PERJUMPAAN PEMAHAMAN ISLAM DAN KRISTEN Oleh Dr. Hannas, Th.M, M.Th Abstract Perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia dimulai pada abad XVI, yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan lain-lain. Namun interfaith merupakan langkah handal yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan dan kerjasama yang baik antara pemeluk agama Islam dan Kristen. Ismael dan Ishak merupakan dua pribadi yang memiliki kesamaan sebagai garis keturunan yang melahirkan Islam dan Kristen. Pernyataan ―Al – Masih Isa Putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan‖ merupakan hal sangat bisa diterima oleh umat Islam dan Kristen. Dalam pemikiran Islam Al-Masih artinya adalah firman yang diurapi yang sangat benar atau Kristus; Isa menunjukkan pribadi Yesus yang juga adalah Putera Maryam seorang yang benar dan yang berkuasa di dunia dan akhirat. Pengertian seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat menunjuk pada seorang yang mempunyai kehormatan dan kedudukan dihadapan Allah di dunia dan di akhirat memberikan syafa‘at (berdoa) di kepada Allah, sedangkan pengertian dari Al – Masih Putera Maryam termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah bemakna bahwa Ia dianugerahi tempat di Sorga/Jannah. Dalam pemikiran Kristen Al-Masih merupakan awal dari segala yang ada atau yang menjadi prinsip dan paling mendasar, juga dapat diartikan sebagai Firman Allah yang menjadi pelaku segala sesuatu. Isa adalah Kristus yang berarti Yang Diurapi, yang diyakini sebagai Tuhan oleh orang Kristen. Putera Maryam menyatakan bahwa Yesus lahir (menjadi daging) dari Maryam. Isa terkemuka di dunia dan di akhirat menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat bagi semua yang menerimaNya. 1 Pengertian ―termasuk orang-orang yang didekatkan‖ menyatakan bahwa Yesus Kristus berada di sorga artinya dimuliakan Allah. Sejarah perjumpaan Islam – Kristen diwarnai dengan konflik dan kerjasama namun baik Islam maupun Kristen harus mempertahankan toleransi beragama dan berjuang bersama untuk membangun bangsa. Keyword: Kristen, Islam, Isa Al – Masih 2 BAB I PENDAHULUAN Agama Islam dan Kristen merupakan agama Samawi, dimana pemeluk agama Islam di Indonesia merupakan populasi terbanyak, bahkan menjadi Islam terbesar di seluruh dunia. Perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia dapat dimulai dari abad XVI. Perjumpaan tersebut sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan lain-lain. Jan S. Aritonang menyatakan ―Perkembangan politik dan teologi tertentu di luar Indonesia hingga awal abad ke – 21 ini sering membangkitkan kembali mentalitas dan motivasi seperti itu. Akibatnya, perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia, terutama di lapangan politik, lebih banyak – kendati tidak selalu – ditandai oleh konflik, yang acap kali sangat berdarah.‖1 Ide untuk menerapkan Syariat Islam di Indonesia menjadi ketakutan bagi umat Kristen karena dianggap akan mendiskreditkan. Namun benarkah demikian, lagi pula tidak semua umat Islam mendukung penerapan Syariat Islam diberlakukan di seluruh Indonesia. Indonesia merupakan negara yang mengakomodasi masyarakatnya dengan berbagai agama. Kedua pemeluk agama tersebut semestinya bisa hidup berdampingan dengan damai, dan tidak harus selalu berkonflik dikarenakan kurangnya pemahaman keagamaan terhadap agama lainnya. Munculya kecurigaan di antara pemeluk agama menjadi pemicu pertikaian, itulah sebabnya perlu ada diskusi interfaith, sehingga pemahaman yang salah, sikap saling menuding atau menyudutkan pemikiran agama dapat ditangani. Interfaith dilakukan bukan untuk mengkonversi pemikiran melainkan mencari titik temu yang dapat mengikis pemahaman yang negatif. Interfaith dilakukan untuk memperkuat kesamaan pemikiran keagamaan, meningkatkan kerukuan antar umat beragama, 1 Jan S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia, cetakan ketiga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 595. 3 sehingga umat beragama dapat saling menghargai dan menjalankan ibadahnya masing-masing. Islam dari sisi silsilah merupakan keturunan Ismail, sedangkan Kristen dari Ishak. Beberapa kesamaan yang dapat dilihat sebagai titik temu atau perjumpaan antara Islam dan Kristen dari sisi Ismail dan Ishak akan dijelaskan oleh penulis, demikian pula terhadap pribadi yang sangat menjadi sorotan yakni Isa Almasih atau Yesus Kristus. Tujuan dari paper ini adalah untuk menjelaskan beberapa pokok terkait dengan perjumpaan Islam dan Kristen, yakni: perjumpaan kesamaan pemahaman terhadap pribadi ―Ismael dan Ishak‖ sebagai garis keturunan yang melahirkan Islam dan Kristen; perjumpaan kesamaan pemahaman terhadap pribadi ―Al – Masih Putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan; serta sejarah perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia. 4 BAB II PERJUMPAAN KESAMAAN PEMAHAMAN TERHADAP PRIBADI “ISMAEL DAN ISHAK” SEBAGAI GARIS KETURUNAN YANG MELAHIRKAN ISLAM DAN KRISTEN Beberapa kesamaan yang dapat dijadikan sebagai jembatan untuk pemikiran keagamaan antara Islam dan Kristen perlu menjadi perhatian. Setidaknya ada 6 (enam) hal terkait dengan Ismael dan Ishak. 1. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Mendapatkan Nama dari Allah Sebelum Dilahirkan Ismael dan Ishak merupakan nama yang diberikan oleh malaikat TUHAN sebagaimana yang dijelaskan dalam Kitab Suci. 16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. 17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. 20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. 21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." 2 Firman Allah dalam Kejadian 16:11 kepada Hagar begitu jelas bahwa dirinya akan melahirkan seorang anak laki-laki dan harus diberi nama Ismael yang akan menjadi bapak dari sebuah suku bangsa Badui. 2 Kejadian 16:11; 17:19-21. 5 Kyle M. Yates menjelaskan ―Ismael (Allah mendengar) akan menjadi seorang laki-laki "yang lakunya seperti keledai liar," yang memiliki kekuatan dan keberanian.‖3 Ismael adalah orang yang akan memiliki keturunan yang kuat dan gemar mengembara di padang-padang gurun yang luas. Firman Allah dalam Kejadian 17:19-21 menyatakan bahwa istri Abraham yang bernama Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki dan harus diberi nama Ishak. Sara pada waktu diberi tahu akan melahirkan berumur sembilan puluh tahun dan Abraham dikuasai oleh sukacita karena berita tersebut. Kata Ibrani shãhãq berarti ―tertawa,‖ merupakan akar kata yang kemudian menjadi kata Ishak.4 Jadi nama Ismael dan Ishak telah diberikan Allah sebelum mereka dilahirkan. Berita kelahiran Ismael memberikan pesan terkait dengan kemerdekaan dan gaya hidup yang mengembara; sedangkan Ishak memberi pesan terkait dengan Allah berkuasa untuk melakukan mujizat dan mendorong Abraham bersama Sara untuk percaya atau berserah sepenuhnya kepada TUHAN. 2. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Mendapat Janji-janji Ilahi Baik Ismael maupun Ishak keduanya mendapatkan janji dari Allah. Janji Allah terhadap Ismael meliputi: pertama, banyak keturunan (Kejadian 16:10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya).‖ Kedua, kemerdekaan (Kejadian 16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya).‖ Ketiga, tempat kediaman dekat saudaranya (Kejadian 25:18 Mereka itu 3 Kyle M. Yates, Tafsiran Alkitab Wycliffe, penterjemah Gandum Mas, penyunting Charles F. Pfeiffer (Malang: Gandum Mas, 2008), 1:78. 4 Yates, Tafsiran Alkitab Wycliffe, 1:81. 6 mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka).‖ Keempat, menjadi suatu bangsa yang besar (Kejadian 17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar). Janji Allah terhadap Ishak meliputi: pertama, tanah Kanaan (Kejadian 26:3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu). Kedua, banyak keturunan (Kejadian 26:4 Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat). Ketiga, diberkati TUHAN (Kejadian 26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu).‖ Keempat, menjadi berkat bagi semua bangsa (Kejadian 26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu).‖ Tekanan utama terhadap janji di atas adalah bahwa Ismael akan menjadi berkat sehingga keturunannya menjadi bangsa yang besar, sedangkan Ishak juga akan menjadi berkat yang besar bagi semua bangsa. 7 3. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Menerima Perintah Sunat Sunat merupakan tanda perjanjian bahwa seseorang menyerahkan hidupnya kepada Allah, dan hal tersebut berlaku bagi semua keturunan Abraham. Ismael disunat ketika berumur tiga belas tahun (Kejadian 17:25), sedangkan Ishak disunat ketika berumur delapan hari (Kejadian 21:4). Yates memberikan komentar bahwa: Abraham digerakkan oleh iman dan roh ketaatan untuk melaksanakan perintah Allah. Langsung dia memberlakukan upacara sunat kepada seluruh kawanannya. Ismael termasuk juga orang yang disunat. Abraham menaati Allah dan menjadikan keluarganya layak untuk menggenapi maksud-maksud ilahi. Rencana Tuhan untuk menjangkau dan memberkati semua bangsa di dunia bergerak menuju penggenapan. 5 Jadi sunat yang dilakukan oleh Abraham baik terhadap Ismael maupun Ishak merupakan tanda perjanjian antara TUHAN dan Abraham serta keturunannya artinya secara rohani, bahwa Abraham mengambil komitmen terhadap TUHAN untuk siap diberkati dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa khususnya terkait dengan keselamatan (hidup kekal) yang akan diberitakan melalui Islam yang diwakili oleh Ismael dan Kristen yang diwakili oleh Ishak. 4. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Mendapatkan Pertolongan Allah Ismael ditolong Allah dari kehausan yang dapat mengakibatkan kematian, dimana malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar untuk melihat sumur supaya Ismael dapat minum sebagaimana yang dijelaskan 5 Yates, Tafsiran Alkitab Wycliffe, 1:81. 8 dalam Kitab Suci. 6 Kesusahan Hagar karena anaknya Ismael hampir mati kehausan tidak dibiarkan TUHAN, namun diperhatikan TUHAN. Donald C. Stamps memberikan penjelasan bahwa: Allah tahu bahwa sebaiknya Hagar dan Ismael meninggalkan Abraham. Sekalipun demikian, Allah tidak membiarkan mereka, karena mereka tetap tinggal di hadirat-Nya dan di bawah pemeliharaan-Nya (Kej. 21:17-21). Allah mempunyai maksud bagi Ismael sebagaimana Dia juga mempunyai maksud bagi Ishak, yaitu "akan membuat dia menjadi bangsa yang besar" (Kej. 21:18).7 Pertolongan Allah membuktikan kepada Ismael bahwa Ia bertanggung-jawab atau selalu menyertai Ismael dan sekaligus menunjukkan bahwa Allah berdaulat untuk menolong setiap kesulitan manusia. Perlakukan Allah tidak hanya menolong Ismael namun juga terhadap Ishak, terkait dengan mendapatkan jodoh sebagaimana yang dijelaskan dalam Kitab Suci. 8 Ishak bermohon kepada Allah apabila ada gadis yang bersedia memberikan minum kepadanya juga kepada untauntanya, maka hal tersebut merupakan tanda bahwa gadis tersebut 6 Kejadian 21:17Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. 18Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." 19Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum). 7 Donald C. Stamps, Editor Umum, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, penterjemah Nugroho Hananiel, penyunting Bertha Gaspersz (Malang: Gandum Mas, 1994), 39. 8 Kejadian 24:11Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air. 12Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. 13Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. 14Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum — dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu." 9 merupakan jodoh yang diberikanNya untuk Ishak. Memberi minum kepada unta-unta bukan merupakan pekerjaan yang mudah pada saat tersebut, karena harus dilakukan dengan penuh kerelaan. Kerelaan memberikan minum kepada unta-unta memberi makna adanya sikap yang tunduk, suku menolong dan bersedia melayani. Gadis yang melakukan hal tersebut sangat dibutuhkan oleh Ishak untuk dijadikan istri (yang tentunya juga akan mendampingi Ishak). Pertolongan Allah baik terhadap Ismael maupun Ishak, yang merupakan tindakan progresif Ilahi untuk menyelamatkan keturunan Ismael dan Ishak, sehingga keturunan mereka terus terpelihara di bumi. 5. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Menerima Pemeliharaan dari Orang Tua Hagar merupakan wanita dari Mesir, anaknya Ismael juga mendapatkan istri dari sanak saudaranya di Mesir (Kejadian 21:21). Abraham merupakan pria dari Ur Kasdim (Mesopotami), anaknya Ishak mendapatkan istri juga dari sanak saudaranya di Aram – Mesopotamia (Kejadian 24:10). Hal yang dialami oleh Ismael dan Ishak terkait dengan asal istri mereka masing-masing menunjukkan bahwa kedua orang tua mereka berupaya melestarikan keturunan. Usaha Abraham dan Hagar merupakan tanggung-jawab atas kelangsungan janji-janji ilahi tentang anakanaknya. Jadi jelaslah Abraham melakukan upaya untuk melestarikan keturunan baik Ismael maupun Ishak. 6. Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang Wafatnya Diberitakan Umur Ismael seratus tiga puluh tujuh tahun, kemudian meninggal dunia, mati dan dikumpulkan bersama kaum leluhurnya (Kejadian 25:17). Umur Ishak seratus delapan puluh tahun, kemudian meninggal dunia, mati dan dikumpulkan bersama kaum leluhurnya juga (Kejadian 35:28-29). Berita wafat yang disampaikan baik terhadap Ismael maupun Ishak 10 memberi makna adanya penghargaan atau penghormatan yang luar biasa, sebab hal yang sama juga dialami oleh Abraham ayah mereka. Jadi perjumpaan kesamaan pemahaman terkait dengan pribadi Ismael dan Ishak yang ditunjukkan dengan kedua-duanya mengalami enam hal. Pertama, mendapatkan nama dari Allah sebelum dilahirkan; kedua, mendapat janji-janji Ilahi; ketiga, menerima perintah sunat; keempat, mendapatkan pertolongan Allah; kelima, menerima pemeliharaan dari orang tua; dan keenam, wafatnya diberitakan. Baik Islam dan Kristen mengakui bahwa keberadaan Ismael dan Ishak merupakan cikal bakal dari munculnya agama Samawi. Islam diwakili oleh Ismael sedangkan Kristen diwakili oleh Ishak. 