Modul 2 - Kingdom Training : P.R.O.C.E.S.S. TO HAVE DOMINION P Prince And Princess Manner R Redeemed Lives O Original Calling C Christ Center E Empowering Life S Spiritual Growth S Send To The World Prince And Princess Manner (Tata krama putra dan putri kerajaan) NILAI-NILAI (VALUES): L.I.G.H.T. Untuk memerintah bersama dengan Tuhan (To Have Dominion) yang menjadi takdir kita. Maka nilai-nilai hidup dibutuhkan untuk check up. Tata krama kita akan menunjukkan apakah kita memerintah bersama Tuhan dalam Kerajaan-Nya atau tidak. Ini bukan syarat. Ini tanda terbaik! Bila berbicara “manner/tata krama” maka kita akan berbicara “value/nilai-nilai hidup”. Dan di ROCK Ministries kita mengenal value/nilai-nilai dengan akronim L.I.G.H.T. Kita juga menyebutnya Nilai-nilai Kerajaan Sorga. Mari kita “check up” sesuai L.I.G.H.T. : LOVE – KASIH 36 “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” 37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 22:36-40) Di ROCK Ministries Kasih Yesus menjadi yang pertama. Konteks ayat di atas berbicara tentang hukum taurat. Bahwa Yesus tidak pernah membatalkan hukum taurat tetapi menyempurnakannya dengan hukum Kasih sebagai hukum yang terutama. Dengan kata lain Kasih tidak akan pernah menjadi sempurna bila kita tidak belajar menghormati taurat. Yesus teladan terbaik bagaimana seseorang menghormati taurat. Dia melakukannya. Jangan lupa! hukum taurat “ditulis langsung oleh Tuhan”. Itulah sebabnya Yesus menghormatinya. Itulah yang membedakan Yesus dengan nabi besar sekelas Musa. Musa pernah bersalah menghandle taurat. Sehingga dia tidak mendapat kesempatan masuk ke dalam tanah perjanjian. Nah, kabar baiknya Yesus menyempurnakan semuanya di dalam hukum kasih. Maka sekarang mata kita tertuju kepada Yesus yang di dalam hidupnya terkandung semua kebenaran Ilahi, taurat dan kasih! Yesus bahkan tidak pernah mengajarkan murid-murid-Nya untuk menentang taurat. Yesus sendiri menjadi teladan bagaimana melakukannya. Hanya perbedaannya, di jaman Yesus kita tidak dibenarkan oleh hukum taurat. Tetapi oleh darah Yesus! Karena di dalam Yesus terkandung semua kebenaran Tuhan. Dengan kata lain, dengan hidup di dalam Kasih (Yesus) kita telah hidup di dalam taurat! Karena pada hukum (Kasih) inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Maka ukuran terbaik menjadi putera dan puteri Kerajaan Sorga adalah sejauh mana mereka telah hidup di dalam pewahyuan akan Yesus yang melimpah Kasih Karunia dan Kemurahan. Yesus yang tidak menghakimi melainkan memberikan kesempatan-kesempatan yang baru. Cukup dengan menerima anugerah keselamatan yang diberikan-Nya secara cuma-cuma maka kita telah menjadi bagian dalam segala kekayaan anugerah-Nya. Tanpa melakukan apa-apa. Just receive His Grace and Mercy. Maka kita telah hidup dalam kemenangan yang sesungguhnya. Dan hidup selanjutnya adalah hidup di dalam Kasih yang membuat kita berbeda merespon segala konfrontasi, provokasi dan intimidasi. Berbeda dengan orang-orang yang tidak hidup dalam pengampunan dan anugerah Tuhan. Orang yang telah mengecap kasih Tuhan akan selalu berbeda! Mereka mudah mengampuni, menerima dan memberi. Alkitab menjelaskannya dengan sempurna: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap … (1 Korintus 13:4-8) INTEGRITY 4 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku, 5 maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. (1 Raja-raja 9:4, 5) Lihat ayat di atas! Tuhan selalu terkesan dengan ketulusan hati. Itulah