Skenario 1 - Fakultas Kedokteran UNS

advertisement
Pembekalan
Blok Kedokteran Komunitas
Kurikulum Berbasis Kompetensi FK UNS
Prof Bhisma Murti
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
Skenario 1: Keywords
•
•
•
•
•
•
•
Dokter komunitas
Puskesmas
Dokter keluarga
Pasien umum
Askes
Jamkesmas
Pelayanan kesehatan
primer
• Tipe keluarga
• Kasus indeks
• Dinas Kesehatan
Kabupaten
• Outbreak
• Riwayat alamiah
penyakit
• Penyakit infeksi
• Investigasi outbreak
• Studi epidemiologi
analitik
Skenario 2: Keywords
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Peserta Askes
Kapitasi
Fee-for-service
Holistik
Komprehensif
Kontinu
Masa inkubasi
Masa laten
Durasi
Induksi
Promosi
Ekspresi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Faktor risiko
Faktor prognostik
Pencegahan primer
Pencegahan sekunder
Pencegahan tersier
Program skrining
Cost-effective
Kedokteran berbasis bukti
Efektivitas terapi
Pubmed
Cochrane collaboration
Skenario 3: Keywords
•
•
•
•
•
•
•
•
Health seeking behavior
Health belief model
Cakupan KB
Motivasi
Kinerja
Produktivitas
Teori Maslow
Teori Herzberg
• Permintaan (demand)
pelayanan kesehatan
• Akses
• Jangkauan
• Daerah terpencil
• Delegasi
• Biaya mahal
• Efisiensi teknis
• Distribusi yang adil
Kedokteran Komunitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan meningkatkan tidak hanya kesehatan individu pasien,
tetapi juga kesehatan keluarga dan komunitas
Memberikan pelayanan kesehatan primer kepada anggota
komunitas yang sakit (10%) maupun yang sehat (90%)
Menekankan pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
Diagnosis dini penyakit dan pengobatan segera
Memberikan pelayanan komprehensif dari preventif, promotif,
kuratif hingga rehabilitatif.
Menerapkan prinsip kedokteran keluarga: Memberikan pelayanan
yang holistik-biopsikososial
Memperhatikan kausa penyakit pada level individu pasien (kausa
proksimal), keluarga (kausa antara), komunitas (kausa distal)
Mengidentifikasi dan mencegah paparan faktor risiko/ bahan
berbahaya dari lingkungan dan tempat kerja
Kesehatan Individu, Keluarga, dan
Komunitas
Kesehatan
individu
1.
2.
Kesehatan
keluarga
Kesehatan
komunitas
Kesehatan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdapat
pada keluarga dan komunitas  Kesehatan individu
mencerminkan kesehatan keluarga dan komunitas 
Memerlukan perspektif populasi tentang kausa kesehatan
individu dan intervensi holistik
Kesehatan individu mempengaruhi kesehatan, keluarga, dan
komunitas  kesehatan individu memberikan dampak
psikologis, sosial, ekonomis kepada keluarga dan komunitas
Need, Demand, dan Want
1. Need (kebutuhan)
Kuantitas barang atau pelayanan yang secara objektif
dipandang terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi
kesehatan pasien, biasanya ditentukan tenaga kesehatan
profesional.
2. Demand (permintaan)
Want
Barang atau pelayanan yang sesungguhnya dibeli oleh
Need
pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat
medis dari dokter, dan juga faktor lain seperti pendapatan
dan harga obat.
3. Wants (keinginan)
Barang atau pelayanaan yang diinginkan pasien karena
dianggap terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja
cepat)
Need, demand, dan want pelayanan kesehatan
perlu diupayakan agar cocok.
Demand
Need, demand, dan want
Pembiayaan Kesehatan
• Pembayaran langsung:
– Out-of Pocket Payment (OOP).
Pasien membayar langsung kepada dokter atau pemberi pelayanan
kesehatan lainnya untuk pelayanan kesehatan yang sudah diterima.
• Pembiayaan praupaya (prepaid system):
1.
Pajak (Taxation).
Pemerintah menarik pajak umum (general taxation) dari warga yang antara
lain digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan. Contoh: skema
Jamkesmas
2.
Asuransi (Insurance).
Perusahaan asuransi menarik dan mengumpulkan premi dari peserta,
membayar pemberi pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada peserta
1.
2.
3.
4.
Asuransi wajib (compulsory insurance). Contoh: Askes
Asuransi sukarela (voluntary insurance). Contoh: Prudential
Asuransi sosial (social insurance)
Asuransi swasta (private insurance).
Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
• Dua area ekonomi dalam ekonomi kesehatan:
1. Ekonomi positif – memilih alternatif
intervensi yang efisien.
2. Ekonomi normatif – memilih alternatif
intervensi yang adil (equitable)
Keadilan
• Keadilan (equity) tidak sama dengan kesamaan
(equality).
Untuk bisa adil tidak harus semua pihak mendapatkan porsi yang
sama.
• Horizontal equity
“Equal treatment for equal need/ condition”
– Semua pasien TB diberi DOTS
– Semua penduduk di kecamatan disediakan sebuah puskesmas
• Vertical equity
“Unequal treatment for unequal need/ condition”
» Pasien flu burung diberi prioritas lebih tinggi daripada flu biasa
“Health financing based on ability to pay”.