11 BAB III PERJUMPAAN KESAMAAN PEMAHAMAN TERHADAP PRIBADI “AL-MASIH ISA PUTERA MARYAM, SEORANG TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT SERTA TERMASUK ORANGORANG YANG DIDEKATKAN” YANG DIAKUI OLEH ISLAM DAN KRISTEN Perjumpaan pemahaman tentang Isa Almasih dapat diketahui melalui Alquran. Surah Ali Imran Ayat 45 menyatakan Idz qaalatil-malaaikatu yaa maryamu innallaaha yubasysyiruki bikalimatin minhusmuhul-masiihu 'iisabnu ibnu maryama wajiihan fid-dunyaa walaakhirati wa minal-muqarrabiin(a) artinya (Ingatlah), ketika para malaikat berkata: "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dariNya (yaitu seorang putra) namannya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).9 Teks di atas memberikan penekanan bahwa ―Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orangorang yang didekatkan (kepada Allah).‖ 9 Agus Hidayatulloh, Siti Irhamah Sail, Imam Ghazali, Masykur, Fuad Hadi, ―Quran Surat ‘Imran Ayat 45,‖ dalam Alwasim: Ak-Quran Tajwid Kode Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata (Bekasi: Cipta Bagus Bangsa, 2013), 55. 12 1. Pengertian Al-Masih Isa Putera Maryam, Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat dan Termasuk Orang-orang yang Didekatkan dalam Pemikiran Islam a. Pengertian Al-Masih Istilah Almasih dapat diartikan ―diselamatkan dan yang diurapi,‖10 Sayyid Quthb selanjutnya menjelaskan bahwa kata Al-Masih merupakan pengganti dari ―kalimat atau firman‖ yang ada dalam ungkapan itu, dan dia memang ―kalimat atau firman‖ secara hakiki. 11 Syeikh Mutawalli Sya Rawi menjelaskan: Dari Abul haitsam berkata: ―Al-Masih Putra Maryam adalah AshShiddiq yang artinya (sangat benar). Menurut Abu Ishaq Al-masih adalah nama yang dikhususkan Allah kepadanya. Menurut Manzhur dalam Lisan Al-Arab berkata: Al-masih artinya Ash-Shiddiq (sangat Benar) karena itu Isa lalu disebut Al-Masih. Pada awalnya para ulama ahli bahasa tidak mengetahui istilah Al-Masih ini. Barang kali ini adalah istilah yang digunakan pada suatu zaman, lalu istilah itu digali dan dipelajari sebagaimana istilah yang lain. Dan Al-Masih maksudnya adalah Isa Putra Maryam dan ia disebut demikian karena kebenarannya. 12 Istilah (al-Masīḥ) dalam Arab sebagaimana juga yang disebutkan Al-Quran Al-Karim, dari kata ―masaha – yamsahu‖ artinya mengusap atau orang yang mengusap, hal ini terkait dengan tindakan mengusap tubuh yang dilakukan Al – Masih untuk melakukan mujizat penyembuhan, bahkan membangkitkan orang mati, tentu semuanya atas ijin 10 Departemen Pendidikan Nasional, ‖Almasih‖ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 32. 11 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur`an, penterjemah As‘ad Yasin, Abdul Aziz Salim Basyharahil, Muchothob Hamzah (Depok: Gema Insani, 2006), 2:70. 12 Syeikh Mutawalli Sya Rawi, Kemunculan Nabi Isa, Imam Mahdi (Kairo: Maktabah At-Turats Al-Islami, 2006), 33. 13 Allah SWT.13Wikipedia menjelaskan bahwa Al-Masih adalah Mesias yang diurapi yang telah datang sebagai penyelamat atau sekolompok orang. Istilah Ibrani menggunakan kata ַ( מָ שִׁ יחmāšîăḥ) adalah raja atau imam tradisional yang diurapi dengan minyak urapan yang kudus. 14 Dalam septuaginta LXX atau Perjanjain Lama dalam bahasa Yunani, kata Ibrani untuk ―yang diurapi‖ (Mašíah) menggunakan kata Χριστός (Khristós).15 AlMasih dapat diartikan ―yang menyelamatkan,‖ ―yang diurapi,‖ ―mengusap,‖ ―kalimat atau firman, dan sangat benar.‖ Jadi istilah ‗Al-Masih‘ artinya adalah firman yang diurapi yang sangat benar atau Kristus. b. Pengertian Isa Istilah ( ع ي سىĪsā) merupakan istilah yang dipakai dalam bahasa Arab. Andra Yasha Midori menjelaskan bahwa Isa nama aslinya adalah lisyhyo sesuai dengan dialek Aramaik (Suryani), dari nama inilah orangorang Arab pada zaman nabi Muhammad menyebutnya Isa dan nama ini yang di gunakan dalam Al-Quran.16 Andra juga menjelaskan bahwa orang Yunani (bahasa resmi abad pertama dimana Yesus hidup) memanggilnya Iesous.17 Harun Hadiwijono menjelaskan bahwa nama Isa dalam bahasa Arab ditulis dengan huruf: ‘ain, sin dan ya, sehingga mewujudkan kebalikan nama dari nama Yosua dalam bahasa Arab dengan huruf: ya, sin dan ‘ain.18 Yosua dalam dalam bahasa Yunani Iesous (Yesus) 13 https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100228040655AAG x30x diakses tanggal 6 Juni 2014. 14 http://en.wikipedia.org/wiki/Messiah diakses tanggal 6 Juni 2014. 15 Raphael Patai, The Messiah Texts (Wayne State University Press, 1988), 165–166. [Terjemahan Langsung.] 16 Andra Yasha Midori, Mengoreksi Kebenaran Bagaimana Islam dan Kristen Saling Berbagi Iman (Jakarta: Cahaya Addaraquthny Attamany, 2011), 39. 17 Andra Yasha Midori, Mengoreksi Kebenaran Bagaimana Islam dan Kristen Saling Berbagi Iman (Jakarta: Cahaya Addaraquthny Attamany, 2011), 39. 18 Harun Hadiwijono, Inilah Sahadatku (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 81. 14 mencerminkan penyusutan kata yang sama dalam bahasa Aram. 19 Jadi istilah ―Isa‖ menunjukkan pribadi Yesus. c. Pengertian Putra Maryam Istilah Putra Maryam memiliki pengertian seperti yang tertulis dalam Al-Quran surah / surat Ali Imran Ayat 42: wa idz qaalatil-malaa’ikatu yaa maryamu innaallaahasthafaaki wa thahharaki wasthafaaki 'alaa nisaa’il-'aalamiin(a) artinya ―Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata,‖ Wahai Maryam! Sessungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu).‖20 Maryam dipilih, disucikan, dilebihkan, digembirakan oleh Allah melebihi semua wanita di dunia dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan. Jadi istilah ―Putra Maryam‖ menunjukkan bahwa Isa itu diciptakan dengan Firman Allah dalam rahim Maryam dan tidak memiliki bapak, hal ini sangat cocok dengan Surat Al-Ikhlas yang menyatakan ْلَمْ َيلِد ( َولَمْ ُيولَ ْدDia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan). Abd al-Wahhāb ‗Abd al-Salām Ṭawīlah menulis bahwa Isa Putra Maryam adalah firman Allah, yang diciptakan dengan kekuasaan atas dan atas perintah-Nya melalui seorang perawan suci Maryam,21 hal yang sama juga dinyatakan oleh Martiani bahwa Isa merupakan salah satu dari ulul 19 J. D. Douglas, The New Bible Dictionary (Leicester: INTER-VARSITY PRESS, 1988), 627 [Terjemahan Langsung]. 