Ide Inovasi Laboratorium Inovasi Kabupaten Kebumen 1. Sertifikasi Tanah Untuk UMKM Mengapa? • Banyaknya tanah hak milik UMKM yang belum dilekati suatu hak milik dan sering timbul konflik; • Nilai tanah yang masih rendah; • Belum adanya data jumlah bidang tanah pelaku usaha UMKM Apa Dampaknya? • Terjadinya peningkatan kesejahteraan bagi pelaku UMKM karena harga tanah yang meningkat • Meningkatnya kesadaran akan pelekatan terhadap suatu hak tanah Apa Inovasinya? • Pada tahun 2016 diberikannya sertifikat tanah pelaku UMKM sebanyak 5.000 bidang 2. (KUPU-KUPU MALAM) Mengapa? • Jumlah pengunjung perpustakaan dalam sehari masih kurang • Minat baca masyarakat dan pelajar Kebumen yang masih kurang Apa Dampaknya? • Meningkatnya jumlah pengunjung sebanyak 500 orang per hari • Membiasakan diri berkunjung ke perpustakaan daerah untuk menambah wawasan • Meningkatkan popularitas perpustakaan daerah di kalangan pelajar dan mahasiswa Apa Inovasinya? • Membuat jadwal kunjungan wajib pelajar ke perpustakaan daerah • Kunjungan wajib tiap sekolah minimal sekali dalam setahun 3. ELEGAN (Electronic Legal Drafting) Mengapa? • EKKPD tingkat Provinsi Jawa Tengah Pemkab Kebumen mendapatkan peringkat 16 dari 35 Kabupaten/Kota • Terdapat data dalam buku LPPD yang kurang valid dan tidak lengkap Apa Dampaknya? • Data dalam buku LPPD menjadi lebih lengkap dan akurat • Pengharmonisasian PHD sudah dilakukan secara elektronik • Proses menjvdi lebih efektif dan cepat Apa Inovasinya? • Perancangan UU dilakukan secara elektronik dengan melakukan harmonisasi PHD Sebanyak 750 PHD dalam setahun 4. Klinik Hukum Online Mengapa? Apa Inovasinya? • Masyarakat masih dilayani secara manual/tatap muka oleh advokat; • Kurang terlayaninya masyarakat dengan efektif Apa Dampaknya? • Terlayaninya masyarakat yang meminta advokasi dengan lebih efektif • Konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka maupun secara elektronik • Menerapkan pelayanan di bidang hukum berbasis internet (via online) 5. One Day One Rice Mengapa? • Nilai konsumsi beras di daerah Kebumen sebesar 131,9 kg/kapita/tahun • Popularitas produk beras lokal kurang begitu memiliki tempat di pasaran Apa Dampaknya? • Membiasakan masyarakat untuk mengkonsumsi beras produksi petani lokal • Kesejahteraan petani semakin meningkat Apa Inovasinya? • Menerapkan One Day One Rice di wilayah Kebumen untuk membiasakan masyarakat mengkonsumsi nasi/hari 6. Ratih TV Streaming Mengapa? • Keterbatasan jangkauan siaran Tv • Penguasaan dan pemanfaatan teknologi yang belum memadai Apa Dampaknya? • Jangkauan informasi menjadi luas • Masyarakat lebih terbuka dalam pengetahuan serta informasi terhadap peristiwa-peristiwa dunia luar Apa Inovasinya? • Mengakses via internet (streaming) • Media streaming Kebumen ini dapat diakses melalui www.streaming.ratihtelevi si.com 7. Gerakan Observasi Kegiatan Tematik (GEROBAK TEMATIK) Mengapa? Apa Inovasinya? • Banyaknya program/kegiatan yang belum terintegrasi • Belum adanya model-model monitoring tematik Apa Dampaknya? • Terintegrasinya seluruh program/kegiatan yang ada • Kegiatan berjalan secara efektif dan maksimal karena terjun langsung melihat kondisi di lapangan • Kunjungan lapangan bersama melihat kondisi riil dan mencari solusi penyelesaian dari kegiatan 8. SAPU SADA Mengapa? • Banyaknya tanah hak milik UMKM yang belum dilekati suatu hak milik dan sering timbul konflik; • Nilai tanah yang masih rendah; • Belum adanya data jumlah bidang tanah pelaku usaha UMKM Apa Dampaknya? • Menurunnya angka kemiskinan melalui CSR • Jumlah pengangguran di Kabupaten Kebumen ini menurun • Lebih terjaminnya kesejahteraan masyarakat Apa Inovasinya? • Dilakukannya bedah rumah, bimbingan dan pelatihan kerja serta pendampingan usaha • Tiap perusahaan difasilitasi untuk kemudian menyalurkan CSR kepada desa kategori miskin 9. Sistem Informasi Manajemen Pelaporan (SIMPEL) Mengapa? Apa Inovasinya? • Pelaporan SIM masih menggunakan cara manual; • Memakan waktu yang lama dan tidak efisien; • Laporan sampai terlambat dan tidak lengkap Apa Dampaknya? • Penggunaan teknologi untuk pelaporan SIM • Mempersingkat dan menghemat waktu • Laporan tidak lagi sampai dengan tepat waktu • Sistem laporan berbasis IT dan digital 10. SOP Rencana Kerja (SOP REJA) Mengapa? • Penyusunan Rencana kerja masih berdasarkan persepsi masing-masing • Rencana kerja yang kurang akurat Apa Inovasinya? berjalan Apa Dampaknya? • Terstandarisasinya rencana kerja dan menurunnya deviasi • Penyusunan rencana kerja sudah sesuai dengan standar • Menerapkan SOP yang lebih akurat dengan cara sosialisasi 11. Kebumen Online Shop via Instagram (KIOS) Mengapa? Apa Inovasinya? • Keterbatasan pengetahuan masyarakat akan teknologi dan internet; • Pemasaran prosduk UMKM belum maksimal; • Masih jarangnya penjualan produk UMKM berbasis online • Memanfaatkan informasi dan teknologi sebagai sarana penjualan produk; Apa Dampaknya? • Masyarakat Kebumen dapat lebih mudah memasarkan produk mereka; • Pendapatan dari penjualan produk usaha masyarakat menjadi meningkat; • Memudahkan calon pembeli unuk meliht hasil karya warga Kebumen • Memberikan penekanan pada masyarakat untuk bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri yang berwawasan lingkungan 12. Pembentukan Perumda Aneka Usaha (PERKASA) Mengapa? Apa Inovasinya? • Rendahnya pemasukan dan kunjungan disektor wisata (<10% per tahun); • Pemasukan dari PAD yang bersumber dari objek wisata belum jelas •Memanfaatkan informasi dan teknologi sebagai sarana penjualan produk; • Mengembangkan potensi utama lokal seperti pertanian, pariwisata, industri dan lainnya; • Memberikan penekanan pada masyarakat untuk bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri yang berwawasan lingkungan Apa Dampaknya? • Pengelolaan biaya pemeliharaan dan pengembangan objek wisata menjadi lebih jelas dan fleksibel; • Pendapatan daerah yang bersumber dari BUMD ini lebih jelas 13. Dokterku Datang, Siswaku Sehat Mengapa? Apa Inovasinya? • Banyaknya siswa yang terkena pengaruh media sosial, narkoba pada tahun 2015 • Pelayanan kesehatan siswa belum terlayani dengan baik • Pelaksanaan UKS di sekolah masih terpaku pada upaya kesehatan secara jasmani •Memberikan pendidikan karakter terhadap seluruh siswa di sekolah Apa Dampaknya? • Meningkatnya kesehatan para siswa di sekolah • Memaksimalkan Program UKS • Memberikan kesempatan pada tenaga medis sekolah untuk menguasai bidang mereka • Para dokter sekolah lebih memperhatikan kondisi kesehatan siswanya selarah menyeluruh 14. Kebumen Diujung Jari Mengapa? Apa Inovasinya? • Banyaknya permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat • Sulitnya menyampaikan keluhan dan pendapat oleh warga Apa Dampaknya? • Terjadinya pelayanan publik yang efisien dan transparan • Memudahkan masyarakat menuangkan aspirasinya • Membuka layanan keluhan via line sms yang dapat dihubungi oleh masysarakat 15. Kebumen Terkini Mengapa? • Berita-berita yang ada hanya disiarkan melalui media cetak serta media radio dan televisi • Kebutuhan masyarakat akan kepraktisan dalam mengakses informasi • Penggunaan internet lebih mudah dan praktis Apa Dampaknya? • Masyarakat dengan mobilitas tinggi menjadi lebih mudah mengakses informasi pembangunan yang terjadi • Pemberitaan pembangunan wilayah Kebumen dapat diketahui oleh seluruh masyarakat diluar Kebumen Apa Inovasinya? • Pemberitaan pembangunan di Kebumen di posting melalui website dan media sosial seperti Facebook, twitter. 17. ASN Peduli Kemiskinan (APIK) Mengapa? Apa Inovasinya? • Banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan dari aparatur • Kesejahteraan masyarakat yang masih kurang Apa Dampaknya? • Tergeraknya kepedulian para aparatur negara dalam membantu masyarakat yang membutuhkan • Terbentuknya citra yang baik terhadap para pejabat publik • Terbantunya masyarakat miskin • Melakukan “Bedah Rumah” untuk para warga yang kurang mampu 18. Jalinan Meningkatkan Silaturahmi (JEMARI) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 19. Nikah YES, HIV/AIDS NO Mengapa? • Banyaknya jumlah kasus ibu rumah tangga dan anak yang terjangkit virus HIV/AIDS • Rendahnya pendidikan mengenai apa itu HIV/AIDS dan bagaimana bahaya virus tersebut • Maraknya pergaulan yang terlalu bebas Apa Dampaknya? • Para ibu memiliki pengetahuan mengenai bahaya virus HIV/AIDS • Meminimalisirkan terjadinya penularan HIV/AIDS dari ibu kepada anak Apa Inovasinya? •Melaksanakan konseling terpadu kepada para ibu rumah tangga serta dengan SKPD terkait • Melakukan pendeteksian terhadap para calon pengantin di 26 Kecamatan • Bekerjasama dengan KUA serta Puskesmas setempat 20. Aplikasi Pencatatan Ruangan Online (A-PRO) Mengapa? • Pengaturan pemakaian ruangan masih dilakukan secara manual • Terjadinya pemakaian doubel dalam memakai ruangan • Peminjaman ruangan rapat dalam satu bulan mencapai 90 kali Apa Dampaknya? • Kemudahan dalam pengorganisir ruangan rapat • Tidak ada lagi pemakaian ruangan secara doubel karena kesalahan pencatatan Apa Inovasinya? • Menggerakan dan menjalankan sistem online dalam pencatatan pemakaian ruangan rapat 21. Aplikasi Persuratan Elektronik (APEL) Mengapa? Apa Inovasinya? • Jumlah surat yang ditangani dalam setahun sebanyak 8.876 buah • Pengelolaan surat bersifat manual • Membutuhkan waktu yang lama Apa Dampaknya? • Lebih menghemat waktu dan memudahkan dalam pencarian surat-surat masuk • SDM yang lebih menguasai teknologi • Pengelolaan surat berbasis aplikasi elektronik • Disposisi pimpinan dilakukan secara online 22. Aksi Expose Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 23. Aksi Vote Indonesia Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 24. Aksi IMF Modern Parliament (Information Management for Modern Parliament) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 25. Sistem Informasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SI