Apakah rasio likuiditas (current ratio

advertisement
eJournal Administrasi Adbisnis, 4 (1) 2016: 184-197
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2016
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen
(DPR) Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Besar Barang
Produksi yang terdaftar di BEI
Hamdayani1
Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode penelitian
deskriptif kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau hubungan
variabel bebas (X) yaitu Rasio Likuiditas (Current Ratio) terhadap variabel
tergantung (Y) yaitu Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) Perusahaan Sub
Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi yang terdaftar di BEI. Hasil uji t
menunjukkan bahwa current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap
dividend pay out ratio (DPR) pada perusahaan sub sektor perdagangan besar
barang industri yang tercatat di BEI.
Pendahuluan
Setiap perusahaan akan mengalokasikan perolehan labanya pada dua
komponen yaitu dividen dan laba ditahan. Dividen merupakan bagian dari
laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai,
sedangkan laba ditahan (retained earning) adalah bagian dari laba yang
tersedia bagi para pemegang saham biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk
diinvestasikan kembali (reinvestment) dengan tujuan untuk mengejar
pertumbuhan perusahaan.
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan
terutama untuk menentukan besarnya laba yang dibagikan dalam bentuk dividen.
Kebijakan dividen mempunyai arti penting bagi perusahaan, karena kebijakan
keuangan ini berpengaruh pada sikap atau reaksi investor, dimana jika perusahaan
melakukan pemotongan dividen dapat dipandang negatif oleh para investor,
karena seringkali dikaitkan dengan kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan.
Selain itu, kebijakan keuangan ini berdampak pada program pendanaan dan
anggaran modal perusahaan yang berkaitan dengan sumber pembiayaan
(financing) perusahaan. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba
sebagai dividen maka akan mengurangi total sumber dana intern atau
internal financing. Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba
yang diperoleh, maka kemampuan pemenuhan kebutuhan dana dari sumber dana
intern akan semakin besar dan hal ini akan menjadikan posisi financial dari
perusahaan yang bersangkutan semakin kuat karena ketergantungan kepada sumber
dana ekstern menjadi semakin kecil.
Disamping itu, kebijakan dividen juga penting karena dapat berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dimasa yang akan datang. Peningkatan nilai
perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan. Pembayaran dividen yang lebih
1
Mahasiswa Program Studi S1 Administrasi bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Ilmu
Politik, Universitas Mulawarman. Email : [email protected]
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) (Hamdayani)
besar cenderung akan meningkatkan harga saham, yang berarti meningkatnya
nilai perusahaan, tetapi pembayaran dividen yang semakin besar akan
mengakibatkan semakin berkurangnya sisa dana yang tersedia untuk investasi
dan hal ini akan menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan yang pada akhirnya
akan menurunkan harga saham. Berdasarkan hal tersebut nampak bahwa kebijakan
dividen menimbulkan dua efek yang saling bertentangan.
Kebijakan dividen melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan saling
bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya dan
kepentingan perusahaan dengan saldo labanya. Setiap perusahaan selalu ingin
tumbuh, sehingga laba ditahan menjadi sangat berarti bagi pemenuhan kebutuhan
dana intern, sementara di pihak lain perusahaan juga ingin tetap dapat
membayarkan dividen kepada pemegang saham demi tercapainya peningkatan
nilai perusahaan melalui peningkatan harga saham perusahaan. Semakin besar
tingkat dividen yang dibayarkan, berarti semakin kecil saldo laba yang ditahan
dan sebagai akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan. Jika
perusahaan ingin menahan sebagian besar dari pendapatan agar tetap didalam
perusahaan, berarti jumlah yang tersedia untuk membayar dividen semakin kecil.
