SELASA, 19 OKTOBER 2010 dr. Ahmad Faried Ph.D., Profil Pemenang: Ahmad Faried, dr., PhD. Juara III RKSA 2010 Obat Baru untuk Kanker Ganas Seperti halnya manusia yang memerlukan enzim, kanker pun mengeluarkan sinyal kode genetik tersendiri. Jadi, rantai itulah yang dipelajari Faried. J uri tampak begitu antusias bertanya saat dr. Ahmad Faried Ph.D usai melakukan presentasi. Padahal, presentasi itu dipaparkan pada pukul 14.40 – 15.25 WIB, saat “jam mengantuk” datang. Tapi begitulah ilmuwan. Setiap ada sesuatu yang baru dan menarik, rasa penasaran begitu kuat mengalahkan rasa kantuk. Semangat mereka seakan membuncah. Betapa tidak, obat kanker yang ditemukan dokter kelahiran Jakarta 20 November 1975 itu memang belum pernah ada di pasaran. Apa yang ditemukan pemenang ketiga Ristek-Kalbe Science Award 2010 ini memang akan menjadi angin segar bagi para pasien kanker ganas. Paper yang diajukan staf Unit Kesehatan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas PadjadjaranRumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung ini berjudul Clinical Potential of a Novel Chemically Syntesized Sugar-Cholestanol Compounds Tergeting Multiple Signaling Pathways to Induced Cell Death in Malignancy. Sosok yang satu ini telah lama menggeluti ilmu kanker. Selama enam tahun (2003-2009) Faried menekuni ilmu yang menjadi konsentrasinya di Jepang. Program doktornya diselesaikan dalam waktu tiga tahun di Gunma University, Maebashi, Jepang. Setelah itu dr. Faried masih terus asyik menimba ilmu di Jepang, baik melalui pelatihan fellow klinik, maupun residensi program bedah syaraf serta kursus-kursus terkait. Dijelaskan, sebetulnya kanker merupakan bidang yang sudah lama dituntut tapi tidak pernah terjawab permasalahannya. Penanganannya masih belum optimal. Kebetulan tempat belajarnya di Jepang merupakan pusat penelitian kanker. Faried menelusurinya permasalahannya dari penyebab penyakit kanker, yaitu makhluk hidup (sel) lalu manusia yang dijangkitinya. “Keduanya punya kemiripan,” katanya. Ada yang disebut teori sentradogma atau siklus yang dilalui makhluk hidup. Pada prinsipnya, setiap makhluk hidup punya gen. Gen tersebut yang mengkode sel-sel apa yang diperlukan tubuh. Seperti halnya manusia yang memerlukan enzym, kanker juga mengeluarkan sinyal kode genetik sendiri. Jadi, rantai D1 A17 itulah yang dipelajari Faried. Presentasinya tentang suatu jenis obat yang didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat menjadi spark drug. Idenya muncul karena pengobatan kanker konvensional selama ini adalah menyerang sel kanker tetapi punya efek ke sel normal. Padahal menurut Faried, sel kanker dan sel normal itu punya karakter sel berbeda. Walaupun bentuknya mirip, tapi keduanya menghasilkan sinyal sebagai “bahasa” antarmereka yang sedikit berbeda. Ada yang dihasilkan sel kanker tapi tidak dihasilkan sel normal. Dengan mencermati karakter di permukaan sel kanker itulah Faried menciptakan obat untuk menghentikan komunikasi antarmereka yang tidak dimiliki sel normal. “Mudahmudahan itu menjadi spesifik. Jadi, tidak semua sel diserang,” kata dia. Digambarkan, ibarat mencari penjahat di sebuah stasiun kereta. Tanpa dicirikan penjahatnya, maka akan susah mengenali penjahat. “Jadi, ide dasarnya adalah mencirikan yang jahat-jahat tadi, sehingga mudah menyerangnya,” ujarnya, gamblang. Ciri yang ditemukan Faried pada sel kanker adalah adanya gugus gula. Gugus gula itulah yang kemudian “dibungkam” supaya tak ada komunikasi antar sel kanker, sehingga sel kanker tidak bisa berkembang biak. Setelah “dibungkam “, maka target berikutnya adalah dibunuh. “Pemikiran itu kita coba rancang, sehingga menghasilkan suatu gugus gula yang kita sebut