Nadya Khairunnisa R

advertisement
PENGARUH IKLAN SHAMPOO PANTENE
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
(STUDI KASUS PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU
ADMINISTRASI UNIVERSITAS HALU OLEO)
Nadya Khairunnisa R
H. Makmur Kambolong
Asriani
Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo
([email protected])
ABSTRAK
Nadya Khairunnisa R (C1A1 12 104) Pengaruh Iklan Shampoo Pantene Terhadap Minat
Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu
Oleo). Dibimbing oleh H. Makmur Kambolong, selaku Pembimbing I dan dibimbing oleh
Asriani, selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Minat Beli Konsumen. Variabel independent terdiri Iklan Shampoo Pantene (X)
Variabel dependent adalah Minat Beli (Y).Sampel berjumlah 55 responden yang diambil dengan
menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana
hasilnya yaitu, Y= 13.118 +0,677X +3.62655.
Hasil Penelitian ini secara parsial sebesar 6.702 dengan nilai probabilitas (signifikansi) sebesar
0,000 < 0,05 dan simultan sebesar 44.914 dengan nilai probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 <
0,05 menunjukkan bahwa Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
Beli Konsumen.
Kata Kunci : Iklan Televisi, Minat Beli Konsumen
PENDAHULUAN
Era perdagangan bebas dan globalisasi sekarang ini ditandai dengan semakin
meluasnya berbagai produk, baik berupa barang maupun jasa yang menyebabkan
persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Persaingan antar pasar industri
perawatan pribadi dan kosmetik salah satunya produk Shampoo semakin kompetitif.
Hampir setiap orang menggunakan Shampoo sebagai produk sehari-hari.
Hal ini menarik minat produsen Shampoo untuk berlomba-lomba menciptakan
produk guna memenuhi permintaan masyarakat.Setiap perusahaan berusaha untuk menarik
perhatian (calon) konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan pemberian
informasi tentang produk melalui pasang iklan melalui website www.jualobral.net secara
gratis.
Pantene merupakan salah satu merek produk yang dikeluarkan oleh PT. Procter &
Gamble (P&G) yang cukup menarik perhatian yang mana selama 3 (tiga) tahun berturut
2013 – 2015 mengalami penurunan penjualan yang sebelumnya 5 (lima) tahun dapat
membukukan penjualan yang relatif meningkat diperiode tersebut (www.topbrandaward.com).
Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo merupakan salah
satu sasaran yang akan menjadi objek dalam riset penelitian karena menurut survei yang
dilakukan sebelumnya pada mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo
didapatkan bahwa tidak sedikit mahasiswi yang telah menggunakan Shampoo Pantene.
Kondisi yang terjadi pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu
Oleo yang memiliki masalah jenis rambut yang berbeda satu sama lain diantaranya;
mudah rontok, bercabang, berketombe dan sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan
rambut maka pemilihan Shampoo yang tepat menjadi kunci penyelesaiannya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Periklanan
1. Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada sasaran pembeli
dan publik.Iklan adalah komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi
tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang
untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 1997:22).
Perusahaan yang ingin memasarkan produknya kini sering menggunakan media
televisi sebagai media penyebaran iklan tersebut. Media televisi dianggap media yang
paling efektif karena dapat dinikmati oleh siapa saja, dan dapat memberikan kombinasi
atara suara dengan gambar yang bergerak, sehingga memunculkan iklan yang menarik.
Berhasilnya sebuah iklan sangat tergantung pada daya tarik atau kemampuannya untuk
menarik calon pembeli.
2. Tujuan periklanan
Menurut Peter & Olson, 2000:181 ada 3 (tiga) tujuan periklanan dalam meningkatkan
penjualan, yaitu:
a. sebagai alat koordinasi,
b. alat untuk membantu pengambilan keputusan,
c. alat evaluasi kesuksesan serta iklan juga ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan
kognisi konsumen-evaluasi,perasaan, pengetahuan, makna kepercayaan, sikap dan
citra yang berkaitan dengan produk dan merek.
3. Penyusunan Iklan
Menurut (Sigit, 1982:51) Iklan sebaiknya disusun dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Para pembeli dan pemakai diwaktu sekarang.