20 Hidayatulloh, Siti Irhamah Sail, Imam Ghazali, Masykur, Fuad Hadi, ―Quran Surat ‘Imran Ayat 42,‖ dalam Alwasim: Ak-Quran Tajwid Kode Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata , 55. 21 Abd al-Wahhāb ‗Abd al-Salām Ṭawīlah, Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci, penterjemah Subhanur (Solo: Tiga Serangkai, 2006), 202. 15 azmi yang dalam Al-Quran dia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih.22 Martiani juga menjelaskan bahwa Isa di utus kepada bani Israel untuk mengajarkan tentang keesaan Allah dan menyelamatkan mereka dari kesesatan,23 hal ini sangat cocok dengan surat Al-Ikhlas yang menyatakan ْٱّلل أَ َحد َُْ ُو َْ ( قُلْ هKatakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa). Shetha Dargazell mendukung penyataan Martiani dengan menjelaskan bahwa Isa dikenal sebagai ―putra Maryam‖ sejak kelahirannya dia dilahirkan tanpa bapak, malaikat memberi tahu Maryam bahwa putranya akan dikenal dengan AlMasih dan ―putra Maryam‖, karena sifat kelahiran Isa tak pelak lagi orang biasa menggunakan gelar ini jika memanggilnya. 24 Geoffrey Parrinder memberikan komentar bahwa: Isa memperoleh setidaknya tiga gelar utama, yaitu: nabi, al-Masih, dan anak Maryam. Dia seorang nabi karena memiliki kuasa sehingga mampu memperlihatkan mujizat sebagai tanda atas kenabiannya. Gelar lain yang di berikan kepada ‗Isa ialah al-Masih (messias, mashiah, Kristus), yang arti harafiah ialah ―diurapi.‖ Di dalam bahasa Ibrani kata mashiah digunakan untuk mengacu pada seorang raja atau juru selamat yang dinanti-nantikan. Gelar lain yang terhadap Isa yang sering disebut di dalam Al Quran ialah Anak Maryam.25 Dianne Bergant menyatakan bahwa Al-Masih yang disebut Yesus adalah Putra Allah sendiri. 26 Jadi setelah penulis memperhatikan kutipan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Al-Masih adalah Isa yang dalam Al-Quran disebut Putra Maryam, dalam Kitab Suci umat Kristen disebut Yesus Kristus, seorang yang benar dan yang berkuasa di dunia dan akhirat. 22 Martiani, 101 Info Tentang Kisah Nabi dan Rasul (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010), 60. 23 Martiani, 101 Info Tentang Kisah Nabi dan Rasul, 60. 24 Shetha Dargazell, Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran, penterjemah Munir A. Mu‘in (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), 314. 25 Geoffrey Parrinder, Yesus dalam Quran (Jakarta: Bintang Cemerlang, 2000), 12-13. 26 Dianne Bergant, dan Robert J., Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, penterjemah Hadiwijaya, cetakan kesembilan, (Yogyakarta: KANISIUS), 419. 16 d. Pengertian Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat Istilah Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat dijelaskan oleh Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh sebagai berikut: Seorang terkemuka di dunia dan akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). Dengan kata lain, ia mempunyai kehormatan dan kedudukan di hadapan Allah di dunia, karena syari‘at telah di wahyukan kepadanya serta diturunkan pula kepadanya kitab dan karunia Allah lainnya yang diberikan kepadanya. Sedang di akhirat kelak ia akan memberi syafa‘at di hadapan Allah. 27 Jadi yang di maksud dengan istilah ―Seorang yang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat‖ adalah seorang yang mempunyai kehormatan dan kedudukan dihadapan Allah di dunia dan di akhirat memberikan syafa‘at (berdoa) di kepada Allah. e. Pengertian Termasuk Orang-orang yang Didekatkan Istilah Termasuk Orang-orang yang Didekatkan yang dimaksudkan adalah orang-orang beriman yang kelak akan dianugerahi tempat di surga/jannah oleh Allah SWT. Al Masih Isa Putera Maryam hanyalah salah satu, diantara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) diantara sekian banyak orang-orang beriman. QS 56:10-13 [٥٦:١٠] Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,﴿ ١٠ [٥٦:١١] Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.﴿ ١١ [٥٦:١٢] Berada dalam jannah kenikmatan.﴿ ١٢ [٥٦:١٣] Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,﴿ ١٣ QS 56:88-89 [٥٦:٨٨] adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orangorang yang didekatkan (kepada Allah), ﴿ ٨٨ 27 [٥٦:٨٩] Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir, penterjemah M. Abdul(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi‘i, 2004), 2:50 17 maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan﴿.28 Jadi pengertian dari Al – Masih Putera Maryam termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah bemakna bahwa Ia dianugerahi tempat di Sorga/Jannah. 2. Pengertian Al-Masih Isa Putera Maryam, Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat dan Termasuk Orang-orang yang Didekatkan dalam Pemikiran Kristen a. Pengertian Al-Masih Kitab Suci umat Kristiani yang disebut Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan: 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus). 4:25 Jawab perempuan itu kepada- Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami. 7:27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya. 10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami. 11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia. 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satusatunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus 28 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, http://penjagakitabullah.tk/data/C/All%20Note%20Grup%20PK/532.htm diakses tanggal 28 Mei 2014. 18 supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.29 Kutipan di atas menjelaskan Al-Masih yang juga disebut Mesias. Mesias yang dimaksudkan dapat dipahami melalui Yohanes 1:1 dengan memperhatikan ungkapan ―pada mulanya,‖ dan ―firman.‖ Istilah ―pada mulanya‖(Yohanes 1:1) menggunakan kata Yunani Ἐν ἀρχῇ (en archē). Ἐν (en) dapat diterjemahkan dengan ―in‖ atau ‖on‖ yang menunjukan suatu tempat atau kedudukan dari sesuatu. Sedangkan ἀρχῇ (archē) diterjemahkan dengan: (1) awal, asal; (2) penguasa, otoritas; (3) aturan, wilayah, lingkup pengaruh.30 Kata tersebut juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang paling mendasar, permulaan dari segala sesuatu. 31 Jadi arti kata ‗Pada mulanya‘ menunjuk pada kekekalan. Istilah ―pada mulanya‖ dalam bahasa Yunani adalah εν αρχη (en archē). Εν (en) dalam bahasa Yunani memiliki bentuk preposition, bentuk tersebut dipakai untuk menguatkan, menegaskan atau memeperdalam makna kata yang mengikutinya, 32 dalam konteks ini kata yang mengikuti evνv (en) adalah αρχη (archē). Kata αρχη (archē) mendapat penekanan makna, karena bentuk preposisi di depan kata tersebut. Jadi kata αρχη (archē) bukan sekedar diterjemahkan dengan permulaan, tetapi karena ada preposisi, kata tersebut dapat diperdalam dengan ―permulaan dari segala yang paling awal‖ dapat berarti juga ―awal dari segala yang prinsip dan paling mendasar.