DAMPAK INDUSTRI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TOBAT KECAMATAN BALARAJA TANGERANG BANTEN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: AKHMAD ASEP ERISTA NIM. 109015000113 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 i ii iii ABSTRAK Akhmad Asep Erista (109015000113). Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang Banten. Skripsi, Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Latar belakang penelitian ini mengenai gempuran industri yang terjadi pada masa revolusi industri yang dipelopri oleh Inggris yang kemudian berkembang hingga pada masa modern ini. Indonesia adalah salah satu Negara yang terkena dampak dari revolusi industri tersebut, banyak berdiri perusahan-perusahaan industri baik milik asing maupun swasta. Salah satunya adalah Tangerang yang merupakan kawasan seribu industri dimana ribuan industri berdiri di kawasan ini baik skala kecil, sedang dan besar dan salah satu bagian mikro dari kawasan industri ini adalah Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang-Banten yang berdampak pada fenomena kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui dampak industri sekitar pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan angket dengan teknik pengambilan Populasi dan sampel. Penelitian ini melibatkan 10 terwawancara dengan membaginya pada 5 orang perempuan dan lima orang laki-laki dan penyebaran angket sebanyak 20 dengan membaginya pada 10 responden laki-laki dan responden perempuan. Berdasarkan analisa data dari penelitian tersebut terdapat hasil bahwa dampak sosial adalah nilai kekeluargaan yang masih terjalin baik, interaksi masyarakat terjalin dengan baik, masyarakat memiliki kesadaran akan mutu pendidikan yang tinggi, tunjangan kesehatan merata. Sedangkan dari sisi ekonomi adalah penghasilan tambahan, memiliki etos kerja yang baik yaitu disiplin dan rajin, tunjangan transport tidak merata, tingkat kesejahteraan berbeda-beda, pendapatan ekonomi tidak merata. Kata Kunci : Industri, Sosial Ekonomi iv ABSTRACT Akhmad Asep Erista (109015000113). Industry Impact Of Social And Economic Change In Rural Communities Penance Balaraja District of Tangerang Banten. Thesis, Geography Program, Department of Education Social Sciences (IPS), Tarbiyah and Teaching Science Faculty, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The background of this research on industrial strikes that occurred during the industrial revolution in England started by which later evolved to the modern day. Indonesia is one of the countries affected by the industrial revolution, many industrial firms stand either foreign-owned or private. One is that an area of Tangerang thousand industry where thousands of industry is well established in the region in small, medium and large and a micro part of this industrial area is the village of Penance District of Balaraja Tangerang-Banten that impact on the phenomenon of social and economic life of local communities. This study aims to know the impact of the industry about the social and economic life of society. This research is descriptive and qualitative methods used in this study were obsevation, interviews and questionnaires with population and sample collection techniques. The study involved 10 interviewees by dividing it at 5 women and five men and questionnaire by dividing it by 20 to 10 male respondents and female respondents. Based on the analysis of data from the reserachs are the result of social impact is that family values are still well established, well established community interaction, people have a sense of high quality education, medical benefits evenly. In terms of economics is extra income, have a good work ethic that is disciplined and diligent, transport allowance is uneven, varying levels of welfare, economic income is uneven. Keywords : Industry, Economic Social v KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian pendidikan ini dengan baik. Salawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya. Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidkan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan penelitian pendidikan ini, penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penelitian pendidikan ini dapat terselesaikan.Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada: 1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Beserta Staf Jajarannya. 2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS, beserta seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 4. Anissa Windarti, M.Sc sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ilmu dan waktunya serta kontribusinya kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. 5. Cut Dhien Norwahida, MA sebagai dosen Penasihat Akademik yang banyak membantu serta membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas ini. vi 6. Para dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya yang mengajar di Jurusan Pendidikan IPS. Penulis mengucapkan banyak terima kasih. 7. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan banyak terima kasih. 8. Dinas Perindustrian Kabupaten Tangerang, Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Tangerang dan CSR. 9. Endang Suherman, selaku kepala Desa Tobat yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian di Desa tersebut serta pembekalanpembekalan observasi mengenai desa tersebut yang diberikan pada saat awal penelitian serta bapak Ade Suhenda selaku Sekdes Desa. 10. Kepada orang tua tercinta yakni Ibu Hj. Samanah dan Bapak H. Haris Bin Mustopa serta adikku tersayang Euis Ropilah beserta adik ipar saya Ahmad Haetami, terima kasih atas segala doa, perhatian, motivasi dan kasih saying baik secara materil maupun non materil. 11. Kepada Keluarga Kos di Pondok Mungil Anggi, Karis, Babah Mahbob, Fera, Mama Vino dan Ka Encep Serta Mas Dino. 12. Kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2009 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama Angga, Ikbal, Ricky, Alvin dan Mubin A.K.A Bincur/ Pashmina Haqul. Semoga penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.Apabila terdapat kekutangan dan kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki sebagai manusia biasa. Jakarta, 10 Juli 2013 Penulis vii DAFTAR ISI Halaman Pengesahan Dosen Pembimbin......................................................... i Halaman Pengesahan Dosen Penguji............................................................... ii Halaman Pernyataan........................................................................................ iii Abstrak............................................................................................................. iv Kata Pengatar................................................................................................... vi Daftar Isi ......................................................................................................... viii Daftar Tabel...................................................................................................... xi Daftar Lampiran............................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah................................................................................. 8 C. Fokus dan Rumusan Penelitian................................................................. 8 1. Fokus Penelitian.................................................................................... 8 2. Rumusan Penelitian.............................................................................. 9 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................ 9 A. Tujuan penelitian............................................................................ 9 B. Manfaat Penelitian.......................................................................... 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori.............................................................................................. 10 1. Dampak Industri................................................................................ 10 a. Dampak............................................................................. 10 b. Industri.............................................................................. 10 2. Perubahan Sosial................................................................................ 11 a. Revolusi............................................................................ 11 b. Evolusi.............................................................................. 12 c. Evolusioner....................................................................... 17 d. Siklus................................................................................ 17 e. Invensi.............................................................................. 17 viii 1) Nilai Kekeluargaan.................................................. 18 2) Interaksi Masyarakat............................................... 20 3) Perubahan Lahan..................................................... 21 4) Mutu pendidikan..................................................... 22 5) Kesehatan................................................................ 23 6) Transportasi............................................................. 24 3. Ekonomi............................................................................................ 24 a. Pengertian Ekonomi......................................................... 24 b. Sejarah Ilmu Ekonomi...................................................... 25 c. Teori Ekonomi.................................................................. 26 1) Kesejahteraan........................................................... 29 2) Mata pencaharian..................................................... 29 3) Pendapatan Ekonomi............................................... 30 4) Etos Kerja................................................................ 31 B. Kerangka Berpikir.................................................................................... 31 C. Hasil Penelitian Relevan........................................................................... 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................. 35 1. Tempat Penelitian.............................................................................. 35 2. Waktu Penelitian................................................................................ 35 B. Latar Penelitian........................................................................................ 35 C. Metode Penelitian.................................................................................... 36 D. Pendekatan Penelitian.............................................................................. 36 E. Jenis Sumber dan Data............................................................................ 37 F. Populasi dan Sampel................................................................................ 37 G. Prosedur Pengumpulan, Pengolahan Data dan Penulisan....................... 38 1. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 38 2. Pengolahan Data................................................................................ 41 3. Teknik Penulisan................................................................................ 41 H. Analisa Data............................................................................................. 41 ix BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Desa Tobat...................................................................................... 43 B. Hasil Penelitian......................................................................................... 44 A. Hasil Wawacara................................................................................. 44 1) Nilai Kekeluargaan Tetap Terjalin Dengan Baik............................... 44 2) Interaksi Masyarakat Terjalin Dengan Baik....................................... 45 3) Perubahan Lahan Dianggap Negatif Akibat Monopoli Industri........ 45 4) Masyarakat Memiliki Kesadaran Mutu Pendidikan Tinggi............... 46 5) Tunjangan Kesehatan Merata............................................................. 46 6) Tunjangan Transportasi Tidak Merata............................................... 47 7) Tingkat Kesejahteraan Berbeda-Beda................................................ 48 8) Mata Pencaharian Sampingan............................................................ 48 9) Pendapatan Ekonomi Tidak Merata................................................... 49 10) Memiliki Etos Kerja yang Baik (Disiplin dan Rajin)......................... 49 B. Hasil Kuisioner.................................................................................. 49 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan.............................................................................................. 63 B. Implikasi................................................................................................... 63 C. Saran......................................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 65 LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................ 68 x DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Data Jumlah Industri Kabupaten Tangerang......................... 3 Tabel 2.1 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesselschaft..................... 14 Tabel 2.2 Indikator Soal Kuisioner....................................................... 34 Tabel 3.1 Interval Kuisioner................................................................. 39 Tabel 4.1 Batas Wilayah Desa Tobat................................................... 44 Tabel 4.2.1 Interaksi Baik Dengan Keluarga........................................... 51 Tabel 4.2.2 Waktu Untuk di Luangkan (family time) Bersama Keluarga.51 Tabel 4.2.3 Bersosialisasi Dengan Tetangga atau Warga Sekitar............. 52 Tabel 4.2.4 Berpartisipasi Dalam Setiap Kegiatan Rapat RT.................. 52 Tabel 4.2.5 Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Pemukiman............... 53 Tabel 4.2.6 Alih Fungsi Lahan dari Pertanian Menjadi Industri............. 53 Tabel 4.2.7 Gaji UMR Mampu Memenuhi Kebutuhan Pendidikan......... 54 Tabel 4.2.8 Menemani Anak-anak Belajar Di Rumah.............................. 54 Tabel 4.2.9 Sistem Kerja Shift Mempengaruhi Kesehatan..................... 55 Tabel 4.2.10 Karyawan Merasakan Jaminan Kesehatan........................... 56 Tabel 4.2.11 Tunjangan Transport............................................................. 56 Tabel 4.2.12 Tersedianya transportasi yang baik bagi karyawan............... 57 Tabel 4.2.13 Kesejahteraan Bekerja Sebagai Karyawan Pabrik Terjamin. 57 Tabel 4.2.14 Peralihan Pekerjaan Dari Petani Menjadi Karyawan Pabrik. 58 Tabel 4.2.15 Mencari Pengasilan Lain Selain Menjadi Karyawan Pabrik. 58 Tabel 4.2.16 Industri Merupakan Pekerjaan yang Modern........................ 59 Tabel 4.2.17 Mengikuti Lembur/Overtime................................................. 59 xi Tabel 4.2.18 Berpenghasilan lebih sebagai karyawan pabrik.................... 60 Tabel 4.2.19 Giat Bekerja.......................................................................... 61 Tabel 4.2.20 Tepat waktu saat berangkat bekerja...................................... 61 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Soal Wawancara........................................................................... 68 Lampiran 2 Rekap Wawancara........................................................................ 69 Lampiran 3 Kuisioner..................................................................................... 113 Lampiran 4 Olah Data Kuisioner................................................................... 116 Lampiran 5 Dokumentasi............................................................................... 118 Lampiran 6 Lampiran Lain............................................................................. - xiii 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Revolusi industri, tentu kita sudah mengenal istilah tersebut dan tak asing lagi di telinga kita. Pada mulanya revolusi industri dimulai pada tahun 1750-1850 atau tepatnya pada abad 18an yangterjadi selama kurun waktu satu abad dipelopori oleh Negara Inggris dimana alat-alat yang bersifat konvensional mulai digantikan dengan alat yang lebih modern dengan menggunakan mesin. Pada kala itu menggunakan mesin uap sebagai pengoperasian mesin seperti alat pemintal, pembangkit mesin, di maksudkan untuk mempermudah dan mengefisiensikan waktu. Dari revolusi industri pula lah banyak terciptanya alat modern, lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat Inggris khususnya. Revolusi industripun berkembang pesat hingga terdengar gaungnya keseluruh dunia di mulai dari Eropa Barat, Amerika Utara dan Jepang dan perkembangannya masih berlangsung dan dirasa hingga pada saat ini. Inggris begitu gencarnya membangun industri hingga berdiri banyak industri sampai-sampai asap hitam yang membumbung ke udara sebagai hasil pembuangn dari industri mampu menutupi sebagian kawasan Negara tersebut sehingga Inggris dijuluki Negara hitam. Mengapa roda kehidupan yang bergairah ini berawal di Inggris dan bukan di negara Eropa daratan? Alasan pertama adalah negri Inggris negara kaya, kemudian sirkulasi dagangnya yang ramai dengan perdagangan budak, perampokan. Peperangan. Alasan kedua, warga inggris adalahwarga pelaut. Mereka dapat melakukan transakasi barang dagangan dengan berbagai negaradi dunia, baik itu di Eropa daratan maupun negara-negara di Asia. Ruang lingkup lintasan dagang mereka yang luas menjadikan Inggris negeri yang dinamis dan terkaya di masa itu. Alasan lain adalah karena di negeri ini semangat ilmu pengetahuan yang berkembang pesat. Newton ahli fisika, memberi inspirasi tersendiri pada kaum intelektual Inggris. Kemudian hampir semua filusuf-filusuf empiris muncul di Inggris seperti Bacon, Locke. 2 Pemikiran para filusuf ini memberi andil tertentu dalam perkembangan ilmu empiris di Inggris dan Eropa pada umumnya.1 Keberadaan industri bagai dua mata uang yang berbeda, satu sisi kita diuntungkan dan satu sisi yang kita dirugikan. Era dewasa kini gempuran industri semakin berkembang menggeliat, menurut bank dunia yang mengamati perekonomian Indonesia diperkirakanakan meningkat sebesar 6,3 % pada tahun 2013 ini dan salah satu sektor penyumbangnya adalah industri. Tangerang adalah kawasan fokus industri, julukannya adalah kota 1000 industri salah satunya adalah kecamatan Balaraja yang terletak di Tangerang Barat merupakan salah satu kota otonomi daerah atau kecamatan yang banyak berdiri pabrik industri yang diantaranya tekstil, elektronik, sepatu, dll. Praktis daerah ini banyak berdiri industri dengan skala kecil hingga menengah ke atas.Dengan begitu praktis pula tersedia lapangan pekerjaan yang dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menggelutinya dengan kata lain berprofesi sebagai mata pencaharian utama. Dilihat dari jumlah industri yang ada, Kota Tangerang termasuk kota industri. Kedekatan dengan Ibu kota negara dan kemudahan akses terhadap berbagai prasarana dan sarana transportasi darat, laut dan udara, menyebabkan Kota Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi pelaku industri. Oleh karena itu, sektor industri memegang peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang. Total nilai investasi Kota Tangerang pada periode tahun 2000-2005 mengalami kecenderungan meningkat. Periode peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2005, dengan total investasi sebesar Rp. 777.722.017.000,-. Namun peningkatan yang signifikan tersebut kemudian mengalami penurunan yang signifikan pula pada tahun 2006. Penurunan nilai investasi pada tahun 2006 dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada akhir tahun 1 Save M. Dagun, Sosio Ekonomi Analisi: eksistensi kapitalisme dan sosialisme, (Jakarta: PT Rineka Citra, 1992) hal.69 3 2005. Hingga April 2008, nilai total investasi yang ada di Kota Tangerang adalah Rp. 140.521.181.000. Penurunan jumlah investasi ini juga dapat terlihat dari menurunnya pertumbuhan jumlah industri di Kota Tangerang. Peningkatan jumlah industri terbesar terjadi pada tahun 2002 namun terus mengalami penurunan hingga pada tahun 2006. Pada tahun 2007 pertumbuhan jumlah industri sudah menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Sektor industri yang perlu terus dikembangkan adalah industri pengolahan karena memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan yang tinggi. Untuk pengembangannya, perlu dibangun kawasan-kawasan industri baru dengan infrastruktur yang memadai. Untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif industrialiasasi terhadap lingkungan, perlu dipilih industri-industri nonpolutif dan kewajiban bagi pengembang kawasan industri untuk membangun sarana IPAL.2 Berikut adalah data jumlah industri berdasarkan jenisnya yang ada di Tangerang.3 Tabel 1.1 Data Jumlah Industri Kabupaten Tangerang Kecamatan BATUCEPER BENDA CIBODAS CILEDUG CIPONDOH KARAWACI KR. TENGAH LARANGAN NEGLASARI PINANG TANGERANG PERIUK 2 AI 64 18 37 0 7 38 0 1 12 2 9 43 IUI 54 17 43 1 7 41 3 4 23 4 11 70 TDI 109 52 98 35 331 152 43 39 93 58 105 120 JML 227 87 178 36 345 231 46 44 128 64 125 233 Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008, (http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20, diakses Hari Rabu 6 November 2013 Pukul 20.15) 3 Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008, (http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20, diakses Hari Rabu 6 November 2013 Pukul 20.15) 4 JATIUWUNG JUMLAH 134 365 77 355 75 1,310 286 2,030 Keterangan : TDI (Industri Kecil) Investasi Rp.5.000.000,-s/d IUI (Industri Menengah) Investasi Rp.200.000.000,-s/dRp.1.000.000.000,- AI (Industri Besar) Rp.200.000.000,- Investasi Diatas Rp. 1.000.000.000,- Sumber: Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008. Akhir-akhir ini marak terjadi demo buruh dikarenakan Karyawan pabrik menuntut kesejahteraan upah atas naiknya BBM (bahan bakar minyak), tercatat pada saat pengamatan skripsi ini berlangsung terjadi aksi demo pada Hari Sabtu Tanggal 26 Maret 2013 Pukul 15.00 di pertigaan lampu merah Cikupa jalan raya Serang terjadi aksi demo yang menuntut pemerintah tangerang menaikan upah minimum regional dari Rp 2.200.000 menjadi Rp 3.700.000. demo aksi ini merupakan aksi gabungan dari para karyawan pabrik sekabupaten Tangerang. Desa Tobat adalah Desa yang