PERJUMPAAN PEMAHAMAN ISLAM DAN KRISTEN Oleh Dr

advertisement
PERJUMPAAN PEMAHAMAN ISLAM DAN KRISTEN
Oleh Dr. Hannas, Th.M, M.Th
Abstract
Perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia dimulai pada abad XVI,
yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial,
budaya, keamanan dan lain-lain. Namun interfaith merupakan langkah
handal yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan dan kerjasama
yang baik antara pemeluk agama Islam dan Kristen.
Ismael dan Ishak merupakan dua pribadi yang memiliki kesamaan
sebagai garis keturunan yang melahirkan Islam dan Kristen. Pernyataan ―Al
– Masih Isa Putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat
serta termasuk orang-orang yang didekatkan‖ merupakan hal sangat bisa
diterima oleh umat Islam dan Kristen.
Dalam pemikiran Islam Al-Masih artinya adalah firman yang
diurapi yang sangat benar atau Kristus; Isa menunjukkan pribadi Yesus
yang juga adalah Putera Maryam seorang yang benar dan yang berkuasa di
dunia dan akhirat. Pengertian seorang yang terkemuka di dunia dan di
akhirat menunjuk pada seorang yang mempunyai kehormatan dan
kedudukan dihadapan Allah di dunia dan di akhirat memberikan syafa‘at
(berdoa) di kepada Allah, sedangkan pengertian dari Al – Masih Putera
Maryam termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah bemakna
bahwa Ia dianugerahi tempat di Sorga/Jannah.
Dalam pemikiran Kristen Al-Masih merupakan awal dari segala
yang ada atau yang menjadi prinsip dan paling mendasar, juga dapat
diartikan sebagai Firman Allah yang menjadi pelaku segala sesuatu. Isa
adalah Kristus yang berarti Yang Diurapi, yang diyakini sebagai Tuhan oleh
orang Kristen. Putera Maryam menyatakan bahwa Yesus lahir (menjadi
daging) dari Maryam. Isa terkemuka di dunia dan di akhirat menyatakan
bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat bagi semua yang menerimaNya.
1
Pengertian ―termasuk orang-orang yang didekatkan‖ menyatakan bahwa
Yesus Kristus berada di sorga artinya dimuliakan Allah.
Sejarah perjumpaan Islam – Kristen diwarnai dengan konflik dan
kerjasama namun baik Islam maupun Kristen harus mempertahankan
toleransi beragama dan berjuang bersama untuk membangun bangsa.
Keyword: Kristen, Islam, Isa Al – Masih
2
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Islam dan Kristen merupakan agama Samawi, dimana
pemeluk agama Islam di Indonesia merupakan populasi terbanyak, bahkan
menjadi Islam terbesar di seluruh dunia. Perjumpaan Islam dan Kristen di
Indonesia dapat dimulai dari abad XVI. Perjumpaan tersebut sangat
dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan
dan lain-lain. Jan S. Aritonang menyatakan ―Perkembangan politik dan
teologi tertentu di luar Indonesia hingga awal abad ke – 21 ini sering
membangkitkan kembali mentalitas dan motivasi seperti itu. Akibatnya,
perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia, terutama di lapangan politik,
lebih banyak – kendati tidak selalu – ditandai oleh konflik, yang acap kali
sangat berdarah.‖1 Ide untuk menerapkan Syariat Islam di Indonesia
menjadi
ketakutan
bagi
umat
Kristen
karena
dianggap
akan
mendiskreditkan. Namun benarkah demikian, lagi pula tidak semua umat
Islam mendukung penerapan Syariat Islam diberlakukan di seluruh
Indonesia.
Indonesia
merupakan
negara
yang
mengakomodasi
masyarakatnya dengan berbagai agama. Kedua pemeluk agama tersebut
semestinya bisa hidup berdampingan dengan damai, dan tidak harus selalu
berkonflik dikarenakan kurangnya pemahaman keagamaan terhadap agama
lainnya. Munculya kecurigaan di antara pemeluk agama menjadi pemicu
pertikaian, itulah sebabnya perlu ada diskusi interfaith, sehingga
pemahaman yang salah, sikap saling menuding atau menyudutkan
pemikiran agama dapat ditangani. Interfaith dilakukan bukan untuk
mengkonversi pemikiran melainkan mencari titik temu yang dapat mengikis
pemahaman yang negatif. Interfaith dilakukan untuk memperkuat kesamaan
pemikiran keagamaan, meningkatkan kerukuan antar umat beragama,
1
Jan S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia,
cetakan ketiga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 595.
3
sehingga umat beragama dapat saling menghargai dan menjalankan
ibadahnya masing-masing.
Islam dari sisi silsilah merupakan keturunan Ismail, sedangkan
Kristen dari Ishak. Beberapa kesamaan yang dapat dilihat sebagai titik temu
atau perjumpaan antara Islam dan Kristen dari sisi Ismail dan Ishak akan
dijelaskan oleh penulis, demikian pula terhadap pribadi yang sangat
menjadi sorotan yakni Isa Almasih atau Yesus Kristus. Tujuan dari paper
ini adalah untuk menjelaskan beberapa pokok terkait dengan perjumpaan
Islam dan Kristen, yakni: perjumpaan kesamaan pemahaman terhadap
pribadi ―Ismael dan Ishak‖ sebagai garis keturunan yang melahirkan Islam
dan Kristen; perjumpaan kesamaan pemahaman terhadap pribadi ―Al –
Masih Putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta
termasuk orang-orang yang didekatkan; serta sejarah perjumpaan Islam dan
Kristen di Indonesia.
4
BAB II
PERJUMPAAN KESAMAAN PEMAHAMAN TERHADAP PRIBADI
“ISMAEL DAN ISHAK” SEBAGAI GARIS KETURUNAN YANG
MELAHIRKAN ISLAM DAN KRISTEN
Beberapa kesamaan yang dapat dijadikan sebagai jembatan untuk
pemikiran keagamaan antara Islam dan Kristen perlu menjadi perhatian.
Setidaknya ada 6 (enam) hal terkait dengan Ismael dan Ishak.
1. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Mendapatkan Nama dari
Allah Sebelum Dilahirkan
Ismael dan Ishak merupakan nama yang diberikan oleh malaikat
TUHAN sebagaimana yang dijelaskan dalam Kitab Suci.
16:11
Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang
penindasan atasmu itu.
17:19
Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan
isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan
engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan
perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk
keturunannya.
20
Tentang
Ismael,
Aku
telah
mendengarkan
permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat
banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan
membuatnya menjadi bangsa yang besar.
21
Tetapi perjanjian-Ku akan
Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang
akan datang pada waktu seperti ini juga." 2
Firman Allah dalam Kejadian 16:11 kepada Hagar begitu jelas
bahwa dirinya akan melahirkan seorang anak laki-laki dan harus diberi
nama Ismael yang akan menjadi bapak dari sebuah suku bangsa Badui.
2
Kejadian 16:11; 17:19-21.
5
Kyle M. Yates menjelaskan ―Ismael (Allah mendengar) akan menjadi
seorang laki-laki "yang lakunya seperti keledai liar," yang memiliki
kekuatan dan keberanian.‖3 Ismael adalah orang yang akan memiliki
keturunan yang kuat dan gemar mengembara di padang-padang gurun yang
luas.
Firman Allah dalam Kejadian 17:19-21 menyatakan bahwa istri
Abraham yang bernama Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki dan
harus diberi nama Ishak. Sara pada waktu diberi tahu akan melahirkan
berumur sembilan puluh tahun dan Abraham dikuasai oleh sukacita karena
berita tersebut. Kata Ibrani shãhãq berarti ―tertawa,‖ merupakan akar kata
yang kemudian menjadi kata Ishak.4 Jadi nama Ismael dan Ishak telah
diberikan Allah sebelum mereka dilahirkan. Berita kelahiran Ismael
memberikan pesan terkait dengan kemerdekaan dan gaya hidup yang
mengembara; sedangkan Ishak memberi pesan terkait dengan Allah
berkuasa untuk melakukan mujizat dan mendorong Abraham bersama Sara
untuk percaya atau berserah sepenuhnya kepada TUHAN.
2. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Mendapat Janji-janji Ilahi
Baik Ismael maupun Ishak keduanya mendapatkan janji dari Allah.
Janji Allah terhadap Ismael meliputi: pertama, banyak keturunan (Kejadian
16:10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat
sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya).‖ Kedua, kemerdekaan (Kejadian 16:12 Seorang laki-laki
yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya
akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia,
dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya).‖
Ketiga, tempat kediaman dekat saudaranya (Kejadian 25:18 Mereka itu
3
Kyle M. Yates, Tafsiran Alkitab Wycliffe, penterjemah Gandum Mas,
penyunting Charles F. Pfeiffer (Malang: Gandum Mas, 2008), 1:78.
4
Yates, Tafsiran Alkitab Wycliffe, 1:81.
6
mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur
Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua
saudara mereka).‖ Keempat, menjadi suatu bangsa yang besar (Kejadian
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan
Kuberkati,
Kubuat
beranak
cucu
dan
sangat
banyak;
ia
akan
memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi
bangsa yang besar).
Janji Allah terhadap Ishak meliputi: pertama, tanah Kanaan
(Kejadian 26:3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan
menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada
keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati
sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu). Kedua, banyak
keturunan (Kejadian 26:4 Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti
bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh
negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat
berkat). Ketiga, diberkati TUHAN (Kejadian 26:24 Lalu pada malam itu
TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Akulah Allah
ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan
memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham,
hamba-Ku itu).‖ Keempat, menjadi berkat bagi semua bangsa (Kejadian
26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta
berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku
menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak
keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu).‖
Tekanan utama terhadap janji di atas adalah bahwa Ismael akan
menjadi berkat sehingga keturunannya menjadi bangsa yang besar,
sedangkan Ishak juga akan menjadi berkat yang besar bagi semua bangsa.
7
3. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Menerima Perintah Sunat
Sunat merupakan tanda perjanjian bahwa seseorang menyerahkan
hidupnya kepada Allah, dan hal tersebut berlaku bagi semua keturunan
Abraham. Ismael disunat ketika berumur tiga belas tahun (Kejadian 17:25),
sedangkan Ishak disunat ketika berumur delapan hari (Kejadian 21:4).
Yates memberikan komentar bahwa:
Abraham digerakkan oleh iman dan roh ketaatan untuk melaksanakan
perintah Allah. Langsung dia memberlakukan upacara sunat kepada
seluruh kawanannya. Ismael termasuk juga orang yang disunat.
Abraham menaati Allah dan menjadikan keluarganya layak untuk
menggenapi maksud-maksud ilahi. Rencana Tuhan untuk menjangkau
dan memberkati semua bangsa di dunia bergerak menuju penggenapan. 5
Jadi sunat yang dilakukan oleh Abraham baik terhadap Ismael
maupun Ishak merupakan tanda perjanjian antara TUHAN dan Abraham
serta keturunannya artinya secara rohani, bahwa Abraham mengambil
komitmen terhadap TUHAN untuk siap diberkati dan menjadi berkat bagi
bangsa-bangsa khususnya terkait dengan keselamatan (hidup kekal) yang
akan diberitakan melalui Islam yang diwakili oleh Ismael dan Kristen yang
diwakili oleh Ishak.
4. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Mendapatkan Pertolongan
Allah
Ismael ditolong Allah dari kehausan yang dapat mengakibatkan
kematian, dimana malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar untuk
melihat sumur supaya Ismael dapat minum sebagaimana yang dijelaskan
5
Yates, Tafsiran Alkitab Wycliffe, 1:81.
8
dalam Kitab Suci. 6 Kesusahan Hagar karena anaknya Ismael hampir mati
kehausan tidak dibiarkan TUHAN, namun diperhatikan TUHAN. Donald
C. Stamps memberikan penjelasan bahwa:
Allah tahu bahwa sebaiknya Hagar dan Ismael meninggalkan Abraham.
Sekalipun demikian, Allah tidak membiarkan mereka, karena mereka
tetap tinggal di hadirat-Nya dan di bawah pemeliharaan-Nya (Kej.
21:17-21). Allah mempunyai maksud bagi Ismael sebagaimana Dia
juga mempunyai maksud bagi Ishak, yaitu "akan membuat dia menjadi
bangsa yang besar" (Kej. 21:18).7
Pertolongan Allah membuktikan kepada Ismael bahwa Ia
bertanggung-jawab
atau
selalu
menyertai
Ismael
dan
sekaligus
menunjukkan bahwa Allah berdaulat untuk menolong setiap kesulitan
manusia. Perlakukan Allah tidak hanya menolong Ismael namun juga
terhadap Ishak, terkait dengan mendapatkan jodoh sebagaimana yang
dijelaskan dalam Kitab Suci. 8 Ishak bermohon kepada Allah apabila ada
gadis yang bersedia memberikan minum kepadanya juga kepada untauntanya, maka hal tersebut merupakan tanda bahwa gadis tersebut
6
Kejadian 21:17Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru
dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan,
Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia
terbaring. 18Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan
membuat dia menjadi bangsa yang besar." 19Lalu Allah membuka mata Hagar,
sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian
diberinya anak itu minum).
7
Donald C. Stamps, Editor Umum, Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan, penterjemah Nugroho Hananiel, penyunting Bertha Gaspersz
(Malang: Gandum Mas, 1994), 39.
8
Kejadian 24:11Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat
suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk
menimba air. 12Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah
kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku
Abraham. 13Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan
penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. 14Kiranya terjadilah begini:
anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku
minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum
— dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu
akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku
itu."
9
merupakan jodoh yang diberikanNya untuk Ishak. Memberi minum kepada
unta-unta bukan merupakan pekerjaan yang mudah pada saat tersebut,
karena harus dilakukan dengan penuh kerelaan. Kerelaan memberikan
minum kepada unta-unta memberi makna adanya sikap yang tunduk, suku
menolong dan bersedia melayani. Gadis yang melakukan hal tersebut sangat
dibutuhkan oleh Ishak untuk dijadikan istri (yang tentunya juga akan
mendampingi Ishak).
Pertolongan Allah baik terhadap Ismael maupun Ishak, yang
merupakan tindakan progresif Ilahi untuk menyelamatkan keturunan Ismael
dan Ishak, sehingga keturunan mereka terus terpelihara di bumi.
5. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Menerima Pemeliharaan
dari Orang Tua
Hagar merupakan wanita dari Mesir, anaknya Ismael juga
mendapatkan istri dari sanak saudaranya di Mesir (Kejadian 21:21).
Abraham merupakan pria dari Ur Kasdim (Mesopotami), anaknya Ishak
mendapatkan istri juga dari sanak saudaranya di Aram – Mesopotamia
(Kejadian 24:10). Hal yang dialami oleh Ismael dan Ishak terkait dengan
asal istri mereka masing-masing menunjukkan bahwa kedua orang tua
mereka berupaya melestarikan keturunan. Usaha Abraham dan Hagar
merupakan tanggung-jawab atas kelangsungan janji-janji ilahi tentang anakanaknya. Jadi jelaslah Abraham melakukan upaya untuk melestarikan
keturunan baik Ismael maupun Ishak.
6. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Wafatnya Diberitakan
Umur Ismael seratus tiga puluh tujuh tahun, kemudian meninggal
dunia, mati dan dikumpulkan bersama kaum leluhurnya (Kejadian 25:17).
Umur Ishak seratus delapan puluh tahun, kemudian meninggal dunia, mati
dan dikumpulkan bersama kaum leluhurnya juga (Kejadian 35:28-29).
Berita wafat yang disampaikan baik terhadap Ismael maupun Ishak
10
memberi makna adanya penghargaan atau penghormatan yang luar biasa,
sebab hal yang sama juga dialami oleh Abraham ayah mereka.
