MOPI (MANAGEMEN OPERASIONAL PENANGKAPAN IKAN) M. HARISKI, S.PI PENGANTAR Mopi merupakan singkatan dari Managemen Operasional Penangkapan Ikan Mopi: Managemen (Pengaturan) Operasional (Tindakan Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi) Penangkapan (Eksploitasi) Ikan (Tujuan Penangkapan) LANJUTAN... Jadi MOPI merupakan suatu pengaturan usaha yang meliputi kegiatan persiapan sebelum melaut, pengoperasian alat tangkap, penanganan hasil penangkapan, dan pemeliharaan unit usaha penangkapan ikan secara memadai agar terwujud suatu usaha penangkapan yang menguntungkan. MANAGEMEN Managemen : Merupakan suatu tindak kaji tindak kelola suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai secara bersama “Managemen Produksi” (Hamdi, 2012) LANJUTAN... Managemen : berasal dari kata “to manage” yang artinya yaitu mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi managemen itu. Margin keuntungan merupakan tujuan dari memanagamen usaha. LANJUTAN... Perlu dihayati bahwa managemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah “Profit”. LANJUTAN.... Karena managemen diartikan mengatur maka timbul pertanyaan bagi kita: Apa Yang diatur: Adalah semua unsur2 managemen yang terdiri dari 6M (Men, Money, Method, Material, Machine and Market) Kenapa Harus diatur: Agar 6M (Lebih berdayaguna, berhasil, terintegerasi, dan terkoordinir dalam mencapai tujuan yg optimal) Siapa yang mengatur: adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya sehingga 6M tertuju dan terarah kepada tujuan yang diinginkannya. Bagaimana mengaturnya: yaitu melalui proses dari urutan fungsi2 managemen (POAC) DimanaHarus diatur: adalah dalam sutu organisasi atau perusahaan karena organisasi dan perusahaan merupakan suatu alat atau wadah (tempat) untuk mengatur 6M dan semua aktifitas proses managemen dalam mencapai tujuannya (profit). DEFINISI MANAGEMEN MENURUT PARA AHLI Drs. Malayu S.P. Hasibuan : Managemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber2 lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu LANJUTAN... G.R. Terry : Managemen adalah suatu proses yg khas yang terdiri dari tindakan2 perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran2 yg telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber2 lainnya. PENARIKAN KESIMPULAN DEFENISI2 a) b) c) d) e) f) g) Bahwa managemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai Managemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni Managemen merupakan suatu proses yg sistematis, terkoordinir, koperatif, dan terintegrasi, dalam memanfaatkan unsur2nya (6M) Managemen dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerjasama dlm organisasi. Managemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab Managemen terdiri dari beberapa fungsi (POAC) Managemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. PENTINGNYA MANAGEMEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pekerjaan berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya. Perusahaan baru dapat berhasil baik, jika managemen diterapkan dgn baik Managemen yg baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yg dimiliki Managemen yg baik akan mengurangi pemborosan2 Managemen menentapkan tujuan dan usaha utk mewujudkannya dengan memanfaatkan 6M dalam proses managemen tersebut Managemen perlu utk kemajuan dan pertumbuhan Managemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur Managemen merupakan suatu pedoman fikiran dan tindakan Managemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang. FUNGSI MANAGEMEN Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Adalah penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam2 aktifitas yg diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang2 pada aktifitas ini, menyediakan alat2 yg diperlukan, menetapkan wewenang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas2 tersebut (Organisasi kapal perikanan) Pengerakan Aksi (Actuating) Adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan. (merencanakan pra penangkapan, operasional