sebabnya Tuhan melihat hati. Tuhan melihat integritas (ketulusan hati). Ketulusan hati akan menuntun seseorang dalam pikiran-pikiran, perkataan-perkataan dan tindakan-tindakan yang benar. Ketulusan hati begitu kuat dan punya kuasa sehingga mampu membuat orang berkata “Tidak!” terhadap dosa. Seberapapun besar godaan untuk melakukan dosa, integritas adalah kekuatan yang lebih dari cukup yang kita butuhkan untuk melawan dan mengalahkannya. Karena integritas bukan sekedar sebuah kata kerja yang bernama kejujuran tetapi sebuah kekuatan. Power. Itulah Roh Kudus. Kekuatan yang ada di dalam roh dan hati setiap manusia. Dia bekerja dengan sangat hebat sehingga memampukan kita bertindak dalam kebenaran. Maka integritas menjadi nilai-nilai dan tata karma yang membuat putera-puteri Kerajaan Sorga berbeda. Kenyataannya manusia tidak pernah bisa hidup di dalam integritas. Semakin berusaha, semakin gagal. Ini membuktikan bahwa integritas adalah Pribadi yang harus berkuasa terlebih dahulu di dalam kehidupan manusia sehingga mereka bisa hidup di dalam integritas yang adalah kekuatan Tuhan. Semakin hatinya tenggelam di dalam kasih Tuhan, semakin hebat kekuatan integritas itu bekerja. Integritas akan keluar dengan sendirinya dan mengalir begitu saja. Dan tanpa disadari seseorang telah benar-benar hidup dalam ketulusan/integritas yang bagi kebanyakan orang sulit dipahami. Karena mereka tidak pernah sanggup melakukannya. Jadi cara terbaik hidup dalam integritas adalah hidup di dalam hati yang terbuka lebar menerima kehidupan Yesus memenuhi dan berdaulat penuh dalam hidupnya. Mengikuti Yesus dengan sepenuh hati. Tenggelam dalam Firman dan perkataan-Nya. Tanpa kita sadari hati kita telah dituntun oleh Kebenaran yang membawa kita dalam segala kemenangan-Nya. GENEROSITY Matius 25:31 31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersamasama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orangorang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. 42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Kemurahan hati (Generosity) adalah gaya hidup Yesus. Sudah tidak ada tawar menawar. Orang yang hidup di dalam Yesus dan Yesus di dalam dia pasti murah hati. Orang yang bermasalah dengan kemurahan hati adalah orang yang masih bermasalah terhadap pengenalannya akan Pribadi Yesus. Tidak lengkap. Belum sepenuh hati. Oportunis (segala sesuatu diukur dari pemenuhan dan keuntungan pribadi). Ikut Yesus karena berkat dan kepuasan materi. Berbeda sangat jauh dengan Pribadi Yesus. Dia murah hati. Mudah tersentuh oleh belas kasihan. Orang bisa saja memanipulasinya seperti Yudas. Tetapi Yesus bahkan mau mati untuk Yudas! Yesus benar-benar contoh terbaik orang yang hidup di dalam “Kasih” dan “Ketulusan hati/Integritas”. Sebab hanya orang yang benar-benar hidup di dalam kasih dan ketulusan hati/integritas yang mau mati bagi orang yang memanipulasinya. Hebat! Kita bangga dan semakin kagum dengan Yesus yang menjadi teladan dan junjungan kita. Dia benar-benar membuat perbedaan dengan pandangan dunia tentang kasih dan ketulusan. Itu sebabnya Yesus memberikan rahasianya: METANOIA! Ganti cara berpikir/bertobat. Baru kita benar-benar memahami kehidupan-Nya! Kemurahan hati menjadi nilai dan tata krama yang tak terkalahkan dewasa ini. Orang sekarang berpikir “aman”. Saving. Jika gereja mau tampil berbeda, maka kemurahan hati adalah cara terbaik untuk mendemonstrasikan kasih. Ini akan mengalahkan retorika (kotbah-kotbah) yang terlalu banyak