Jadi perjumpaan kesamaan pemahaman terkait dengan pribadi
Ismael dan Ishak yang ditunjukkan dengan kedua-duanya mengalami enam
hal. Pertama, mendapatkan nama dari Allah sebelum dilahirkan; kedua,
mendapat janji-janji Ilahi; ketiga, menerima perintah sunat; keempat,
mendapatkan pertolongan Allah; kelima, menerima pemeliharaan dari orang
tua; dan keenam, wafatnya diberitakan. Baik Islam dan Kristen mengakui
bahwa keberadaan Ismael dan Ishak merupakan cikal bakal dari munculnya
agama Samawi. Islam diwakili oleh Ismael sedangkan Kristen diwakili oleh
Ishak.
11
BAB III
PERJUMPAAN KESAMAAN PEMAHAMAN TERHADAP PRIBADI
“AL-MASIH ISA PUTERA MARYAM, SEORANG TERKEMUKA
DI DUNIA DAN DI AKHIRAT SERTA TERMASUK ORANGORANG YANG DIDEKATKAN” YANG DIAKUI
OLEH ISLAM DAN KRISTEN
Perjumpaan pemahaman tentang Isa Almasih dapat diketahui
melalui Alquran. Surah Ali Imran Ayat 45 menyatakan
Idz qaalatil-malaaikatu yaa maryamu innallaaha yubasysyiruki bikalimatin
minhusmuhul-masiihu 'iisabnu ibnu maryama wajiihan fid-dunyaa walaakhirati wa minal-muqarrabiin(a) artinya (Ingatlah), ketika para malaikat
berkata: "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar
gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dariNya (yaitu seorang
putra) namannya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).9
Teks di atas memberikan penekanan bahwa ―Al Masih Isa putera
Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orangorang yang didekatkan (kepada Allah).‖
9
Agus Hidayatulloh, Siti Irhamah Sail, Imam Ghazali, Masykur, Fuad
Hadi, ―Quran Surat ‘Imran Ayat 45,‖ dalam Alwasim: Ak-Quran Tajwid Kode
Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata (Bekasi: Cipta Bagus Bangsa, 2013),
55.
12
1. Pengertian Al-Masih Isa Putera Maryam, Seorang Terkemuka di
Dunia dan di Akhirat dan Termasuk Orang-orang yang
Didekatkan dalam Pemikiran Islam
a. Pengertian Al-Masih
Istilah Almasih dapat diartikan ―diselamatkan dan yang diurapi,‖10
Sayyid Quthb selanjutnya menjelaskan bahwa kata Al-Masih merupakan
pengganti dari ―kalimat atau firman‖ yang ada dalam ungkapan itu, dan dia
memang ―kalimat atau firman‖ secara hakiki. 11 Syeikh Mutawalli Sya Rawi
menjelaskan:
Dari Abul haitsam berkata: ―Al-Masih Putra Maryam adalah AshShiddiq yang artinya (sangat benar). Menurut Abu Ishaq Al-masih
adalah nama yang dikhususkan Allah kepadanya. Menurut Manzhur
dalam Lisan Al-Arab berkata: Al-masih artinya Ash-Shiddiq (sangat
Benar) karena itu Isa lalu disebut Al-Masih. Pada awalnya para ulama
ahli bahasa tidak mengetahui istilah Al-Masih ini. Barang kali ini
adalah istilah yang digunakan pada suatu zaman, lalu istilah itu digali
dan dipelajari sebagaimana istilah yang lain. Dan Al-Masih maksudnya
adalah
Isa
Putra
Maryam
dan
ia
disebut
demikian
karena
kebenarannya. 12
Istilah
(al-Masīḥ) dalam Arab sebagaimana juga yang
disebutkan Al-Quran Al-Karim, dari kata ―masaha – yamsahu‖ artinya
mengusap atau orang yang mengusap, hal ini terkait dengan tindakan
mengusap tubuh yang dilakukan Al – Masih untuk melakukan mujizat
penyembuhan, bahkan membangkitkan orang mati, tentu semuanya atas ijin
10
Departemen Pendidikan Nasional, ‖Almasih‖ dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 32.
11
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur`an, penterjemah As‘ad Yasin,
Abdul Aziz Salim Basyharahil, Muchothob Hamzah (Depok: Gema Insani, 2006),
2:70.
12
Syeikh Mutawalli Sya Rawi, Kemunculan Nabi Isa, Imam Mahdi (Kairo:
Maktabah At-Turats Al-Islami, 2006), 33.
13
Allah SWT.13Wikipedia menjelaskan bahwa Al-Masih adalah Mesias yang
diurapi yang telah datang sebagai penyelamat atau sekolompok orang.
Istilah Ibrani menggunakan kata ַ‫( מָ שִׁ יח‬māšîăḥ) adalah raja atau imam
tradisional yang diurapi dengan minyak urapan yang kudus. 14 Dalam
septuaginta LXX atau Perjanjain Lama dalam bahasa Yunani, kata Ibrani
untuk ―yang diurapi‖ (Mašíah) menggunakan kata Χριστός (Khristós).15 AlMasih dapat diartikan ―yang menyelamatkan,‖ ―yang diurapi,‖ ―mengusap,‖
―kalimat atau firman, dan sangat benar.‖ Jadi istilah ‗Al-Masih‘ artinya
adalah firman yang diurapi yang sangat benar atau Kristus.
b. Pengertian Isa
Istilah ‫( ع ي سى‬Īsā) merupakan istilah yang dipakai dalam bahasa
Arab. Andra Yasha Midori menjelaskan bahwa Isa nama aslinya adalah
lisyhyo sesuai dengan dialek Aramaik (Suryani), dari nama inilah orangorang Arab pada zaman nabi Muhammad menyebutnya Isa dan nama ini
yang di gunakan dalam Al-Quran.16 Andra juga menjelaskan bahwa orang
Yunani (bahasa resmi abad pertama dimana Yesus hidup) memanggilnya
Iesous.17 Harun Hadiwijono menjelaskan bahwa nama Isa dalam bahasa
Arab ditulis dengan huruf: ‘ain, sin dan ya, sehingga mewujudkan
kebalikan nama dari nama Yosua dalam bahasa Arab dengan huruf: ya, sin
dan ‘ain.18 Yosua dalam dalam bahasa Yunani Iesous (Yesus)
13
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100228040655AAG
x30x diakses tanggal 6 Juni 2014.
14
http://en.wikipedia.org/wiki/Messiah diakses tanggal 6 Juni 2014.
15
Raphael Patai, The Messiah Texts (Wayne State University Press, 1988),
165–166. [Terjemahan Langsung.]
16
Andra Yasha Midori, Mengoreksi Kebenaran Bagaimana Islam dan
Kristen Saling Berbagi Iman (Jakarta: Cahaya Addaraquthny Attamany, 2011), 39.
17
Andra Yasha Midori, Mengoreksi Kebenaran Bagaimana Islam dan
Kristen Saling Berbagi Iman (Jakarta: Cahaya Addaraquthny Attamany, 2011), 39.
18
Harun Hadiwijono, Inilah Sahadatku (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2006), 81.
14
mencerminkan penyusutan kata yang sama dalam bahasa Aram. 19 Jadi
istilah ―Isa‖ menunjukkan pribadi Yesus.
c. Pengertian Putra Maryam
Istilah Putra Maryam memiliki pengertian seperti yang tertulis
dalam Al-Quran surah / surat Ali Imran Ayat 42:
wa idz qaalatil-malaa’ikatu yaa maryamu innaallaahasthafaaki wa
thahharaki wasthafaaki 'alaa nisaa’il-'aalamiin(a) artinya ―Dan (ingatlah)
ketika para malaikat berkata,‖ Wahai Maryam! Sessungguhnya Allah telah
memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan
di seluruh alam (pada masa itu).‖20
Maryam dipilih, disucikan, dilebihkan, digembirakan oleh Allah
melebihi semua wanita di dunia dengan kelahiran seorang putra yang
diciptakan. Jadi istilah ―Putra Maryam‖ menunjukkan bahwa Isa itu
diciptakan dengan Firman Allah dalam rahim Maryam dan tidak memiliki
bapak, hal ini sangat cocok dengan Surat Al-Ikhlas yang menyatakan ْ‫لَمْ َيلِد‬
‫( َولَمْ ُيولَ ْد‬Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan).
