AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH Dosen : Muhammad Laras, SE, Ak, MM MODUL 6. NERACA & LAPORAN ARUS KAS ‘12 1 Akuntasi Keuangan Menengah Muhammad Laras, SE, Ak, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id keuangan yang tinggi akan lebih npu melalui periode yang buruk, memulihkan diri dari krisis, dan memanfaatkan peluang investasi yang tak terduga dan menguntungkan. Secara umum, semakin fleksibilitas keuangan, semakin kecil risiko kegagalan perusahaan. KETERBATASAN LAPORAN POSISI KEUANGAN Berikut adalah beberapa keterbatasan penting dari neraca yang sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya historis. informasi yang dilaporkan dalam neraca memiliki reliabilitas yan tinggi, tetapi juga dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih relevan dilaporkan. Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan pos yang dilaporkan dalam neraca. Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan nilai bagi perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara objektif. Sebagai pengetahuan dan keahlian para karyawan Perusahaan dalam mengembang komputer baru, jelas merupakan aktiva perusahaan yang paling signifikan. Namun, karena sulit mengandalkan ukuran nilai karyawan dan aktiva berwujud lainnya (seperti dasar pelanggan, superioritas riset, dan maka pos-pos ini tidak diakui dalam neraca. Demikian juga, banyak ke dilaporkan atas dasar di luar neraca ("off-balance sheet.)" Kebangkrutan yang baru-baru ini menimpa perusahaan : Enron, menggambarkan pengabaian pospos penting dalam neraca. Dalam Enron, perusahaan ini gagal untuk mengungkapkan kewajiban pembiayaan di luar neraca dalam laporan keuangan utamanya. KLASIFIKASI LAPORAN POSISI KEUANGAN Akun neraca diklasifikasikan sedemikian rupa sehingga pos-pos serupa kelompokkan bersama untuk mendapatkan subtotal yang signifikan. Selaiij penempatannya juga diatur sedemikian rupa sehingga hubungan yang dapat terlihat. Financial Accounting Standards Board (FASB) sering menyatakan bagian dan subbagian dari laporan keuangan bisa lebih informatif daripada I keuangan itu secara keseluruhan. Karena itu, seperti yang diperkirakan, pela akun ikhtisar semata (total aktiva, aktiva bersih, total kewajiban, dan lain tidak dianjurkan. Masing-masing pos itu harus dilaporkan dan diklasifik secara terpisah dengan rincian yang memadai agar pemakai dapat menilai ju penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan, serta mengev likuiditas dan fleksibilitas keuangan, profitabilitas, serta risiko perusahaan. Untuk mengklasifikasikan pos-pos dalam laporan keuangan, perus mengelompokkan pos-pos yang ‘12 3 Akuntasi Keuangan Menengah Muhammad Laras, SE, Ak, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 2. Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi, seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi. 3. Investasi pensiun, yang disisihkan atau dana dalam ekspansi dana pabrik. khusus, Nilai seperti penyerahan dana pelunasan, tunai (cash value) dari asuransi jiwa termasuk kategori ini. 4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolidasi. Investasi jangka panjang biasanya dipegang selama bertahun-tahun. ini biasanya disajikan dalam neraca tepat di bawah Aktiva Lancar pada terpisah yang disebut "Investasi". Banyak sekuritas yang disajikan secara dalam investasi jangka panjang, sebetulnya siap untuk dipasarkan. Na sekuritas ini tidak dimasukkan dalam aktiva lancar kecuali jika tujuannya mengkonversinya menjadi kas dalam jangka pendek—dalam satu tahun atau siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang. Sekuritas yang diklasifik sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual harus dilaporkan pada nilai Sementara sekuritas yang diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dipegang-h jatuh tempo dilaporkan pada biaya yang diamortisasi. Pabrik, dan Peralatan Pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment) adalah kekayaan yang at tahan lama yang digunakan dalam operas! reguler perusahaan. Aktiva ini piri dari properti atau kekayaan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, perabotan, akas, dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (hutan, mineral), di tanah, sebagian besar aktiva ini dapat disusutkan (seperti bangunan) atau plesikan (seperti hutan dan cadangan minyak). Dasar penilaian properti, pabrik, dan peralatan, setiap hak gadai atas kekayaan, akumulasi penyusutan harus diungkapkan—biasanya dalam catatan atas oran keuangan. Aktiva Tak Berwujud Aktiva tak berwujud (intangible assets) tidak memiliki substansi fisik dan bukan nerupakan instrumen keuangan. Aktiva tak berwujud meliputi paten, hak cipta, nraralaba, goodwill, merek dagang, nama dagang, dan daftar pelanggan. Pada numnya, semua aktiva tak berwujud ini diamortisasi (dihapus) selama masa faatnya yang terbatas. Perusahaan secara periodik menilai umur aktiva tak erwujud (seperti goodwill) berdasarkan penurunan nilai (impairment) yang rjadi. Aktiva tak berwujud dapat menjadi sumber daya ekonomi yang signifikan, nun para analis keuangan sering kali mengabaikannya karena penilaiannya fsulit dilakukan. Aktiva Lainnya ‘12 5 Akuntasi Keuangan Menengah Muhammad Laras, SE, Ak, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id di surm