penangkapan, dan paska penangkapan) Adalah suatu tindakan nyata yang dilakukan untuk merealisasi setiap pedoman yang telah direncanakan. (memanfaatkan biaya sebaik mungkin, Eksploitasi SDI, melakukan penanganan hasil tangkapan, dan menghitung profit) Controling Adalah indikator keberhasilan ataupun kegagalan suatu usaha yang telah dilakukan, sebagai pedoman POA apakah telah berjalan sesuai yang telah dibuat dan sebagai bahan pertimbangan untuk menjadikan usaha kearah yang lebih baik lagi kedepannya. (perhitungan margin keuntungan, membuat laporan kegiatan) OPERASIONAL PENANGKAPAN Adalah suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yang menyangkut usaha penangkapan ikan diantaranya: Kegiatan persiapan sebelum melaut yaitu mempersiapkan dokumen2 melaut (Surat Izin Berlayar, Laik Laut) Mempersiapkan ransum melaut Pengecekan kondisi kapal sebelum melaut Pengecekan alat tangkap ikan dan alat bantu penangkapannya Mempersiapkan ABK Penentuan daerah penangkapan LANJUTAN... Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan suatu usaha penangkapan, adalah tersedianya komponen sebagai berikut : (a) Body Kapal penangkapan, (b) Mesin Kapal Penangkapan (c) Perlengkapan kapal, (d) Alat Penangkapan, (e) Alat bantuPenangkapan, (f) Alat Bantu Navigasi yang selalu dalam keadaan siap operasional atau layak tangkap. LNJTN... Untuk mempertahankan pada kondisi yang diinginkan maka diperlukan pengelolaan yangmemadai, atau setidaktidaknya mendapatkan perawatan secara terjadual, sehingga dapat diperhitungkan dengan matang dalam perencanaan operasionalnya. BODY KAPAL Perawatan dan Kesiapan Kasko Kapal penangkapan Kapal berdasarkan jenis bahan yang digunakan sebagai pembentuk kasko (body ) nya dapatterbuat dari kayu, besi baja, bahan beton semen (ferro cement),bahanFRP (fiber reinforced plastic) atau lebih dikenal dikalangan nelayan dengan namafiberglas.Kapal perlu dirawatmenurut persyaratan teknis bahan dasarnya, karena perawatan terhadap kapal kayu, berbedadengan perawatan terhadap kapal baja, demikian pula perawatan terhadap kapal FRP. PERAWATAN DAN KESIAPAN MESIN KAPAL PENANGKAPAN Bagi kapal penangkap ikan yang telah dilengkapi mesin penggerak (kapal bermotor), selainharus memelihara kasko, perlu pula memelihara mesin penggeraknya. Dilihat dari peletakkannya di atas kapal, mesin penggerak dapat dibedakan atas : (a) motor tempel (out board engine ) dan (b) mesin dalam (inboard engine ). PERAWATAN DAN KESIAPAN ALAT PENANGKAP IKAN Pada setiap saat kapal melakukan perawatan tahunan maupun perawatan besar, para nelayan(ABK) harus melakukan perawatan terhadap alat tangkapnya, antara lain mengganti bagian-bagian alat tangkap yang rusak, mempersiapkan suku cadang alat tangkap. LNJTN... d. Perawatan dan Kesiapan Alat Bantu Penangkapan Secara berkala di setiap tahun dilakukan pula perawatan kepada mesin bantu, antara lain : winch, windlass, gallows, electric hoist, juga perawatan kepada boom, tackle block, serta dilakukan perawatan alat bantu penangkapan (seperti lampu pemikat ikan, rumpon dll). e. Perawatan dan Kesiapan Alat NavigasiPada kesempatan kapal docking dilakukan pula perawatan dan perbaikan terhadap alatalatnavigasi (antara lain : radar, fish finder, sonar, penimbalan kompas, pemeriksaan barometer,dan lain-lain) LANJUTAN.... Tahapan Pengoperasian ; setelah daerah penagkapan telah ditemui baik dengan cara modern yaitu dengan alat2 seperti Fish Finder dan GPS. Adalah dengan cara tradisional yaitu dengan mengenal beberapa perubahan alam ataupun fenomena yang terjadi dilaut seperti: Perubahan warna air laut, adanya burung2 yang menukik kepermukaan air laut, upwilling, dan munculnya buih2 air laut. Selanjunya dilakukan penangkpan ikan dengan alat tangkap yang telah dipersiapkan sebelumnya. LANJUTAN... Penanganan (Handling) Penanganan ikan diatas dek harus dilakukan sesegera mungkin agar ikan2 yang didapat tidak mengalami penurunan nilai mutu ikan, penanganan ikan dengan cara membuang tempat2 atau bagian2 yang mudah terkontaminasi dengan