2. Mereka yang memilki potensi sebagai pembeli.
3. Mereka yang memilki kekuasaan memutuskan membeli.
4. Mereka yang menjadi pembeli atau pemakai diwaktu yang akan datang.
5. Mereka yang dapat dipengaruhi orang lain untuk membeli.
6. Pasar Pedagang.
7. Pasar Pesaing.
4. Indikator Iklan
Menurut Kotler dan Keller (2006:245) ada 3 (tiga) indikator dalam iklan, yaitu:
1. Periklanan Untuk Memberi Informasi (Informative)
Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan
tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. Biasanya iklan dengan cara
ini dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk
dengan tujuan membentuk permintaan awal. Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk
yang sebelumnya “tersembunyi” atau masih berupa persepsi dapat diperjelas lewat
iklan. Pada umumnya, iklan yang bersifat informative digunakan untuk merek (brand)
yang siklus hidupnya berada di tahap perkenalan (introduction stage).
2. Periklanan Untuk Membujuk (Persuasive)
Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan,
dan pembelian suatu produk atau jasa. Jenis iklan ini dilakukan dalam tahap kompetitif.
Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif produk tertentu. Dalam hal ini,
perusahaan melakukan persuasi secara tidak langsung dengan memberikan informasi
tentang kelebihan produk yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan
pembelian. Pada umumnya, periklanan yang bersifat membujuk digunakan untuk merek
yang siklus kehidupannya pada taraf pertumbuhan (growth stage).
3. Periklanan Untuk Mengingatkan (Reminding)
Jenis iklan ini dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa
kembali. Iklan ini sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan jenis
ini adalah iklan penguat (reinforcement advertising) yang bertujuan untuk meyakinkan
pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan tindakan pembelian yang tepat.
Umumnya, iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merek.
B. Konsep Pemasaran
Menurut American Marketing Association dalam Kotler (2010) adalah suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai pada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Kotler (2010) mengemukakan beberapa konsep inti dari pemasaran, antara lain :
1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan.
2. Pasar Sasaran, Positioning, dan Segmentasi
3. Penawaran dan Merek
4. Saluran Pemasaran
C. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pembeli dan penjual,
merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran
serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua
pihak untuk berbuat lebih baik (Basu Swastha 2007:234).
Bauran komunikasi pemasaran atau juga disebut bauran promosi terdiri atas lima cara
komunikasi utama (Kotler, 2010):
1.
Periklanan : Semua bentuk menyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan : Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau memberi suatu produk atau jasa.
3. Hubungan masyarakat dan publisitas : Berbagai program untuk mempromosikan dan
melindungi citra perusahaan atau produk individualnnya.
4. Penjualan secara pribadi : Interaksi langsung dengan calon pembeli, melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesan.
5. Pemasaran langsung : Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat
penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung untuk
mendapatkan tanggapan dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
D.Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusul tindakan tersebut (Engel et al.,1995).
Engel et. al (1995) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen:
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
3. Faktor pribadi
4.Faktor psikologis
E. Konsep Minat Beli
1. Pengertian Minat Beli
Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan
mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian
pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu alternatif yang paling disukainya
atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari
oleh bermacam pertimbangan.
Menurut Keller (1998), minat beli adalah seberapa besar keinginan konsumen
membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah
dari satu merek ke merek lainnya. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar
dibandingkan pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya
semakin tinggi.
2. Faktor-faktor Minat Beli
Faktor-faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler,2005) yaitu:
a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai
seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain
terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain.
b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah
pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari
pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli
suatu barang atau tidak.
3. Tahapan Minat Beli
Menurut Bearman (2001) yang ditulis dan diadaptasi oleh Samuel Wijaya (2008:3554), tumbuhnya minat beli seseorang diakibatkan oleh unsur-unsur yang terdiri dari
tiga tahapan:
a. Rangsangan merupakan suatu syarat ditujukan untuk mendorong atau
menyebabkan seseorang bertindak.
b. Kesadaran merupakan sesuatu yang memasuki pemikiran seseorang dan
dipengaruhi oleh produk dan jasa itu sendiri.
c. Pencarian informasi intern yang bersumber dari pribadi konsumen itu sendiri
dalam memilih produk ataupun jasa yang dapat memuaskan dirinya, infromasi ekstern
yang diperoleh dari luar konsumen itu, misalnya melalui iklan ataupun sumber sosial
(teman, keluarga, dan kolega).
4. Indikator Minat Beli
Lucas dan Britt 2003, dalam Natalia (2008) mengatakan bahwa indikator dalam minat
beli adalah :
a. Ketertarikan (interest) yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan
perasaan senang.
b. Keinginan (desire) ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin memiliki.
c. Keyakinan (confliction) ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri individu
terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk yang akan dibeli.