‖ Istilah ―Firman‖ (Yohanes 1:1) menggunakan kata Yunani λογος (logos) secara leksikal kata ini dapat diterjemahkan dengan something said (including the thought); talk, word, atau dalam bahasa Indonesia secara harafiah berarti ―perkataan; ucapan; kata.‖ 33 Istilah ini dipakai oleh Rasul 29 Kejadian 1:1; 1:41; 4:25; 7:27; 10:24; 11:27; 17:3; 20:31. BibleWorks8, Istilah ἀρχῇ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 31 BibleWorks8, Istilah ἀρχῇ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 32 BibleWorks8, Istilah λογος dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 33 BibleWorks8, Istilah λογος dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 19 30 Yohanes guna menjelaskan misi Kristus di dalam dunia sebagai Pribadi untuk menyatakan Allah. 34 Yohanes menyebut Yesus adalah "Firman itu" (Yun. logos) untuk memperkenalkanNya sebagai Sabda (Firman) Allah dan sebagai pribadi yang telah berbicara kepada manusia melalui AnakNya (bd. Ibrani 1:1-3), juga menyatakan hati dan pikiran Allah (Yohanes 14:9).35 Firman (kalam) bersama-sama dengan Allah menunjukkan kesejajaran juga persatuan. Firman itu adalah Allah (ilahi) tanpa mengaburkan oknum-oknumnya.36 Selanjutnya Vine menjelaskan bahwa kata λογος (logos) menunjuk kepada Pribadi Firman, yaitu Yesus Kristus sebagai Anak Allah. 37 Jadi pengertian λογος (logos) disini menjelaskan tentang Yesus Kristus, yang telah diutus oleh Allah ke dalam dunia ini untuk melaksanakan rencana Allah. Kata lo,goj (logos) dalam teks tersebut memiliki bentuk nominative artinya kata ―firman dalam teks tersebut merupakan subyek atau pelaku dari kalimat dalam teks tersebut. Ini memberikan kesan bahwa penulis ingin memberikan perhatian khusus terhadap kata tersebut yang adalah subyek atau pelaku dari segala sesuatu. Jadi keberadaan Al-Masih merupakan awal dari segala yang ada atau yang menjadi prinsip dan paling mendasar juga merupakan Firman Allah yang menjadi pelaku segala sesuatu. 38 34 Merrill F. Unger, ―Word,‖ dalam Unger’s Bible Dictionary (Chicago: Moody Press, 1981), 664 [Terjemahan Langsung.] 35 Donald C. Stamps, Editor Umum, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, penterjemah Nugroho Hananiel, penyunting Bertha Gaspersz (Malang: Gandum Mas, 1994), 1697. 36 Everett F. Harrison, Tafsiran Alkitab Wycliffe, penterjemah Gandum Mas, penyunting Everett F. Harrison (Malang: Gandum Mas, 2008), 3:301. 37 W. E. Vine, ―Logos,‖ dalam Expository Dictionary of New Testament Words (Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1982), 1:229 [Terjemahan Langsung] 38 Segala sesuatu yang dimaksudkan adalah hal-hal yang sangat mendasar atau paling prinsip, namun hal ini tidak berarti Dia juga menjadi penyebab dari segala hal yang buruk (tidak baik), karena teologi Kristen menekankan bahwa segala yang buruk bukan dari Dia, tetapi segala yang baik bersumber dari Dia. 20 b. Pengertian Isa Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan: 1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 9:39 Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta.39 Istilah Yesus dalam bahasa Yunani menggunakan kata Ἰησοῦς (iēsous) yang berasal dari bahasa Ibrani yaitu Yosua atau Yesua.40 Istilah Ἰησοῦς (iēsous) berarti Yosua, yang memiliki pengertian Tuhan (Yahweh) adalah penyelamat, Yosua atau Yesus dalam panggilan orang Yahudi, nama yang diberikan kepada Mesias dan nama yang digunakan dalam kaitannya sebagai manusia, keturunan Daud, dan penggenapan janji yang ilahi tentang kedatangan Juruselamat. 41 Jadi dengan demikian istilah Ἰησοῦς (iēsous) adalah nama Yesus yang berarti Juruselamat dari Tuhan yang diyakini oleh umat Kristiani. Istilah Kristus dalam bahasa Yunani menggunakan kata Χριστός (christos) yang diterjemahkan panggilan dari Yang Diurapi, Mesias, Kristus, nama yang tepat untuk Kristus. 42 Istilah Cristo,j (christos) menunjuk kepada seseorang yang diurapi, sebutan untuk Yesus, Dia yang adalah Mesias yang diutus oleh Tuhan.43 W. R. F. Browning menterjemahkan kata ini sebagai berikut: Kristus diterjemahan dari Cristo,j yang di gunakan dalam LXX untuk kata Ibrani Mesias, yang berarti ‗yang diurapi,‘ semula kata ini dikenakan kepada raja yang telah diurapi, seperti Daud oleh Samuel, dan pengganti-penggantinya. Dalam PB dikenakan kepada Yesus 39 Kejadian 1:17; 9:39. BibleWorks8, Istilah Ἰησοῦ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 41 BibleWorks8, Istilah Ἰησοῦ dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 42 BibleWorks8, Istilah Cristo,j dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 43 BibleWorks8, Istilah Cristo,j dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 21 40 sebagai sosok yang menggenapi harapan-harapan PL. Kristus sering dikenakan kepada Yesus, sebagai Mesias, sehingga seakan-akan menjadi nama keluarga yang dilekatkan pada Yesus. 44 Jadi istilah Χριστός (christos) bermakna Kristus yang berarti Yang Diurapi, sehingga Yesus Kristus adalah Juruselamat Yang Diurapi yang diyakini sebagai Tuhan oleh orang Kristen. c. Pengertian Putra Maryam Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 45 Istilah Yesus dalam bahasa Yunani menggunakan kata sa.rx (sarx) yang diterjemahkan dengan kata daging, tubuh, yang memiliki daging atau darah (orang), manusia, yang hidup dan alami.46 Arti kata sa.rx (sarx) secara literal dapat diartikan seperti bagian otot yang mencakup tulang-tulang seorang manusia atau daging tubuh hewan, tubuh fisik, seorang manusia, diperanakkan dari daging, keturunan jasmani, tubuh jasmani atau badani. 47 W. E. Vine menyatakan bahwa sa.rx (sarx) adalah daging, tubuh manusia, kesuluruhan tubuh manusia (roh, jiwa, tubuh), manusia seutuhnya. 48 Jadi istilah sa.rx (sarx) menjadi petunjuk bahwa Firman itu benar-benar menjadi manusia (daging) di dalam diri Yesus Kristus, itulah sebabnya disebut sebagai Putera Maryam karena Yesus lahir (menjadi daging) dari Maryam. 44 W. R. F. Browning, A Dictionary of the Bible (English: Oxford University Press, 1996), 218. [Terjemahan Langsung.] 45 Kejadian 1:14. 46 BibleWorks8, Istilah sa.rx dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 47 BibleWorks8, Istilah sa.rx dalam BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) 48 W. E. Vine, Expository Dictionary of New Testament Words (Old Tappan, New Jersey: Fleming H. Revell Company), 242. [Terjemahan Langsung.] 