bakteri yaitu ingsang dan perut. Pemeliharaan Unit Usaha Penangkap Ikan Pemeliharaan terdiri dari: Pemeliharaan alat tangkap (melakukan penjuraian jaring yang sobek setelah penangkapan) Pemeliharaan alat bantu penangkapan Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kapal. Dan perawatan inventarisasi kapal. TIGA UNSUR USAHA PENANGKAP IKAN Daerah Penangkapan (Fishing Ground) Tempat Pendaratan/ Pangkalan Ikan (PPS,PPN, PPP, Pangkalan Pendaratan Ikan) Pemasaran Hasil Tangkapan (Marketing) PENYATUAN PANGKALAN DAN F. GROUND Tindakan efisiensi operasional penangkapan ikan, dilakukan melalui upaya mendekatkan atau menyatukan masing-masing unsur dalam satu sistim yang tepat. Ketiga unsur, menjelaskan keterkaitan ketiga unsur usaha penangkapan, sebagai berikut : 1. Upaya penyatuan unsur “pangkalan” dengan “daerah penangkapan ikan” dapat ditempuhmelalui : a. Meningkatkan kemampuan penguasaan sumberdaya ikan (jenis, musim, dan lingkunganhidupnya), dalam hal ini peran para ahli sangat diperlukan dalam memberikan informasiyang tepat, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya perikanansecara bertanggung jawab, misalnya tentangclosing season pada musim berpijah. b. Meningkatkan sarana apung, dengan menggunakan sarana apung yang lebih besar dan daya motor penggerak yang lebih besar memungkinkan untuk mencapai daerahpenangkapan yang lebih jauh dan cepat/singkat LANJUTAN... c. Menambah penggunaan atraktor yang berfungsi sebagai alat bantu pengumpul ikan,sehingga adanya kemungkinan penemuan gerombolan ikan dan perburuan atau pencariangerombolan ikan dapat dikurangi. d. Melaksanakan operasional penangkapan terpola sesuai dengan musim penangkapan danalat penangkapan ikan yang tepat guna, sehingga kegiatan operasional tepat sasaranpenangkapan dan tidak mengandalkan faktor keberuntungan. e. Menambah jenis alat penangkapan ikan (multi gear), sehingga memungkinkan usahapenangkapan lebih efektip dan intensip PENYATUAN F.GROUND DAN MARKETING Melaksanakan penangkapan ikan yang selektip pada jenis ikan ekonomis penting, sehingga tidak terjadi kerugian dalam operasi penangkapan, penampungan, dan penanganan hasil penangkapan, baik dari faktor waktu maupun tenaga kerja. Meningkatkan penanganan ikan dalam mutu dan jumlah hasil tangkapan yang tepat sesuai tuntutan pasar. Menyesuaikan kebutuhan pasar. MARKETING DAN HOME BASE (PNGKALAN) a. Meningkatkan kemampuan pasar yang dinamis, sehingga nelayan tidak perlu membawahasil tangkapan jauh dari lokasi pangkalan. b. Meningkatkan sarana dan prasarana pemasaran dan pengolahan yang terdekat dengandaerah pangkalannya. c. Meningkatkan kemampuan kelembagaan yang dapat mendukung pengembanganperekonomian nelayan TERIMAKASIH Orang yang beruntung adalah yang mau bersusah payah. (Jum’at 28 Januari 2016 jam 9.20) M. Hariski, S.Pi PERENCANAAN MOPI Pertemuan II (5 Februari 2016) M. Hariski, S.Pi PENDAHULUAN Dalam Manajemen Operasi Penangkapan Ikan (MOPI) di laut, maka terlebih dahulu harus dibuatkan suatu Perencanaan Operasi Penangkapan Ikan (POPI) secara menyeluruh. Ini lebih ditujukan pada perancangan persiapan operasi, baik itu secara administrasi maupun teknis di darat dan di laut. Jadi MOPI dapat diartikan suatu proses operasi penangkapan ikan untuk mencapai target tangkap dan penjualan dengan saling bekerja sama untuk memaksimalkan semua potensi dalam perusahaan. LNJUTN… Memasukan aspek-aspek manajemen dalam Operasi Penangkapan Ikan merupakan suatu keharusan dimana manajemen sendiri sebagai sebuah ilmu bisa menjadi; Bentuk kerja Suatu sistem kerja dan, Tipe kepemimpinan PERENCANAN OPERASI PENANGKAPAN IKAN Operasi penangkapan Ikan merupakan semua kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang di laut dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap dengan tujuan mendapatkan keuntungan. MOPI sendiri dirancang sebagai suatu usaha atau sekumpulan usaha yang beraspek manajemen dengan maksud utama untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan pelaut perikanan / nelayan melalui pendayagunaan