JAPRA) Mengapa? Apa Inovasinya? • Data capaian kinerja tidak lengkap dan lambat • Pengukuran kinerja yang tidak akurat • Informasi manajemen kinerja masih dilakukan secara manual Apa Dampaknya? • Proses informasi manajemen kinerja menjadi lebih tepat dan akurat karena sudah di lakukan berbasis IT • Pembuatan sistem untuk pengukuran, pelaporan kinerja Pemerintah via online 26. Laporan Masyarakat Lebih Cepat (LAP PESAT) Mengapa? • Sulitnya pelaporan yang disampaikan oleh masyarakat • Laporan masih berbentuk surat manual • Tidak langsung sampai kepada pemangku kebijakan terkait Apa Dampaknya? • Kemudahan dalam mengidentifikasi kejadian yang dialami masyarakat • Cepat dan mempersingkat waktu • Langsung diteruskan dan diterima Bupati, Sekda, dll. Apa Inovasinya? • Menerapkan sistem online yang dimana masyarakat membuat akun dan mengirimkan laporan mereka secara elektronik 27. Izin Penelitian dan Pengajuan SKT (APEL LAN SUKET) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 28. AKADEMI KRIYA Mengapa? Apa Inovasinya? • Kurangnya anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan pangan • Pemberian anggaran sebesar 1 M • Penambahan dana talangan pada 50 gapoktan • Melaksanakan sistem tunda jual dengan menggunakan dana talangan pengadaan pangan Apa Dampaknya? • Masyarakat penghasil panen tidak terlalu mengalami kerugian yang besar • Meningkatnya harga beras sebesar Rp. 28,- per kg (0,66%) di atas pasar 29. Sistem Dana Talangan (SIDATAL PANGAN) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 30. Ibu Pintar Balita Sehat Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 31. SIMAPEL Mengapa? • Kurang praktisnya pengolahan data laporan pelaksanaan kegiatan • Membutuhkan waktu lama • Proses pengolahan data terkadang tidak sesuai dan akurat Apa Dampaknya? • Kemudahan dalam pengolahan dan pengelolaan data pelaksanaan kegiatan • Lebih praktis dan menghemat waktu • Pengolahan data laporan pelaksanaan kegiatan lebih akurat dan sesuai Apa Inovasinya? • Penerapan pengolahan data laporan berbasis sistem teknologi 32. Biogas Pengolah Limbah (GASPOL) Mengapa? Apa Inovasinya? • Banyaknya konsumsi sapi potong yang berpotensi menghasilkan 9.600 kg gas metana/hari • Limbah industri yang mencemari lingkungan sekitar Apa Dampaknya? • Limbah cair rumah tangga berubah menjadi pupuk yang sebelumnya telah diolah terlebih dahulu • Tersedianya energi alternatif yang ramah lingkungan • Pemanfaatan tinja dan gas metan untuk penanggulangan pencemaran 33. Gerakan Sejuta Biopori Mengapa? • Kurangnya cadangan air dalam tanah di wilayah Kebumen • Timbulnya genangan air ketika musim penghujan • Beberapa wilayah di Kebumen mengalami kekeringan cukup parah ketika kemarau Apa Dampaknya? • Kadar cadangan air tanah meningkat • Meningkatnya kemandirian dan kesadaran masyarakat dalam upaya penanganan serta pencegahan kekeringan • Tanah menjadi lebih subur dan sehat Apa Inovasinya? • Melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjvga lingkungan • Penanaman pohon dan biopori untuk mencegah resiko banjir 34. Gerakan Melayani dengan Senyum Empati Responsif (GE-SER) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 35. Gerakan Melayani dengan Komunikasi Efektif dan Responsif (GA-KEPO) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 36. e-Payment Pembayaran Melalui Kartu Debet (PEPY) Mengapa? • Pembayaran menggunakan uang kertas atau uang logam tidak efisien • Sebagian masyarakat yang masih belum mengenal pembayaran elektronik Apa Dampaknya? • Pembayaran menggunakan kartu debet menjadi lebih mudah dan praktis • Masyarakat menjadi lebih maju mengenai pembayaran via e-payment ini • Meminimalisirkan salah hitung uang Apa Inovasinya? • Pemberian sosialisasi kepada masyarkat setempat mengenai epayment dan cara penggunaan kartu debet 37. Respon Cepat Penanganan Pengaduan (RECEPP) Mengapa? • Penanganan terhadap berbagai aduan/keluhan masyarakat masih berjalan lamban • Penanganan pengaduan tidak dapat diselesaikan secara menyeluruh Apa Dampaknya? • Masyarakat bisa menyalurkan aspirasi ataupun keluhan mereka berkaitan kinerja pemerintah • Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap pengawasan penyelenggaraan pemerintah Apa Inovasinya? • Mengadakan sosialisasi kepada perangkat desa mengenai pentingnya peran serta masyarakat dalam mengawasi kinerja pemerintah 38. Sistem Pengaduan Masyarakat (SIDUMAS) Mengapa? • Penanganan terhadap berbagai aduan/keluhan masyarakat masih berjalan lamban • Penanganan pengaduan tidak dapat diselesaikan secara menyeluruh Apa Dampaknya? • Masyarakat bisa menyalurkan aspirasi ataupun keluhan mereka berkaitan kinerja pemerintah • Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap pengawasan penyelenggaraan pemerintah Apa Inovasinya? • Proses administrasi serta verifikasi dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi 39. Klinik Konsultasi Pengawasan (KLINIK ON-PAS) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 40. Pembentukan Kawasan Taat Peraturan Daerah Bidang Perizinan Tempat Usaha (KATA JITU) Mengapa? • Rendahnya kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap Perda khusus nya Bidang Perizinan • Keterbatasan SDM Apa Dampaknya? • Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Perda • Terciptanya data valid penegakan Perda • Peningkatan Pendapatan asli daerah dari retribusi Bidang Perizinan Apa Inovasinya? • Labelisasi terhadap masyarakat/pelaku usaha yang telah taat Perda (memiliki izin lengkap sesuai dengan ketentuan) 41. Sistem Informasi Manajemen Perizinan 3 Jam (SIPERI) Mengapa? • Pelayanan perizinan masih bersifat manual • Formulir permohonan perizinan rumit dan sulit diakses • Prosedur penerbitan izin belum seluruhnya memenuhi standart Apa Dampaknya? • Menghemat waktu dan mempercepat proses izin • Meminimalisir pelayanan tatap muka (pemohon hanya sekali datang) • Memberantas pungutan liar Apa Inovasinya? • Pembenahan pelayanan melalui pengawasan waktu pengurusan 14 jenis izin yang diberikan waktu maksimal 3 jam selesai • Pembuatan sistem informasi perizinan terpadu yang mudah diakses oleh masyarakat 42. Perusahaan Mitra Bina Lingkungan (PUTRA arum BINANG) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 43. Informasi Catatan Lengkap Bencana Kabupaten Kebumen (INFO CLBK) Mengapa? • Terintegrasinya informasi data bencana sampai tingkat Kecamatan • Kecepatan dalam menyajikan data kebencanaan secara lengkap • Keterbatasan tim reaksi cepat di BPBD Kabupaten Kebumen Apa Dampaknya? • Sudah tersedianya informasi data bencana secara cepat • Masyarakat sudah mulai terlibat dalam memberikan informasi bencana Apa Inovasinya? • Mampu menyajikan informasi data kebencanaan melalui web dan aplikasi lain yang mudah di akses oleh masyarakat 44. Cepat, Koordinatif, Akurat 3/24 Jam (CEKAT 3/24) Mengapa? • Terbatasnya tim reaksi cepat di BPBD Kabupaten Kebumen • Kecepatan dalam penanggulangan bencana • Kecepatan dan ketepatan koordinasi antar SKPD dan organisasi kebencanaan yang ada di Kebumen Apa Dampaknya? • Pelayanan kepada masyarakat yang terkena bencana menjadi lebih cepat • Keterlibatan SKPD terkait dalam penanggulangan bencana menjadi lebih cepat Apa Inovasinya? • Memberikan pelayanan yang cepat tanggap ketika terjadi bencana dalam waktu 3 jam 45. Srikandi Tangguh Bencana Mengapa? • Penanggulangan terhadap berbagai bencana masih kurang • Para perempuan di daerah Kebumen kemampuannya masih hanya sebatas di administrasi saja Apa Dampaknya? • Terciptanya kesetaraan gender dalam melakukan tugas yang berhubungan dengan penanggulangan bencana; • Dapat dengan sigap meningkatkan ketahanan masyarakat, khususnya para perempuan setempat Apa Inovasinya? • Melibatkan para perempuan sebagai relawan untuk melakukan penanggulangan bencana; • Menanamkan motivasi kepada seluruh perempuan untuk peduli dan awas terhadap bencana 46. Administrasi Pensiun Jemput Bola (SIJEMBOL) Mengapa? • Sebanyak 328 PNS menerima THT dan KRIP di PT TSPEN Purwekerto setelah pensiun • Pelayanan pensiun yang rumit dan berbelit • Waktu proses yang relatif lama dan sering terjadi keterlambatan Apa Dampaknya? • Peningkatan pelayanan pensiun menjadi lebih cepat dan mudah • Lebih aman • Tidak terjadinya keterlambatan dalam proses administrasi kepengurusan pensiun Apa Inovasinya? • BKD langsung datang ke SKPD yang bersangkutan untuk melakukan pemberkasan (diadakannya Jemput Bola) • 328 PNS menerima THT dan KRIP sebelum TMT pensiun pada Upacara 17-an setiap bulan 47. Layanan Administrasi Izin Penggunaan Gelar Online (NASI PENGGEL) Mengapa? • Surat Izin Gelar di daerah Kab. Kebumen diterbitkan secara manual; • Pelayanan kepegawaian belum optimal; • Membutuhkan waktu yang lama Apa Dampaknya? • Pelayanan kepegawaian menjadi lebih optimal dan mudah; • Terjadinya peningkatan jumlah SDM yang menangani penggunaan Gelar Online; Apa Inovasinya? • Surat Izin Penggunaan Gelar sudah berbasis online; • Menambah jumlah anggaran untuk mendukung sistem penggunaan IT dalam pelayanan 48. Sasaran Kerja Pegawai Online (SKP ONLINE) Mengapa? • Pelayanan SKP dan penilaian kerja PNS belum terintegrasi dengan SIMPEG • SKP dan penilaian prestasi kerja PNS yang diusulkan sering terlambat Apa Dampaknya? • Tidak ada lagi kesalahan dalam pengetikan • SKP dan penilaian prestasi yang diajukan sudah tepat waktu • Pengelolaan dokumen SKP sudah terintegrasi oleh SIMPEG Apa Inovasinya? • Pelayanan SKP prestasi kerja PNS dilaksanakan secara online melalui website: www.simpeg.kebumenka b.go.id • Pengelolaan arsip SKP penilaian prestasi PNS dapat dilvcak dalam SIMPEG 49. Pelayanan Cuti PNS Online (YANTI ON) Mengapa? • Pelayanan kepegawaian di Kab. Kebumen belum maksimal; • Keterlambatan pengiriman berkas yang melewati birokrasi berjenjang • Pengajuan cuti masih berbasis manual dan memakan waktu yang lama Apa Dampaknya? • Pengajuan cuti sudah bisa lebih praktis