50-006-13 CARA KERJA SISTEM PENGISIAN, ALTERNATOR DAN

advertisement
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN
ELECTRICAL
CARA KERJA SISTEM PENGISIAN,
ALTERNATOR DAN REGULATOR
50 – 006 – 13
BUKU
INFORMASI
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Daftar Isi
Electrical
Halaman
Bagian - 1
2
Pendahuluan
2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
2
Disain Modul
2
Isi Modul
3
Pelaksanaan Modul
3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi
4
Hasil Pelatihan
5
Pengenalan
6
Prasyarat
6
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
6
Keselamatan Kerja
7
Bagian - 2
8
Prosedur Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator
8

Kegunaan dari Sistem Pengisian
8

Sistem Generator DC
9

Sistem Alternator
14

Macam-macam Alternator
26
Referensi
30
Standar National Kompetensi OPKR 50-006B
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
1/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi. Standar
Kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui
secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Nasional OPKR-50-006B.
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusiinstitusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri:

Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.

Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
2/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
 informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek
kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
 kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
 kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
 kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
 kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
 metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
 sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
 semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
 petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
 catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
 menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
 menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
 menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
 memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
 menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
 menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
 menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
3/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional



Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
memberikan jawaban pada Buku Kerja
mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen-elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Rentang Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Petunjuk Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul
Literasi Level 1
dan
Numerasi Level 1
Level
Literasi
1
Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2
Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3
Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level
1
2
3
Numerasi
Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
4/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Hasil Pelatihan
1. Menjelaskan kegunaan dan prinsip kerja dari sistem pengisian dalaam otomotip
termasuk di dalamnya generator dan alternator:




Menerangkan kegunaan sistem pengisian
Mengidentifikasi komponen-komponen dari sistem pengisian dan
menerangkan kegunaannya.
Menerangkan macam-macam sistem pengisian
Menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi arus output alternator dan
generator dan tegangan sistem pengisian
2. Menjelaskan cara kerja alternator tiga phase






Menggambarkan konstruksi dari alternator
Mengidentifikas komponen-komponen dari alternator dan menerangkan
kegunaannya
Menjelaskan bagaimana alternator mengahasilkan dan menyearahkan
tegangan bolak balik tiga phase
Menerangkan kegunaan darirangkaian aus mnedan mula, arus medan dan
arus utama
Menjelaskan cara kerja dari sistem lampu kontrol pengisian
Menggambarkan rangkaian dalam alternator dan rangkaian arus medan
mula, arus medan dan arus utama
3. Menjelaskan cara kerja regulator tegangan alternator:




Menggambarkan konstruksi dari regulator tegangan
Menjelaskan bagaimana regulator tegangan meregulasi tegangan alternator
Menjelaskan bagaimana regulator tegangan mengontrol output alternator
Menggambarkan rangkaian diagram regulator tegangan dan menjelaskan
cara kerjanya
4. Menggambarkan cara kerja dan karakteristik dari macam-macam sistem
pengisian


Menggambarkan cara kerja dan karakteristik dari alternator tanpa sikat
Menggambarkan cara kerja dan karakteristik dari sistem pengisian mesin
kecil
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
5/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Pengenalan
Paket ini kombinasi dari empat hasil belajar yang ditujukan ke cara kerja alternator
dan sistem pengisian. Meskipun ada beberapa tipe dari alternator dan sistem
pengisian, prinsip kerjanya diketahui adalah sama.
Untuk mendapatkan pengertian yang teliti dari topik ini anda harus membaca buku
informasi yang sama baiknya dengan mempertimbangkan materi referensi yang
terdapat dalam Sumber Pustaka bagian dari buku ini.
Prasyarat
Sebelum mengikuti modul ini, peserta pelatihan harus sudah melengkapi kompetensi
berikut ini :

OPKR-10-016B-Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugastugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
6/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Keselamatan Kerja
Umum
Peserta harus mematuhi/menuruti undang-undang tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja. Silahkan
membaca dan memperhatikan keterangan-keterangan petunjuk sebel;um
menggunakan komponen-komponen untuk modul ini.
Pribadi
1. Bersentuhan dengan listrik harus memperhatikan kode/tanda peringatan
keselamatan. Tegangan yang digunakan pada system starter kendaraan
bermotor adalah tegangan rendah, bagaimanapun hal ini sudah cukup
memadahai .
2. Ketelitian hendajnya diperhatikan ketika mengerjakan hubungan listrik.
Loncatan bunga api karena hubungan pendek atau menghubungkan –
memutuskan hubungan kabel mempuntai potensian meledaknya baterai dan
tegangan induksi diri yang dapat merusak peralatan elektronik yang sensitive
didalam kendaraan.
3. Emas adalah penghantar yang sangat baik dan sangat berbahaya bila
dipakai. Untuk keamanan saudara lepaskan perhiasan emas dari tangan
saudara, jangan ambil resiko.
4. Elektrolit baterai adalah asam keras, pakailah pelindung untuk menghindari
kontak dengan asam baterai. Apabila asam baterai mengenai mata cucilah
mata dengan air yang mengalir dan pergilah ke dokter.
5. Rangkaian elektronik dalam kendaraan memerlukan perlakuan yang hati-hati.
Dalam keadaan memaksa lepaskan beterai sebelum melepas atau menganti
komponen kelistrikan.
6. Jika anda merasa ragu-ragu dalam melaksankan prosedur hendaknya
mencari bantuan dan konsoltasi dengan supervisor anda.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
7/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Bagian - 2
Prosedur Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator
Kegunaan dari Sistem Pengisian
Sistem Pengisian modern pada kendaraan mennjadi sumber energi listrik untuk
seluruh kebutuhan energi listrik dalam kendaraan selama mesin hidup dan mengisi
baterai supaya baterai siap pakai sewaktu start mesin dan untuk menghidupkan
beban listrik saat mesin mati.