Selain itu, kepentingan kreditur juga dapat mempengaruhi besarnya
dividen kas yang dibayarkan. Hutang yang meningkat akan mempengaruhi
besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk
dividen yang diterima karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada
pembagian dividen. Oleh karena itu, manajemen harus memperhatikan
kesejahteraan para pemegang saham, selain harus menjaga pertumbuhan
perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam menentukan
kebijakan dividen. Oleh karenanya, dalam menentukan kebijakan dividen
perusahaan juga harus memperhatikan likuiditas perusahaan sebelum
membagikan dividen sahamnya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai tempat transaksi perdagangan saham
dari berbagai jenis perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia,
mengelompokkan perusahaan-perusahaan tersebut dalam beberapa sektor sesuai
dengan klasifikasi industrinya. Salah satu sektor tersebut adalah sektor
perdangangan, jasa dan investasi, dimana di dalamnya terdiri dari bebrapa subsektor, salah satunya adalah sub-sektor perdagangan besar barang produksi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tesebut diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah : Apakah rasio likuiditas (current ratio)
berpengaruh terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) perusahaan sub
sektor perdagangan besar barang produksi yang terdaftar di BEI ?.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang disebutkan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas (current ratio)
terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) perusahaan sub sektor
perdagangan besar barang produksi yang terdaftar di BEI.
185
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 184-197
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dengan
bidang kajian yang sama sebagai suatu acuan dan menambah pengetahuan tentang
pengaruh rasio likuiditas (current ratio) terhadap kebijakan dividen (dividend
payout ratio) perusahaan pada umumnya, dan perusahaan sub sektor perdagangan
besar barang produksi.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dan bahan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi
perusahaan pada sub sektor perdagangan besar barang produksi dalam
menentukan kebijakan dividen-nya, maupun bagi para investor saham BEI dalam
mengambil keputusan investasi saham pada sub sektor perdagangan besar barang
produksi di BEI.
Kerangka Dasar Teori
Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (2010:17), laporan keuangan merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para
pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga digunakan untuk
memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pijak diluar
perusahaan.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:01),
laporan keuangan diartikan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara,
misalnya sebagai arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Adapun tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian
besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian masa lalu.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan
kepadanya.
186
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) (Hamdayani)
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Horne dalam Sawir (2003:6) untuk menilai kondisi keuangan
dan prestasi perusahaan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang
sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungan dua data
keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari
macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang
kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan
berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data
keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.
Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan
menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan
tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk
memperkuat modal perusahaan (Fahmi, 2012:55).
Saham
Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham
adalah yang pali dikenal di kalangan masyarakat. Secara sederhana saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan (Widoatmodjo, 2012:55).
Lebih lanjut Pike (1983) dalam Widoatmodjo (2012:55) menyatakan
bahwa selembar saham adalah selembar kertas yang menenrangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu perusahaan
yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang
tertera pada saham.
Dividen
Basri (1995: 237) menyatakan bahwa dividen adalah pembagian laba
yang diperoleh oleh perusahaan emiten. Dividen diputuskan dalam RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham) untuk menentukan besarnya porsi laba yang akan
dibagikan dan yang akan ditahan sebagai retained earning. Besar kecilnya jumlah
yang dibagi sebagai dividen dan yang ditahan tergantung pada kondisi perusahaan
pada waktu tertentu.
Menurut Baridwan (2000 : 434), dividen adalah pembagian kepada
pemegang saham yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki.
Selanjutnya Dyckman, et al. (2001: 439) menjelaskan bahwa dividen merupakan
distribusi laba kepada pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham
perusahaan penerbit.
Kebijakan Dividen
Menurut Sartono (1998: 369) kebijakan dividen adalah keputusan apakah
laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi
dimasa mendatang.
Menurut Riyanto (1995: 265) kebijakan dividen bersangkutan dengan
penentuan pendapatan (earning) yaitu antara pendapatan untuk dibayarkan kepada
187
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 184-197
pemegang saham sebagai dividen dengan yang digunakan dalam perusahaan yang
berarti pendapatan tersebut harus ditahan dalam perusahaan.
Hipotesis
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
penulis mengungkapkan hipotesis sebagai berikut : ”Diduga terdapat pengaruh
Rasio Likuiditas (Current Ratio) terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Pay Out
Ratio) pada perusahaan sub sektor perdagangan besar barang indsustri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”
Definisi Konsepsional
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka dapat disampaiakan definisi
konsepsional sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan
perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham
perusahaan (Hanafi dan Halim, 2007:76).
b. Current Ratio (Rasio Lancar) merupakan perbandingan antara aktiva lancar
dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan
untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendek. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar
menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva
lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya (Hanafi dan Halim, 2007:76).
c. Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh oleh perusahaan emiten.
