pengaruh kemasan, kualitas, merek dan harga terhadap keputusan

advertisement
PENGARUH KEMASAN, KUALITAS, MEREK DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO PANTENE PADA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Windi Yulisa Zulkarnain1
Ulfah2
1
Alumni FE USU Departemen Manajemen
2
Staff Pengajar Departemen Manajemen FE USU
Abstract
This research aims to determine and analyze the influences packaging, quality, branding and
price for purchasing decision of shampoo Pantene on Faculty of Economic University of
North Sumatera’s students.
Sampling technique using a purposive sampling method. With target of 97 population
are Faculty of Economic University of North Sumatera’s students who had purchased and
using shampoo Pantene. This research using data by questionnaire and documentation.
Measured data using Likert scale. Data processing with hypothesis testing using linier
regresion analysis.
The results of this research showed quality and branding have a positive and
significant effect for purchasing decision of shampoo Pantene on Faculty of Economic
University of North Sumatera’s students but packaging and price have a positive but not
significant effect for purchasing decision of shampoo Pantene on Faculty of Economic
University of North Sumatera’s. Rated R sequare = 59,6% mean that relation of variabel
tight enough.
Keywords: Consumer Involvement, Differences inter Brands, Buying Decision
.
A. PENDAHULUAN
Keputusan membeli suatu
produk ada pada diri konsumen karena
pasar menyediakan berbagai pilihan
produk dan merek yang beragam.
Konsumen bebas memilih berbagai
produk
dengan
mengggunakan
berbagai kriteria yang sesuai dengan
kebutuhan. Para pemasar yang
memahami
keinginan
konsumen
memilih
suatu
produk,
memungkinkannya
mempengaruhi
keputusan pembelian dan memiliki
kemampuan yang lebih baik untuk
memenangkan kompetisi pasar.
Persaingan
dalam
memperebutkan konsumen semakin
lama menjadi semakin ketat. Hal ini
terlihat dari semakin banyaknya
alternatif produk yang dapat dipilih
oleh konsumen. Munculnya produkproduk yang inovatif secara terusmenerus dalam waktu yang relatif
singkat menuntut perusahaan untuk
berupaya mengembangkan produkproduknya agar konsumen tertarik
untuk melalukan pembelian terhadap
produk-produk yang mereka tawarkan.
1
Salah satu industri yang
mengalami persaingan ketat saat ini
adalah industri sampo. Sampo sudah
menjadi kebutuhan sehari-hari di
dalam kehidupan manusia, dan pada
saat ini semakin banyak jenis dan
merek sampo yang beredar di pasaran.
Oleh karena itu, konsumen memiliki
kekuatan yang sangat besar dalam
menentukan pilihannya, konsumen
juga akan semakin jeli dan kritis dalam
memilih sampo yang ada. Konsumen
akan menggunakan produk sampo
yang menurut persepsinya terbaik.
Dari sekian banyak merek
sampo yang ada di pasaran, konsumen
biasanya menggunakan faktor-faktor
seperti kemasan, kualitas, merek dan
harga sebagai bahan pertimbangan
dalam
pengambilan
keputusan
pembelian sampo. Kemasan yang
menarik akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan pembelian, hal
ini sejalan dengan teori perilaku
konsumen secara psikologis yang
mengatakan bahwa seorang konsumen
akan melakukan pengamatan terhadap
barang yang akan dibeli dan digunakan
oleh konsumen. Kemasan produk yang
manarik akan mendorong seorang
konsumen
untuk
memberikan
kemudahan bagi konsumen dalam
penggunaan maupun penyimpanan
sehingga konsumen merasa puas.
Desain yang unik, ukuran yang
bermacam-macam, warna, bentuk dan
informasi yang diberikan pada
kemasan akan semakin mempengaruhi
konsumen dalam menentukan pilihan
produk.
Kualitas yang baik juga
merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi perusahaan jika ingin
produknya laku di pasaran. Sehingga
perusahaan akan selalu memberikan
kualitas terbaiknya kepada konsumen
agar konsumen terus melakukan
pembelian terhadap produk yang
mereka tawarkan.
Dalam bisnis yang sangat ketat
merek menduduki peranan besar
terutama dengan penilaian konsumen
terhadap kualitas atau mutu produk,
sehingga merek berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Begitu pula
dengan harga, harga memiliki peranan
yang
sangat
penting
dalam
mempengaruhi
konsumen
dalam
melakukan keputusan pembelian.
