Genetika Kanker Payudara-

advertisement
GENETIKA KANKER PAYLIDARA
Oleh:k. Alice Yuniaty, MSc.
Ph.D1)
Kanker paludara adalah kanker yang terjadi pada jaringan payudara dan merupakan
salah satu jenis kanker utama yang menyerang kaum perempuan. Kaum lelakipun dapat
terserang kanker payudara, namlln kemungkinannya sangat kecil. Prevalensi kanker
ini di
Indonesia mencapai angka 26 untuk setiap 100.000 perempuan (Ferlay et al., 2004) dan
merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak menyerang kaum perempuan setelah
kanker leher rahim (Tjindarbumi dan Mangunkusumo, ?AAD.
Kanker disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak terkendali karena sel kehilangan
kontol proliferasi (Lindley dan Michaud, 2005) dan konfrol program kematian
sel
(apoptosis). Dalam kondisi normal, regulasi pembelahan sel dan apoptosis mengendalikan
jumlah sel suatu jaringan untuk fungsi normal jmingan yang bersangkutan (Kresno, 2001).
Gangguan pada mekanisme apoptosis menyebabkan proliferasi yang tidak terkontrol seperti
sering dijumpai pada sel-sel kanker. Gen-gen gen p53, Rb, Myc,
gen yang mengatur siklus sel dan terkait dengan
konfol
EIA
dan
Bcl-2 adalah gen-
apoptosis (Goepel, 1996).
Dalam kaitannya dengan ka:rker, dikenal adanya onkogen, gen yang dapat mernicu
timbulnya kanker, dan tumor supresor gen" geo yang menekan tumor/kanker. Dalam kasus
kanker, expresi onkogen yang berlebihan maupun inaktivasi tumor suppressor
gene
mengakibatkan terganggunya konhol apoptosis (Goepel, 1996). Tumor suppressor gene, p5 j
berperan memicu kematian sel terprogram (apoptosis) dengan tujuan untuk mengatur
proliferasi sel. Pada sebagian kasus kanker payudara, ditemukan mutasi pada genp53. Mutasi
ini menyebabkan proliferasi sel berlebihan karena sel kehilangan kemampuan untuk menekan
proses proiiferasi (Rugo, 2006).
Secara genetik, kanker payudara dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
Penurunan sifat
ini terjadi melalui pewarisan gen yang telah terrnutasi dari generasi tetua
kepada anaknya dimana gen yang mengalami mutasi tersebut adalah gen yang terkait dengan
t)
bio.unsoed.ac.id
Staf Pengajarpada Fakultas Biologi TINSOED
pembentukan kanker payudara, misalnya onkogen dan gen supresor tumor. Gen supresor
tumor yang berhubungan dengan pembentukan kanker payudara diantaranya adalah
gen
BRCAI dan gen BRCA2 (http://id.wikipedia.org/wiki/Kankerjayudara#Faktor_Genetik).
Selain faktor genetik, faktor epigenetik juga mempengaruhi terjadinya kanker.
Epigenetik diartikan sebagai perubahan ekspresi gen yang tidak disebabkan oleh perubahan
sekuen
DNA. Salah satu faktor epigenetik yang terkait dengan kanker adalah metilasi DN,\
yaitu penambahan gugus metil pada atom C ke 5 dari basa Citosin. Pada banyak kejadian
kanker, gen-gen yang penting dalam biologi kanker mengalami perubahan pola metilasi DNA
(Feltus et al., zAAi), diantaranya gen penghambat siklus se:l p16INK4a, gen-gen untuk
perbaikan
DNA: hMLHl, BRCAI dan MGMT. Akibatnya gen-gen tersebut tidak
diekspresikan dalam sel-sel kanker @steller, 2006). Hipometilasi onkogen dapat memicu
pembentukan
tunor (Yan et aI.,2tA2). Peningkatan metilasi (hipermetilasi) pada
daerah
promotor gen-gen penekan tumor {tumor sapressor genes) mengakibatkan gen-gen penekan
tumor tidak diekspresikan (Esteller, 2005; Jones aad Baylin" 28A2) sehingga sel kehilangan
fungsi penghambatan pertumbuhan hrmor {Feltus et al., 2003). Pada kanker payudara,
dilaporkan terjadi metilasi pada daerah promotor genBRCAI. Hal yang sama juga dilaporkan
pada kanker ovarium. Gen BRCA1 penting dalann
pe6aftm tntai
ganda
DNA dan gen ini
terkait erat dengan kanker payudara dan ov-arium {Yoshida and Miki,2004).
