PROPOSAL A. JUDUL PENELITIAN PERGESERAN PERAN GENDER PADA RUMAH TANGGA BURUH PABRIK (Studi kasus pada pabrik Sari Garmen Ungaran) B. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga merupakan kekerabatan yang dibentuk atas dasar perkawinan dan hubungan darah. Keluarga juga merupakan pranata sosial yang sangat dekat dengan kehidupan kita, karena pendidika dan sosialisasi terhadap individu lain kita dapatkan ketika kita berada pada lingkungan keluarga. Hubungan kekeluargaan adalah hubungan yang hangat antara individu dengan individu yang lain karena adanya hubungan darah atau ikatan pernikahan. Keluarga dalam bentuk ini biasa disebut keluarga batih yang lazimnya merupakan unit pergaulan hidup yang terkecil dalam masyarakat. Keluarga yang ideal dibentuk melalui perkawinan dan akan memberikan fungsi kepada anggota keluarga. Dalam hal ini anggota keluarga meliputi kepala rumah tangga, ibu dan anak. Setiap komponen dalam keluarga tersebut menjalankan fungsi dan perannya. Sebagai unit pergaulan hidup terkecik dalam masyarakat, keluarga batih mempunyai peranan-peranan tertentu. Peranan-peranan itu adalah sebagai perlindung bagi pribadi-pribadi yang menjadi anggota, keluarga batih merupakan unit sosialekonomi yang secara materil memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya, keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah pergaulan hidup, keluarga batih merupakan wadah di mana manusia mengalami proses sosialisasi awal yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyaraka (soekanto 2009) Idealnya kepala rumah tangga adalah seorang pria yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam berumahtangga. "Laki-laki punya tugas lain, yakni pergi keluar rumah untuk mencari makan untuk keluarganya, baik berburu(jaman dahulu) atau bekerja untuk mendapat gaji."(Budiman 1985:1)Sedangkan ibu merupakan seorang wanita yang bekerja dirumah atau sering disebut ibu rumah tangga yang memiliki tugas 1 menjaga dan mengatur segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seluruh anggota keluarga. "Wanita sudah sewajarnya hidup dilingkungan rumah tangga. Tugas ini adalah tugas yang diberikan alam kepada mereka: melahirkan dan membesarkan anak-anak di dalam lingkungan rumah tangga, serta memasak dan memberikan perhatian kepada suaminya." (Budiman 1985:1) Wanita terlihat lebih lemah dibanding laki-laki, buktinya pekerjaan wanita lebih ringan dibanding pekerjaan laki-laki, para wanita diberi tanggung jawab yang ringan sedangkan laki-laki diberi pekerjaan yang berat dengan haknya yang sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Dengan kata lain wanita memiliki pendapatan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Bahkan banyak ahli-ahli filsafat yang menyebutkan bahwa perempuan tidak lebih kuat dibanding laki-laki, misalnya saja Kant berkata, "Saya sulit percaya bahwa wanita punya kesanggupan untuk mengerti prinsip-prinsip". Schopenhauer, wanita "dalam segala hal terbelakang, tidak memiliki keranggupan untuk berpikir dan berefleksi.... posisinya ada di antara laki-laki dewasa yang merupakan manusia sesungguhnya dan anak-anak.... pada akhirnya, wanita diciptakan hanya untuk mengembangkan keturunan." (kutipan-kutipan diambil dari Budiman 1985:6,7) Selain dari pandangan masyarakat, pandangan agamapun juga menyudutkan wanita. Para wanita di nomor duakan, bahkan sebagian besar Tuhan atau nabi digambarkan sebagai laki-laki. Sedangkan wanita dimata agama-agama selalu dibawah laki-laki seakan wanita tidak dapat hidup tanpa laki-laki dan laki-laki terlihat berwibawa dan memiliki nilai lebih dimata Tuhan. Dari sekian banyak yang mengatakan bahwa wanita adalah manusia lemah yang berada dibawah laki-laki, kita bisa lihat perkembangan pada jaman sekarang bahwa wanita tidak lagi bersembunyi di belakang laki-laki. Wanita mampu berjuang bersama laki-laki dalam bidang ekonomi, ini