BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat menurut Perkin (Azwar, 1996:5) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Menurut organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) dan UU pokok kesehatan No 9 tahun 1960 sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya, sedangkan menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif, secara sosial dan ekonomis. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar. Setiap Negara mengakui kesehatan menjadi modal besar untuk mencapai kesejahteraan. Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi setiap individu, karena dengan kesehatan maka individu tersebut dapat melakukan berbagai aktifitas. Tanpa kesehatan manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk dapat meningkatkan derajat 1 kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Sudah seharusnya kesehatan adalah hal yang sangat wajib diperhatikan oleh pemerintah, karenanya pemerintah menjamin kesehatan warganya. Pemerintah sebagai penyelenggara kesehatan bertugas untuk menyediakan jasa-jasa pelayanan kesehatan, yakni dengan mendirikan rumah sakit, puskesmas, apotek, laboratorium rehabilitasi. Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk memperoleh askes atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi jangka panjang dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Namun masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan di Indonesia turut memposisikan rangking HDI (human development index) Indonesia di tingkat internasional berada cukup jauh dari negara-negara maju bahkan dari negara berkembang sekalipun. Fakta menunjukkan bahwa Indonesia menempati rangking ke 110 dari 172 negara di dunia yang tingkat kesehatannya sangat rendah. Tidak perlu disangkal lagi apabila kualitas kesehatan di Indonesia secara umum masih menjadi masalah yang memerlukan solusi perbaikan dengan segera. Banyaknya masyarakat yang mengeluhkan mengenai pelayanan rumah sakit karena banyak diantaranya yang melakukan pelayanan secara buruk. Buruknya pelayanan 1 rumah sakit di Indonesia menjadi salah satu penyebab buruknya tingkat kesehatan terhadap pasien. Kualitas kesehatan masyarakat suatu daerah sangat berkaitan dengan gaya hidup masyarakat itu sendiri dan juga kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara baik itu pemerintah maupun swasta. Untuk itulah isu pelayanan kesehatan menjadi isu penting yang harus dipenuhi oleh setiap pemerintah daerah yaitu memberikan fasilitas rumah sakit. Menurut hasil survey ICW terhadap 19 rumah sakit pemerintah dan swasta di wilayah Jabodetabek (2010), menunjukkan 70 % pasien atau keluarga miskin masih mengeluhkan pelayanan rumah sakit, diantaranya mengeluhkan terhadap pelayanan administrasi, petugas, fasilitas dan obat. Hal ini menunjukkan rumah sakit belum dapat memberikan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat, sehingga menjadi sangat penting bagi rumah sakit, terlebih bagi rumah sakit milik pemerintah yang merupakan bagian dari unsur wajib pemerintah dalam pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Begitu pula di provinsi Jawa Tengah, menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah dari hasil polling yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan terhadap rumah sakit umum dan swasta masih menunjukkan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit Dalam penyelenggaraan kesehatan didaerah hampir setiap daerah mempunyai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Keberadaan RSUD sangat berperan penting dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat didaerahnya. RSUD menjadi tempat rujukan bagi setiap pasien yang perawatannya sudah tidak mampu ditampung oleh 1 puskesmas di kecamatan. Meskipun begitu, sayangnya fungsi dan peran RSUD tersebut terkadang kurang didukung dengan adanya penyelenggaraaan pelayanan kesehatan yang memadai bagi pengguna jasanya. RSUD sebagai sebuah institusi pemerintah yang melayani kepentingan masyarakat seharusnya memberikan pelayanan prima bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanannya. Keberadaan rumah sakit swasta menjadi alternatif pilihan penyelenggaraan kesehatan selain RSUD. Namun tentu saja keberadaan rumah sakit swasta tentu tidak mudah dapat diterima oleh golongan masyarakat menengah ke bawah, apalagi di daerah dengan tingkat kesejahteraan yang masih tergolong