karena bisa dilakukan secara online; • Sudah tidak adanya keterlambatan pengajuan; • Lebih menghemat biaya Apa Inovasinya? • Membuat kemudahan pengajuan surat cuti berbasis IT (SIMPEG) • Surat izin cuti dapat diupload situs SIMPEG; • PNS mendapatkan Surat Izin Cuti print out SIMPEG; 50. Pelayanan Otomatis Gaji Berkala (YANTO GALA) Mengapa? Apa Inovasinya? • Kualitas KGB yang masih belum optimal • Sebanyak 400 SK KGB diketik secara manual • Banyaknya kasus salah hitung gaji pokok dan masa kerja Apa Dampaknya? • Menghemat waktu proses • Menjadi lebih cepat dan tepat penghitungan gaji pokok dan masa kerja • Terhindar dari gratifikasi dalam • Dibuatnya pelayanan secara otomatis melalui SIMPEG, selain mudah juga mengurangi penggunaan kertas (paperless) 51. BABONISASI Mengapa? • Penduduk perempuan yang bekerja dn tidak dibayar sebanyak 23.503 orang • Pekerjaan tambahan untuk perempuan masih belum mencukupi • Kurangnya perhatian dan intervensi dari pemerintah Apa Dampaknya? • Pendapatan perempuan miskin meningkat • Dengan membuka usaha mandiri, angka ketergantungan kerja terhadap orang lain berkurang • Kesejahteraan perempuan meningkat • Mengurangi angka pengangguran Apa Inovasinya? • Menggerakkan kembali program Kemandirian/kewirausah aan untuk perempuan • Pemberdayaan perempuan miskin untuk dibekali pengetahuan dan kecakapan dalam membuka usaha mandiri 52. Dasawisma Datang, KDRT Hilang (MATA KILA) Mengapa? • Banyaknya kasus KDRT yang terjadi di tingkat Dasawisma • Kondisi perempuan yang masih rentan terhadap kekerasan • Sosialisasi baru sebatas penghapusan KDRT Apa Dampaknya? • Berkurangnya kasus KDRT yang terjadi di tingkat Dasawisma • Tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban kekerasan • Masyarakat mengetahui bahwa KDRT dapat dicegah dan ditangani sedini mungkin Apa Inovasinya? • Penanganan KDRT melalui PPT dan P2TP2 • Pembuatan Tim penggerak PKK Desa di masing-masing Dasawisma • Penempatan Tenaga terampil untuk pendampingan 53. Pelayanan KB Gratis Mengapa? • Masih banyaknya masyarakat yang belum mengikuti program KB • Belum mengertinya masyarakat mengenai pentingnya KB Apa Dampaknya? • Kebutuhan masyarakat untuk ber-KB sudah terpenuhi • Masyarakat miskin sudah bisa mendapatkan pelayanan KB dengan gratis tanpa pungutan sedikit pun Apa Inovasinya? • Pemberian KB oleh pemerintah daerah kepada masyarakat secara gratis • Sudah tidak ada lagi pemungutan biaya untuk tindakan medis dalam pelayanan KB 54. Ramah Desane, Tentrem Anake Mengapa? • Kurang diperhatikannya hak anak • Banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di wilayah pedesaan Kabupaten Kebumen Apa Dampaknya? • Berkurangnya tingkat kekerasan anak yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab Apa Inovasinya? • Pembuatan Desa ramah anak yang di dalamnya terdapat fasilitas edukasi dan fasilitas untuk anak bermain dengan aman • Sosialisasi pentingnya kesejahteraan anak untuk masa depan bangsa 55. KPAD nya Mantap, Kekerasan Lenyap Mengapa? • Kekerasan pada anak yang semakin marak terjadi • Peredaran narkoba yang meluas ditakutkan sampai kepada anak-anak dan anak muda wilayah Kebumen • Bingungnya masyarakat untuk melaporkan bila terjadi kasus Apa Dampaknya? • Tertanganinya korban HIV, narkoba dan korban human trafficking • Tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dan adanya pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan Apa Inovasinya? • Pengembangan KPD untuk keefektifan kelembagaan tingkat desa • Melakukan pengawasan terhadap masyarakat 56. Windows Village Online Kebumen (WIVI OKE) Mengapa? Apa Inovasinya? • Kemajuan teknologi yang telah sampai ke pedesaan • Perlunya informasi ke publik mengenai potensi, pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan Apa Dampaknya? • Memudahkan pihak yang berkepentingan memperoleh informasi yang lengkap tentang desa • Pelayanan terhadap masyarakat lebih cepat dan tepat • Pengimplementasian SID di seluruh desa-desa di Kabupaten Kebumen 57. Sistem Izin Riset (SIRISET) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 58. Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Desa dan Kelurahaan (SIMPERDESKEL) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 59. Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK KEBUMEN) Mengapa? • Masih banyaknya sekolah-sekolah di Kebumen yang menggunakan cara manual / paperbased test untuk melaksanakan ujian sekolah • Kurangnya Integritas dalam pelaksanaan Ujian Sekolah Apa Dampaknya? • Berkurangnya penggunaan kertas dalam pelaksanaan ujian sekolah • Menjadikan lingkungan bebas sampah kertas serta mengefisiensikan pembiayaan • Meningkatnya integritas dan kejujuran dalam pelaksanaan Ujian Sekolah Apa Inovasinya? • Menciptakan aplikasi pembantu berbasis data komputer untuk melaksanakan Ujian Sekolah • Pengelolaan pelaporan administrasi perkantoran dan pendidikan menggunakan database 60. Pejabat dan Tokoh Mengajar Mengapa? • SIswa di sekolah-sekolah Kabupaten kebanyakan kurang memiliki motivasi belajar • Kurangnya informasi mengenai lingkup pekerjaan dan profesi dalam dunia kerja • Kurangnya wawasan dan pengetahuan siswa dalam menghadapi daya saing globalisasi Apa Dampaknya? • Sudah siapnya para siswa dalam menghadapi daya saing globalisasi • dah siapnya para siswa dalam menghadapi daya saing globalisasi • Meningkatnya motivasi belajar para siswa Apa Inovasinya? • Sekolah-sekolah mendapatkan layanan Program Pejabat dan Tokoh Mengajar sebesar 100% 61. Kampung Inggris Apa Inovasinya? Mengapa? • Kemampuan masyarakat Kebumen berbahasa Inggris m asih sangat rendah • SDM lokal Kabupaten Kebumen sepenuhnya siap menghadapi MEA dalam belum Apa Dampaknya? • Kemampuan masyarakat Kebumen untuk menyampaikan ilmu pengetahuan menggunakan bahasa Inggris mulai meningkat • Masyarakat Kebumen sudah siap menghadapi MEA • Mengundang tutor dari Lembaga Mitra (Sosialisasi, training) • Melakukan monitoring dan evaluasi lanjutan • Pengiriman tenaga muda potensial lembaga kursus ke mitra, sebagai calon pengganti tutor mitra • Penentuan 1 desa yang layak sebagai Kampung Inggris 62. Kampung Arab Apa Inovasinya? Mengapa? • Kurangnya kemampuan masyarakat berkomunikasi dengan bahasa arab dalam Apa Dampaknya? • Kemampuan komunikasi masyarakat dengan menggunakan bahasa arab secara aktif meningkat • SDM di Kabupaten Kebumen lebih berakhlak mulia • Menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokak untuk menghadapi MEA • Mengundang tutor dari Lembaga Mitra (Sosialisasi, training) • Melakukan monitoring dan evaluasi lanjutan • Pengiriman tenaga muda potensial lembaga kursus ke mitra, sebagai calon pengganti tutor mitra • Penentuan 1 desa yang layak sebagai Kampung 63. Kewirausahaan Mengapa? • Belum adanya upaya yang konkrit dalam penanaman nilai-nilai kewirausahaan • Cara pandang siswa yang masih pragmatis dalam menentukan jenis pekerjaan Apa Dampaknya? • Munculnya sikap/jiwa enterpreneur di kalangan para siswa • Terbentuknya mental siswa untuk mampu menangkap peluang usaha sejak dini Apa Inovasinya? • Mengembangkan model-model kewirausahaan pada seluruh siswa di Kabupaten Kebumen • Mengajak seluruh siswa untuk mengunjungi tempat-tempat produksi/wirausaha 64. Sistem Data Base Olahraga (SIDORA) Mengapa? • Belum adanya database atlit berprestasi secara digital • Sistem database masih bersifat manual Apa Dampaknya? • Data-data para atlit berprestasi di Kebumen lebih tersusun rapi dan tersimpan dalam sistem yang mudah diakses oleh staff yang bersangkutan Apa Inovasinya? • Pembuatan aplikasi database atlit secara digital • Inventarisasi data atlit di satuan pendidikan (atlit berprestasi maupun atlit yang potensial) 65. Buy One Get One Apa Inovasinya? Mengapa? • Masih adanya masyarakat miskin yang belum memiliki jaminan kesehatan • Data maskin dari Disnakestransos anggaran APBD II belum tersedia Apa Dampaknya? • Seluruh masyarakat miskin memiliki jaminan kesehatan • Penyediaan mobil ambulan: puskesmas (35 unit), RS (8 unit) • Adanya aplikasi jejaring antara Pkm RI, RS, dan dinkes 66. Gelang Ibu Hamil Mengapa? • Belum tercapainya target RPJMD angka kematian ibu • Cakupan pelayanan rujukan kasus gawat darurat masih rendah Apa Dampaknya? • Tercapainya angka kematian ibu sesuai dengan target RPJMD • Meningkatnya cakupan pelayanan rujukan kasus gawat darurat bagi maskin Apa Inovasinya? • Penyediaan mobil ambulan: puskesmas (35 unit), RS (8 unit) • Adanya aplikasi jejaring antara Pkm RI, RS, dan dinkes 67. Ambulan Gratis Bagi Masyarakat Miskin (AMBULAN GRATIS) Mengapa? • Belum tercapainya target RPJMD angka kematian ibu • Cakupan pelayanan rujukan kasus gawat darurat masih rendah Apa Dampaknya? • Tercapainya angka kematian ibu sesuai dengan target RPJMD • Meningkatnya cakupan pelayanan rujukan kasus gawat darurat bagi maskin Apa Inovasinya? • Penyediaan mobil ambulan: puskesmas (35 unit), RS (8 unit) • Adanya aplikasi jejaring antara Pkm RI, RS, dan dinkes 68. Lanting Mendo dan Sate Ambal dalam Kemasan (LANDO SAMBALAN) Mengapa? • Jumlah pedagang sate ambal di Kebumen sebanyak 38 orang • SDM yang belum profesional dalam pengolahan sate ayam ambal kemasan dan lanting mendo • Masih banyaknya pengangguran Apa Dampaknya? • Produk lanting mendo menjadi lebih higienis dan lebih praktis • Menjadikan produk Frienchies khas Kebumen • Meningkatkan nilai jual lanting mendo dan peningkatan kesejahteraan pedagang sate ambal dan pengrajin lanting Apa Inovasinya? • Pembuatan outlet di beberapa titik di wilayah Kebumen • Penyediaan peralatan untuk pengemasan produk • Produk sudah bisa dibawa pulang (Take away) dan berbentuk kemasan 69. Sistem Integrasi Fasilitasi dan Pendampingan Gula Semut (SILAGUMUT) Mengapa? • Proses pembuatan gula semut yang masih belum dilakukan di dapur bersih • Belum adanya fasilitasi untuk pembuatan sertifikasi organik • Belum adanya kelembagaan yang mewadahi