Dividen diputuskan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) untuk
menentukan besarnya porsi laba yang akan dibagikan dan yang akan ditahan
sebagai retained earning. Besar kecilnya jumlah yang dibagi sebagai dividen
dan yang ditahan tergantung pada kondisi perusahaan pada waktu tertentu
(Basri, 1995:237).
d. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan
dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang
(Sartono, 1998 : 369).
e. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Pay out Ratio/DPR) merupakan rasio
hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi pemegang
saham biasa. DPR banyak digunakan dalam penilaian sebagai cara
pengestimasian dividen untuk periode yang akan datang sedangkan
kebanyakan analis mengestimasikan pertumbuhan dengan menggunakan laba
ditahan lebih baik daripada dividen (Hanafi dan Halim, 2007:76).
188
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) (Hamdayani)
Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang menjelaskan keadaan dan karakteristik yang
sebenarnya dari objek penelitian berdasarkan informasi yang diperoleh.
Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berkaitan dengan
analisis statistik dengan menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk
bilangan.
Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diwakili huruf X dan Y,
dimana variabel X merupakan variabel bebas berupa likuiditas yang diwakili
dengan curent ratio, sedangkan variabel Y merupakan variabel terikat berupa
kebijakan dividen yang diwakili dengan dividend payout ratio. Adapun definisi
operasional dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
a. Current Ratio (X)
Current ratio (CR) menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi
kewajiban keuangannya yang segera harus dibayar dengan menggunakan
liabilitas lancar. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Current Ratio = Aset Lancar
x100%
Liabilitas Lancar
CR yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai CR dari perusahaan
sampel selama tiga tahun, yaitu tahun buku 2011 sampai dengan 2013.
b. Dividend Payout Ratio (Y)
Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan keputusan perusahaan untuk
menentukan besarnya laba yang akan dibagikan oleh perusahaan dalam
bentuk deviden. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dividend Pay Out Ratio = Deviden per Share x100%
Earning per Share
DPR yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai DPR dari perusahaan
sampel selama tiga tahun, yaitu tahun buku 2011, 2012, dan 2013.
Populasi dan Sampel
Sesuai dengan obyek penelitian, populasi dalam penelitian ini adalah
semua perusahaan sub sektor perdagangan besar barang industri yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga tahun 2014, yaitu sebanyak 33 perusahaan.
Dari populasi tersebut, diambil sampel secara purposive sampling berdasarkan
kriteria berikut :
a. Perusahaan telah go public sebelum tahun 2008 dan masih tercatat di BEI
hingga akhir Desember 2014 sebanyak 33 perusahaan.
b. Perusahaan selalu membagikan dividen tunai setiap tahun atas laporan
keuangan tahunan periode tahun buku 2011 sampai dengan 2013, sebanyak 8
perusahaan.
189
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 184-197
c. Perusahaan tidak memiliki nilai variabel current ratio dan dividend pay out
ratio yang ekstrim yang dikhawatirkan mengganggu hasil analisis berdasarkan
perhitungan current ration dan divident pay out ratio, sebanyak 5 perusahaan.