22 d. Pengertian Seorang Terkemuka di Dunia dan di Akhirat Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan: 11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati. 14:6Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 49 Pemahaman Kristiani Yesus Kristus menjadi terkemuka di dunia dan akhirat karena di dunia Yesus telah mati karena dosa manusia (bukan menanggung dosaNya sendiri), namun bangkit untuk menjamin adanya kehidupan di akhirat. Kehidupan di akhirat atau hidup kekal oleh umat Kristiani diterima (diperoleh) bila menerimaNya secara pribadi sebagi Juruselamat. Rasul Paulus memperkuat melalui surat Roma 9:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan). Istilah ―kamu akan diselamatkan‖ dari bahasa Yunani σωθήσῃ (sōthēsē) merupakan verb indicative future passive 2nd person singular from σῴζω (sozo) artinya ―kamu pasti akan diselamatkan.‖ e. Pengertian Termasuk Orang-orang yang Didekatkan Alkitab melalui Injil Yohanes bertuliskan 17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu. Kedekatan Yesus dengan umatNya ditunjukkan dengan menyampaikan doa untuk kepentingan umatNya. KedekatanNya dengan Allah ditunjukkan dengan sikap Yesus bahwa ―Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.‖ 50 Keberadaan Yesus Kristus di sorga di sebelah kanan Allah tidak menunjukkan posisi (tempat), melainkan bermakna figuratif yang menunjuk pada kualitas yakni ―kondisi diterima, atau dimuliakan Allah.‖ 49 50 Kejadian 11:25; 14:6. Markus 16:19. 23 BAB IV SEJARAH PERJUMPAAN ISLAM DAN KRISTEN DI INDONESIA Sejarah perjumpaan Islam – Kristen diwarnai dengan konflik dan kerjasama, yang mencakup tujuh masa: Portugis dan VOC (1511 – 1799), Hindia – Belanda (1800-1942), Jepang dan revolusi (1942-1949), orde lama (1950-1965), orde baru (1966-1998), reformasi (1998-2003), pasca reformasi (2004-Sekarang). 1. Masa Portugis dan VOC (1511 – 1799) Adanya kunjungan beberapa misionaris Katolik ke beberapa tempat di Indonesia pada abad XIV dan kehadiran orang Kristen Nestorian dari Khaldea (Syria dan Persia) pada abad XVI di pantai barat Sumatera Utara menunjukkan bahwa Kristen di Indonesia telah ada sejak abad XIV. Portugis pada bulan November 1511 melalui Malaka masuk ke Maluku pada tahun 1512. Aritonang menjelaskan bahwa dari Maluku, Portugis (disusul oleh Spanyol) meluaskan jaringan perdagangan dan penyebaran agama Kristen ke daerah-daerah sekitarnya, bahkan hingga ke Jawa. 51 Portugis dan Spayol mengunjungi masyarakat dan kerajaan-kerajaan Islam, terutama di wilayah Timur dan Maluku merupakan daerah yang menjadi perhatian utama. Perjumpaan dari Kristen yang dibawa oleh Portugis terhadap Islam tidak begitu mulus, dikarenakan kegiatan Misionaris yang diijinkan oleh Sultan Khairun hanya ditujukan kepada rakyat Ternate yang menganut animisme bukan mempengaruhi orang Islam, namun kesepakatan tersebut dilanggar. Akibat pelanggarang tersebut, maka Sultan Khairun menyatakan perang terhadap Portugis. 51 Jan S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia, cetakan ketiga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 14. 24 Perjumpaan Kristen yang diwakili oleh VOC 52 terkait dengan Islam diwarnai dengan persaingan dan pertikaian VOC dengan pihak Portugis dan Spanyol. Pada masa periode VOC jumlah umat Islam di Indonesia berkembang dengan pesat seiring dengan berkembangnya sejumlah kerajaan Islam, sedangkan perkembangan kekristenan mengalami kemerosotan. Islam memainkan peran politik dan ideologis yang luar biasa. VOC berusaha menjalin hubungan baik dengan pribumi terutama masyarat Islam dalam rangka memperoleh dukungan untuk menghadapi atau mengalahkan Portugis dan Spanyol. Abad XVII merupakan masa pembaharuan Islam di Indonesia. Azyumardi Azra menjelaskan bahwa: Menyangkut pembaharuan ini, Islam di wilayah Melayu – Indonesia pada abad ke -17 bukan semata-mata Islam yang berorientasi pada tasawuf, melainkan juga Islam yang berorientasi pada syariat (hukum). Ini merupakan perubahan besar dalam sejarah Islam di Nusantara, sebab pada abad-abad sebelumnya, Islam mistislah yang dominan. Setelah sejak separuh kedua abad ke-17 dan seterusnya melakukan usaha-usaha yang dijalankan dengan sadar, bahkan secara serentak, untuk menyebarkan neo-sufisme di Nusantara.53 Jadi pembaharuan yang terjadi di abad XVII menyebabkan Islam di Indonesia mengalami kemajuan bukan hanya fokus pada tasawuf namun juga syariat (hukum). 2. Masa Hindia – Belanda (1800-1942) Tahun 1800 Indonesia memasuki babak baru secara politik, dengan demikian terjadi juga perubahan dan konstelasi politik yang berdampak pada perjumpaan atau hubungan Islam dan Kristen. Tahun 1816-1900 52 VOC merupakan singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie. VOC berdiri tanggal 20 Maret 1602 merupakan persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. 53 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulaun Nusantara Abad XVII & XVIII (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), 401. 25 kekristenan mengalami perkembangan, sedangkan Islam mengalami pemurnian atau pembaharuan, namun politik Islam dari pemerintah Hindia – Belanda berjalan sendiri-sendiri dan yang menjadi pokok perjumpaan bukan hanya agama, melainkan juga pemerintah kolonil Hindia – Belanda. Tahun 1900-1942 perjumpaan Islam dan Kristen memasuki babak kedua dalam pemerintahan Hindia – Belanda, yang lazim disebut politik etis. Di kalangan Islam muncul banyak partai yang tentunya bermuatan politik, hal ini menjadi pintu terjadinya perjumpaan dengan Kristen, karena kekristenan dituntut untuk memiliki sikap yang positif terhadap gerakan Islam. Sedangkan partai-partai politik nasional menghimpun dan menyatukan orang-orang Islam dan Kristen, hal ini membuka peluang yang besar sehingga terjadinya perjumpaan Islam dan Kristen. 3. Masa Jepang dan Revolusi (1942-1949) Tahun 1942 Jepang datang ke Indonesia dan bekerjasama dengan kaum santri untuk memainkan politik nasional. Pemerintah kolonial Jepang melakukan pendekatan terhadap pemimpin-pemimpin Muslim santri, seperti Masyumi dan melakukan latihan-latihan militer guna memobilisasi massa rakyat untuk menjayakan Asia Timur Raya. Beberapa tokoh nasionalis Muslim pun berkerjasama. Sementara missionaris Kristen ditangkap dan dibunuh, hubungan gereja-gereja di Eropa pun terputus, tentu hal ini menyadarkan kepada umat Kristen bahwa kekristenan tidak lagi dapat mengandalkan kekuasaan hegemoni atau kolonialisme. Hal ini telah menyadarkan umat Kristen untuk menjadi mandiri dan memiliki semangat nasionalis, yang ditunjukkan menjalani kehidupan Kristen yang Indonesiawi tidak lagi kebarat-baratan. Sejalan dengan hal tersebut umat Kristen pun melakukan pembelajaran Alkitab yang diwarnai isu sosial seperti nasionalisme dan kemerdekaan. Tahun 1945 Jepang menyetujui pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan (BPUPK), kemudian bersidang untuk membuat 26 rancangan konstitusi dan dasar Negara Indonesia. Namun ada dua kubu yang bertarung, yakni golongan nasionalis yang menghendaki dasar negara kebangsaan dan golongan Islam yang menghendaki Islam menjadi dasar negara. Pertarungan berbuahkan rumusan Piagam Jakarta: ―Ketuhanan dengan kewadjiban mendjalankan sjari‘at Islam bagi pemeluk-pemeluknja.