Apa Dampaknya? • Produksi Gumut sudah dapat di promosikan dan di pamerankan ke seluruh daerah luar Kebumen • Proses pembuatan Gumut sudah dilakukan di dapur bersih, menjadikan produk lebih higienis Apa Inovasinya? • Pembuatan sarana pemasaran Gumut • Melaksanakan proses produksi yang menerapkan ICS • Pembentukan kelembagaan sebagai pendamping (LPPSLH, TPL) 70. Open Data KIT Untuk Perencanaan (OPA-KREN) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 71. Situs Jual Beli UMKM Online (SIJABON) Mengapa? • Keuntungan yang diperoleh masih sangat minim • Pelaku UKM masih sulit untuk memasarkan produk mereka • Pelaku usaha masih belum bisa memanfaatkan teknologi yang ada Apa Dampaknya? • Keuntungan dan pertumbuhan ekonomi Kebumen menjadi meningkat • Jangkauan produk menjadi lebih luas dan tidak terbatas di kawasan Kebumen saja • Pelaku usaha menjadi peka terhadap IT Apa Inovasinya? • Pelatihan tenaga kerja dalam pemanfaatan teknologi informasi sebagai media manajemen pemasaran • Penggunaan sistem online untuk memasarkan produk 72. Orang Jualan Lanting Mendo (ORLANDO) Mengapa? • Proses produksi pembuatan Lanting Mendo masih tidak higienis • Penggunaan minyak untuk memasak masih belum sesuai dengan standar kesehatan • SDM yang belum bisa menangkap peluang pasar Apa Dampaknya? • Lanting mendo menjadi lebih bersih dan higienis • Pelaku usaha yang sudah bisa membaca peluang pasar Apa Inovasinya? • Pelatihan dasar manajemen kawasan industri lanting mendo untuk SDM yang potensial • Menjadikan Kampung Lanting sebagai Wisata Edukasi • Memfasilitasi pembangunan dapur sehat sebanyak 20 IKM dari 178 IKM Lanting 73. Pelayanan KTP Elektronik Bagi Masyarakat Berulang Tahun ke-17 (KETAPEL 17) Mengapa? • Masyarakat mengeluh lamanya proses cetak KTP; • Waktu yang tersedia sangat terbatas menjadi kendala; • Diberlakukannya pembuatan KTP diatas umur 17 tahun dirasa kurang efektif Apa Dampaknya? • Pelajar/warga telah memiliki KTP saat umur 17 tahun; • Meminimalisir pemalsuan dan penggandaan KTP; • Identitas penduduk aman tersimpan dalam rekaman yang hanya bisa diakses oleh pihak-pihak yang bersangkutan Apa Inovasinya? •Melakukan rekam dan cetak ke seluruh kecamatan di Kabupaten Kebumen; • Menambah alat penunjang seperti printer e-KTP sebanyak 33 unit; • Mendata dan merekam warga sebelum berumur 17 tahun lebih agar lebih efektif 74. Pelayanan Cetak KTP Elektronik Sehari Jadi (YANCE KATAPEL SEJADI) Mengapa? • Masyarakat masih mengeluhkan lamanya waktu pencetak an KTP • Membutuhkan biaya transportasi yang tinggi • Pelayanan yang masih berbelit-belit Apa Dampaknya? • Masyarakat lebih bisa merasakan kemudahan pembuatan KTP; • Waktu pembuatan KTP menjadi lebih cepat (estimasi waktu paling lama 2 hari) Apa Inovasinya? • Melakukan proses pembuatan KTP (dari mulai pendaftaran hingga penyerahan e-KTP) langsung di tempat. 75. Bayi Lahir dengan Membawa Akta Kelahiran (BALADEWA LAHIR) Mengapa? Apa Inovasinya? • Kepengurusan akta kelahiran setelah sampai di rumah kurang efisien; • Belum semua anak memiliki akta kelahiran; • Sering terjadinya penundaan pembuatan akta kelahiran; • Lamanya pengurusan akta (selama 1 minggu) • Pembuatan akta kelahiran secara langsung ini tanpa pungutan biaya; • Sudah melibatkan 2 pihak, yaitu rumah sakit dan Dinas Kependudukan • Pengurusan akta kelahiran langsung saat berada di RS/Puskesmas Apa Dampaknya? • Memberi kemudahan bagi warga setempat dalam memperoleh akta bagi anaknya; • Menghemat waktu dan biaya; • Proses pembuatan akta tidak lagi berbelit-belit 76. Sistem Cepat dan Prima (SIPATMA) Mengapa? • Metode penerbitan SP2D yang masih memakan waktu cukup lama • Belum adanya ruang pelayanan yang memadai dan tidak mengganggu aktivitas pegawai Apa Dampaknya? • Sudah bisa diakses online oleh Bank Persepsi • Pelayanan menjadi lebih cepat dan menghemat waktu • Masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi online untuk mengakses sistem Apa Inovasinya? • Metode penerbitan SP2D yang efektif dan efisien • SIM Kasda menjadi teknologi informasi yang open source • Menyediakan ruangan khusus untuk pelayanan 77. Sistem Penjualan Lelang Online (SI JULANG LONCAT) Mengapa? • Keterbatasan pengamanan dalam pelaksanaan lelang • Gedung dan ruangan yang tidak mencukupi • Masyarakat pengikut lelang semakin bertambah Apa Dampaknya? • Peserta lelang menjadi lebih nyaman karena tidak harus hadir langsung pada saat acara lelang • Masyarakat peserta lelang menjadi tau cara penawaran lelang via website Apa Inovasinya? • Penawaran dilakukan via website • Penjangkauan peserta yang jauh dari wilayah Kebumen agar dapat mengikuti lelang • Pembayaran dan pelunasan uang jaminan melalui transfer 78. Sosialisasi Gerakan Makan Ikan (SIGEMI) Mengapa? Apa Inovasinya? • Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan • Produksi pengolahan hasil perikanan sebesar 231.099 kg • Distribusi produk hasil perikanan tidak merata • Jaringan pemasaran produksi hasil perikanan masih terbatas • Membangun jaringan pemasaran produk hasil perikanan secara masif • Memberikan sosialisasi kepada masyarakat (PKK, Guru, Dasa Wisma, Posyandu, dll) mengenai gerakan makan ikan • Memberikan fasilitas pendukung untuk pengolahan dan pemasaran ikan Apa Dampaknya? • Produksi pengolahan hasil perikanan meningkat • Masyarakat sudah mulai paham pentingnya mengkonsumsi ikan 79. SIDATISASI Mengapa? Apa Inovasinya? • Penjualan ikan di daerah Kebumen masih rendah • Kurangnya masyarakat dalam membudidayakan ikan Apa Dampaknya? • Menjadikan Kebumen sebagai lumbung ikan sidat di Jawa Tengah • Membudidayakan ikan-ikan untuk dijaga kelestariannya • • Pembuatan Budidaya ikan eksport yang bernilai ekonomis tinggi 80. Embung Mini Masyarakat Kebumen yang Mengairi Lahan Saat Kemarau (EMAS KEMILAU) Mengapa? • Banyaknya lahan di daerah perbukitan yang gersang • Lahan yang masih belum dimanfaatkan secara optimal • Tempat penampungan air yang belum dapat dimanfaatkan Apa Dampaknya? • Meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar Embung • Terlaksananya Konservasi sumber air • Menjadikan wilayah yang potensial untuk ditanami tanaman Hortikultural Apa Inovasinya? • Pembuatan Embung Mini untuk mengairi tanaman Hortikultura • Diadakan pendampingan dari yayasan Obor Tani • Dilakukannya koordiansi intens antara Pemerintah Desa, Masyarakat dan Perhutani 81. WINGKO KENCONO Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 82. Sistem Informasi dan Komunikasi Desa (SITI SOKO DESA) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 83. Sistem Informasi dan Aplikasi Tenaga Kerja (SIAP KERJA) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 84. Petani Terampil Rakyat Jadi Makmur (KETAN KRAMBIL DI SEMUR) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 85. Pelayanan e-Ticketing (SI ETIK) Mengapa? • Sektor Pariwisata sebagai salah satu sektor yang diandalkan bagi penerimaan daerah • Sistem pengelolaan penjualan tiket masuk di objek wisata masih menggunakan cara konvensional • Pelayanan terhadap pengunjung yang lambat Apa Dampaknya? • Setiap transaksi penjualan akan otomatis tersimpan di dalam komputer untuk mempermudah pengawasan • Penggunaan sistem e-ticketing lebih efisien dan lebih rapi Apa Inovasinya? • Data rekam hasil penjualan di objek wisata dapat diakses secara langsung via online 86. Kawasan Tujuan Wisata Edukasi Hutan Mangrove (KATA SIHUMA) Mengapa? • Kurangnya sarana dan prasarana di kawasan hutan Mangrove • Konsep ekowisata harus tetap memperhatikan konservasi lingkungan Apa Dampaknya? • Pemeliharaan Kawasan Hutan Mangrove akan menambah potensi ekonomi setempat • Menjadikan kawasan yang penuh dengan edukasi bagi pengunjung • Menarik para investor untuk berinvestasi Apa Inovasinya? • Pemanfaatan tumbuhan mangrove sesuai dengan UU • Pengembangan kawasan hutan mangrove sebagai daya tarik eduwisata 87. Fasilitas Pengamanan Pintu Kereta Api (LINMATUKA) Mengapa? • Jumlah perlintasan Kereta api di Kabupaten Kebumen sebanyak 55 buah (yang berpalang pintu hanya 19 buah) • Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap rambu-rambu dan menyebabkan tingginya kecelakaan Apa Dampaknya? • Meminimalisir kecelakaan di perlntasan kereta api • Menyadarkan masyarakat untuk bisa lebih berhati-hati ketika menyebrangi rel kereta api • Meningkatkan kepedulian masyarakat akan rambu-rambu. Apa Inovasinya? • Pembuatan palang pintu kereta api secara bertahap • Pembuatan palang pintu kereta api dilengkapi dengan pos jaga, lampu, ramburambu, marka, papan himbauan serta petugas jaga sebanyak 6 orang tiap lokasi 88. Angkutan Gratis Bagi Pelajar dan Warga Miskin (ANGTIS JARWAKING) Mengapa? • Kondisi beberapa angkutan umum yang kurang terpelihara • Belum bisa dilaksanakannya angkutan gratis untuk pelajar & warga miskin Apa Dampaknya? • Pelayanan angkutan kepada masyarakat berjalan dengan optimal dan tetap sesuai dengan trayeknya • Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dikalangan pelajar yang belum memiliki SIM Apa Inovasinya? • Pemberian tiket/karcis keterawangan warga miskin dari instansi berwenang kepada angkutan gratis • Pemerintah Kebumen turut serta melakukan pelayanan kepada pelajar dan warga miskin dengan angkutan gratis 89. Angkutan Bebas Asap Rokok (ANGBASARO) Mengapa? • Tingginya angka kemiskinan merupakan dampak dari pembelian rokok • Terganggunya kesehatan perokok ataupun penumpang lainnya Apa Dampaknya? • Pengguna angkutan merasa lebih nyaman naik angkutan umum • Mengurangi jumlah penderita sakit yang diakibatkan oleh asap rokok • Berkurangnya angka kemiskinan di pedesaan Apa Inovasinya? • Pemasangan stiker “Dilarang Merokok” di setiap angkutan • Menyediakan ruangan khusus merokok di setiap terminal bus • Pengawasan secara kontinu oleh instansi terkait 90. Kebumen Zero Blankspot (KAZEBO) Mengapa? Apa Inovasinya? • 433 dari 460 desa di Kabupaten Kebumen sudah terlayani