terletak di Kecamatan Balaraja yang di apit beberapa pabrik industri skala kecil, sedang dan besar, berdasarkan data monografi Desa setempat, Tahun 2013penduduknya berjumlah 14.885 Jiwa. Ratarata penduduk setempat bermata pencaharian sebagai karyawan pabrik dengan upah minimum regional (UMR) sekitar Rp 2.200.000/bulan sudah cukup mensejahterakan masyarakat setempat jika di ukur dengan kesejahteraan menurut pemerintah 1$ atau jika di kurs ke Rupiah setara Rp 9.473 terhitung pada 2 Februari 2013 dan jika dibulatkan menjadi Rp 9.500,-/hari jika di total perbulan menjadi Rp. 285.000,-. Jadi tersisa sekitar Rp 1915000,-/bulan. Meski pada kenyataannnya sepertinya mustahil jika masyarakat membelanjakan uangnya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari berdasarkan standar kesejahteraan pemerintah namun dapat dipastikan dengan gaji UMR tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder bahkan kebutuhan tersier 5 masyarakat setempat. Bahkan masyarakat sekitar masihbisa berpenghasilan lebih dengan mendirikan bangunan berupa ruko atau warung makanan sebagai penghasilan tambahan, kontrakan atau tempat tinggal bagi para pendatang yang berurbanisasi guna mendapatkan pekerjaan di pabrik industri yang berada di desa tersebut. Biasanya hasil dari gaji setiap karyawan pabrik digunakan untuk mengkredit motor guna sebagai alat transportasi menuju pabrik yang sebenarnya jaraknya tidak begitu jauh, motor ini juga biasanya digunakan untuk keperluan lain seperti kepasar atau mengantar anak ke sekolah. Hal sebaliknya yang pertama muncul ketika saya mengamati beberapa industri yang ada di Desa tersebut adalah ternyata tak semata-mata masyarakatnya dibuai dengan kenyamanan, kemudahan bahkan kesejahteraan. Beberapa masalah klasik terindikasi muncul ketika pengamatan pertama dilakukan di Desa setempat. Masalah yang terindikasi mencakup alih funsgsi lahan dimana lahan sawah yang digunakan untuk pertanian menjadi pabrik industri akibatnya mengurangi eksistensi petani dalam mengarap sektor agraris. Masalah yang terindikasi berikutnya adalah pencemaran limbah kimia berupa bahan kimia cair yang bercampur logam dan zat yang berbahaya lainnya melalui daerah aliran sungai (DAS) yang terjadi sepanjang daerah aliran sungai Hauan sepanjang Desa Tobat yang berbatasan langsung dengan Desa Balaraja mengakibatkan pencemaran air sungai menjadi keruh, berbau dan tak layak pakai. Debit aliran sungai yang sedikit dan cenderung tidak berarus di tumbunhi tanaman eceng gondok serta bahu sungai yang sudah mulai mengalami penyempitan baik itu oleh lahan perumahan maupun tumbuhan rambat yang dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan. Sebenarnya ini menjadi tugas bagi Pemerintah dan instansi terkait atau pabrik sekitar dengan pengelolaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Ligkungan). Polusi adalah adalah masalah lain yang ditimbulkan baik berupa pencemaran udara dari cerobong asap pembuangan pabrik dan polusi suara yang ditimbulkan pengoperasian mesin industri. Asap yang dibuang melalui cerobong 6 udara dikhawatirkan udara yang terhirup dapat membahayakan kesehatan dan jika ditinjau secara luas hal ini bisa mempercepat pemanasan global. Sebenarnya pabrik tidak bisa disalahkan sepenuhnya dalam memproduksi polusi tidak hanya disebabkan oleh pengoperasian mesin pabrik. Tetapi, dari kendaraan yang menghasilkan gas buang berupa asap knalpot motor maupun mobil dari warga sekitar dan karyawan yang hilir mudik di area tersebut Masalah yang terindikasi berikutnya adalah timbulnya bangunan kumuh di sekitar area industri baik lapak pedagan kaki lima yang bersifat semi permanen maupun permanen yang mengakibatkan sampah plastik, sterofoam, dan kertas berserakan karena kurangnya kesadaran masyarakat sekitar maupun para karyawan untuk membuang sampah pada tempatnya. Sekalipun industri di Balaraja terhitung banyak, tetapi tidak dapat menyediakan banyak lapangan kerja mengikuti pertumbuhan masyarakat dan urbanisasi yang pesat tidak memadai mengakibatkan masyarakat Kecamatan Balaraja sulit mencari dan mendapatkan pekerjaaan, khususnya pada masyarakat Desa Tobat. “The industrial sector is the most dominant sector in Indonesia, but the employment of it’s sector is lower than the agricultural sector and trade sector. The aim of this research is to analyze the affect of industrial sector GDP, real wages, real interest rates and the number of business units to labor in large and medium manufacturing industry and to find the most affecting variable”.4 Dari pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa sektor industri merupakan sektor dominan dalam perekonomian di indonesia. Tetapi, pemberdayaannya masih lebih rendah dari pertanian. Kemacetan adalah masalah klasik berikutnya yang menjadi masalah di daerah tersebut karena pada jam-jam berangkat kerja 06.30 hingga jam 08.30 serata jam seusai kerja dimulai 15.30 hingga 17.00 sering terjadi kemacetan lalu lintas 4 Rezal Wicaksono, Jurnal: Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Riil, Suku Bunga Riil, dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang dan Besar di Indonesia Tahun 1990-2008. 7 sepanjang jalan raya Serang dan jalan raya Kresek yang disebabkan banyaknya karyawan pabrik hilir mudik menggunakan kendaraan roda dua/sepeda motor dan kendaraan pribadi roda emapat/mobil serta bus jemputan karyawan pabrik yang sering memakan badan jalan. Belum lagi ada beberapa pasar tradisional yang memperparah kemacetan lalu lintas karena seringnya penjual pasar yang tumpah kebadan jalan serta pembeli yang sering parkir sembarangan di badan jalan pula. Contohnya Pasar Sentiong yang terletak di jalan raya kresek yang merupakan akses utama karyawan pabrik pulang pergi, Kecamatan Balaraja mempunyai akses jalan keluar masuk tol menuju pelabuhan Merak dan dimanfaatkan sebagai jalur utama untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan sandang, pangan dan papan dari berbagai industri di daerah Tangerang. Untuk mendistribusikan barang kedaerah lain, praktis kendaraan besar seperti truk tronton yang mengangkut barang akan melewati jalan raya Serang dan sering menimbulkan kemacetan. Diberlakukannya sistem shift atau penggantian waktu kerja pegawai dalam satu hari mengakibatkan pola hidup masyarakat menjadi tidak sehat, dalam satu hari biasanya terdapat 2 hingga 3 shift. 2 shift biasanya dimulai pada jam 07.00 sampai jam 16.00 dengan waktu istirahat 1 jam, dilanjutkan shift ke dua 16.00 sampai 01.00 secara keseluruhan maksimal waktu kerja 9 jam dengan rentan waktu 5 hari kerja dalam satu minggu. Sitem kerja dengan 3 shift yaitu 8 jam dengan waktu istirahat 1 jam dalam perputaran waktu hingga 24 jam per hari selama rentan waktu 6 hari dalam seminggu belum lagi jika ditambah dengan jam lemburan yang biasanya tiga jam perhari (tergantung banyaknya stok barang) dengan bayaran 3 kali lipat perjam, disisi lain kita diuntungkan dengan bayaran yang cukup tinggi namun kesehatan kita terancam akibat terkurasnya tenaga dan berkurangnya waktu beristirahat. Biasanya para karyawan pabrik menyisatinya dengan meminum suplemen atau obat guna membugarkan dan menghilangkan kantuk. Hasilnya kurang begitu maksimal, para karyawan tetap saja merasa ngantuk saat bekerja shift malam. Sistem kerja outsorcing/kontrak adalah sistem kerja yang memberlakukan masa kerja dengan kurun batas waktu tertentu, setiap pabrik industri menetapkan jangka waktu outsorcing yang berbeda-beda antara lain 3-12 bulan. Seperti PT. 8 Miyako misalnya menerapkan sistem kerja out scorsing selama 3 bulan saja. Jika kita menilik pada sistem penerapan kerja secamam ini tentunya akan merugikan para karyawan pabrik, ketika masa kontrak kerjanya telah habis dan tidak di perpanjang maka karyawan pabrik harus mencari pekerjaan yang lain agar tidak menganggur. Pada dasarnya manusia sudah terkonsep nilai ekonomi sebagai mahluk sosial sejak lahir. Sandang, pangan dan papan sudah merupakan sesuatu hal yang perlu dipenuhi bahkan sebelum kita lahir maka indutri tertuntut untuk memenuhi pemenuhan sandang, pangan dan papan sejak lahir. Sehingga dalam penelitian ini akan dianalsis tentang perubahan-perubahan sosial ekonomi yang diakibatkan oleh keberadaan industri di kawasaan balaraja. Besar harapan penulis dalam penelitian ini dapat berguna dan dikembangkan pada penelitian-penelitian selanjutnya. B. IDENTIFIKASI MASALAH Beberapa masalah yang terindikasi dalam penelitian ini adalah alih fungsi lahan agraris/pertanian menjadi bangunan industri, pencemaran lingkungan khususnya daerah aliran sungai (DAS), polusi pencemaran udara dan polusi suara, bangunan dan pemukiman kumuh di daerah sekitar dan masalah sampah, demo aksi karyawan menuntut upah yang sesuai untuk kesejahteraan, tersedianya lapangan kerja yang sedikit, kemacetan, pola hidup masyarakat yang tidak sehat akibat sistem shift,dan sitem kerja kontrak atau outsorcing. C. FOKUS DAN RUMUSAN PENELITIAN 1. FOKUS PENELITIAN Guna mengefisensikan penelitian dan demi terciptanya hasil penelitian yang sesuai serta tidak meluas dan menyimpang maka berdasarkan batasan masalah ini, penulis membatasi permasalahan hanya pada: 1. Daerah yang menjadi pengamatan hanya sebatas pada Desa Tobat 2. Obyek yang menjadi fokus penelitian adalah masyarakat Desa Tobat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik. 9 3. Mengkaji perubahan sosial masyarakat Desa Tobat 4. Mengkaji perubahan ekonomi masyarakat Desa Tobat. 2. RUMUSAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terurai dalam beberapa sub bahasan diatas, beberapa masalah pokok yang akan dibahas penulis adalah: 1. Bagaimana dampak adanya industri terhadap kehidupaan sosial masyarakat setempat? 2. Bagaimana dampak perkembangan industri terhadap ekonomimasyarakat Desa Tobat yang terjadi akibat industri? 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini antara lain: 1. Mengetahui dampak perubahan sosial masyarakat Desa Tobat akibat industri 2. Mengetahui dampak perubahan ekonomi masyarakat Desa Tobat akibat industri. B. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan informasi, evaluasi, gambaran dan pembekalan mengenai dampak fisik dan sosial pada masyarakat Desa Tobat khususnya yang diakibatkan industri setempat serta masyarakat umum yang mencakup berbagai kalangan. 1. Manfaat Teoritis, yakni sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. 2. Manfaat praktis, sebagai penerapan atau implementasi dari referensireferensi penelitian yang terdapat dalam penelitian ini bagi masyarakat Desa Tobat khususnya dan masyarakat umum secara luas. Baik bagi para pengembang industri, pemerintah dan masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik. 10 BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN TEORI 1. Dampak Industri a. Dampak “Dampak dalam Buku Kamus Besar Indonesia berarti benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun psoitif), benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dan momentum (puas) sistem memahami benturan itu. Dampak ekonomis juga berarti pengaruh suatu pelanggaran kegiatan terhadap perekonomian”.5 b. Industri “Industri memiliki pengertian kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis, atau produk pengganti yang mendekati”.6 Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertian umum industri pada hakikatnya berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang yang tergolong ke dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik perakit atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam satu pasar. Sebagai contoh, kalau dikatakan industri mobil maka yang dimaksudkan adalah sebagai perusahaan mobil yang ada dalam pasar yang sedang dianalisis, sedangkan kalau dikatakan industri beras maka yang dimaksudkan adalah seluruh produsen beras yang ada dalam pasar.7 Gambaran manusia sosio ekonomi pada zaman modern ini sudah berada pada tingkat yang lebih tinggi. Kehidupan ekonomi sudah berada dibawah satu sistem teknologi modern. Kehidupan sosial pun berada di bawah bayangan laju pertumbuhan ekonomi dan perkembang teknologi. Apa yang mau 5 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 234 6 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010) , h.250 7 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 194 11 digambarkan kehidupan masyarakat modern ini, tidak lain adalah menuju suatu tata masyarakat yang berada dalam arus perkembangan teknologi. dalam hal ini kehidupan sosial lah yang terpengaruhi ekonomi dan perkembangan teknologi industri.8 2. Perubahan Sosial Berikut adalah teori-teori tentang perubahan sosial yang di kutip dari berbagai sumber. a. Revolusi Revolusi adalah wujud perubahan sosial yang paling pektakuler; sebagai tanda perpecahan mendasar dalam proses historis; pembentukan ulang masyarakat dari dalam dan pembentukan ulang manusia. Revolusi tak menyisakan apa pun seperti keadaannya sebelumnya. Revolusi menutup epos lama dan membuka epos baru. Di saat revolusi, masyarakaat mengalami puncak agennya, meledakkan potensi transformasi dirinya sendiri. Segeraa sesudah revolusi, masyarakat daan anggotanya seperti dihidupkan kembali, hampir menyerupai kelahiran kembali. Dalam artian ini revolusi adalah tanda kesejahteraan sosial.9 Dibandingkan dengan bentuk perubahan sosial lain, revolusi berbeda dalam lima hal. (1) menimbulkan perubahan dalam cakupan terluas, menyentuh semua tingkat dan dimensi masyarakat; ekonomi, politik, kultur, organisasi sosial, kehidupan sehari-hari, dan kepribadian manusia. (2) dalam semua bidang tersebut, perubahannya radikal, fundamental, menyentuh inti bangunan dan fungsi sosial. (3) perubahan yang terjadi sangat cepat, tiba-tiba, seperti ledakan dinamit di tengah aliran lambat proses historis. (4) dengan semua alasan itu, revolusi adalah pertunjukan perubahan paling menonjol; waktunya luar biasa cepat dan karena itu sangat mudah diingat. Revolusi membangkitkan emosional khusus dan reaksi intelektual pelakunya dan mengalami ledakan mobilisasi massa, antusiasme, kegemparan, kegirangan, kegembiraan, optimisme dan harapan; perasaan hebat dan perkasa; keriangan aktivisme dan menggapai kembali makna kehidupan; melambungkan spirasi dan pandangan utopia ke masa depan.10 Revolusi terjadi secara tak merata di sepanjang sejarah. Kebanyakan terjadi dalam periode modern. Revolusi besar terjadi di Inggris (1640), Amerika (1776), dan Perancis (1789) melahirkan epos modern. Revolusi Rusia (1917) dan Cina (1949) mengawali periode komunisme, dan revolusi 8 Save M. Dagun, Sosio Ekonomi: Analisis eksistensi kapitalisme dan sosialisme, (Jakarta: Rineka Citra, 1992), hal.73 9 Pior Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Penanda Media Group, 2007), h. 357 10 Ibid., h. 357-358 12 antikomunisme. Revolusi besar berkaitan erat dengan modernitas dan menyetujui modernitas yang ditumbuhkannya. “abad pemberontakan” adalah nama yang diberikan sejarahwan terhadap periode 1830 (Tilly, et.al., 1975). Dikalangan sosiolog terdapat konsensus bahwa jika abad tertentu pantas mendapatkan julukan abad revolusiā, maka abah 20-lah yang berhak menyandangnya (Taylor, 1984: 4). Kemajuan, ilmu, dan revolusi adalah tiga konsep yang mewujudkan makna abad kita.11 “Analisis sosiologi paling awal mencoba membuat keseragaman deskripsi tertentu (Brinton, 1965: 24). Deskripsi itu terkenal sebagai “sejarah alamaiah revolusi” (Edwards, 1927; Brintin 1965)”.12 b. Evolusi Teori Evolusi lahir pada awal abad ke-19 sesaat sesudah Revolusi Industri dan Revolusi Perancis yang merupakan dua revolusi yang tidak sekedar mennghancurkan tatanan lama, tetapi juga membentuk acuan dasar baru. Revolusi Industri menciptakan dasar-dasar ekspansi ekonomi. Dengan dilandasi semangat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dirumuskan tata cara baru produksi barang yang lebih efisien, yang pada akhirnya berakibat pada peningkatan produktivitas dan perluasan pasar dunia. Revolusi Perancis meletakkan kaidah-kaidah pembangunan politik yang berdasarkan keadilan, kebebasan, dan demokrasi. Dalam mengamati perubahan ekonomi, polittik, dan sosial yang radikal ini, para teoritisi menggunakan berbagai label dan kategori teoritis yang berbeda untuk menggambarkan ciri-ciri dan struktur masyarakat lama yang telah runtuh dan tatanan masyarakat baru yang sedang terbentuk. Tonnie menggunakan istilah “Gemeinschaft” (komunitas) dan “Gesellschaft” (masyarakat), Durkheim mengamati dengan masyarakat militer dan industri, dan comte mengujinya dengan tiga tahapan perkembangan terkenalnya, teologi, metafisik, dan positif.13 Berikut adalah para tokoh yang mengemukakan Teori Evolusi 1) Comte dan Konsep Evolusi Idealis Comte berasumsi bahwa untuk memahami periode kelahiran modernitas kita perlu mendapatkannya dalam konteks historis yang lebih luas, yakni memperlakukannya hanya sebagai salah satu fase saja dari perjalanan sepanjang sejarah umat manusia. Masyarakat kapitalis, industrial, urban, tidak muncul secara kebetulan, tetapi merupakan hasil wajar dari proses terdahulu. Mustahil orang dapat memberikan penjelasan, memprediksi dan menentukan 11 Ibid., h. 358 Ibid., h. 363. 13 Suwarsono Alvin Y. So, Perubahan Sosial dan Pembangunan (Jakarta: LP3ES, 1994), h. 9-10. 12 13 arah perkembangan fenomena modern secara memadai tanpa merekonstruksi pola dan mekanisme seluruh sejarah terdahulu.14 2) Spencer dan Konsep Evolusi Naturalis “Menurut Spencer, evolusi menjadi prinsip utama semua realitas: alam dan sosial. Adanya sifat umum (generality) ini adalah karena realitas pada dasarnya adalah material, terdiri dari zat, energi, dan gerakan. Evolusi didefinisikan sebagai perubahan dari homogenitas tak beraturan ke heterogenitas yang logis, yang diikuti kehilangan gerak dan integrasi zat (1972: 71)”.15 3) Lewis Morgan dan Konsep Evolusi Materialis Morgan (seorang antropolog) memperkenalkan gagasan evolusi yang berbeda, yang memusatkan perhaatian pada bidang teknologi. Ia adalah orang pertama dari sederetan panjang penganut determinisme teknologi yang meletakkan kekuatan penggerak utama perubahan sosial dalam bidang ciptaan dan penemuan yang secara bertahap mengubah keseluruhan cara hidup manusia. Menurutnya, keseragaman dan kelangsungan evolusi berasal dari kebutuhan material manusia yang bersifat universal dan terus-menerus. Kebutuhan khas umat manusia (misalnya, makanan, pakaian, perumahan, kenyamanan, kemanan, dan sebagainya) terus mencari alat pemuasnya. Jadi, mereka mendorong inovasi teknologi yang berasal dari alam. Segera setelah teknologi baru didapat, teknologi itu mengubah keseluruhan ciri masyarakat, mempengaruhi bentuk kehidupan keluarga dan organisasi kekeluargaan, pola kehidupan ekonomi dan politik, nilai kultural dan kehidupan sehari-hari.16 4) Durkheim dan Konsep Evolusi Sosiologis Durkheim menolak untuk meneliti penyebab fenomena sosial selain dari bidang realitas sosial khusus (sui generis fakta sosial). Pemikiran ini jelas tercermin dalam pandangannya tentang evolusi sosial yang dikemukakan dalam De la Division du Travail Sociale (1893). Arah utama evolusi terlihat dalam perkembangan pembagian kerja, diferensiasi tugas, kewajiban dan peran pekerjaan ketika masyarakat bergerak maju dalam ukuran waktu. Kecenderungan ini berkaitan dengan faktor demografis: pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan kepadatan dan peningkatan kepadatan moral yang berarti peningkatan interaksi, kerumitanhubungan sosial atau meningkatkan kualitas ikatan sosial. Dengan mengikuti strategi Spencer, durkheim mengajukan tipe otonomi masyarakat berdasarkan ikatan sosial: 14 Pior Sztompka., op. Cit., h. 117-118 Ibid., h. 119 16 Ibid., h. 121 15 14 solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik berakar dalam kesamaan fungsi dan tugas yang tidak dibeda-bedakan. Solidaritas organik berakar dalam peran dan pekerjaan yang sangat beragam, kerja sama, saling melengkapi, dan saling memerlukan. Tipologi ini dipandang sebagai skema kronologis untuk melukiskan titik awal dan titik akhir evolusi sosial.17 5) Ferdinand Tonnies dan Evolusi tanpa Kemajuan “Tipologi dikotomi serupa di sajikan Tonnies dalam Gemeinsschaft und Gesellschaft (1887). Gemeinschaft (komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat pribadi, akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini berubah menjadi impresional, termediasi, (Gesellschaft).” 18 dan sekunder dalam masyarakat modern Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap kritisnya terhadap masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya mengenai kehidupan tipe komunitas (Gemeinschaft) yang lenyap. Ia adalah contoh langka penganut evoluionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya evolusi terjadi berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju ke arah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Berikut adalah tabel perbandingan antara Geneinschaft (komunitas) dengan Gesellschaft (masyarakat modern). 19 Tabel 2.1 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesselschaft CIRI Hubungan Sosial Institusi khas Citra tentang individu Bentuk kekayaan Tipe hukum Institusi sentral Kontrol sosial 17 Ibid., h. 122 Ibid., h. 122 19 Ibid., h. 123-124 18 GEMEINSCHAFT (Komunitas) Ikatan keluarga Keluarga Kedirian Tanah Hukum keluarga Desa Adat dan agama GESSELSCAHFT (Masyarakat Modern) Pertukaran ekonomi Negara dan ekonomi Orang, warga Uang Hukum kontrak Kota Hukum dan pendapat umum 15 6) Laster Ward dan Evolusi dari Evolusi Gagasan sangat menarik ditambahkan ward pada teori evolusi dalam karyanya, Dynamic Sociology (1883). Menurut Ward, mekanisme evolusi tidak konstan, tetapi berubah dengan sendirinya dalam perjalanan waktu. Dalam perjalanannya, evolusi juga mencakup mekanisme evolusi itu sendiri. Garis batas terpenting yang memisahkan periode evolusi alamiah dan spontan (genesis) dari periode evolusi yang berorientasi pada tujuan (telesis) adalah gagasan yang tergolong relatif baru. Keunikan evolusi berorientasi tujuan ini adalah karena dibimbing oleh kesadaran dan tujuan manusia sebagai pelakunya. Lebih khusus lagi , evolusi mulai sebagai cosmogenesis yang mencakup seluruh alam semesta. Di suatu saat fenomena kehidupan muncul mekanisme evolusi baru, biogenesis, dan melengkapi evolusi kosmogenesis yang berlangsung terus. Tak lama kemudian muncul umat manusia dan mekanisme evolusi lain berakar dalam pikiran dan kesadaran (dikenal sebagai anthropogenesisi) mulai beroperasi bersama dengan dua jenis evolusi terdahulu-melengkapi kosmogenesis dan biogenesis. Akhirnya umat manusia memperoleh bentuk organisme baru berupa masyarakat dan sejak itu mekanisme baru evolusi sosial (disebut sociogenesis) menambahkan dirinya pada semua jenis evolusi terdahulu. Akibatnya, empat dari berbagai usul-usul: kosmogenesis, biogenesis, anthropogenesis, dan sosiogenesis. Dalam hal anthropogenesis dan sosiogenesis, evolusi mengambil jalan baru. Perencanaan, antisipasi dan membangun masa depan, menyediakan peluang baru bagi perubahan sosial. Evolusi akan menunju ke keadaan yang makin baru, ke tingkat yang lebih tinggi, dan prosesnya makin multimensional dan manusiawi (cf. Gella, 1966). 