Abd al-Wahhāb ‗Abd al-Salām Ṭawīlah menulis bahwa Isa Putra
Maryam adalah firman Allah, yang diciptakan dengan kekuasaan atas dan
atas perintah-Nya melalui seorang perawan suci Maryam,21 hal yang sama
juga dinyatakan oleh Martiani bahwa Isa merupakan salah satu dari ulul
19
J. D. Douglas, The New Bible Dictionary (Leicester: INTER-VARSITY
PRESS, 1988), 627 [Terjemahan Langsung].
20
Hidayatulloh, Siti Irhamah Sail, Imam Ghazali, Masykur, Fuad Hadi,
―Quran Surat ‘Imran Ayat 42,‖ dalam Alwasim: Ak-Quran Tajwid Kode
Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata , 55.
21
Abd al-Wahhāb ‗Abd al-Salām Ṭawīlah, Mengungkap Berita Besar
dalam Kitab Suci, penterjemah Subhanur (Solo: Tiga Serangkai, 2006), 202.
15
azmi yang dalam Al-Quran dia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih.22
Martiani juga menjelaskan bahwa Isa di utus kepada bani Israel untuk
mengajarkan tentang keesaan Allah dan menyelamatkan mereka dari
kesesatan,23 hal ini sangat cocok dengan surat Al-Ikhlas yang menyatakan
ْ‫ٱّلل أَ َحد‬
َُْ ‫ُو‬
َْ ‫( قُلْ ه‬Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa). Shetha Dargazell
mendukung penyataan Martiani dengan menjelaskan bahwa Isa dikenal
sebagai ―putra Maryam‖ sejak kelahirannya dia dilahirkan tanpa bapak,
malaikat memberi tahu Maryam bahwa putranya akan dikenal dengan AlMasih dan ―putra Maryam‖, karena sifat kelahiran Isa tak pelak lagi orang
biasa menggunakan gelar ini jika memanggilnya. 24 Geoffrey Parrinder
memberikan komentar bahwa:
Isa memperoleh setidaknya tiga gelar utama, yaitu: nabi, al-Masih, dan
anak Maryam. Dia seorang nabi karena memiliki kuasa sehingga
mampu memperlihatkan mujizat sebagai tanda atas kenabiannya. Gelar
lain yang di berikan kepada ‗Isa ialah al-Masih (messias, mashiah,
Kristus), yang arti harafiah ialah ―diurapi.‖ Di dalam bahasa Ibrani kata
mashiah digunakan untuk mengacu pada seorang raja atau juru selamat
yang dinanti-nantikan. Gelar lain yang terhadap Isa yang sering disebut
di dalam Al Quran ialah Anak Maryam.25
Dianne Bergant menyatakan bahwa Al-Masih yang disebut Yesus
adalah Putra Allah sendiri. 26 Jadi setelah penulis memperhatikan kutipan di
atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Al-Masih adalah Isa yang dalam
Al-Quran disebut Putra Maryam, dalam Kitab Suci umat Kristen disebut
Yesus Kristus, seorang yang benar dan yang berkuasa di dunia dan akhirat.
22
Martiani, 101 Info Tentang Kisah Nabi dan Rasul (Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2010), 60.
23
Martiani, 101 Info Tentang Kisah Nabi dan Rasul, 60.
24
Shetha Dargazell, Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran,
penterjemah Munir A. Mu‘in (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), 314.
25
Geoffrey Parrinder, Yesus dalam Quran (Jakarta: Bintang Cemerlang,
2000), 12-13.
26
Dianne Bergant, dan Robert J., Tafsir Alkitab Perjanjian Baru,
penterjemah Hadiwijaya, cetakan kesembilan, (Yogyakarta: KANISIUS), 419.
16
d. Pengertian Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat
Istilah Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat dijelaskan
oleh Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh
sebagai berikut:
Seorang terkemuka di dunia dan akhirat serta termasuk orang-orang
yang didekatkan (kepada Allah). Dengan kata lain, ia mempunyai
kehormatan dan kedudukan di hadapan Allah di dunia, karena syari‘at
telah di wahyukan kepadanya serta diturunkan pula kepadanya kitab
dan karunia Allah lainnya yang diberikan kepadanya. Sedang di akhirat
kelak ia akan memberi syafa‘at di hadapan Allah. 27
Jadi yang di maksud dengan istilah ―Seorang yang Terkemuka di
Dunia dan di Akhirat‖ adalah seorang yang mempunyai kehormatan dan
kedudukan dihadapan Allah di dunia dan di akhirat memberikan syafa‘at
(berdoa) di kepada Allah.
e. Pengertian Termasuk Orang-orang yang Didekatkan
Istilah
Termasuk
Orang-orang
yang
Didekatkan
yang
dimaksudkan adalah orang-orang beriman yang kelak akan dianugerahi
tempat di surga/jannah oleh Allah SWT. Al Masih Isa Putera Maryam
hanyalah salah satu, diantara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)
diantara sekian banyak orang-orang beriman. QS 56:10-13
[٥٦:١٠] Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,﴿ ١٠
[٥٦:١١] Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.﴿ ١١
[٥٦:١٢] Berada dalam jannah kenikmatan.﴿ ١٢
[٥٦:١٣]
Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,﴿ ١٣ QS 56:88-89
[٥٦:٨٨] adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orangorang yang didekatkan (kepada Allah), ﴿ ٨٨
27
[٥٦:٨٩]
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir
Ibnu Katsir, penterjemah M. Abdul(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi‘i, 2004), 2:50
17
maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan﴿.28
Jadi pengertian dari Al – Masih Putera Maryam termasuk orang-orang yang
didekatkan kepada Allah bemakna bahwa Ia dianugerahi tempat di
Sorga/Jannah.
2. Pengertian Al-Masih Isa Putera Maryam, Seorang Terkemuka di
Dunia dan di Akhirat dan Termasuk Orang-orang yang
Didekatkan dalam Pemikiran Kristen
a. Pengertian Al-Masih
Kitab Suci umat Kristiani yang disebut Alkitab melalui Injil
Yohanes bertuliskan:
1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:41
Andreas mula-mula bertemu
dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah
menemukan Mesias (artinya: Kristus).
4:25
Jawab perempuan itu kepada-
Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus;
apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.
7:27
Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi
bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana
asal-Nya.
10:24
Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata
kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam
kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada
kami.
11:27
Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah
Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.
17:3
Inilah
hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satusatunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah
Engkau utus
28
20:31
tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat,
http://penjagakitabullah.tk/data/C/All%20Note%20Grup%20PK/532.htm
diakses tanggal 28 Mei 2014.
18
supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya
kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.29
Kutipan di atas menjelaskan Al-Masih yang juga disebut Mesias.
Mesias yang dimaksudkan dapat dipahami melalui Yohanes 1:1 dengan
memperhatikan ungkapan ―pada mulanya,‖ dan ―firman.‖ Istilah ―pada
mulanya‖(Yohanes 1:1) menggunakan kata Yunani Ἐν ἀρχῇ (en archē). Ἐν
(en) dapat diterjemahkan dengan ―in‖ atau ‖on‖ yang menunjukan suatu
tempat atau kedudukan dari sesuatu. Sedangkan ἀρχῇ (archē) diterjemahkan
dengan: (1) awal, asal; (2) penguasa, otoritas; (3) aturan, wilayah, lingkup
pengaruh.30 Kata tersebut juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang paling
mendasar, permulaan dari segala sesuatu. 31 Jadi arti kata ‗Pada mulanya‘
menunjuk pada kekekalan. Istilah ―pada mulanya‖ dalam bahasa Yunani
adalah εν αρχη (en archē). Εν (en) dalam bahasa Yunani memiliki bentuk
preposition, bentuk tersebut dipakai untuk menguatkan, menegaskan atau
memeperdalam makna kata yang mengikutinya, 32 dalam konteks ini kata
yang mengikuti evνv (en) adalah αρχη (archē). Kata αρχη (archē) mendapat
penekanan makna, karena bentuk preposisi di depan kata tersebut. Jadi kata
αρχη (archē) bukan sekedar diterjemahkan dengan permulaan, tetapi karena
ada preposisi, kata tersebut dapat diperdalam dengan ―permulaan dari
segala yang paling awal‖ dapat berarti juga ―awal dari segala yang prinsip
dan paling mendasar.‖
Istilah ―Firman‖ (Yohanes 1:1) menggunakan kata Yunani λογος
(logos) secara leksikal kata ini dapat diterjemahkan dengan something said
(including the thought); talk, word, atau dalam bahasa Indonesia secara
harafiah berarti ―perkataan; ucapan; kata.‖ 33 Istilah ini dipakai oleh Rasul
29
Kejadian 1:1; 1:41; 4:25; 7:27; 10:24; 11:27; 17:3; 20:31.