Tabel Populasi dan Sampel
Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi
Sampel
Kode
Tanggal
Nama Emiten
Saham
IPO
Ya Tidak
AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk, PT
20-Jul-01
√
AKRA AKR Corporindo Tbk, PT
30-Oct-94
√
APII
Aritama Prima IndonesiaTbk, PT
30-Oct-13
√
BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk, PT
29-Dec-99
√
CLPI
Colorpak Indonesia Tbk, PT
30-Nov-01 √
CNKO Eksploitasi Energi Indonesia Tbk, PT
20-Nov-01
√
DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT
10-Dec-09
√
EPMT Enseval Putera Megatrading Tbk, PT
1-Aug-94
√
FISH
FKS Multi Agro Tbk, PT
18-Jan-02
√
GREN Evergreen Invesco Tbk, PT
9-Jul-10
√
HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk, PT
13-Feb-95
√
INTA Intraco Penta Tbk, PT
23-Aug-93
√
INTD Inter Delta Tbk, PT
18-Dec-89
√
ITMA Sumber Energi Andalan Tbk, PT
12-Oct-90
√
ITTG
Leo Investmen Tbk, PT
26-Nov-01
√
JKON Jasa konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT
4-Dec-07
√
KOBX Kobexindo Tractors Tbk, PT
5-Jul-12
√
KONI Perdana Bangun Pusaka Tbk, PT
22-Aug-95
√
LTLS Lautan Luas Tbk, PT
21-Jul-97 √
MDRN Modern Internasional Tbk, PT
16-Jul-91
√
MICE Multi Indocitra Tbk, PT
2-Nov-05
√
MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk, PT
29-May-13
√
OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk, PT
29-Mar-06
√
SDPC Millennium Pharmacon International Tbk,
PT
7-May-90
√
SQMI Renuka Coalindo Tbk, PT
15-Jul-04
√
TGKA Tigaraksa Satria Tbk, PT
11-Jul-90 √
TIRA Tira Austenite Tbk, PT
27-Jul-93
√
TMPI Agis Tbk, PT
26-Jan-95
√
TRIL
Triwira Insanlestari Tbk, PT
28-Jan-08
√
TURI Tunas Ridean Tbk, PT
6-May-95 √
190
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) (Hamdayani)
UNTR United Tractors Tbk, PT
WAPO Wahana Pronatural Tbk, PT
WICO Wicaksana Overseas International Tbk, PT
Sumber : Data BEI (diolah).
19-Sep-89
22-Jun-01
8-Aug-94
√
√
√
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan pengambilan data sekunder yang didapat dari Bursa Efek
Indonesia (BEI). Pada perusahaan sub sektor perdagangan besar barang produksi.
Teknik Analisis Data
a. Analisis Regresi Linier
Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana, yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh likuiditas yang diukur
melalui curent ratio selaku variabel bebas (X) terhadap kebijakan dividen
yang diukur melalui dividend pay out ratio selaku variabel terikat (Y).
Hubungan tersebut dapat dijelaskan dengan suatu persamaan sebagai berikut
(Supranto, 1997:209)
Y = a + bX + e
dimana :
Y : Nilai yang diprediksi atau (variabel dependen)
X : Nilai variabel prediktor (variabel independen)
a : Bilangan konstanta
b : Koefisien regresi, yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap
Y
e
: Kesalahan pengganggu (kesalahan yang disebabkan adanya
pengaruh faktor lain selain X, tetapi tidak dimasukkan ke dalam
persamaan
Untuk menghitung b dan a diilakukan dengan metode kuadrat terkecil
(least square method) sebagai berikut (Supranto, 1997:209) :
n∑XY- ∑X ∑Y
b=
n∑X² - (∑X)²
∑Y – b (∑X)
a=
n
b. Koefisien Korelasi Sederhana (r)
Koefisien korelasi sederhana (r) digunakan untuk mengetahui arah dan
kuatnya hubungan antara variabel X dengan Y, yang diperoleh dengan rumus
sebagai berikut (Supranto, 1997:212) :
191
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 184-197
n∑XY- ∑X ∑Y
r=
√ [n∑X² - (∑X)²] [n∑Y² - (∑Y)²]
Besarnya nilai r antara -1 sampai dengan 1, dengan interprestasi
sebagai berikut :
1) r < 0,50, hubungan X dan Y lemah (+) atau (-)
2) r = 0,50 < 0,75, hubungan X dan Y sedang atau cukup kuat (+) atau (-)
3) r = 0,75 < 0,90, hubungan X dan Y kuat (+) atau (-)
4) r = 0,90 < 1,00, hubungan X dan Y sangat kuat (+) atau (-)
5) r = 1, hubungan X dan Y sempurna (+) atau (-)
6) r = 0, hubungan X dan Y sangat lemah atau tidak berhubungan (+) atau (-)
c.
