Akuntansi Untuk Investasi pada Saham Biasa Metode yg digunakan utk mencatat investasi pd saham biasa tergantung pd tingkat pengaruh pengendalian yg dimiliki investor atas investee. Konsolidasi melibatkan penggabungan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban individual utk 2 atau lebih perusahaan yg berhubungan istimewa seolah-olah mereka adalah satu perusahaan. Metode ekuitas digunakan jika investor mempunyai pengaruh signifikan dlm kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tdk sesuai. Metode ekuitas digunakan ketika kepemilika antara 20%-50% disaham biasa perusahaan lain. Metode biaya digunakan utk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yg tidak diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tdk sesuai utk digunakan. Metode Biaya Metode biaya digunakan ketika investor tdk mempunyai kemampuan utk mengendalikan atau tidak mempunyai pengaruh signifikan atas investee. Umumnya digunakan jika tingkat kepemilikan saham biasa kurang dari 20%. Pada saat pembelian, investor mencatat investasi pada saham biasa sebesar biaya perolehan. Selama periode kepemilikan, biaya investasi tidak berubah. Pendapatan dari investasi diakui ketika dividen diumumkan oleh investee. Contoh Metode Biaya: PT ABC membeli 20% saham PT XYZ senilai Rp100 juta pada awal tahun. Selama tahun berjalan PT XYZ melaporkan laba bersih Rp60 juta dan membayar dividen Rp20 juta. Jurnal yg dibuat PT ABC adalah; Investasi pd Shm XYZ Rp100 jt Kas Rp100 jt Kas Rp4 jt Pendapatan Dividen Rp4 jt Metode Ekuitas Metode ekuitas ditujukan utk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan investor dlm investee. Investasi dicatat sebesar biaya perolehan awal dan disesuaikan tiap periode untuk bagian atas laba/rugi investee dan dividen yg diumumkan investee. Laba (rugi) investee akan menaikkan (menurunkan) akun investasi, sedangkan dividen akan menurunkan akun investasi. Continue… PSAK No. 15 “akuntansi untuk investasi dalam perusahaan asosiasi” mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana kepemilikan investor atas saham berhak suara memberikan investor “kemampuan untuk mempunyai pengaruh yang signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan” perusahaan Investasi sebesar 20% sampai 50% disaham berhak suara perusahaan lain dilaporkan menggunakan metode ekuitas Contoh metode ekuitas: PT ABC memperoleh pengaruh signifikan dgn membeli 20% saham PT XYZ senilai Rp100 juta pada awal tahun. Selama tahun berjalan PT XYZ melaporkan laba bersih Rp60 juta dan membayar dividen Rp20 juta. Jurnal yg dibuat PT ABC adalah; Investasi pd shm XYZ Rp100 jt Kas Rp100 jt Investasi pd shm XYZ Rp12 jt Pendapatan dr Investasi Rp12 jt Kas Rp4 jt Investasi pd Shm XYZ Rp4 jt Akun Investasi pd Shm XYZ pd akhir tahun adalah Rp108 jt (100 jt + 12 jt – 4 jt) Perbedaan antara biaya perolehan dgn nilai buku yang mendasari Seringkali investor membeli saham investee melebihi nilai buku dr bagian proporsional atas aset yg mendasari dr investee. Selisih tersebut disebut diferensial (differential), yang mungkin disebabkan: Aset investee melebihi nilai bukunya Ada goodwill yg belum tercatat. Apabila metode ekuitas diterapkan, bagian dr diferensial sehubungan dgn aset investee dgn masa manfaat terbatas harus diamortisasi selama masa manfaat ekonomis aset tsb. Pendekatan utk mengamortisasi diferensial tsb adalah dgn mengurangi pendapatan dr investee yang diakui investor dan saldo akun investasi. Pendapatan dr Investee XXX Investasi pd Shm Investee XXX Contoh Perlakuan Diferensial: PT Andika membeli 40% shm biasa PT Bara pd tgl 1/1/20X0 senilai Rp200 juta. Nilai buku Aset bersih PT Bara adalah Rp400 juta, sedangkan nilai wajarnya Rp465 juta. PT Bara mengumumkan dividen Rp20 juta, dan melaporkan laba Rp80 juta selama tahun 20X0. Selisih Rp65 juta nilai wajar diatas nilai buku PT Bara terdiri dari Rp15 juta peningkatan nilai tanah dan Rp50 juta peningkatan nilai peralatan. Diferensial yg terjadi adl Rp40 juta (Rp200 juta investasi dikurang Rp160 juta bagian nilai buku aset bersih PT Bara yg dimiliki PT Andika). Peningkatan nilai tanah dan peralatan PT Bara yg menjadi bagian PT Andika yaitu: Tanah Rp6 juta (40% x Rp15 juta) Peralatan Rp20 juta (40% x Rp50 juta) Sisa diferensial yg tdk teridentifikasi dianggap sbg goodwill Rp14 juta (Rp40 juta – Rp6 juta – Rp20 juta). Karena tanah memiliki umur ekonomis tdk terbatas, bagian diferensial yg terkait dgn tanah tidak diamortisasi. Bagian diferensial yg terkait dgn peralatan diamortisasi sesuai sisa umur ekonomis peralatan (misal 5 tahun), sehingga amortisasi per tahun Rp4 juta (Rp20 juta : 5 thn) Ayat Jurnal : Investasi pd Shm PT Bara Kas Kas Investasi pd Shm PT Bara Investasi pd Shm PT Bara Pendapatan dr Investee Rp200 jt Rp200 jt Rp8 jt Rp8 jt Rp32 jt Rp32 jt Pendapatan dr Investee Rp4 jt Investasi pd Shm PT Bara Rp4 jt Saldo akun Investasi pd Shm PT Bara pd akhir tahun adalah Rp220 juta.