(Blowhole) Lumba-lumba Hidung Botol Indo-Pasifik

advertisement
RINGKASAN
ELOK PUSPITA RINI. Identifikasi Bakteri Asal Saluran Pernafasan Atas
(Blowhole) Lumba-lumba Hidung Botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus) di
Kawasan Konservasi Pantai Cahaya Kendal Jawa Tengah. Dibimbing oleh
AGUSTIN INDRAWATI dan TITIEK SUNARTATIE.
Lumba-lumba hidung botol indo-pasifik (Tursiops aduncus) yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari perairan laut Indonesia yang
dipelihara di kawasan konservasi lumba-lumba Pantai Cahaya Kendal Jawa
Tengah. Sampel swab blowhole diambil dari 11 ekor lumba-lumba yang dalam
keadaan sehat tanpa menunjukkan gejala klinis sakit. Dari seluruh sampel swab
blowhole yang diperiksa berhasil diisolasi 67 isolat bakteri. Bakteri yang berhasil
diidentifikasi sebanyak 46 isolat dan sisanya sebanyak 21 isolat tidak dapat
teridentifikasi. Isolat yang tidak teridentifikasi ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain adanya pertumbuhan bakteri pencemar yang merusak biakan isolat,
pertumbuhan cendawan pengganggu, dan keterbatasan media untuk uji lanjutan.
Hasil identifikasi 46 isolat tersebut didapatkan 15 jenis bakteri pada
saluran pernafasan atas T. aduncus, yang terdiri dari 12 jenis bakteri Gram negatif
dan 3 jenis bakteri Gram positif. Bakteri Gram negatif yang berhasil diidentifikasi
yaitu, Actinobacillus sp., Pseudomonas sp., Moraxella sp., Citrobacter sp.,
Salmonella sp., Serratia sp., Klebsiella sp., Proteus sp, Pasteurella sp.,
Edwardsiella tarda, Alcaligenes faecalis, dan Yersinia sp. Bakteri Gram positif
yang berhasil diidentifikasi yaitu, Bacillus sp., Staphylococcus aureus, dan
Staphylococcus epidermidis. Bakteri yang paling banyak ditemukan pada
penelitian ini adalah Actinobacillus sp.
Jenis bakteri seperti Actinobacillus sp., Pseudomonas sp., Moraxella sp.,
Staphylococcus sp., Proteus sp., Citrobacter sp., Salmonella sp., Serratia sp.,
Klebsiella sp., Pasteurella sp., dan Edwardsiella sp. merupakan jenis-jenis bakteri
yang dapat ditemukan di kulit, sistem respirasi, sistem digesti, sistem urogenital,
dan sistem retikuloendotelial mamalia laut (Higgins 2000) termasuk lumbalumba. Morris et al. (2011) juga melaporkan bahwa jenis Bacillus sp. merupakan
jenis bakteri yang umum ditemukan pada blowhole dan lambung lumba-lumba
hidung botol atlantis (T. truncatus) di perairan laut tenggara Amerika Serikat.
Kelompok Enterobacteriaceae merupakan bakteri Gram negatif yang sering
ditemukan pada berbagai jaringan tubuh Pinnipidae, yaitu mencapai 75% dari
total bakteri Gram negatif yang ditemukan (Thornton 1995). Keberadaan
Enterobacteriaceae pada Pinnipidae ini juga mungkin ditemukan pada mamalia
laut seperti lumba-lumba. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dunn et al.
(2001) dan Foster et al. (1999) keberadaan bakteri-bakteri patogen seperti
Pseudomonas sp., Staphylococcus sp., dan Salmonella sp. pada saluran pernafasan
lumba-lumba berpotensi untuk terjadinya pneumonia. Streitfeld et al. (1976) juga
menyebutkan bahwa S. aureus merupakan mikroflora normal di dalam tubuh
T. truncatus yang hidup liar.
Dalam penelitian ini kondisi lumba-lumba yang digunakan untuk sampel
swab blowhole dalam kondisi sehat, walaupun dari hasil identifikasi swab
blowhole tersebut ditemukan 15 jenis bakteri yang beberapa diantaranya
kemungkinan bersifat patogen. Hasil identifikasi yang dilakukan dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa bakteri-bakteri yang berhasil diidentifikasi merupakan
bakteri-bakteri yang umum ditemukan di dalam saluran pernafasan lumba-lumba,
termasuk jenis T.aduncus di Indonesia. Keberadaan bakteri-bakteri patogen di
dalam saluran pernafasan lumba-lumba yang berpotensi menyebabkan pneumonia
perlu menjadi perhatian khusus dalam upaya pencegahan dan penanganan
penyakit. Upaya ini bertujuan untuk mendukung kesuksesan usaha konservasi
T. aduncus di Indonesia.
Kata kunci: Lumba-lumba hidung botol indo-pasifik, Tursiops aduncus, blowhole.
Download