kita dengar. Cukup dengan aksi kepedulian. Maka dunia bungkam. Karena mereka tidak bisa melakukannya dengan ketulusan. Kalau saja ada tindakan-tindakan amal dan sumbangan-sumbangan sosial, maka sulit sekali memisahkannya dengan kepentingankepentingan tertentu dibalik tindakan “kemurahan hati” tersebut. Dunia percaya “tidak ada yang gratis”. Yesus berbeda. Dan kita, putera-puteri Kerajaan Sorga berbeda! Itu tata krama terhormat di dunia ini. HUMILITY Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Mazmur 37:11 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Matius 11:29 Yesus menunjuk langsung diri-Nya sebagai teladan kerendahan hati. Dengan demikian kita tidak kesulitan untuk memahami kerendahan hati. Cukup lihat Yesus! Pelajari kehidupan-Nya. Bagaimana Dia berespon menghadapi konfrontasi dan intimidasi. Matius 5: 16 mengatakan, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Banyak orang yang “bercahaya” dan menikmati cahaya tersebut untuk dirinya. Padahal Yesus mengajarkan ketika kita “bercahaya” Tuhanlah yang dimuliakan! Itu beda. Itulah kerendahan hati. Kerendahan hati yang dimaksud Yesus adalah hidup yang “bercahaya” dan Tuhan yang dimuliakan. Sementara dunia larut dengan “cahaya-cahaya” yang mereka ciptakan untuk dirinya sendiri. Mereka suka bercahaya agar dipuji, dikagumi dan dihormati. Prinsip kerendahan hati harus benar-benar menguasai putera-puteri Kerajaan Sorga karena mereka ditakdirkan untuk bercahaya. Jika tidak siap, maka cahaya itu justru menjadi boomerang bagi mereka. Lihat Yesus, Dia selalu memuliakan Bapa di sorga. Dia selalu menunjuk Bapa dalam setiap pengajaran-Nya. Yesus teldan terbaik kerendahan hati. Dan Rasul Paulus dengan kagum mengatakan, Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri- Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri- Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib --Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada- Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku:"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa. (Filipi 2) TRUTH 6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” 8 Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” 9 Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. (Yohanes 14:6-9) Yesus adalah kebenaran sejati. Dia adalah teladan dari norma-norma dan tata krama kehidupan dalam Kerajaan Sorga. Hidup dalam truth/kebenaran berarti hidup dalam kehidupan Yesus. Semua yang Yesus lakukan adalah kebenaran. Karena Dia sendirilah Kebenaran itu! Maka hidup di dalam Yesus (sepenuhnya) adalah hidup di dalam kebenaran. Kita tidak perlu susah-susah untuk mencari cara hidup dalam kebenaran. Karena cara kita akan selalu sia-sia. Yesuslah kebenaran kita. Dengan hidup di dalam Yesus kita hidup dalam kebenaran. Dan kita dibenarkan bukan karena apa yang kita lakukan tetapi apa yang Yesus sudah lakukan secara tuntas untuk kita. Maka Dia berkata, It is Finish!. Komplit. Sempurna. Maka sekarang kita mulai kehidupan kita dari kemenangan bukan mencari kemenangan. Dari kebenaran bukan cari kebenaran. Dari hidup bukan mencari kehidupan. Dari “Terang” (LIGHT). Yang terus bercahaya lewat berbagai kondisi dan situasi hidup. Terus bercahaya walaupun dalam pergumulan dan tantangan. Bercahaya lewat Kasih, Ketulusan, Kemurahan Hati, Kerendahan Hati dan Kebenaran…. Dan dunia akan memuliakan Bapa sehingga tergenapi Firman Tuhan, umat yang telah Kubentuk bagi- Ku akan memberitakan kemasyhuran (Yesaya 43:21)