garis besar perdagangan luar negeri

advertisement
GARIS BESAR PERDAGANGAN LUAR
NEGERI
Transaksi Perdagangan Ekspor







Dalam transaksi perdagangan ekspor, berhubungan dengan berbagai
instansi/lembaga yang menunjang terlaksananya transaksi tersebut,
instansi-instansi dimaksud adalah :
Pembuat barang ekspor.
Export merchant house : yang membeli barang dari perusahaan pembuat
barang dan mengkhususkan diri dalam perdagangan dengan negara-negara
tertentu yang membutuhkan barang-barang tersebut.
Confirming house : yang bertindak sebagai perantara pembuat barang di luar
negeri dan importir dalam negeri, biasanya bertanggungjawab atas
pengapalan barang-barang dan pembayaran kepada penjual.
Buying agent : bertindak sebagai agen untuk satu atau lebih pembeli tertentu
di luar negeri.
Tradding house : badan usaha yang mengumpulkan barang-barang keperluan
untuk diekspor dan di impor.
Consignment Agent : bertindak sebagai agen penjual di luar negeri.
Factor : lembaga yang setuju untuk membeli piutang-piutang
dagang/barangbarang ekspor yang dipunyai eksportir untuk kemudian
ditagih kepada importir/pembeli.
Lembaga Yang Terkait diantaranya
:
 Bank
 Freight Forwarder : seseorang/perusahaan yang





memusatkan usahanya dalam penerimaan
barang-barang untuk diangkut / dikirimkan, jasa
pelayanan meliputi pengaturan ruang barang
muatan, pengasuransian pengiriman, persiapan
dan pengerjaan dokumen-dokumen pabean.
Maskapai pelayaran
Asuransi
Bea Cukai
Kedutaan/Konsulat
Surveyor(Badan Pemeriksa)
Transaksi Perdagangan Impor




Sedangkan dalam transaksi impor, seorang
importir dalam usaha-usaha pemasarannya
akan berhubungan dengan instansi-instansi
sbb:
Sole Agent : agen tunggal barang impor.
Manufacturer Representative : perwakilan
pabrik yang membuat barang.
Impor merchant house : yang melakukan
pembelian barang di luar negeri, dan
dimasukkan ke dalam negeri — untuk dijual
kembali.
Trading house
Sedangkan lembaga-lembaga yang
berhubungan yaitu :
 Bank
 Freight Forwarder
 Asuransi
 Bea Cukai
 Maskapai pelayaran
 Surveyor
Masalah yang dihadapi Eksportir —
Importir :




Ekstern
Kepercayaan antara eksportir — importir.
Sistem kuota dan kondisi hubungan
perdagangan dengan negara lain.
Keterikatan dalam keanggotaan organisasiorganisasi internasional.
Kurang pemahaman akan tersedianya
kemudahan-kemudahan internasional.
Masalah yang dihadapi Eksportir —
Importir :
Intern

Persiapan-persiapan teknis

Syarat-syarat umum pelaksanaan transaksi ekspor-impor :

Harus merupakan badan hukum (PT,CV,FA,PERUM, dan sebagainya).

Eksportir harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan(SIUP), atau mendapat Izin
Usaha dari Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah Non-Departemen, atau
merupakan Eksportir Terdaftar (ET) bagi eksportir yang telah memperoleh pengalaman
sebagai eksportir terdaftar. Dalam tahun sebelum Pakto, perusahaan ekspor-impor
diharuskan memiliki izin ekspor dan impor dalam bentuk kartu pengenal, yaitu Angka
Pengenal Ekspor (APE) atau Angka Pengenal Ekspor Sementara (APES) bagi eksportir
,dan Angka Pengenal Impor (API) atau Angka Pengenal Impor Sementara (APIS) bagi
importir, dan khusus untuk ekspor dan impor dalam rangka PMA atau PMDN
memerlukan APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) dan APIT Angka Pengenal Impor
Terbatas) yang syarat-syarat pemilikannya ditentukan oleh instansi yang berwenang.

Importir harus memiliki APIS atau API atau APIT.

Kemampuan dan pemahaman transaksi luar negeri.

Pembiayaan.

Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang-barang.
Cara Pembayaran Ekspor — Impor
Dapat dilakukan dengan cara tunai atau
kredit yang diwujudkan dalam berbagai
bentuk :
 Advance Payment (Pembayaran di muka),
Sistem pembayaran ini pembeli (importir)
membayar di muka (pay in advance) kepada
penjual (eksportir) sebelum barang-barang
dikirim oleh penjual, ini berarti importir
memberikan kredit kepada eksportir untuk
mempersiapkan barang-barangnya.
Cara Pembayaran Ekspor — Impor
 Open Account (Pembayaran Kemudian),
Belum dilakukan pembayaran apa-apa oleh
importir kepada eksportir sebelum barangbarang dikapalkan atau tiba dan diterima
importir atau sebelum waktu tertentu yang
telah disepakati.
Cara Pembayaran Ekspor — Impor
 Collection Draft (Wesel Inkasso)
Dengan system pembayaran ini eksportir (penjual)
mempunyai
hak
dalam
pengawasan
barang-barang
sampai
draft/weselnya di aksep atau di bayar.Eksportir
/penarik wesel (drawer) mengapalkan barangbarang ekspornya yang ditujukan kepada importir
dan
sementara
itu
dokumendokumen
pemilikan/penguasaan atas pengiriman barangbarang tsb secara langsung atau melalui banknya
di dalam negeri di kirim ke bank importir di luar
negeri yang merupakan pihak tertarik dari wesel
yang bersangkutan (drawee).
Cara Pembayaran Ekspor — Impor
 Consignment (Konsinyasi),
Yaitu pengiriman barang-barang ekspor pada
importir di luar negeri dimana barang-barang
tersebut dikirim oleh eksportir sebagai titipan
untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang
ditetapkan oleh eksportir.Barang-barang tersebut
dikumpul dan dijual oleh importir yang
merupakan agen dari eksportir tersebut dan
segera setelah barang-barang tersebut terjual
maka pembayarannya akan dilakukan kepada
eksportir.Bilamana barang-barang tersebut tidak
terjual, maka akan dikembalikan kepada
eksportir.
Cara Pembayaran Ekspor — Impor
 Letter of Credit (L/C),
Sistem pembayaran yang paling aman bagi
eksportir untuk memperoleh hasil penjualan
barangnya dari importir asalkan eksportir tersebut
dapat menyerahkan dokumen-dokumen sesuai
dengan yang disyaratkan dalam L/C. Dengan
penerbitan L/C sebuah bank bertindak sebagai
pengganti importir yakni pihak yang memberikan
kepercayaan dan kepastian kepada penjual bahwa
pembayaran akan dilakukan oleh bank tersebut
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang
terdapat di dalam L/C.
Pertimbangan-Pertimbangan Pembayaran Dalam
Transaksi Perdagangan

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.
Risiko-risiko yang tercakup dalam transaksi perdagangan diantaranya :
Pembeli
Risiko kegagalan transaksi
Risiko fluktuasi valuta
Risiko kerugian pada barang dagangan
Cash flow yang dikelola dengan baik
Nasihat dan bantuan
Penjual
Risiko kegagalan transaksi
Risiko fluktuasi devisa
Risiko kerusakan barang
Likuiditas usaha
Nasihat dan bantuan
Download