Soal : 1. Mencari kriteria agropolitan..!!! 2. Membuat pendapat tentang agropolitan..!!! 3. Mengulas mengapa harus ada agropolitan...?!! 4. Apa dampak agropolitan..?!! Jawaban : 1. Kriteria agropolitan : a. Memiliki sumberdaya lahan dengan agroklimat yang sesuai untuk mengembangkan komoditi pertanian yang dapat dipasarkan atau telah mempunyai pasar (selanjutnya disebut sebagai komoditi unggulan), serta berpotensi atau telah berkembang diversifikasi usaha dari komoditi unggulannya. Pengembangan kawasan tersebut tidak saja menyangku kegiatan budidaya pertanian (on farm) tetapi juga kegiatan off farmnya; yaitu mulai dari pengadaan sarana dan prasarana pertanian (seperti benih/bibit, pupuk, obat-obatan, alsintan), kegiatan pengolahan hasil pertanian (seperti membuat produk olahan), produk makanan ringan/kripik, dodol, dan lain-lain) sampai dengan kegiatan pemasaran hasil pertanian (seperti bakulan, warung, jual beli hasil pertanian, pasar lelang, terminal/sub terminal agribisnis, dan lain-lain) dan juga kegiatan penunjangnya (seperti pasar hasil pertanian, agrowisata). b. Memiliki berbagai sarana dan prasarana agribisnis yang memadai untuk mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis, yaitu: (1) Pasar, baik pasar untuk hasil-hasil pertanian, pasar sarana pertanian, alat dan mesin pertanian, maupun pasar jasa pelayanan termasuk pasar lelang, gudang tempat penyimpanan dan prosesing hasil pertanian sebelum dipasarkan. (2) Lembaga keuangan (perbankan dan non perbankan) sebagai sumber modal untuk kegiatan agribisnis. (3) Memiliki kelembagaan petani (kelompok, koperasi, asosiasi) yang dinamis dan terbuka pada inovasi baru, yang harus berfungsi pula sebagai sentra pembelajaran dan pengembangan agribisnis. Kelembagaan petani disamping sebagai pusat pembelajaran (pelatihan), juga diharapkan kelembagaan petani/petani maju dengan petani di sekitarnya merupakan Inti-Plasma dalam usaha agribisnis. (4) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang berfungsi sebagai klinik konsultasi agribisnis (KKA) yakni sebagai sumber informasi agribisnis, tempat percontohan usaha agribisnis, dan pusat pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha agribisnis yang lebih efisien dan menguntungkan. Dalam pengembangan kawasan agropolitan ini BPP perlu diarahkan menjadi Balai Penyuluhan Pembangunan Terpadu dimana BPP ini merupakan basis penyuluhan bagi para penyuluh dan petugas yang terkait dengan pengembangan kawasan agropolitan dan penyuluh swakarsa seperti kontak tani/petani maju, tokoh masyarakat, dan lain-lain. (5) Percobaan/pengkajian teknologi agribisnis, untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang cocok untuk daerah kawasan agropolitan. (6) Jaringan jalan yang memadai dan aksessibilitas dengan daerah lainnya serta sarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung usaha pertanian (agribisnis) yang efisien. c. Memiliki sarana dan prasarana umum yang memadai, seperti transportasi, jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih dan lain-lain. d. Memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan sosial masyarakat yang memadai seperti kesehatan, pendidikan, kesenian, rekreasi, perpustakaan, swalayan dan lain-lain. e. Kelestarian lingkungan hidup baik kelestarian sumberdaya alam, kelestarian sosial budaya maupun keharmonisan hubungan dan desa yang terjamin. 