BibleWorks8, Istilah ἀρχῇ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
31
BibleWorks8, Istilah ἀρχῇ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
32
BibleWorks8, Istilah λογος dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
33
BibleWorks8, Istilah λογος dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
19
30
Yohanes guna menjelaskan misi Kristus di dalam dunia sebagai Pribadi
untuk menyatakan Allah. 34
Yohanes menyebut Yesus adalah "Firman itu" (Yun. logos) untuk
memperkenalkanNya sebagai Sabda (Firman) Allah dan sebagai pribadi
yang telah berbicara kepada manusia melalui AnakNya (bd. Ibrani 1:1-3),
juga menyatakan hati dan pikiran Allah (Yohanes 14:9).35 Firman (kalam)
bersama-sama dengan Allah menunjukkan kesejajaran juga persatuan.
Firman itu adalah Allah (ilahi) tanpa mengaburkan oknum-oknumnya.36
Selanjutnya Vine menjelaskan bahwa kata λογος (logos) menunjuk kepada
Pribadi Firman, yaitu Yesus Kristus sebagai Anak Allah. 37 Jadi pengertian
λογος (logos) disini menjelaskan tentang Yesus Kristus, yang telah diutus
oleh Allah ke dalam dunia ini untuk melaksanakan rencana Allah. Kata
lo,goj (logos) dalam teks tersebut memiliki bentuk nominative artinya kata
―firman dalam teks tersebut merupakan subyek atau pelaku dari kalimat
dalam teks tersebut. Ini memberikan kesan bahwa penulis ingin
memberikan perhatian khusus terhadap kata tersebut yang adalah subyek
atau pelaku dari segala sesuatu. Jadi keberadaan Al-Masih merupakan awal
dari segala yang ada atau yang menjadi prinsip dan paling mendasar juga
merupakan Firman Allah yang menjadi pelaku segala sesuatu. 38
34
Merrill F. Unger, ―Word,‖ dalam Unger’s Bible Dictionary (Chicago:
Moody Press, 1981), 664 [Terjemahan Langsung.]
35
Donald C. Stamps, Editor Umum, Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan, penterjemah Nugroho Hananiel, penyunting Bertha Gaspersz
(Malang: Gandum Mas, 1994), 1697.
36
Everett F. Harrison, Tafsiran Alkitab Wycliffe, penterjemah Gandum
Mas, penyunting Everett F. Harrison (Malang: Gandum Mas, 2008), 3:301.
37
W. E. Vine, ―Logos,‖ dalam Expository Dictionary of New Testament
Words (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1982), 1:229 [Terjemahan
Langsung]
38
Segala sesuatu yang dimaksudkan adalah hal-hal yang sangat mendasar
atau paling prinsip, namun hal ini tidak berarti Dia juga menjadi penyebab dari
segala hal yang buruk (tidak baik), karena teologi Kristen menekankan bahwa
segala yang buruk bukan dari Dia, tetapi segala yang baik bersumber dari Dia.
20
b. Pengertian Isa
Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan:
1:17
sebab hukum Taurat
diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus
Kristus.
9:39
Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi,
supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya
barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta.39
Istilah Yesus dalam bahasa Yunani menggunakan kata Ἰησοῦς
(iēsous) yang berasal dari bahasa Ibrani yaitu Yosua atau Yesua.40 Istilah
Ἰησοῦς (iēsous) berarti Yosua, yang memiliki pengertian Tuhan (Yahweh)
adalah penyelamat, Yosua atau Yesus dalam panggilan orang Yahudi, nama
yang diberikan kepada Mesias dan nama yang digunakan dalam kaitannya
sebagai manusia, keturunan Daud, dan penggenapan janji yang ilahi tentang
kedatangan Juruselamat. 41 Jadi dengan demikian istilah Ἰησοῦς (iēsous)
adalah nama Yesus yang berarti Juruselamat dari Tuhan yang diyakini oleh
umat Kristiani.
Istilah Kristus dalam bahasa Yunani menggunakan kata Χριστός
(christos) yang diterjemahkan panggilan dari Yang Diurapi, Mesias,
Kristus, nama yang tepat untuk Kristus. 42 Istilah Cristo,j (christos)
menunjuk kepada seseorang yang diurapi, sebutan untuk Yesus, Dia yang
adalah Mesias yang diutus oleh Tuhan.43 W. R. F. Browning
menterjemahkan kata ini sebagai berikut:
Kristus diterjemahan dari Cristo,j yang di gunakan dalam LXX untuk
kata Ibrani Mesias, yang berarti ‗yang diurapi,‘ semula kata ini
dikenakan kepada raja yang telah diurapi, seperti Daud oleh Samuel,
dan pengganti-penggantinya. Dalam PB dikenakan kepada Yesus
39
Kejadian 1:17; 9:39.
BibleWorks8, Istilah Ἰησοῦ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
41
BibleWorks8, Istilah Ἰησοῦ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
42
BibleWorks8, Istilah Cristo,j dalam BGT (BibleWorks Greek
LXX/BNT)
43
BibleWorks8, Istilah Cristo,j dalam BGT (BibleWorks Greek
LXX/BNT)
21
40
sebagai sosok yang menggenapi harapan-harapan PL. Kristus sering
dikenakan kepada Yesus, sebagai Mesias, sehingga seakan-akan
menjadi nama keluarga yang dilekatkan pada Yesus. 44
Jadi istilah Χριστός (christos) bermakna Kristus yang berarti Yang
Diurapi, sehingga Yesus Kristus adalah Juruselamat Yang Diurapi yang
diyakini sebagai Tuhan oleh orang Kristen.
c. Pengertian Putra Maryam
Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan
1:14
Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 45
Istilah Yesus dalam bahasa Yunani menggunakan kata sa.rx (sarx)
yang diterjemahkan dengan kata daging, tubuh, yang memiliki daging atau
darah (orang), manusia, yang hidup dan alami.46 Arti kata sa.rx (sarx) secara
literal dapat diartikan seperti bagian otot yang mencakup tulang-tulang
seorang manusia atau daging tubuh hewan, tubuh fisik, seorang manusia,
diperanakkan dari daging, keturunan jasmani, tubuh jasmani atau badani. 47
W. E. Vine menyatakan bahwa sa.rx (sarx) adalah daging, tubuh manusia,
kesuluruhan tubuh manusia (roh, jiwa, tubuh), manusia seutuhnya. 48 Jadi
istilah sa.rx (sarx) menjadi petunjuk bahwa Firman itu benar-benar menjadi
manusia (daging) di dalam diri Yesus Kristus, itulah sebabnya disebut
sebagai Putera Maryam karena Yesus lahir (menjadi daging) dari Maryam.
44
W. R. F. Browning, A Dictionary of the Bible (English: Oxford
University Press, 1996), 218. [Terjemahan Langsung.]
45
Kejadian 1:14.
46
BibleWorks8, Istilah sa.rx dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
47
BibleWorks8, Istilah sa.rx dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
48
W. E. Vine, Expository Dictionary of New Testament Words (Old
Tappan, New Jersey: Fleming H. Revell Company), 242. [Terjemahan Langsung.]