F. Kerangka Pikir
Shampoo Pantene
Iklan Televisi (X)
 Informative (Memberi
informasi)
 Persuasive (Membujuk)
 Reminding
(Mengingatkan)
(Kotler dan Keller,
2006: 245)
Analisis Regresi Linear
Sederhana
Minat Beli (Y)
 Interest
(Ketertarikan)
 Desire (Keinginan)
 Confiction
(Keyakinan)
Lucas dan Britt
(2003) dalam
Natalia (2008)
Kesimpulan dan Saran
G. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan peneltitian ini yang dapat
diambil sebagai bahan acuan utama dan pembanding sebagai berikut:
1. Dhita Primajaya (2008) yang berjudul Pengaruh Iklan Telkomsel di Televisi Swasta
terhadap Keputusan pembelian dan Loyalitas merek pada Mahasiswi S1 Reguler
Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh langsung antara isi iklan, struktur iklan dan format iklan terhadap keputusan
pembelian dan Loyalitas merek.
2. Riska Septi Syahyuni (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Notebook Merek Acer (Studi Pada Mahasiswi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo) dengan tujuan penelitian untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli Notebook
Merek Acer yang mendapatkan hasil bahwa Kualitas Produk yang diamati melalui
Performance, Reability, Feature, Durability, Conformance, Serviceability, Asthetic,
Perceived berpengaruh signifikan Terhadap Minat Beli Notebook Merek Acer.
H. Hipotesis
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka dan kerangka konsep, maka hipotesis
penelitian adalah diduga Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Beli Konsumen pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Halu Oleo baik secara parsial maupun secara simultan.
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo
yang beralamat di Kampus Hijau Bumi Tridharma, Anduonohu, Kendari, Sulawesi
Tenggara.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang pernah membeli dan
menggunakan Shampoo Pantene di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo
angkatan 2012, 2013 dan 2014.
sebanyak 55 orang.
2. Sampel
Teknik penarikan sampel menggunakan Accidental sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan kebutuhan, siapa saja yang kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.
C. Jenis dan Sumber Data
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah Data primer dan Data sekunder sedangkan Sumber Data
dikumpulkan melalui survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden untuk
diisi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diolah adalah data hasil wawancara pada daftar pernyataan (kuesioner).
Data ditabulasi dan selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan teknis (editing), dan
terakhir dilakukan interpretasi data.
E. Skala Pengukuran Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Skala yang berisi lima
tingkatan jawaban yang merupakan skala jenis ordinal sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) = 5
2. Setuju (S) = 4
3. Netral (N) = 3
4. Tidak Setuju (TS) = 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
sederhana. Regresi linear sederhana berguna dilakukan terhadap model satu variabel
bebas, untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah minat beli konsumen pada produk Shampoo Pantene,
sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah iklan televisi.
G. Pengujian Hipotesis
1. Uji Secara Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Independent
terhadap Variabel Dependent. Apakah Variabel X (Iklan Shampoo Pantene) secara
parsial benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (Minat Beli Konsumen).Koefisien
regresi secara parsial (individu), digunakan uji statistik dengan α = 0,05. Jika t hitung > t
tabel maka variabel bebas (individu = X1) secara signifikan mempengaruhi variabel
terikat pada tingkat keberartian 5%.
2. Uji Secara Simultan
Uji ini delakukan edngan membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F
tabel dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai F hitung lebih besar
dari F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Selain itu dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai
probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 5%), maka variabael
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan
jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak
berpengarh terhadap variabel dependen.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Iklan (X)
Berdasarkan identifikasi variabel, maka akan dijelaskan definisi operasional variabel
yang akan diteliti.
a. Informative yaitu menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk
Shampoo Pantene dari segi guna dan manfaat untuk rambut.
b. Persuasive yaitu membujuk seorang konsumen sehingga yakin akan pembelian
produk Shampoo Pantene.
c. Reminding yaitu mengingatkan konsumen akan Shampoo Pantene di iklan televisi
sehingga merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
2. Variabel Minat Beli Konsumen (Y)
Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan
mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian
pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu alternatif yang paling disukainya
atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari
oleh bermacam pertimbangan.Yang dimaksud dengan minat beli pada penelitian ini
adalah perilaku rasa percaya diri yang kuat pada diri konsumen yang merupakan
keyakinan bahwa keputusan atas pembelian Shampoo Pantene adalah benar.
a. Ketertarikan (Interest) yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan
senang terhadap produk Shampoo Pantene.
b. Keinginan (Desire) ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin memiliki
produk Shampoo Pantene.
c. Keyakinan (Confiction) ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri individu
terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk Shampoo Pantene yang
akan dibeli.