2. Pendapat tentang agropolitan : Menurut saya agropolitan adalah suatu usaha untuk membangun kawasan pertanian yang bertujuan mengembangkan bidang pertanian di suatu tempat yakni dapat di desa atau kota yang berpotensi dapat meningkatkan nilai ekonomi serta biasanya dengan memanfaatkan kondisi alam sekitar. Pembangunan atau pengadaan agropolitan ini umumnya dilakukan di desa yang memiliki kondisi alam lestari yakni belum banyak terdapat campur tangan manusia. Dalam pengembangannya dibutuhkan kerja sama yang baik antar pihak yakni pihak pengelola dan masyarakat setempat untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Keberadaan masyarakat setempat sangatlah penting dalam membantu meningkatkan devisa daerah tersebut yakni dengan cara menunjukkan budaya asli masyarakat yang dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung menikmati keindahan alam serta mempelajari unsur-unsur yang ada di dalamnya. Keberadaannya yang umum dilakukan di desa ini dikarenakan di desa biasanya memiliki kondisi alam yang lestari (masih alami) serta jarang dijumpai dimanapun terutama di kota sehingga dengan adanya agropolitan ini diharapkan dapat menarik perhatian para wisatawan untuk mengunjungi tempat ini serta masyarakat pedesaan biasanya masih erat hubungannya dengan kebudayaan asli setempat sehingga kedua faktor ini dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan devisa daerah serta peningkatan partisipasi dalam upaya kelestarian dan konservasi alam sekitar. 3. Ulasan tentang harus adanya agropolitan : Keberadaan agropolitan dapat dikatakan penting dan harus ada, hal ini karena dengan adanya agropolitan maka akan tercipta lingkungan yang seimbang yakni adanya keseimbangan ekosistem di dalamnya, dapat meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi sebagai resapan air hujan untuk mencegah adanya banjir serta dapat memperbaiki lingkungan tersebut dengan membudidayakan berbagai macam tanaman sesuai dengan kesuaian lahan yang ada. Agropolitan ini biasanya digunakan sebagai tempat budidaya tanaman dan sebelumnya budidaya ini sudah ada atau sudah pernah dilakukan di daerah tersebut namun pada konsep agropolitan ini tanaman yang dibudidayakan biasanya beraneka ragam sesuai dengan kesesuaian lahan setempat serta kebutuhan yang ada saat ini. Menurut saya pengembangan konsep agropolitan ini adalah untuk mengembangkan kawasan budidaya tanaman yang berbasis agroindustri karena sepengetahuan saya pada kawasan agropolitan umumnya terdapat industri yang memproduksi suatu produk dari tanaman yang dibudidayakan, jadi konsep agropolitan tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi suatu daerah sedangkan tujuan lain yakni menyeimbangkan ekosistem dan meningkatkan kelestarian lingkungan. Untuk itu kawasan agropolitan ini keberadaanya cukup penting. 4. Dampak agropolitan : Dengan adanya pengembangan kawasan agropolitan ini terdapat dampak terhadap lingkungan sekitarnya, dampak ini dapat berupa positif dan negatif. Dampak positif dengan adanya agropolitan ini yakni dapat meningkatkan keanekaragaman populasi yang dapat memberikan keseimbangan ekosistem di dalamnya, dapat meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mampu meningkatkan resapan air hujan sehingga dapat mengurangi bahaya banjir, dapat mengurangi bahaya erosi apabila tanaman yang dibudidayakan menggunakan sistem agroforestri yang terdiri dari beraneka ragam tanaman, meningkatkan devisa daerah yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat setempat, dapat meningkatkan pasokan O2 dan mengurangi emisi gas di udara apabila budidaya yang dilakukan sesuai dan benar serta tanaman yang digunakan adalah tanaman yang mampu menyerap gas-gas penyebab polutan. Dampak negatif yang muncul karena adanya agropolitan ini adalah terjadinya penurunan kesejahteraan masyarakat apabila tidak adanya kerja sama yang baik antara pihak pengelola dengan masyarakat setempat, terjadinya bencana apabila pengelolaanya tidak sesuai dengan aturan yang ditentukan, serta dapat menimbulkan global warming apabila dalam kegiatan budidaya menggunakan pupuk kimia.