sumberdaya akuatik secara efektif dan efisien Salah satu dari fungsi manajemen yang akan dijadikan acuan dalam operasi penangkapan ikan adalah fungsi perencanaan. Perencanaan adalah fungsi utama dan pertama dari manajemen disegala bidang dan pada tingkatan manajemen. LNJTAN…. Perencanaan: proses kegiatan pemikiranpemikiran, dugaandugaan dan pembuatan prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang dikehendaki Perencanaan: memilih dan menghubungkan kenyataan dengan teori, membayangkan dan merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan AGAR TEORI DAPAT DILAKUKAN DGN TNDAKAN YG NYATA MAKA: Perencanaan harus didasarkan pada kenyataan, fakta dan data yang konkrit, tidak pada “bagaimana maunya kita”, selera dan keinginan kita dan sebagainya. Perencanaan adalah suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke depan serta menentukan apa, mengapa, dimana, kapan, siapa dan bagimana. Perencanaan itu mengenai masa depan dan tindakan apa yang akan dilakukan jika ada rintangan-rintangan, tiba-tiba muncul sehingga menganggu kelancaran usaha. PNTNGNYA PNYUSUSUN PERENCANAAN YG JELAS, TEGAS DAN SBAIK MNGKIN AKAN MWUJUDKAN Motivasi perseorangan (individual motivation) akan meningkat, Penyatuan perencanaan (Unified planning), Dasar bagi pelimpahan tugas (bases for decontrolling) Koordinasi sukarela (Voluntary coordination), Standar bagi pengawasan (Standart of control) LNJTN… Perencanaan merupakan satu rangkaian penting untuk mempersiapkan sebuah operasi penangkapan yang berhasil guna. POPI difokuskan biasanya pada: kesiapan kapal dan perlengkapannya administrasipelayaran sebagai legalitas sampai perencanaan penanganan hasil tangkap yang diakhiri dengan perencanaan tata niaga hasil tangkap pasca bongkar di pelabuhan PENYUSUNAN PROPOSAL Dalam membuat suatu perencanaan operasi penangkapan haruslah memegang prinsip bahwa penangkapan harus dapat terselenggara dengan selamat dan aman, ekonomis, efektif serta efisien. SELAMAT DAN AMAN bagaimana kapal harus selamat baik saat operasi penangkapan maupun pemeriksaan oleh pihak yang berwajib berupa kelengkapan dokumen / surat perijinan sehingga tiba di tempat tujuan dengan selamat, baik yang menyangkut jiwa manusia, kapal maupun seluruh muatan yang berada di dalamnya. EKONOMIS. artinya kapal dapat beroperasi seoptimal mungkin dengan komponen biaya yang sekecil mungkin EFEKTIF; terkait dengan perencanaan route pelayaran yang sesingkat mungkin baik jarak maupun waktu tempuh dalam pelayaran menjadi lebih singkat. EFISIEN; mengandung arti bahwa semua komponen biaya tepat pada sasaran. PROPOSAL Perencanaan operasi penangkapan ikan akan dituangkan dalam bentuk proposal. Proposal layaknya sebuah ajuan kegiatan ini tentu memuat berbagai macam data yang yang diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan rinician finansial bertujuan untuk menggalang dan meyakinkan semua pihak yang berkepentingan untuk memberikan dukungan terhadap perencanaan yang kita buat. PENYUSUNAN POPI Persiapan Administrasi (Izin) Legatitas Pendirian Perusahaan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) LNJTN… Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) adalah izin tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut Surat izin penangkapan ikan (SIPI) adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) SIKPI adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan pengumpulan dan pengangkutan ikan. SIPI dan SIKPI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SIUP. LNJUTAN… Persiapan Teknis Perencanaan suatu produksi yang hendak diusahakan harus atas dasar komersil. Produksi yang bersifat komersil harus berorientasi kepada permintaan pasar, baik dalam hal jenis maupun mutu ikan yang dihasilkan. Sebagai suatu kegiatan ekonomi suksesnya operasi penangkapan ikan pada akhirnya ditentukan oleh nilai tukar hasil produksi. Oleh sebab itu faktor pemasaran hasil perikanan sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan pendapatan Ikan yang menjadi target tangkapan