» Orang yang lebih kaya membayar lebih besar daripada orang yang lebih
miskin untuk pelayanan kesehatan yang sama
Infectious Disease
Definitions
 Infectious diseases
Tetanus
Measles
Hepatitis B
 Caused by an infectious agent
 Communicable diseases
 Transmission – directly or indirectly – from an infected person
 Transmissible diseases
 Transmission – through unnatural routes – from an infected person
 Contagious disease
 Old English word for communicable disease, now meaning very communicable
Note
 Infections are often subclinical – infections vs infectious diseases!
 Antonyms not well-defined
 Chronic can be infectious - HIV/ADS
Transmission
Cases
 Index – the first case identified
 Primary – the case that brings the infection into a population
 Secondary – infected by a primary case
 Tertiary – infected by a secondary case
T
S
Susceptible
Immune
Sub-clinical
Clinical
P
S
S
T
Timeline for Infection
Dynamics of
infectiousness
Latent
period
Infectious
period
Non-infectious
Susceptible
Time
Dynamics of
disease
Incubation
period
Symptomatic
period
Non-diseased
Susceptible
Time
Number of Cases of a Disease
Endemic vs Epidemic
Endemic
Time
Epidemic
Surveilans
Investigasi Outbreak
Tabel 5.1 Langkah-langkah investigasi outbreak
1
Identifikasi outbreak
2
Investigasi kasus
3
Investigasi kausa
4
Langkah pencegahan dan pengendalian
5
Studi analitik (jika perlu)
6
Komunikasikan temuan
7
Evaluasi dan teruskan surveilans
Levels of Disease Occurrence
Sporadic level: occasional cases occurring at
irregular intervals
Endemic level: persistent occurrence with a low to
moderate level
Hyperendemic level: persistently high level of
occurrence
Epidemic or outbreak: occurrence clearly in
excess of the expected level for a given time period
Pandemic: epidemic spread over several countries
or continents, affecting a large number of people
Teori Kebutuhan Maslow
TABEL 7.2 HIRARKI KEBUTUHAN MANUSIA MASLOW (URUTAN NOMER SESUAI
HIRARKI DARI BAWAH KE ATAS)
NO HIRARKI
DESKRIPSI
KONTEKS KERJA
5
AKTUALISASI
KEBUTUHAN INSTINKTIF
PROMOSI, KESEMPATAN
DIRI
MANUSIA UNTUK
UNTUK KREATIVITAS/
MENGAKTUALISI
INOVASI
KEMAMPUAN UNIK SEORANG
4
HARGA DIRI
PENILAIAN SUBJEKTIF
KEDUDUKAN,
(SELF-ESTEEM)
SEORANG YANG INTRINKSIK
PENGAKUAN,
POSITIF ATAU NEGATIF
PENGHARGAAN
3
KASIH SAYANG
HUBUNGAN KERJA YANG
PERKUMPULAN
DAN RASA
MEBAHAGIAKAN
PROFESIONAL, KEGIATAN
MEMILIKI
SOSIAL, MANAJER YANG
MENDUKUNG
2
KEAMANAN
BEBAS DARI BAHAYA,
JAMINAN HARI TUA,
JAMINAN MASADEPAN
KESEHATAN
1
FISIOLOGI
KEBUTUHAN DASAR SEPERTI
UPAH, GAJI, HONOR
PANGAN, UANG, SANDANG,
PAPAN
SUMBER: LEWIS ET AL, 2008
Tabel 7.4 Teori perubahan perilaku terkait kesehatan
Tingkat
Tingkat
individu
Teori
Stages of change
model
Fokus
Kesiapan individu untuk berubah
atau mencoba untuk berubah
menuju perilaku sehat
Health-belief
Model
Persepsi seorang terhadap
ancaman masalah kesehatan dan
penilaian terhadap perilaku yang
disarankan untuk mencegah atau
mengelola masalah
Perilaku dijelaskan melalui teori
dinamika timbal balik 3 arah, di
mana faktor personal, pengaruh
lingkungan dan perilaku saling
berinteraksi
Social Learning
Theory
Tingkat
Organizational
organisasi Change THeory
Diffusion of
Innovation
Theory
Konsep kunci
Pre-kontemplasi
Kontemplasi (perenungan)
Keputusan
Aksi (tindakan)
Pemeliharaan
Persepsi kerentanan
Persepsi keparahan
Perspesi manfaat tindakan
Kecenderungan untuk bertindak
Kemampuan perilaku
determinisme timbal-balik
Ekspektasi
Efikasi diri
Observational learning
Penguatan
Proses dan strategi untuk
Definisi masalah
meningkatkan peluang bahwa
Inisiasi tindakan
kebijakan dan program yang sehat Implementasi perubahan
akan diadopsi dan dipelihara dalam Institusionalisasi perubahan
organisasi formal
Menjelaskan cara ide , produk,
Keuntungan relatif
praktik sosial, menyebar dalam
Kesesuaian (compatibility)
masyarakat atau dari satu
Kompleksitas
masyarakat ke masyarakat lainnya
Triability
Observationability
Sumber: Lewis et al., 2008
Terima Kasih
Download