20 Pada garis besarnya, teori evolusi menggambarkan perkembangan masyarakat sebagai berikut. Pertama, teori evolusi menganggap bahwa perubahan sosial merupakan gerakan searah seperti garis lurus. Masyarakat berkembang dari masyarakat primitif menuju masyarakat maju. Dengan kata lain, masa depan masyarakat dunia sudah jelas dan dapat diramalkan, yakni pada suatu ketika kelak, dalam masa peralihan yang relatif panjang, dunia akan menjadi masyarakat maju. Kedua, teori evolusi membaurkan antara pandangan subjektifnya tentang nilai dan tujuan akhir perubahan sosial. Perubahan menuju bentuk masyarakat modern, merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Oleh karena masyarakat modern merupakan bentuk masyarakat yang dicita-citakan, yang mengandung semua unsur yang disebut dengan “baik” dan “sempurna” didalamnya terdapat apa yang oleh teori evolusi disebut sebagai kemajuan, kemanusiaan, dan sivilisasi. Teori evolusi juga beranggapan, bahwa perubahan sosial berjalan secara perlahan dan bertahap. Perubahan ini – dari masyarakat sederhana (primitive) ke masyarakat modern 20 Ibid., h. 124-125 16 (complex) – memerlukan waktu panjang, bahkan berabad-abad untuk sampai pada tahapan terakhir.21 Ada yang memandang masyarakat merupakan sesuatu yang life dan karena itu pastilah berkembang dan kemudian berubah. Karena itu, kajian utama perubahan sosial mestinya juga menyangkut keseluruhan aspek kehidupan masyarakat atau harus meliputi semua fenomena sosial yang menjadi kajian sosiologi. Cara pandang demikian mengindikasikanbahwa perubahan sosial mengandung perubahan dalam tiga dimensi: struktural, kultural, dan interaksional. Jadi, orang baru bisa menyebut telah terjadi perubahan sosial manakala telah dan sedang terjadi perubahan pada ketiga dimensi yang dimaksud. Atau singkatnya, perubahan sosial tak lain merupakan perubahan yang terjadi dalam organisasi sosial.22 “Herbert Blumer melihat perubahan sosial sebagai usaha kolektif untuk menegakkan terciptanya tata kehidupan baru. Ralp Tunner dan Lewis M. Killin (1962), perubahan sosial sebagai kolektivitas yang bertindak terus menerus, guna meningkatkan perubahan dalam masyarakat atau kelompok”.23 “Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial itu merujuk kepada perubahan suatu fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia”.24 Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnya geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian, ada pula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial bersifat periodik dan non periodik. Pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan-perubahan merupakan lingkaran kejadiankejadian.25 Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis yang menyebabkan terjadinya perubahanperubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya (William F. Ogburn menekankan pada kondisi teknologis). Sebaliknya ada pula yang mengatakan 21 Suwarsono Alvin Y. So, op. Cit., h. 10 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, September 2007), h. 362 23 Ibid., h. 363 24 Ibid. 25 Soejoro Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006 ), h. 263 22 17 bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan menelorkan perubahan-perubahan sosial.26 c. Evolusioner Dalam teori evolusioner mengungkapkan, bahwa semua teori evolusioner menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Semua masyarakat itu melalui urutan pentahapan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan terakhir. Di samping itu, teori-teori evolusioner menyatakan bahwa manakala tahap terakhir telah tercapai, maka pada saat itu perubahan evolusioner pun berakhir.27 d. Siklus “Para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui oleh masyarakat, tetapi mereka berpandangan bahwa proses peralihan masyarakat bukannya berakhir pada tahap „terakhirā yang sempurna, melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya”.28 Proses perubahan terdiri dari tiga macam, yaitu penemuan, invensi dan difusi. Penemuan mereupakan persepsi manusia, yang dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada. Penemuan merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan dunia yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun kenyataan itu baru menjadi bagian dari kebudayaan pada saat kenyataan ditemukan.29 e. Invensi “Invensi seringkali disebut sebagai suatu kombinasi baru atau cara penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada. Serta proses difusi adalah perubahan sosial masyarakat yang dikenal, yakni penyebaran unsur-unsur budaya baru suatu kelompok lainnya. Difusi berlangsung baik di dalam masyarakat maupun antar masyarakat”.30 26 Ibid., h. 264. Paul B. Horton, Chester L. Hunt, Sosiologi Jilid 2 Edisi Keenam (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 1984), h. 208-209. 28 Ibid., h. 210. 29 Ibid., h.212. 30 Ibid., h. 212-213. 27 18 “Difusi terjadi manakala beberapa masyarakat saling berhubungan. Masyarakat juga dapat mengelakkan diri dari difusi dengan cara mengeluarkan larangan dilakukannya dengan kontak masyarakat lain”.31 Perubahan sosial terjadi pada sesuatu hal yang kecil hingga pada yang besar atau global, perubahan sosial terjadi bermula pada individu, keluarga, kelompok masyarakat dan lingkungan. Individu merupakan bagian terkecil dari proses perubahan sosial, dan keluarga merupakan bagian dari komunitas atau masyarakat. Berarti masyarakat mengandung pengertian yang lebih luas dari individu dan keluarga, sedangkan lingkungan merupakan suatu hal yang dapat mempengaruhi perubahan. 1) Nilai Kekeluargaan a. Pengertian nilai dalam bahasa Inggris disebut value berarti harga, penghargaan, atau tafsiran. Artinya, harga atau penghargaan yang melekat pada sebuah objek. Objek yang dimaksud adalah berbentuk benda, barang, keadaan, perbuatan, atau perilaku. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, bukan konkret. Nilai hanya bisa dipikirkan, dipahami, dan dihayati. Nilai juga berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat batiniah. Menilai berati menimbang, yaitu kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk mengambil suatu keputusan.32 Pengertian Nilai Menurut Radbruch (Notohamidjojo, 1975): ada tiga nilai yang penting yaitu; 1) Individualwerte, nilai-nilai pribadi yang penting untuk mewujudkan kepribadian, 2) Pengertian Nilai Menurut Gemeinschaftswerte, nilainilai masyarakat, nilai yang hanya dapat diwujudkan dalam masyarakat manusia, dan 3) Werkwerte, nilai-nilai dalam karya manusia dan pada umumnya dalam kebudayaan. Macam-macam nilai dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu 1. Nilai logika adalah nilai benar salah. 2. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah. 31 Ibid,. h. 213. Panutan, Pengertian Nilai Dan Jenis-jenisnya, 2013, (http://panutan.com/pengertian-nilai-danjenis-jenisnya.html) 32 19 3. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk. “Nilai keluarga merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan yang terdapat dalam keluarga”.33 Nilai kekeluargaan yang dimaksud dalam hal ini adalah intensitas kebersamaan keluarga untuk menghasilkan qulity time/ kebersamaan untuk meluangkan waktu. b. Nilai memiliki kaitandan dengan norma, Norma Menurut Bagja Waluya: Norma adalah wujud konkret dari nilai yang merupakan pedoman, yaitu berisikan suatu keharusan bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku. 34 Macam-macam Norma: 1. Norma Agama 2. Norma Kesusilaan 3. Norma Kesopanan 4. Norma Hukum. c. Perbedaan Nilai dengan Norma Nilai: 1. “Sudah berada lebih dulu dibandingkan dari pada norma 2. Bersifat implicit (tersamar) 3. Belum memiliki sanksi 4. Belum tertulis 5.Berfungsi menjadi pedoman perilaku warga masyarakat”.35 33 Lutfi Fauzi, Nilai Kekeluargaan, 2013, (http://alutfifa.blogspot.com/2012/07/nilai-kelurga.html) Pengertian Ahli, Pengertian Norma Menurut Ahli, 2013, (http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-norma-menurut-para-ahli.html) 35 Edwin Siagian, Perbedaan Nilai Dan Norma Sosial, 2013, (http://emsblue.heck.in/perbedaannilai-dan-norma-sosial.xhtml) 34 20 Norma: 1. “Berada setelah adanya nilai dan norma dibuat untuk melaksanakan nilai 2. Bersifat eksplisit(nyata, jelas, tegas) 3. Telah dilengkapi dengan sanksi 4. Bisa tertulis, bisa tidak tertulis 5.Berfungsi untuk mengatur dan membatasi perilaku warga masyarakat”.36 2) Interaksi masyarakat Masyarakat merupakan kumpulan dari individu yang saling berinteraksi, interaksi di sini dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara satu dengan yang lain yang saling melengkapi. Interaksi sosial terdiri dari beberapa macam. Menurut Muryati dan Suryawati (2003) macam-macam interaksi sosial dibagi menjadi tiga, yaitu: a) Interaksi antar individu dan individu artinya, dalam hubungan ini bisa terjadi hubungan positif dan negatif. Interaksi positif jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan). b) Interaksi antar invidu dan kelompok artinya, interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisi. c) Interaksi sosial antar kelompok dan kelompok, interaksi sosial kelompok dan kelompok ini terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.37 Hal yang akan diambil dari interaksi masyarakat disini adalah dalam hal gotong royong antar warga apabila ada suatu kegiatan, sebagaimana gotong royong memiliki pengertian: “Merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = 36 Ibid., Psychologymania, Macam-macam Interaksi Sosial, 2013, (http://www.psychologymania.com/2012/11/macam-macam-interaksi-sosial.html) 37 21 bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.”38 Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti: Gotong royong membangun Mesjid, membangun rumah dan membersihkan selokan. 3) Perubahan lahan Perubahan lahan mengandung arti beralih fungsinya lahan seperti lahan pertanian menjadi industri dan pemukiman. Lahan pertanian memiliki ciri tingkat kesuburan tinggi, memiliki sifat fisis yang baik, belum terjadi erosi. “Lahan industr memiliki ciri Adanya areal/bentangan lahan yang cukup luas dan telah dimatangkan, dilengkapi dengan sarana dan prasarana, ada suatu badan (manajemen) pengelola, memiliki izin usaha kawasan industri, biasanya diisi oleh industri manufaktur (pengolahan beragam jenis)”.39 “Lahan pertanian adalah lahan yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan lahan usaha tani untuk memproduksi tanaman pertanian maupun hewan ternak.Lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha pertanian”.40 Menurut UU RI No. 4 tahun 1992 permukiman adalah suatu kawasan perumahan memiliki luas wilayah dengan jumlah penduduk tertentu yang dilengkapi dengan sistem prasarana dan sarana lingkungan dengan penataan ruang yang terencana dan teratur, tempat kerja terbatas sehingga memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang optimal. Pada penggunaan lahan untuk permukiman sangat penting untuk dikaji kesesuaian lahannya 38 Wikipedia, Gotong royong, 2013 (http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong) Sinta Putri, Ilmu Dasar Kawasan Industri, 2013, (http://sintaloh.blogspot.com/2013/11/ilmudasar-kawasan-industri.html) 39 40 Wikipedia, Lahan Pertanian, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanian) 22 apakah dengan dibangunnya permukiman di atas sebuah lahan akan berpengaruh terhadap daya dukung lahan tersebut. 41 Dari pengertian lahan pemukiman menurut UU diatas dapat disimpulkan bahwa cirri lahan pemukiman yaitu memiliki luas wilayah, memiliki jumlah penduduk, terdapat sarana dan prasarana berupa bangunan, dan terdapat aktivitas manusia yang kompleks didalamnya. 4) Mutu pendidikan Mutu dapat diartikan sebagai keseuaian dengan kebutuhan sedangkan pengertian pendidikan menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau Sisdiknas, pasal 1 ( ayat 1 dan 4), bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia, pengendalian diri, kecerdasan, keperibadian, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan juga negara”.42 Mutu pendidikan yang dimaksud dalam hal ini adalah bentuk pengawasan dan perhatian terhadap anak dalam hal belajar guna meningkatkan mutu pendidikan, karena biasanya sebagai karyawan pabrik yang sehari-hari terbiasa bekerja maka pengawasan belajar terhadap anak dirasa akan kurang. Apalagi kesadaran masyarakat akan mutu lembaga pendidikan dirasa masih sangat kurang karena orang tua yang sibuk bekerja di pabrik. 41 Prilia Ayu T, Pengaruh Kesesuaian Lahan untuk Permukiman terhadap Daya Dukung Lahan , 2013, (http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kesesuaian-lahan-untuk.html) 42 Ibid,. 23 5) Kesehatan “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.43 Setiap pekerja wajib mendapatkan tunjangan dan jaminan kesehatan, untuk itu pemerintah mengadakan program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga kerja) yang nanti tanggal 1 januari akan berubah nama menjadi BPJS ketenaga kerjaan untuk lembaga swasta maupun lembaga pemerintah. Dari informasi yang terkumpul selama masa observasi yakni bagi para pengguna Jamsostek menyisihkan 2,5% dari setiap gajinya. Artinya jika karyawan pabrik berpenghasilan UMR 2.200.000/ bulan maka 2,5% nya adalah Rp 55.000.jaminan kesehatan sangat penting bagi seorang pekerja mengingat diberlakukannnya sistem kerja shift yang kemungkinan dapat merubah pola kesehatan. Manfaat Jamsotek: 1. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Merupakan: 1. Program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi dan, 2. Sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat terjadinya risikorisiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja. 2. Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh tersebut terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, cacat, hari tua dan meninggal dunia yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan, tenaga kerja dan/ atau membutuhkan perawatan medis. 3. Penyelenggaraan program jaminan sosial ini menggunakan mekanisme asuransi sosial.44 43 Wikipedia, Kesehatan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan) PraSJNS, Manfaat Jaminan Sosial, 44 24 6) Transportasi “Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari”.45 Untuk bepergian dan pulang kerja, biasanya pihak pabrik memberikan jasa angkutan karyawan berupa bus yang biasa beroperasi tiap pagi dan sore hari. Tunjangan yang diberikan untuk transportasi untuk setiap karyawan biasanya Rp. 150.000,- apabila karyawan yang membawa kendaraan sendiri biasanya akan di akumulasikan ke gaji. 3. Ekonomi a. Pengertian Ekonomi “Ilmu Ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya”.46 Profesor P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi yang terkemuka di duniayang menerima hadiah nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970-memberikan definisi ilmu ekonomi secara berikut: Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas-tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa depan, kepada individu dan golongan masyarakat. 47 45 Wikipedia, Transportasi, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi) Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makro Ekonomi) Edisi Ketiga (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 3. 47 Sadono Sukirno,op. cit,. h. 9 46 25 b. Sejarah Ilmu Ekonomi Titik awal perkembangan ilmu ekonomi dianggap mulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalahmasalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. gejala ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan pada kondisi keseimbangan.48 Sebelum era Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih tebatas dan belum ada analisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat. Keterbatasan analisis itu menyebabkan pula pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dapat dipandang sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.49 Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak kegiatan perekonomian negara secara keseluruhannya juga sudah sangat berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi di berbagai negara sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak penerbitan buku Adam Smith sperti dinyatakan diatas.50 Mazhab pemikiran ekonomi klasik, yang berkembang pada abad ke-18, lebih terfokus pada pembahasan tentang peran faktor-faktor produksi tadi, apakah bisa dikelola secara efisien atau tidak. Faktor-faktor produksi tersebut, terutama ketersediaannya, sangat menentukan wujud ekonomi suatu negara. 48 Prathama Rahardja, op. cit,. h. 13. Sadono Sukirno, op. cit., h. 3 50 Ibid. 49 26 c. Teori Ekonomi 1) Ekonomi Klasik Pemikiran ekonomi klasik, yang bermula dari buku Adam Smith, An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth Nations (1776), juga membahas masalah-masalah bagaimana proses transisi ekonomi terjadi dari ekonomi agraris dan ekomomi yang berdasarkan keterampilan manual (kerajinan tangan) menuju ekonomi yang maju (advanced). Tingkat kehidupan seperti ini kemudian didominasi kegiatan oleh industri, yang mulai digerakkan oleh mesin-mesin sederhana di pabrik-pabrik dan berlanjut menjadi mesin-mesin besar dan lebih kompleks di daratan Eropa.51 Atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya yang begitu besar dan mampu mengubah pemikiran tentang ekonomi, maka Adam Smith di juluki sebagai bapak ekonomi. 2) Ekonomi Neo Klasik Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga, produksi, dan distribusi pendapatanmelalui mekanisme permintaan dan penawaranpada suatu pasar. Asumsi maksimalisasi utilitasmendekatkan mazhab ini pada aliran ekonomi marginalis yang lahir pada akhir abad 19. Tiga penggagas utama mazhab ini adalah Léon Walras, Carl Mengerdan William Stanley Jevons.52 Istilah neo-klasik sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Thorstein Veblenpada tahun 1900untuk meng-kategori-kan segolongan ekonom yang mendukung revolusi marginalis yang di gagas oleh William Stanley Jevons. Di antara ekonom tersebut terdapat Alfred Marshalldan para ekonom Austria (Mazhab ekonomi Austria). Sejak dekade 1930-an, diawali oleh pemikiran John Hicks, aliran ekonomi Walrasian (yang dipelopori olehLéon Walras) semakin mendapat tempat di antara kaum ekonom marginalis. Aliran walrasian mengadopsi pemikiran Keynesianismedalam sintesa neo-klassik. Evolusi ini berakibat pada pemisahaan dari para ekonom Austriadari mazhab neo-klassik.53 51 Didik J. Rachbini, Ekonomi Politik Kebijakan Dan Strategi Pembangunan (Jakarta: Granit, 2004), h. 7-8 52 Wikipedia, Ekonomi neo-klasik,2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik). 53 Ibid. 27 Aliran-alirane konomi di luar neo-klassik: ekonomi marksis, postkeynesianisme, Mazhab ekonomi Austriadan beberapa aliran pemikiran baru ekonomi (institusionalis). Menurut E. Roy Weintraub, keunggulan mazhab neo-klassik terletak pada kemampuannya untuk merepresentasikan ekonomi secara matematis dan ilmiah dan juga kemampuannya untuk memberikan indikasi-indikasi akan arah atau tindakan ekonomi yang harus diambil.54 3) Ekonomi Modern Era Modern diplopori oleh pemikiran Keynes atau yang lebih dikenal dengan teori Keynes atau Keynesian. Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atauTeori Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik Negara mau pun sektor swastamemegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissezfaire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sector swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.55 Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makrodapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregatsebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpen dapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi penganggurandan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.56 Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk 54 Ibid. Wikipedia, Keynesianisme, 2013,(http://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme). 56 Ibid. 55 28 tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.57 4) Regulasi Teori regulasi ekonomi, pusat perhatian dari teori regulasi ini adalah untuk menerangkan siapa yang mendapatkan manfaat dan siapa yang menanggung beban akibat adanya suatu regulasi atau aturan ekonomi. Regulasi ekonomi dikeluarkan oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan dengan tujuan tertentu. Tetapi dalam kenyataannya manfaat yang diharapkan sering datang bersamaan dengan dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan oleh adanya regulasi tersebut. Teori regulasi ekonomi menganalisa dan membahas masalah regulasi yang menimbulkan implikasi ganda tersebut.58 Jika manfaat dan kerugian yang terjadi akibat adanya regulasi yang menyebabkan perubahan alokasi sumberdaya telah diketahui sejak awal, maka kebijakan ekonomi melalui regulasi-regulasi pemerintah akan dilakukan dengan menekan sejauh mungkin akibat-akibat yang merugikan tersebut. Tetapi jika regulasi menimbulkan lebih banyak manfaat, maka regulasi tersebut diusahakan untuk diperluas agar manfaatnya tersebar seluas mungkin.59 Peranan instrumen teori ini adalah untuk melihat besaran manfaat dan kerugian dari suatu regulasi ekonomi. George Stigler adalah ekonom pemenang hadiah nobel dalam bidang ekonomi, yang banyak mengkaji masalah regulasi ekonomi ini (the Theory of economic Regulation) bahkan ekonom ini selanjutnya juga mengembangkan secara lebih sistematis dengan dukungan ekonom-ekonom dar kelompok chicago (Chicago School).60 “Secara lebih luas teori regulasi ditunjukan untuk melihat manfaat dan kerugianindividu di dalam suatu kelompok, yang bisa dikaitkan denga teori Pareto. Arti teori Optimal Pareto ini adalah suatu proposisi tentang adanya perbaikan ekonomi, yang terjadi dalam masyarakat karena proses alokasi sumbersumber ekonomi, tetapi tanpa mengakibatkan kerugian pada individu lainnya”. 