22
d. Pengertian Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat
Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan:
11:25
Jawab Yesus:
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati. 14:6Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku. 49
Pemahaman Kristiani Yesus Kristus menjadi terkemuka di dunia
dan akhirat karena di dunia Yesus telah mati karena dosa manusia (bukan
menanggung dosaNya sendiri), namun bangkit untuk menjamin adanya
kehidupan di akhirat. Kehidupan di akhirat atau hidup kekal oleh umat
Kristiani diterima (diperoleh) bila menerimaNya secara pribadi sebagi
Juruselamat. Rasul Paulus memperkuat melalui surat Roma 9:10 Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang
mengaku dan diselamatkan). Istilah ―kamu akan diselamatkan‖ dari bahasa
Yunani σωθήσῃ (sōthēsē) merupakan verb indicative future passive 2nd
person singular from σῴζω (sozo) artinya ―kamu pasti akan diselamatkan.‖
e. Pengertian Termasuk Orang-orang yang Didekatkan
Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan
17:9
Aku berdoa untuk
mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah
Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu. Kedekatan
Yesus dengan umatNya ditunjukkan dengan menyampaikan doa untuk
kepentingan umatNya. KedekatanNya dengan Allah ditunjukkan dengan
sikap Yesus bahwa ―Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada
mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.‖ 50
Keberadaan Yesus Kristus di sorga di sebelah kanan Allah tidak
menunjukkan posisi (tempat), melainkan bermakna figuratif yang menunjuk
pada kualitas yakni ―kondisi diterima, atau dimuliakan Allah.‖
49
50
Kejadian 11:25; 14:6.
Markus 16:19.
23
BAB IV
SEJARAH PERJUMPAAN ISLAM DAN KRISTEN DI INDONESIA
Sejarah perjumpaan Islam – Kristen diwarnai dengan konflik dan
kerjasama, yang mencakup tujuh masa: Portugis dan VOC (1511 – 1799),
Hindia – Belanda (1800-1942), Jepang dan revolusi (1942-1949), orde lama
(1950-1965), orde baru (1966-1998), reformasi (1998-2003), pasca
reformasi (2004-Sekarang).
1. Masa Portugis dan VOC (1511 – 1799)
Adanya kunjungan beberapa misionaris Katolik ke beberapa tempat
di Indonesia pada abad XIV dan kehadiran orang Kristen Nestorian dari
Khaldea (Syria dan Persia) pada abad XVI di pantai barat Sumatera Utara
menunjukkan bahwa Kristen di Indonesia telah ada sejak abad XIV.
Portugis pada bulan November 1511 melalui Malaka masuk ke Maluku
pada tahun 1512. Aritonang menjelaskan bahwa dari Maluku, Portugis
(disusul oleh Spanyol) meluaskan jaringan perdagangan dan penyebaran
agama Kristen ke daerah-daerah sekitarnya, bahkan hingga ke Jawa. 51
Portugis dan Spayol mengunjungi masyarakat dan kerajaan-kerajaan Islam,
terutama di wilayah Timur dan Maluku merupakan daerah yang menjadi
perhatian utama. Perjumpaan dari Kristen yang dibawa oleh Portugis
terhadap Islam tidak begitu mulus, dikarenakan kegiatan Misionaris yang
diijinkan oleh Sultan Khairun hanya ditujukan kepada rakyat Ternate yang
menganut animisme bukan mempengaruhi orang Islam, namun kesepakatan
tersebut dilanggar. Akibat pelanggarang tersebut, maka Sultan Khairun
menyatakan perang terhadap Portugis.
51
Jan S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia,
cetakan ketiga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 14.
24
Perjumpaan Kristen yang diwakili oleh VOC 52 terkait dengan Islam
diwarnai dengan persaingan dan pertikaian VOC dengan pihak Portugis dan
Spanyol. Pada masa periode VOC jumlah umat Islam di Indonesia
berkembang dengan pesat seiring dengan berkembangnya sejumlah
kerajaan
Islam,
sedangkan
perkembangan
kekristenan
mengalami
kemerosotan. Islam memainkan peran politik dan ideologis yang luar biasa.
VOC berusaha menjalin hubungan baik dengan pribumi terutama masyarat
Islam dalam rangka memperoleh dukungan untuk menghadapi atau
mengalahkan Portugis dan Spanyol. Abad XVII merupakan masa
pembaharuan Islam di Indonesia. Azyumardi Azra menjelaskan bahwa:
Menyangkut pembaharuan ini, Islam di wilayah Melayu – Indonesia
pada abad ke -17 bukan semata-mata Islam yang berorientasi pada
tasawuf, melainkan juga Islam yang berorientasi pada syariat (hukum).
Ini merupakan perubahan besar dalam sejarah Islam di Nusantara,
sebab pada abad-abad sebelumnya, Islam mistislah yang dominan.
Setelah sejak separuh kedua abad ke-17 dan seterusnya melakukan
usaha-usaha yang dijalankan dengan sadar, bahkan secara serentak,
untuk menyebarkan neo-sufisme di Nusantara.53
Jadi pembaharuan yang terjadi di abad XVII menyebabkan Islam di
Indonesia mengalami kemajuan bukan hanya fokus pada tasawuf namun
juga syariat (hukum).
2. Masa Hindia – Belanda (1800-1942)
Tahun 1800 Indonesia memasuki babak baru secara politik, dengan
demikian terjadi juga perubahan dan konstelasi politik yang berdampak
pada perjumpaan atau hubungan Islam dan Kristen. Tahun 1816-1900
52
VOC merupakan singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie.
VOC berdiri tanggal 20 Maret 1602 merupakan persekutuan dagang asal Belanda
yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia.
53
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulaun
Nusantara Abad XVII & XVIII (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), 401.
25
kekristenan mengalami perkembangan, sedangkan Islam mengalami
pemurnian atau pembaharuan, namun politik Islam dari pemerintah Hindia
– Belanda berjalan sendiri-sendiri dan yang menjadi pokok perjumpaan
bukan hanya agama, melainkan juga pemerintah kolonil Hindia – Belanda.
Tahun 1900-1942 perjumpaan Islam dan Kristen memasuki babak kedua
dalam pemerintahan Hindia – Belanda, yang lazim disebut politik etis. Di
kalangan Islam muncul banyak partai yang tentunya bermuatan politik, hal
ini menjadi pintu terjadinya perjumpaan dengan Kristen, karena kekristenan
dituntut untuk memiliki sikap yang positif terhadap gerakan Islam.
Sedangkan partai-partai politik nasional menghimpun dan menyatukan
orang-orang Islam dan Kristen, hal ini membuka peluang yang besar
sehingga terjadinya perjumpaan Islam dan Kristen.
3. Masa Jepang dan Revolusi (1942-1949)
Tahun 1942 Jepang datang ke Indonesia dan bekerjasama dengan
kaum santri untuk memainkan politik nasional. Pemerintah kolonial Jepang
melakukan pendekatan terhadap pemimpin-pemimpin Muslim santri,
seperti Masyumi dan melakukan latihan-latihan militer guna memobilisasi
massa rakyat untuk menjayakan Asia Timur Raya. Beberapa tokoh
nasionalis Muslim pun berkerjasama. Sementara missionaris Kristen
ditangkap dan dibunuh, hubungan gereja-gereja di Eropa pun terputus, tentu
hal ini menyadarkan kepada umat Kristen bahwa kekristenan tidak lagi
dapat mengandalkan kekuasaan hegemoni atau kolonialisme. Hal ini telah
menyadarkan umat Kristen untuk menjadi mandiri dan memiliki semangat
nasionalis,
yang
ditunjukkan
menjalani
kehidupan
Kristen
yang
Indonesiawi tidak lagi kebarat-baratan. Sejalan dengan hal tersebut umat
Kristen pun melakukan pembelajaran Alkitab yang diwarnai isu sosial
seperti nasionalisme dan kemerdekaan.