‖ Namun dikarenakan adanya komunitas Kristen dan non Islam di Indonesia, maka pada 18 Agustus 1945 sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menyetujui ―pencoretan tujuh kata‖ yang kemudian menggantikannya dengan ―Yang Maha Esa,‖ sehingga menjadi ―Ketuhanan Yang Maha Esa.‖ Maret 1942 Belanda dikalahkan oleh Jepang, maka hubungan Islam dan Kristen pun menjadi berubah. Demi untuk kepentingan politik, maka Jepang memberikan keleluasaan kepada umat Islam untuk menjalankan ajaran dan menyerbarkan agama dengan tujuan agar Islam mendukung berbagai rencana yang akan dilakukan Jepang di Indonesia. 4. Masa Orde Lama (1950-1965) Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dianggap menjiwai UndangUndang Dasar 1945, dan Soekarno pun menerapkannya dalam bentuk Demokrasi Terpimpin melalui NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). NASALOM merupakan bentuk kompromi terhadap Islam, khususnya Nahdlatul Ulama (NU) yang mau bergabung dalam Demokrasi Terpimpin, disamping Soekarno tetap mempertahankan Departemen Agama. Partaipartai Islam setelah pemilu tahun 1955 berupaya kembali untuk memperjuangkan Islam sebagai dasar Negara, sehingga menimbulkan ketegangan antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dan NU tahun 1960-an. TAP Presiden Nomor 1 Tahun 1965 menyebutkan bahwa agama-agama yang dipeluk oleh penduduk Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, sedangkan agama lain seperti Yahudi, Zoroaster dan Shinto tidaklah dilarang. Kudeta 30 September 1965 terhadap PKI gagal mengubah arah politik bangsa Indonesia, sehingga umat Islam dan 27 Kristen bekerjasama bahu-membahu dengan tentara dan pada sidang MPRS tahun 1966 diputuskan bahwa pendidikan agama wajib dilaksanakan di SD sampai Universitas (Perguruan Tinggi). 5. Masa Orde Baru (1966-1998) Setelah PKI dan Soekarno berhasil disingkirkan, tentara Indonesia menilai Islam menjadi lawan politik yang berbahaya dan harus disingkirkan, umat Kristen pun berpihak kepada tentara karena tentaralah yang memperjuangkan nasionalisme. Adapun usaha partai Islam untuk memperjuangkan Piagam Jakarta, namun gagal karena dibendung tentara Indonesia, kaum Muslim sekuler dan Kristen. Langkah T. B. Simatupang sebagai tokoh yang mewakili Kristen merasa mendapatkan dukungan dari tentara Indonesia, selanjutnya diikuti oleh NU karena organisasi partai politik dan organisasi massa harus berasaskan Pancasila. Secara singkat perjumpaan Islam dan Kristen dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, tahun 1966-1973 baik Islam dan Kristen berlomba-lomba untuk berperan di bidang politik. Pada masa ini umat Kristen mengalami perkembangan, sementara Islam kurang berkembang karena mengalami tekanan dari pemerintah. Kedua, tahun 1974-1989 gerakan Islam menjadi solid sekalipun belum menjadi pihak yang dominan dalam pemerintahan, sedangkan pihak Kristen menjadi terdesak dan kurang \mendapat dukungan dari pemerintah. Ketiga, tahun 1990-1998 kekuasaan Soeharto semakin merosot, peran Islam modernis semakin meningkat sedangkan pergerakan Kristen mengalami penurunan. April 1996 di Cikampek gedung gereja, SD Kristen, gedung gereja Pantekosta dihancurkan, dan di Surabaya lebih dari sepuluh gedung gereja juga dirusak. Tanggal 10 Oktober 1996 kota Situbondo dan sekitarnya lebih dari dua puluh gedung gereja, dan beberapa Sekolah Kristen dihancurkan. Tanggal 26 Desember 1996 di kota Tasikmalaya, massa menghancurkan fasilitas umum, kantor polisi, dan gedung-gedung gereja. Tanggal 30 Januari 1997 terjadi kerusuhan di kota Rengasdengklok. 28 Jadi di masa ini sentimen keagamaan menjadi begitu kuat antara umat Islam dan Kristen. 6. Masa Reformasi (1998-2003) Jatuhnya Soeharto tahun 1998, melahirkan reformasi dan memberi kebebasan Islam dan Kristen di ruang publik. Masa reformasi diwarnai dengan berbagai masalah terkait dengan kebebasan, kerukunan beragama, RUU Sisdiknas, perda-perda syariah, RUU KUB dan SKB No. 8 dan No. 9 tahun 2006 terkait dengan pendirian rumah ibadah baru dan Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB). Persoalan hukum dan politik diperdebatkan di kalangan Islam dan Kristen. Peristiwa 11 September 2001 di New York dan kebijakan politik Amerika menjadi pemicu terjadinya konspirasi Kristen dan Yahudi untuk melawan Islam. Komunitas Islam liberal pun muncul untuk mendukung Amerika memerangi teroris. Aktivitas tersebut selanjutnya mendapat dukungan yang sama baik oleh komunitas Islam maupun Kristen untuk bersama pemerintah memerangi terorisme. Teroris pada masa ini tidak lagi selalu dianggap sebagai Islam. 7. Masa Pasca Reformasi (2004-Sekarang) Pasca reformasi penduduk Muslim di Indonesia tetap menjadi populasi terbanyak di seluruh dunia, dimana ada 85% dari jumlah penduduk menganut agama Islam. Sekitar 98% muslim di Indonesia adalah penganut aliran Sunni dan sisanya, sekitar dua juta adalah Syiah yang berada di Aceh. Gus Dur muncul sebagai tokoh pluralisme yang berupaya mempererat hubungan Islam dan Kristen. Dialog keagamaan mulai semarak, walupun masih ada yang saling menyerang dalam hal keimanan. Gus Dur lebih mengedepankan dialog interfaith yang sehat sehingga kecurigaan di antara pemeluk agama yang berbeda bisa semakin berkurang, itulah sebabnya kerukunan beragama terpelihara. Kehidupan yang multikultural mulai dipahami. Umat beragama memiliki kebebasan untuk merubah simbol dan 29 ritus yang menjadi bagian dari dimensi kebudayaan agama. Atas dasar inilah Gus Dur bersikap tegas menjadi pembela pluralisme dalam beragama.54 Upaya Gus Dur untuk mewujudkan kehidupan beragama yang toleran tidak berjalan mulus karena berbagai konflik terjadi di kelompokkelompok etnik dan agama Islam – Kristen. Namun selalu ada upaya untuk meminimalisir hal tersebut, setidaknya ada tiga hal. Pertama, bersikap arif dalam menghadapi berbagai bentuk kekerasan, sebab Tuhan menghendaki umatNya hidup dalam kesucian. Kedua, bertindak aktif tanpa kekerasan guna melawan kezaliman dan ketidak adilan. Ketiga, melakukan peningkatan ekonomi, politik, dan hukum secara adil dan merata di semua pihak.55 Penanganan terhadap masalah keagamaan dapat dilakukan dengan: melakukan penerangan dan bimbingan agama, memperbaiki pelayanan ibadah haji dan umroh, membuat panduan untuk kerukunan beragama, dan pendidikan agama diberikan di sekolah umum mulai dari Taman Kanakkanak sampai Universitas (perguruan tinggi). 