terlihat jelas ketika kita melihat pekerja buruh pabrik. Sebagian besar buruh pabrik yang terlihat pada pabrik Garmen Ungaran adalah wanita dan tidak sedikit diantanya merupakan seorang ibu, seorang ibu bisa meninggalkan lingkungan rumahnya dalam waktu yang lama untuk bekerja, namun bagaimana dengan tugasnya sebagai seorang istri yang mereka tinggalkan. Kemudian kita juga perlu melihat bagaimana peran suami ketika istrinya bekerja sebagai buruh pabrik, ada sebagian 2 pasangan yang memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhannya yang komplek dan meninggalkan anaknya dirumah tanpa ada pengawasan orang tua. Dari kondisi diatas kita bisa melihat bahwa peran orang tua dalam mendidik dan menjaga anak sangat minim diberikan, maka sebagian orang tua memilih untuk menyewa ibu asuh untuk merawat dan menjaga mereka. Ibu asuh memang sering menjadi pilihan, tetapi perlu kita sadari bahwa kasih sayang yang diberikan oleh ibu asuh memang tidak sebaik yang diberikan oleh ibu kandung, maka sering kali kejadian ini menyebabkan pengaruh sikap yang kurang baik bagi anak. Dari itulah muncul pikiran bagaimana cara mendidik anak sendiri tanpa menggunakan jasa ibu asuh. Selain ibu asuh banyak juga yang menitipkan anaknya pada orang tua mereka (nenek), namun kemampuan nenek juga terbatas. Yang saya pernah lihat bahwa orang tua lebih memilih merawat anaknya sendiri, tapi bukan oleh seorang ibu melainkan seorang ayah. Jika dulu ayah identik dengan pekerjaan diluar rumah kini banyak yang terjadi pada masyarakat seorang ayah menjaga dan merawat anak di rumah sedangkan istri harus bekerja, banyak faktor yang menyebabkan kejadian ini. Ketika ayah menggantikan peran ibu di rumah disini pergeseran peran gender terjadi. Kita tentu sudah memahami bahwa menurut gender, pembagian pekerja dibagi atas dasar pantas atau tidak dan ketika suami dirumah mengerjakan pekerjaan domestik sedangkan ibu bekerja di sektor publik ini menyebabkan pandangan tidak pantas oleh masyarakat sekitar mereka. Karena selama ini menurut masyarakat seorang suami harusnya bekerja di sekto publik sedangkan istri yang berperan d sektor domestik. Pembagian ini sudah lama dan turun temurun dipercayai oleh masyarakat sehingga ketika ada keluarga yang melakukan sesuatu yang tidak pantas maka akan timbul pandangan negatif dari masyaraka sekitar. Fenomena ini juga menyebabkan ketidakadilan gender yaitu wanita harus berperan ganda, bekerja domestik dan juga di luar publik. Peran ganda ini sering membebani wanita karena wanita dituntut untuk bisa menghasikan uang (gaji), sedangkan di sisi lain wanita harus bekerja disektor domestik. Ketika wanita berada di 3 rumah dia harus memerankan perannya sebagai ibu dan juga istri yang harus mampu melayani keluarga, seperti memasak, mencuci, membereskan rumah dan pekerjaan domestik lainnya. Hal ini sering juga memicu konflik rumah tangga karena ketika seorang istri yang bekerja maka harga diri seorang suami dipertanyakan, namun banyak juga suami yang malu kemudian mencari pekerjaan serabutan demi menutupi gengsi mereka. Tetapi cara ini tidak bisa menolong yang terjadi malah suami hanya bekerja dalam waktu yang singkat karena mempertimbangkan anak-anak mereka. Dulu yang seharusnya suami bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga kini harus dirumah menggantikan peran istri, dan seorang istri yang harusnya bekerja disektor domestik dan karena kelemahan kelemahannya dia tidak bisa bekerja sekeras laki-laki, namun kini harus berjuang demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan adanya pergeseran peran gender pada keluarga buruh pabrik ini maka timbul rasa ingin tahu peneliti mengenai pola pergeseran peran gender pada keluarga buruh pabrik, latar belakang terjadinya fenomena tersebut serta dampak yang terjadi akibat fenomena tersebut. C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana pola pergeseran peran gender berlangsung? b. Apa latar belakang pergeran peran gender yang terjadi pada rumah tangga buruh? c. Bagaimana dampak dari pergeseran peran gender pada keluarga buruh pabrik? D. TUAUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, maka kajian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pergeseran peran gender berlangsung. b. Penelian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pergeran peran gender yang terjadi pada rumah tangga buruh. c. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pergeseran peran gender pada keluarga buruh pabrik. E. MANFAAT PENELITIAN Manfaa yang diperoleh dari penelitian ini dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis 4 a. Manfaat teoritis Penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis yaitu nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai pembanding bagi penelitian yang serupa di waktu yang akan datang dan untuk memperkaya kajian gender, yaitu studi tentang keluarga buruh pabrik. Selain itu juga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa dan pembaca yaitu menambah wawasan, pengetahuan tentang pergeseran peran gender dalam keluarga pabrik. b. Manfaat praktis Manfaat secara praktis bagi masyarakat untuk mengetahui fenomena yang terjadi saat ini, bahwa adanya pegeseran peran laki-laki dan wanita di bidang ekonomi. F. BATASAN ISTILAH Variabel yang akan diteliti meliputi: a. Peran laki-laki Dalam pembagian kerja keluarga batih memiki peran masing-masing tiap anggota. Laki-laki bekerja diluar rumah untuk kebutuhan keluargannya, sedangkan wanita bekerja sebagai ibu rumah tangga yang merawat seluruh anggota keluarga (Soekanto 2009). b. Peran perempuan "Wanita sudah sewajarnya hidup dilingkungan rumah tangga. Tugas ini adalah tugas yang diberikan alam kepada mereka: melahirkan dan membesarkan anak-anak di dalam lingkungan rumah tangga, serta memasak dan memberikan perhatian kepada suaminya, Laki-laki punya tugas lain, yakni pergi keluar rumah untuk mencari makan untuk keluarganya, baik berburu(jaman dahulu) atau bekerja untuk mendapat gaji (Budiman 1985) Maka dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wanita berperan sebagai ibu rumah tangga yang bekerja dalam sektor domestik, sedangkan laki-laki adalah kepala rumah tangga yang bekerja disektor publik. c. Buruh pabrik 5 Menurut UU No. 13/2003 mengatakan bahwa buruh merupakan orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dengan kata lain buruh dapat diartikan sebagai tenaga kerja yang berkerja disektor industri atau perusahaan tertentu yang menerima gaji atau imbalan. G. TINJAUAN PUSTAKA Berbagai penelitian tentang pekerjaan dan peran gender telah banyak dilakukan, salah satunya adalah Christine dan kawan-kawan (2010) mengenai "Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga sebagai Intervening Variabel" menyatakan bahwa konfik pekerja berpengaruh terhadap konflik dalam keluarga dimana terdapat tekanan-tekanan dalam keluarga yang dikarenakan adanya kejenuhan dalam dunia kerja, kejenuhan ini juga dapat berakibat berubahnya sikap individu terhadap gangguan-gangguan seperti hadirnya anak yang dianggap menambah beban tanggung jawab. Individu yang sudah menikah apalagi memiliki anak akan lebih banyak konflik dalam pekerjaan keluarga dibandingkan dengan individu yang tidak berperan sebagai orang tua. Persamaan dari kedua penelitian ini sama-sama membahas mengenai keluarga dan peran wanita dalam menjalani kehidupannya sebagai pencari nafkah. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini membahas tentang konflik yang terjadi karena seorang istri yang bekerja, sedangkan penelitian yang akan saya laksanakan membicarakan mengenai pergeseran peran wanita dalam bidang ekonomi yang diakibatkan adanya fenomena buruh pabrik. Yang kedua, penelitian yang serupa juga pernah dilakukan oleh Muassomah (2009), tentang mengenai faktor-faktor yang menyebabkan adanya pergeseran peran suami yang berubuh ke arah domestik adalah karena faktor domestik. Dalam penelitiannya dia beranggapan bahwa perbedaan antara pria dan wanita terlihat dari segi biologis dan anatomi. Dilihat dari biologis pri memiliki kelebihan dibanding perempuan. Pria memiliki otot yabg kuat sedangkan perempuan lebih lembut. Dengan adanya perbedaan itulah peran perempuan dan pria menjadi berbeda. Pria harus mencari nafkah sedangkan perempuan harus menjaga anak. Lalu bagaimana ketika pria harus di rumah untuk menjalankan pekerjaan domestik. Fakyor yang menyebabkan adalah faktor ekonomi. Semakin hari tuntutan kehidupan semakin tinggi dan suami tidak 6 dapat memenuhi kebutuhan keluarga ditambah lagi dengan adanya modernisasi yang mengharuskan keluarga mengkonsumsi barang yang sedang di senangi oleh banyak orang?. Maka istri termotivasi untuk bekerja mencari nafkah tambahan. Persamaan dari penelian ini adalah sama-sama membahas tentang pergeseran peran lakilaki dalam ranah domesti. Selanjutnya ada pula perbedaan dari kedua penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Muassomah hanya mengenai pergeseran peran laki-laki dalam ranah domestik sedangkan penelitian saya mengena pergeseran laki-laki dan wanita dalam dunia kerja. Yang ketiga, penelitian tentang "Peran wanita dalam pengembangan usaha kecil dan mengah di kota Padang" yang dilakukan oleh Febriani, SE, M.S penelitian ini berbicara mengenai gambaran kemampuan dan peran serta wanita dalam kegiatan pengembangan usaha. Hasil dari penelitian ini wanita berperan sebagai pelaku usaha, pemilik, sebagai manager ataupun tenaga kerja. Peran wanita dalam berbagai sektor sangat tinggi, namun sesuai Dari kedua penelitian ini ada persamaan yaitu sama-sama membahas mengenai peran wanita dalam ranah publik. Selain persamaan adapula perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Febriani hanya membahas mengenai peran wanita dalam ranah publik sedangkan penelitian saya membahas pergeseran peran wanita dan laki-laki dalam dunia kerja. Ada juga jurnal internasional yang terkait dengan judul proposal ini yaitu "Gender and Perceptions of Occupational Prestige Changes Over 20 Years" dari Donna Crawley. Penelitian ini berisi tentang perbedaan nilai yang diberika oleh beberapa penelitian sebelumnya tentabg perbedaan jenis kelamin yang menyebabkan perbedaan perilaku laki-laki dan lerempuan.perbedaan lekerjaan bisa diakibatkan adanya taraf pendidikan yang berbeda, pada jaman duku perempuan dianggap kurang penting untuk mendapat lendidikan yang lebih tinggi di banding laki-laki. Hal ini sudah berubah ketika adanya anggapan bahwa perempuan dan laki-laki sudah dianggap sama dalam bidang pendidikan. Perempuan mampu bersaing untuk mendapat kehidupan yang layak Selain itu juga ada penelitian dari Farkhanda Shaminm dkk yang berjudul "Labor Migration and Gender Empowerment: A Case Study of Housemaind". Pada tahun 2014 yang berisi tentang buruh migran yang ada di pakista. Studi ini menemukan bahwa karena upah rendah di kota asal mereka, jeratan utang, diskriminasi sosial berdasarkan kasta dan kurangnya keamanan pribadi di masyarakat agraris, seluruh keluarga pindah ke 7 kota ubtuk menjadi buruh. Dari hal ini lebih banyak ditemukan perempuan bekerja sebagai buruh migran untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. H. LANDASAN TEORI Teori peran gender Peran Institusional Teori ini mengemukakan bahwa perbedaan gender berasal dari perbedaan peran lelaki dan perempuan di dalam berbagai setting indtitusional. Satu determinan utama dari perbedaaan itu menurut teori ini adalah pembagian tenaga kerja seksual yang mengaitkan perempuan dengan fungsi sebagai istri, ibu, pekerja rumah tangga, ruang pribadi di rumah dan keluarga, dan karena itu mengaitkannya dengan serangkaian peristiwa dan pengalaman yang sangat berbeda dengan pria. Peran