Keputusan membeli suatu produk
sepenuhnya ada pada diri konsumen
karena pasar menyediakan berbagai
pilihan produk dan merek yang
beragam. Konsumen bebas memilih
berbagai
produk
dengan
mengggunakan berbagai kriteria yang
sesuai dengan kebutuhan, selera, daya
beli, mutu yang baik, dan harga yang
lebih murah.
Procter & Gamble Indonesia
(P&G) Secara resmi mulai beroperasi
di Indonesia pada tahun 1989.
Walaupun
pesaing
terberatnya
Unilever telah jauh lebih dulu
beroperasi di Indonesia, Namun itu
tidak
membuat
perusahaan
multinasional asal Amerika Serikat ini
panik dalam menghadapi persaingan.
Dengan pengalamannya yang panjang
di berbagai negara, P&G tampak
tenang. Pasar Indonesia tidak langsung
digempurnya dengan 300 merek yang
dikelolanya di seluruh dunia. P&G di
Indonesia tidak membangun merek
dari nol, melainkan cukup memilih
2
mana yang paling cocok untuk
karakteristik pasar Indonesia, salah
satunya adalah Pantene.
Dalam memasarkan sampo
Pantene,
Perusahaan
tidak
menggunakan strategi harga bantingan
untuk merebut pasar. Bahkan, harga
produknya
relatif
lebih
tinggi
dibandingkan produk sejenis dari
produsen
lain.
Perusahaan
mengusahakan harga yang semaksimal
mungkin memberikan value bagi
konsumen. Namun bagi mereka yang
kantongnya pas-pasan, Perusahaan
juga menyediakan sampo Pantene
dalam kemasan sachet dengan harga
yang ekonomis.
maka dirumuskan masalah sebagai
berikut: “Apakah Kemasan, Kualitas,
Merek dan Harga Terhadap keputusan
Pembelian
sampo Pantene Pada
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas Sumatera Utara?”.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui
dan
menganalisis
pengaruh kemasan, kualitas, merek
dan
harga
terhadap
keputusan
pembelian sampo Pantene pada
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
B. Tinjauan Pustaka
Pemasaran
dan
Manajemen
Pemasaran
Definisi mengenai pemasaran
yang dikemukakan oleh Kotler dan
Amstrong (2008:6) adalah suatu proses
manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan,
menawarkan,
dan
mempertukarkan sesuatu yang bernilai
satu sama lain. Pengertian tersebut
bertumpu pada konsep pokok tentang
kebutuhan, keinginan dan permintaan,
produk, nilai, pertukaran dan transaksi
pasar, pemasaran dan pemasar.
Sunarto (2003:12) mengartikan
manajemen
pemasaran
sebagai
analisis, perencanaan, implementasi,
dan pengendalian dari programprogram yang dirancang untuk
menciptakan,
membangun
dan
memelihara
pertukaran
yang
menguntungkan
dengan
pembeli
sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Cara ini lumayan berhasil,
hanya dalam waktu satu dasawarsa,
sampo Pantene menjelma menjadi
pesaing utama sampo Sunsilk. Kini
Pantene merupakan merek yang
menjadi salah satu penguasa pasar dan
pemimpin
pasar
di
Indonesia.
(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct
=j&q=pantenependatangbaruyang&source=web, pada 20 September
2012).
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan
sebelumnya,
maka
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh
Kemasan, Kualitas, Merek dan
Harga
Terhadap
keputusan
Pembelian sampo Pantene Pada
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas Sumatera Utara”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dikemukakan sebelumnya,
3
hal yang perlu mendapat perhatian
utama dari perusahaan atau produsen,
mengingat kualitas dari suatu produk
berkaitan erat dengan masalah
keputusan suatu konsumen yang
merupakan tujuan dari kegiatan
pemasasran
yang
dilakukan
perusahaan.
3. Merek
Merek (brand) telah menjadi
elemen penting yang berkontribusi
terhadap kesuksesan sebuah organisasi
pemasaran, baik perusahaan bisnis
maupun nirlaba, manufaktur maupun
penyedia jasa, dan organisasi lokal
maupun global. Menurut UU Merek
No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1
merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam perdagangan barang
atau jasa. (Tjiptono, 2005: 2)
4. Harga
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:345) harga didefinisikan secara
sempit adalah jumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau
jasa. Secara luas didefenisikan sebagai
sejumlah uang yang dibebankan atas
suatu produk atau jasa, atau jumlah
dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk jasa tersebut.