61 Dalam ekonomi kita sering mendengar istilah etos kerja atau etika kerja, dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja. 57 Ibid. Prof. Dr. Didik J. Rachbini.,op. cit.,h. 10 59 Ibid. 60 Ibid., h. 11 61 Ibid., 58 29 1) Kesejahteraan Berbicara tentang ekonomi maka erat kaitannya dengan semua aktivitas perekonomian manusia guna menunjang kebutuhan hidup sehari-hari untuk kesejahteraan masyarakat. “Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial”.62 Sejahtera menurut Menteri Ekonomi adalah berpenghasilan 1$/ hari, jika dirupiahkan maka sekitar Rp 12.000.Jika kita mengkalkulasikan pengeluaran dalam sebulan adalah Rp 360.000/ bulan, maka penghasilan karyawan pabrik sekitar Rp 2.200.000/ bulan dapat dikatakan lebih dari cukup untuk dikategorikan sejahtera. 2) Mata pencaharian Menurut kamus bahasa Indonesia mata pencaharian adalah pekerjaan atau pencaharian utama (yang dikerjakan untuk kebutuhan sehari-hari). Mata pencaharian merupakan aktifitas manusia untuk memperoleh taraf hidup yang layak dimana antara daerah satu dengan daerah yang lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya (Daldjoeni, 1987:89).63 Pergeseran lahan lahan pertanian menjadi lahan industri karena pergeseran jaman yang modern, kebutuhan ekonomi yang lebih tinggi, jadi ketika pertanian dirasa kurang memenuhi pendapatan masyarakat maka akan terjadi perubahan mata pencaharian. Sebaliknya, lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan pemukiman dikarenakan adanya pertambahan penduduk dan migrasi penduduk pendatang yang merantau ke Desa Tobat. 62 Wikipedia, Kesejahteraan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan) Eka Handayani, Mata Pencaharian, 2013, (http://andabackband.blogspot.com/2013/01/matapencaharian.html) 63 30 3) Pendapatan ekonomi Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh pegawai dari aktivitasnya, yang biasanya rutin di bayarkan perbulan sebagai upah dari jasanya. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka peneliti mendefinisikan pendapatan karyawan dengan menanyakan langsung kepada pelaku industri sebagai berikut: a. Kecil: Rp 600.000-1.200.000 b. Sedang: Rp 1.200.000-1.800.000 c. Besar: Rp 1.800.000-2.300.000 Setidaknya ada 4 pengeluaran pokok yang menjadi pengeluaran rutin oleh masyarakat Desa Tobat seperti sandang, pangan, papan dan pendidikian. Dari hasil wawancara awal biasanya untuk biaya pendidikan anak sehari-hari Rp 500010.000,- / hari, jika di kali perbulan kita ambil pengeluaran terbesarnya Rp 10.000 adalah Rp 300.000 untuk pangan rata-rata Rp.30.000/ hari maka dalam sebulan Rp 900.000/ bulan. Dan untuk papan rara-rata pengeluaran untuk membayar kontrakan Rp 300.000/ bulan, serta biaya transport mengendarai kendaraan pribadi berupa sepeda motor biasanya Rp 6.500/ hari, maka dalam sebulan Rp 195.000/ bulan. Maka untuk kalkulasi keseluruhan adalah 300.000 + 900.000+ 300.000 + 195.000 = 1.695.000/ bulan. Jika menilik dari standar upah minimum regional Rp. 2.200.000 maka dapat dikatakan lebih dari cukup.UMR dapat diartikan “Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum.” dan untuk UMR Tangerang saat ini adalah Rp. 2.200.000. 31 4) Etos Kerja Dalam ekonomi kita sering mendengar istila etos kerja atau etika kerja, dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja. “Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika”.64 “Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu.Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain”.65 “Kerajinan, gotong royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih ditemukan dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa tertentu nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak”. 66 B. KERANGKA BERPIKIR Sosial Industri Dampak Ekonomi Dampak merupakan sebuah akibat yang ditimbulkan suatu hal, dapat bersifat baik 64 maupun buruk. Sedangkan industri merupakan Putra-Putri Indonesia, Pengertian Etos kerja,2013 (http://www.putra-putriindonesia.com/pengertian-etos-kerja.html) 65 Ibid., 66 Ibid., suatu kumpulan 32 perusahaanatau firma-firma yang menghasilkan suatu produk barang tertentu dalam satu wilayah. Kehadiran industri mengakibatkan beberapa perubahan posistif dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Di sisi lain dampak negatif yang berpengaruh pada perubahan sosial ekonomi juga di kaji dalam teori regulasi yang menerangkan untung ruginya. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mengacu kepada perubahan fenomena revolusi atau perubahan sosial di berbagai tingkat aspek kehidupan manusia mulai dari tingkat individual/perorangan hingga tingkat dunia/kelompok seperti nilai kekeluargaan, interaksi masyarakat, perubahan lahan, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan ransportasi. Sedangkan perubahan ekonomi yakni perubahan pada suatu kesejahteraan, perubahan mata pencaharian, pendapatan ekonomi dan etos kerja. C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Sebagai bahan pembanding dan bahan kajian dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, maka peneliti mengulas dan membahas sekelumit skripsi berikut ini. Sebagai bahan rujukan penelitian pertama adalah penelitian dari Sulastri, Sarjana S1 lulusan Universitas Indonesia (UI) tahun 1992 tentang Adaptasi Terhadap Pekerjaan; Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Pada Penduduk Kawasan Industri. Hasil yang terjabar dalam penelitian tersebut adalah adanya indikasi keterkaitan antara etos kerja yang disebabkan oleh industri yang berada di kawasan Desa Priuk-Tangerang dengan pengadaptasian dua aspek lainnya yaitu sosial dan ekonomi masyarakat setempat.67 Berikut adalah hasil penelitian dari judul yang tertera diatas, untuk perubahan sosial berkurangnya waktu dengan keluarga, berkurangnya sosialisasi 67 Sulastri, “Adaptasi Terhadap Pekerjaan; Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Pada Penduduk di Kawasan Industri”, Skripsi pada Universitas Indonesia, Depok, 1992, ringkasan, tidak dipublikasikan. 33 antar warga, dan meningkatnya pendapatan masyarakat serta berkurangnya lahan pemukiman penduduk. Sedangkan dalam aspek ekonomi yakni peningkatan etos atau etika kerja, mata pencaharian meningkat. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ilham Septiaman (2006) Lulusan S1 dar UPI Bandung, dimana judul penelitiannya adalah Kondisi Sosial Ekonomi Akibat Perubahan Status Kota Tasikmalaya. Fokus penelitian tersebut mengenai kondisi perkembangan kota sebelum dan sesudah terjadinya perubahan status kota yang dari status Kecamatanmenjadi Kota setra dampak perubahannya. Dari hasil penelitian tersebut terdapat berbagai dampak dari status perubahan Kota Tasikmalaya terhadap penduduknya.68 Berikut adalah hasil dari penelitian tersebut seperti: dalam hal sosial meningkatnya mutu, sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kesehatan, transportasi. Sementara dalam bidang ekonomi yaitu berubahnya pekerjaan kearah yang lebih modern dari pertanian keindustri. Ketika berubah mata pencaharian maka pendapatan pun bertambah. Penelitian yang telah dilakukan oleh Azhar Firdaus (2010) Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. tentang Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Gintung. Hasil akhir penelitian menunjukkan terjadi perubahan sosial ekonomi terhadap masyarakat setempat dalam hal kerja sama dan gotong royong antar masyarakat setempat dari segi aspek sosialnya dan dari aspek ekonominya terjadinya perubahan mata pencaharian yang diakibatkan musibah Situ Gintung.69 Berikut adalah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Azhar Firdaus yakni dampak social ekonomi akibat musibah Situ Gintung yaitu: dalam hal dampak social adalah meningkatnya rasa kekeluargaan, gotong-royong, religious, munculnya wabah penyakit akibat kurangnya penanganan kesehatah, untuk 68 Ilham Septiaman, “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Perubahan Status Kota Tasikmalaya”, Skripsi Pada UPI Bandung, Bandung, 2006, Ringkasan, Tidak Dipublikasikan. 69 Azhar Firdaus, “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Gintung,” Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010. Ringkasan, Tidak Dipulikasikan. 34 dampak ekonomi diantaranya kehilangan pekerjaan akibat musibah situ gintung, berkurangnya pendapatan masyarakat dan perubahan mata pencaharian. Dari ketiga penelitian sebelumnya, dengan persamaan variabel perubahan sosial dan ekonomi maka dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan hasil penelitian yang sama guna ditelaah lebih lanjut. Dampak Sosial: Nilai Kekeluargaan, Interaksi masyarakat antar warga seperti gotong royong.Perubahan lahan, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, transportasi dan kesejahteraan. Dampak Ekonomi: Kesejahteraan, Perubahan mata pencaharian, pendapatan ekonomi, etos atau etika kerja. Merunut dari hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan guna keperluan kisi-kisi instrumen kuisioner yaitu: Tabel 2.2 Indikator Soal Kuisioner Dampak 1. Sosial 2. Ekonomi Indikator a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Nilai kekeluargaan Interaksi Masyarakat Perubahan Lahan Peningkatan Mutu pendidikan Kesehatan Transportasi Kesejahteraan Perubahan mata pencaharian Pendapatan ekonomi Etos kerja Nomor Pertanyaan 1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 11,12 13,14 15,16 17,18 19,20 35 BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. TEMPAT PENELITIAN Bertempat di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Kabupaten TangerangBanten. 2. WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada masa kuliah semester VIII (delapan) Terrhitung sejak bulan Februari 2013 maka penelitian ini akan di proses seefisien mungkin atau disesuaikan tergantung pada waktu penelitian guna mendapatkan hasil yang tepat dan maksimal. Kiranya dalam kurun waktu yang relatif singkat tersebut diharapkan penelitian ini akan menghasilkan data lapangan yang akurat dan relevan. B. LATAR PENELITIAN Setelah pemilihan sosial ekonomi dijadikan sebagai latar penelitian dengan ruang lingkup penelitian difokuskan pada perubahan sosial ekonomimaka selanjutnya adalah memasuki tahap latar penelitian dengan perincian sebagai berikut: 1. Mematangkan proposal penelitian, membuat desain riset dan menentukan informan, 2. Melakukan wawancara dengan informan yang terlah tercatat dan terdesain untuk menetapkan calon nara sumber antara lain: a. Penduduk Desa Tobat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik. b. Aparat pemerintah (Lurah setempat) c. Pimpinan perusahaan atau pabrik (yang mewakili). 36 C. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh masyarakat misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah.70 Dimana menurut metode ini adalah metode yang dapat menghasilkan data dalam bentuk deskriptif. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Taylor dan Bogdan (1984:5) yang mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif ini dapat diartikan “Sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai katakata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orangorang yang diteliti.”71 D. PENDEKATAN PENELITIAN “Menurut Bogdan dan Taylor, metodelogi kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.72 “Pendekatan yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuhan)”.73 “Penelitian kualitatif dapat menunjukkan pada penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, atau hubungan kekerabatan”.74 70 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 6. 71 Bagong Syanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan (Jakarta: Prenada Media Group, 2011) h. 166. 72 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 4. 73 Masari Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3ES. 1989), h. 30. 74 Ibid. 37 E. JENIS DAN SUMBER DATA Dalam hal ini peneliti melakukan berbagai teknik pengumpulan data dengan bersumber kepada kajian pustaka berupa pengumpulan buku-buku akademik, skripsi sebelumnya, jurnal dan media internet. F. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan di duga. Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi. ”Populasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan individu yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian. Yang dimaksud dengan kualitas serta ciri-ciri disini adalah variabel dari masalah yang akan diteliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi disini memiliki sifat yang umum atau meliputi berbagai keadaan. Maka dari itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat yang tinggal di Desa Tobat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik Khususnya bagi warga yang tinggal sangat dekat dengan pabrik industri agar memperoleh data yang representatif. Sedangkan sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk meng-generalisasikan hasil penelitian sampel. ”Jadi sampel disini akan mewakili dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun jenis sampel yang akan digunakan adalah jenis random sampel atau penentuannya secara acak. Dimana peneliti akan memilih responden yang bertempat tinggal di Desa Tobat selama waktu yang diperlukan agar benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan. Yakni di kampung Tegalame, Hauan Tegal , Iwul, Cariu dan Peuteuy. Selanjutnya peneliti melakukan sesi wawancara mendalam terhadap 10 reponden masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik sekitar 1 sampai 3 kali kunjungan per narasumber guna mendapatkan hasil yang objektif dan maksimal serta membagikan angket. 38 Agar hasil penelitian relevan, terarah dan representatif, berikut adalah kriteria terwawancara atau responden untuk penelitian ini: 1). Warga asli Desa Tobat, dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat untuk mengetahuin dampak perubahan sosial ekonomi dari tahun ke tahun dan dekat dengan bangungan industri. 2). Warga Pendatang yang sudah tinggal minimal selama 5 Tahun, dimaksudkan untuk memperoleh keterangan data dari narasumber yang terkena dampak industri dari tahun ke tahun dalam kurun waktu minimal lima tahun. 3). Berprofesi sebagai karyawan pabrik, agar memperoleh data yang relevan sesuai fokus pada penelitian skripsi ini. 4). Sudah berkeluarga, dimaksudkan untuk memperoleh data tentang pendapatan ekonomi dan bagaimana cara mengaturnya. G. PROSEDUR PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN PENULISAN 1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Terdapat dua sumber data berdasarkan metode kualitatif sebagai berikut. 1. Data Primer: a. Obeservasi Dilakukan dengan cara mendatangi langsung lokasi Desa Tobat yang menjadi tempat penelitian. b. Wawancara mendalam Dilakukan terhadap teresponden yang menjadi objek kajian penelitian secara mendalam. c. Angket Sebagai data pembanding wawancara untuk mengetahui mengenai perubahan sosial dan ekonomi yang dialami masyarakat Desa Tobat dengan cara mendeskripsikan data tersebut. 39 Untuk menganalisa data yang diperoleh dari angket mengenai Dampak industri terhadap sosial ekonomi masyarakat Desa Tobat yaitu dengan analisis rating scale dan skala likert merupakan data mentah yang berupa angka lalu di analisis menjadi data deskriptif. Data sebelum dianalisis harus ditabulasikan terlebih dahulu. Kriteria umum untuk menghitung angket sehingga bisa dideskripsikan menjadi data kualitatif antara lain sebagai berikut:75 Jumlah SkorTertinggi = 4 Jumlah Item Pertanyaan = 20 Jumlah Responden = 20 Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi) = 4 x 20 x 20 = 1600 Hal diatas secara kontinum dapat di buat kategori sebagai berikut: Rentang Skor Kategori Interval 400 Sangat tidak baik 800 Kurang baik 1200 Cukup baik 1600 Sangat baik Tabel 3.1 Interval Kuisioner 2. Data Sekunder a. Data Monografi Desa Tobat, data ini biasanya memuat semua profil tentang desa tersebut mulai dari jumlah penduduk, mata pencaharian hingga sarana dan prasarana Desa tersebut. b. Dokumentasi, adalah berupa data tambahan yang mengabadikan momen-momen pada saat proses penelitian berlangsung berupa foto dokumentasi untuk menguatkan bukti dan fakta-fakta yang ada di mulai pada saat pengamatan pertama atau observasi, proses wawancara 75 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.143 40 dengan warga Desa Tobat maupun pemilik perusahaan industri atau yang mewakili. Langkah awal peneliti dalam mengumpulkan data yaitu dengan melakukan observasi terlebih dahulu ke Desa Tobat sebagai langkah awal untuk mendapatkan gambaran perubahan sosial ekonomi masyarakat setempat kemudian menentukan dan memilih responden yang akan di wawancarai dan di berikan angket. Selanjutnya angket di bagikan dan wawancara mendalam terhadap 20 reponden masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik sekitar 1 sampai 3 kali kunjungan per narasumber guna di wilayah yang mencakup Desa Tobat untuk mendapatkan hasil yang objektif dan maksimal serta aparat desa (lurah) guna mendapatkan data yang lebih banyak. “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.76 Selanjutnya adalah dengan melakukan observasi berupa kunjungan ke rumah responden atau terwawancara selama 1 sampai 3 hari. Observasi atau pengamatan adalah kagiatan keseharian manusia dengan menggunakan mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, obesrvasi adalahkemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya meelalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Di dalam pembahasan ini, kata observasi dan pengamatan digunakan secara bergantian. Sesorang yang sedang melakukan pengamatan tidak selamanyamenggunakan panca indra mata saja, tetapi mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh panca indra lainnya; seperti apa yang ia dengar, apa yang ia cicipi, apa yang ia cium dari penciumannya, bahkan dari apa yang ia rasakan dari sentuhan-sentuhan kulitnya.77 76 Lexy J. Moelong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 186. 77 Ibid, h. 115. 41 2. PENGOLAHAN DATA Setelah melakukan wawancara dan pengamatan terhadap terwawancara selama 1 sampai 3 hari maka data hasil wawancara berupa berupa rekap tulisan kemudian dianalisis menjadi satu kesatuan data akhir yang valid. 3. TEKNIK PENULISAN Adapun teknik penulisan dan penyusunan penelitian ini yang sudah terinterelasi dengan berpedoman kepada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi) yang telah disusun dan sesuai dengan tim penyusun dari UIN Syarif Hidayatullah jakarta khususnya buku pedoman Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan (FITK) 2013. H. ANALISA DATA Dalam melakukan proses analisis data, ada beberapa langkah-langkah analisis sebagai berikut. a. Mempersiapkan data untuk di analisis, dalam hal ini penulis mempersiapkan transkripsi wawancara dari Kampung Tegal lame, Hauan Tegal, Peuteuy, Cariu dan Iwul, kemudian mengketik ulang data lapangan, meilah-milah dan menyusun data tersebut yang tergantung pada sumber informasi terwawancara yang peneliti dapatkan dari warga sekitar kecamatan balaraja. b. Membaca kembali keseluruhan data yang telah terkumpul serta membangun general senseatas informasi yang di peroleh dari warga sekitar yang berprofesi sebagai karyawan pabrik dan petani sawah merefleksian maknanya secara keseluruhan dari hasil wawancara dan observasi pengamatan. c. Menganalisis lebih detil dengan meng-coding dat merupakan proses mengolah materi/informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum mekmaknainya (Rossman & Rallis, 1998: 171). Langkah ini melibatkan beberapa tahap: mengambil data tulisan yang telah 42 dikumpulkan mengenai perubahan sosial ekonomi masyarakat Desa Tobat, mensegmentasi kalimat atau paragraf ke dalam kategori karena seringkali terdapat istilah atau bahasa yang berasal dari asal daerah partisipan antara penduduk asli dengan orang pendatang. d. Proses coding selanjutnya adalah untuk mendeskripsikan setting, orang-orang atau masyarakat dengan kategori-kategori dan tema-tema yang akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan usaha penyampaian informasi secara detil mengenai perubahan fisik dan sosial masyarakat Desa Tobat, Kecamatan Balaraja. e. Menunjukkan bagaimana deskripsi dan teme-tema ini akan di sajikan kembali dalam bentuk narasi atau laporan kualitatif. f. Langkah terakhir dalam analisis data adalah dengan menginterpretasi atau memaknai data.78 78 John W. Creswell, Research Desigh pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h.108. 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL DESA TOBAT Sekilas dari nama unik Desa Tobat mengingatkan kita akan suatu hal atas merasa bersalah atau menyesal atas perbuatan yang tidak sesuai dengan norma agama, padahal nama Desa Tobat hanyalah sebuah penamaan saja tanpa ada silsilah dibelakangnya. Kecamatan Balaraja terdiri dari beberapa Desa yaitu Balaraja, Cangkudu, Gembong, Saga, Sentul, Sentul Jaya, Sukamurni, Talaga Sari dan Tobat. Berikut ini adalah format laporan profil Desa Tobat berdasarkan dari data Kelurahan setempat. Desa Tobat merupakan bagian dari Kecamatan Balaraja yang merupakan bagian dari Kabupaten Tangerang Barat dengan luas wilayah 554.791 Ha/m2. Desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 14.885 Jiwa pada Tahun 2013 dengan jumlah perbandingan Laki-laki sebanyak 7.231 Jiwa (1,8%) dan Perempuan sebanyak 7.654 Jiwa (2,0%). Berdasarkan jumlah kepala keluarga (KK) berjumlah 1.244 (2,10%) kepala keluarga dengan perbandingan kepala keluarga Laki-laki sebanyak 1.121 KK (1,3%) dan Perempuan 123 KK (1,7%). Batas-batas desa tobat antara lain sebelah utara berbatasan dengan Desa Parahu yang di pisahkan oleh Jalan Raya Parahu Kecamatan Sukamulya dan Desa Saga Kecamatan Balaraja yang dibatasi oleh Jalan Raya Kresek, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sentul Jaya yang dibatasi oleh Jalan Raya Sentul atau lebih dikenal dengan Gudang Biru dan Desa Sukamurni, sebelah timur berbatasan dengan Desa/ Kelurahan Balaraja dengan pembatas Sungai Hauan dan Desa Saga, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamurni dan Pabuaran Kecamatan Jayanti denagn pembatas Jalan Raya Serang. Secara tabel dapat di jelaskan sebagai berikut. 