Koefisien Determinasi (r²)
Koefisien determinasi (r2) digunakan untuk menilai kecocokan
(ketepatan) garis regresi dan mengukur besarnya sumbangan X terhadap
variasi atau naik-turunnya Y, yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut
(Supranto, 1997:211) :
[n∑XY- ∑X ∑Y]2
r2
[n∑X² - (∑X)²] [n∑Y² - (∑Y)²]
d. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis apakah terdapat pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan rumus sebagai
berikut (Supranto, 1977:214) :
r√n-2
thitung =
√ 1 - r²
1) Hipotesis :
Ho : b = 0, tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Ha : b ≠ 0, terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
2) Kriteria pengujian :
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, Ha ditolak
Maka penguji hipotesis di atas, ditetapkan dengan tingkat kepercayaan 95%
atau ɑ = 0.05. Nilai tɑ/2 dapat diperoleh dari tabel t dengan menggunakan
nilai ɑ dan dengan derajat kebebasan (db) = n – 1.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Gambaran Umum Perusahaan
Objek perusahaan dalam penelitian ini merupakan perusahaan sub sektor
perdagangan besar barang industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, hingga tahun 2014
terdapat 33 perusahan yang termasuk dalam sub sektor tersebut, dengan 5
perusahaan sampel yang terpilih berdasarkan kriteria guna memenuhi kebutuhan
192
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) (Hamdayani)
penelitian. Adapun gambaran singkat 5 perusahaan sampel tersebut sebagai
berikut.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI)
Perseroan didirikan pada tahun 1988, dan saat ini bergerak di bidang
manufaktur tinta cetak, pelapis, perekat dan perdagangan perlengkapan cetak
lainnya seperti BOPP Film dan PET Film.
PT Lautan Luas Tbk
Lautan Luas Tbk (LTLS) didirikan tanggal 18 Januari 1951 dengan nama
Persekutuan Andil Maskapai Dagang dan Industri Lim Teck Lee dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1951. Kantor pusat LTLS terletak di
Gedung Graha Indramas, Jl. AIP II K.S. Tubun Raya No. 77, Jakarta Barat 11410,
Indonesia. Pemegang saham mayoritas LTLS adalah PT Caturkarsa Megatunggal,
dengan persentase kepemilikan sebesar 56,05%. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LTLS bergerak di bidang perdagangan,
perindustrian,
agro-bisnis
dan
penyediaan
jasa,
pertambangan,
pembangunan/kontraktor dan perbengkelan. Kegiatan utama LTLS adalah
distribusi bahan kimia serta melakukan penyertaan saham terutama pada
perusahaan-perusahaan manufaktur bahan kimia.
PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)
PT Tigaraksa Satria Tbk didirikan di Jakarta pada tanggal 17 November
1986 di Jakarta. Kegiatan usaha utama perseroan adalah di bidang penjualan dan
distribusi barang barang konsumsi berskala nasional. Disamping itu terdapat pula
kegiatan usaha lainnya melalui unit usaha dan anak perusahaan.
PT Tunas Ridean Tbk (TURI)
Berawal dari perusahaan keluarga dengan nama Tunas Indonesia Motor
yang berdiri pada tahun 1967, kini telah menjadi grup otomotif independen
terbesar yang memiliki 124 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun
1980, grup mengintegrasikan seluruh bisnis unit ke dalam satu perusahaan induk
PT Tunas Ridean. Perusahaan ini kemudian mendaftarkan diri di BEI pada tahun
1995. PT Tunas Andalan Pratama dan Jardine Cycle & Carriage Ltd saat ini
adalah pemegang saham utama, masing-masing dengan 43,8% dari jumlah saham
yang beredar.
Grup Tunas Ridean mengoperasikan jaringan outlet penjualan dan
layanan purna jual merek otomotif ternama melalui PT Tunas Ridean Tbk (Tunas
Toyota), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu dan Tunas Peugeot), PT
Tunas Mobilindo Parama (Tunas BMW) dan diler utama sepeda motor Honda
untuk wilayah Lampung, PT Tunas Dwipa Matra. PT Tunas Dwipa Matra
semakin aktif mengembangkan diler resmi sepeda motor Honda Motor di luar
area Lampung di bawah naungan main diler Honda di lokasi tersebut.
PT United Tractors Tbk (UNTR)
PT United Tractors Tbk didirikan pada 13 Oktober 1972 sebagai
distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada 19 September 1989,
perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya, dengan kode perdagangan UNTR, dengan PT Astra International Tbk
193
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 184-197
sebagai pemegang saham mayoritas. Selain menjadi distributor alat berat
terkemuka di Indonesia, perseroan juga aktif bergerak di bidang kontraktor
penambangan dan bidang pertambangan batu bara. Ketiga segmen usaha ini
dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan
Pertambangan.