Dari
defenisi
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa untuk memiliki
atau memperoleh manfaat dari suatu
produk
atau
jasa,
konsumen/
pelanggan dibebankan sejumlah uang
untuk ditukarkan.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat
alat pemasaran taktis dan terkontrol
yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan
pasar sasaran. Bauran pemasaran
terdiri atas segala sesuatu yang dapat
dilakukan
perusahaan
untuk
mempengaruhi permintaan produknya.
Kemungkinan
itu
dapat
dikelompokkan
menjadi
empat
kelompok, yaitu: product, price, place
dan promotion. (Sunarto, 2003:42)
Produk
Produk menurut Kotler dan
Amstrong (2008:266) adalah segala
sesuatu yang ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan
dan
yang
dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen
1. Kemasan
Kemasan menurut Koler dan
Amstrong (2008:275) adalah aktivitas
merancang dan memproduksi wadah
atau pembungkus suatu produk.
Bungkus atau kemasan yang menarik
akan memberikan nilai plus pada
konsumen yang sedang membedakan
beberapa produk yang bentuk dan
mutunya hampir sama. Perbedaan
tersebut akan terlihat dari label yang
biasanya dalam kemasan produk.
2. Kualitas
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:272)
kualitas
adalah
karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya
untuk
memuaskan
kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau
diimplikasikan. Kualitas merupakan
4
Yogyakarta. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kemasan, merek
dan harga berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen pengguna sampo
Clear
di
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
5. Keputusan Pembelian
Proses
pembelian
secara
spesifik terdiri dari urutan kejadian
berikut:
pengenalan
masalah,
pencarian
informasi,
evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku pasca pembelian. Tugas
pemasar adalah memahami perilaku
pembeli pada tiap-tiap tahap dan
pengaruh apa yang bekerja pada tahaptahap itu. (Setiadi, 2003: 16).
C. Metode Penelitian
Secara eksplanasi (penjelasan)
penelitian dapat dikaji menurut
tingkatannya didasarkan kepada tujuan
dan obyek-obyeknya : yaitu ada yang
bertujuan
untuk
mempelajari,
mendeskripsikan,
mendeteksi
(mengungkapkan), dan ada pula yang
menyelidiki hubungan kausalitas,
(Ginting dan Situmorang, 2008:57).
Berdasarkan tingkat eksplanasi, maka
penelitian ini adalah penelitian
asosiatif, yakni penelitian yang
menghubungkan dua variabel atau
lebih.
Penelitian Terdahulu
Very C.N.R (2011) melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh
kemasan, harga dan kualitas terhadap
keputusan pembelian minuman Frestea
pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kemasan, harga
dan kualitas terhadap keputusan
pembelian minuman Frestea. Hasil
dari analisis data dengan metode
analisis Regresi Linier Berganda
menunjukkan bahwa kemasan (X1),
kualitas (X2), dan harga (X3)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
minuman Freastea pada mahasiswa S1
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Sumatera Utara.
Bagas
Dirgantara
(2011)
melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh kemasan, merek dan harga
terhadap loyalitas konsumen (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Pengguna
Sampo Clear Universitas Negeri
Yogyakarta)”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
kemasan, merek dan harga terhadap
loyalitas konsumen pengguna sampo
Clear pada Universitas Negeri
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabelvariabel yang akan diteliti adalah :
Variabel Bebas (X) yaitu
variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variabel lain. Adapun variabel
bebas penelitian ini adalah:
a. Kemasan (X1), yaitu seluruh
bungkus atau kemasan produk
sampo Pantene seperti desain,
ukuran, dan sebagainya .
b. Kualitas (X2), yaitu karakteristik
produk sampo Pantene yang
bergantung pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan.
c. Merek (X3), yaitu, nama, istilah,
simbol rancangan atau kombinasi
hal-hal
tersebut,
yang
dimaksudkan
untuk
5
mengidentifikasi produk sampo
Pantene.
d. Harga (X4), yaitu sejumlah uang
yang harus dikeluarkan oleh untuk
mendapatkan
manfaat
atas
penggunaan
produk
sampo
Pantene.
Variabel Terikat (Y) yaitu
variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain. Pada penelitian ini yang
menjadi variabel terikat (Y) adalah
keputusan pembelian, yaitu merupakan
suatu kegiatan dimana individu secara
langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang yang
ditawarkan yaitu sampo Pantene.
