan P&G diharapkan untuk tetap mampu mempertahankan minat beli konsumen terhadap produk Shampoo Pantene melalui strategi periklanan dengan mempertahankan faktor Informative, Persuasive dan Reminding serta P&G juga sebaiknya membuat iklan Shampoo Pantene dengan varian-varian lainnya yang lebih kreatif dan menarik dari sebelumnya. 2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk meneliti produk-produk lain serta disarankan untuk menambahkan variabel independen lainnya selain iklan yang dapat mempengaruhi dependen minat beli. DAFTAR PUSTAKA A, Shimp Terence, (2003). “Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu”, Edisi V, Erlangga, Jakarta. Basu Swastha, (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedelapan. Cetakan Kedelapan. Penerbit Liberty, Jakarta. Cannon, Perreault dan Mc Carthy, (2008). “Pemasaran Dasar – Pendekatan Manajerial Global”, Jilid 1, Edisi 16, Salemba Empat, Jakarta. Dodd, James,Kent, B Monroe and P Grawel, (1991). “The Evaluating of Price, Perceived Quality, and Customer Perceptions. Engel,James F,et.al.,(1995). Consumen Behavior,Alih Bahasa: Budiyanto, Jilid 1 dan 2, Bina Rupa Aksara, Jakarta. Frank, Jefkins, (2006). “Periklanan”. Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta. Ghozali, Iman, (2005). Aplikasi Analisis Multivariete dengsn SPSS,Semarang: BP Undip. Kotler, Philip & Keller, K.L, (2009). Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga,Jakarta. Loudon,David Y. and Delia Bitta, Albert J, (1993). Consumer Behavior: Concepts and Applications,3th.ed., McGraw-Hill Book Company ,New York. Mowen, Jhon C Minor, (2002) “Consumer Behavior”, Edisi Terjemahan ke 5, Erlangga, Jakarta. Oliver,Richard L., (1997). Satisfaction: A Behavior Perspective in the Consumer, McGrawHill: New York. Peter, J. Paul and Olson C Jerry, (2000). “Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”. Jilid 2. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiono, (2004). Teknik Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam, Penerbit CV.Alfabeta, Bandung Tjiptono, Fandy. (1997). “Strategi Pemasaran”, Edisi 1, Yogyakarta.