Hasil Penelitian
Variable Likuiditas (Current Ratio) (X)
Perkembangan current ratio (CR) perusahaan sampel selama tahun 2011 2013 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel berikut ini.
Tabel Perkembangan Current Ratio (CR) Perusahaan Sampel
Tahun 2011 – 2013 (dalam persentase)
No
Nama Emiten
2011
2012
2013 Rata-rata
1
PT Colorpak Indonesia Tbk
158.27
160.47 153.05
157.26
2
PT Lautan Luas Tbk
103.77
84.13 113.96
100.62
3
PT Tigaraksa Satria Tbk
142.66
139.72 144.48
142.29
4
PT Tunas Ridean Tbk
157.23
145.56 150.14
150.98
5
PT United Tractors Tbk
171.64
194.65 191.02
185.77
Rata-rata
146.71
144.91 150.53
147.38
Sumber : Data BEI (diolah)
Variabel Kebijakan Deviden (Dividend Pay Out Ratio) (Y)
Perkembangan Dividend Pay Out Ratio (DPR) perusahaan sampel selama
tahun 2011 -2013 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel berikut ini.
Tabel Perkembangan Dividend Pay Out Ratio (DPR) Perusahaan Sampel
Tahun 2011 – 2013 (dalam persentase)
RataNo
Nama Emiten
2011
2012
2013
rata
29.92
33.85
27.43
30.40
1 PT Colorpak Indonesia Tbk
22.24
22.91
56.62
33.92
2 PT Lautan Luas Tbk
53.76
56.98
53.44
54.73
3 PT Tigaraksa Satria Tbk
24.16
30.55
39.98
31.56
4 PT Tunas Ridean Tbk
51.83
53.57
53.25
52.88
5 PT United Tractors Tbk
36.38
39.57
46.14
40.70
Rata-rata
Sumber : Data BEI (diolah)
Analisis
Persamaan Regresi
Berdasarkan analisis penelitian diatas diperoleh hasil persamaan regresi
linier sederhana, hasil koefisien korelasi, pengujian hipotesis koefisien regresi dan
hasil pengaruh variabel X yaitu current ratio (CR) terhadap variabel Y yaitu
dividend pay out ratio (DPR), pada perusahaan sub sektor perdagangan besar
barang industri yang tercatat di BEI yang ditunjukkan dalam perhitungan SPSS
sebagai berikut :
194
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) (Hamdayani)
Coefficientsa
Model
1 (Constant)
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
.140
.180
X
.181
.120
.386
Collinearity
Statistics
t
.777
Sig.
.451
Tolerance
1.506
.156
1.000
VIF
1.000
Berdasarkan hasil SPPS tersebut di atas, maka persamaan regresi yang
menghubungkan antara variabel bebas Current Ratio (CR) dengan Dividend Pay
Out Ratio (DPR) adalah sbb :
Y = a + bx
DPR = 0,140 + 0, 181 CR
Nilai koefisien regresi b = 0,181 berarti bahwa jika current ratio (CR)
pada perusahaan sub sektor perdagangan besar barang industri yang tercatat di
BEI mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka dividend pay out ratio (DPR)
perusahaan tersebut akan meningkat sebesar 18,1 %.
Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi diperoleh nilai 0,386 dengan demikian hubungan antara
variabel current ratio (CR) dengan dividend pay out ratio (DPR) pada perusahaan
sub sektor perdagangan besar barang industri yang tercatat di BEI dalam kategori
sedang/cukup kuat dengan arah hubungan lemah.
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
DurbinWatson
a
1
.386
.149
.083
.1329279
.966
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Untuk menilai ketepatan garis regresi dan mengukur besarnya sumbangan
current ratio (CR) terhadap variasi atau naik-turunnya dividend pay out ratio
(DPR), dapat dilihat dari koefisien determinasi (r2) yaitu 0,149, artinya
sumbangan current ratio (CR) terhadap variasi atau naik-turunnya dividend pay
out ratio (DPR) pada perusahaan sub sektor perdagangan besar barang industry
sebesar 14,9 %, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lainnya yang tidak
diteliti.
Uji Hipotesis
Berdasarkan Pengujian hipotesis ditetapkan dengan tingkat kepercayaan
95% atau α 0.05, diperoleh thitung 1,506 sedangkan ttabel 2,160, sehingga thitung <
195
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 184-197
yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio (CR)
terhadap dividend pay out ratio (DPR).