oleh jaringan telekomunikasi walaupun belum maksimal • Permasalahan menara telekomunikasi yang kurang tertangani • Ketidakjelasan masalah tanggung jawab antar operator seluler Apa Dampaknya? • Keluhan dan komplain dari masyarakat dapat ditangani dengan baik • Jangkauan menara telekomunikasi bisa sampai ke daerah terpencil • Melakukan pemetaan daerah yang masih minim akses jaringan telekomunikasi • Pemasangan alat penguat sinyal • Pembuatan aturan tentang Cell Menara 91. Keselamatan Pelajar Berlalu Lintas di Jalan Raya (KEJAR BERLINTAS JAYA) Apa Inovasinya? Mengapa? • Jumlah Sekolah Menengah atas di Kabupaten Kebumen 83 sekolah, namun kapasitas sosialisasi keselamatan lalu lintas per tahunnya hanya 10x • Terbatasnya SDM dan anggaran Apa Dampaknya? • Para guru BK yang telah mengikuti penyuluhan dapat mensosialisasikan kembali materi-materi keselamatan lalu lintas kepada siswa • Penyelenggaraan penyuluhan rencana dilaksanakan di Dishubkominfo • Program sosialisasi keselamatan lalu lintas yang diselenggarakan pada Kabupaten/Kota • Dishubkominfo bekerjasama dengan Politeknik Transportasi Jalan (PKT) 92. Tertib Parkir Rapi (TERKIRA) Mengapa? • Sebanyak 173 titik yang dijadikan wilayah parkir tepi jalan di Kebumen rata-rata tarif parkir di Kebumen bervariasi • Belum adanya pembatasan luas titik parkir Apa Dampaknya? • Setiap 3 tahun dilaksanakan kajian potensi retribusi parkir tepi jaln umum oleh pihak ke-3 • Tersedianya pemetaan pengkuran ruas lokasi pada titik parkir Apa Inovasinya? • Penanganan perpakiran ditangani oleh UPTD parkir • Dibentuknya UPTD Parkir Dishubkominfo • Disiagakannya para polisi, satpol PP, dan Dishubkominfo 93. Penyelamatan Sapi PO Kebumen (MAT SAPON) Mengapa? • Pola pikir peternak yang belum menyadari bahwa ternak yang dimiliki sangat berharga • Menjual ternak dengan harga yang tak sesuai dengan kondisi ternaknya (harga lebiih rendah) Apa Dampaknya? • Pola pikir masyarakat sudah mulai terbentuk bahwa ternak mereka sangat berharga • Hasil yang dipasarkan enjualan ternak sesuai dengan kondisi ternnak dan Apa Inovasinya? • Pengajuan dana untuk menyelamatkan sapi-sapi unggul yang baik dengan harga yang wajar • Pemeliharaan sesuai dengan Good Breeding Practices dan bersertifikat 94. Konferensi Dinas Online Untuk Entaskan Masalah Masyarakat (KENDIL EMAS) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 95. Serentak akan Lunas Pajak Bareng-bareng Tuntas (TAKKAN LUPA BATAS) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 96. Pelayanan Perizinan IUKM Menggunakan Media Whatsapp (MEC-CIS) Mengapa? • Dari 961 pelaku usaha di Kecamatan Kebumen, 246 diantaranya sudah dibuatkan IUKM • Sarana prasarana administrasi yang masih terbatas membuat masyarakat harus datang langsung ke Kecamatan Apa Dampaknya? • Timbulnya pemahaman dan kesadaran dari para pelaku usaha untuk segera mengajukan perizinan • Pengurusan perizinan IUKM ini menjadi lebih efisien dan dapat menghemat waktu para warga karena berbasis media Whatsapp yang mudah diakses Apa Inovasinya? • Menggunakan aplikasi Whatsapp untuk kepengurusan perizinan IUKM 97. Pelayanan Pengaduan Masyarakat Melalui SMS Gateway dan Website (YANDUMASGETWEB) Mengapa? • Pelayanan informasi publik dan pengaduan masyarakat masih tergantung pada saat jam kerja • Pelayanan bersifat manual • Masih adanya biaya yang dikeluarkan masyarakat Apa Dampaknya? • Masyarakat Kecamatn Mirit dapat dengan mudah melakukan pengaduan karena berbasis SMS Gateway • Pengaduan dilayani secara cepat, tepat dan maksimal Apa Inovasinya? • Pelayanan pengaduan masyarakat berbasis aplikasi • Masyarakat dapat menggunakan SMS Gateway kapan pun 98. Sistem Perencanaan Keuangan Desa (SIPERKEDES) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 99. Sistem Pelunasan PBB Satu Hari Lunas (SISANAS) Mengapa? Apa Inovasinya? • Pembayaran PBB lunas dalam waktu yang lama • Rawan penyalahgunaan keuangan Apa Dampaknya? • Masyarakat menjadi sadar untuk membayar lunas PBB mereka, tidak lagi mengulur waktu pembayaran • Berkurangnya potensi penyalahgunaan keuangan • Dana dari PBB lebih cepat masuk ke Kas Daerah • Melakukan sosialisasi mengenai waktu dan tempat pembayaran kepada seluruh warga oleh perangkat daerah setempat 100. KLINIK APBDesa Mengapa? • Sebanyak 21 desa penyusunan dan penetapan anggaran masih selalu terlambat • Tidak dilaksanakannya bimbingan teknis tentang penyusunan dan penetapan PBDesa Apa Dampaknya? • Penyusunan dan penetapan anggaran belanja tidak lagi berjalan terlambat • Meningkatnya kapasitas perangkat desa karena telah dilakukannya bimbingan teknis Apa Inovasinya? • Pelaksanaan bimbingan teknis bagi Kepala Seksi yang akan di tunjuk sebagai pelaksana kegiatan • Metode fasilitasi penyusunan PBDesa dengan bintek kepada perangkat desa dan monitoring langsung ke lapangan 101. Perizinan Jemput Bola (SI JEMPOL) Mengapa? • Banyaknya orang jompo di wilayah Kebumen yang masih belum memiliki e-KTP • Tempat pelayanan e-KTP yang jauh dari rumah, menjadi kendala warga usia tua ataupun penyandang cacat Apa Dampaknya? • Para warga jompo serta penyandang cacat di wilayah Kebumen dapat dengan mudah memperoleh kartu identitas elektronik • Terdatanya seluruh warga di wilayah Kebumen Apa Inovasinya? • Perekaman e-KTP dilakukan di rumah yang bersangkutan • Pelayanan e-KTP bagi orang jompo dan penyandang cacat dilaksanakan secara Jemput Bola 102. Gerakan Serentak Pembayaran PBB Sehari Lunas (GERTAK PBB) Mengapa? • Waktu pembayaran PBB tidak serempak dan cenderung lambat mengakibatkan rawannya penyalahgunaan keuangan • Rawan penyelewengan keuangan Apa Dampaknya? • Masyarakat menjadi sadar untuk membayar lunas PBB mereka, tidak lagi mengulur waktu pembayaran • Berkurangnya potensi penyalahgunaan keuangan • Dana dari PBB lebih cepat masuk ke Kas Daerah Apa Inovasinya? • Melakukan sosialisasi mengenai waktu dan tempat pembayaran secara serentak dalam sehari • SPPT distribusi ke desa 103. Penyusunan dan Pelaporan Dokumen Belanja Desa Selesai Tepat Waktu (DIKARANTINA) Mengapa? • SDM yang kurang kompeten sering mengakibatkan proses penyusunan dan pelaporan dokumen-dokumen belanja pembangunan desa tersebut terlambat • Penyusunan dan pelaporan dokumen belanja pembangunan desa tidak tepat waktu Apa Dampaknya? • Penyusunan dan pelaporan dokumen menjadi lebih cepat dan bebas hambatan • Pengetahuan para perangkt kerja bertambah dan menjadi semakin berkompeten sehingga dapat melayani dengan baik Apa Inovasinya? • Penyuluhan/sosialisasi untuk meningkatkan SDM di daerah setempat 104. Pelayanan e-KTP Selesai Satu Hari (KAE BISRI) Mengapa? • Proses pembuatan e-KTP yang memakan waktu sangat lama • Pencetakan e-KTP terpisah dari tempat perekaman • Banyaknya gangguan koneksi dan peralatan Apa Dampaknya? • Pelayanan e-KTP menjadi lebih cepat dan hanya selesai dalam waktu sehari • Meningkatkan efisiensi kerja dari pelayan publik yang bersangkutan Apa Inovasinya? • Penyediaan printer dan peralatan lainnya untuk penunjak pencetakan eKTP di Kecamatan 105. Pengiriman Surat/Informasi antara Kecamatan dan Desa Melalui HP dan WA Mengapa? • Proses pengiriman pesan/surat masih secara manual • Kondisi geografis (tempat, struktur tanah yang tidak memungkinkan untuk dilalui Apa Dampaknya? • Proses pengiriman surat/informasi antar kecamatan dan desa menjadi lebih cepat • Menghemat biaya, waktu, dan tenaga • Dapat dengan cepat dan tepat dalam merespon suatu laporan Apa Inovasinya? • Penggunaan aplikasi Whatsapp dan berbasis mobile yang memudahkan pengiriman surat/informasi 106. Administrasi Masyarakat Berbasis Aplikasi (PLAMINAN SIAP) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 107. Unit Pengumpul Zakat Untuk Mengatasi Masyarakat Miskin Tidak Dapat Beras Miskin (ZAK TASTIKIN) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 108. Pemberian KTP Pada Keluarga yang Sakit Jiwa (PROKA SAJI) Mengapa? Apa Inovasinya? • Jumlah warga Kec. Pejagon dengan gangguan kejiwaan sampai dengan Maret 2016 sebanyak 213 jiwa • Kurangnya pemahaman WNI untuk memiliki Kartu identitas • Membentuk Tim khusus penanganan kesehatan jiwa di Kec. Pejagon • Membentuk Forum Peduli Kesehatan Jiwa • Menghadirkan warga penderita gangguan jiwa di Puskesmas untuk direkam datanya dengan didampingi oleh keluarga guna pembuatan KTP Elektrik Apa Dampaknya? • Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa penderita gangguan kejiwaan perlu memiliki kartu identitas • Pembuatan KTP untuk penderita gangguan kejiwaan 109. Delivery Order Layanan Pembuatan Dokumen Kependudukan dan Perizinan Terpadu (DOLKIN) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 110. Klinik Perencanaan Desa (KLINIK RESA) Mengapa? • Laporan administrasi keuangan di 23 desa pvda akhir 2015 belum seluruhnya terselesaikan • Kualitas laporan administrasi keuangan desa masih terdapat salah tulis • Pengetahuan Perangkat Desa mengenai IT sangat terbatas Apa Dampaknya? • Pengetahuan perangkat desa mengenai IT meningkat • Kemudahan dalam pembuatan laporan administrasi desa Apa Inovasinya? • Pembentukan Tim “Klinik Desa” di Tingkat Kecamatan • Menyediakan helpdesk bagi perangkat desa yang membutuhkan konsultasi mengenai pengelolaan administrasi desa • Memberikan langsung kepada masyarakat 111. Ayo Tingkatkan Pajak Untuk Daerah (MBA PANDA) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 112. Klinik Tertib Administrasi dan Anggaran (KLINTERAN: ADE TERPIKAT) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 113. Sistem Pelayanan Administrasi Berbasis Web (SIPINTAR BEB) Mengapa? • Pelayanan administrasi masih dilakukan secara manual • Keluhan masyarakat terhadap lambat nya pelayanan administrasi setempat Apa Dampaknya? • Pelayanan administrasi sudah tidak berbelit dan lebih efisien • Kemudahan yang diterima masyarakat dalam pengurusan administrasi Apa Inovasinya? • Penggunaan teknologi informasi (website) dalam