Fungsi utama dari sistem pengisian adalah menyediakan energi listrik untuk
menghidupkan perlengkapan kelistrikan mobil dan mengisi baterai agar baterai tetap
terisi penuh.
Dua tipe dari sistem pengisian dalam kendaraan :
1. Sistem Generator DC, sering disebut dengan dynamo dan
2. Sistem AC alternator
Karena banyak keuntungan pada AC alternator generator DC sudah lama tidak
dipakai pada pembuatan kendaraan.
Dalam semua sistem pengisian tegangan diregulasi untuk menjaga baterai dan
komponen-komponen sistem kelistrikan terhadap tegangan lebih dan arus
diregulasiuntuk menjaga generator dari kerusakan.
Ketika mesin tidak hidup energi untuk sistem kelistrikan kendaraan disuplai langsung
dari baterai
Ketika mesin hidup energi listrik disediakan dari generator untuk beban kelistrikan
dan mengisi baterai. Karena baterai menyediakan energi yang besar yang
dibutuhkan motor starter selam menghidupkan mesin maka kebutuhan energi listrik
untuk mengisi baterai cukup besar setelah menghidupkan mesin.
Gambar 1 Diagram Blok Sistem Pengisian
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
8/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Baterai sebagai penerima energi listrik untuk pengisian dialirkan dari generator
hingga baterai terisi penuh dan kemudian konsumsi arus pengisian dari 1 atau 2
amper. Pada saat yang sama beban kelistrikan memakai energi listrik yang diambil
dari generator.
Arus yang dialirkan oleh generator ditentukan dengan penggunaan hukum Ohm
seperti berikut:
Igen = ( Valt – Vref ) - Iload
Rbat
Dimana :
Igen = Arus output generator
Valt = Tegangan generator
Vref = Tegangan referensi regulator
Rbat = Tahanan dalam baterai
Iload = Arus untuk menghidupkan beban
Tegangan referensi adalah tegangan sinyal regulasi yang diidentifikasi oleh
regulator. Suatu tegangan jatuh dalam garis referensi akan menghasilkan regulasi
yang tidak sesuai dan atau arus alternator yang berlebihan. Tegangan jatuh pada
rangkaian generator harus tidak boleh lebih dari 0,5 volt.
Sistem Generator DC
Pendahuluan
Sekalipun generator DC dan komponen-komponennya sudah lama tidak digunakan
pada produksi kendaraan baru pada kendaraan lama/tua masih menggunakan
sistem generator, dan masih disediakan komponen-komponennya untuk diagnosa
dan perbaikan. Regulator tegangan pada generator adalah sama prinsip kerjanya
dengan regulator tegangan yang digunakan pada alternator.
Gambar 2 Blok Diagram Sistem DC Generator
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
9/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Sistem DC Generator menggunakan generator dengan kumparan medan diam dan
kumparan armatur berputar. Medan magnet dibangkitkan oleh dua kutup/sepatu
kumparan medan. Kumparan medan dihubungkan pararel, shunt, dengan kumparan
armatur dan seri dengan regulator tegangan.
Kawat kumparan pada armatur berputar memotong medan magnet. Pembangkitan
tegangan bolak balik pada armatur disearahkan oleh komutator dan dialirkan ke
rangkaian luar melewati sikat arang yang menempel selalu pada komutator.
Regulasi tegangan dilakukan dengan mengontrol arus kumparan medan.
Pembatasan arus disesuaikan untuk membatasi arus maksimum yang keluar dari
armatur. Cut-out relay digunakan untuk memutuskan hubungan baterai dengan
generator sewaktu mesin berputar rendah atau tegangan generator lebih rendah dari
tegangan baterai.
Konstruksi DC Generator
DC Generator dikonstruksi sama seperti motor starter dengan pengecualian pada
kawat kumparan armatur dan kumparan medan menggunakan kawat yang lebih kecil
yang dikonstruksi untuk mengeluarkan arus yang konstan ke rangkaian luar.
Kawat kumparan pada armatur berputar memotong medan magnet. Pembangkitan
tegangan bolak balik pada armatur disearahkan oleh komutator dan dialirkan ke
rangkaian luar melewati sikat arang yang menempel selalu pada komutator.
Regulasi tegangan dilakukan dengan mengontrol arus kumparan medan.
Pembatasan arus disesuaikan untuk membatasi arus maksimum yang keluar dari
armatur. Cut-out relay digunakan untuk memutuskan hubungan baterai dengan
generator sewaktu mesin berputar rendah atau tegangan generator lebih rendah dari
tegangan baterai.
Komponen-komponen
Rumah kumparan medan/generator yang disebut juga yoke atau carcass. Dibuat dari
baja yang dibentuk silinder dan disambung dengan las. Sepatu-sepatu kutup dan
kumparan medan dipasang pada rumah yang mana pembangkitan medan magnet
tejadi pada sepatu-sepatu kutup tersebut.
Piringan tutup pada ujung-ujung rumah sebagai dudukan bantalan-bantalan sebagai
tempat berputarnya armatur. Bantalan yang terpasang pada plat penutup untuk
menahan beban torsi dari sabuk penggerak. Tutup bagian belakang mempunyai
lubang pelumasan untuk memasukan oli pelumas. Sikat arang dipasang pada tutup
bagian belakang.
Pul kumparan medan yang biasa disebut sepatu-sepatu kutup dikonstruksi dari besi
tuang. Pada bagian dalam dibentuk cekung untuk menyesuaikan brntuk kontur bulat
dari armatur dan mengurangi haambatan magnetik dari jarak udara. Ujung-ujungnya
diperpanjang sebagai dudukan kumparan medan. Kutup-kutup magnet dipasangkan
dengan baut pada rumah generator.
