KANKER PROSTAT - Keperawatan Sistem Perkemihan

advertisement
KANKER
PROSTAT
Kelompok :
1. Rina Wahyuni
201133025
2. Julia
201133070
3. Heny Ristiani
201233108
4. Rosidi
201233030
PENGERTIAN
• PROSTAT : suatu organ yang terdiri
dari komponen kelenjar, stroma dan
muskular. Kelenjar ini mulai tumbuh
pada kehamilan umur 12 minggu
karena pengaruh dari horman
androgen yang berasal dari testis
janin
PENGERTIAN
• Kanker prostat adalah penyakit kanker
yang berkembang di prostat, sebuah
kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki.
Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami
mutasi dan mulai berkembang di luar
kendali. Sel ini dapat menyebar secara
metastasis dari prostat ke bagian tubuh
lainnya, terutama tulang dan lymph node.
Kanker prostat dapa menimbulkan rasa
sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi
erektil dan gejala lainnya.
• Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas
yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.
PENYEBAB
Beberapa faktor yang diduka sebagai
penyebab timbulnya adenokarsinoma
prostate adalah :
•
•
•
•
Predisposisi genetic
Kemungkinan untuk menderita kanker
prostate menjadi dua kali jika saudara
laki-lakinya menderita penyakit ini.
Kemungkinannya naik menjadi lima kali
jika ayah dan saudaranya juga menderita.
Pengaruh hormonal
Diet
Pengaruh lingkungan
Kanker prostate lebih banyak diderita oleh
bangsa afrika amerika yang berkulit hitam
dari pada kulit bangsa putih
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko
• Laki-laki usia >55 tahun yang
mempunyai riwayat famili menderita
kanker prostat
• Makanan terbiasa mengandung asam
lemak jenuh.
• Kontak dengan logam berat seperti
cadmium.
• Ras Afrika yang tinggal di Amerika.
• Kebiasaan hidup kurang melakukan
gerakan fisik atau olah raga
Kebiasan merokok
PATOFISIOLOGIS
• Penyebab Ca Prostat hingga kini belum diketahui
secara pasti, tetapi beberapa hipotesa menyatakan
bahwa Ca Prostat erat hubungannya dengan
hipotesis yang disuga sebagai penyebab timbulnya
Ca Mammae adalah adanya perubahan
keseimbangan antara hormon testosteron dan
estrogen pada usia lanjut, hal ini akan mengganggu
proses diferensiasidan proliferasi sel. Difsreniasi
sel yang terganggu ini menyebabkan sel kanker,
penyebab lain yaitu adanya faktor pertumbuhan
yang stroma yang berlebihan serta meningkatnya
lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya selsel yang mati sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan materi genetik. Perubahan prolife
sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel
epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan sehingga
terjadi Ca Prostat (Price, 1995)
MANIFESTASI KLINIK
• Manisfestasi yang tampak dapat
berupa gejala-gejala obtruksi saluran
kemih, penurunan berat badan,
anemi, atau nyeri tulang
• Kangker prostate asimtomatik atau
berkaitan dengan peningkatan
prekuensi keinginan berkemih, serta
penurunan tekanan aliran urin.
Ejakulat mungkin mengandung darah
dan pada kasus lanjut, dapat timbul
nyeri punggung.
STADIUM
Stadium A : mencerminkan kanker yang tidak
terdeteksi dengan pemeriksaan rectum tetapi
ditemukan pada specimen bedah yang diperoleh
sewaktu operasi untuk hyperplasia atau pada
outopsi.
Stadium A dibagi menjadi dua kelompok :
• Stadium A1, jika tumor yang berdiferensiasi akibat
terdapat hanya beberapa potongan kecil (cihp)
transuretra di satu lobus.
• Stadium A2, jika tumornya lebih difus.
Stadium B : dapat teraba tetapi terbatas dirostat.
• Stadium B dibagi dua kelompok :
• Stadium B1 adalah nodus tunggal yang mengenai
hanya satu lobus dan dikelilingi oleh jarinngan yang
normal pada perabaan.
• Stadium B2, mengenai klenjar secara lebih difus.
STADIUM
Stadium C
• Tumor meraba dan meluas melebihi
prostate tetapi belum terjadi
metastasis jauh.
Stadium D : terdapat metatasis.
• Stadium D1, keterlibatan hanya
kelenjar limfe panggul tanpa
metastasis lain.
• Stadium D2, Metasisnya lebih luas.
KOMPLIKASI
• Kanker prostate progresif yang tidak
diterapi memiliki angka kematian
yang sangat tinggi (> 90%).
• Kanker testis dapat bermetastasis
keparu, kelenjar l,imfe atau susunan
syaraf pusat.
• Angka bertahan hidup pada kanker
prostate bergantung pada stadium
saat didiagnosis. Sebagian besar
pria yang didiagnosis berada pada
stadium D akan meninggal dalam
waktu 3-5 tahun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ultrasonografi transrektal (TRUS)
• Pada pemeriksaan ultrasonografi transrektal dapat
diketahui adanya area hipo-ekoik (60%) yang
merupakan salah satu tanda adanya kanker
prostate dan segaligus mengetahui kemungkinan
adanya ekstensi tumor ekstrakapsuler.
2. CT scan dan MRI
• Scan diperiksa jika dicurigai adanya metastasis
pada limfonudi (N), yaitu pada pasien yang
menunjukan skor Gleason tinggi (>3) atau kadar
PSA tinggi.
3. Bone scan
• Pemeriksaan sintigrafi pada tulang dipergunakan
untuk mencari metasis hematogen pada tulang.
PENATALAKSANAAN
1. Observasi
• Untuk pasien dalam stadium A dengan umur harapan
hidup kurang dari 10 tahun.
2. Radiasi
• Untuk pasien berusia lanjut atau pasien dengan tumor
loko-invasif dan tumor yang mengadakan metastasis.
3. Prostatektomi radikal
• Pasien yang berada pada stadium B dan C dan tumor
stadium A pada pria muda. Yaitu berupa pengangkatan
kelenjar prostate secara bedah.
4. Terapi hormonal
• Tumor stadium D diterapi dengan pemberiaqn hormone
untuk memperlambat penyebaran penyakit dan tindakantindakan paliatif untuk mengurangi nyeri. Terapi hormone
antara lain adalah obat-obat anti androgen, terapi
estrogen dan obat-obat ayng menghambat pelepasaan
Gonadotropin-releasing hormone hipotalamus (leuprolide)
dapat dilakukan orkitektomi (pengangkatan testis)
bersamaan dengan terapi hormon.
TINJAUAN PUSTAKA
• Lap / UPF Ilmu Bedah. 1994. Pedoman
Diagnosa dan Terapi. Surabaya: Fakultas
Kedokteran Airlangga.
• Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran, edisi 3 jilid kedua. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI.
• Price, S. 1995. Patofisiologi. Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC
• Purnomo, Basuki B. 2000. Dasar – dasar
urologi. Malang: CV Infomedika.
• Sjamsuhidayat, R (et.al). 1997. Buku Ajar
Bedah. Jakarta: Penerbit buku kedokteran,
EGC.
• Smelzer, C Susanne. Keperawatan Medikal
Bedah Brunner &Suddarth; alih bahasa, Agung
Waluyo; editor bahasa Indonesia, Monica Ester.
edisi VIII, Volume 3, Jakarta: EGC, 2002.
Download