modul komunikasi komunitas dalam penyuluhan

advertisement
MODUL
KOMUNIKASI KOMUNITAS DALAM
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun Oleh:
Anglita Yantisetiasti
Insi Farisa Desy Arya
Iswaningsih
Daftar Isi
hal
Daftar isi
I
Pendahuluan
1.1 Kompetensi
1.2 Kepentingan
1.3 Karakteristik mahasiswa
1.4 Tujuanpembelajaran
II
Materi
2.1 Teori dasar singkat Komunikasi Komunitas
2.2 Tahap komunikasi (basic, intermediate atau advance)
2.3 Komponen komunikasi (sapa, ajak, diskusi)
2.4 Komunikasi non verbal
III
Contoh skenario
IV
Kasus yang spesifik
V
Daftar tilik (untuk tutor, peer dan self assessment)
VI
Ilustrasi :
6.1 Audio visual
6.2 Denah ruangan
6.3 Posisi duduk
I.
Pendahuluan
Komunikasi komuitas merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap dokter. Hal ini dianggap penting dikarenakan dokter yang
dihasilkan nanti memiliki profil dokter yang ideal, dimana dokter mampu untuk
melakukan serangkaian pelayanan kesehatan guna memenuhi kualitas,
kebutuhan, efektifitas biaya, dan persamaan dalam dunia kesehatan. Lima
kualitas yang diinginkan dari seorang dokter adalah: (1) Mampu menyediakan
perawatan- Care Provider, (2) Mampu menjadi penentu keputusan- Decision
Maker, (3) Mampu menjadi komunikator yang baik- Good Communicator, (4)
Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas atau masyarakat- Community
Leader, serta (5) Mampu menjadi manajer yang baik- Good Manajer.(1)
Salah satu upaya untuk mewujudkan dokter yang ideal dalam hal
menjadikan seorang dokter yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik
serta mampu menjadi pemimpin dalam komunitas dan masyarakat, maka
disusunlah modul komunikasi komunitas ini. Pada modul ini dispesifikkan dalam
hal kegiatan komunikasi dalam penyuluhan kepada masyarakat.
1.1
Kompetensi:
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat:

Melakukan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka
mengidentifikasi masalah kesehatan dan memecahkannya bersamasama

Melakukan advokasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
1.2
Kepentingan:
1.3
Kompetensi Mahasiswa:
1.4
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran yang diharapakan adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian komunikasi yang dikhususkan
ke dalam komunikasi komunitas, yang terimplementasi dalam penyuluhan
kesehatan.
2. Mahasiswa mampu Memahami dan menguasai berbagai macam metode
dan teknik penyuluhan masyarakat
3. Menerapkan metode dan teknik penyuluhan masyarakat yang relevan
dengan kondisi masyarakat.
II.
Materi
Komunikasi Komunitas dalam Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat
2.1 Teori Dasar Komunikasi Komunitas
Komunikasi adalah proses menggambarkan siapa mengatakan apa
dengan cara apa kepada siapa dengan efek apa (2). Komunikasi merupakan
rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan
maksud tertentu. Komunikasi juga merupakan setiap proses pertukaran
informasi,
gagasan dan perasaan.
Proses ini meliputi informasi yang
disampaikan baik secara lisan maupun tulisan dengan kata-kata, atau yang
disampaikan
dengan
bahasa
tubuh,
gaya
maupun
penampilan
diri,
menggunakan alat bantu disekeliling kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih
kaya(2).
Dari beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi
sebagai suatu aktivitas menusia selalu melibatkan: (1) Sumber komunikasi, (2)
Pesan komunikasi yang berbentuk verbal dan non verbal, (3) Media atau saluran
sebagai sarana-wadah yang berfungsi sebagai tempat pesan atau rangkaian
pesan dialihkan, (4) Cara, alat, atau metode untuk memindahkan pesan, (5)
Penerima atau sasaran yang menerima komunikasi, (6) Tujuan dan maksud
komunikasi, (7) Rangakaian kegaiatan antara sumber atau pengirim dengan
sasaran atau penerima, (8) Situasi Komunikasi, (8) Proses komunikasi, yakni
proses satu arah, interaksi dan proses transaksi, (9) Pemberian makna bersama
atas pesan dari sumber dan penerima yang terlibat dalam komunikasi, serta (10)
Pembagian pengalaman atas pesan yang dipertukarkan dari sumber dan
penerima yang terlibat dalam komunikasi.