56 Kehidupan beragama akan menjadi gagal jika tidak disertai dengan komitmen membangun kenyamanan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Indonesia seharusnya semakin menghayati toleransi beragama.57 Itulah sebabnya baik Islam maupun Kristen harus mempertahankan toleransi beragama dan berjuang bersama untuk membangun bangsa. 54 Al-Zastrauw Ng, Gus Dur Siapa Sih Sampean? Tafsir Teorotis atas Tindakan dan Pernyataan Gus Dur, cetakan pertama (Jakarta: Erlangga, 1999), 267-269. 55 Syarifuddin Jurdi, Sosiologi Islam & Masyarakat Modern, Teori, Fakta, dan Aksi Sosial (Jakarta: Kenana, 2010), 263-270. 56 Siti Nadroh, dan kawan-kawan, Indonesia Selayang Pandang (Jakarta: PT. Medina Indonesia, 2003), 167-174. 57 Mohammad Mahfud M. D, Islam, Politik, dan Kebangsaan (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2010), 60. 30 BAB V KESIMPULAN Perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia dimulai pada abad XVI, yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan lain-lain. Interfaith merupakan langkah handal yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan dan kerjasama yang baik antara pemeluk agama Islam dan Kristen. Perjumpaan kesamaan pemahaman terhadap pribadi ―Ismael dan Ishak‖ sebagai garis keturunan yang melahirkan Islam dan Kristen ditunjunkkan dalam 6 (enam) hal. Pertama, Ismael dan Ishak adalah Pribadi yang mendapatkan nama dari Allah sebelum dilahirkan. Kedua, Ismael dan Ishak adalah pribadi yang mendapat janji-janji Ilahi. Ketiga, Ismael dan Ishak adalah pribadi yang menerima perintah Sunat. Keempat, Ismael dan Ishak adalah pribadi yang mendapatkan pertolongan Allah. Kelima, Ismael dan Ishak adalah pribadi yang menerima pemeliharaan dari orang tua. Keenam, Ismael dan Ishak adalah pribadi yang wafatnya diberitakan. Dalam pemikiran Islam Al-Masih artinya adalah firman yang diurapi yang sangat benar atau Kristus; Isa menunjukkan pribadi Yesus yang juga adalah Putera Maryam seorang yang benar dan yang berkuasa di dunia dan akhirat. {Pengertian seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat menunjuk pada seorang yang mempunyai kehormatan dan kedudukan dihadapan Allah di dunia dan di akhirat memberikan syafa‘at (berdoa) di kepada Allah, sedangkan pengertian dari Al – Masih Putera Maryam termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah bemakna bahwa Ia dianugerahi tempat di Sorga/Jannah. Dalam pemikiran Kristen Al-Masih merupakan awal dari segala yang ada atau yang menjadi prinsip dan paling mendasar, juga dapat diartikan sebagai Firman Allah yang menjadi pelaku segala sesuatu. Isa adalah Kristus yang berarti Yang Diurapi, yang diyakini sebagai Tuhan oleh 31 orang Kristen. Putera Maryam menyatakan bahwa Yesus lahir (menjadi daging) dari Maryam. Isa terkemuka di dunia dan di akhirat menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat bagi semua yang menerimaNya. Pengertian ―termasuk orang-orang yang didekatkan‖ menyatakan bahwa Yesus Kristus berada di sorga artinya dimuliakan Allah. Sejarah perjumpaan Islam – Kristen diwarnai dengan konflik dan kerjasama, yang mencakup tujuh masa: Portugis dan VOC (1511 – 1799), Hindia – Belanda (1800-1942), Jepang dan revolusi (1942-1949), orde lama (1950-1965), orde baru (1966-1998), reformasi (1998-2003), pasca reformasi (2004-Sekarang). Namun baik Islam maupun Kristen harus mempertahankan toleransi beragama dan berjuang bersama untuk membangun bangsa. 32 KEPUSTAKAAN Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010. Alkitab Elektronik. BibleWorks8.BGT (BibleWorks Greek LXX/BNT) Aritonang, Jan S. Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia. Cetakan ketiga. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Bergant, Dianne dan Robert J. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Penterjemah Hadiwijaya. Cetakan kesembilan. Yogyakarta: KANISIUS. Browning, W. R. F. A Dictionary of the Bible. English: Oxford University Press, 1996. Douglas, J. D. The New Bible Dictionary. Leicester: INTER-VARSITY PRESS, 1988. Dargazell, Shetha. Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran. Penterjemah Munir A. Mu‘in. Bandung: Mizan Pustaka, 2007. D, Mohammad Mahfud M. Islam, Politik, dan Kebangsaan. Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2010. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001. Harrison, Everett F. Tafsiran Alkitab Wycliffe. Jilid 3. Penterjemah Gandum Mas. Penyunting Everett F. Harrison. Malang: Gandum Mas, 2008. 33 Hidayatulloh, Agus, Siti Irhamah Sail, Imam Ghazali, Masykur, Fuad Hadi. Alwasim: Ak-Quran Tajwid Kode Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata. Bekasi: Cipta Bagus Bangsa, 2013. Hadiwijono, Harun. Inilah Sahadatku. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100228040655AAGx3 0x diakses tanggal 6 Juni 2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Messiah diakses tanggal 6 Juni 2014. http://penjagakitabullah.tk/data/C/All%20Note%20Grup%20PK/532.htm diakses tanggal 28 Mei 2014. Jurdi, Syarifuddin. Sosiologi Islam & Masyarakat Modern, Teori, Fakta, dan Aksi Sosial. Jakarta: Kenana, 2010. Midori, Andra Yasha. Mengoreksi Kebenaran Bagaimana Islam dan Kristen Saling Berbagi Iman. Jakarta: Cahaya Addaraquthny Attamany, 2011. Martiani. 101 Info Tentang Kisah Nabi dan Rasul. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010. Ng, Al-Zastrauw. Gus Dur Siapa Sih Sampean? Tafsir Teorotis atas Tindakan dan Pernyataan Gus Dur. Cetakan pertama. Jakarta: Erlangga, 1999. Nadroh, Siti dan kawan-kawan. Indonesia Selayang Pandang. Jakarta: PT. Medina Indonesia, 2003. 34 Patai, Raphael. The Messiah Texts. Wayne State University Press, 1988. Parrinder, Geoffrey. Yesus dalam Quran. Jakarta: Bintang Cemerlang, 2000. Quthb, Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur`an. Jilid 2. Penterjemah As‘ad Yasin, Abdul Aziz Salim Basyharahil, Muchothob Hamzah. Depok: Gema Insani, 2006. Sya Rawi, Syeikh Mutawalli. Kemunculan Nabi Isa, Imam Mahdi. Kairo: Maktabah At-Turats Al-Islami, 2006. Stamps, Donald C. Editor Umum. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Penterjemah oleh Nugroho Hananiel. Penyunting oleh Bertha Gaspersz. Malang: Gandum Mas, 1994. Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu. Tafsir Ibnu Katsir, penterjemah M. Abdul. Jilid 2. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi‘i, 2004 Ṭawīlah, Abd al-Wahhāb ‗Abd al-Salām. Mengungkap Berita Besar dalam Kitab Suci. Penterjemah Subhanur. Solo: Tiga Serangkai, 2006. Unger, Merrill F. Unger’s Bible Dictionary. Chicago: Moody Press, 1981. Vine, W. E. Expository Dictionary of New Testament Words. Jilid 1. Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1982. 35 Yates, Kyle M. Tafsiran Alkitab Wycliffe. Jilid 1. Penterjemah oleh Gandum Mas. Penyunting oleh Charles F. Pfeiffer. Malang: Gandum Mas, 2008. 36