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo Kendari
1. Profil Singkat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo Kendari
Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) adalah bentuk pengembangan dari Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (FISIP UHO) diresmikan dari
embrio (swasta) bersama dengan 3 fakultas lain pada saat itu menggunakan akronim
UNHALU yang diresmikan menjadi Universitas Negeri, sebagaimana tertuang dalam
Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor : 37 Tahun 1981. Pada awal berdirinya tahun
1981, FISIP UNHALU terdiri dari 1 (satu) jurusan, yakni Jurusan “Ilmu Administrasi”
dengan Program Studi “Administrasi Negara”.Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Halu Oleo saat ini baru memiliki 2 (dua) jurusan, yaitu Jurusan Ilmu Administrasi
Negara dan Ilmu Administrasi Bisnis. Sebagai data dan informasi, perkembangan
jurusan pada saat berada di FISIP UNHALU, dapat diuraikan secara ringkas bahwa
Jurusan Ilmu Administrasi dengan Program Studi Administrasi Negara merupakan
satu-satunya jurusan yang ada pada saat FISIP dibuka tahun 1981. Kemudian pada
tahun 2011 di Jurusan Ilmu Administrasi Negara membuka konsentrasi Program Studi
Adminsitrasi Bisnis.
2. Karakteristik Responden
Peneliti menetapkan 55 responden dengan diberikan daftar pernyataan yang
terdiri dari 3 item pernyataan pada setiap sub-variabel.
a. Karakteristik Responden Usia
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini terdapat 13 responden atau 23,64% yang berusia 19
tahun, 17 responden atau 30,91% yang berusia 20 tahun dan 25 responden atau
45,45% yang berusia diatas 21 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswi yang
berumur ≥21 tahun merupakan yang terbanyak melakukan minat beli Shampoo
Pantene. Hal ini karena sebagian besar mahasiswi pada umur tersebut masih sangat
aktif kuliah dan sangat membutuhkan perawatan rambut yang mendukung aktivitas
kesehariannya.
b. Karakteristik Responden Angkatan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini terdapat angkatan 2012 sebanyak 15 responden atau
27,27%, angkatan 2013 sebanyak 28 responden atau 50,91% dan angkatan 2014
sebanyak 12 responden atau 21,82%. Berdasarkan tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa mahasiswi Faklutas Ilmu Administrasi angkatan 2013 memiliki
jumlah yang banyak dalam memakai produk Shampoo Pantene yaitu sebanyak 28
orang atau 50,91%. Hal ini mengindikasikan bahwa produk Shampoo Pantene telah
lama dikenali dan digunakan karena mereka lebih dewasa dan menjaga penampilan
rambutnya.
c. Karakteristik Responden Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa terdapat 18
responden atau 32,73% membeli sebanyak 1 sampai 3 kali produk Shampoo Pantene
selama 3 bulan terakhir, 25 responden lainnya atau 45,45% membeli sebanyak 4
sampai 6 kali, 7 responden atau 12,73% yang membeli produk Shampoo Pantene
sebanyak 7-9 kali dalam 3 bulan terakhir dan terdapat 5 responden atau 9,09% yang
membeli produk Shampoo Pantene sebanyak lebih dari 9 kali dalam 3 bulan terakhir.
d. Frekuensi Melihat Iklan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa terdapat 8
responden atau 14,55% yang melihat iklan produk Shampoo Pantene sebanyak 1
sampai 3 kali selama 3 bulan terakhir, 15 responden lainnya atau 27,27% yang
melihat iklan produk Shampoo Pantene sebanyak 4 sampai 6 kali, 19 responden atau
34,54% yang melihat iklan produk Shampoo Pantene sebanyak 7-9 kali dalam 3 bulan
terakhir dan terdapat 13 responden atau 23,64% yang melihat iklan produk Shampoo
Pantene sebanyak lebih dari 9 kali dalam 3 bulan terakhir.
3. Deskriptif Variabel Penelitian
a. Deskriptif Jawaban Responden Tentang Iklan (X)
Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tanggapan dan penilaian atas iklan
yang dirasakan yang terdiri dari indikator member informasi, membujuk dan
mengingatkan yang dimiliki oleh iklan itu sendiri rata-rata skor sebesar 3,69 dan
termasuk kategori baik.
b. Deskriptif Jawaban Responden Tentang Minat Beli Konsumen (Y)
Diketahui bahwa dari 55 responden dalam memberikan tanggapan dan
penilaian atas minat beli konsumen yang terdiri dari indikator ketertarikan, keinginan
dan keyakinan diperoleh rata-rata sebesar 3,79 dan dikategorikan baik.