Kumparan medan digulung dengan kawat yang berukuran kecil; dengan tahanan
relatif besar. Kumparan medan digulung dengan bentuk yang sesuai, diisolasi dan
dibentuk yang sesuai dengan kontur rumah dan digulung pada kutup-kutup magnet.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
10/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Gambar 3 Konstruksi Generator
Armatur/Anker. Armatur/Anker dinamo dikonstruksi dari plat-plat yang disusun
berlapis-lapis yang disatukan dalam satu poros dan mempunyai alur-alur sebagai
tempat kumparan. Kumparan dapat digulung langsung pada alur-alur membentuk
gulungan/kumparan armatur/anker.
Komutator. Komutator terdiri dari segmen-segmen dari tembaga, dibentuk irisan
memanjang searah dengan poros, masing-masing diisolasi satu dengan yang
lainnya dan dengan poros diisolasi oleh mika atau phenolic resin. Komutator dipres
pada poros anker. Kumparan anker dihubungkan ke komutator untuk membentuk
hubungan/rangkaian kontinyu.
Komutator berfungsi untuk menyearahkan arus induksi bolak-balik dalam kumparan
anker menjadi arus searah untuk digunakan ke beban kelistrikan kendaraan.
Rumah sikat dan sikat arang. Sikat arang digunakan untuk menghubungkan
hubungan antara armatur/anker dengan rangkaian luar. Sikat arang dapat bergesek
dengan baik dengan komutator dengan bantuan pegas dan rumah sikat. Hubungan
antara sikat-sikat arang dan rangkaian luar adalah dengan kabel tembaga fleksibel.
Kipas pendingin terletak di bagian depan dan menyatu dengan puli penggerak
mengalirkan udara pendingin ke dalam generator.
Cara Kerja Generator DC
Generator DC dihubungkan dalam susunan shunt mempunyai kumparan medan
dihubungkan dalam paralel dengan armatur/anker. Terdapat dua cara
penghubungan
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
11/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Generator tipe A mempunyai kumparan medan yang dihubungkan dengan positip
generator sedangkan ujung yang lain dari kumparan medan dihubungkan ke ground
(massa) lewat regulator tegangan.
Gambar 4 Diagram Generator Tipe A
Generator tipe A mempunyai kumparan medan yang dihubungkan dengan ke ground
(massa) sedangkan ujung yang lain dari kumparan medan dihubungkan positip
generator lewat regulator tegangan.
Gambar 5 Diagram Generator Tipe
Sebelum generator DC akan mengeluarkan arus untuk beban kondisi berikut ini
harus dipenuhi.
1. Rangkaian kumparan medan harus dilengkapi melewati regulator tegangan.
Regulator tegangan dan arus kontak-kontaknya harus tertutup.
2. Pada sepatu kutup harus ada cukup medan magnet sisa (remanen) sebagai
medan magnet awal
3. Arah puitaran harus benar.
4. Putaran anker harus cukup untuk membangkitkan tegangan yang cukup untuk
kontak-kontak pada pemutus tegangan (cut-out) dapat menutup
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
12/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Kumparan medan dicatu dengan arus dari anker dan dengan magnet sisa (remanen)
pembangkitan tegangan induksi dapat terjadi, untuk pembangitan medan magnet
awal. Akibat medan magnet awal dapat terjadi tegangan keluaran yang dikontrol oleh
regulator dengan mengatur arus untuk kumparan medan. Titik jenuh akan terjadi
pada arus medan maksimum menyebabkan tegangan keluaran menjadi rata-rata
(stabil). Antara arus medan awal dengan arus medan saat titik jenuh tegangan naik
secara linier seiring naiknya putaran.
Tegangan keluaran akan turun dengan naiknya beban sebab dari tahanan anker dan
reaksi anker, jika armatur dihubung singkat rangkaiannya atau pembebanan yang
melebihi arus beban maksimum, kumparan medan sebenarnya dihubung singkat
yang mengakibatkan tegangan keluaran turun menjadi nol
Regulasi Tegangan Generator DC
Regulator tegangan generator menatur tegangan keluaran dengan memutus
hubungkan arus medan dengan cepat dan oleh sebab itu tegangan keluaran menjadi
stabil. Pemutusan dan penghubungan arus medan dilakukan dengan menggunakan
kontak-kontak elektro mekanis atau regulator elektronik. Regulator elektronik pada
umumnya tidak cocok digunakan pada generator DC.
Pemambahan untuk regulator tegangan generator DC membutuhkan pemutus
tegangan (cut-out) dan regulator arus. Ketiga unit dirakit dalam satu kotak yang juga
disebut regulator tiga kumparan (bobin). Regulator dua kumparan (bobin) mungkin
dapat ditemukan pada regulator yang pengatur arus dan tegangan yang
dikombinasikan dalam satu unit dan terpisah dengan pemutus tegangan (cut-out).
Diagram yang menunjukan susunan kontak-kontak regualtor tegangan dapat dilihat
pada gambar 4, untuk tipe A, gambar 5 untuk tipe B dan regulator yang lengkap
digambarkan pada gambar 6.
Regulator Tegangan
Regulator tegangan mempunyai kumparan shunt dihubungkan ke tegangan keluaran
generator. Pada anker, untuk kontak-kontak yang diseri dengan kumparan medan
saling menempel, sangat dipengaruhi oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh
kumparan shunt. Kontak-kontak terhubung oleh tarikan pegas dan dibuka oleh
medan magnet. Untuk memperpanjang umur kontak-kontak sebuah tahanan (tidak
terlihat) dapat dihububungkan paralel untuk menekan pembentukan bunga api pada
kontak.