diupayakan sudah dapat ditetapkan target pasarnya. Kapalkapal yang akan dioperasikan sudah jelas kondisi dan daya gunanya. LANGKAH2 PNYUSUNAN PROPOSAL Latar belakang kegiatan Pilihan jenis ikan hasil tangkapan Penentuan jenis kapal, alat tangkap dan daerah penangkapan ikan Jumlah tenaga kerja di kapal serta jumlah tenaga pendukung di darat Perhitungan laba rugi ( analisis yang paling mudah dibuat ) LNJTAN… Perencanaan finansial Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemasaran hasil perikanan, yakni: Pendapatan (income) masyarakat yang mempengaruhi daya beli. Pertambahan penduduk Perubahan selera Perubahan biaya produksi Adanya barang pengganti Kreasi iklan LNJTN,… Penyusunan komponen biaya biasanya akan memunculkan keluaran berupa; Maintenance, Bahan Bakar, Tenaga Kerja, Bahan Bakar, Tenaga Kerja, Ransum, adminitrasi serta kebutuhan garam dan es bagi kapal-kapal ukuran kecil. Penyusunan komponen biaya dan komponen pendapatan diperlukan dalam mengatur alur keluar masuk keuangan selama proses kegiatan operasi penangkapan ikan. TRIMAKASIH PERENCANAAN OPERASIONAL PENANGKAPAN DENGAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE Oleh M. Hariski, S.Pi Purse Seine merupakan suatu alat tangkap empat persegi panjang, berbentuk kantong yang mana dalam pengoperasiannya adalah dengan cara melingkari gerombolan ikan. Purse Seine adalah alat tangkap ikan yang bersifat aktif yaitu mengejar gerombolan ikan Komponen alat tangkap purse seine terdiri dari jaring (webbing), pelampung (float), pemberat (singker), serta dilengkapi dengan tali kolor (purse line) yg dilewatkan melalui cincin2 (rings). POPI PURSE SEINE Beberapa pertimbangan POPI Purse Seine Pra eksploitasi (Pelabuhan) Eksploitasi (Fishing Ground) Perawatan kapal dan alat tangkap Penyiapan perbekalan Menyiapkan personalia Persiapan melaut Evaluasi lingkungan Pengoperasian alat tangkap Penanganan hasil tangkapan Penyiapan kembali penangkapan Tindakan Navigasi (eksplorasi perairan) Pasca Eksploitasi (Pemasaran) transportasi Renstra pemasaran Distribusi Evaluasi usaha Pembukuan PRA EKSPLOITASI (PELABUHAN) Perawatan kapal dan alat tangkap Perawatan kapal adalah suatu usaha untuk memperpanjang umur ekonomis kapal Demikian pula dengan perawatan alat tangkap, alat tangkap purse seine misalnya bagian webbing yang merupakan bagian yg rentan terjadi kerusakan seperti sobek setelah melakukan penangkapan. Contoh perawatan Kapal dibersihkan dari teritip (karang yang menempel di lambung kapal) Menjurai jaring, memperpaiki jaring yang sobek dan membawa semua peralatan mennjurai. PRA EKSPLOITASI (PELABUHAN) Penyiapan perbekalan Perbekalan harus direncanakan seberapa banyak yg dibawa, apa2 saja, dan harus memperhatikan jenis dari ransum yang dibawa misalnya makanan harus yang tahan lama dan harus memperhitungkan sarat kapal. Penyiapan perbekalan terdiri atas: Ransum ABK: Makanan Air tawar Bahan dan peralatan masak Obat-obatan dll PRA EKSPLOITASI (PELABUHAN) Menyiapkan personalia Semua personalia harus di persiapkan sebelum berangkat, karena personalia adalah semuaorang yang ada dikapal yaitu yang mengoperasikan kapal. Personalia adalah Anak Buah Kapal yang terdiri atas jabatan paling tinggi yaitu Nahkoda sampai jabatan paling rendah ABK biasa. Nahkoda bisa berasal dari pemilik kapal itu sendiri atau orang yang dipekerjakan pemilik kapal. Personalia harus lengkap sebelum berangkat kelaut karena dipelabuhan semua data ABK di cek oleh pihak pelabuhan urusan laik laut. PRA EKSPLOITASI (PELABUHAN) Persiapan melaut Sebelum berangkat melaut semua urusan administrasi harus selesai dan mendapatkan izin melaut oleh pihak pelabuhan. Demikianpula dgn persiapan teknis kapal harus dalam kondisi baik karena menyangkut keselamatan jiwa manusia yg menjadi ABK diatas kapal. EKSPLOITASI (FISHING GROUND) Evaluasi lingkungan Setelah fishing ground ditemui baik dengan menggunakan alat penentuan gerombolan ikan maupun dengan cara2 tradisional dengan memperhatikan perubahan alam, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan/direncanakan: ABK bagian juru haluan yaitu menyangkut kondisi perairan (arah arus, arah angin) ABK bagian juru lampung dan batu yaitu menyangkut setting dan hauling alat tangkap ABK bagian juru sampan yaitu menentukan waktu pelingkaran jaring hingga selesai hauling. ABK biasa yaitu membatu setting dan hauling jaring. EKSPLOITASI (FISHING GROUND) Pengoperasian alat tangkap Alat tangkap purse seine dalam pengoperasiannya adalah dengan melingkari gerombolan ikan dan merupakan alat tangkap bersifat aktif. Persiapan pengoperasian alat tangkap: Menaikan rumpon keatas geladak kapal Mempersiapkan jaring pada posisi siap tebar (siap setting) Mempersiapkan juru mudi, juru sampan, juru haluan, juru lampung dan batu pada tugas dan posisinya. EKSPLOITASI (FISHING GROUND) Penanganan hasil tangkapan Setelah kapal purse seine selesai hauling maka ikan2 yg berada di geladak kapal dilakukan handling baik ikan2 berukuran kecil maupun ikan yg berukuran besar. Ikan2 sesaat setelah hauling sesegeramungkin di masukan kedalam palka mengingat ikan yang memiliki sifat cepat mengalami penurunan nilai mutu. Ikan2 yang didapat ketika melebihi kapasitas muat kapal sesegera mungkin dijual kepada kapal penampung. EKSPLOITASI (FISHING GROUND) Penyiapan kembali penangkapan Persipan yang dilakukan setelah melakukan penangkaan yaitu: Menjahit bagian jaring yang sobek Istirahat ABK Pemasangan rumpon Mengumpulkan gerombolan ikan sampai kembali melakukan penangkapan EKSPLOITASI (FISHING GROUND) Tindakan Navigasi (eksplorasi perairan) Adalah usaha mencari atau mengeksplor daerah daerah yang memiliki komposisi stok ikan dalam jumlah yang banyak dan seragam sesuai dengan tujuan penangkapan alat tangkap purse seine yaitu ikan2 pelagis dan bergerombol. Persipan yang dialkukan adalah mengaktifkan alat2 pencari ikan seperti fish finder. PASCA EKSPLOITASI (PEMASARAN) Transportasi Adalah tahapan POPI setelah melakukan penangkapan ikan, perencanaannya: Mobil angkut yg memiliki fasilitas pendinginan Jenis dan ketahanan mobil angkut Pemsaran dilaut kepada kapal penampung. PASCA EKSPLOITASI (PEMASARAN) Renstra pemasaran Renstra adalah rencana strategis yang sengaja dibuat untuk memilih dari berbagai macam alternatif. Jenis pemasaran ikan: Pemasaran lelang dipelabuhan Pemasaran produk perikanan segar Pemasaran produk pengolahan perikanan (nilai tambah) PASCA EKSPLOITASI (PEMASARAN) Distribusi Adalah penyebaran produk perikanan baik produk perikanan segar maupun dalam bentuk olahan (nilai tambah) ke daerah2 yang memiliki nilai permintaan tinggi baik distribusi didalam negri maupun luar negri. Macam distribusi: Distribusi Regional Distribusi Nasional Distribusi Internasional PASCA EKSPLOITASI (PEMASARAN) Evaluasi usaha Adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kembali usaha2 yg telah dilakukan, apakah mendapatkan keuntungan atau malah mendapatkan kerugian. Evaluasi meliputi: Peninjauan kembali modal yg dikeluarkan Peninjauan kembali produksi yang didapatkan Perhitungan kelayakan usaha Dan membuat strategi2 perencanaan penangkapan untuk trip penangkapan selanjutnya. PASCA EKSPLOITASI (PEMASARAN) Pembukuan Adalah tahapan akhir setelah semua kegiatan usaha penangkapan dilakukan. Tujuan pembukuan: Sbg bukti adanya kegiatan penangkapan Sbg evaluasi kegiatan penangkapan Sbg pertimbangan bagi pemilik usaha utk melanjutkan usaha Penilaian keuntungan Sbg dasar pengkajian stok Sbg dasar pencarian nilai sub sitem PDRB TERIMAKSIH PENENTUAN BASIS OPERASI PENANGKAPAN IKAN M. Hariski, S.Pi PENGERTIAN Penentuan Basis Operasi penangkapan Ikan Menurut Kamus Bahasa Indonesia Penentuan = pe·nen·tu·an n proses, cara, perbuatan menentukan; penetapan; pembatasan (arti dsb): Basis = ba·sis n asas; dasar; Operasi = ope·ra·si n pelaksanaan rencana yg telah dikembangkan; Penangkapan = pe·nang·kap·an n proses, cara, perbuatan menangkap. Ikan = ikan n binatang bertulang belakang yg hidup dl air, berdarah dingin, umumnya bernapas dng insang, biasanya tubuhnya bersisik, bergerak dan