Komunitas menurut kamus bahasa indonesia diartikan sebagai kesatuan
yg terdiri dari individu-individu atau masyarakat, sedangkan masyarakat adalah
sekumpulan orang yang hidup bersama pada suatu tempat atau wilayah dengan ikatan
aturan tertentu (3). Apabila kita kaitkan antara komunikasi dangan komunitas dapat
diaktakan bahwa komunikasi komunitas adalah proses komunikasi yang terjadi di
komunitas atau di masyarakat.
Salah satu bentuk kegiatan komunikasi komunitas adalah penyuluhan,
dalam hal ini kita akan membicarakan mengenai penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran
yang ada hubungannya dengan kesehatan(4).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri
seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan
masyarakat . Pendidikan kesehatan juga merupakan proses perubahan yang
dinamis, dimana perubahan tersebut tidak hanya sekedar proses transfer materi/
teori dari seseorang ke orang lain serta bukan hanya seperangkat prosedur,
akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesaadaran dari dalam
diri individu, kelompok, atau masyarakat itu sendiri.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah(4) :
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat,
serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental
dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah
perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
Sedangkan tujuan
pendidikan
kesehatan
adalah “Meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; baik fisik, mental, dan sosialnya, sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara sosial, pendidikan kesehan disemua program
kesehatan; baik pemberantasan penyakit menular, samitasi lingkungan, gizi
masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya”.
Berdasarkan tujuan pendidikan kesehatan di atas, maka dapat jabarkan
ruang lingkup penyuluhan kesehatan masyarakat terdiri dari; kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, gizi, pengobatan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, upaya kesehatan lingkungan pemukiman, upaya perawatan
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan sekolah,
upaya kesehatan Lansia,
upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa,
upaya kesehatan mata dan penjegahan kebutaan, pembinaan peran serta
masyarakat, Upaya kesehatan olah raga, serta upaya kesehatan lain. Ditinjau
dari segi sasaran atau tempat sasarannya, maka ruang lingkup penyuluhan
kesehatan dapat dilakukan dirumah, sekolah, tempat kerja, rumah sakit ataupun
masyarakat luas.
Untuk mencapai tujuan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan kepada
masyarakat, perlu diperhatikan faktor-faktor yang berhubungan sasaran atau
audiens, yaitu(4):
1. Tingkat Pendidikan.
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima
informasi yang didapatnya.
2. Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula
dalam menerima informasi baru.
3. Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan
hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat
menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
4. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang
– orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan
masyarakat dengan penyampai informasi.
5. Ketersediaan Waktu di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas
masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam
penyuluhan.
Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan
kesehatan adalah (5):
1. Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran
sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
2. Metode Diskusi Kelompok
Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang
suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan
seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3. Metode Curah Pendapat
Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan
oleh masing – masing peserta, dan evaluasi atas pendapat – pendapat
tadi dilakukan kemudian.
4. Metode Panel
Adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau
peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis
dengan seorang pemimpin.
5. Metode Bermain peran
Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan
tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai
sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
6. Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur
tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan
dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap
kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
7. Metode Simposium
Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang
dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
8. Metode Seminar
Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang
menguasai bidangnya.
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik
harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah – langkah dalam
penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut(4):
1. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.
2. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.
3. Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui
penyuluhan kesehatan masyarakat.
4. Menyusun perencanaan penyuluhan:
a. Menetapkan tujuan
b. Penentuan sasaran
c. Menyusun materi / isi penyuluhan
d.
Memilih metoda yang tepat
e. Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
f.
Penentuan kriteria evaluasi
5. Pelaksanaan penyuluhan
6. Penilaian hasil penyuluhan
7. Tindak lanjut dari penyuluhan
2.2 Tahap Komunikasi
Pada mudul ini merupakan tahap komunikasi intermediate, dimana
mahasiswa sudah memahami dasar-dasar komunikasi. Pada tahap ini pula,
mahasiswa diharapkan sudah dapat mengimplementasikan prinsip-prinsio
komunikasi terutama prinsip-prinsip komunikasi kelompok dan komunikasi
massa.
2.3 Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi yang harus dikuasai pada modul ini adalah:
1. Komunikator
Seorang komunikator kesehatan (penyuluh kesehatan masyarakat) yang
ingin masyarakat/ warganya sadar dan mau berperilaku hidup sehat,
harus mampu mengembangkan diri sebagai penyebar pesan, memilih
media,
menganalisis
audiens
agar
pesan-pesan
tersebut
dapat
mempengaruhi warga masyarakat/ komunitas.