Tahun 1945 Jepang menyetujui pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Kemerdekaan (BPUPK), kemudian bersidang untuk membuat
26
rancangan konstitusi dan dasar Negara Indonesia. Namun ada dua kubu
yang bertarung, yakni golongan nasionalis yang menghendaki dasar negara
kebangsaan dan golongan Islam yang menghendaki Islam menjadi dasar
negara. Pertarungan berbuahkan rumusan Piagam Jakarta: ―Ketuhanan
dengan kewadjiban mendjalankan sjari‘at Islam bagi pemeluk-pemeluknja.‖
Namun dikarenakan adanya komunitas Kristen dan non Islam di Indonesia,
maka pada 18 Agustus 1945 sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) menyetujui ―pencoretan tujuh kata‖ yang kemudian
menggantikannya dengan ―Yang Maha Esa,‖ sehingga menjadi ―Ketuhanan
Yang Maha Esa.‖ Maret 1942 Belanda dikalahkan oleh Jepang, maka
hubungan Islam dan Kristen pun menjadi berubah. Demi untuk kepentingan
politik, maka Jepang memberikan keleluasaan kepada umat Islam untuk
menjalankan ajaran dan menyerbarkan agama dengan tujuan agar Islam
mendukung berbagai rencana yang akan dilakukan Jepang di Indonesia.
4. Masa Orde Lama (1950-1965)
Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dianggap menjiwai UndangUndang Dasar 1945, dan Soekarno pun menerapkannya dalam bentuk
Demokrasi Terpimpin melalui NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis).
NASALOM merupakan bentuk kompromi terhadap Islam, khususnya
Nahdlatul Ulama (NU) yang mau bergabung dalam Demokrasi Terpimpin,
disamping Soekarno tetap mempertahankan Departemen Agama. Partaipartai Islam setelah pemilu tahun 1955 berupaya kembali untuk
memperjuangkan Islam sebagai dasar Negara, sehingga menimbulkan
ketegangan antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dan NU tahun 1960-an.
TAP Presiden Nomor 1 Tahun 1965 menyebutkan bahwa agama-agama
yang dipeluk oleh penduduk Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha, Konghucu, sedangkan agama lain seperti Yahudi, Zoroaster
dan Shinto tidaklah dilarang. Kudeta 30 September 1965 terhadap PKI
gagal mengubah arah politik bangsa Indonesia, sehingga umat Islam dan
27
Kristen bekerjasama bahu-membahu dengan tentara dan pada sidang MPRS
tahun 1966 diputuskan bahwa pendidikan agama wajib dilaksanakan di SD
sampai Universitas (Perguruan Tinggi).
5. Masa Orde Baru (1966-1998)
Setelah PKI dan Soekarno berhasil disingkirkan, tentara Indonesia
menilai Islam menjadi lawan politik yang berbahaya dan harus
disingkirkan, umat Kristen pun berpihak kepada tentara karena tentaralah
yang memperjuangkan nasionalisme. Adapun usaha partai Islam untuk
memperjuangkan Piagam Jakarta, namun gagal karena dibendung tentara
Indonesia, kaum Muslim sekuler dan Kristen. Langkah T. B. Simatupang
sebagai tokoh yang mewakili Kristen merasa mendapatkan dukungan dari
tentara Indonesia, selanjutnya diikuti oleh NU karena organisasi partai
politik dan organisasi massa harus berasaskan Pancasila. Secara singkat
perjumpaan Islam dan Kristen dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, tahun
1966-1973 baik Islam dan Kristen berlomba-lomba untuk berperan di
bidang politik. Pada masa ini umat Kristen mengalami perkembangan,
sementara Islam kurang berkembang karena mengalami tekanan dari
pemerintah. Kedua, tahun 1974-1989 gerakan Islam menjadi solid sekalipun
belum menjadi pihak yang dominan dalam pemerintahan, sedangkan pihak
Kristen menjadi terdesak dan kurang \mendapat dukungan dari pemerintah.
Ketiga, tahun 1990-1998 kekuasaan Soeharto semakin merosot, peran Islam
modernis semakin meningkat sedangkan pergerakan Kristen mengalami
penurunan. April 1996 di Cikampek gedung gereja, SD Kristen, gedung
gereja Pantekosta dihancurkan, dan di Surabaya lebih dari sepuluh gedung
gereja juga dirusak. Tanggal 10 Oktober 1996 kota Situbondo dan
sekitarnya lebih dari dua puluh gedung gereja, dan beberapa Sekolah
Kristen dihancurkan. Tanggal 26 Desember 1996 di kota Tasikmalaya,
massa menghancurkan fasilitas umum, kantor polisi, dan gedung-gedung
gereja. Tanggal 30 Januari 1997 terjadi kerusuhan di kota Rengasdengklok.
28
Jadi di masa ini sentimen keagamaan menjadi begitu kuat antara umat Islam
dan Kristen.
6. Masa Reformasi (1998-2003)
Jatuhnya Soeharto tahun 1998, melahirkan reformasi dan memberi
kebebasan Islam dan Kristen di ruang publik. Masa reformasi diwarnai
dengan berbagai masalah terkait dengan kebebasan, kerukunan beragama,
RUU Sisdiknas, perda-perda syariah, RUU KUB dan SKB No. 8 dan No. 9
tahun 2006 terkait dengan pendirian rumah ibadah baru dan Forum
Kerukunan Ummat Beragama (FKUB). Persoalan hukum dan politik
diperdebatkan di kalangan Islam dan Kristen. Peristiwa 11 September 2001
di New York dan kebijakan politik Amerika menjadi pemicu terjadinya
konspirasi Kristen dan Yahudi untuk melawan Islam. Komunitas Islam
liberal pun muncul untuk mendukung Amerika memerangi teroris. Aktivitas
tersebut selanjutnya mendapat dukungan yang sama baik oleh komunitas
Islam maupun Kristen untuk bersama pemerintah memerangi terorisme.
Teroris pada masa ini tidak lagi selalu dianggap sebagai Islam.
7. Masa Pasca Reformasi (2004-Sekarang)
Pasca reformasi penduduk Muslim di Indonesia tetap menjadi
populasi terbanyak di seluruh dunia, dimana ada 85% dari jumlah penduduk
menganut agama Islam. Sekitar 98% muslim di Indonesia adalah penganut
aliran Sunni dan sisanya, sekitar dua juta adalah Syiah yang berada di Aceh.
Gus Dur muncul sebagai tokoh pluralisme yang berupaya mempererat
hubungan Islam dan Kristen. Dialog keagamaan mulai semarak, walupun
masih ada yang saling menyerang dalam hal keimanan. Gus Dur lebih
mengedepankan dialog interfaith yang sehat sehingga kecurigaan di antara
pemeluk agama yang berbeda bisa semakin berkurang, itulah sebabnya
kerukunan beragama terpelihara. Kehidupan yang multikultural mulai
dipahami. Umat beragama memiliki kebebasan untuk merubah simbol dan
29
ritus yang menjadi bagian dari dimensi kebudayaan agama. Atas dasar
inilah Gus Dur bersikap tegas menjadi pembela pluralisme dalam
beragama.54 Upaya Gus Dur untuk mewujudkan kehidupan beragama yang
toleran tidak berjalan mulus karena berbagai konflik terjadi di kelompokkelompok etnik dan agama Islam – Kristen. Namun selalu ada upaya untuk
meminimalisir hal tersebut, setidaknya ada tiga hal. Pertama, bersikap arif
dalam menghadapi berbagai bentuk kekerasan, sebab Tuhan menghendaki
umatNya hidup dalam kesucian. Kedua, bertindak aktif tanpa kekerasan
guna melawan kezaliman dan ketidak adilan. Ketiga, melakukan
peningkatan ekonomi, politik, dan hukum secara adil dan merata di semua
pihak.55 Penanganan terhadap masalah keagamaan dapat dilakukan dengan:
melakukan penerangan dan bimbingan agama, memperbaiki pelayanan
ibadah haji dan umroh, membuat panduan untuk kerukunan beragama, dan
pendidikan agama diberikan di sekolah umum mulai dari Taman Kanakkanak sampai Universitas (perguruan tinggi). 56 Kehidupan beragama akan
menjadi gagal jika tidak disertai dengan komitmen membangun
kenyamanan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Indonesia
seharusnya semakin menghayati toleransi beragama.57 Itulah sebabnya baik
Islam maupun Kristen harus mempertahankan toleransi beragama dan
berjuang bersama untuk membangun bangsa.
