BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup. MENGUKUR BERAT JENIS ELEKTROLIT Cara paling sederhana untuk mengukur berat jenis electrolit adalah menggunakan Hydrometer. Skala dibaca dengan meletakkan sejajar dengan permukaan cairan. Pembacaan yang benar, adalah pada minikus atas BERAT JENIS ELEKTROLIT Berat jenis electrolit baterai, akan akan berubah jika temperaturenya berubah. Setiap terjadi perubahan 1oC, maka berat jenis baterai akan berubah 0,0007 Hubungan antara berat jenis elektrolit dan isi baterai ditunjukkan seperti gambar disamping. Umumnya jika temperatur ruangan adalah 20oC dan berat jenis elektrolit adalah 1,26 maka kapasitas isi baterai tersebut dalam kondisi penuh. MENENTUKAN BESAR ARUS PENGISIAN BATERAI Untuk menjaga agar baterai kita awet, maka pada saat kita akan melakukan penyetruman baterai, besarnya arus yang kita masukkan tidak lebih dari 10%, dari kapasitas kekosongan baterai. Berdasarkan grafik disamping kita dapat menghitung berapa tingkat kekosongan baterai, dan berapa besar arus yang harus kita masukkan. Contoh : Kode baterai NS40 Kapasitas arus yang dapat disimpan baterai tersebut adalah 32AH Jika hasil pengukuran BJ elektrolit menunjukkan 1,20 maka tingkat kekeosongan baterai tersebut adalah ½ Jadi arus yang dibenarkan untuk pengisian baterai adalah : 0,5 x 32x10% = 1,6 amper Sistim pengisian Uraian : • Mengisi arus listrik ke baterai • Mensuplai arus listrik ke seluruh sistim kelistrikan selama mesin hidup Ada 2 tipe sistim pengisian : • Generator menghasilkan arus DC ( searah ) • Alternator menghasilkan arus bolak – balik ( AC ) Alasan penggunaan Alternator • Konstruksi kecil dan tahan lama • Mampu menghasilkan output yang tinggi ( arus ) pada saat mesin dalam kondisi idle Prinsip dasar Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerakkan didalam medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut. Hukum tangan kanan Fleming Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka gaya gerak listrik akan mengalir ke kiri. Besar gaya gerak listrik Bila perubahan medan magnet berlangsung sangat cepat, maka gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan semakin besar. Rumus : E= N x d E Gaya gerak listrik dt N Jumlah gulungan d dt Perubahan flux magnet Waktu Prinsip generator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet Prinsip alternator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan Pembangkitan arus bolak - balik Pembangkitan arus single phase Hubungan antara arus yang dibangkitkan pada kawat penghantar dengan posisi magnet seperti ditunjukkan pada gambar diatas Arus dengan satu gelombang seperti diatas disebut single phase Perubahan gelombang setiap 3600 disebut frekwensi Pembangkitan arus bolak - balik Pembangkitan arus tiga phase Agar lebih efisien dalam pembangkitan arus, pada mobil dilengkapi dengan alternator 3 phase. Jarak dari masing - masing gulungan dibuat 1200 Cara penyambungan 3 phase Hubungan “ Y “ ( star / bintang ) N Ujung dari setiap kumparan dihubungkan menjadi satu, dimana titik tengah kumparan itu disebut titik Netral ( N ) Cara penyambungan 3 phase Hubungan Delta Ujung dari tiap – tiap kumparan dihubungkan ke awal kumparan dari kumparan yang lain. Ini berarti ketiga kumparan dihubungkan secara seri Penyearahan Proses penyearahan adalah untuk merubah arus bolak – balik menjadi arus searah. Proses penyearahan ini menggunakan diode, penggunaan diodenya bermacam – macam Ada yang menggunakan 6, 8, 9 atau 11 diode Catatan : Dilarang melepas baterai pada saat mesin hidup, ini akan menyebabkan diode rusak ( jebol ) akibat arus besar yang melewati diode tersebut. Hasil penyearahan Arus tiga phase Konstruksi alternator Konstruksi Alternator Rotor Fungsi : Untuk membangkitkan medan magnet Pada beberapa jenis alternator, fan dijadikan satu dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil & kompak Stator Fungsi : Untuk membangkitkan arus listrik bolak - balik Rectifier Fungsi : Rectifier berfungsi untuk merubah arus AC menjadi DC Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas Pulley Berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor Rasio pulley alternator terhadap pulley crankshaft 1,8 – 2,2 : 1 End frame Fungsi : Untuk memegang bagian bagian alternator Regulator Uraian Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari kecepatan putaran dan banyaknya beban Untuk itu digunakanlah regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap konstan Regulator tipe kontak point Terdiri dari : Voltage regulator , untuk mengatur tegangan Voltage relay, untuk mematikan lampu CHG ( charging ) Cara kerja Kecepatan rendah ke sedang Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga yang mengalir ke voltage regulator juga kecil, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) belum mampu menarik Po Arus yang mengalir ke rotor coil ( F ) melalui P1 ke Po Saat kecepatan mesin naik, arus yang dihasilkan alternator juga naik sehingga arus yang mengalir ke voltage regulator naik, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) mampu menarik Po lepas dari P1 Cara kerja Kecepatan tinggi Saat kecepatan sedang posisi Po mengambang Jika putaran mesin makin tinggi maka arus yang mengalir ke voltage regulator akan semakin besar, dan kemagnetan pada voltage coil semakin kuat sehingga mampu menarik Po untuk berhubungan dengan P2 Sitim pengisian dengan regulator tipe kontak point Cara kerja Kunci kontak “ON “ mesin belum berputar Cara kerja Mesin hidup kecepatan rendah Cara kerja Mesin hidup kecepatan tinggi Alternator dengan dioda netral ( neutral point dioda ) Circuity and construction Cara kerja Tegangan pada titik netral bukan hanya DC tetapi juga AC. Tegangan AC timbul di N sebagai hasil dari tegangan harmonik ketiga yang diinduksikan pada tiap phase oleh aliran output dan tepat pada phase yang sama. Jadi tegangan pada titik netral lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan output, arus akan mengalir melalui dioda yang dipasang antara titik netral dan terminal output. Alternator dengan IC regulator Alternator dengan IC regulator Fungsi : untuk menjaga agar tegangan output alternator tetap konstan Uraian : Keuntungan menggunakan IC regulator • Waktu pengaturan tegangan lebih pendek • Lebih tahan terhadap getaran • Ukurannya kecil Kerugiannya : • Kurang tahan terhadap panas yang tinggi dan fluktuasi tegangan Ada dua cara pemasangan IC regulator • Add On : IC dipasang diluar alternator • Built in : IC dipasang jadi satu dengan alternator Cara kerja IC regulator Saat tegangan output pada terminal B rendah Tegangan output belum dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ Off “ Tegangan output mengalir ke base Tr1 melalui resistor R dan Tr 1 “ On “ Arus yang ke rotor coil melaui B – rotor coil – F – Tr1 ( on ) – E ( massa ) Cara kerja IC regulator Saat tegangan output pada terminal B tinggi Tegangan output sudah dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ On “ dan Tr1 “ Off “ Arus yang ke rotor coil terputus Diagram kerja IC regulator tipe B Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Kunci kontak “ON “ Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S dibawah 14,7 volt Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S diatas 14,7 volt Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Jika rotor coil putus Alternator dengan MIC regulator Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Kunci kontak “ON “ Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan dibawah standar Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan mencapai standar Digram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Rotor coil putus