Ketika kontak menutup penuh arus medan mengalir maksimum dan tegangan
keluaran generator adalah maksimum. Ketika kontak membuka arus medan
diperkecil oleh tahanan kumparan medan dan tegangan keluaran turun. Frekwensi
membuka dan menutup kontak diatur oleh celah udara antara kumparan regulator
dan lengan kontak gerak, dan kekerasan dari pegas pengembali. Tegangan keluaran
ditentukan frekwensi membuka dan meutup kontak.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
13/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Gambar 6 Tiga unit regulator tegangan generator DC
Umur regulator dapat ditingkatkan dengan menggunakankontak ganda yang
mempunyai susunan kontak atas dan kontak bawah dari kontak gerak regulator.
Dalam regulator kontak ganda kontak atas menyediakan arus medan maksimum.
Ketika kontak atas membuka dan kontak bawah tidak berhubungan dengan kontak
gerak arus medan diturunkan oleh tahanan yang sangat kecil. Kontak bawah
berhubungan dengan kontak gerak arus medan diperkecil oleh kumparan medan
dihubung singkat.
Frekwensi kerja dikontrol oleh penyetelan celah kontak, celah udara dan
kekencangan pegas pengembali yang juga akan mengatur besar tegangan keluaran.
Pemutus Tegangan (Cut-out)
Pemutus tegangan biasanya ada pada generator DC untuk mencegah mengalirnya
arus dari baterai ke generator ketika mesin mati dan ketika tegangan keluaran
generator masih lebih rendah dari tegangan baterai
Pemutus arus mempunyai dua kumparan pada satu inti kumparan dan kontak
memnutup karena pengaruh medan magnet yang dibangkitkan pada inti.
Kumparan pertama adal;ah kumparan tegangan, dihubung secara shunt dengan
keluaran generator. Ketika tegangan sudah besar dan arus mengalir pada kumparan
akan mebangkitkan medan magnet pada inti yang kuat menarik kontak gerak hingga
menutup dan generator terhubung dengan beban dan baterai.
Kumparan kedua, kumparan arus, dihubungkan dalam seri dengan kelusran
generator. Arus mengalir dari generator ke beban kelistrikan kendaraan dan baterai
sehingga medan magnet bertambah kuat menahan kontak-kontak tetap terhubung.
Ketika arus dari baterai mengalir ke generator saat tegangan generator lebih rendah
dari tegangan baterai, akan membentuk medan magnet yang kebalikan kutupkutupnya sehingga kontak gerak membuka hubungan generator dengan baterai.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
14/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Regulator Arus
Regulasi arus adalah hal yang penting dalam sebuah generator ketika mengalirkan
arus ke beban. Generator DC harus dilengkapi dengan regulasi arus sebaliknya jika
tidak dilengkapi anker akan rusak.
Regulator arus mempunyai sebuah kumparan dihubung seri dengan keluaran dari
anker dan kontak gerak regulator dihubung seri dengan kumparan medan. Kontak
regulator disusun yang dapat membuka hubungan jiak arus yang mengalir dalam
kumparan seri melebihi arus maksimum yang dijinkan pada generator. Apabila
kontak gerak membuka rangkaian kumparan medan diputuskan dan arus medan
turun yang menyebabkan tegangan dan arus keluaran turun.
Temperatur compensation dipasangkan pada regulator tegangan genenator untuk
kenaikan tegangan dalam kondisi dingin dan tegangan menurun pada temperatur
mesin tinggi..
Macam-macam penyetelan tegangan untuk generator DC adalah
Penyetelan tegangan pada regulator tegangan adalah 14,9 hingga 15,5 volt
Pemutus tegangan akan menutup pada tegangan 12,7 hingga 13,3 volt dan
membuka apabila arus balik sebesar 2 hingga 3 amper.
Regulator arus. Tergantung besar kecilnya kemampuan generator, salah satu
macamnya arus keluaran maksimum 25 amper.
Pengujian dan Perbaikan Generator DC
Dengan pengecualian dari generator DC itu sendiri dan regulator tegangan generator
DC sistem elektro mekanik teknik pengujian dan perbaikan adalah sama dengan
yang digunakan pada sistem alternator.
Pengujian genrator DC aalah sama sperti pada pengujian motor starter.
Pengujian terhadap isolasi dan kontinuitas hubungan dilakukan untuk kumparan
medan dan anker dan anker harus diuji dengan growler.
Regulator tegangan pada umumnya tidak diperbaiki hanya mereka yang ahli dapat
menguji, mengkondisikan kembali dan menyetel regulator tegangan dua dan tiga unit
apabila syarat-syarat peralatan asli pada kendaraan dipenuhi.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
15/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Sistem Alternator
Pendahuluan
Sistem pengisian menggunakan alternator mempunyai kumparan stator yang diam
yang mana arus bolak bali akan dibangkitkan oleh pemotongan medan magnet yang
berputar. Arus bolak balik disearahkan oleh penyearah gelombang penuh tiga phase
yang dirangkai di dalam alternator. Diode-diode penyearah mencegah aliran arus
dari baterai ke stator selama mesin mati dan sewaktu tegangan alternator lebih
rendah dari tegangan baterai. Rotor berputar dalam kumparan stator dan mempunyai
kumparan medan yang digulung menyatu dalam satu poros. Arus langsung dicatu ke
kumparan medan oleh slip ring-slip ring dan sikat-sikat arang. Regulasi tegangan
dilakukan dengan mengontrol arus yang ke rotor.
Alternator tanpa sikat digunakan dalam penggunaan dimana percikan bunga api
pada slip ring dapat menimbulkan bahaya lewat peledakan uap gas, mengandalkan
medan magnet yang ditimbulkanoleh kumparan medan tertentu mengatasi hambatan
magnetikdari celah udara antara kumparan stator yang diam dan kumparan medan
(rotor) yang berputar.
Gambar 7 Blok Diagram – Sistem Pengisian Alternator
Alterantor biasanya dipasangkan pada bagian depan mesin dan digerakkan oleh
poros engkol melalui puli-puli pengerak dan sabuk penggerak. Kecil dan kuat
memungkinkan alternator dapat diputar pada putaran tinggi, biasanya kurang lebih 3
kali putaran mesin, sehingga alternator dapat mengeluarkan arus yang cukup pada
putaran mesin rendah.