3.8 Teknik Analisis Data
Metode
analisis
yang
digunakan adalah metode analisis
deskriptif dan metode analisis linear
berganda sebagai berikut:
3.8.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif
adalah suatu metode analisis dimana
data
yang
dikumpulkan,
diklasifikasikan,
dianalisis,
dan
diinterpretasikan
secara
objektif
sehingga memberikan informasi dan
gambaran mengenai topik yang
dibahas.
3.8.2 Metode Analisis Statistik
Penelitian ini menggunakan
analisis statistik yaitu analisis regresi
linear berganda digunakan untuk
mengetahui
pengaruh
kemasan,
kualitas, merek dan harga terhadap
keputusan pembelian sampo Pantene
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitasa Sumatera Utara. Adapun
persamaan regresi yang digunakan,
yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
3.6 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah 97 mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara
yang
pernah
membeli
dan
menggunakan sampo Pantene. Metode
pengambilan sampel yang digunakan
adalah metode Purposive Sampling,
yaitu metode pengambilan sampel
yang dilakukan dengan menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai
kriteria
tertentu
(Ginting
dan
Situmorang, 2008:141).
Keterangan:
Y
= Keputusan Pembelian sampo
Pantene
a
= Konstanta
bl- b4 = Koefisien regresi berganda
X1 = Kemasan
X2 = Kualitas
X3 = Merek
X4 = Harga
e = Standar error
3.7 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan 2
jenis data, yaitu : data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh
dengan memberikan kuisioner dan data
sekunder diperoleh dari sumbersumber lain yang diolah seperti buku,
dokumen, jurnal dan data internet yang
mendukung penelitian ini.
6
kualitas,
merek dan harga
D. Hasil Penelitian dan
terhadap keputusan pembelian.
Pembahasan
b.Ha: b1≠b2≠b3≠b4≠0, artinya terdapat
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji- F)
Bentuk pengujiannya adalah:
pengaruh yang signifikan secara
bersamaan dari kemasan, kualitas,
a. H0: b1= = =b4=0, artinya tidak
merek dan harga terhadap
terdapat pengaruh yang signifikan
keputusan pembelian
secara bersamaan dari kemasan,
Tabel 4.12
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
122.643
4
30.661
Residual
223.027
92
2.424
Total
345.670
96
F
12.648
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), harga, kemasan, kualitas, merek
b. Dependent Variable: keputusan
Sumber : Hasil olahan SPSS 17,
2012
Berdasarkan hasil SPSS diperoleh
nilai sig 0.00 (lebih kecil dari 0.05),
sehingga
dapat
dinyatakan
H0
diterima(Ha ditolak), artinya secara
bersamaan variabel-variabel bebas
yaitu kemasan, kualitas, merek dan
harga
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat
yaitu keputusan pembelian.
Maka hasil pengujian menurut
tabel adalah sebagai berikut:
n = jumlah sampel = 97
k = jumlah seluruh variabel = 5
= derajat pembilang = k-1 = 4
= derajat penyebut = n-k = 92
Pada tingkat signifikansi (α)= 0.05
diperoleh Ftabel = 2,45
Fhitung > Ftabel = 13,485 > 2,45
Ha
diterima. Artinya secara serempak
variabel kemasan, kualitas, merek dan
harga
berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah setiap variabel
bebas secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat:
Bentuk pengujiannya adalah:
H0:b1= = =b4=0,
artinya
tidak
terdapat pengaruh yang signifikan
secara parsial antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Ha: b1≠b2 ≠b3≠b4≠0, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan secara
parsial antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Dengan menggunakan tingkat
signifikan (α) 5%, jika nilai sig. > 0,05
H0 diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan variabel
bebas terhadap variabel terikat.
Sebaliknya jika sig. < 0,05 Ha
diterima, artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Nilai t hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai
7
ttabel.
Kriteria
pengambilan
keputusannya yaitu:
1. H0 diterima jika ttabel < thitung < ttabel
pada α = 5%
2. Ha diterima jika thitung > ttabel dan
thitung < ttabel pada α = 5%
Tabel 4.13
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
.956
2.510
kemasan
.191
.123
kualitas
merek
.544
.266
.139
.131
harga
.122
.124
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
.381
.704
.154
1.551
.124
.367
.204
3.908
2.029
.000
.045
.084
.982
.329
a. Dependent Variable: keputusan
Sumber: Hasil olahan SPSS 17 2012
Pada Tabel 4.13 diatas dapat
dilihat hasil uji signifikansi parsial
masing-masing
variabel
sebagai
berikut:
1. Variabel Kemasan
Nilai t hitung variabel kemasan
adalah 1,551 dan nilai t tabel
sebesar 1,986 maka t hitu ng < t tabel
(1,551<1,986) sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
variabel kemasan berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan
(0,124>0.05) terhadap keputusan
pembelian sampo Pantene pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas
Sumatera
Utara
Medan. Artinya jika variabel
kemasan
ditingkatkan
maka
keputusan pembelian tidak akan
bertambah.