Pembahasan
Berdasarkan analisis penelitian diatas dari 5 perusahaan sampel di BEI
yang memiliki tingkat kenaikan laporan keuangan yang sangat drastis di tahun
2011 sampai 2013 bahwa rasio likuiditas (current ratio) terhadap kebijakan
deviden (deviden pay out ratio) tidak berpengaruh yang signifikan terhadap
deviden pay out ratio (DPR). Hal ini menunjukkan bahwa rasio ini tidak
mendukung hipotesis yang dikemukakan, yaitu terdapat pengaruh rasio likuiditas
(current ratio) terhadap kebijakan deviden (deviden pay out ratio). Rasio
likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka pendek. Perusahaan dalam membayar deviden memerlukan
aliran kas keluar seehingga harus tersedia likuiditas yang cukup. Pada current
ratio terdapat kas sebagai salah satu sumber untuk pembayaran deviden namun
besarnya current ratio (CR) tidak hanya dipengaruhi oleh kas saja namun juga
oleh beberapa akun seperti piutang dan persediaan. Rasio ini juga lebih
mencerminkan kemampuan asset lancar dalam membayar liabilitas jangka pendek
bukan pada kemampuan untuk membagikan capital gain atau deviden kas,
semakin besar current ratio (CR) maka semakin besar kemampuan perusahaan
untuk melunasi lialibilitas jangka pendek dan sebaliknya semakin kecil current
ratio (CR) maka semakin kecil perusahaan untuk melunasi liabilitas jangka
pendek. Sehingga hal ini menyebabkan return on equity (ROE) tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan deviden.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa current ratio (CR) tidak
berpengaruh signifikan terhadap dividend pay out ratio (DPR) pada perusahaan
sub sektor perdagangan besar barang industri yang tercatat di BEI.
Meskipun current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend pay
out ratio (DPR), namun memiliki korelasi yang positif, yaitu semakin tinggi
current ratio maka akan semakin tinggi pula dividend pay out ratio(DPR).
Persamaa regresi yang menghubungkan antara current ratio (CR) dan dividend
pay out ratio (DPR) adalah DPR = 0,140 + 0, 181CR.
Bagi praktisi khususnya perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam membuat keputusan kebijakan dividen dengan
berdasarkan pada likuiditas perusahaan.
Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
mengenai perusahaan yang kemungkinan memberikan dividend dengan
mengamati current ratio perusahaan.
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan
literatur penelitian selanjutnya, dan peneliti selanjutnya dapat menambahkan
variable lain yang dapat mempengaruhi variable independen secara signifikan.
196
Pengaruh Rasio Likuiditas (CR) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) (Hamdayani)
Daftar Pustaka
Ahmad Sandy dan Nur Fadjrih Asyik. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan
Likuiditas Terhadap Kebijakan Deviden Kas pada Perusahaan Otomotif.
Jurmal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 1 Nomer 1, Januari 2013.
Ang, Robert, 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia.
Djarwanto. 2004. Polol-pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Yogyakarta: BPFE
Darmadji, Tjiptono dan H. M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi
2. Jakarta. Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri, 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi 1-5,
Jilid I, PT Raja Grafindo persada, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1: Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Indrianto, N. Dan B. Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Irham Fahmi. 2013. Pengantar Pasar Modal. Cetakan Kedua. Alfabeta. Bandung.
Keown, A. J. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Jakarta. Salemba
Empat.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Liberty. Yogyakarta.
Martono dan A. Hardjito. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ekonosia.
Yogyakarta.
Prof. J. Supranto, M.A. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Cetakan
Pertama. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 3. Yogyakarta.
UPP.AMP YKPN.
Sutrisno. 2001. ”Analisi Faktor-faktor yang mempengaruhi Deviden Payout
Ratio”. TEMA, Volume II, Nomor 1, Maret 2001.
Syahrul N., M. Afdi, dan Ardiyos. 2000. Istilah-istilah Akuntansi Keuangan dan
Investasi Kamus Lengkap Ekonomi. Citra Harta Prima, Jakarta Indonesia.
Tandelin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.
BPFE. Yogyakarta.
Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Ketiga, Jilid I,
Bayumedia. Malang.
197
Download