Konstruksi Alternator
Stator.
Stator dibuat dari lapisan-lapiasan plat baja yang mempunyai daya hantar magnetik
rendah. Itu mungkin salah satuh dari lapisan individu atau sebagai kemungkinan lain
sebuah lapisan yang kontinyu yang memungkinkan dapat untuk menggulung dalam
bentuk melingkar. Pada lapisan-lapiasn plat tersebut mempunyai alur-alur untuk
sebagai tempat menggulung kumparan stator. Pada stator terdapat beberapa alur
atau lubang tempat baut pengikat jika alternator dirakit.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
16/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Gambar 8 Salah Satu Macam Alternator
Kumparan Stator.
Terdiri dari tiga kumparan yang terpisah yang digulung dalam alur-alur dalam stator.
Menggulung dengan mesin digunakan walau bagaimanapun menggulung dengan
tangan adalah lebih efektif dalam suatu perbaikan.
Rumah bagian depan dan belakang.
Dibuat dari aluminium tuang. Rumah bagian depan sebagai dudukan bantalan
depan, dudukan pemasangan alternator pada mesin, dan dudukan penyetel
kekencangan sabuk penggerak. Biasanya untuk rumah bagian belakang juga
sebagai tempat dudukan bantalan belakang dan dudukan terminal-terminal keluaran,
dudukan plat-plat diode dan dudukan rumah sikat.
Rotor
Rortor mempunyai kuku-kuku magnet dari baja yang mana antara kuku-kuku manet
mempunyai jarak yang pendek. Kedua belah kuku-kuku magnet dipasangkan pada
poros alternator dan membentuk garis –garis gaya magnet dapat mengalir diantara
kuku-kuku magnet apabila arus medan mengalir pada kumparan medan (rotor).
Kumparan Medan (Rotor)
Kumparan yang digulung pada inti kumparan yang terpasang pada poros dengan
kawat kumparan berdiameter kecil dan mempunyai tahanan relatif besar.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
17/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Cincin Gesek
Cincin gesek dipasangkan pada bagian belakang poros rotor. Cincin-cincin gesek
terbuat dari bahan penghantar yang kuat dan dtuangkan pada bahan plasik sebagai
bahanisolator terhadap poros. Ujung-ujung kumparan medan dihubungkan dengan
solder pada cincin-cincin gesek.
Sikat-sikat Arang
Sikat-sikat arang berhubungan dengan cincin-cincin gesek yang dipasangkan pada
rumah bagian belakang, atau menyatu dengan regulator tegangan di dalam
alternator yang dipasangkan pada plat dudukan diode.
Plat Diode
Plat-plat diode sebagai dudukan diode-diode, rumah sikat atau regulator tegangan
internal dan diode arus medan. Plat dudukan diode sebagai plat pendingin yang
menyerap panas dari diode-diode yang memungkinkan diode dapat mengeluarkan
arus dalam berbagai tingkatan beban.
Regulator Tegangan Internal
Sebagian terbesar regulator tegangan internal dipasangkan pada plat diode dan
sikat-sikat arang serta terminal untuk rangkaian lampu kontrol menyatu pada
regulator
Udara pendingin dialirkan oleh kipas pendingin di dalam atau di luar rumah
alternator. Pada alternator dengan kemampuan arus tinggi mempunyai dua kipas
pendingin. Pendinginan pada alternator sebenarnya untuk plat diode dan diode, pada
saat alternator bekerja pada arus keluaran maksimum.
Rangkaian Dalam Alternator
Rangkaian dalam alternator terdiri dari tiga rangkaian.
Rangkaian Daya.
Terdiri dari kumparan stator, yang mana pada kumparan stator dibangkitkan
tegangan induksi oleh pemotongan medan magnet yang berputar, dan diode-diode
penyearah. Bentuk susunan diode-diode adalah penyearah gelombang penuh tiga
phase dan mencegah arus balik dari baterai ke kumparan stator. Kumparan stator
tiga phase dihubungkan secara bintang atau delta. Apabila pada regulator tegangan
elektro mekanik dengan relai tegangan digunakan hubungan bintang dan titik netral
untuk mengoperasikan relai tegangan.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
18/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Gambar 9. Rangkaian Daya dengan Hubungan Kumparan Bintang
Gambar 9. Rangkaian Daya dengan Hubungan Kumparan delta
Stator dengan hubungan bintang mempunyai keuntungan yaitu tegangan keluaran
lebih tinggi pada putaran rendah. Stator dengan hubungan delta akan memberikan
arus yang lebih besar tetapi harus pada putaran tinggi.
Rangkaian arus medan mula
Karena tegangan keluaran dari stator untuk menembus tegangan alir dari dua diode
yang diseri, alternator tidak akan bisa membangkitkan tegangan hingga putaran
sangat tinggi dipenuhi. Ini tidak diinginkan terutama jika mesin belum mencapai
temperatur kerja.
Gambar 11 Rangkaian Arus Medan Mula
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
19/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Untuk memastikan medan magnet dapat terjadi dengan baik pada putaran mesin
rendah arus digunakan untuk rotor selama mesin dihidupkan/distart. Biasanya arus
disediakan dari kunci kontak dengan lampu kontrol pengisian yang diseri walaupun
beberapa instalasi menyediakan tegangan baterai dari kunci kontak langsung ke
rotor.
Rangkaian arus medan
Rotor altrnator dihubungkan ke sistem melewati regulator tegangan. Sewaktu puaran
mesinnaik selama start hinga idle, medan magnet ditimbulkan olek arus medan mula
menyebabkan tegangan keluaran naik
Tergangtung pada kondisi sistem regulator tegangan kontak mekanis atau elektronik
menyebabkan arus rata-rata rotor mengalir akan m,engasilkan tegangan dalam
sistem naik, atau dipertahankan pada tegangan referensi/acuan regulator. Arus
medan mengalir mnyebabkan lampu kontrol pengisian padam.
