Sosiologi - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Sosiologi
PERUBAHAN SOSIAL
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T
PENGERTIAN
• Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan
adalah perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat,
yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
Menurut Kingsley Davis, Perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
•
a. Teori Siklus
Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang – ulang,
tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses
perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup
primitif, tradisional dan modern tidak jelas
Menurut beberapa ahli:
Oswald Spengler, Jerman (1880 –1936) : setiap peradaban besar
mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan
Pitirim Sorokin: semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem
kebudayaan (kebudayaan ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar
tanpa akhir.
Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran
dan pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan
meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai
peradaban yang lebih tinggi
Ibnu Kaldun: perubahan masyarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan
penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan
orang nomaden
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
• Teori Linier atau Teori Perkembangan
Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang
menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan
Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier
yaitu:
• Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas
mekanik ke solidaritas organic
Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat
yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju
masyarakat yang rasional
Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa
orang – orang yang cakap yang akan memenangkan
perjuangan hidup
Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat
berkembang melaui tahapan yang pasti
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
• Teori evolusi
Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat
dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya
dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja
menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju
secara bertahap
Comte mengemukakan perkembangan masyarakat
mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat
tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap
metafisis (abstraksi) dan tahap ilmiah (positif)
Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat
berubah dari pra industri, industri dan pasca industri
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
•
Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya
berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama
kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan)
Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan
bersifat revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner
menjadi masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat
sosialis – komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat
Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan
(revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :
1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan
2. adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat
3. pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat
4. pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat
masyarakat
5. adanya momentum untuk revolusi
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
• 1. Perubahan secara cepat dan lambat
Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi
kemerdekaan RI, Revolusi Industri di Inggris, Revolusi
Sosial di Prancis, Revolusi Amerika
Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan
semangat kegotongroyongan yang mulai luntur,
perubahan pola hidup dari masyarakat nomaden
kemudian menetap
• 2. Perubahan yang direncanakan dan tidak
direncanakan
Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk
perubahan yang diproses melalui program atau
rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan
tertentu pula, misal Program NKKBS, Wajar ( wajib
belajar 9 tahun). Perubahan yang direncanakan ke
arah kemajuan (progress) dapat disebut
pembangunan. Adapaun perubahan yang tidak
direncanakan umumnya terjadi karena diluar
kehendak masyarakat, misal perang, bencana alam.
Biasanya mengarah ke kemunduran (regress)
• Perubahan yang berpengaruh luas dan tidak
berpengaruh luas
Perubahan berpengaruh luas adalah perubahan yang
mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi
segala sendi kehidupan, kadang mengubah struktur
masyarakat. Misal proses industrialisasi pada
masyarakat agraris, masuknya listrik ke daerah
terisolir
Perubahan tidak berpengaruh luas hanya terbatas
pada lingkungan tertentu saja, tidak mengubah
struktur masyarakat. Misal, perubahan mode pakaian
kalangan remaja
POLA –POLA PERUBAHAN BUDAYA
• Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yang
berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan
baru, baik yang bersifat progress maupun regress, misal
adanya penemuan baru, atau bencana alam yang terus
menerus
b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan
dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selau
terjadi keseimbangan, misal perubahan model pakaian,
pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak konjungtur
dalam proses ekonomi
c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, misalnya,
terjadinya gerakan reformasi yang telah menggantikan
pemerintahan orde baru menjadi orde reformasi
PROSES PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
•
1. Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi
melalui proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor internal
tersebut adalah:
1. bertambah atau berkurangnya penduduk
2. penemuan – penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention
hal ini karena:
a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
c) perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat
Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar
maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.
3. Konflik dalam masyarakat
4. Terjadi pemberontakan atau revolusi
FAKTOR INTERNAL PERUB.
SOSIAL
• 1. Perpecahan dari masyarakat tersebut
2. Individu yang kreatif yang memiliki inisiatif
baru
3. Munculnya kelompok sosial yang inovatif
dan kreatif
4. Pemimpin yang progresif
Faktor Eksternal
• sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa
bumi, bencana alam
2. peperangan
3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi
dan asimilasi. Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;
- Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur
kebudayaan baru yang lebih berdaya guna
- Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan
budaya baru sehingga membentuk sistem baru
- Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan
kepada unsur lama yang masih berlaku
- Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
- Originasi, yaitu masuknya unsur – unsur budaya yang sama
sekali baru sehingga membawa perubahan yang sangat besar
Faktor Pendorong Perubahan Sos
• Kontak dengan kebudayaan lain
- difusi intra masyarakat
- difusi antar masyarakat
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk
maju
4. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan
merupakan delik
5. Sistem lapisan masyarakat terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang –bidang
kehidupan tertentu
8. Oreintasi ke masa depan
9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk
memperbaiki hidupnya
Faktor Penghambat Perus.Sos
• Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam
dengan kuat atau vested interest
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi
kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap
tertutup
7. Hambatan –hambatan yang bersifat ideologis
8. Adat atau kebiasaan
9. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak
mungkin diperbaiki
Penyesuaian Masy. Thd Perubahan
• Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan
Adanya unsur – unsur baru dalam masyarakat dapat
mengakibatkan gangguan terhadap keserasian masyarakat.
Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali maka
keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Bila
sebaliknya maka dinamakan ketidaksesuaian sosial
(maladjustment). Saluran – saluran perubahan sosial dan
budaya (avenue or channel of change) merupakan saluransaluran yang dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran
tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi
dan lain-lan
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
• a. Dampak Positif
Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya
penyesuaian atau akomodasi. Adanya penyesuaian
memungkinkan dicapainya tahap perkembangan
sosial baru yang yang lebih maju dan lebih baik dari
keadaan sebelumnya. Proses tersebut dapat dicapai
melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses
pembentukan norma – norma dan nilai-nilai baru
agar serasi dengan lembaga – lembaga
kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan
Dampak Perubahan Sosial
• Dampak negatif dari perubahan sosial adalah
disintegrasi atau disorganisasi.
Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut:
a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh
R.K. Merton disebut anomie
b. munculnya konflik sosial dan horizontal
c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai
pranata sosial yang ada
d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan
lingkungan dan bencana pencemaran
e. munculnya krisis multidimensi
DISINTEGRASI
• bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak
perubahan sosial adalah:
1) Kriminalitas
2) Pergolakan daerah dan separatisme
3) Aksi protes (demonstrasi)
4) Kenakalan remaja
5) Prostitusi
Download