44 4.1. Batas Wilayah Desa Tobat Batas Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat Desa/Kelurahan Parahu dan Saga Sentul dan Sukamurni Balaraja dan Saga Sukamurni dan Pabuaran Kecamatan Sukamulya/Balaraja Balaraja Balaraja Balaraja/Jayanti Bentang alam Desa Tobat merupakan dataran rendah dengan curah hujan 40 Mm dengan jumlah 4 Bulan hujan, tingkat kelembaban 18 dengan suhu ratarata harian 21°C. Memiliki tinggi tempat 610 mdl dari permukaan laut. Karena Desa Tobat merupakan bagian dari wilayah Tangerang yang notabene merupakan kawasan terikat dan fokus industri maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai karyawan pabrik/ industri dengan jumlah 5413 orang mulai dari indusrti kecil, menengah dan besar hingga kepada pemilik perusahaan. disusul dengan pertanian sebanyak 669 orang dengan luas lahan sawah sekitar 200 Ha/m2, kemudian perkebunan 317 orang, peternakan 88 orang, perikanan 16 orang, jasa dan perdagangan baik lembaga pemerintah dan non pemerintah sebanyak 6764 orang . B. HASIL PENELITAN Dari 10 hal pokok yang diteliti dalam skripsi Dampak Industri Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang Bantenyaitu tentang nilai kekeluargaan, interaksi masyarakat, perubahan lahan, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, transportasi, kesejahteraan, perubahan mata pencaharian, pendapatan ekonomi, dan etos kerja.Berikut adalah uraian Deskripsinya. A. Hasil Wawancara 1) Nilai Kekeluargaan Tetap Terjalin Dengan Baik Meski penduduk Desa Tobat Yang mayoritas bermata pencaharian sebagai karyawan pabrik yang dalam kehidupan sehari-hari menghabiskan waktu sekitar 8-12 jam perhari di pabrik namun tak mengurangi nilai kekeluargaan karena tetap 45 terjadi interaksi, saling memperhatikan, dan menghabiskan waktu luang dalam keluarga tersebut. Hal ini tergambar dari pernyataan 10 responden yang menyatakan tetap berhubungan atau berkomunikasi dengan baik di keluarga. Seorang responden bernama Ibu Neneng menyatakan bahwa hubungannya tetap baik dengan keluarga baik suami maupun dengan anak-anaknya, apalagi jika Ibu Neneng terkena bagian kerja Shift2. Jadi ketika waktu kerja malam maka Ibu Neneng berkesempatan mengurus keluarga di pagi harinya meski memeng terkadang masih mengantuk karena waktu tidur yang kurang cukup karena jam 1 dini hari baru saja pulang kerja. Jadi beliau berkesempatan membangunkan anak dan suami, menyiapkan sarapan, menyiapkan pakaian kerja suami dan pakaian sekolah anak. Hal lain terjadi pada Bapak Sukaryo yang merupakan duda beranak dua, meski tinggal terpisah dengan anaknya beliau tetap rutin mengunjungi anakanak nya setiap seminggu satu hingga dua kali dan tak jarang berkomunikasi dengan handphone.79 2) Interaksi Masyarakat Terjalin Dengan Baik Sebagian besar yang menyatakan tetap berinteraksi dengan baik adalah responden pria yang aktif dalam kegian yang diadakan oleh RT setempat seperti rapat musyawarah atau pun kegiatan bersih-bersih kampung dan kegiatan lainnya oleh warga seperti contohnya di Kampung Tegalame RT 04/06. Beberapa responden perempuan pun menyatakan berhubungan baik dengan warga sekitar seperti contonya Ibu Anita, Ibu Ros, Ibu Neneng yang menyatakan berinteraksi baik dengan tetangga ditambah lagi dengan suasana kampung yang kian hari kian ramai oleh penduduk pendatang yang mengontrak di lingkungan sekitar.80 3) Perubahan Lahan Dianggap Negatif Akibat Monopoli Industri Secara keseluruhan responden menyatakan sangat menyayangkan perubahan lahan produktif pertanian beralih fungsi menjadi bangunan industri, walaupun 79 Wawancara Pribadi Dengan Ibu Neneng dan Bapak Sukaryo, Ds. Tobat, 28 Desember 2013 Siang Hari. 80 Wawancara Pribadi Dengan Ibu Anita, Ros, dan Neneng, Ds. Tobat, 28-29 Desember 2013 Siang Hari. 46 memang sebagian lahan yang terpakai sebagai bangunan industri adalah lahan kosong tetapi ada pula lahan pertanian yang beralih fungsi. Sebagian lagi merupakan pertanian yang diubah menjadi lahan kosong yang dibiarkan mengering dan tidak ditanami padi lagi. Banyak lahan kosong yang sudah dibatasi oleh pagar batako dan ditanami palang sebagai penanda milik perusahaan yang sewaktu-waktu siap mendirikan bangunan industri. Sedangkan alih fungsi lahan sawah atau lahan kosong menjadi pemukiman warga atau kontrakan masih di anggap wajar karena faktor pertumbuhan penduduk dan warga pendatang terang Bapak Supendi.81 4) Masyarakat Memiliki Kesadaran Mutu Pendidikan Tinggi Sebagian besar masyarakat Desa Tobat pada umumnya lulusan SD, SMP dan SMA. Lulusan Sekolah Dasar masih mendominasi pendidikan masyarakat Desa Tobat berdasarkan laporan profil Desa sekitar 13.087 orang. Namun masyarakatnya saat ini memiliki kesadaran akan mutu pendidikan tinggi dengan pemenuhan buku, alat tulis dan seragam sekolah guna menunjang mutu pendidikan. Serta ketika para responden di wawancara mereka berkeinginan menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi sarjana guna mendapatkan penhidupan atau pekerjaan yang lebih layak. Meski beberapa responden seperti Bapak Suhebi yang tidak mendapatkan tunjangan pendidikan anak karena tidak mendapatkan tunjangan pendidikan dari perusahaan karena sistem kerja kontrak. Tetapi, beliau tetap ingin menyekolahkan anaknya hingga tinggi.82 5) Tunjangan Kesehatan Merata Rata-rata masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik memiliki jaminan kesehatan Jamsostek yang kini berganti nama menjadi BPJS Ketenagakerjaan guna menunjang kesehatan, jaminan kesehatan bukan hanya bagi para keryawan akan tetapi rata-rata masyarakat Desa Tobat Memiliki jaminan 81 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Supendi, Ds. Tobat, 28 Desember 2013 Siang Hari. 82 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Suhebi, Ds. Tobat, 29 Desember 2013 Siang Hari. 47 kesehatan yang diselenggarakan pemerintah atau lebih dikenal Jamkesmas guna menunjang kesehatan masyarakat agar mendapatkan pengobatan murah bahkan gratis saat sakit atau terjadi kecelakaan. Di dalam perusahaan industri biasanya sudah tersedia semacam posko layanan kesehatan dan terdapat pelayan didalamnya yang melayani gejala sakit ringan seperti pusing, meriang dan mual mengingat sistem kerja shift malam yang rentan membahayakan kesehatan para karyawan pabrik. Apabila perlu penanganan lebih maka hanya perlu melapor dan mendapatkan surat rujukan untuk pergi ke klinik atau rumah sakit yang sudah terintegrasi dengan perusahaan. Dari 10 responden menyatakan sudah merasakan jaminan kesehatan. Tunjangan jaminan kecelakaan kerja pun sudah terintegrasi menyatakan perusahaan tempat mereka bekerja sudah mengupayakan jaminan kesehatan semaksimal mungkin.83 6) Tunjangan Transportasi Tidak Merata Hal ini terjadi karena perusahaan memberlakukan sistem jarak tempuh karyawan ke pabrik, salah satunya adalah Pak Supendi yang jarak rumah ke perusahaan yang kurang dari 1 Km tidak mendapatkan tunjangan transport karena jarak rumah yang dekat dengan pabrik. Demikian dengan Pak Suhebi yang tidak mendapatkan tunjangan transport meski jarak dari rumah yang jauh dengan pabrik. Lain halnya dengan Ibu Ros dan Ibu Imas yang mendapat Transport Rp 5.000/ hari, Bapak Tami Rp 7500, Bapak Saridin dan Bapak Sukaryo Rp 10.000/ hari, Ibu Neneng Rp 13.000/ hari, Ibu Anita 15.300/ hari, sedangkan Ibu Rini mendapatkan akomodasi bus karyawan karena jarak tempuh ke pabrik yang sangat jauh, untuk pembayaran tunjangan transport di alikan kepada penyedia bus karyawan dan bukan pada gaji setiap bulan. Praktis tidak meratanya tunjangan transport ini dapat mempengaruhi pengeluaran sehari-hari yang menggunakan kendaraan pribadi.84 83 Wawancara Pribadi Dengan Kesepuluh Responden, Ds. Tobat, 28-29 Desember 2013 Siang Hari. 84 Ibid,. 48 7) Tingkat Kesejahteraan Berbeda-Beda 6 dari terwawancara yakni Ibu Neneng, Ibu Yuli, Ibu Anita, Bapak Saridin, Bapak Supendi, Bapak Sukaryo menyatakan sudah sejahtera, karena berpendapatan di atas Rp 2.200.000/ bulan dan itu merupakan pendapatan bersihnya, jika ditambahkan dengan tunjangan transport kesehatan, lembur maka pendapatan mereka akan lebih dari itu. dua diantaranya yaitu Ibu Ros dan Ibu Imas menyatakan cukup dan Bapak Tami dan Bapak Suhebi Menyatakan masih kurang sejahtera karena pendapatan mereka antara Rp 1.800.000-2.000.000/ bulan serta minimnya overtime/ lembur serta standar UMR yang tergolong sedang. Hal ini juga dapat dilihat dari barang-barang tersier yang mereka punya di rumah yang bersifat prestis contohnya seperti motor, untuk karyawan yang memiliki standar UMR lebih ditambah dengan tunjangan lainnya biasanya memiliki motor lebih dari satu contonya seperti bapak Supendi.85 8) Mata Pencaharian Sampingan Sekitar 6 dari 10 reponden memiliki usaha sampingan lain selain sebagai karyawan pabrik, itu di karenakan gaji UMR yang berbeda dari setiap pabrik, jika penghasilan di pabrik di rasa kurang memadai maka masyarakatnya akan mencari sampingan lain atau hanya sekedar menginvestasikan sebagian uang yang mereka punya meningat sistem kerja outsorcing yang bisa mengancam PHK (pemutusan hubungan kerja) yang sewktu-waktu bisa terjadi ketika perusahaan industri goyah. Ada pun beberapa usaha sampingan yang dilakoni antara lain: Pak Tami yang membuka konter pulsa dirumahnya, Ibu Anita dan Bapak Suhebi yang berternak ayam di belakang rumah mereka, Pak Supedi dan Ibu Neneg membuka warung sembako serta Ibu imas yang berjualan bakmi serta bakso di desanya. Sedangkan 4 terwawancara lainnya menyatakan tidak punya waktu dan tidak punya keahlian lain selain menjadi buruh kasar seperti yang dituturkan Bapak Sukaryo.86 85 86 Ibid,. Ibid,. 49 9) Pendapatan Ekonomi Tidak Merata Seperti hal nya tunjangan transport, pendapatan ekonomi pun tidak merata di karenakan standar UMR yang ditetapkan setiap pabrik berbeda-beda serta para terwawancara yang berkerja berlainan pebrik. Alasan perbedaan pendapatan berbeda-beda dikarenakan jenis industri yang berbeda-beda seperti garmen, tekstil, kayu dan sepatu. Hal lain yang dapat membedakan gaji adalah pangkat di pabrik tersebut, tentunya gaji karyawan biasa akan berbeda dengan yang bekerja di bagian kantornya dan umumnya kebijakan masing-masing perusahaan berbedabeda. Pak Tami dan Pak Suhebi serta Ibu Ros dan Ibu Imas tergolong bergaji kecil yakni antara Rp 1.800.000-2.000.000/ bulan sedangkan untuk Ibu Yuli, Anita, Neneng, Pak Saridin, Supendi, dan Pak Sukaryo bergaji diatas Rp 2.200.000/ bulan, diatas ketentuan standar UMR Tangerang.87 10) Memiliki Etos Kerja Yang Baik (Disiplin dan Rajin) Dari keseluran terwawancara menuturkan bahwasannya mereka memiliki etos/etika kerja baik, ini dapat tercermin dari jadwal kegiatan sehari-hari yang rata-rata masuk kerja tepat waktu, mengikuti lembur dan pergi bekerja setiap hari sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh pihak pabrik. Ibu Rini menuturkan bahwasannya is harus datang tepat waktu karena jika terlambat gaji akan dipotong atau dianggap tidak masuk kerja. Ibu Neneng menuturkan jika karyawan sudah seharusnya punya sikap giat bekerja.88 B. Hasil Kuisioner Meski skripsi penelitian ini bersifat analisis deskriptif atau kualitatif, saya mengguakan data angket sebagai pembanding dengan validitas konstruk, yakni validitas yang di setujui oleh para ahli. Dalam hal ini para ahli adalah dosen yang bersangkutan dengan kajian sosial dan ekonomi. Meskipun bersifat kuantitatif namun hasilnya tetap dideskripsikan dalam bentuk deskripsi tulisan. Angket ini hanya berupa pembanding dan gambaran keseluruhan dari dampak sosial ekonomi 87 88 Ibid,. Wawancara Pribadi Dengan Ibu Rini dan Neneng, Ds. Tobat, 28 Desember 2013 Siang Hari. 50 akibat industri apakah bersifat baik atau buruk bagi masyarakat. Hasil angka dengan range tertentu akan menunjukan hasilnya dan akan di deskripsikan. Jumlah angket yang disebar sebanyak 20 eksemplar rangkap dua terhadap karyawan pabrik yang rata-rata sudah berkeluarga. Berikut deskripsi angketnya. Kriteria kuisioner memiliki beberapa segmen, karena untuk menunjang perolehan data yang berimbang dengan hasil dari terwawancara. Berikut adalah kriteria pengisi data kuisioner beserta deskripsinya: a) Usia 20-45 tahun, dengan rentang usia tersebut manusia masih memiliki produktivitas tenaga yang tinggi, sehingga masih giat mencari nafkah dan bekerja. b) Jenis kelamin, dalam pembagian dan pengisian kuisioner diharuskan berimbang dengan jumlah pengisi data perempuan dan laki-laki masingmasing 10 orang jadi semua berjumlah 20 orang. Hal ini bertujuan agar data yang diperoleh berimbang. c) Pendidikan, sangat mempenaruhi dalam pengisian data kuisioner. Tetapi karena tingkat pendidikan responden berbeda-beda minimal responden mampu membaca dan memahami pertanyaan dari kuisioner. d) Lama bekerja, merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam perolehan data tentang industri serta pengaruhnya dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan karena penelitian ini ditujukan untuk para karyawan pabrik industri. 1) Pertama adalah nilai kekeluargaan yang menunjukan hasil positif atau masih berdampak baik bagi anggota keluarga walaupun bekerja sebagai karyawan pabrik. Perubahan jaman yang modern terutama alat komunikasi seperti handphone memungkinkan berhubungan satu sama lain. keluarga untuk tetap saling 51 Tabel 4.2.1 Interaksi Baik Dengan Keluarga No Item 1 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 15 3 2 20 75 15 10 100 Pertanyaan tentang interaksi yang baik antar keluarga dengan prolehan prosentase tertinggi 75% menyatakan cukup baik, 15% tidak baik dan 10% sangat tidak baik. Tabel 4.2.2 Waktu Untuk di Luangkan (family time) Bersama Keluarga No Item 2 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 8 9 3 20 40 45 15 100 Prosentase tabel diatas memperkuat jawaban interval jawaban nomor 1, yakni 40% menyatakan bahwa pera karyawan pabrik banyak meluangkan waktu dengan keluarga, jawaban tertinggi di peroleh adalah cukup baik dengan prosentase 45% dan sisanya tidak baik sebanyak 15%. 2) Selanjutnya adalah interaksi sosial dapat di kategorikan cukup baik, karena walaupun industri memberi dampak terhadap intensitas waktu kebersamaan warga untuk saling berinteraksi satu sama lain nyatanya tidak begitu mempengaruhi interaksi sosial. Masyarakat tetap aktip berinteraksi dengan tetangga, hadir dalam rapat RT dan gotong royong. Justru dengan adanya industri memberi dampak terhadap urbanisasi penduduk lain untuk datang, menetap dan mencari kerja membuat suasana desa semakin hiruk pikuk. 52 Tabel 4.2.3 Bersosialisasi Dengan Tetangga atau Warga Sekitar No Item 3 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 5 13 2 20 25 65 10 100 Interaksi yang terjalin antar masyarakat Desa sekitar tergolong cukup baik dengan perolehan prosentase tertinggi sebanyak 65%, bahwasannya masyarakat tetap memiliki nilai-nilai kekeluagaan yang baik sebagai mahluk sosial. 5% menyatakan sangat baik dan sisanya 10% menyatakan tidak baik, kemungkinan yang menjawab interval jawaban ini merupakan penduduk pendatang yang tergolong masih baru dan belum berinteraksi dengan baik. Tabel 4.2.4 Berpartisipasi Dalam Setiap Kegiatan Rapat RT No Item 4 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 6 8 6 20 30 40 30 100 Prosentase diatas mendapatkan nilai yang hampir sama rata, tetapi jika kita telaah lehih dalam maka prosentase yang bersifat positif seperti sangat baik dan cukup baik tetap menunjukan persen yang baik yakni jika di gabung menjadi 70% yang masih tersambung dengan jawaban pertanyaan nomor 3 diatas. Sisanya sebanyak 30% menyatakan tidak baik, hal ini maih bisa di maklumi mengingat kegiatan masyarakatnya yang berprofesi sebagai karyawan pabrik yang lebih banyak menhabisakan waktu di pabri. Jadi kurang berinteraksi dengan baik dengan warga sekitar atau mengikuti rapat RT. 53 3) Perubahan lahan dianggap negatif oleh sebagian besar responden, karena mereka menilai lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi bangunan industri sangat disayangkan dan seolah pabrik memonopoli lahan warga. Meski begitu para warga sekitar tak mampu berbuat banyak. Tabel 4.2.5. Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Pemukiman No Item 5 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 2 11 5 3 20 10 55 25 15 100 Hasil di atas menunjukan bahwa perubahan lahan baik pertanian atau pun lahan kosong menjadi pemukiman penduuk masi dianggap cukup baik dan sesuai dengan pernyataan para terwawancara sebelumnya, sisanya menyatakn tidak dan sangat tidak baik masing-masing 25 dan 15 persen. Tabel 4.2.6 Alih Fungsi Lahan dari Pertanian Menjadi Industri No Item 6 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 19 1 20 95 5 100 Hasil pada angket pertanyaan ke 6 ini benar-benar tidak sesuai dugaan prediksi sebelumnya pada penelitian wawancara, karena hampir semua terwawancara menyatakan tidak setuju dengan perubahan lahan pertanian menjadi industri, kemungkinan para responden beranggapan bahwa perubahan lahan pertanian menjadi industri dapat menyediakan lapangan pekerjaan atau memang responden yang mengisi angket tidak mengerti maksud pertanyaan dan tidak tahu pasti perubahan lahan di Desa Tobat karena merupakan penduduk pendatang. 54 4) Mutu pendidikan sangat diperhatikan oleh warga sekitar karena pada umumnya mereka mengharapkan anak-anaknya mampu mendapatkan pendidikan yang layak dengan metunjang segala kebutuhannya seperti penyediaan buku dan alat tulis, penyediaan seragam sekolah, sepatu dan uang saku. Para warga sekitar berharap dari mutu pendidikan yang baik mereka mampu meraih masa depan yang cerah tidak seperti orang tuanya yang hanya bekerja sebagai karyawan pabrik. Tabel 4.2.7 Gaji UMR Mampu Memenuhi Kebutuhan Pendidikan No Item 7 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 4 11 5 20 20 55 25 100 Responden menjawab sangat baik dan cukup baik masing-masing 20 dan 55 persena, hal ini menunjukan keterkaitan dengan jawaban wawancara yang menyatakan bahwa masyarakat desa tobat sangat memperhatikan mutu pendidkan anak-anaknya dengan cara memenuhi kebutuhan peralatan perlengkapan sekolah guna menunjang mutu pendidikan. Selebihnya sebanyak 25 persen menyatakan tidak baik. Tabel 4.2.8 Menemani Anak-anak Belajar Di Rumah No Item 8 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 2 7 7 4 20 10 35 35 20 100 Untuk pertanyaan kuisioner nomor 8 responden menjawab beragam yaitu 10% menjawab sangat baik dan cukup baik yaitu 35% jika di kalkulasikan untuk hal 55 baiknya adalah 45% dibandingkan dengan responden yang menjawab tidak baik dan sangat tidak baik masing-masing 35% dan 20% jika di kalkulasikan menjadi 55%. Hasil ini masih jauh lebih besar di bandingkan prosentase yang bersifat positif. Hal ini dibenarkan karena intensitas karyawan pabrik yang lebih banyak di pabrik dalam kegiatan sehari-hari, jadi untuk pengawasan menjadi kurang. Akan tetapi, pemenuhan untuk mutu pendidikan tetap di penuhi. 5) Tunjangan kesehatan tergolong hal yang sangat baik bagi para karyawan yang pada umumnya mendapatkan tunjangan kesehatan. Umumnya para karyawan bisa mendapatkan tunjangan atau jaminan sosial lebih dari satu seperti dari Jamsostek, JKP atau Jamkesmas yang langsung dari pemerintah yang melayani kesehataan, kecelakaan kerja dan jaminan pensiun. Penyediaan sarana dan prasarana di dalam pabrik pun sudah di rasa cukup memadai dengan menyediakan semacam posko yang melayani kebutuhan pasien yang sakit seperti obat. Apabila butuh penanganan lebih hanya tinggal minta surat pengantar atau rujukan ke posko tersebut maka karyawan dapat berobat murah bahkan gratis di puskesmas atau rumah sakit terdekan yang sudah terintegrasi dengan pihak pabrik. Tabel 4.2.9 Sistem Kerja Shift Mempengaruhi Kesehatan No Item 9 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 12 6 2 20 60 30 10 100 Sebanyak dalam mempengaruhi kesehatan sangat baik sebanyak 55% menjawab sangat baik, dalam artian sitem kerja shift sangat mempengaruhi kesehatan karena saat malam hari seharusnya memang untuk beristirahat bukan untuk bekerja, dan sebanyak 30% menjawab cukup baik dan sisanya menjawab tidak baik 10%. 56 Tabel 4.2.10 Karyawan Merasakan Jaminan Kesehatan No Item 10 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 5 8 5 2 20 25 40 25 10 100 Total prosentase sangat baik dan cukup baik sebanyak 65% menunjukan hal yang berkesinambungan dengan pernyataan terwawancara sebelumnya. Bahwa mereka sudah merasakan jaminan kesehatan karyawan, dan sisanya sebanyak 25% dan 10% untuk tidak dan sangat tidak baik. 6) Transportasi dapat di golongkan tidak baik karena tidak meratanya tunjangan transport yang diberikan pihak pabrik kepada karyawan, hal ini terkait dengan kebijakan pihak pabrik yang memang mengkondisikan pemberian tunjangan transport berdasarkan jenis pabrik nya. Tabel 4.2.11 Tunjangan Transport No Item 11 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 8 8 3 1 20 40 40 15 5 100 Mengenai tunjangan transport dengan presentase sangat baik dan cukup baik masing-masing sebanyak 40% sehingga total pesentase sebanyak 80% merasakan tunjangan transport sedangkan yang menjawab tidak baik dan sangat tidak baik sebesar 15% dan 5%. Hal ini dapat dimaklumi karena yang rata-rata setiap karyawan pabrik mendapatkan tunjangan transport yang berbeda-beda setap hari sekitar Rp 3.000-15.300/ hari bahkan ada yang tidak mendapat tunjangan transport karena jarak rumahnya yang kurang dari 1 Km dari pabrik. 57 Tabel 4.2.12 Tersedianya transportasi yang baik bagi karyawan No Item 12 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 5 7 6 2 20 25 35 30 10 100 Kebanyakan karyawan pabrik lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi karena lebih praktis dan cepat dibandingkan dengan menggunaakan bus karyawan yang bisanya berjalan pelan dan penuh sesak, untuk itulah karywan pabrik memilih alternatif sepeda motor untuk mendapat tunjangan transport. Hal ini terbukti dengan prosentase yang beragam sekitar 25% menjawab sangat baik, 35% menjawab cukup baik, tidak baik sebanyak 30% dan yang menjawab sangat tidak baik sebaanyak 10% jika kita tarik kesimpulan untuk mengelompokan yang menjawab baik sebanyak 60% dan yang menjawab buruk sebanyak 40% hampir berbanding sama namun yang menjawab baik masih mendominasi. 7) Untuk tingkat kesejahteraan dapat dikatakan baik karena umumnya gaji karyawan pabrik rata-rata diatas Rp 1.800.000/ bulan hanya yang membedakan kesejahteraan disini hanya berupa usaha sampingan dan barang-barang tersier yang bersifat mewah atau prestis yang dapat di lihat dalam hal ini adalah sepeda motor atau kendaraan pribadi yang biasanya gaji diatas Rp 2.200.000 mempunyai lebih dari satu sepeda motor. Tabel 4.2.13 Kesejahteraan Bekerja Sebagai Karyawan Pabrik Terjamin No Item 13 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 6 11 3 20 30 55 15 100 58 Dari hasil kusioner di atas dengan perolehan suara terbanyak yaitu cukup baik sebanyak 30% saat menjawab apakah mereka sudah sejahtera, cukup baik sebanyak 55% sekaligus menjadi jawaban terbanyak dan sisanya menyatakan tidak sebanyak 15%, hal itu dapat dimaklumi karena tingkat pendapatan karyawan pabrik berbeda-beda. Tabel 4.2.14 Peralihan Pekerjaan Dari Petani Menjadi Karyawan Pabrik No Item 14 Pertanyaan ini Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 4 6 5 5 20 20 30 25 25 100 di buat sebenarnya dimaksudkan untuk mengukur kesejahteraan antara menjadi petani dan menjadi karyawan pabrik, dan jawaban yang di dapat bervariasi yaitu sangat baik sebanyak 20%, cukup baik 30%, tidak baik sebanyak 25% dan sangat tidak baik sebanyak 25%. Terlihat jawaban yang kontras dengan hasil jawaban sebelumnya. 