pelayanan administrasi • Melakukan pelatihan IT untuk meningkatkan kualitas pelayan publik 114. Pengajuan Izin Usaha Masyarakat Melalui Internet (PELIHARA WALET) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 115. JEMPOL PADURESO Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 116. Sistem Informasi Desa se Kecamatan Prembun (SIMPEDES PREMBUN) Mengapa? • Sebanyak 13 desa telah mengimplementasikan SID namun belum begitu maksimal • Belum tersedianya jaringan internet di pedesaan • Belum tersedianya biaya operasional untuk menunjang SID Apa Dampaknya? • Masyarakat desa dapat dengan mudah mengakses data informasi terkini • Terlatihnya SDM 13 operator dalam penggunaan teknologi sehingga menjadi lebih optimal • Bertambahnya pengetahuan masyarakat akan teknologi Apa Inovasinya? • Penyediaan sistem oleh Pemkab melalui Pemerintah Kecamatan • Dilaksanakannya pelatihan intensif untuk 13 operator • Penyediaan jaringan Internet di seluruh desa 117. Pengelolaan Pertanian Padi Secara Mandiri (PADIKU SENDIRI) Mengapa? • Masih banyaknya buruh tani yang tidak memiliki lahan sawah sendiri • Sebanyak 3.519 petani bekerja pada pemilik sawah dan mendapat upah yang belum cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari Apa Dampaknya? • Petani yang tidak memiliki sawah dapat menyewa sawah secara mandiri • Meningkatnya kesejahteraan pendapatan tani karena tidak lg bekerja kepada pemilik lahan Apa Inovasinya? • Pembentukan unit pengelola untuk memfasilitasi 3.519 tani dalam menggarap sawahnya sendiri • Pembelian hasil panen dengan harga tinggi dan mengemasnya menjadi suatu produk unggulan 118. Pengelolaan Lebah Madu Oleh Keluarga Miskin (MADUKU MANIS) Mengapa? • Sebanyak 2.959 rumah tangga miskin memiliki tanaman pengahil makanan bagi lebah madu • Banyak yang masih memelihara lebah secara konvensional Apa Dampaknya? • Warga miskin pemilik lebah madu dapat mengolah madu menjadi produk unggulan • Kondisi perekonomian menjadi terbantu oleh ternak lebah madu ini Apa Inovasinya? • Pelatihan pengolahan ternak lebah madu untuk kemudian hasilnya dipasarkan • Pinjaman alat untuk pengolahan dan pengelolaan lebah madu 119. Pengelolaan Kelapa Menghasilkan VCO dan HCO (PAN COCO) Mengapa? • Terdapat 757 Ha tanaman kelapa yang perlu dimaksimalkan • Pengolahan Kelapa masih belum diproses secara modern Apa Dampaknya? • Sebanyak 2.258 Ha tanaman kelapa sudah bisa menghasilkan VCO dan HCO yang berkualitas • Sudah diolah dengan mesin modern sehingga produk dapat dikemas menjadi produk unggulan Apa Inovasinya? • Pembentukan unit pengelola kelapa untuk mengolah kelapa menjadi VCO dan HCO yang berkualitas 120. Penerbitan Perizinian dalam Waktu 2 Jam Jadi (SI DUDI LARI) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 121. Gerakan Mendampingi Penyusunan APBDesa Serempak (GEMAS) Mengapa? • Desa belum mampu menetapkan Perdes APBDesa tepat waktu • Banyaknya kendala dalam penyusunan APBDesa • Pelaksanaan tupoksi perangkat desa belum maksimal Apa Dampaknya? • Desa mampu menetapkan Perdes APBDesa tahun berikutnya secara jelas dan tepat waktu • Terfasilitasinya penyusunan APBDesa Apa Inovasinya? • Peningkatan pemberdayaan Perangkat Desa • Memfasilitasi dan memberikan pendampingan dalam penyusunan APBDesa 122. Pelayanan Publik PATEN dengan Berbasis Data Base dan Aplikasi SID (SMART) Mengapa? • Kurangnya mutu Pelayanan dministrasi Terpadu (PTEN) di Kecamatan Prembun • Jaringan internet yang belum memadai • Sarana dan prasarana yang kurang mendukung Apa Dampaknya? • Pelaksanaan PTEN di Kecamatan Prembun menjadi lebih optimal • Meningkatnya kualitas pelayanan serta lebih mendekatkan diri kepada masyarakat setempat Apa Inovasinya? • Merekrut dan membentuk Tim terlatih dan terampil untuk menunjang pelaksanaan PTEN • Menambah sarana dan prasarana penunjang 123. Sederhana, Mudah, Adil, Ramah, dan Tepat (SEMAR) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 124. Rawuh Sowan (RAWAN) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 125. One Day One Finish Mengapa? • Pembuatan akta tanah belum tepat waktu (lbebih dari 1 hari) • Pemahaman masyarakat mengenai pembuatan akta tanah hanya di Notaris saja • Banyaknya tanah di Kecamatan Kebumen yang belum di sertifikasi Apa Dampaknya? • Pembuatan akta tanah selesai 1 hari • Terjadinya sosialisasi pelaksanaan kegiatan pembuatan akta tanah ini • Pembuatan akta tanah sudah bisa dibuat di Kecamatan Kebumen Apa Inovasinya? • Pemasangan papan nama untuk sosialisasi pada Kecamatan Kebumen • Pembuatan brosur untuk menyebarkan informasi mengenai pembuatan akta tanah 126. Pelayanan Surat Menyurat Masyarakat 5 Menit (PESUTRA LIMIT) Mengapa? • Pelayanan yang masih cenderung lambat • Kurangnya SDM yang dapat menguasai program bersangkutan • Belum tersedia dengan lengkap sarana dan prasarana pendukung Apa Dampaknya? • Pelayanan berjalan optimal dan tidak menyulitkan masyarakat • Membantu mengurangi pemborosan Apa Inovasinya? • Penerapan pelayanan efektif dan efisien, yaitu Pelayanan surat menyurat masyarakat yang selesai hanya 5 menit • Penguasaan program oleh SDM 127. Sistem Informasi Manajemen Kelurahan Pelayanan 5 Menit (SIMKEL PELMANIT) Mengapa? • Hanya beberapa SDM yang mengusai teknologi informasi yang tersedia • Kurang adanya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pelayanan • Kurang optimalnya pelayanan terhadap masyarakat Apa Dampaknya? • Proses pengerjaan pelayanan administrasi menjadi lebih cepat dan efisien • Penguasaan teknologi informasi oleh seluruh SDM ditingkatkan Apa Inovasinya? • Memberikan sosialisasi mengenai penguasaan IT bagi SDM untuk menunjang pelayanan publik yang memuaskan • Memfasilitasi sarana prasarana penunjang • Membuat program pelayanan administrasi di Kelurahan selesai dalam waktu 5 menit 128. Tempat Pembayaran PBB Keliling (TEMPE KELING) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 129. Buku Turunan Layanan Cepat Desa (BUTUH LCD) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 130. Bank Sampah Untuk Bayar PBB (BANK SAMIUN) Mengapa? • Banyaknya WP dengan kondisi ekonomi yang kurang sehingga keberatan untuk membayar PBB • Kurangnya kesadaran akan pentingnya membayar PBB • Pelunasan PBB baru mencapai 35% Apa Dampaknya? • Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar PBB • Memberikan kontribusi yang optimal bagi PD • Menjadikan lingkungan sekitar bersih dan sehat bebas dari sampah Apa Inovasinya? • Membuat Bank Sampah untuk membayar PBB • Pembuatan jadwal launching dan penarikan Bank Sampah PBB di Pasar Tumenggungan 131. Sampah Dikumpulkan, Dijual, dan Ditabung Untuk Pembayaran PBB (BANK SAMPAH PBB) Mengapa? • Banyaknya WP dengan kondisi ekonomi yang kurang sehingga keberatan untuk membayar PBB • Kurangnya kesadaran akan pentingnya membayar PBB • Pelunasan PBB baru mencapai 35% Apa Dampaknya? • Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar PBB • Memberikan kontribusi yang optimal bagi PD • Menjadikan lingkungan sekitar bersih dan sehat bebas dari sampah Apa Inovasinya? • Membuat Bank Sampah untuk membayar PBB • Pembuatan jadwal launching dan penarikan Bank Sampah PBB di Pasar Tumenggungan • Sampah sekitar yang telah dikumpulkan harus ditabung untuk pembayaran PBB 132. Silahkan Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (SI LAMBA PAK MINGUN) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 133. Pelayanan Sepuluh Menit (PELASEMEN) Mengapa? Apa Inovasinya? • Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai • Kurangnya SDM yang menguasai IT • Pelayanan masyarakat yang belum optimal • Apa Dampaknya? • Masyarakat mendapatkan pelayanan secara cepat karena berbasis IT (aplikasi SIMKEL) • Peningkatan SDM dalam pemahaman IT • Pelayanan lebih efektif dikarenakan tercukupinya sarana penunjang 134. Sistem Informasi Manajemen Kelurahan (SIMPKEL) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 135. Kring, Info, SMS BPJS (KIS BPJS) Mengapa? • Belum meratanya ketersediaan obat-obatan dasar di masyarakat • Tidak optimalnya pemberian informasi dan komunikasi mengenai kegawatdaruratan • Keterbatasan geografis serta biaya Apa Dampaknya? • Terjadinya komunikasi 2 arah antara peserta BPJS dengan Puskesmas • Distribusi obat-obatan tersebar secara merata • Puskesmas mampu memberikan informasi kegawatdaruratan Apa Inovasinya? • Penggunaan teknologi dalm pemberian informasi • Membuat MOU dan kerjasama antara jejaring puskesmas • Pendistribusian obatobatan secara menyeluruh ke desa 136. Ante Natal Care Terpadu (ANC TERPADU) Mengapa? • Belum seluruhnya ibu hamil yang diperiksa dokter, mendapatkan koseling gizi dan pelayanan gizi oleh petugas gizi • Data Triwulan I tahun 2016, kematian ibu sebanyak 2 kasus Apa Dampaknya? • berkurangya angka kematian ibu dan anak • Pemeriksaan kehamilan dilakukan secara terpadu di Puskesmas • Permasalahan yang dialami ibu hamil langsung ditangani Apa Inovasinya? • Pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh bidan di BPS, PKD, Pustu dan Puskesmas sesuai dengan pemeriksaan terpadu 137. Klinik Pranikah (KIPRAH) Mengapa? • Maraknya seks bebas yang ditandai dengan tingginya angka kehamilan diluar nikah (26%) • Kurangnya edukasi yang diterima para remaja mengenai kesehatan reproduksi • Calon pengantin belum mendapatkan pemeriksaan lab. Apa Dampaknya? • Wawasan para remaja dan calon pengantin semakin bertambah mengenai pentingnya kesehatan reproduksi • Menekan angka seks bebas Apa Inovasinya? • Konseling untuk remaja dan calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi, tes kehamilan, imunisasi TT, pelayanan VCT, pemeriksaan lab, KB serta IMS untuk mencegah terjadinya seks bebas 138. Gerakan Serentak Jumantik dengan Memberantas Sarang Nyamuk (GERTAK JUPE) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 139. Home Care Sanitasi Mengapa? Apa Inovasinya? • Kurangnya rumah tangga yang sehat di wilayah Kebumen