perempuan sebagai ibu dan istri dalam menghasilkan dan mereproduksi pesonalitas dan kultur perempuan telah dianalisis oleh berbagai teoritisi seperti M. Johnson (1989) . Miriam johson. Berbicara sebagai teoritis fungsional dan sebagai feminis, ia pertama mengakui kegagalan fungsionalisme dalam meniliti secara memadai kerugian yang dialami wanita dalam masyarakat. Ia mengakui bahwa adanya pandangan berat sebelah yang tak sengaja dalam teori Parsons tentang keluaraga dan kecenderungan fungsionalisme untuk meminggirkan masalah ketimpangan sosial, dominasi, dan penindasan. Suatu kecenderungan yang berasal dari penekanan perhatian fungsionalisme pada ketertiban sosial. Yang sangat penting dari teoritis fungsional ini untuk memahami masalaha jender adalah aplikasi Johnson atas konsep Parsons seperti peran ekdpresif VS instrumental, tesisnya tentang hubungan lemabga keluarga dengan lembaga sosial lain, dan modelnya tentang masyarakat fungsional. Posisi sosial utama wanita dalam keluaraga adalah sebagai produsen utama fungsi-fungsi pokok keluarga. Dalam melaksanakan peran tersebut, wanita harus berorientasi secara akspresif, yakni dengan penyesuaian emosional dan tanggapam kasih sayang. Fungsi wanita dalam keluarga berorientasi ke arah penekanan perasaan kasih sayang dan mempengaruhi fungsi mereka dalam seluruh struktur sosial lainnya, terutama ekonomi. Dalam menjalankan fungsi ekonomi perempuan juga dapat membantu laki-laki dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perempuan juga dapat menjalankan perannya dalam mencari nafkah, ini terlihat pada buruh pabrik, perempuan memang sudah mendominasi dalam pekerjaan ini. 8 I. KERANGKA BERPIKIR FUNGSI KELUARGA PERAN LAKILAKI PERAN PEREMPUAN J. METODE PENELITIAN 1. pola pergeseran peran a. Pendekatan penelitian gender berlangsung 2. latar belakang pergeran data Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga menghasilkan peran gender yang terjadi Pergeseran deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. fungsi pada rumah tangga buruh Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif pada mulanya bersumber pada 3. dampak dari pergeseran peran pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan Penelitian gender padakuantitatif. keluarga buruh kualitatif dapat diartikan sebagai kualitar yang menunjuk pabrik segi alamiah yang dipertahankan dengan kuantum atau jumlah tersebut. Atas dasar pertimbangan itulah 9 maka kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Penelitian ini mengharuskan peneliti untuk menjelaskan fenomena yang terkait dengan sedalam-dalamnya. Fenomena yang harus digali merupakan fenomena yang tidak lazim ditemukan pada masyarakat, namun keberadaannya masih sering ditemukan pada masyarakat. Fenomena yang dimaksud adalah pergeseran peran gender pada keluarga buruh pabrik. Penulis diharuskan mencari informasi sedalam-dalamnya mengenai fenomena tersebut. b. Fokus penelitian Fokus penelitian merupakan masalah utama yang ingin dipecahkan peneliti, dalam hal ini masalah utamanya adalah pergeseran peran gender pada keluarga buruh pabrik. c. Lokasi penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan menggali informasi yang dia butuhkan demi memecahkan masalah penelitiannya. Lokasi yang dipilih adalah pabrik-pabrik garmen yang ada di daerah ungaran. pabrik garmen merupakan pabrik yang sebagian besar pekerjanya adalah wanita dan banya diantarannya adalah wanita dewasa yang sudah memiliki keluarga. d. Sumber data I. Sumber data primer Sumber data primer merupakan data yang langsung didapatkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada buruh pabrik wanita dan juga laki-laki yang tinggal dirumah sedangkan istrinya bekerja sebagai buruh. a) Subjek penelitian Subjek penelitian merupakan orang yang mampu menjawab pertanyaan mengenai kehidupan pribadinya. Dalam hal ini subjek penelitian adalah keluarga buruh pabrik. b) Informan Informan adalah orang yang mampu menjawab pertanyaan dari peneliti mengenai fokus penelitian. Dalam hal ini informan adala masyarakat sekitar yang mengetahui persoalan yang ingin diteliti. 