8) Mata pencaharian sampingan, merupakan hal yang baik jika melihat ada beberapa karyawan pabrik yang berstatus outsorcing atau kontrak yang sewaktu-waktu jika terkena PHK mereka bisa menjalankan dan fokus pada usaha sampingannya sebagai investasi masa pensiun atau pun masa jeda hingga mendapatkan pekerjaan kembali. Tabel 4.2.15 Mencari Pengasilan Lain Selain Menjadi Karyawan Pabrik No Item 15 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 12 9 2 20 60 30 10 100 59 Perolehan presentasa yang sesuai dengan jawaban para terwawancara sebelumnya yang 6 diantaranya menyatakan punya usaha sampingan seperti membuka warung makanan, sembako, konter pulsa dan ternak ayam dari sebagian sisa gaji yang di sisihkan. Sepertinya para responden tertarik untuk memiliki usaha lain di luar kegiatan selain sebagai karyawan pabrik dari hanya sekedar iseng hingga untuk investasi di masa depan. Hal ini terlihat dari perolehan sangat baik sebanyak 60%, cukup baik memperoleh presentase terbanyak sebanyak 30% dan sisanya menjawab tidakb baik sebanyak 10%. Tabel 4.2.16 Industri Merupakan Pekerjaan yang Modern No Item 16 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 2 14 4 20 10 70 20 100 Sebanyak 70% responden menjawab cukup baik untuk point pertanyaan nomor 16, mereka masih menganggap positif peralihan mata pencaharian dari yang tradisional ke arah yang modern atau dengan kata lain dari petani ke karyawan pabrik industri. Sedangkan sisanya menjawab sangat baik sebanyak 10% dan Tidak baik sebanyak 20% yang menganggap peralihan pekerjaan dianggap tak sebaik menjadi petani. 9) Pendapatan ekonomi dikatakan sudah cukup baik karena umunya rata-rata dari para responden menyatakan sudah mampu memenuhi sandang, pangan dan papan serta kebutuhan lainnya seperti biaya sekolah dan kredit motor. Tabel 4.2.17 Mengikuti Lembur/Overtime No Item 17 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik 10 7 50 35 60 Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 3 20 15 100 Responden terlihat antusias dalam mengisi pertanyaan ini, dan benar saja hasilnya mendapat jawaban yang baik dari para reponden, sebanyak 50% persen menyatakan sangat baik dan 35% menyatakan cukup baik dan sisanya 15% menyatakan tidak baik. Hal ini dapat dimaklumi karena lembur adalah kerja di luar batas dari ketentuan kita bekerja dengan upah dua sampai tiga kali lipat dari jam-jam kerja biasa. Tabel 4.2.18 Berpenghasilan lebih sebagai karyawan pabrik No Item 18 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 6 10 4 20 30 50 20 100 Ketika seorang karyawan bekerja dengan overtime/ lembur maka akan mendapatkan penghasilan lebih dari yang biasanya ia dapatkan di tambah dengan tunjangan transport, tunjangan makan, dan kesehatan maka ia dapat dikatakan mempunyai penghasilan yang lebih, maka ia dapat menginvestasikan penghasilan lebihnya dengan cara menabung atau membuka usaha sampingan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hal ini terlihat dari perolehan presentase yang menjawab sangat baik sebanyak 30% dan cukup baik sebanyak 50% dan sisanya 20% menjawab tidak baik. 10) Etos kerja atau etika kerja masyarakat desa tobat dalam hal disiplin dan tepat waktu dapat dikatakan sangat baik karena rata-rata datang tepat waktu dan tidak menunda pekerjaan, hal ini terjadi karena pemberlakuan peraturan pabrik yang menerapkan jika terlambat maka gaji akan di potong atau dianggap tidak masuk kerja serta pengawasan yang ketat di dalam 61 pabrik seperti dari CCTV atau pun pengawasan langsung dari atasan pabrik sehingga mereka tidak boleh menunda pekerjaan yang ada. Tabel 4.2.19 Giat Bekerja No Item 19 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 15 5 20 75 25 100 Tak heran jika para responden menjawab sangat baik dan cukup baik sebanyak masing-masing 75 dan 25 persen, pada kenyataannya memang para warga Desa Tobat yang memiliki etos kerja tinggi khusunya dalam hal giat dan tekun sehingga tidak suka menunda pekerjaan saat bekerja, karena ini memang sudah menjadi tunututan dan kewajiban bagi para karyawan pabrik. Tabel 4.2.20 Tepat waktu saat berangkat bekerja No Item 20 Interval Jawaban Frekuensi Presentase % Sangat Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Jumlah 4 13 3 20 20 65 15 100 Begitu hal nya dengan ketepatan waktu dalam berangkat bekerja menyatakan selalu datang tepat waktu, menandakan etos kerja yang tinggi. Dengan presentase perloehan sebanyak 20% menjawab sangat baik, 65% menjawab cukup baik sekaligus menjadi jawaban terbanyak dan sisanya sebanyak 15% menjawab tidak baik. 62 Demikian lah pendeskripsian dari kuisioner yang di sebar kepada 20 responden yang ada di Desa Tobat yang menyatakan 7 poin seperti nilai kekeluargaan, interaksi masyarakat, mutu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, mata pencaharian sampingan, pendapatan ekonomi, dan etos kerja tergolong baik. Sedangkan untuk tunjangan transport dan perubahan lahan tergolong tidak baik. Maka pantaslah nilai kuisioner di atas menunjukan nilai 75%. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Secara garis besar penelitian ini mengkaji tentang dampak mekanisme industri terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Tobat yang notabene merupakan bagian mikro dari kegiatan industri yang ada di dunia, industri merupakan sektor penggerak perekonomian masyarakat dengan segala pro dan kontra yang meliputi kegiatan sehari-hari. Maka dari itu peneliti tergelitik untuk mengulasnya dalam penelitian skripsi ini yang bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan dampak industri terhadap kehidupan. Dari hasil penelitian yang didapat memang industri di Desa Tobat memiliki pengaruh yang besar dan positif berupa nilai kekeluargaan yang masih terjalin baik, interaksi masyarakat terjalin dengan baik, masyarakat memiliki kesadaran akan mutu pendidikan yang tinggi, tunjangan kesehatan merata, pengasilan tambahan dan memiliki etos kerja yang baik yaitu disiplin dan rajin. hanya sebagian kecil yang berdampak negatif yakni tunjangan transport tidak merata, tingkat kesejahteraan berbeda-beda, pendapatan ekonomi tidak merata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. 2. Implikasi Setelah di lakukan penelitian ini, terkait dengan dinas perindustrian dan ketenaga kerjaan, serta segenap aparatur dan lembaga pemerintah yang terkait telah dilakukan upaya-upaya penyesuaian terkait dengan dampak sosial ekonomi seperti penanggulangan sungai yang tercemar dengan memasang saluran air disetiap rumah warga sekitar aliran sungai, pembersihan sampah. Pihak Pemerintah, industri dan masyarakat merupakat satu kesatuan yang saling melengkapi seperti simbiosis mutualisme. Untuk itulah ketiga hal ini seharusnya dapat berintegrasi dengan baik guna kegiatan industry di Desa Tobat. 64 3. Saran Dalam pemberian saran penelitian ini saya mebidik beberapa pihak terkait dengan penelitian ini, yaitu: a. Pemerintah Hendaknya pemerintah memberikan hak yang layak dalam memenuhi kebutuhan karyawan pabrik Desa Tobat seperti menghapuskan sistem kerja outsourcing, gaji yang layak, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan dan transportasi guna menunjang kesejahteraan yang seutuhnya. b. Pihak Industri Masih banyak yang harus diperbaiki dari kegiatan industri di Desa Tobat khususnya untuk penanganan polusi, sampah dan limbah yang perlahan mulai mencemari lingkungan sekitar. Padahal jika pihak industri mampu mengolah kembali dapat meminimalisisr dampak negatif dari industri dan tidak memberlakukan sistem kerja kontrak akan menejahterakan masyarakat serta meniadakan sistem kerja shift akan membuat pola hidup masyarakat desa tobat semakin sehat. c. Masyarakat Desa Tobat Tetap menjaga keutuhan nilai-nilai terutama nilai keluarga dan nilai sosial bermasyarakat yang majemuk di tengah derasnya arus industrialisasi. 65 DAFTAR PUSTAKA Creswell, John W., Research Desigh pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010 Dagum, Save M., Sosio Ekonomi: Analisis eksistensi kapitalisme dan sosialisme, Jakarta: Rineka Citra, 1992 Firdaus, Azhar, “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Gintung,” Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010.Ringkasan, tidak dipulikasikan Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, Sosiologi Jilid 2 Edisi Keenam, Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama, 1984 Moleong, Lexy J., Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007 Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan edisi Kedua, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, September 2007 Rachbini, J. Didik., Ekonomi Politik Kebijakan Dan Strategi Pembangunan, Jakarta: Granit, 2004 Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makro Ekonomi) Edisi Ketiga Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008 Rezal Wicaksono, Jurnal: Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Riil, Suku Bunga Riil, dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang dan Besar di Indonesia Tahun 1990-2008. Tidak Dipublikasikan Septiaman, Ilham., “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Perubahan Status Kota Tasikmalaya”, Skripsi Pada UPI Bandung, Bandung, 2006, Ringkasan, Tidak Dipublikasikan. Singarimbun, Masari Singarimbun Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1989 Siswanto, Evaluasi Sumberdaya Lahan, Surabaya: UPN Press, 2006 So, Suwarsono Alvin Y., Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarta: LP3ES, 1994 66 Soekanto, Soejoro, Sosiologi suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010 Sukirno, Sadono., Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Jakarta: Rajawali Pers, 2011 Sulastri, “Adaptasi Terhadap Pekerjaan; Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Pada Penduduk di Kawasan Industri”, Skripsi pada Universitas Indonesia, Depok, 1992, ringkasan, tidak dipublikasikan Syanto, Bagong & Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan, Jakarta: Prenada Media Group, 2011 Berbagai Alternatif Sztompka, Pior., Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Penanda Media Group, 2007 Teguh, Muhammad, Ekonomi Industri, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 http://andabackband.blogspot.com/2013/01/mata-pencaharian.html http://alutfifa.blogspot.com/2012/07/nilai-kelurga.html http://emsblue.heck.in/perbedaan-nilai-dan-norma-sosial.xhtml http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan http://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan http://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanian http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi http://panutan.com/pengertian-nilai-dan-jenis-jenisnya.html http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kesesuaian-lahanuntuk.html http://sintaloh.blogspot.com/2013/11/ilmu-dasar-kawasan-industri.html 67 http://www.jamsosindonesia.com/prasjsn/jamsostek/manfaat http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-norma-menurut-paraahli.html http://www.psychologymania.com/2012/11/macam-macam-interaksi-sosial.html http://www.putra-putri-indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20 68 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Lampiran daftar Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana hubungan Bapak/ibu antar keluarga dan mengatur waktu untuk keluarga? 2. Bagaimana hubungan Bapak/ibu antar warga sekitar?Bagaimanabapakberinteraksidanikut program RT setempat?! 3. Jika Bapak/ ibu tinggal disini lebih dari 5 tahun, bisa tolong jelaskan bagaimana proses terjadinya perubahan lahan di desa ini?! 4. Bagaimana pandangan Bapak/ibu soal pendidikan anak-anak? 5. Jaminan fasilitas penunjang kesehatan apa saja yang Bapak/ ibu dapat dari pihak pabrik? 6. Bagaimana denganpengadaankendaraankaryawandantunjangan transport kendaraan Bapak/ibu? 7. MenurutBapak/ibusudahsejahterasebagaikaryawanpabrik, biastolongjelaskan! 8. ApakahBapak/ibumencaripenghasilantambahanlainselainkerja di pabrik? 9. BagaimanadenganpendapatanekonomiBapak/ ibu? 10. Bagaimana kegiatanbekerjaBapak/ibusehari-hari, biastolongjelaskan?! REKAP BERITA WAWANCARA WARGA DESA TOBAT Identitas Interviewee 1 Nama : Neneng Usia : 32 Alamat : Kp. Tegal Lame RT 004/006 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 13.15 WIB VERBATIM Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh? : Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh... : Dengan ibu siapa bu? : Hehe... ibu neneng. : Ibu neneng ya, ee... umurnya berapa bu? : Umur 32 : Bu, saya mau wawancara sedikit ya bu nanti ee... Gimana hubungan ibu dengan keluarga dan mengatur waktu dengan keluarga?! : Atuh hubungan baik-baik aja, hehe : Baik ya, Maksudnya intensitasnya lebih banyak dirumah gitu atau lebih banyak dipabrik? : Saat ini lebih banyak di rumah sih, soalnya saya kan lg cuti hamil... jadi hampir seharian di rumah. : Nng... terus kalau untuk mengatur waktu untuk keluarga gimana tuh? : Gimana ya, atuh paling kalau kerja lembur minta ijin sama yang dirumah. Saya kan sitemnya shift, jadi kalau shift malem lebih banyak dirumah pagi atau siangnya buat INFERENCE Ibu Nenebg awalnya merasa canggung dan malu. Tetapi lama kelamaan mulai terbiasa dan mau di ajak wawancara dengan baik. PERSONAL JAOURNAL 69 Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneg Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya anak-anak dan suami. : Bagaimana nih, hubungan ibu dengan tetangga atau warga-warga sekitar... interaksi atau suka ikut programprogram RT ga kalo lagi ada acara?? : Engga, kebanyakan dirumah... sama di pabrik doang : Jadi, jarang ya kumpul-kumpul sama warga kalo ada acara : Jarang, palingan sama tetangga dan warga sekitar masih komunikasi, ngobrol-gobrol gitu... : Selanjutnya, ibu kan disini udah tinggal lebih dari 5 taun... bisa tolong jelaskan bu proses perubahan lahan di desa ini tuh kira-kira gimana sampe sekarang ini? Perbedaan dulu sama sekarang tuh gimana?? : saya orang sini asli, sekarang sih lebih rame... lebih banyak orang, banyak kontrakan, lebih banyak pabrik jadi panas sekarang tapi ya... jadi banyak pekerjaan juga. : Gimana sih pandangan ibu soal pendidikan anak-anak? : Saya rasa pendidikan itu penting, makanya saya pengen sekolahkan anak yang tinggi supaya dapat masa depan cerah : Jadi, apapun kebutuhan sekolah seperti alat tulis, buku, seragam dan sepatu ibu coba penuhi ya guna menunjang pendidikan anak? : iya.. : Gimana nih bu soal pengadaan kendaraan karyawan sama tunjangan transport karyawan??? : Dapet, ada... setiap bulanya ada dari pabrik... : Hmm... kira-kira berapa tuh bu perhari atau per bulannya? : Sehari Rp 13.000,- yah... sebulan kira-kira 300 ribuan lah. : Lumayan ya 300an, ee... kalo misalkan nih, sekarang 70 Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng: Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng Saya Ibu Neneng menurut ibu sebagai karyawan pabrik kehidupan ibu sudah sejahtera apa belum? : Kalo itu sih... udah ada lah dikit-dikit dibandingin waktu belum kerja gitu kan. Sudah kerja yah sudah luamayan... : Terus... kemudian ibu dapet jaminan penunjang apa saja dari pihak pabrik biasanya? : Alhamdulillah sih kalo dari pabrik buat saya pribadi lengkap ya : Terus ibu sudah merasakan jaminan kesehatan dari pabrik seperti jamsostek di persulit ga bu biasanya kalo sakit? Ngga sih, malah dipermudah apalagi saya lagi cuti hamil : Terus sekarang nih, apakah ibu mencari penghasilan lain selain bekerja sebagai karyawan pabrik? Karena mungkin istilahnya gitu ah masih kurang pendapatan dari pabrik buka warung... : sebenernya sih bukan kurang tapi ya buat usaha sampingan aja anak-anak jajan biar ga nyari kemana-mana gitu. Makanya saya buka warung : Nah terus gimana dengan pendapatan ekonomi secara keseluruhan? : Pendapatan mah alhamdilullah, ya namanya orang pasti ada merasa kurangnya tapi yaa di syukuri aja : Tapi biasanya perbulan ada lebihnya tuh bu? : Ya biasanya saya sisihkan buat cicilan motor dan cicilancicilan lainnya... : Bisa tolong ibu jelaskan kegiatan ibu bekerja sehari-hari dari berangkat sampai pulang kerja? Ibu suka nunda pekerjaan ga?? : Saya rutin biasanya berangkat jam 6.30 dam mulai bekerja sekitar jam 7 lalu istirahat jam 12 sampe jam 1 lalu pulang jam 4, mana bisa menunda pekerjaan kan banyak 71 Saya Ibu Neneng Saya pengawas di pabrik jadi harus rajin bekerja. : Oh begitu ya bu... terima kasih banyak ya bu atas waktunya : Iya, sama-sama. : Alhamdulillah Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Neneng 72 Identitas Interviewee 2 Nama : Saridin Usia : 41 Alamat : Kp. Tegal Lame RT 004/006 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 14.10 WIB Saya Bpk. Saridin Saya Bpk. Saridin Saya Bpk Saridin Saya Bpk. Saridin Saya Bpk. Saridin Saya Bpk. Saridin Saya VERBATIM INFERENCE : Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum Wr Bapak Saridin Terlihat Tenang dan Wb? santai menawab pertanyaan yang : Waalaikum salam Wr Wb peneliti ajukan namun serius. : ee... dengan bapak siapa ya pak? : Saridin : Umurnya Pak? : 41 : Bisa diwawancara ya pak? : Bisa..bisa.. : pertama pak saya mau nanya nih, gimana sih hubungan bapak dengan keluarga dan mengatur waktu dengan keluarga? : ya hubungan dengan keluarga baik, namanya juga kan keluarga saling berinteraksi dan saling menyayangi. : Terus kalo untuk mengatur waktunya itu gmn pak? : ya paling ada waktu dengan keluarga pulang kerja, pas hari libur atau hari minggu ya gitu aja sih... : terus kalo misalkan hubungan bapak nih dengan warga sekitar bapak sering gak berinteraksi atau kumpul-kumpul dengan warga-warga lain kalo PERSONAL JOURNAL 73 misalkan ada rapat RT/RW suka ikut ga tuh pak atau gimana? Bpk. Saridin : ikut lah paling pas hari libur aja, kalo hari-hari biasa gak bisa karena kan kerja, tergantung waktunya aja kita. Saya juga berinteraksi baik dengan warga-warga sekitar. Saya : bapak tinggal disini udah lebih dari lima tahunya pak, bisa dielasin ga pak proses perubahan lahan di sini setahu bapak? Bpk. Saridin : kalo lahan sih sekarang kebanyakan dikuasain pendatang atau bos-bos pabrik, kalo sawah disini sih jarang... kebanyakan lahan-lahan kering makannya dimanfaatin adi lahan industri. Saya : kalau untuk mengatur perekonomian sehari-hari nih pak kira-kira rinciannya gimana? Hehe Bpk. Saridin : kalo masalah itu mah tau sendiri lah karyawan, kadang cukup kadang nggak, tergantung kitanya ngatur gitu... terbetur biaya anak sekolah biasanya. Kalo untuk makan sehari-hari sih cukup lah biasanya pas gajian udah si pisahin buat keperluan dalam sebulan, paling sisanya ya untuk keperluan lain. Saya : bapak dapet jaminan penunang kesehatan gak kaya Jamsostek gitu? Bpk. Saridin : kesehatan ya... kalo dari pabrik biasanya sih udah kera sama sama Puskesmas atau klinik-klinik kaya Klinik Husada Insani di daerah Balaraja. Kalo kesehatan istilahnya teramin lah saya, istri sama tiga anak. Saya : Alhamdulillah ya pak, dari pabrik itu ya pak...! Bpk. Saridin : Iya, Pabrik... Saya : kalo berobat biasanya dipersulita nggak tuh pak? Ds Tobat mempunyai Landscape atau bentang alam lahan yang tidak produktif sehingga cocok digunakan untuk lahan industri pabrik. 74 Bpk. Saridin : nggak, yang penting kita ada surat pengantar dari pabriknya. Saya : kalo pengadaan kendaraan karyawan atau tunjangan transpot, dapet ga pak dari pabrik? Bpk. Saridini : kalo kendaraannya sih ngga ada kaya semisal pabrik lain ada bus jemputan, tapi kalo tunjangannya ada tiap bulan. Perhari bisa dihitung sekitar lima ribu, ya lumayan lah buat ngisi bensin... karena saya kan bawa motor... Saya : nah, pertanyaannya rada mengena nih pak buat bapak... kira-kira sebagai karyawan pabrik kehidupan bapak sudah bisa dikatakan sejahtera apa belum?! Bpk. Saridin : kalo untuk ukuran karyawan sin menurut saya gak ada yang sejahtera, ya kan kurang terus sama kebutuhan hidup sehari-hari. Kita kan dapetnya tiap bulan... ya istilahnya lah harus “hemat”. Istilahnya sih udah seahtera tapi gak cukup gitu. Saya : untuk UMR nya bapak sendiri emang berapa pak? Bpk. Saridin : kalo UMR kan sekarang Rp. 2.200.000 kalo ditambah lemburan kira-kira ukuran dua setengahan lah dapet. Saya : selain jadi karyawan pabrik, bapak nyari penhasilan lain gak istilahnya kerja sampingan lah Bpk. Saridin : Untuk sementara ini gak ada lah, Cuma pabrik aja. Saya : Untuk kegiatan sehari-hari bapak nih bisa dicertain ga gimana? Bpk. Saridin : saya berangkat kerja jam setengah tujuh, rutin dari senin sampai jumat, kadang sampe sabtu kalo lembur... di usahain tepat waktu datengnya... 