Apa Dampaknya? • Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi • Terciptanya rumah tangga yang sehat dan bersih • Diadakannya penyuluhan mengenai sanitasi rumah tangga oleh perangkat daerah setempat 140. Arisan Jamban Menuju Open Defecation Free (RISBAN FOR ODF) Mengapa? • Banyaknya masyarakat yang BB sembarangan • Tidak sterilnya jamban yang ada di pemukiman warga • Kondisi ekonomi yang sangat buruk Apa Dampaknya? • Tidak ada lagi masyarakat yang terjangkit penyakit kulit yang disebabkan oleh sungai dan kali yang kotor • Masyarakat menjadi terbiasa untuk tidak sembarangan membuang hajat karena sudah tersedianya jamban yang steril Apa Inovasinya? • Diberlakukannya arisan jamban di beberapa wilayah untuk mengurangi BB sembarangan • Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar 141. JEMPUT TB Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 142. Satu Kader Mendampingi Dua Ibu Hamil (SAKDUMIL) Mengapa? • Masih banyaknya angka kematian bayi • SDM yang belum optimal • Belum adanya pendampingan oleh Kader untuk ibu hamil Apa Dampaknya? • Berkurangnya angka kematian bayi • Kinerja Kader kesehatan lebih optimal untuk memberikan pelayanan kepada ibu hamil • Pelaksanaan kelas ibu hamil berjalan dengan maksimal Apa Inovasinya? • Pendampingan Ibu hamil oleh Kader Kesehatan • Pemberdayaan dan peningkatan SDM kader kesehatan 143. Calon Pengantin Siap Berkeluarga (CATIN SIAGA) Mengapa? Apa Inovasinya? • Calon pengantin mengetahui status kesehatannya secara lengkap melalui pemeriksaan medis • Peningkatan kasus HIV di wilayah Kecamatan Petanahan sebanyak 43 kasus sampai tahun 2015 Apa Dampaknya? • Pendeteksian dini kasus HIV penularannya dapat dicegah • Berkurangnya angka kematian Ibu sehingga • Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh calon pengantin secara lengkap 144. Pelayanan Kesehatan Puskesmas Keliling (YANAKELING) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 145. Media Informasi Ibu Hamil Masa Kini (KABAR BUNDA) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 146. Rakyat Kerja Berantas Nyamuk DBD dengan Gerakan Satu Jumantik Satu Rumah Oleh Keluarga (RAKET NYAMUK) Mengapa? • Kurangnya pengawasan jentik oleh Kader PSN • Peran lintas sektor belum optimal • Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pemberantasan DBD Apa Dampaknya? • Masyarakat lebih aktif berpartisipasi mengikuti pencegahan penularan penyakit DBD • Pemantauan jentik menjadi lebih efektif Apa Inovasinya? • Pelaksana pemantauan jentik yang dilakukan oleh litas program dan pemberdayaan masyarakat • Pelaksanaan pemantauan jentik oleh 1 rumah 1 anggota keluarga 147. Gebyar ANC Terpadu (GENCAR PADU) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 148. Kartu Ibu Hamil Resiko Tinggi (KARTU BU HARTI) Mengapa? Apa Inovasinya? • Kasus kematian ibu di wilayah UPTD Unit Puskesmvs Prembun Kebumen membu at seakan-akan bidan kurang berperan aktif • Pengetahuan Ibu mengenai kehamilan resiko tinggi masih kurang • Kurangnya dukungan dari stakeholder mengenai masalah kehamilan dengan resiko tinggi Apa Dampaknya? • Kinerja bidan menjadi lebih terarah dan dapat dipantau • Pengetahuan dan kesadaran ibu hamil beresiko tinggi meningkat • Tidak lagi adanya keterl ambatan rujukan semua ibu hamil beresiko tinggi • Melakukan pemantauan dan pendampingan ibu hamil beresiko tinggi • Deteksi ibu hamil resiko tinggi dengan menggunakan ceklis penapisan, buku KI dan “Kartu Bu Harti” • Pengalokasian dana kegiatan deteksi dini ibu hamil ke dalam BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) 149. Kartu Keluarga Sadar Gizi (KARTU KADARZI) Mengapa? Apa Inovasinya? • Rendahnya cakupan Kadarzi periode Tahun 2010 11.3% dan Tahun 2013 sebesar 58.13% • Belum adanya kartu pendataan yang tepat • Belum adanya media yang mudah dipahami dan digunakan secara berkala untuk pemantauan kadarzi Apa Dampaknya? • Media pendataan Kadarzi menjadi lebih praktis • Terlatihnya petugas-petugas gizi yang ada di setiap Puskesmas • Tercapainya target cakupan Kadarzi • Pembuatan Kartu Kadarzi • Dibentuknya Tim Pokja Kadarzi • Dilakukannya monitoring oleh Tim Pokja Kadarzi setiap 1 tahun sekali 150. Gerakan Memproduksi Makanan Sehat (GEMES) Mengapa? Apa Inovasinya? • Masih beredarnya makanan di kalangan masyarakat Prembun yang mengandung BTM berbahaya • Belum adanya SOP Pengawasan Makanan Jajanan • Belum adanya pembagian tupoksi yang jelas Apa Dampaknya? • Masyarakat menjadi lebih waspada ketika membeli makanan jajanan • Sudah adanya pengawasan terhadap makanan jajanan • Dibentuknya Tim Pembina GEMES Kecamatan • Pembentukan kemitraan dan penyuluhan kepaa seluruh pembuat makanan jajanan 151. Personal Health Service (PHS) Mengapa? • Belum adanya pelayanan kesehatan dengan sistem private health service • Pelayanan kesehatan di Puskesmas Prembun belum memuaskan Apa Dampaknya? • Masyarakat sudah lebih mudah mendapatkan akses pemeriksaan secara pribadi • Sudah tersedianya media komunikasi yang mudah dihubungi Apa Inovasinya? • Dibentuknya pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan nyaman (adanya SOP, standart tarif, dan Tupoksi) 152. Sistem Pelayanan Cepat dan Berkualitas (SIMPEL KU) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 153. Reward Pada Kader Pengumpul Dahak Suspect Penderita TB (REIDER TB) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 154. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Mobile (JAMKESMAS MOBILE) Mengapa? • Pelayanan masyarakat miskin belum terpenuhi secara maksimal • Peningkatan jumlah kunjungan pasien Jamkesmas pada tahun 2016 • Pasien Jamkesmas mvsih mengeluarkan biaya Apa Dampaknya? • Terlaksananya pelayanan prima terhadap masyarakat miskin • Pasien Jamkesmas tidak perlu lagi mengeluarkan biaya • Pasien Jamkesmas dapat merasakan manfaat layanan Apa Inovasinya? • Mendekatkan pos pelayanan sampai tingkat RT yang dilakukan terjadwal • Tim akan memberikan pelayanan langsung di rumah pasien apabila pasien tidak dapat datang ke pos pelayanan 155. Kader Pengumpul Riak TB (KPR-TB) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 156. Kelompok Pendukung ASI (KEDUNG ASI) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 157. Manfaat IT Dalam Kelas Bumil dengan SMS Online (ITU BUMIL SON) Mengapa? • Tahun 2015 terdapat 6 kasus kematian bayi, 4 kasus kematian balita • Terdapat 1 desa yang belum memiliki bidan desa • Sulitnya berkonsultasi mengenai kehamilan Apa Dampaknya? • Seluruh desa dapat memiliki bidan desa • Terjalinnya hubungan yang sinergis antara ibu hamil dengan bidan • Menurunkan angka kematian bayi dan ibu • Pelayanan yang diberikan lebih efisien dan praktis Apa Inovasinya? • Puskesmas Kuwarasan Kebumen merencanakan 1 desa sebagai tempat percontohan • Konsultasi dan informasi yang diberikan oleh bidan dilakukan via sms • Pembelajaran penggunaan IT untuk para ibu 158. Pelayanan Poned dengan WA (PENDAWA) Mengapa? • Ketidaktepatan waktu Tim Poned ada di tempat ketika pasien gawat darurat datang • Belum terstandarisasinya ruangan nifas • Kasus angka kematian bayi tahun 2015 11 kasus Apa Dampaknya? • Sudah terstandarisasinya ruangan nifas di setiap puskesmas desa • Pelayanan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien • Mengurangi kelalaian bidan desa dan Tim Poned untuk melayani ibu hamil Apa Inovasinya? • Bidan desa menginformasikan kepada Tim Poned melalui aplikasi grup Whatsapp mengenai pasien dan kasus yang akan dirujuk 159. Mencari Rekam Medis dengan Sistem Eksel (MARISSKEL) Mengapa? • Pasien lupa membawa kartu berobat menyulitkan petugas sehingga membuat pendaftaran terhambat • Perasaan pasien yang merasa tidak dilayani dengan baik Apa Dampaknya? • Kemudahan dalam mencari nomor RM sehingga dapat mempercepat pencarian status pasien • Mempersingkat waktu pendaftaran Apa Inovasinya? • Mengajari para petugas pendaftaran dalam pengoperasian komputer • Mengoptimalkan pelayanan pendaftaran menggunakan sistem Excel 160. Sehat Bersama Sedyo Gawe Rahayu (ESS BUAH SEGAR) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 161. Berantas TB Paru dengan SMS Gateway (BASWAY) Mengapa? • Banyak masyarakat yang terkena penyakit TB • Sulitnya akses ke puskesmas sekitar dikarenakan tidak adanya sarana yang memadai (transportasi, letak yang jauh, dll) Apa Dampaknya? • Memudahkan pencegahan penyakit TB secara dini • Masyarakat menjadi tau mengenai gejala TB dan bagaimana penanganan pertama dalam mencegahnya Apa Inovasinya? • Melayani masyarakat yang terkena gejala TB dengan SMS • Tenaga medis yang menerima laporan mengenai gejala TB akan langsung datang ke rumah si penderita 162. Koin Pola Hidup Bersih dan Sehat (KOIN PHBS) Mengapa? • Banyaknya masalah kebersihan di lingkungan sekolah • Sampah-sampah belum dikelola dengan baik • Perilaku/gaya hidup yang sehat dan bersih masih kurang Apa Dampaknya? • Para siswa mengerti tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan • Berkurangnya sampah yang dibuang sembarangan • Menjadikan lingkungan sekolah sehat dan bersih Apa Inovasinya? • Pengumpulan dana dari siswa dan lainnya untuk meningkatkan PHBS di sekolah • Kegiatan pelatihan pengelolaan sampah untuk siswa • Pengadaan sarana penunjang kebersihan (tempat sampah) 163. Masih Ada Senyum Sampai Sore (MAS PAISO) Mengapa? Apa Inovasinya? • Peserta BPJS PNS kesulitan untuk mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas karena harus meninggalkan jam kantor Apa Dampaknya? • Peserta BPJS mendapatkan pelayanan yang lebh mudah setelah jam kerja sehingga tidak perlu meninggalkan pekerjaan • Kepuasan peserta BPJS meningkat • Peserta BPJS PNS mendapatkan pelayanan kesehatan setelah bekerja/mengajar pada jam 13.00-16.00 164. Berpikir Sehat Bersama Kesawa (BERHATI KESUMA) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 165. NCMC Mengapa? • Pelayanan Posyandu di Karanganyar belum bekerja secara optimal • Sosialisasi petugas kepada masyarakat masih kurang • Kegiatan Posyandu yang monoton Apa Dampaknya? • Peningkatan status gizi pada bayi/balita • Pelayanan oleh Posyandu menjvdi lebih optimal • Mengurangi gizi buruk serta angka kematian bayi Apa Inovasinya? • Memberikan variasi kegiatan posyandu agar lebih menarik masyarakat • Pengaktifan pelayanan meja penyuluhan • Memberi motivasi agar petugas mampu bersosialisasi masyarakat lebih luas lagi 166. Aplikasi Zero Eklambsia dengan Android (AKSI ZELLA) Mengapa? • Belum bisa ditanganinya kasus Eklampsia, yang dimana setiap tahunnya meningkat • Jumlah tenaga yang belum mencukupi dan mampu mengguakan teknologi (android) Apa Dampaknya? • Berkurangnya angka kematian ibu yang disebabkan oleh Eklampsia • Seluruh tenaga yang ada harus memiliki dan bisa menggunakan android Apa Inovasinya? • Pendanaan terhadap perawat yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten tahun 2016 • Penyuluhan dan pembelajaran penggunaan android terhadap perawat 167. Berantas Jentik Nyamuk Demam Berdarah dari Lingkungan Sendiri Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 168. Bayi Lahir Langsung Diberikan Kartu Keterangan Kelahiran (BALA PASUKAN KELIR) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 169. Program Gerakan Peningkatan Peserta KB (GALIPAT) Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 170. Kelas Ibu Hamil Cerdas (BUMIL CERDAS) Mengapa? • Tingginya angka kematian bayi (11 kasus) di wilayah puskesmas alian kebumen • Belum semua ibu hamil diperiksa sesuai dengan standar pelayanan terpadu Apa Dampaknya? • Berkurangnya angka kematian ibu dan bayi • Seluruh desa termotivasi untuk melaksanakan Kelas Ibu Hamil • Seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Apa Inovasinya? • Dilaksanakannya program Kelas Ibu Hamil Cerdas • Meningkatkan pelayanan agar sesuai dengan standar terpadu • Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil ke seluruh desa di wilayah alian kebumen 171. Kelas Balita dengan Kebutuhan Khusus (KLAS BABERKHU) Mengapa? • Jumlah balita gizi buruk di wilayah puskesmas alian dari tahun 2011-2015 sebanyak 17 orang • Balita dengan kondisi berkebutuhan khusus selalu dalam gizi buruk Apa Dampaknya? • Diharapkan mampu membantu menurunkan angka gizi buruk yang diderita oleh anak berkebutuhan khusus Apa Inovasinya? • Dibuatnya KLS BRBEKHU di wilayah alian kebumen • Balita dan keluarga mendapatkan pendampingan di dalam kelas • 172. Peran FKD Dalam Kegiatan Desa Siaga Mengapa? • Peranan FKD belum maksimal • FKD belum secara rutin melaksanakan pertemuan dan kegiatan kesehatan desa • Kurangnya kepedulian dan dukungan Kades Apa Dampaknya? • FKD lebih berperan secara maksimal dalam melaksanakan tupoksinya • Pertemuan FKD secara rutin memaksimalkan kegiatan kesehatan desa di puskesmas alian Apa Inovasinya? • Melakukan pertemuan rutin FKD untuk penggalangan dana desa siaga dan untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi FKD 173. Air Minum Isi Ulang Mengapa? • Depot air minum isi ulang di wilayah puskesmvs alian berjumlah 8 dan hanya 2 yang baru memiliki izin dari KPPT • Pemeriksaan air produksi mereka ini hanya sebatas ketika ada petugas yang berkunjung Apa Dampaknya? • Seluruh depot air isi ulang harus memeriksakan air minum produksi mereka ke laboratorium kesahatan serta harus mengajukan izin ke KPPT • Meningkatnya kesadaran para pemilik untuk memproduksi air minum yang sehat dan bersih Apa Inovasinya? • Depot air minum isi ulang diperiksakan terlebih dahulu ke laboratorium dan harus izin kepada KPPT • Melakukan kunjungan dan pendekatan kepada pemilik depot air minum isi ulang 174. Screening Suspek TB Paru Mengapa? Apa Inovasinya? • Identifikasi suspek dahak belum sesuai dengan kriteria • Penderita TB Paru positif sebanyak 580 kasus • Kulitas dahak yang kurang bagus Apa Dampaknya? • Tercapainya target penemuan kasus Paru Positif • Penentuan suspek menjadi lebih ketat • Kualitas sampel yang dikirim lebih bagus • Setiap kader mengirimi sampel dahak, dn harus mengulangi screening sampel jika masih berupa liur 175. Kecamatan Sehat Jiwa Mengapa? • Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan jiwa • Sebanyak 383 pasien yang terdata, hanya 50 pasien yang melakukan pengobatan rutin Apa Dampaknya? • Tersedianya tenaga kesehatan dengan kualifikasi pendidikan yaitu perawat jiwa • Data pasien yang terupdate setiap bulannya Apa Inovasinya? • Pemeriksaan jiwa dilakukan di puskesmas, shelter jiwa, dll. • Kerjasama dengan panti sosial serta satpol PP • Pembentukan forum bagi pasien dengan keluarganya 176. Pemicuan Jamban Keluarga Semangat Tiada Akhir Mengapa? • Kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat • Kali dan sungai banyak yang tercemar oleh sampah dan kotoran manusia Apa Dampaknya? • Berkurangnya penyakit kulit dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh kototrnya sungai dan kali • Menumbuhkan kesadaran masyarakat agar dapat membiasakan diri buang air di tempat yang seharusnya Apa Inovasinya? • Pembuatan jamban yang bersih yang tidak lagi pembuangan kotorannya dibuang ke sungai dan kali • Pemberian dana/anggaran untuk pembuatan jamban yang sehat dan bersih • 177. Konselor HIV/AIDS Siaga (KONSERVASI) Mengapa? Apa Inovasinya? • Terdapat 9 kasus HIV / AIDS di Kebumen dari tahun 2012-2015 • Korban HIV / AIDS diantaranya ialah Ibu hamil Apa Dampaknya? • Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kasus HIV / AIDS • Mengurangi kasus HIV / AIDS di wilayah kerja Puskesmas Karanggayam II • Mencanangkan proses: 1. Find the Target 2. Sharing to Caring 3. SMS 24 Jam 4. Delivery Order 5. Door to Door 178. Kemitraan Bidan dan Dukun (MIDADU) Mengapa? • Sebagian ibu hamil di Daerah Sadang Kebumen masih membawa dan terpengaruh oleh tradisi lama mereka bahwa persalinan dengan dukun bayi • Dukun bayi dipercaya berhak menolong persalinan Apa Dampaknya? • Peningkatan Kualitas dan kuantitas bidan desa • Para ibu hamil dapat berpikiran lebih terbuka bahwa persalinan itu bisa dilakukan di Puskesmas • Pembagian tugas dan peran antara bidan desa dan dukun bayi tertuang dalam nota kesepakatan Apa Inovasinya? • Melakukan kerjasama dengan puskesmas Sadang, terutama bidan desa untuk bersosialisasi mengenai penurunan KI KB bersama dengan dukun bayi 179. Inovasi Permainan Ular Tangga Ibu Hamil (SI PUTIH) Mengapa? • Peningkatan angka kematian ibu tahun 2011-2013 42,5 per 100.000 kelahiran hidup (hanya 9 kasus • Kurang terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung Apa Dampaknya? • Sarana dan prasarana pendukung (komputer, pulpen, • Mengakses informasi mengenai hal-hal yang berkaitan debgan Apa Inovasinya? • Penerapan permainan ular tangga untuk ibu hamil • Pembekalan untuk deteksi dini menghindari kehamilan resiko tinggi • Sosialisasi terhadap , masyarakat mengenai bahaya uuntuknya 180. Kuberantas Sarangmu Lewat Mediaku Mengapa? • Kasus DBD di wilayah Puskesmas Sempor II meningkat menjadi 29 kasus pada tahun 2014 • Tidak seluruh desa yang melakukan PSN mandiri • Belum adanya petugas yang memantau pelaksanaan PSN Apa Dampaknya? • Pelaksanaan PSN sudah dilakukan serentak di seluruh desa • Masyarakat peduli dengan lingkungan dan bergotong royong untuk mencegah terjadinya wabah DBD Apa Inovasinya? • Setiap seminggu sekali Puskesmas mengingatkan pelaksanaan PSN mandiri ke desa binaan melalui grup sosial media • Penggunaan alat penunjang seperti komputer, internet • Dukungan oleh seluruh stakeholders 181. Wanita Beruntung yang Sehat Sejahtera dan Harmonis (WARUNG SASTRO) Mengapa? Apa Inovasinya? • Apa Dampaknya? • • Diberikan “Hidangan Spesial”, yang berisi: Konsultasi kandungan, psikologi, pendidikan kesehatan, serta telekonferens untuk ibu hamil • “Hidangan Komplet”: Pemeriksaan hamil, pemeriksaan lab, senam hamil, dll. 182. KOLAK KESAJI Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 183. Puskesmas Ramah Anak Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 184. Dasawisma Surveilans Peduli Lingkungan Stop BAB Sembarangan (DAWIS SUPEL SBS) Mengapa? • Belum adanya kemajuan terhadap akses kepemilikan jamban sehat • Pemberdayaan masyarakat yang belum optimal • 1 dari 19 desa yang telah menerapkan ODF Apa Dampaknya? • Pemberdayaan masyarakat lebih optimal • Dengan memanfaatkan dasawisma di masyarakat, mereka menjadi lebih peduli dengan keluarga di sekitarnya Apa Inovasinya? • Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dengan menggunakan metode pemicuan CLTS\ • Puskesmas Kutowinangun berfokus pada pelayanan akses sanitasi dan kepemilikan jamban sehat 185. Pelayanan Kredit Mikro Bagi Masyarakat Mengapa? Apa Inovasinya? • • Apa Dampaknya? • 186. Delivery Order Telpon, Sms, WA (DERING APOTIK) Mengapa? • Pelaksanaan tugas-tugas bencana berjalan lambat • Apa Inovasinya? dan penanganan • Apa Dampaknya? • 187. Mbayar Banyu Sak Durunge Tanggal Enem (MBA’YU SARINEM) Mengapa? • Beberapa warga masih belum tepat waktu dalam membayar rekening air • Kurangnya motivasi dan minat masyarakat untuk membayar rekening air tepat waktu Apa Dampaknya? • Pelanggan mendapatkan suatu bentuk penghargaan atas usaha yang mereka lakukan dalam membayar rekening air tepat waktu • Keuangan BUMD membaik • Memberikan efek membiasakan diri untuk selalu disiplin Apa Inovasinya? • Pemberian “reward” berupa undian berhadiah untuk pelanggan yang membayar tagihan tepat waktu 188. Banyu Mancur Wit Tukul (BMW T-21) Mengapa? Apa Inovasinya? • Sumber air baku yang belum mencukupi • Program penghijauan di sekitar sumber air baku belum sepenuhnya melibatkan pelanggan Apa Dampaknya? • Pelanggan bisa berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber air baku • Membiasakan diri untuk menanam pohon dalam rangka penghijauan • Meningkatnya kelangsungan produksi air bersih • Setiap 1 orang pelanggan baru menyerahkan 1 pohon untuk ditanam di sekitar sumber air baku