54
Al-Zastrauw Ng, Gus Dur Siapa Sih Sampean? Tafsir Teorotis atas
Tindakan dan Pernyataan Gus Dur, cetakan pertama (Jakarta: Erlangga, 1999),
267-269.
55
Syarifuddin Jurdi, Sosiologi Islam & Masyarakat Modern, Teori, Fakta,
dan Aksi Sosial (Jakarta: Kenana, 2010), 263-270.
56
Siti Nadroh, dan kawan-kawan, Indonesia Selayang Pandang (Jakarta:
PT. Medina Indonesia, 2003), 167-174.
57
Mohammad Mahfud M. D, Islam, Politik, dan Kebangsaan (Yogyakarta:
Lkis Yogyakarta, 2010), 60.
30
BAB V
KESIMPULAN
Perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia dimulai pada abad XVI,
yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial,
budaya, keamanan dan lain-lain. Interfaith merupakan langkah handal yang
dapat dilakukan untuk membangun hubungan dan kerjasama yang baik
antara pemeluk agama Islam dan Kristen.
Perjumpaan kesamaan pemahaman terhadap pribadi ―Ismael dan
Ishak‖ sebagai garis keturunan yang melahirkan Islam dan Kristen
ditunjunkkan dalam 6 (enam) hal. Pertama, Ismael dan Ishak adalah Pribadi
yang mendapatkan nama dari Allah sebelum dilahirkan. Kedua, Ismael dan
Ishak adalah pribadi yang mendapat janji-janji Ilahi. Ketiga, Ismael dan
Ishak adalah pribadi yang menerima perintah Sunat. Keempat, Ismael dan
Ishak adalah pribadi yang mendapatkan pertolongan Allah. Kelima, Ismael
dan Ishak adalah pribadi yang menerima pemeliharaan dari orang tua.
Keenam, Ismael dan Ishak adalah pribadi yang wafatnya diberitakan.
Dalam pemikiran Islam Al-Masih artinya adalah firman yang
diurapi yang sangat benar atau Kristus; Isa menunjukkan pribadi Yesus
yang juga adalah Putera Maryam seorang yang benar dan yang berkuasa di
dunia dan akhirat. {Pengertian seorang yang terkemuka di dunia dan di
akhirat menunjuk pada seorang yang mempunyai kehormatan dan
kedudukan dihadapan Allah di dunia dan di akhirat memberikan syafa‘at
(berdoa) di kepada Allah, sedangkan pengertian dari Al – Masih Putera
Maryam termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah bemakna
bahwa Ia dianugerahi tempat di Sorga/Jannah.
Dalam pemikiran Kristen Al-Masih merupakan awal dari segala
yang ada atau yang menjadi prinsip dan paling mendasar, juga dapat
diartikan sebagai Firman Allah yang menjadi pelaku segala sesuatu. Isa
adalah Kristus yang berarti Yang Diurapi, yang diyakini sebagai Tuhan oleh
31
orang Kristen. Putera Maryam menyatakan bahwa Yesus lahir (menjadi
daging) dari Maryam. Isa terkemuka di dunia dan di akhirat menyatakan
bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat bagi semua yang menerimaNya.
Pengertian ―termasuk orang-orang yang didekatkan‖ menyatakan bahwa
Yesus Kristus berada di sorga artinya dimuliakan Allah.
Sejarah perjumpaan Islam – Kristen diwarnai dengan konflik dan
kerjasama, yang mencakup tujuh masa: Portugis dan VOC (1511 – 1799),
Hindia – Belanda (1800-1942), Jepang dan revolusi (1942-1949), orde lama
(1950-1965), orde baru (1966-1998), reformasi (1998-2003), pasca
reformasi (2004-Sekarang). Namun baik Islam maupun Kristen harus
mempertahankan toleransi beragama dan berjuang bersama untuk
membangun bangsa.
32
KEPUSTAKAAN
Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010.
Alkitab Elektronik. BibleWorks8.BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT)
Aritonang, Jan S. Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia.
Cetakan ketiga. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.
Bergant, Dianne dan Robert J. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Penterjemah
Hadiwijaya. Cetakan kesembilan. Yogyakarta: KANISIUS.
Browning, W. R. F. A Dictionary of the Bible. English: Oxford University
Press, 1996.
Douglas, J. D. The New Bible Dictionary. Leicester: INTER-VARSITY
PRESS, 1988.
Dargazell, Shetha. Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran.
Penterjemah Munir A. Mu‘in. Bandung: Mizan Pustaka, 2007.
D, Mohammad Mahfud M. Islam, Politik, dan Kebangsaan. Yogyakarta:
Lkis Yogyakarta, 2010.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, 2001.
Harrison, Everett F. Tafsiran Alkitab Wycliffe. Jilid 3. Penterjemah Gandum
Mas. Penyunting Everett F. Harrison. Malang: Gandum Mas, 2008.
33
Hidayatulloh, Agus, Siti Irhamah Sail, Imam Ghazali, Masykur, Fuad Hadi.
Alwasim:
Ak-Quran
Tajwid
Kode
Transliterasi
Per
Kata
Terjemahan Per Kata. Bekasi: Cipta Bagus Bangsa, 2013.
Hadiwijono, Harun. Inilah Sahadatku. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100228040655AAGx3
0x diakses tanggal 6 Juni 2014.
http://en.wikipedia.org/wiki/Messiah diakses tanggal 6 Juni 2014.
http://penjagakitabullah.tk/data/C/All%20Note%20Grup%20PK/532.htm
diakses tanggal 28 Mei 2014.
Jurdi, Syarifuddin. Sosiologi Islam & Masyarakat Modern, Teori, Fakta,
dan Aksi Sosial. Jakarta: Kenana, 2010.
Midori, Andra Yasha. Mengoreksi Kebenaran Bagaimana Islam dan
Kristen Saling Berbagi Iman. Jakarta: Cahaya Addaraquthny
Attamany, 2011.
Martiani. 101 Info Tentang Kisah Nabi dan Rasul. Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2010.
Ng, Al-Zastrauw. Gus Dur Siapa Sih Sampean? Tafsir Teorotis atas
Tindakan dan Pernyataan Gus Dur. Cetakan pertama. Jakarta:
Erlangga, 1999.
Nadroh, Siti dan kawan-kawan. Indonesia Selayang Pandang. Jakarta: PT.
Medina Indonesia, 2003.
34
Patai, Raphael. The Messiah Texts. Wayne State University Press, 1988.
Parrinder, Geoffrey. Yesus dalam Quran. Jakarta: Bintang Cemerlang,
2000.
Quthb, Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur`an. Jilid 2. Penterjemah As‘ad Yasin,
Abdul Aziz Salim Basyharahil, Muchothob Hamzah. Depok: Gema
Insani, 2006.
Sya Rawi, Syeikh Mutawalli. Kemunculan Nabi Isa, Imam Mahdi. Kairo:
Maktabah At-Turats Al-Islami, 2006.
Stamps, Donald C. Editor Umum. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan.
Penterjemah oleh Nugroho Hananiel. Penyunting oleh Bertha
Gaspersz. Malang: Gandum Mas, 1994.
Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu. Tafsir
Ibnu Katsir, penterjemah M. Abdul. Jilid 2. Bogor: Pustaka Imam
Asy-Syafi‘i, 2004
Ṭawīlah, Abd al-Wahhāb ‗Abd al-Salām. Mengungkap Berita Besar dalam
Kitab Suci. Penterjemah Subhanur. Solo: Tiga Serangkai, 2006.
Unger, Merrill F. Unger’s Bible Dictionary. Chicago: Moody Press, 1981.
Vine, W. E. Expository Dictionary of New Testament Words. Jilid 1. Grand
Rapids: Zondervan Publishing House, 1982.
35
Yates, Kyle M. Tafsiran Alkitab Wycliffe. Jilid 1. Penterjemah oleh Gandum
Mas. Penyunting oleh Charles F. Pfeiffer. Malang: Gandum Mas,
2008.
36
Download