Lingkungan turut berperan mencetuskan kejadian kanker payudara
dengan
keberadaan bahan-bahan yang bersifat karsinogenft. Seseormg yang terus mererus terpapar
lingkungan yang mengandung bahan karsinogenik beresiko terkena kanker akibat terjadinya
mutasi (Vqnna et a!., 1998). Karena itu, salah satu upaya pencegahan terhadap kanker
payudara adalah dengan membatasi paparan terhadap bahan-bahan karsinogenik.
Pengobatan penyakit kaxker umurnnya dilakukan secara medis melalui pembedahan,
kemoterapi dan radioterapi. Namun banyak laporan yang menyatakan bahwa kemoterapi dan
radioterapi dapat menimbulkan efek samping pada penderita berupa mual-mual, badan lemas
dan keguguran rambut.
Di
kalangan masyarakat sendiri telah lama berkembang upaya
bio.unsoed.ac.id
pengobatan menggunakan obat tradisional dengan memanfaatkan tanaman herbal yang
memiliki efek antikanker. Tanaman-tanaman seperti kunyit, sambiloto, sirsak, buah merah,
mahkota dewa ditengarai memiliki khasiat antikanker. Diperlukan serangkaian penelitian
unhrk mengkonfirmasi efek antikanker dan dosis optimum penggunaan obat herbal untuk
digunakan dalam terapi kanker payudara.
Hal lain yang juga sangat penting adalah
pengembangan upaya deteksi dini penyakit kanker payudara. Dalam banyak kasus, penderita
kanker memeriksakan diri setelah kanker payudara memasuki stadium lanjut sehingga upaya
pengobatannya pun menjadi lebih sulit. Upaya deteksi dini oleh pasien melalui pemeriksaan
mandiri dengan meraba daerah pa1'udara dan bila memungkinkan upaya deteksi dini
menggunakan teknologi marka DNA akan sangat membantu penanggulangan kanker
payudara sejak stadium awal sehingga diharapkan tingkat kematian akibat penyakit ini dapat
ditekan seminimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Esteller, M. 2005. Aberrant DNA methylation as a cancer-inducing mechanism- Annu Rev
Pharmacol Toxicol 45 : 629-656 -
Esteller, M. 2006. The necessrty of a human epigenome project. Carcinogenesis 27:
1125.
1l2l-
Feltus, F. A., E. K. Lee, J. F. Costelio, C. Plass, and P. M. Vertino. 2003. Predicting aberrant
CpG island methylation. Proceediags of The National Academy of Sciences of The
United States of America fiA n2*-12258-
Ferlay,
J., F. Bray., P. Pisani, and D.M. Parkin. 2AA4, Globocan 2AA2, Cancer incidence,
--mortality
and prevalence. Worldwide IARC. Ca*cer base No. 5 Version 2.0' Lyon:
IARC Press.
Goepel, J.R. 1996. Reusponses to Celluler
pathology. 2""
l**f.
ed,.
Iniury,In: Underwood
JCE. General and systematic
Churchill livingstone, NewYork-London-Madrid: 117-119.
diakses tanggal 12 Juni 2014
events in cancer. Nat
of
epigenetic
role
A, and S. B. Baylin .2A02. The fundamental
Rev Genet 3:415- 428.
Kresno, S.B. 2001 .Ilmu Onkologi Dasar. Bagian patologi klinik FKUI: 13-15'
C., and L. B. Michaud. 2005. Breast Cancer, Pharwacotherspy: A Pathophysiologic
Lindley,
Approach. Sixth Edition. The McGraw-Hill Companies. United States of America.
Rugo, ff.S. ZOOO. Cancer in Cutent Medical Dragnoi! and Treatffient. 45b Edition, EdsTierney, Lawtence M., McPhee, Stephen J., Papadakis, Maxie A., McGraw-Hill,
Publishing Company, New York, USA.
bio.unsoed.ac.id
D., and R. Mangpnkusumo. 2A02. Cancer in Indonesia, present and future'
Tjindarbumi,
Japanese Journal af ctinicat Oncalog"' 32 (Supplentent r): S17-S21'
S.p., B.R. Goldin, and P.S. Lfu. 1998. The inhibition of the estrogenic effects of
Verma,-pesticides
dan enviromental chemicals by curcumin and isoflavonoids. Environmental
Health P erspective.r 106(1 2): 807-8 12.
Yan,' P. S., C. M. Chen, H. D. Shi, F. Rahmatpanah, s. H. wei, and T. M- H. Huang. 2042Applications of CpG island microarrays for high-throughput analysis of DNA
methylation. Journal of Nutrition 132 243A5'24345'
yoshida, K., and Y. Miki. 2AA4. Role of BRCAI and BRCAZ as regulators of DNA repair,
transcription, and cell cycle in response to DNA damage. Cancer Sci 95: 866-871.
bio.unsoed.ac.id
Download