Pembatasan arus pada alternator adalah otomatis disediakan oleh impedansi dari
kumparan stator. Pengeluaran impedansi adalah fungsim dari reaktansi induktif dan
tahanan dari kumparan. Selama tahanan kumparan tetap reaktansi iduktif naik
seperti kenaikan frekwensi keluaran, --------- ketika putaran alternator naik, sebagai
akibatnya arus keluaran dibatasi.
Ingat.
Z = (R2 + X2L) dan XL = 2L dan
Dengan frekwensi  = np
210
Dimana
Z = impedansi
Ohm
R = tahanan Ohm
XL = reaktasi induktif
L = kofisien induksi diri
 = frekwensi
hertz
n = putaran rpm
p = jumlah kutup
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
20/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Bentuk –bentuk Susunan Alternator
Alternator Enam Diode
Gambar 12 Alternator enam diode
Tipe alternator ini digunakan pada instalasi yang mudah. Stator mempunyai tiga
kumparan yang dihubungkan secara bintang atau delta dengan susunan enam diode
daya untuk menyearahan gelombang penuh dan ekternal regulator tegangan elektro
mekanis.
Alternator dengan sembilan diode
Dengan tiga diode tambahan sebagai diode arus medan yang memberikan arus
untuk kumparan medan (rotor) dan tegangan sinyal regulasi pada regulator. Apabila
hubungan antara diode arus medan (D+) dan regulator terjadi rugi tegangan akan
menyebabkan tegangan pengisian turun, regulator akan mencoba mempertahankan
tegangan pada level tegangan pengisian
Gambar 13 Alternator dengan sembilan diode – regulasi positip
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
21/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Pada sistem regulator pengendati negatip arus medan langsung dari diode arus
medan masalah-masalah yang terjadi seperti rugi tegangan akan diatasi. Diode arus
medan yang dihubungkan dengan keluaran dari stator menyediakan tegangan sinyal
regulasi untuk internal regulator tegangan elektronik.
Gambar 14 Alternator sembilan diode – regulasi negatip
Dua gambar rangkaian di atas adalah aktenator menggunakan enam diode daya dan
tiga diode arus medan. Regulasi positif disebut tipe B dan regulasi negatip disebut
tipe A. Dalam kedua regulator di dalamnya adalah sangat akurat sangat keci sekali
kemungkinan rugi tegangan pada rangkaian tegangan sinyal regulasi.
Keterangan: Kode warna dari kabel regulator yang terlihat pada gambar 13 dan 14
tidak sesuai dengan semua regulator.
Regulasi Tegangan Alternator
Regulator Tegangan Elektromekanik (konvensional)
Regulator Tegangan Elektromekanik (konvensional) adalah regulator kontak ganda
mempunyai kontak gerak yang dipengaruhi oleh medan magnet yang dibangkitkan
kumparan regulator. Kekuatan medan magnet tergantung tegangan baterai,
tegangan sinyal regulasi, atau tegangan pada diode arus medan dan akan
mengubah tegangan tetap pada tegangan pengisian yang tetap
Tiga kemungkinan posisi dari kontak gerak regulator tegangan.
1. Kontak menutup karena tarikan pegas. Tegangan keluaran maksimum.
2. Kontak gerak menggambang antara kontak atas dan bawah. Tegangan keluaran
berkurang karena arus medan dibatasi oleh tahanan.
3. Kontak gerak menutup pada kontak bawah karena medan magnet. Tegangan
keluaran menjadi nol karena pada kumparan medan ada beda potensial.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
22/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Gerakan kontak gerak antara posisi-posisi tersebut adalah mengontrol tegangan
keluaran alternator dan mempertahankan tegangan pada tegangan sistem yang
sesuai. Besarnya tegangan regulasi dapat diatur dengan mengatur kekerasan pegas
pengembali.
Gambar 15 Rangkaian regulator tegangan konvenvonal.
Relai Tegangan
Relai tegangan dalam unit regulator tegangan berfungsi untuk menghubungkan
massa lampu kontrol pengisian saat mesin mati kunci kontak “On” dan
mengubungkan tegangan sinyal regulasi saat mein hidup. Kumparan relai tegangan
bekerja karena tegangan dari titik neutral dalam stator hubungan bintang. Tegangan
neutral biasanya antara 6 volt dan dengan tegang tersebut medan magnet yang
dibangkitkan kumparan relai tegangan menarik kontak gerak dan lampu kontrol
padam dan tegangan sinyal regulasi dari keluaran alterantor masuk ke kumparan
regulator tegangan.
Regulator Elektronik
Regulator tegangan elektronik mempunyai banyak keuntungan bila dibandingkan
dengan tipe elektromekanik (konvensional). Elektronik regulator mengunakan
transistor untuk memutus dan menghubungkan arus medan berdasarkan kerja dari
Zener diode. Regulator elektronik hasil regulasinya halus dan bebas perawatan
karena tdak membutuhkan penyetelan. Gambar 16 menunjukkan prinsip kerja
regulator elektronik sederhana regulasi positip (lihat gambar 13 untuk hubungan
rangkaiannya).
Dalam gambar transistor yang digunakan tipe PNP. Dalam tipe transistor PNP jika
basis dibuat negatip berhubungan dengan emitter, dan arus basis mengalir
kemudian arus mengalir dari emitter ke colector.
Arus pengontrol mengalir dari diode arus medan dan terminal D+ ke emitter
transistor T1 kemudian mengalir melalui base lewat R3 ke massa/ground. T1 aktif
ON dan arus mengalir dari emitter ke collector dan ke rotor lewat terminal DF.