menjaga keseimbangan badannya dng menggunakan sirip; Jadi PBOPI adalah dasar dalam penentuan operasi penangkapan ikan. tentunya berkaitan dengan daerah penangkapan ikan (Fishing Ground) FISHING GROUND Pengertian fishing ground Suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan secara teknis serta ekonomis. Dalam kontek yang lebih luas mempelajari daerah penangkapan ikan adalah untuk menentukan daerah keberadaan ikan di suatu perairan laut sebagai acuan untuk kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan. Pengetahuan fishing ground merupakan langkah awal dalam perencanaan pengelolaan sumberdaya ikan yaitu untuk mengetahui dengan jelas batas wilayah dimana sumberdaya ikan yang diatur berada. SYARAT/KRITERIA DAERAH PENANGKAPAN IKAN Daerah tersebut tersebut terdapat banyak ikan sepanjang tahun Alat tangkap dapat dioperasikan dengan mudah tanpa ada hambatan Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan pendaratan ikan atau dapat dijangkaudengan mudah oleh kapal penangkapan Daerah tersebut aman dari peristiwa laut (seperti angin badai kencang, dsb.) Bukan daerah terlarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN IKAN Daerah tersebut harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang bersama-sama dalam kelompoknya, dan tempat yang baik untuk dijadikan habitat ikan tersebut. Daerah tersebut harus merupakan tempat dimana mudah menggunakan peralatan penangkapan ikan bagi nelayan. Daerah tersebut harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis. Perairan yang disukai oleh ikan yaitu: Daerah up welling Daerah pertemuan dua massa air berbeda Daerah yang dekat dengan dasar perairan Daerah yang mempunyai ciri spesifik bagi ikan untuk menempelkan telurnya. ADA BEBERAPA MACAM METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMILIHAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN Memanfaatkan data riset oseanografi dan meteorologi untuk mengetahui tingkah laku dari ikan target tangkapan. Memanfaatkan data-data kegiatan operasi penangkapan ikan pada masa lampau untuk mengetahui musim dan daerah penangkapan ikan yang tepat. Menentukan daerah penangkapan ikan dengan mempertimbangkan jarak pangkalan pendaratan ikan terdekat, kondisi meteorologi, kondisi biofisik perairan, serta ekologinya. SEBAB-SEBAB UTAMA JENIS IKAN BERKUMPUL DISUATU DAERAH PERAIRAN Perairan tersebut memiliki kondisi perairan yang cocok untuk hidupnya. Mencari makanan. Mencari tempat yang sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya. MENENTUKAN KAWASAN FISHING GROUND PERLU DIPERHATIKAN SEBAGAI BERIKUT Jenis ikan yang akan dimanfaatkan Geografis perairan Distribusi dan penyebaran ikan Ukuran dan jenis kapal perikanan Ukuran dan jenis alat tangkap CARA MENENTUKAN KEBERADAAN IKAN DI LOKASI FISHING GROUND Cara visual (langsung) cara mencari gerombolan ikan dapat dilakukan dengan memperhatikan fenomena sebagai berikut : Perubahan warna air laut Lompatan ikan ikan kecil dipermukaan laut Riak kecil diatas permukaan laut Adanya buih dipermukaan laut Burung yang menukik menyambar arah permukaan laut Secara Fish tidak langsung behaviour Parameter oceanografi Hidroakustik Remote searsing (Fish Finder) Data penangkapan FAKTOR KEBERHASILAN DALAM PENENTUAN BASIS OPERASI PENANGKAPAN IKAN Faktor dari dalam armada Sarana OGK Human Skill Experience Ship Design Faktor dari luar perairan Musim Cuaca Predator Terumbu karang UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982 ATAU HUKUM LAUT PBB 1982 Dalam UNCLOS 1982 dikenal delapan zona pengaturan (regime) yang berlaku di laut, yaitu A. Wilayah kedaulatan negara Yuridkisi Khusus negara Zona Ekonomi Eksklusif (Exclusive Economic Zone), landas kontinen (continental shelf), Bagian yg tidak dapat dimiliki negara manapun zona tambahan (contiguous zone), T4 pelaksanaan hak2 berdaulat atas SDA perairan pedalaman (internal waters), perairan kepulauan/nusantara (archipelagic waters), laut teritorial (teritorial waters), laut lepas (high seas), dan Bagian dari warisan bersama umat manusia kawasan dasar laut internasional (international seabed area) ZONA LAUT TERITORIAL Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960 ZONA LANDAS KONTINEN Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masingmasing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU. Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969. ZONA EKONOMI EKSKLUSIF (ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis -garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. ZONA PESISIR Berdasarkan kedalamannya zona pesisir dapat dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu : a. Zona “Lithoral”, adalah wilayah pantai atau pesisir atau “shore”. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu daerah ini sering disebut juga wilayah pasang surut b. Zona “Neritic” (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembusoleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuha2an contoh laut jawa, laut natuna, selat malaka dan laut2 disekitar kepulauan Riau. C. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembussinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona meritic. d. Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh2an, jenis hewan yang hidup di wilayah ini sangat terbatas. APKP Alur Pelayaran Kapal Perikanan (APKP), adalah alur pelayaran bagi kapal perikanan dari dan ke fishing-base (pelabuhan perikanan) menuju ke daerah penangkapan (fishing-ground). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 392 Tahun 1999, jalur ini dibagi menjadi 3 jalur menurut ukuran kapal dan jenis alat tangkap. Jalur I (0–6 mil laut) diperuntukan bagi Kapal perikanan tanpa motor atau bermotor tempel ukuran ≤12 m atau ≤5 GT, Jalur II (6– 12 mil laut) diperuntukan bagi kapal perikanan motor dalam, maksimum 60 GT dan Jalur III (12 mil laut – ZEE) diperuntukan bagi kapal perikanan besar yang tidak diperbolehkan di jalur I dan II dengan alat tangkap dan fishing ground yang sudah ditentukan. Dalam operasi penangkapan juga sudah ada aturannya baik secara hukum ataupun kebiasaan nelayan. PEMBAGIAN WPP RI MENGENAL WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia atau sering disingkat dengan WPP NRI merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial, zona tambahan, dan zona ekonomi ekslusif Indonesia (ZEEI). PENENTUAN WPP-NRI TERBAGI KEDALAM 9 WPP-NRI, SEBAGAI BERIKUT: Selat Malaka meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau. Laut Cina Selatan meliputi Provinsi Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat. Laut Jawa meliputi Provinsi Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Ja.wa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan. Laut Flores dan Selat Makassar meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. Laut Banda meliputi Provinsi Maluku. Laut Arafura meliputi Laut Aru, dan Laut Timur Timor meliputi Provinsi Papua. Laut Seram dan Teluk Tomini meliputi Teluk Tomini dan Laut Seram meliputi Provinsi Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat. Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua dan Kalimantan Timur. Samudera Hindia meliputi Provinsi Aceh,Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat PENENTUAN WPP-NRI BERDASARKAN PERMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN NO. 01/MEN/2009MENJADI 11 WPP WPP-RI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman; WPP-RI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda; WPP-RI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat; WPP-RI 711 meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan; WPP-RI 712 meliputi perairan Laut Jawa; WPP-RI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali; WPP-RI 714 Meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda; WPP-RI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau; WPP-RI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera; WPP-RI 717 meliputi perairan Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik; WPP-RI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur. TRIMAKASIH