75 Saya Bpk. Saridin soalnya kalo telat dikit kan macet. Dan pulang lagi jam setengah 4 lalu sampe rumah jam 4. : Alhamdulillah ya pak, wawancara kita udah selesai... makasih banyak atas partisipasinya... : Iya, sama-sama Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Saridin 76 Identitas Interviewee 3 Nama : Ayo (Sukaryo) Usia : 37 Alamat : Kp. Hauan Tegal RT 003/005 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 15.10 WIB Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo VERBATIM INFERENCE : Bismillahirrahmannirrahim... Pak Ayo merupakan responden yang Assalamualaikum Wr Wb mudah di ajak berbicara dan jujur. : Wa’alaikum salam... : ee... dengan bapak siapa ya pak? : Ayo.. Ayo.. : Ayo... umurnya pak? : 37 : 37... sudah berkeluarga ya pak berarti? : Udah...tapi Duda alias dah cerai sama istri he he he : hehe... boleh ya pak saya wawncara sebentar. Tanyatanya gitu? : Boleh... silahkan aja : iya pak, paling saya tanya kegiatan bapak sebagai karyawan pabrik sehari-hari itu gimana... langsung aja ya pak, yang pertama bapak kan udah cerai nih pak... tapi hubungan bapak dengan keluarga kaya anak dan mantan istri tuh gimana? : Saya baik ko sama keluarga apa lagi sama anak, ya namanya juga kan keluarga, saya masih sering ketemu anak-anak tiap seminggu satu sampai dua kali kalo emang lagi libur dan biasanya anak-anak yang main kerumah saya. Kalo saya jarang main ke rumah PERSONAL JOURNAL 77 Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo mantan istri gitu aja palingan... ya buat minta uang sekolah sama uang jajan paling anak-anak kalo main ke rumah... kalo hubungan saya ama ibu dan anggota keluarga yang lain baik ko. : nah, kalo hubungan bapak dengan warga sekitar gimana dan dalam berinteraksi kaya ikut program acara rapat RT/RW? : kalo kera dipabrik kan jarang ada waktu, tapi kalo misalkan lagi libur ya pasti ikut partisipasi. Kalo yang namanya hidup bertetangga pasti baik lah. : Bapak di sini udah tiggal lebih dari 5 tahun kan, bisa dijelasin ga pak proses perubahan lahan yang ada di daerah sini? : saya asli dan lahir di sini jadi ya kalo soal perubahan lahan ya dulu ga terlalu banyak bangunan rumah dan pabrik, tapi sekarang lebih banyak kontrakan dan warga pendatang... dulu mah Cuma lahan kosong yang ditumbuhin rumput sama pohon pisang. : hmm.. gitu ya pak, terus kalo bapak mengatur perekonomian sehari-harinya gimana tuh pak? Misal untuk makan sekian dan untuk ongkos lain-lain sekian... : yah... maslah itu mah ga terlalu dipikirin. Yang penting mah kerja aja... yang pasti mah asal cukup buat makan sehari-hari aja. : tapi yang elas sehari-hari cukup ya gitu pak? : iya, alhamdulillah. : nah terus pak, dipabrik tempat bapak kerja itu dapet fasilitas penunjang kesehatan gak pak? : dapet. : biasanya perbulannya itu dikasih berapa sih pak? : saya kurang tau pasti sih besarnya berapa, tapi kalo 78 Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya Ayo Saya misalkan kita sakit dan berobat pasti pihak pabrik yang menanggung pengobatannya... : terus kalo bapak berobat suka dipersulit gak? : enggak... ada jamsostek, di kasih kartu nya kok. : kalau pengadaan transport atau tunjangannya dapet ga pak dari pabrik? : Enggak... enggak ada, saya bawa motor sendiri dan ngebensinin sendiri malah... : Nah, pak kalo sebagai karyawan pabrik bapak udah merasa sejahtera apa belum? : kalo sekarang sekarang sudah sejahtera, waktu duludulu mah kerja borongan jadi ga terikat kontar kerja atau kerja tetap... jadi kerja Cuma pas ada order aja. Sekarang mah alhamdulillah... : untuk UMR nya sendiri memang berapa pak? : perbulan Rp. 2.400.000 : 2,4 ya... itu belum ditambah lemburan ya pak, kalo banyak lemburan biasanya nyampe gak pak 3 lebih? Hehe : iya, bisa lebih, alhamdulilllah sekarang mah : bapak, nyari kerajaan lain gak selain jadi karyawan pabrik? : gak ada, soalnya ga ada kelihaian lain... : intinya bapak sudah sejahtera ya dengan gai yang sekarang. Nah, kalo misalkan untuk kegiatan seharihari gimana dalam bekerja? : kalo saya shift panjang, kerja dari jam 7 pagi sapmpai jam 7 malem... : wah, sehari 12 am pak! : iya, istirahat 2 kali... jadi total kerja 10 jam sehari... udah termasuk lembur 3 jam. : Terima kasih ya pak atas kesediaannya di wawancara 79 Ayo : iya. Pak Ayo, hanya mengandalkan pekerjaan pabrik dan tak punya pekerjaan sampingan karena tak punya keahlian lain. Pak Ayo memiliki etos kerja yang tinggi. Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Sukaryo 80 Identitas Interviewee 4 Nama : Rini (Marini) Usia : 32 Alamat : Kp. Hauan Tegal RT 003/005 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 16.10 WIB Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini VERBATIM : Assalamualaikum ibu... selamat sore : Wa’alaikum salam, sore... : Maaf ya bu ganggu, boleh minta waktunya sebentar buat di wawancara? : Wawancara apa ya, saya mah ga bisa jawabnya! : Gak apa-apau bu Cuma nanya tentang kehidupan sosial ekonomi keluaga ibu aja.. boleh ya bu? : Ya... boleh deh : Namanya siapa Bu? : Marini, panggil aa ibu rini. : Umurnya berapa bu sekarang? : 32, punya anak satu kelas 2 SD sekarang hehe : Langsung aja ya bu, kira-kira gimana nih hubungan ibu dengan keluarga dan mengatur waktu dengan keluarga terlebih ibu kan karyawan pabrik ga terlalu punya banyak waktu dirumah? : ya paling kalo pulang kerja aja, atau sebelum berangkat kerja saya siapin sarapan buat anak dan suami, karena suami saya juga kerja paling anak saya di asuh dan di awasi sama neneknya. Habis pulang kerja baru deh saya yang ambil alih semuanya mulai dari masak nyuci baju dan sebagainya. INFERENCE Ibu Rini, sekilas terlihat biasa tapi setelah di ajak ngobrol terlihat sangat cerdas dalam menjawab pertanyaan wawancara. PERSONAL JOURNAL 81 Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya : kalau nemenin belajar bu? : kadang-kadang kalo ada PR aja saya temenin. : Kalau interaksi dengan tetangga dan warga sekitarnya gimana bu? Suka ikut acara sosial di masyarakat ga?? : Di sini udah banyak pendatang tapi ya tetep kita harus saling kenal dan nyapa satu sama lain, ee... takutnya kan kita ada perlu sama orang jadi enggak sungkan lagi kalo kenal, kalo acara-acara sosial saya jarang ikut karena kan kebanyakan biasanya Cuma buat para pemuda dan bapak-bapak. Paling saya mah ikut pengaian ibu-ibu tiap minggu. : oh gitu ya bu, : iya. : ibu warga asli sini ya bu? : bukan, saya di sini Cuma ikut suami tapi saya udah lebih dari 10 tahun tinggal disini. : nah, kalo lebih dari 10 tahun kiranya ibu bisa jelasin ga perubahan dan perkembangan lahan di sini? : ya itu banyak kontrakan buat para warga pendatang, dulu mah enggak ada PT industri sekarang ada. : kalo rincian pendapatan ekonomi sebulan itu berapa sih bu dan biasanya di pake buat apa aja? : UMR saya Rp. 2.300.000 ya paling kalo pas gaian belanja sembako, kebutuhan pokok, cicilan motor sih biasanya bapaknya yang nanggung. Paling nanti bapaknya nambahin buat sekolah sama jajan anak. : kalo fasilitas transportasi dan fasilitas kesehatan atau jaminan kesehatan dari pabrik dapet ga bu? : dua-duanya dapet, transport dapet dan jaminan kesehatan juga dapet dari tempat saya kerja. : suka dipersulit ga bu kalo mau berobat kalo sakit? 82 Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini Saya Rini : enggak sih, malah kita nanti dikasih surat rujukan dari pabrik ke klinik yang udah kerjasama sama perusahaannya, bahkan pernah waktu anak saya sakit dan di rawat di klinik di jamin biayanya. : oh, alhamdulillah ya bu kalo gitu. : iya. : selanjutnya bu, selain jadi karyawan pabrik ibu punya sampingan lain ga bu buat cari penghasilan tambahan lain? : Untuk saat ini sih enggak, tapi udah kepikiran pengen buka usaha tapi mungkin nati dulu, nabung aa dulu soalnya takut suami sewaktu-waktu kena PHK dan gak punya kerjaan lain, soalnya dia kan sistemnya kontrak. Kalo saya pegawai tetap... pengen buka usaha warung sembako atau apa aja mungkin nanti! : iya deh bu saya doain semoga tercapai! : Amiin... : Nah, bu kalo ibu boleh berpendapat tetntang kehidupan ibu saat ini bisa dikatan sejahtera apa belum? : kalo untuk ukuran sejahtera bisa di katakan udah, tapi ya namnya kebutuhan kan bisa aja meningkat. Asal gimana pinter-pinter kita aa menyiasati pengeluaran. Untuk saat ini sih belum terlalu banyak biaya, soalnya kaan anak masih SD jadi biaya pendidikan masih di tanggung pemerintah. Paling Cuma jajannya aja sama beli buku dan kebutuhan lain. : harapan ibu untuk kedepannya gimana sebagai karyawan pabrik? : saya sih pengennya sistem kerja kontrak dihapus, dan UMR nya dinaikin hehe biar makmur masyarakat sini dek. 83 Saya Rini : Sip bu semoga terwujud harapan dan keinginan ibu, makasih banyak ya bu buat waktunya udah mau jawab pertanyaan saya! : iya dek gak apa-apa, sukses buat skripsinya ya! Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Anita Pertiwi 84 Identitas Interviewee 5 Nama : Supendi Usia : 32 Alamat : Kp. Iwul RT 002/002 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 10.15 WIB Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya VERBATIM : Bismillahirrahmannirrahim... Assalamualaikum Wr Wb : Wa’alaikum salam Wr Wb... : ee... dengan bapak siapa ya pak? : Supendi, panggil aja pendi! : umurnya pak? : 32 : 32... bisa di wawancara ya pak? : Bisa, insyaAllah bisa... : Bisa... langsung aja ya pak, saya pengen tanya nih gimana sih hubungan bapak dengan keluarga dan mengatur waktu dengan keluarga secara kan bapak sibuk lebih banyak waktu di pabrik? : kalo hubungan dengan antar keluarga ya pastinya terjalin dengan baik, namanya kita kan keluarga ya pasti harus rukun. Selama ini sih saya selalu ngebedain urusan pabrik dengan keluarga biar ga kecampur dan ada porsinya masing-masing dengan cukup baik. : nah terus nih kalo hubungan dengan warga sekitarnya sering ga berinteraksi dengan tetangga atau ikut rapat RT/RW atau kegiatan sosial lainnya? INFERENCE Pak Pendi terdengar saklek dalam menawab pertanyaan. Namun dengan Jawaban yang konsisten, singkat, jelas dan padat. PERSONAL JOURNAL 85 Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi : Alhamdulillah saya sering ikut partisipasi dan bergabung dengan kegiatan warga dan seluruh RT di sini, : hmm... jadi istilahnya aktif ya pak kaloada acara apaapa. Itu paling pas sabtu minggu ya pak atau kalo lagi ada di rumah... : iya sabtu minggu kalo lagi ada dirumah atau pas malem gitu kalo saya abis pulang kerja kita gotong royong dengan keluarga dan warga yang ada di sini : biasanya bentuk gotong royong nya seperti apa pak? : Bersih-bersih, persiapan maulid nabi atau bangun mesjid. : nah, gimana sih bapak mengatur perekonomian sehari-harinya pak? : gini dah, biasanya bagi secukupnya sama istri untuk keperluan sehari-hari selama sebulan. : bisa disebutkan pak UMR bapak berapa? : UMR saya dua juta belum termasuk potong koperasi, sisanya buat istri dan anak. : di pabrik dapet tunangan kesehatan ga pak? : Dapet. : Jamsostek ya? Terus itu kalau bapak lagi sakit dipersulit gak pak kalo kita mau berobat?? : Alhamdulillah sih enggak, kalo kita sakit ya tinggal bilang nanti dikasih surat pengantar rujukan ke klinik terdekat. : terus pak kalo untuk pengadaan transport dan tunjangannya dapet gak? : kalo untuk daerah sini ya kalo rumah yang jaraknya kurang dari 1 Km dari pabrik engga dapet uang transport tapi kalo lebih dari satu 1 Km bisa dapet uang transport. Jadi untuk warga daerah Desa Tobat 86 Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi Saya Pendi saya mah ga dapet untuk pabrik di saya. Dan ada mobil bus jemputannya. : oooh... bus karyawan itu ya pak yang melintas dari Keronjo, Ceplak dan Merak! : iya. : terus pak, kalo menurut bapak sebagai karyawan pabrik bapak sudah sejahtera apa belum? : alhamdulillah udah sejahtera, lebih dari cukup lah dari pada enggak kerja. : berarti sudah kebeli kebutuhan lain ya pak selain kebutuhan pokok kayak kredit motor atau apa gitu... : iya. : Bapak cari penghasilan lain gak pak selain kerja di Pabrik? : yah Cuma gini doang, warung kecil buat sembako... itung-itung cari tambahan uang jajan dan biaya anak sekolah aja : pertanyaan yang terakhir ya nih pak, bisa tolong jelaskan kegiatan sehari-hari bapak dari mulai berangkat kerja sampai pulang lagi ke rumah? : saya biasanya berangkat kerja jam setengah tujuh dan masuk setengah delapan, istirahat jam 12 masuk lagi am satu terus pulang setengah 5. : jadi bapak berangkat biasa satu jam sebelum masuk kerja, padahal jarak rumah ke pabrik kurang dari 1 Km enggak ada 20 menit ya pak jalan kaki, apa ga kesel nunggu waktu masuk? : hehe udah biasa sih dari pada terlambat, paling ya di kantin pabrik ngopi-ngopi sama ngobrol dulu bareng temen yang lain. Itu rutin selama seminggu lima hari kerja. Sabtu minggu saya libur : itu aja pak wawanacara nya sama pertanyaan yang Tunjangan Transport diberikan kepada karyawan yang jaraknya lebih dari 1 Km dari Pabrik dan diberikan fasilitas layanan bus emputan karyawan. Pak Pendi mencari panghasilan lain/tambahan dengan membuka warung sembako. Pak Pendi memiliki iwa etos kerja yang tinggi, terbukti satu am sebelum kegiatan pabrik dimulai beliau sudah berangkat padahal arak dari rumah ke pabrik kurang dari 1 Km dengan peralanan kurang dari 15 menit selama 5 hari dalam seminggu. 87 Pendi saya ajukan, makasih banyak ya pak buat waktunya! : iya sama-sama. Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Supendi 88 Identitas Interviewee 6 Nama : Anita Pertiwi Usia : 23 Alamat : Kp. Iwul RT 002/002 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 11.25 WIB Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita VERBATIM : Bismillahirrahmannirrahim... Assalamualaikum Wr Wb : Wa’alaikum salam Wr Wb... : ee... dengan ibu siapa ya bu namanya? : Anita! : umurnya bu? : 23 : 23... siap di wawancara ga bu? : iya siap! : ibu kan profesinya sebagai karyawan pabrik ya bu, : iya betul... : nah langsung saja ya nih bu, gimana sih hubungan ibu antar keluarga dan mengatur waktu dengan keluarga bisa tolong jelaskan!? : ya sebisa-bisanya aja ngatur, kalau waktu kerja ya kerja. Kalau waktu ngurus sama keluarga ya sama keluarga.. kayak gitu aja sih. Yang pasti ya baik lah hubungannya : terus nih bu kalo hubungan ibu dengan warga sekitar gimana? Sering berinteraksi ga sama tetangganya dan ikut kegiatan sosial warga! : ya pasti sih kalau semisal kita libur, yang namanya INFERENCE Ibu Anita merupakan responden paling muda dan hampir setata dengan pewawancara, penjawaban pertanyaannya sangat lugas dan jelas. PERSONAL JOURNAL 89 Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya kita mahluk sosial ya pasti saling membutuhkan dan berinteraksi sama lain. Cuma kayaknya kalau acara sosial yang menghususkan acara perempuan jarang deh, paling acara-acara bapak-bapak! : ibu kerjanya di Shift gak bu? : iya di Shift Pagi sama sore : Nah, kalo untuk mengatur perekonomian keluarga kalo dalam sebulan untuk sehari-harinya gimana nih bu? Bisa tolong jelaskan rinciannya! : ya... mungkin kalau saya kan sama suami duaduanya bekerja, paling gai saya yang buat ditabung dan gaji suami yang dipakai buat sehari-hari... hehe saya kan masih belum punya anak jadi gaji biasanya lumayan ada sisa buat tabungan masa depan keluarga saya. : kalo untuk UMR nya sendiri kira-kira berapa tuh bu? : kalo UMR saya Rp. 2.530.000 kalo suami Rp. 2.200.0000 : itu belum termasuk lemburan ya bu, berarti kalo banyak lemburan bisa lebih dari itu ya bu? : iya betul... : untuk pengadaan transportasi dan tunangannya dapet ga bu? : kalau saya dapet uang transport tapi gak ada bus emputan karyawan kaya PT. Adis, per hari Rp. 16.500 adi perbulan kira-kira Rp. 360.000 ribuan. : yang saya denger bu, uang transport itu yang dapet kalo jaraknya yang auh dari rumah. Bener ga sih bu? : kalo disaya semua dapet, mungkin itu termasuk kebiakan dari setiap PT berbeda-beda! Baik yag kontrak maupun karyawan tetep. : ooh... kalo jaminan kesehatan dapet ga bu? 90 Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita Saya Anita : alhamdulillah semuanya dapet mulai dari transport sama kesehatan dapet Cuma untuk jaminan pendidikan anak lagi di usahain sama pabriknya. : berarti kalo berobat ga di persulit ya bu... : iya kalo sakit kita tinggal bilang ke klinik perusahaan, dokternya juga ada sebenernya sih di dalem pabrik juga dah ada klinik perusahaan buat ngasih obat-obat yang ringan aja tapi. Kalo untuk perawatan intensif mah kita bisa ke klinik lain yang ada di luar pabrik tinggal bawa surat pengantar atau rujukannnya saja : kalau kita bicara kesejahteraan ya bu, kira-kira ibu udah bisa dikatakan sejahtera belum bu? : ya alhamdulillah karena saya sama suami bekerja dengan UMR yang saya sebutkan tadi semuanya tercukupi. : ibu kan sekarang sudah bisa dikatakan sejahtera, ibu ada usaha sampingan lain gak di rumah? : ada, saya ternak ayam petelor dibelakang rumah jadi sebulan bisa dapet penghasilan dari jual telur sekitar 300-500 ribu dalam sebulan... : oooh... yang gurus siapa tuh bu? : saya sama suami, kadang ibu saya. Ya sebisanya aja tapi suami sih yang paling aktif ngurus mulai dari cari makan, ngasih makan sama ngasih minum kalo lagi di rumah. Karena emang dia hobi sih ternak! : bisa dijelaskan ga bu kegiatan ibu sehari-hari mulai dari pagi berangkat kerja sampe sore pulang kerja dan kembali lagi kerumah! : kalo Shift pagi saya bangun subuh, kalo sempat nyuci baju atau piring saya usahakan dan berangkat kerja sekitar jam setengah 7 lalu pulang jam setengah Jaminan karyawan hanya sebatas tunjangan trasport dan kesehatan saja, sementara untuk pendidikan masih belum. Ibu Anita dan suami memiliki usaha sampingan dengan berternak ayam petelur. 91 Saya Anita 4. Kalo Shift 2 atau malem saya berangkat jam setengah 4 dan pulang jam 12 malam. Enakan kerja malam sih ga terlalu repot, jadi siang hari kan ada dirumah bisa beres-beres rumah dulu sebelum berangkat kerja. : oke deh bu kalo gitu, makasih banyak ya bu buat watunya saya wawancara. : iya gak apa-apa, sama sama. Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Anita Pertiwi 92 Identitas Interviewee 7 Nama : Suhaebi Usia : 27 Alamat : Kp. Peuteuy RT 002/001 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 12.45 WIB Saya Anita Saya Anita Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi Saya VERBATIM : Bismillahirrahmannirrahim... Assalamualaikum Wr Wb : Wa’alaikum salam Wr Wb... : dengan bapak siapa ya pak namanya? : Suhaebi, panggilannya ebi : Pak Ebi ya, kalo umurnya pak? : 27 tahun kalo saat ini : 27... boleh ya Pak minta waktunya sebentar buat diwawancara? : iya boleh silahkan aja, mau tanya apa... : ini pak, paling soal sosial konomi masyarakat aja karyawan pabrik yang ada di Desa Tobat : oh, iya silahkan : nah langsung saja ya nih pak, gimana sih hubungan bapak antar keluarga dan mengatur waktu dengan keluarga? : Hubungannya baik, ada komunikasi dan interaksi satu sama lain paling kalo saya kerja sore saya anter istri kerja soalnya kan kita sering beda Shift kerjanya. Paling kalo emang banyak waktu ya kalo libur sabtu minggu gitu aja : kalo hubungan dengan warga sekitar gimana pak, INFERENCE PERSONAL JAOURNAL 93 Ebi Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi kalo misalkan ada rapat, tetangga hajatan dan kegiatan sosial lainnya? : cukup sering lah, terutama kalo libur atau pas lagi ada dirumah aja. Ya kalo ada tetangga hajatan kan kita tetangga paling deket harus bantu dan baik antar tetangga. : bapak kan asli sini nih, bisa dielasin gak pak proses perubahan lahan disini gimana? : saya dari kecil bahkan lahir di sisni, dulu sih ga terlalu banyak bangunan rumah dan warga pendatang yang nyari kerja disini, sekarang udah banyak kontrakan dan bangunan pabrik. : kalo untuk kedaan tanahnya sendiri pak? : tanah disini mah nggak produktif, itu yang sekarang jadi lahan pemukiman dan industri dulunya Cuma lahan kosong yang ditumbuhi ilalang sama pohon pisang aja. : oh, seterusnya kalo untuk mengatur perekonomian bapak sehari-hari gimana pak? : saya kan gaji UMR 2,2 juta paling di kasih ke istri 1,5 di awal bulan buat kebutuhan sehari-hari selama sebulan kedepan, sisanya paling buat saya ongkos bensin ke pabrik dan beli rokok gitu-gitu aja dalam sebulan. Kalo rincian belanjanya mungkin istri saya yang lebih ngerti. : kalo tunjangan transport dapet ga dari pabrik? : dapet, paling 5000 perhari nanti di akumulasiin ke gaji dalam sebulan 5 hari kerja. : ooh, kalo fasilitas penunang kesehatan pak? : di pabrik sendiri udah ada kaya UKS atau mess klinik kecil, kalo lagi sakit ringan kaya pusing mah bisa minta obat ke situ, kalo mau dirawat harus dapet Pak Ebi menunjukan lembar slip gaji karyawan dan setelah diteliti ada dana transport yang di berikan pihak pabrik sebesar Rp. 5000 dan alokasi dana 4,5% untuk jaminan kesehatan dan pensiun karyawan. 94 Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi Saya Ebi ijin dan surat pengantar dari pabrik. : kalo untuk kehidupan bapak saat ini bisa dikatakan sejahtera apa belum? : kalo untuk ukuran sejahtera sih belum, soalnya masih banyak kekurangan apa lagi saya punya anak kecil yang masih butuh susu dan harga susu kan sekarang mahal, disini Cuma saya yang adi tulang punggung keluarga. Yah yang jelas kalo buat kebutuhan pokok sih ada tapi Cuma kebutuhan lainnya aja. : Bapak kredit motor pak? : udah enggak, biar jelek juga yang penting ada buat ke pabrik berangkat hehe : kalo masih kurang, bapak cari penghasilan lain gak? : enggak sih, paling karena rumah saya ini dekat dengan pabrik biasanya orang pada nitip motor di rumah saya. Saya ga pernah minta sih upah atau gimana karena saya kan ga jagain, palaing pada ngasih ke istri saya dan dapet per hari sekitar 20 sampai 30 ribu, karena ga terlalu luas juga nampung motor yang banyak. : wah lumayan juga ya pak buat penghasilan tambahan... : iya lumayan buat tambah-tambahan istri : kalo untuk kegiatannya sehari-hari pak bisa di jelasin gak mulai dari berangkat kerja sampai pulang lagi gitu? : oh, saya usahakan selalu datang tepat waktu, biasanya masuk atau mulai kerja sekitar jal setengah 8 dan saya betangkat dari rumah am setengah tujuh lewat atau jam tujuh kurang seperempat lah karena jaraknya juga ga terlalu jauh dari rumah. Karena kan kalo terlambat masuk kita bisa kena potong gaji. Jadi Secara tak disengaja Pak Ebi mempunyai usaha sampingan lain yaitu dengan membuka lahan parkir di rumahnya, karena terkadang karyawan tidak kebagian lahan parkir di pabrik jadi menitipkannya ke warga sekitar dengan membayar biaya parkir seikhlasnya. Pak Ebi memiliki etos kerja yang baik dan termasuk rajin dengan datang kerja tepat waktu, karena beberapa perusahaan menetapka kalau terlambat masuk maka akan di potong gaji. 95 Saya Ebi Saya Ebi sebisa mungkin harus tepat waktu, kalo sakit harus ada surat ijin dari dokter kaya gitu aja sih dek... : oo gitu ya, jadi kalau kita telat bisa kena potong gaji : iya. : oke deh, pak makasih buat waktunya ya pak udah mau di wawancara dan maaf kalo ngerepotin... : iya, enggak apa-apa dek sama-sama. Orang saya lagi libur kerja ini. Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Suhaebi 96 Identitas Interviewee 8 Nama : Rosmiati Usia : 35 Alamat : Kp. Peuteuy RT 002/001 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 13.35 WIB Saya Ros Saya Ros Saya Ros Saya Ros Saya VERBATIM : Assalamualaikum ibu... selamat siang : Wa’alaikum salam warahmatullah.. siang juga dek, : Maaf ya bu ganggu, saya mahasiswa dari UIN yang lagi penelitian skripsi di Desa Tobat ini tentang perubahan sosial ekonomi akibat industri, boleh ga bu minta waktunya buat di wawancara sebentar? : Buat skripsi ya, boleh deh... : Nama dan umurnya berapa bu sekarang? : Nama saya Rosmiati atau Ibu Ros, kalo umur 35 : Oke deh bu kalo gitu, langsung aja ya ni bu. Gimana bu hubungan ibu dengan keluarga serta cara mengatur waktunya dengan keluarga? : ooh, kalo hubungan mah ya baik-baik aja. Kalo mengaturnya ya segimana ibu yang lainnya aja. Kaya masak buat anak, nyiapin sarapan, masak dan lain sebagainya. Kalo waktu luang sih banyaknya pas libur aja kaya sabtu minggu dirumah. : Kalo hubungan dengan tetangga bu gimana dan kalo ada program sosial di masyarakat suka ikut partisipasi gak? INFERENCE Ibu Ros sangat bijak menjawab pertanyaan yang saya ajukan, sebagai ibu rumah tangga beliau tau secara rinci anggaran perbulan. PERSONAL JOURNAL 97 Ros Saya Ros Saya Ros Saya Ros Saya Ros : kalo sama tetangga ya baik, kalo lagi ada dirumah ya kaya layaknya ibu-ibu aja ngobrol. Istilahnya ngerumpi gitu. Kalo kumpul-kumpul rapat gitu jarang karena kan biasanya bapakbapak tapi kalau pun ada kenapa enggak buat kita partisipasi. : nah bu kalo ngelihat keadaan sekarang tanah di tempat ibu tinggal gimana? : memang sayang kalo di buat menjadi lahan industri, tapi kalo enggak gitu kita gak bakal punya kerjaan buat cari nafkah. Dulu sih banyak lahan kosong disini. Sekarang dah mulai banyak toko dan bangunan kontrakan. : kalo rincian anggaran mulai dari pendapatan ibu itu perbualannya gimana bu? : biasanya sih udah ada anggran sendiri kalo buat buat makan dan jajan sekolah anak sehari-hari sekitar 1.500.000 lah. Karena suami saya kan kerja sopir jadi gajinya gak UMR dan ga ada jaminan-jaminan lainnya. Paling sebulan dapet Rp. 1.200.000 tapi lumayan lah dari pada enggak. Kalo saya UMR Rp. 2000.000 perbulan sisanya paling buat kebutuhan mendadak yang belum kita tau. : dapet penunjang kesehatan belum bu di pabrik kaya jamsostek gitu? : udah, kalo di pabrik mah udah terjamin kalo mau sakit dan berobat juga udah ada yang nanggung istilahnya. : kalo trasnport bu, dapet anggarannya gak? : saya kerjanya auh di daerah tangerang bukan di Desa Tobat ini, saya kerja di PT. Pratama jadi 98 Saya Ros Saya Ros Saya Ros Saya Ros kalo shift pagi berangkat jam setengah 6 nunggu bus jemputan karyawan yang biasa lewat dan pulang jam aetengah 4 di anter juga pake bus jemputan itu. Kalo kita bawa motor sendiri paling nanti anggarannya dimasukin ke slip gaji. Kalo kita pake bus ya ga di kasih ke slip gaji. : o begitu ya bu, kalo di alokasiin ke slip gaji itungannya berapa tuh bu perbulan? : per hari Rp 7000 di kali sebulan paling dapet 200 ribuan lah. : ibu punya usaha sampingan lain gak bu selain menjadi karywan pabrik, ya namanya juga kan hidup sehari-hari kita ga tau ada cukup dan kurangnya! : untuk saat ini sih belum ada, karena kan suami sama saya sama-sama kerja jadi belum ada waktu buat buka usaha lain. : kalo melihat keadaan ekonomi keluarga ibu untuk saat ini udah bisa dikatakan atau merasa sejahtera apa belum/ : kalo melihat barang-barang kebutuhan pokok yang pada naik saat ini kayaknya belum deh, kalo gaji segitu dan saya punya anak 3 kayaknya Cuma ukur pas aja dek. : untuk kegiatan sehari-hari ibu tuh gimana, misal dari jam sekian berangkat kera sampe jam sekian pulang lagi kerumah gitu : kalo pagi biasanya saya Cuma sempet siapin atau beli sarapan uduk buat anak-anak, untuk siangnya biasanya saya suruh anak saya yang masak, nanti paling saya titipin uang buat beli lauk pauknya terserah mau apa, biar adek99 Saya Ros Saya adeknya makan... soalnya kalo siangkan saya masih di pabrik. Lalu jam setengah enam saya di anter sama bapaknya naik motor sampe ke jalan yang biasanya di lewatin bus jemputan. Nyampe paling jam 7 lumayan masih ada setengah jam sebelum masuk kerja buat istirahat sambil dudukduduk ama yang lain. Pulang am setengah 4 sore, paling saya beli lauk-pauk di depan pabrik yang biasa dijual buat makan malem keluarga. Kalo berasnya sih biasanya saya beli di awal bulan buat persediaan lima belas hari sampai satu bulan. : oke deh bu, segitu aja pertanyaan yang saya ajukan buat ibu. Makasih banyak ya bu atas partisipasinya : iya sama-sama, sukses juga buat skripsinya ya... : Amiin. Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Rosmiati 100 Identitas Interviewee 9 Nama : Ahmad Haetami Usia : 32 Alamat : Kp. Cariu RT 001/003 - Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 14.42 WIB Saya Tami Saya Tami Saya Tami Saya Tami Saya Tami Saya Tami VERBATIM : Assalamualaikum ibu... selamat siang pak : Wa’alaikum salam warahmatullah.. iya selamat siang, : lagi duduk-duduk aja nih pak, : iya nih sambil jaga counter aja... : bapak kerja sebagai karyawan pabrik ga? : iya, kenapa dek? : adi begini pak, saya mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lagi skripsi penelitian tentang perubahan sosial ekonomi akibat industri. Kiranya bapak bisa diwawancarai gak? Enggak lama kok pak paling 20 menitah lah : ooh UIN, Ciputat ya? : iya pak. : yaudah, sok aja silahkan... : oke sip deh pak, kalo gitu langsung aja nih pak ya... kalo hubungan bapak dengan keluarga dan cara mengatur waktu dengan keluarga gimana pak? : kalo saya emang jarang ada di rumah paling kan yang full kalo sabtu minggu libur, kalo yang ngasuh anak-anak lebih banyak ibunya soalnya kan dirumah... tapi saya sama keluarga baik-baik aja ko intinya ga INFERENCE PERSONAL JOURNAL 101 Saya Tami Saya Tami Saya Tami Saya Tami Saya ada apa-apa. : nah kalo untuk interaksi sama tetangga gitu pak, terus kalo ada acara sosial atau rapat RT suka ikut partisipasi gak? : kalo itu sering kalo emang ada, saya juga ikut organisasi pemuda yang biasanya ngadai pertandingan sepak bola antar kampung gitu... kalo interaksi sama tetangga saya rasa baik, kalo dikampung kan kita rasa persaudaraannya lebih kuat gak kaya dikota. : wis... matap deh si bapak nih, nah pak kalo perubahan lahan yang terjadi di sini seauh yang bapak tau itu gimana? : terus terang sih saya baru tinggal disini sekitar 5 taunan adi ya gak begitu paham perubahannya secara drastis gimana, tapi ya kalo di bandingin 5 tahun lalu sekarang lebih rame banyak pendatang dari daerah daerah lain dan banyak kontrakan sama pertokoan. Kalo ibunya mungkin lebih tau karena dia asli sini... lahir dan besar disini. : pertanyaan berikutnya nih pak, kalo anggaran keuangan bapak dalam mengatur perekonomian bapak sehari-hari gimana? : biasanya sih saya pasrahin ke istri saya pas gajian, paling saya ngabil atau nyisain sedikit : UMR bapak berapa sekarang? : 2,3 juta perbulan, biasanya saya kasih ke istri 1,7 buat belanja kebutuhan pokok nganter istri kepasar sisanya paling buat saya ongkos kerja. Alhamdulillah sih kalo cicilan motot mah udah lunas, dulu sebelum lunas paling saya ngasih istri sekitar sejuaan sebulan. : selanutnya pak kalo tunjangan ongkos atau transport sama jaminan kesehatan dari pabrik tempat bapak Nilai-nilai kekeluargaan di kampung jauh lebih kuat ketimbang masyarakat kota yang apatis. 102 Tami Saya Tami Saya Tami Saya Tami Saya Tami bekerja dapet gak? : kalo ongkos sih alhamdulillah dapet sama aminan kesehatan juga dapet di kasih kartu jamsosteknya dari pabrik, jadi kalo kita mau berobat tinggal bawa itu aja sama surat rujukannya dari pabrik. : berapa tuh pak biasanya di kasih perhari atau perbulan ke gaji bapak uang tranportnya? : ke gaji saya, biasanya sih sebulan gaji dapet lah 2,5an kalo 2,3 kan itu bersihnya atau standar dari pabriknya. : kalo melihat keadaan ekonomi bapak sekarang ini sudah bisa di bilang sejahtera apa belum, bisa tolong jelasin pak? : kalo dibilang sejahtera ya belum, kalo dibilang cukup ya cukup kalo dibilang kurang kadang-kadang hehe hayoo... jadi gimana ya, intinya sejahtera sih belum tapi cukup aja gitu bilangnya. : apa itu sebabnya bapak buka usaha Counter pulsa ini? Buat nyari sampingan atau tambahan lain?? : bisa di bilang begitu sih, memngingat saya kan sistem kerjanya kontrak. Lama kontraknya satu tahun, tapi udah 3 tahun ini sih alhamdulillah kontrak kerjanya diperpanjang terus kalo bisa mah diangkat jadi karyawan, tapi katanya kalo mau diangkat jadi karyawan harus minimal kerja 4 tahun, jadi semoga aja lah saya bisa diangkat jadi pegawai tetap biar lebih seahtera lagi! : amiin ya pak... nah untuk kegiatan sehari-hari bapak gimana nih pak, mulai dari pagi sampe sore gitu pak : ya biasa, jam 6 berangkat kerja... jam 7 masuk. Jam 12 istirahat makan siang dan jam satu masuk lagi sampe jam setengah empat pulang. 103 Saya Tami Saya Tami : pernah terlambat masuk kerja gak pak? : alhamdulillah ga pernak, itu sebabnya kita berangkat lebih awal. Masuk jam 7, berangkat jam 6 soalnya bisa kena potong gaji nanti. Kalo sakit atau ijin baru saya pernah... kalo kita sakit harus kirim surat dokter biar tetep di gaji. : oke deh pak, pertanyaannya udah selesai, terima kasih banyak ya pak udah bersedia di wawancara? : iya, sama-sama... Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Ahmad Haetami 104 Identitas Interviewee 10 Nama : Yulianti Usia : 29 Alamat : Kp. Cariu RT 001/003- Ds. Tobat Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 15.25 WIB Saya Yuli Saya Yuli Saya Yuli Saya Tami Saya Yuli Saya Yuli Saya Yuli VERBATIM : Assalamualaikum ibu... selamat sore : Wa’alaikum salam warahmatullah.. ada apa ya dek? : ini bu, saya mahasiswa dari UIN lagi penelitian skripsi tetntang perubahan sosial ekonomi akibat industri : silahkan masuk dek, duduk dulu : iya bu, makasih banyak. Ibu kerja di Parik gak bu? : iya saya kerja di pabrik. terus gimana nih? : jadi begini bu, nanti saya mengajukan pertanyaan ke ibu nanti di jawab aja sebisanya : ooh iya deh bole? : sebelumnya nama ibu siapa ya? Dan umurnya berapa?? : Saya Ibu Yuli, kalo lengkapnya ibu Yulianti tapi biasa di panggil Yuli aja! : oke deh ibu yuli, bu langsung aja nih bu ya saya tanya-tanya : iya. : gimana sih bu hubungan ibu dengan keluarga serta membagi atau mngetur waktunya dengan keluarga anak serta suami? : ya sebisa mungkin saya ngasih perhatian sama suami INFERENCE PERSONAL JOURNAL 105 Saya Yuli Saya Yuli Saya Yuli Saya Yuli dan anak-anak saya, biasanya sih kalo nganter sekola anak-anak bapaknya soalnya kan saya haru berangkat pagi-pagi buat kerja. Kalo bapaknya kan agak siangan kerjanya... paling pagi saya masih sempet siapin baju anak sekolah, beli sarapan dan sorenya baru saya masak. Kalo untuk makan siang saya biasa titip ke neneknya dengan memberikan uang buat beli makannya. Tapi ya intinya baik-baik aja, saya masih kasih perhatian buat suami dan anak-anak saya. : kalo berinteraksi sama warga sekitar dan ikut kegiatan sosial warga sekitar gimana? : dengan warga atau tetangga sekitar juga baik, soalnya kan kanan kiri saya masih sodara, jadi baik lah ga ada masalah apapun... saling bantu. Kalo untuk kegiatan warga paling saya Cuma ikut pengajian tiap minggu, di sini jarang sih ngadain acara paling maulida, tujuh belas agustusan dan yang nyelenggarain juga biasanya bapak-bapak. Kalo suami saya mungkin baru sering ikut kumpul-kumpul warga. : kalo kaedaan lahan disini gimana tuh bu dari tahun ke tahun yang ibu tau? : sekarang lebih rame ketimbang dulu sepi... : disini banyak lahan pertanian gak bu? : kalo lahan pertanian jarang, banyaknya emang lahan kososng biasa kaya lapangan. : oh, lantas bu untuk nggaran ekonomi ibu sehari hari dari gaji ibu itu gimana, bisa tolong dijelasin secara rinci!? UMR nya juga bu kalo boleh tau... : saya UMR 2,3 juta perbulan... itu besihnya kalo lemburang ya bisa daper 2,5 keatas... biasanya saya pas gajian nyisihin uang satu juta buat kebutuhan pokok sebulan dan sisanya paling buat jajan dan biaya 106 Saya Yuli Saya Yuli Saya Yuli Saya Yuli Saya Yuli anak sekolah, kalo ada sisa ya di tabung. Kalo ngandelin bapaknya kan biasanya gak tentu karena Cuma jualan mie ayam, kalo lagi rame ya per hari daper 200rb begitu paling dek... cukup gak cukup harus cukup pokoknya hehe : untuk fasilitas transport kaya Bus jemputan gitu ada gak bu buat berangkat kerja? : enggak ada, saya cukup biasa naik motor dianter jemput sama bapknya, soalnya pabrikya juga ga terlalu jauh dari rumah. Kalo uang tranport daepet kalo di rinciin sehari dapet Rp 10.000 jadi kalo dalam sebulan 300 ribu dan biasanya dari gaji di potong 4,5% buat jamsostek. : berbicara soal jamsostek berarti ibu dapet jaminan kesehatan dong ya? : iya dapet, itu dipotong dari gaji kita... bisa juga buat cadangan kita nanti kalo udah pensisun gak kerja lagi. : jadi ibu karyawan tetap ya? : iya... : untuk keadaan ekonomi ibu saat ini sudah bisa dibilang sejahtera apa belum bu? : yang kerja kan Cuma saya sendiri, bapaknya Cuma jualan dan penghasilannya gak tenutu jadi belum bisa dikatakan sejahtera tapi bisa di bilang cukup lah... coba kalo bapaknya juga kerja mungkin bisa dibilang sejahtera kalo dua-duanya sama kerja dan punya penghasilan tetap. : ibu nyari pekerjaan lain ga bu sebagai sampingan kalo misalkan ibu masih belum merasa sejahtera? : untuk saat ini sih enggak, paling saya bantuin bapaknya jualan bakmi kalo pas sabtu minggu libur atau ada dirumah. Tunjangan tranport berbeda-beda sesuai kebijakan pabriknya. 107 Saya Yuli : ibu pernah terlambat ga datang ke tempat kerja? Dan bisa diceritain ga bu kegiatan sehari-hari ibu sebagai karyawan itu giman? : kalo terlambat sih enggak pernah, tapi ijin karena sakit pernah... saya biasanya bangun subuh, kalo bapaknya bahkan bangun lebih awal dari saya soalnya kan di harus kepasar buat belanja bahan jualannya dia... paling pagi saya nyiapi sarapan, kalo nyuci baju saya sempetin dan nyiapin sarapan buat anak-anak dan dianter kerja sama bapaknya pake motor jam 6 dah berangkat... sebelum masuk kerja jam 7 sampe pulang lagi jam setengah 4. Interviewer Akhmad Asep Erista Interviewee Yulianti 108 REKAP WAWANCARA DENGAN DINAS KETENAGA KERJAAN Nama : M. Waluyo Usia : 35 VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOUNAL Saya : Asaalamualaikum pak, saya Akhmad Asep Erista dari Uiversitas UIN Jakarta yang lagi penelitian sosial akibat industri. Karena terkait dengan industri makanya saya ingin menanyakan soal ketenagakerjaannya pak... boleh ya minta waktunya sebentar? Waluyo : boleh aja sih, tapi jangan lama-lama ya soalnya saya ada kerjaan lain. Saya : siap pak! Oke langsung aja kalo gitu ya pak. Menurut bapak gimana sih mengenai keteagakerjaan yang ada di kabupaten tangerang ini? Waluyo : saya rasa sudah sesuai standar yah, soalnya kami juga menerapkan beberapa kriteria bagi para pekerja soalnya kan minimal usia bekerja itu diatas tujuh belas tahun. Jadi, yang di bawah itu dirasa masih belum cukup umur dan kurang profesional dalam bekerja. Saya : sudah optimal kah perekrutan dan pengajian karyawan yang bekerja khususnya di Kabupaten Tangerang ini? Waluyo : Tangerang kan kota industri dan merupakan sentar dari salah satu kegiatan yang ada di Indonesia, jadi pasti banyak industri yang berdiri di sini. Sejauh ini sih sudah sekitar 90% khusunya masyarakat Kabupaten Tangerang sudah bekerja dan di gaji dengan upah minimum regional yang selayaknya. Serta aspek aspek seperti kesehatan, jaminan sosial dan tunjangan-tunjangan lainnya seperti 109 THR. Saya : oke baik pak, terima kasih atas wawancaranya dan selamat bertugas kembali. Waluyo : iya, sama-sama dek. Sukses buat skripsinya! Saya : Amiin... 110 REKAP WAWANCARA DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN Nama : Hasan Sadikin Umur : 43 VERBATIM : Assalamualaikum pak, Parmisi saya minta waktunya sebentar untuk wawancara buat penelitian skripsi sebentar saja pak. Boleh? Sadikin : Oh... iya dek waalaikum salam, silahkan duduk... Saya : iya pak, makasih Sadikin : ada yang bisa saya bantu? Saya : ini pak, saya ingin menayakan hal terkait dengan perindustrian di Kabupateng Tangerang ini ksusunya di Kelurahan Desa Tobat.. Sadikin : Desa Tobat yang di Kecamatan Balaraja itu ya, hmmm... Saya : iya, pak... ada berapa yah pak industri yang ada si situ? Sadikin : sebentar saya cari datanya dulu... oh, ini kurang lebih ada sepuluh industri besar yang ada di situ. Saya : sudakah penerapan industri yang ada di sini sesuai CSR? Sadikin : iya tentu, soalnya kan kita harus tetap memperhatikan aspek lingkungan, masyarakat sosial dan ekonomi. Kalo dari lingkungannya terkait limbah akhir biasanya ada yang diolah kembali dan ada yang di buang ke sungai sebagian. Tetapi ketika masyarakat yang masih mengguanakan sungai sebagai kegiatan MCK maka biasanya pihak industri menggantinya dengan pompa air listrik karena kan emang sekarang masyarakat juga udah gak mengandalkan sungai sebagai kegiatan MCK dek.. Saya : oooh... kalau dari aspek sosial ekonominya pak? Sadikin : Sosialnya ya masyarakat jadi heterogen, beragam... banyak INFERENCE PERSONAL JOURNAL Saya 111 investor asing yang menenamkan modalnya di Indonesia dan mendirikan industri di kabupaten Tangerang ini jadi otoomatis banyak tenaga kerja yang terserap dan mendapatkan upah gaji yang selayaknya. Saya : o gitu ya pak, baiklah terima kasih banyak atas watunya.. Sadikin : iya sama-sama. 112 111 KUESIONER PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam rangka penulisan Tugas Akhir (Skripsi) yang berjudul “Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang Banten” Dalam pengisian kuisioner ini, dimohon Bapak/Ibu/Sdr/i dapat memilih salah satu kategori jawaban yang telah disediakan dengan melingkari nomor yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i akan dirahasiakan. Mohon di jawab pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan hasil pengamatan Bapak/Ibu/Sdr/i. Instrumen ini akan membahas tentang dampak social ekonomi masyarakat Desa Tobat. Seberapa baik dampak industri terhadap kehidupan social ekonomi pada masyarakat Desa Tobat ini? Berilah jawaban dengan angka: 4. Sangat baik 3. Cukup baik 2. Kurang baik 1. Sangat tidak baik A. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin LP 2. Usia 20-25 Tahun 26-35 Tahun 3. Jenis Kelamin 36-45 Tahun > 46 Tahun Laki-laki 4. Pendidikan Perempuan SD SMP 5. LamaBekerja SMA S1 1-5 Tahun 11-15 Tahun 6-10 Tahun >15 Tahun 111 B. Daftar Pertanyaan No Pertanyaan tentang Dampak Sosial Item Ekonomi Masyarakat Desa Tobat 1. Anda selalu berinteraksi baik dengan keluarga 2. Anda memiliki banyak waktu untuk di luangkan (quality time) bersama keluarga 3. Anda bersosialisasi dengan tetangga atau warga sekitar 4. Anda turut berpartisipasi dalam setiap kegiatan rapat RT 5. Banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk 6. Banyak terjadi alih fungsi lahan dari pertanian menjadi industri 7. Dengan gaji UMR yang sekarang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan Seperti pemenuhan buku pelajaran dan alat tulis. 8. Saya menemani anak-anak belajar di rumah 9. Bagaimana dengan sistem kerja Shift dalam mempengaruhi kesehatan 10. Saya sudah merasakan Jaminan kesehatan karyawan 11. Saya menggunakan kendaraan pribadi setiap pergi bekerja, sehingga saya mendapatkan tunjangan transport. 12. Tersedianya transportasi yang baik bagi karyawan 13. Kesejahteraan bekerja sebagai karyawan pabrik terjamin 14. Saya Beralih Pekerjaan dari petani Menjadi Karyawan Pabrik Demi Kesejahteraan 15. Mencari pengasilan lain selain menjadi karyawan pabrik 16. Industri merupakan pekerjaan yang modern dari pertanian ke industri 17. Mengikuti Overtime/Lemburkerja demi mendapatkan penghasilan tambahan 18. Berpenghasilan lebih sebagai karyawan pabrik 19. Saya tidak pernah menunda pekerjaan 20. Saya selalu on time/ tepat waktu saat Interval jawaban 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 111 berangkat bekerja. Tabel 4.2 Jawaban 20 Responden Tentang Dampak Industri Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tobat Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah 1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 1 3 2 3 3 3 2 4 4 5 1 3 3 2 2 2 2 1 3 4 4 3 2 1 3 4 2 2 4 3 6 1 2 3 2 2 3 2 1 4 4 2 4 2 1 2 3 3 2 3 2 Jawaban Responden Untuk Item Nomor 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 1 2 3 1 3 4 2 2 3 4 2 3 2 3 4 4 4 3 1 1 3 3 2 2 3 2 4 3 2 1 2 4 3 4 3 3 3 2 4 2 1 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 1 1 1 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 Jumlah 16 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 17 18 3 3 4 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 19 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 20 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 59 65 59 60 53 59 59 46 69 57 63 55 63 49 67 57 67 62 72 61 1202 116 Tabel 4.2 Jawaban 20 Responden Tentang Dampak Industri Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tobat Kriteria Skor. 1. 400 : Sangat Tidak Baik 2. 800 : Kurang Baik 3. 1200 : Cukup Baik 4. 1600 : Sangat Baik Dari hasil perolehan skor angket di atas menunjukan nilai 1202 yang artinya dapat dikategorikan CUKUP BAIK, jika 1202 : 1600 x 100 = 0,75 ketika dipersenkan menjadi 75% (0,75 x 100 = 75). Nilai ini sudah cukup setara jika kita membandingkan dengan 10 poin fokus penelitian. 117 111 DOKUMENTASI Gambar 1. Sampah di Sekitar Area Industri Gambar 2. Pembuangan limbah ke Sungai Gambar 3. Bsngunan semi permanen di Area Industri 111 Gambar 4. Kendaraan Karyawan Pabrik Gambar 5. Kemacetan di Jalan Raya Serang Gambar 6. Suasana Pulang Bekerja 121 gambar 7 Gambar 7. Pengisian Kuisioner oleh Responden Perempuan Gambar 8. Pengisian kuisioner oleh responden laki-laki Gambar 9. Dokumentasi dengan terwawancara 121 Gambar 10. Kemacetan di Jalan Raya Kresek/ Pasar Sentiong Gambar 11. Masalah Lingkungan di Area Industri Gambar 12. Suasana Kawasan industri saat pulang kerja BIODATA DIRI Nama Lengkap : Akhmad Asep Erista Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 29-29-1990 Adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak H. Haris Bin Mustopa dan Ibu Hj. Samanah. Saya sangat senang dengan anime dan komik Jepang seakan itu sudah menjadi bagian dalam hidup saya salama 15 Tahun terakhir, sebagai sahabat sejati saya di kala senggang. Mangaka atau komikus yang paling saya sukai adalah Eiichiro Oda sensei yang mengarang komik One Piece, petualangan tentang bajak laut. Di buat pada tahun 97 dan masih berlanjut sampai saat ini. Saya juga mengkoleksi anime serta action figure tersebut. Bagian lain dari hidup saya yang saya sukai adalah keluarga, sahabat, teman, musik, gadget dan fashion. Saya lebih suka di panggil ‘Erista’ entah kenapa karena nama tengah saya yang menjadi panggilan saya sejak kecil sudah banyak di tiru orang baik yang lahir dauluan dan lahir belakangan setelah saya. Dari SD samapi kuliah saya menjuampai nama yang sama tersebut sampai satu kelas. Makanya saya berinisiatif untuk menggganti nama panggilan saya dan saya sudah berkonsultasi dengan ibu saya lalu beliau meng-iya-kan. Saya adalah tipe yang suka kerja lapangan, pengalaman menajadi surveyor adalah pekerjaan lapangan terbaik yang pernah saya alami selama hidup saya. Tantangannya lebih dari pada apapun terutama ketika kita dapat tugas untuk survei di daerah elit bahkan apartemen dengan bayaran yang tak seberapa. Jatuh cinta adalah hal yang terindah dalam saya, apa lagi selama kuliah saya mengalami cinta yang benar-benar kompleks. Tetapi saya sangat menikmati alurnya dan menjadikannya pengalaman dalam hidup saya.