Altrnator dalam ,kondisi arus medan penuh dan tegangan keluaran naik.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
23/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Gambar 16 Regulator Elektronik sederhana
Arus pengontrol juga digunakan untuk pembagi tegangan yang digunakan pada R1R2 sebagai tegangan referensi (tegangan sinyal regulasi) pada diode Zener. Jika
tegangan regulasi sudah tercapai Zener diode mengalirkan arus Transistor T2 “ON”
yang mana penggerak basis dari T1 lebih tinggi menyebabkan T1 “OFF”. Selama T1
“OFF” arus medan terputus dan tegangan keluaran menjadi turun. Tegangan
keluaran turun menyebabkan Zener diode menjadi menhambat arus dan transistor
T2 “OFF”. Transistor T1 “ON” arus medan mengalir penuh dan tegangan keluaran
kembali naik
Kerja regulator tersebut di atas diulang-ulang dengan frekwensi tinggi sehingga
menghasilkan tegangan regulasi yang presisi.
Diode D adalah peredam, atau sebagai proteksi tegangan induksi diri dari rotor saat
arus medan diputus-hubung regulator.
Regulator yang dikembangkan dengan menggunakan transistor NPN yang lebih
mudah didapatkan dan perencanaan rangkaian sangat sederhana pada
penggunaannya. Regulator sederhana dengan pengendali negatip menggunakan
transistor NPN dapat dilihat pada gambar 17.
Cara kerja. Tegangan referensi sistem digunakan/dihubungkan ke unit regulator
pada terminal-terminal. Itu dimungkinkan dari diode arus medan atau tegangan
sinyal baterai atau keduanya. Arus mengalir melewati R3 ke hubungan basis –
emitter dari T2 dan mengalir ke hubungan basis – emitter dari T3 oleh sebab itu pada
awalnya T1 OFF, T2 ON, T3 ON.
Arus mengalir dari baterai lewat terminal F dan ke massa lewat T3. Karean aruas ini
tegangan alternator naik lebih tinggi dari tegangan baterai. Tegangan referensi
disesuaikan oleh diode Zener dan tegangan pembagi R1 dan R2. Jika tegangan
pada titik hubungan R1 dan R2 naik Zener diode menghubungkan tegangan dan
arus mengalir ke basis – emitter dari T1 sehingga T1 “ON”.
Karena T1 “ON” tegangan basis pada T2 turun dan T2 “OFF”. Ketika T2 “OFF” T3
juga “OFF” dan arus medan terputus. Pemutusan dan pengaliran pada Zener diode
dan transistor diulang-ulang dengan frekwensi tinggi sehingga tegangan keluaran
konstan.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
24/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Diode D1 adalah peredam, atau sebagai proteksi tegangan induksi diri dari rotor saat
arus medan diputus-hubung regulator.
Gambar 17. Regulator elektronik sederhana pengendali negatip
Hybrid Control
Regulator tegangan menggunakan hybrid, rangkaian integrasi sekarangdigunakan
secara luas. Regulator ini dikonstruksi menggunakan rangkaian integrasi ( IC ) dan
memberikan pengontrolan tegangan, memonitor gangguan dan memberikan
dukungan kerja akan gangguan-gangguan yang pasti terjadi. IC mereduksi
komponen yang digunakan yang juga meningkatkan ketahanan.
Rangkaian IC terdiri dari rangkaian tegangan sinyal regulasi, kontrol transistor, lampu
kontrol pengisian dan diagnosa gangguan, dibutuhkan untuk mengontrol transistor
daya.
Diagnosa yang disatukan dalam sebagian besar regulator hybrid (IC) itu akan
ditunjukkan oleh lampu kontrol:
Rangkaian tegangan sinyal regulasi putus
Kabel keluaran (B+) putus atau terjadi rugi tegangan yang tinggi
Pengisian lebih pada baterai
Hubung singkat pada regulator output transistor
Rangkaian arus medan putus
Regulator Hybrid membandingkan keluaran dari diode daya dengan tegangan sinyal
regulasi dan jika terjadi perbedaan yang terlalu besar alternator akan kembali
memberikan dukungan sinyal untuk batasan tegangan keluaran dan lampu kontrol
menyala.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
25/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Spesifikasi Pengujian Alternstor
Tegangan Regulasi 14,25 – 14,55 volt
1100 rpm ………………………………………………………….. 15 Amper
1500 rpm ………………………………………………………….. 30 Amper
6000 rpm …………………………………………85 % dari arus maksimum
Keterangan: pada 6000 rpm tegangan keluaran dari kebanyakan
alternator akan turun dibawah tegangan regulasi pada 100%
pembebanan
Tipe Keluaran Tegangan dan Arus
Tinjau kembali maual kendaraan untuk data spesifikasi pengujian
Macam-macam Alternator
Alternator Tanpa Sikat
Alternator tapna sikat kebanyakan digunakan pada kapal laut dan pengembangan
yang lain dimana percikan bunga api kemungkinan dapat terjadi karena gesekan
antara sikat dan cincin gesek.
Gambar 18. Alternator Tanpa Sikat – blok diagram
Pada bagian yang tidak berputar mempunyai kumparan stator konvensional dan
kumparan medan yang tetap yang dicatu oleh regulator tegangan konvensional.
Pada bagian yang berputar mempunyai kumparan tiga phase dengan penyearahan
gelombang penuh dan kumparan medan. Kumparan tiga phase dipengaruhi oleh
kumparan medan yang tetap dan keluaran dari penyearahan kumparan dan
digunakan untuk kumparan medan yang berputar.
Kumparan medan yang berputar menginduksi tegangan pada kumpataran stator
yang kemudian disearahkan dan digunakan untuk rangkaian luar.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
26/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Tipe yang lain alternator tanpa sikat mempunyai kumparan medan yang tetap
digulung pada inti kumparan yang pasangkan di poros alternator. Rotor, dipasang
tetap pada poros dan mempunyai kuku-kuku kutup magnet, berputar mengelilingi
kumparan medan. Kumparan stator menglilingi rotor dan tegangan induksi
dibangkitkan. Penyearahan dan regulasi adalah sama seperti pada alternator
konvensional.