2. Variabel Kualitas
Nilai t hitu ng variabel kualitas
adalah 3,908 dan nilai t tabel
sebesar 1,986 maka t hitu ng > t tabel
(3,908>1,986) sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
variabel kualitas berpengaruh
positif
dan
signifikan
(0,000<0.05) terhadap keputusan
pembelian sampo Pantene pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas
Sumatera
Utara
Medan. Artinya, jika variabel
kualitas
ditingkatkan,
maka
keputusan pembelian (Y) akan
meningkat. Variabel kualitas
mempunyai nilai terbesar diantara
variabel lain yang mempengaruhi
keputusan
pembelian
sampo
Pantene, sehingga dapat dikatakan
bahwa
variabel
kualitas
merupakan variabel yang dominan
dalam mempertahankan keputusan
8
pembelian sampo Pantene pada
Fakultas ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan.
3. Variabel Merek
Nilai t hitu ng variabel merek adalah
2,029 dan nilai t tabel sebesar 1,986
maka t hitu ng > t tabel (2,029>1,986)
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa secara parsial variabel
merek berpengaruh positif dan
signifikan (0,045<0.05) terhadap
keputusan
pembelian
sampo
Pantene pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera
Utara Medan. Artinya, jika
variabel Merek ditingkatkan,
maka keputusan pembelian akan
meningkat.
4.
Variabel Harga
Nilai t hitung variabel harga adalah
0,982 dan nilai t tabel sebesar 1,986
maka t hitu ng < t tabel (0,982<1,986)
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa secara parsial variabel
harga berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan (0,329>0.05)
terhadap keputusan pembelian
sampo Pantene pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan. Artinya
jika variabel harga ditingkatkan
maka keputusan pembelian tidak
akan bertambah.
3. Koefisien Determinasi (Uji Goodeness of Fit)
Tabel 3.14
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.596a
Adjusted R Square
.355
.227
Std. Error of the
Estimate
1.55699
a. Predictors: (Constant), harga, kemasan, kualitas, merek
b. Dependent Variable: keputusan
Berdasarkan Tabel dapat dilihat
bahwa nilai R sebesar 0,596 atau
59,6% yang berarti bahwa hubungan
antara kemasan, kualitas, merek dan
harga terhadap keputusan pembelian
adalah cukup erat. Pada Tabel telah
ditunjukkan nilai R Square dalam
penelitian ini yaitu sebesar 0,355 yang
berarti 35,5% variabel Keputusan
Pembelian dapat dijelaskan oleh
Kemasan, Kualitas, Merek dan Harga.
Sedangkan sisanya 67,3% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti
oleh penelitian ini.
Standard Error of Estimated
artinya mengukur variabel dari nilai
yang diprediksi. Standard Error of
Estimated disebut juga standar deviasi.
Standard Error of Estimated dalam
penelitian ini adalah 1,55699. Semakin
kecil standar deviasi berarti model
semakin baik.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
data
yang
diperoleh baik dari data primer
ataupun sekunder dan dari hasil
penelitian yang telah dilakukuan, maka
dapat ditarik kesimpulan:
1. Berdasarkan hasil uji signifikansi
simultan (Uji-F) menunjukkan
9
bahwa
pengaruh variabel
independen,
yaitu:
kemasan,
kualitas, merek dan harga secara
bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel
keputusan
pembelian
sampo
Pantene pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
2. Hasil uji secara parsial (Uji-t)
diperoleh hasil bahwa variabel
kemasan dan variabel harga
berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap keputusan
pembelian. Sedangkan variabel
kualitas dan variabel merek
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Variabel
yang
dominan
mempengaruhi
keputusan
pembelian adalah variabel kualitas
dan variabel merek.
3. Berdasarkan pengujian koefisien
determinasi nilai R sebesar 0,596
berarti hubungan antara variabel
kemasan, kualitas, merek dan
harga sebesar 59,6%. Artinya
hubungannya cukup erat.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian
ini, penulis memberikan saran atau
masukan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kemasan berpengaruh
tetapi tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian. Dengan
demikian Procter & Gamble
(P&G) harus terus melakukan
inovasi-inovasi
baru
dalam
pengemasan dengan menciptakan
kemasan
yang
dapat
mencerminkan
kualitas
dan
manfaat dari sampo Pantene.