2. Pesan
Pesan terdiri dari pesan verbal dan non verbal yang seharusnya sudah
dikuasai pada modul komunikasi dasar/ basic.
3. Media
Mengetahui media yang tepat dalam mengkomunikasikan pesan yang
disampaikan
4. Komunikan/ Audiens
Memahami/ mengenak komunikan/ audiens yang dihadapi
Komponen komunikasi yang ditekankan pada modul ini adalah komponen ajak
2.4 Komunikasi Non Verbal
Pada komunikasi non verbal ini mahasiswa harus dapat mengimplementasika
kemampuan komunikasi non verbal yang terdiri dari komuniksi vokal dan non
vokal, seperti yang terlihat pada bagan di bawah ini :
Komunikasi
Non Verbal
Komunikasi
Vokal
Nada Suara
(tone of
Voice)
Sumber:
Jeritan
(screams)
Desah (sighs)
Ronald
Communication(6)
Komunikasi
Non Vokal
B.
Adler,
Kualitas Vokal
(Vocal
Qualities)
Isyarat
(gesture)
George
Rodman,
Gerakan
(Movement)
Penampilan
(appereance)
Understanding
Ekspresi
Wajah (facial
Expression)
Human
III.
Contoh Skenario
Anda adalah seorang dokter Puseksmas dengan luas wilayah kerja 12 Desa
yang berada di Kecamatan X. Letak geografis Kecamatan X dengan luas wilayah
2.231,1 Ha berada pada ketinggian 700 – 800 m diatas permukaan laut, terdiri
dari dataran rendah dan daerah berbukit-bukit dengan jumlah penduduk 96.772.
Dari laporan tahunan didapatkan angka kematian bayi selama 1 tahun sejumlah
16 orang, kematian ibu 2 orang serta jumlah gizi buruk sebanyak 18 orang.
Angka kesakitan ISPA sejumlah 29.640, Gastritis 14.292, dan hipertensi 11.437.
Puskesmas sebagai unit pelaksana tehnis kesehatan yang mempunyai
kewajiban menjaga kesehatan di wilayah kerjanya, mempunyai program promosi
kesehatan sebagai sarana promotif dan preventif suatu penyakit. Anda sebagai
seorang dokter puksemas harus melakukan opaya terrsebut.
Dari data yang disebutkan diatas apa yang akan anda lakukan guna
melaksanakan program promotif preventif tersebut?
IV.
Kasus yang spesifik : ??? apa beda dengan yang atas
V.
Daftar Tilik Komunikasi Komunitas
Nama Mahasiswa
:
Tanggal
:
Topik Bahasan
: Gizi Masyarakat
Sasaran
: Ibu yang mempunyai anak balita
Lokasi
: Kecamatan
Fokus Pembahasan
: Penyuluhan/ Pendidikan Kesehatan Masyarakat
No
Aspek yang dinilai
0
Tahap Perencanaan:
1
Menentukan Prioritas Masalah
2
Menetukan Tujuan
3
Menetukan Sasaran
4
Menentukan materi penyuluhan
5
Menentukan Metoda yang sesuai
Pelaksanaan Penyuluhan:
6
Menyapa Audiens
7
Menerangkan Maksud Penyuluhan
8
Mencoba menarik audiens untuk mendengarkan
Komunikasi Verbal:
9
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
audiens
10
Bahasa
yang
digunakan
dimengerti
audiens
11
Sistematis dalam menerangkan
Komunikasi Non Verbal
12
Komunikasi Vocal
13
Komunikasi Non Vocal
oleh
1
2
VI.
Ilustrasi
6.1 Audio visual : dibutuhkan laptop dan LCD Projector
6.2 Denah Ruangan: yang cukup luas untuk presentasi
6.3 Posisi Duduk: Penguji menghadap masasiswa dan berperan sebagai
masyarakat/ audiens
Daftar Pustaka
1.
Boelen DC, WHO. Frontline doctors of tomorrow. Geneva,
Switzerland1994.
2.
Prof. Dr. Alo Liliweri MS. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2008.
3.
Depdiknas PB. Kamus Bahasa Indonesia2008.
4.
Effendy N. Dasar-dasarKeperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC;
1998.
5.
Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta; 2005.
6.
Ronald B. Adler GRaAS. Understanding Human Communication. Canada:
Oxford University Press; 2011.
Download