LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN <Menjelaskan realisasi anggaran pada TA 2XX1 dengan menyebutkan jumlah rupiah realisasi dan persentase dari anggarannya, yang terdiri dari: 1. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah a. Penerimaan Perpajakan b. Penerimaan Negara Bukan Pajak 2. Realisasi Belanja Negara a. Belanja Rupiah Murni b. Belanja Pinjaman Luar Negeri c. Belanja Hibah d. Belanja PNBP e. Belanja BLU> % No Uraian Anggaran Realisasi Real. Angg. 1 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp 1 Rp 1 100.00% -Penerimaan Pajak Rp 1 Rp 1 100.00% - Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 1 Rp 1 100.00% -Penrimaan hibah Rp 1 Rp 1 100.00% 2 Realisasi Belanja Negara Rp 1 Rp 1 100.00% - Belanja Rupiah Murni Rp 1 Rp 1 100.00% - Belanja Pinjaman LN Rp 1 Rp 1 100.00% - Belanja Rupiah Pendamping Rp 1 Rp 1 100.00% - Belanja Hibah Rp 1 Rp 1 100.00% - Belanja PNBP Rp 1 Rp 1 100.00% - Belanja BLU Rp 1 Rp 1 100.00% B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp... B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase realisasi dari anggaran Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2XX1 , beserta grafik komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah>. Contoh Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) TA 2XX1 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.12 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Hibah; 429.794.833. 197,00 PNBP Lainnya; 17.818.039.6 15.695,00 Realisasi Penerimaan Perpajakan Rp... Grafik: Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2XX1 B.2.1.1. Penerimaan Perpajakan (khusus Departemen Keuangan) <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari target yang direncanakan dalam DIPA realisasi Penerimaan Perpajakan TA 2XX1. Realisasi Penerimaan perpajakan juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan>. Penerimaan Perpajakan ini berasal dari (i) Pajak Dalam Negeri dan (ii) Pajak Perdagangan Internasional. Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri Rp... B.2.1.1.1. Pajak Dalam Negeri (khusus Departemen Keuangan) <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari target yang direncanakan dalam DIPA realisasi Pajak Dalam Negeri TA 2XX1. Realisasi Pajak Dalam Negeri juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Besarnya realisasi Pajak Dalam Negeri ini juga dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: Uraian PPh Nonmigas PPh Migas PPN dan PPn BM PBB BPHTB Cukai Pajak Lainnya Total Realisasi Pajak Perdagangan Internasional Rp... 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp % Naik/(Turun) - B.2.1.1.2. Pajak Perdagangan Internasional (khusus Departemen Keuangan) <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari target yang direncanakan dalam DIPA realisasi Pajak Perdagangan Internasional TA 2XX1. Realisasi Pajak Perdagangan Internasional juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan>. Besarnya realisasi Pajak Perdagangan Internasional dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.13 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Uraian Bea Masuk Pajak/Pungutan Ekspor Total Realisasi PNBP Rp... 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 Rp Rp Rp Rp Rp Rp % Naik/(Turun) - B.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2XX1. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Realisasi PNBP berasal dari (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; dan (iii) PNBP Lainnya (iv) Rupiah Murni Pendamping (v) Penerimaan Negara Bukan Pajak (vi) Badan Layanan Umum. Realisasi Penerimaan SDA Rp... B.2.1.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam TA 2XX1. Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Besarnya realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam dirinci dalam tabel dan grafik seperti contoh di bawah ini: Uraian Pendapatan Minyak Bumi Pendapatan Gas Alam Pendapatan Pertambangan Umum Pendapatan Kehutanan Pendapatan Perikanan Total 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 % Naik/(Turun) Rp Rp Rp Rp Rp Rp - Rp Rp Rp Rp Rp Rp - Kehutanan 1,89% Pertambangan Umum Gas Alam 7,97% 20,50% Perikanan 0,09% Minyak Bumi 69,54% Grafik: Komposisi Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam TA 2XX1 Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.14 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Realisasi Bagian B.2.1.2.2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN (khusus Departemen Pemerintah atas Keuangan) Laba BUMN Rp... <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 2XX1. Realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya TA 2XX1 . Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Realisasi PNBP lainnya dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 % Naik/Turun Uraian Pend. Penjualan Hasil Pertanian, kehutanan dan Perkebunan Pend. Penjualan Hasil Peternakan dan PerikananPenjualan dokumen-dokumen Pend. Pelelangan sewa gedung, bangunan dan Pendapatan gudangJasa Lembaga Keuangan (Jasa Pend. Giro) Pend. Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Jumlah Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - 800.000 740.000 2XX1 600.000 2XX0 840 41.343 75.728 202.823 200.000 7.614 77.820 400.000 52.080 Realisasi PNBP Lainnya Rp... 0 Pend. Pend. Penjualan Penjualan Hasil Hasil Pertanian, Peternakan Kehutanan dan dan Perikanan Perkebunan Pend. Penjualan dokumendokumen Pelelangan 2XX0 2XX1 Pend. sewa gedung, bangunan dan gudang Pend. Jasa Lembaga Keuangan Pend. Denda Keterlambata n Penyelesaian Pekerjaan Grafik: Komposisi Realisasi Penerimaan PNBP TA 2XX1 Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.15 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Realisasi Penerimaan Hibah Rp... B.2.1.3. Penerimaan Hibah Realisasi Belanja Negara Rp... B.2.2. Belanja Negara <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Penerimaan Hibah TA 2XX1 . Realisasi Penerimaan Hibah juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Jelaskan juga penerimaan hibah yang belum terdapat di dalam DIPA TA 2XX1 , baik untuk hibah yang berupa uang maupun berupa barang. (Rincian realisasi pendapatan hibah dapat dilihat pada lampiran...) <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Belanja Negara TA 2XX1 . Realisasi Belanja Negara juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Realisasi Belanja terdiri dari (i) Belanja Rupiah Murni dan (ii) Belanja Pinjaman Luar Negeri (iii) Belanja Hibah (iv) Rupiah Murni Pendamping (v) Penerimaan Negara Bukan Pajak (vi) Badan Layanan Umum. Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini: 16,000,000,000 12,000,000,000 8,000,000,000 4,000,000,000 Belanja Hibah Belanja Rupiah Pendamping Tahun 2XX0 Belanja Pinjaman LN Tahun 2XX1 Belanja Rupiah Murni 0 Tahun 2XX1 Tahun 2XX0 Grafik : Komposisi Alokasi Belanja TA 2XX1 Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.16 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Realisasi Belanja Rp... Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja B.2.2.1. Belanja <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Belanja TA 2XX1 . Realisasi Belanja juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini: Belanja Lain- Belanja lain Pegawai 35,37% 19,75% Belanja Barang 18,40% Hibah 0,00% Bantuan Sosial 0,00% Pembayaran Belanja M odal Subsidi Bunga Utang 13,71% 7,27% 7,28% Grafik: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2XX1 Belanja Pegawai Rp... Belanja Pegawai <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Belanja Pegawai TA 2XX1 . Realisasi Belanja Pegawai juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.17 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Uraian Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Rp - Rp - - Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Rp - Rp - - Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara Rp - Rp - - Rp Rp Rp Rp Rp - Rp Rp Rp Rp Rp - - Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito Rp - Rp - - Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Rp - Rp - - Belanja Asuransi Kesehatan Rp - Rp - - Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Rp - Rp - - Total Rp - Rp - - Belanja Pegawai Perjan Belanja Gaji Dokter PTT Belanja Honorarium Belanja Lembur Belanja Vakasi Belanja Barang Rp... 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 % Naik/(Turun) Belanja Barang <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Belanja Barang TA 2XX1 . Realisasi Belanja Barang juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Uraian Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Jumlah Belanja Modal Rp... 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 % Naik/(Turun) Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp Rp Rp - Rp Rp Rp - - Belanja Modal <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Belanja Modal TA 2XX1 . Realisasi Belanja Modal juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.18 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut: Uraian Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Fisik Lainnya Jumlah Pembayaran Bunga Utang Rp... 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 % Naik/(Turun) Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp Rp - Rp Rp - - Pembayaran Bunga Utang (khusus Bagian Anggaran 061) <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Belanja Bunga Utang TA 2XX1. Realisasi Belanja Bunga Utang juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Rincian realisasi Pembayaran Bunga Utang adalah sebagai berikut: Uraian 30 Juni/31 Des 2XX1 30 Juni/31 Des 2XX0 Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Belanja Pembayaran Loss on Bond Redemption atas pembelian Kembali Obligasi Dalam Negeri Rp - Rp - - Jumlah Rp - Rp - - Belanja Pembayaran Bunga Utang DN - Jangka Pendek Belanja Pembayaran Bunga Utang DN - Jangka Panjang Belanja Pembayaran Bunga Utang LN - Jangka Pendek Belanja Pembayaran Bunga Utang LN - Jangka Panjang Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara DN Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara LN Bantuan Sosial Rp... % Naik/(Turun) Bantuan Sosial <Menjelaskan jumlah rupiah dan persentase dari jumlah yang dianggarkan dalam DIPA realisasi Bantuan Sosial TA 2XX1. Realisasi Bantuan Sosial juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan>. Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.19 LAMPIRAN IVb PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan (Nama UAPPA-W dan Periode LK) Rincian realisasi Bantuan Sosial adalah sebagai berikut: Uraian 30 Juni/31 Des 2XX0 % Naik/(Turun) Rp - Rp - - Belanja Bantuan Langsung (Block Grant) Sekolah/Lembaga/Guru Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Rp - Rp - - Belanja Lembaga Sosial Lainnya Rp - Rp - - Jumlah Rp - Rp - - Belanja Bantuan Imbal swadaya Sekolah/Lembaga Belanja Bantuan Beasiswa Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan Catatan Penting Lainnya 30 Juni/31 Des 2XX1 Belanja Bantuan Kompensasi Kenaikan Harga BBM B.3. CATATAN PENTING LAINNYA <Laporan Realisasi Anggaran harus disertai informasi tambahan yang menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan> Contoh : Memberikan penjelasan apabila ada pemotongan anggaran belanja perjalanan dinas tidak mengikat sebesar 75%. Mencantumkan dan menjelaskan realisasi pendapatan hibah yang belum dicantumkan dalam DIPA baik berupa uang maupun barang, nomor rekening serta perlakuan terhadap sisa anggaran maupun jasa giro yang menampung dana hibah tersebut. Catatan atas Laporan Keuangan - Halaman IVb.20