2.
3.
4.
5.
10
Sehingga hanya dengan melihat
saja konsumen bisa mengetahui
maksud dari kemasan tersebut.
Dari hasil penelitian, variabel
kualitas adalah variabel yang
paling berpengaruh dominan
terhadap keputusan pembelian
sampo Pantene, oleh karena itu
Procter & Gamble (P&G) harus
tetap mempertahankan kualitas
dan mutu terbaik yang telah
mereka
berikan.
Sehingga
konsumen tetap percaya dan akan
terus
menggunakan
sampo
Pantene.
Dari hasil penelitian, variabel
merek juga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan
pembelian sampo Pantene. Oleh
karena itu Procter & Gamble
(P&G) perlu mempertahankan dan
menjaga citra merek yang sudah
mereka bangun selama ini dan
harus terus memberikan pelayanan
yang terbaik kepada konsumen
agar citra merek sampo Pantene
semakin baik.
Dari hasil penelitian, variabel
harga berpengaruh positif tetapi
tidak
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
sampo
Pantene. Oleh karena itu Procter
&
Gamble
(P&G)
perlu
memberikan
harga
yang
terjangkau dan sesuai dengan
kualitas yang diberikan oleh
sampo
Pantene.
Sehingga
konsumen akan tetap melakukan
keputusan pembelian terhadap
sampo Pantene.
Bagi
peneliti
selanjutnya
diharapkan
dapat
lebih
menyempurnakan penelitian ini
misalnya dengan menambahkan
variabel-variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Bisnis. Cetakan kesembilan.
Bandung: Alfabeta.
Sunarto
2003,
Prinsip-Prinsip
Pemasaran,
Amus,
Yogyakarta
Supramono dan Haryanto, Jony
Octavian.
2003.
Desain
Proposal Penelitian: Studi
Pemasaran. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Tjiptono,
Fandy.
2005.
Brand
Management and Strategy.
Yogyakarta: Andy
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Angipora, P. Marius. 1999. DasarDasar Pemasaran. PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Anoraga, Wien’s. 2000. Kamus Istilah
Ekonomi, Jakarta: Rajawali
Pers.
Ginting, Paham dan Syafirzal Helmi
Situmorang, 2008, Filsafat
Ilmu dan Metode Riset. USU
Press, Medan
Kotler, Amstrong, 2008, PrinsipPrinsip Pemasaran, edisi
keduabelas,
Erlangga
:
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode
Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.
Lamb, Charles W. Joseph F Hair dan
Carl Mc Daniel. 2001.,
Pemasaran Buku 1, Salemba
Empat, Yogyakarta
Rangkuti, Freddy, 2004, The Power of
Brands : Teknik Mengelola
Brand Equity dan Strategi
Pengembangan
Merek,
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Setiadi, J. Nugroho. 2003. Perilaku
Konsumen dalam Konsep dan
Implikasi
untuk Strategi
Penelitian dan Pemasaran.
Jakarta: Prenada Media.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan
Muslich Lufti, 2012, Analisis
Data untuk Riset Manajemen
dan Bisnis, USU Press: Medan.
KARYA ILMIAH
C.N.R,
Very.
2011.
Pengaruh
kemasan, harga dan kualitas
terhadap keputusan pembelian
minuman
Frestea
pada
mahasiswa
S1
Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera
Utara. Skripsi. Universitas
Sumatera
Utara:
Fakultas
Ekonomi.
Dirgantara, Bagas. 2011. Pengaruh
kemasan, merek dan harga
terhadap loyalitas konsumen
(Studi Kasus Pada Mahasiswa
Pengguna
Sampo
Clear
Universitas
Negeri
Yogyakarta).
Skripsi.
Universitas
Negeri
Yogyakarta:
Fakultas
Ekonomi.
Ishadi, Indi Djastuti. 2012. Analisis
pengaruh
ketidakpuasan
konsumen, iklan pesaaing dan
perilaku
mencari
variasi
terhadap perilaku perpindahan
merek pada konsumen sampo
Sunsilk. Diponegoro, “Jurnal
of Management” Volume 1.
11
Nomor 2. Tahun
Halaman 342-351.
2012.
PUBLIKASI ELEKTRONIK
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=
j&q=pantenependatangbaruyang
&source=web,
pada
20
September 2012
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/djom
http://www.wikipedia.com
http://www.panteneindonesia.com
12
Download