B. Analisis Regresi Linear Sederhana
Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa untuk dapat menjawab
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu pengaruh variabel dependen baik
secara simultan maupun secara parsial dilakukan dengan analisis regresi linear
sederhana. Hasil perhitungan analisis linear sederhana dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Variabel
Koefisien Regresi
Thit
Probabilitas
(Beta)
Iklan Shampoo
0.677
6.702
0,000
Pantene (X)
Constanta (a)
13.118
Koefisien Korelasi (R)
0.677
Koefisien determinasi
0,459
(R square)
Standar Error
3.62655
Sumber : lampiran diolah (2016)
Setelah di analisis, maka diperoleh persamaan fungsi sebagai berikut:
Y= a+bX+e
Y= 13.118 +0,677X +3.62655
Berdasarkan analisis diperoleh dari nilai koefisien determinan (R2) sebesar
0,459. Hal ini berarti bahwa 45,9% variabel terikat (Y) dipengaruhi oleh variabel
bebas (X) dan selebihnya 54,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk
dalam model ini. Uji R2 ditujukan untuk mengetahui seberapa besar presentase
variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat dan seberapa besar variabel terikat
dipengaruhi oleh sebab-sebab lainnya.
Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan
antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). hasil analisiis diperoleh nilai
koefisien korelasi (R) sebesar 0,677 dengan tanda positif, menunjukan bahwa
keeratan hubungan antara X terhadap Y adalah kuat.
C. Pengujian Hipotesi Penelitian
1. Nilai F0,05 = 44.914 dengan nilai signifikan sebesar Fsig = 0,000 yang berarti bahwa
(Fsig < 0,005). Maka secara statistika variabel Iklan Shampoo Pantene secara simultan
(bersama) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli Konsumen (Y).
2. Signifikan pengaruh variabel X (Iklan) terhadap Y (minat beli konsumen) diperoleh
nilai t hitung (t0,05 = 6.702) dengan nilai signifikan sebesar tsig = 0,000 yang berarti lebih
kecil dari nilai α = 0,05. Hal ini berarti variabel Brand Image secara individual
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa iklan Shampoo Pantene dengan
menggunakan indikator Informative, Persuasive dan Reminding dengan jumlah responden
sebanyak 55 orang mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo yang
menggunakan produk Shampoo Pantene dan yang pernah melihat iklan Shampoo Pantene
di televisi menunjukkan bahwa Iklan Shampoo Pantene berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli konsumen.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya disarankan dalam meningkatkan minat
beli konsumen sebagai berikut:
1. Perusahaan P&G diharapkan untuk tetap mampu mempertahankan minat beli
konsumen terhadap produk Shampoo Pantene melalui strategi periklanan dengan
mempertahankan faktor Informative, Persuasive dan Reminding serta P&G juga
sebaiknya membuat iklan Shampoo Pantene dengan varian-varian lainnya yang
lebih kreatif dan menarik dari sebelumnya.
2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk meneliti produk-produk lain
serta disarankan untuk menambahkan variabel independen lainnya selain iklan yang
dapat mempengaruhi dependen minat beli.
DAFTAR PUSTAKA
A, Shimp Terence, (2003). “Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu”, Edisi V, Erlangga, Jakarta.
Basu Swastha, (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedelapan. Cetakan Kedelapan.
Penerbit Liberty, Jakarta.
Cannon, Perreault dan Mc Carthy, (2008). “Pemasaran Dasar – Pendekatan Manajerial
Global”, Jilid 1, Edisi 16, Salemba Empat, Jakarta.
Dodd, James,Kent, B Monroe and P Grawel, (1991). “The Evaluating of Price, Perceived
Quality, and Customer Perceptions.
Engel,James F,et.al.,(1995). Consumen Behavior,Alih Bahasa: Budiyanto, Jilid 1 dan 2, Bina
Rupa Aksara, Jakarta.
Frank, Jefkins, (2006). “Periklanan”. Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Iman, (2005). Aplikasi Analisis Multivariete dengsn SPSS,Semarang: BP Undip.
Kotler, Philip & Keller, K.L, (2009). Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga,Jakarta.
Loudon,David Y. and Delia Bitta, Albert J, (1993). Consumer Behavior: Concepts and
Applications,3th.ed., McGraw-Hill Book Company ,New York.
Mowen, Jhon C Minor, (2002) “Consumer Behavior”, Edisi Terjemahan ke 5, Erlangga,
Jakarta.
Oliver,Richard L., (1997). Satisfaction: A Behavior Perspective in the Consumer, McGrawHill: New York.
Peter, J. Paul and Olson C Jerry, (2000). “Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran”. Jilid 2. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiono, (2004). Teknik Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam, Penerbit CV.Alfabeta,
Bandung
Tjiptono, Fandy. (1997). “Strategi Pemasaran”, Edisi 1, Yogyakarta.
Download