10 II. Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang didapat oleh peneliti melalui sumber-sumber data yang terpecaya. sumber data sekunder berupa foto e. Alat dan pengumpulan data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan 1) Metode wawancara yaitu peneliti memilih narasumber yang dianggap mengerti tentang pergeseran peran gender pada keluarga buruh. 2) Metode observasi yaitu peneliti terjun kelapangan untuk melihat secara langsung fenomena yang terjadi dalam masyarakat tersebut. f. Keabsahan data Teknik untuk menguji keabsahan data mengunakan teknik triangulasi data. Teknik ini terdiri dari tiga tahap yaitu: i. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. ii. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang memiliki perbedaan status. iii. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. g. Prosedur atau tahapan penelitian I. Persiapan sebelum terjun kelapangan Peneliti harus mempersiapkan keperluan seperti instrumen penelitian, surat perizinan, mencari data mengenai sasaran penelian dan juga menentukan waktu untuk terjun kelapangan. II. Terjun langsung kelapangan Peneliti terjun kelapangan untuk mewawancarai informan dan mengobservasi keadaan lingkungan sekitar serta menggali informasi yang dibutuhkan peneliti. III. Membuat laporan hasil penelitian Peneliti setelah mengumpulkan data dilapangan kemudian memilih data yang berkaitan dengan fokus penelitin dengan menuliskan pada pembahasan. h. Model analisis data Model analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: i) Pengumpulan data 11 Mencatat secara objektif hasil wawancara dan observasi peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti mencatat hasil wawancara dengan buruh dan keluarga buruh serta informan pendukung lainnya ii) Reduksi data Data yang didapatkan kemudian dipilih-pilih yang sesuai dengan judul penelitian. iii) Sajian data Hasil dari penelitian yang berupa uraian deskriptif mengenai pergeseran peran gender pada keluarga buruh. iv) Penarikan kesimpulan Data yang sudah ada ditarik kesimpulan dan dikaitkan dengan teori K. DAFTAR PUSTAKA Budiman, Arief.1985.Pembagian kerja secara seksual. Jakarta: PT Gramedia Jakarta Domestikasi peran suami dalam keluarga di unduh dari http://download.portalgaruda.org/2012/Domestika-peran-suami-dalamkeluarga vol IV No. 2 Halaman 217-229. Gender and Perceptions of Occupational Prestige Changes Over 20 Years diunduh dari http://www.uk.sagepub.com/aboutus/openaccess.htm January-March 2014 vol. 4 no. 1 pada tanggal 1 Juni 2015. Ihromi, T.O. 1999. Bunga rampai sosiogi keluarga. Jakarta:yayasan Obor Indonesia Labor Migration and Gender Empowerment: A Case Study of Housemaind diunduh dari http://www.uk.sagepub.com/aboutus/openaccess.htm Vol 10 No. 3 tahun 2014 pada tanggal 1 Juji 2015. Moleong, Prof. DR. Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Pengaruh Konflik Pekerjaan dan konflik keluarga terhadap kinerja dengan konflik keluarga sebagai intervening variabel diunduh dari http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&ei=X0wSVZa8DtiJuAT z1YGYBg&url=http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/7-LohanaJuariyah.pdf&ved Vol 12 No. 2 Halaman 121-132 12 Peran wanita dalam pengembangan usaha kecil dan mengah di kota Padang diunggah pada http://www.journal.unitas-pdg.ac.id/2012/9/peran-wanita-dalam- pengembangan-usaha-kecil-dan-menengah-di-kota-padang vol 3 Nomor 3 halaman 2056-5031 pada tanggal 28 april 2015 Ritzer, George dan Douglas J. Godman. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media. Soekanto, Soejono.2009. Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja, dan Anak. Jakarta:PT Rineka Cipta 13