Diode Daya Menggunakan Zener Diode
Dalam sistem pengisian baterai mempunyai peranan sebagai sumber energi listrik
saat mesin mati dan untuk menyetabilkan tegangan. Selama kondisi normal bagian
rangkaian yang melewati baterai meredam tegangan puncak hasil penyearahan
tegangan keluaran alternator.
Ketika baterai lemah dan mendapat rangkaian terputus efek dumping hilang untuk
sesaat dan karena tegangan sinyal regulasi hilang, regulator tidak meregulasi dan
terjadi kenaikan tegangan keluaran. Kenaikan tegangan tersebut terjadi dalam waktu
singkat dapat menyebabkan kerusakan peralatan elektronik yang sensitip.
Gambar 19. Alternator dengan rangkaian penyearah menggunakan Zener Diode dan
penyearahan titik neutral rangkaian bintang
Pada penggunaan Zener Diode suatu fluktuasi tegangan diatas tegangan Zener
adalah efektif untuk mencegah hubung singkat pada kumparan stator dan sistem
pengisian. Rangkaian dapat dilihat pada gambar 19.
Diode Dihubungkan Ke titik Neutral Rangkaian Bintang
Secara teori dalam sistem tiga phasa tidak ada arus mengalir pada penghantar
neutral. Dalam alternator otomotip sedikit perbedaan dalam nnnnnnnnnn
nnnnnnnnnnnnnnnnnn. Ini menyebabkan tegangan muncul pada hubungan bintang
dari stator (titik Neutral). Pada putaran alternator yang tinggi tegangan ini dapat
berarti.
Penambahan diode dari hubungan bintang (titik Neutral) ke ground dan ke positip
keluaran tegangan ini menambah daya dan digunakan dalam sistem. Daya alternator
naik kurang lebih 15 % pada putaran tinggi. Rangkaian dapat dilihat pada gambar 19
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
27/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Diode Daya Dihubung Parallel
Dua pertimbangan, tingkat arus yang mengalir dan ukuran phisik, dilakukan
pemilihan diode daya, atau diode daya dengan Zener, untuk penggunaan rangkaian
penyearahan pada alternator.
Diode-diode yang tersedia dengan kemampuan arus yang besar biasanya terlihat
dengan bentuk fisik yang besar dengan demikian tidak bisa terpasang pada rumah
alternator. Konsekwensinya jika dibutuhkan diode dengan daya yang besar maka
beberapa diode dihubung parallel dalam rangkaian penyearahan.
Dengan demikian memberikan kenaikan arus keluaran dengan sedikit perubahan
pada ukuran besar alternator.
AC Power dari Alternator
Arus bolak balik dapat diambil langsung dari kumparan stator ke sebuah rangkaian
luar. Arus adalah dari tegangan dan frekwensi rendah akan berubah-ubah sesuai
dengan putaran alternator. Penggunaan arus ini sering digunakan pada pemanas
kaca depan dalam kendaraan mewah, dimana film penghantar disisipkan diantara
lapisan gelas, pada kaca depan dan kaca belakang. Tenaga dari single atau tiga
pase dapat digunakan. Rangkaian arus bolak balik dari macam ini pada umumnya
melindungi untuk memperkecil gangguan suara pada radio.
Pengukuran puratan mesin
Untuk mengukur putaran mesin pada umumnya dengan menggunakan sinyal dari
terminal W yaitu keluaran dari salah satu pasa kumparan stator. Pada hubungan ini
penyearahan setengah gelombang arus DC didapatkan. Frekwensi dari arus ini
berubah-ubah sesuai perubahan putaran alternator dan dengan alat kalibrasi
sederhana dapat digunakan langsung mengukur puraran poros engkol.
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
28/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Penekan gangguan radio
Sebagian terbesar alternator terpasang kapasitor penekan gangguan radio
dihubungkan ke terminal keluaran (B+) dan dimasakan pada bodi alternator sebagai
peralatan standar. Regulator tegangan elektronik mempunyai penekan gangguan
radio yang menyatu dalam regulator dan penambahan kondensator penekan
gangguan radio pada umumnya tidak diperlukan.
Sistem Pengisian Mesin Kecil
Mesin kecil dilengkapi dengan pengapian magnet dapat juga dipasangkan kumparan
tambahan yang dipasang pada plat dudukan. Kumparan ini biasanya dihubungkan
dengan sebuah diode untuk penyearahan setengah gelombang dan seringkali Zener
diode digunakan sebagai regulator tegangan. Sebuah baterai boleh atau tidak
terpasang dan seringkali terdapat beban tetap dalam sistem untuk menstabilkan
tegangan.
Salah tipe dari sistem motor kecil dapat dilihat pada gambar 20
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
29/30
RI - Bahan Pelatihan Nasional
Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan
Electrical
Referensi
Robert Bosch (1988) Automotive Elektric/Elektronic System, Stuttgart: Automotive
Equipment Product Group. Depatement for Technical Information.
Translated for the Society of Automotive Engineers 1988.
Durst Motor and Elektric (1989) Durst Automotive Test Equipment-Instruction Manual
Durst Motor & Electric Industries Pty Ltd.
Hillier V.A.W. (1987) Fundamental of Automotive Electronic. Melbourne: Hutchinson.
Mellard Trevor (1987) Automotive Electyronic System.Melbourne: Heinmann Pty Ltd.
William H. Crouse (1986) Automotive Electronik and Electrical Equipment. Sydney:
McGraw Hill Book Company
Cara Kerja Sistem Pengisian, Alternator dan Regulator 50-006-13
Buku Informasi
Versi September 2002
30/30
Download