sugar-cholestenol compounds, yaitu senyawa khusus yang kalau dilepas di medium, akan dengan cerdiknya bisa melihat, mana yang harus dipantau,” kata Faried, menjelaskan. INFORIAL Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 20 November 1975 NIP. : 197511202008121003 Pangkat /Jabatan/ : Penata Muda Tk. I/ Gol. IIIb Golongan Nama Institusi : Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran-RS Hasan Sadikin. Jl. Eijkman No. 38, Bandung Jawa Barat, Indonesia. Telp. (022) 203 2170 PENDIDIKAN: S1, Kedokteran Umum, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia, 2001 S3, General Surgical Science, Universitas Gunma, Maebashi, Jepang, 2007 Post Doctoral, Neuroscience, Universitas Gunma, Maebashi, Jepang, 2009 PENGALAMAN PROFESIONAL: 2010, Koordinator Penelitian Tim Penelitian Kanker, Sel Punca dan Kanker Sel Punca, Fakultas Kedokteran Unpad (FK Unpad) 2009, Peneliti Utama, Penelitian Sel Punca, FK Unpad kolaborasi dengan Stem Cell and Cancer Institute Jakarta PENGHARGAAN: 1. Scholar-in-training Award from American Association for Cancer Research (AACR) Centennial Conference – Genome Institute of Singapore (GIS) A*STAR. Translational Cancer Medicine: Technologies to Treatment. November 4-8, 2007, Suntec, Singapore. 2. Travel Fellowship Award from the Singapore’s Biomedical Research Council (BMRC) of Agency for Science, Technology and Research (A*STAR). Pre-conference workshop American Association for Cancer Research (AACR) – Genome Institute of Singapore (GIS) A*STAR. Clinical Trial Design in Clinical and Translational Research. November 2-3, 2007, the Biopolis A*STAR, Singapore. 3. Travel Fellowship Award from the European School of Haematology (ESH) and STROMA Consortium, International Conference: Vascular Targeted Therapies in Oncology. October 4-6, 2007, Mandelieu, Cannes, France. 4. Postdoctoral Fellowship Award from Japan Society for the Promotion of Science (JSPS). Role of Rho-GTPases in malignancy. August 10, Tokyo, Japan. 5. Special Award for Excellent Researcher of the Year from Gunma University, Department of General Surgical Science (Surgery I), Graduate School of Medicine. December 2, 2006, Maebashi, Gunma, Japan. th 6. Travel Fellowship Award from the 5 International Symposium on Cancer Research and Therapy: Molecular Targeting Cancer Therapy and Cancer Chemotherapy. November 24-25, 2006, Tokyo, Japan. 7. European Commission Marie Curie Scholarship and th Travel Fellowship Award from the 6 European School of Haematology (ESH) and the University of Texas (UT) MD Anderson Cancer Center, International EuroConference. Mechanisms of Cell Death and Disease: Advances in Therapeutic Intervention and Drug Development. October 13-16, 2006, Cascais, Portugal. 8. The Best Presentation Award from Japanese Biochemical th Society at the Young Scientist Program in the 20 International Union of Biochemistry and Molecular Biology th (IUBMB) and 11 Federation of Asia-Oceania Biochemist and Molecular Biologist (FAOBMB). June 16-18, 2006, Kyoto, Japan. th 9. Travel Fellowship Award from the 20 International Union of Biochemistry and Molecular Biology (IUBMB), the Lars th Ernster Travel Fund of IUBMB and 11 Federation of AsiaOceania Biochemist and Molecular Biologist (FAOBMB). Life: Molecular Integration and Biological Diversity. June 18-23, 2006, Kyoto, Japan. 10. Travel Fellowship Award from the Miami Nature Biotechnology Winter Symposium: Angiogenesis in Cancer and Vascular Disease. February 4-8, 2006, Miami, Florida, USA. th 11. Travel Fellowship Award from the 4 International Symposium on Cancer Research and Therapy: Molecular Targeting Cancer Therapy and Cancer Chemoradiation. November 19-20, 2004, Tokyo, Japan.