rendah yang tentu saja akan lebih cenderung memilih berobat di rumah sakit pemerintah mengingat tarifnya yang masih terjangkau oleh masyarakat golongan bawah walaupun masyarakat seringkali dilayani dengan pelayanan yang jauh dari memuaskan. Keberadaan rumah sakit swasta yang kemudian jelas-jelas menyaingi keberadaan RSUD tentu saja membuat pengelola RSUD mau tidak mau harus segera berbenah diri untuk memperbaiki kinerjanya. Dalam hal ini RSUD akan dihadapkan pada dua pilihan yakni memperbaiki kinerja atau ditinggalkan pasien yang bukan merupakan pasien askes dan askeskin, pasien umum masyarakat golongan menengah ke atas tentunya akan memilih rumah sakit dengan pelayanan yang lebih baik. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen yang terletak di kabupaten Kebumen. Sebagai satu-satunya rumah sakit pemerintah di Kabupaten Kebumen, RSUD Kebumen bertugas menyelenggarakan kesehatan bagi masyarakat Kebumen. Keberadaan RSUD Kebumen yang merupakan rumah sakit bertipe C menjadi 1 pilihan utama bagi warga Kebumen yang membutuhkan pelayanan kesehatan mengingat masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Kebumen yang secara otomatis akan memilih pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau mengingat lebih mahalnya tarif yang dikenakan oleh RSU swasta. RSUD Kebumen meliputi pelayanan medik dan penunjang baik medik, maupun non medik. Pelayanan Medik terdiri dari : Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan yang meliputi: Poliklinik Penyakit Dalam, Bedah Umum, Kebidan dan Penyakit Kandungan, Anak, Fisioterapi/Rehabilitasi Medis, Poliklinik Gigi dan Poliklinik T.H.T dan Mata. Pelayanan Rawat Inap meliputi :Ruang Penyakit Dalam, Peristi (Penyakit Resiko Tinggi), Bedah, Anak, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, serta Ruang Rawat ICU. Sedangkan pelayanan penunjang medik adalah Instalasi radiologi,laboratorium, farmasi, gizi, serta instalasi pemeliharaan rumah sakit. Pelayanan penunjang non medik adalah urusan bagian tekhnik. RSUD Kebumen sebagai rujukan dari puskesmas-puskesmas ataupun instasi kesehatan yang lain apabila instansi tersebut tidak dapat menangani keluhan masyarakat pada kenyataannya juga masih ada masyarakat yang mengeluhkan tentang pelayanan RSUD. Bahkan masyarakat golongan menengah ke bawah mengalami kesulitan untuk dapat menggunakan fasilitas dari pemerintah ini. Hal ini dapat dilihat dari adanya keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan dari pihak RSUD Tuan A “Saya datang ke UGD karena jari saya terkena gergaji ketika saya bekerja, dengan harapan saya akan segera ditolong, ketika tiba di UGD RSUD Kebumen saya meminta 1 tolong kepada perawat agar segera mendapat pertolongan pertama, namun perawat tersebut mengatakan saya harus menunggu lama untuk menahan rasa sakit dan membayar mahal” Tuan B “Kejadian yang kami alami sangat mengecawakan, ini terjadi ketika kami akan menjenguk ayah kami yang dirawat di RSUD Kebumen, ketika itu pada hari Minggu satpam yang bertugas sedang membaca dan mengisi TTS. Kami selaku keluarga dilarang membesuk sebelum jam besuk, hal ini membuat kami kecewa karena kami dari luar kota. Namun ternyata hal ini juga dialami oleh keluarga pasien yang lain jika kita tidak mengelabui satpamnya tidak seperti RSU yang lain ketika hari Minggu dibebaskan jam besuknya. Selain itu juga dapat dilihat dari jumlah pasien yang berkurang kunjungannya ke RSUD baik di instalasi rawat inap maupun rawat jalan Diagram pasien rawat jalan RSUD Kebumen 1 Tabel 1.1. Tabel Uraian Ruang Rawat Inap Tahun Uni Rawat Inap 2010 Jumlah tempat tidur 185 2011 2012 188 198 Jumlah pasien masuk 11. 534 11.109 10.435 Jumlah keluar pasien hidup 10.518 9.809 11. 195 10.272 11.754 Jumlah keluar pasien hidup dan 11.014 mati 1 Jumlah lama dirawat 44.060 41.026 43.684 Jumlah hari perawatan 47.639 47.440 47.536 Rata-rata pasien dirawat sehat 17 15 18 Rata-Rata pasien masuk sehari 18 16 18 Sumber : Rekam Medis RSUD Kebumen Menurunnya jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit tidak diimbangi dengan tingkat kesehatan masyarakat Kebumen yang masih rendah. Mahalnya biaya RSUD juga masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat menengah kebawah, sehingga masyarakat memilih berobat ke RSUD, masyarakat lebih memilih pengobatan seperti puskesmas atau mantri didesa untuk berobat yang alat kesehatannya sudah tidak memenuhi bagi pasien yang memiliki penyakit akut. Sedangkan masyarakat menengah ke atas lebih memilih rumah sakit swasta yang dapat memberikan pelayanan sesuai yang masyarakat inginkan. Hal ini berimbas kepada RSUD itu sendiri, yang membuat RSUD itu menjadi semakin buruk dimata masyarakat dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap RSUD juga semakin menurun. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat memang bukanlah hal yang mudah dan begitu saja dilakukan. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan oleh RSUD . Salah satunya adalah keterbatasan dana fasilitas dan untuk peningkatan intensifikasi gaji pegawai. Selain itu juga karena masih murahnya tarif yang dikenakan pasien sehingga terkadang tidak mencakup operasional rumah sakit. Namun hal tersebut tidak bisa semata-mata dijadikan alasan mengapa pelayanan di RSUD menjadi buruk dan kurang memperhatikan kenyamanan para pasien. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan melihat berbagai celah yang memungkinkan untuk tetap dapat memberikan kuaitas 1 pelayanan yang optimal dan berkualitas kepada masyarakat sebagai pengguna jasa kesehatan. Hal ini dikarenakan kualitas pelayanan adalah untuk mencapai kepuasan pasien, yang mana hal itu adalah meliputi harapan dan keinginan pasien. Namun apabila harapan dan keinginan pasien belum dapat terpenuhi tentu saja suatu instasi tersebut belum dapat dikatakan baik, begitu juga dengan kualitas pelayanan di RSUD Kebumen. RSUD Kebumen sebagai rumah sakit yang bertipe C sebenarnya sudah memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakit tipe C. Seperti yang tercantum dalam Menkes No 340/ Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan medik paling sedikit 4 yaitu Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keprawatan dan Kebidanan, dan Pelayanan Penunjang Klinik dan pelayanan penunjang non klinik. Selain itu untuk tempat tidur sudah memenuhi standar dengan minimal jumlah tempat tidur sebanyak 100 buah. Selebihnya tentang SPM rumah sakit tipe C dan RSUD Kebumen dapat dilihat dari tabel berikut No SPM RSU Tipe C 1 Pemberi pelayanan rawat inap(pemberi pelayanan Ada rawat inap adalah RSUD Kebumen dokter dan perawat yang berkompeten minimal D3) 2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap Ada, tapi tidak berlaku disemua bangsal. 3 Ketersediaan pelayanan rawat inap (Adanya tempat Ada tidur bagi pasien) 1 4 Jam visit dokter spesialis(Visit dokter spesialis adalah Ada, tidak semua bangsal dan kunjungan dokter spesialis setiap hari kerja sesuai jam yang ditentukan tidak dengan ketentuan waktu kepada pasien yang menjadi berlaku. tanggungjawabnya yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan jam 14.00 5 Kejadian infeksi pasca operasi (infeksi nosokomial Tidak ada pada semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan dirumah sakit yang ditandai oleh rasa panas, kemerahan, pengerasan, dan keluarnya nanah dalam waktu lebih dari 3X 24 jam 6 Angka Kejadian Infeksi Nosokomial Tidak ada 7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat Tidak ada kecacatan/ kematian 8 Kematian pasien > 48 jam (kematian yang terjadi Ada sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit) 9 Kejadian pulang paksa (pulang atas permintaan pasien Ada atau keluarga sebelum diputuskan pulang oleh dokter) 10 Kepuasan pelanggan rawat inap (pernyataan puas oleh Tidak ada pelanggan terhadap pelayanan rawat inap) 1 11 Pasien rawat inap tuberkulosis dengan strategi DOTS ada 12 Ketersediaan pelayanan rawat di rumah sakit yang Tidak ada memberikan pelayanan jiwa 13 Tidak adanya kematian pasien gangguan jiwa karena Tidak ada bunuh diri 14 Kejadian pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam Tidak ada perawatan satu bulan 15 Lama perawatan pasien gangguan jiwa Namun demikian Tidak ada pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang mengeluhkan mengenai kualitas pelayanan RSUD Kebumen. Hal yang masih banyak dikeluhkan adalah karena kemampuan pegawai, baik medis maupun non medis. Rumah Sakit tidak terlepas dari dokter, perawat dan juga pegawai lain yang berinteraksi langsung dengan pasien.terlebih dokter dan perawat yang langsung berinteraksi langsung dengan pasien. Dimana dokter adalah sebagai aktor utama yang sangat berperan penting dalam kesembuhan pasien. Dokter sangat berperan penting didalam kesembuhan pasien, tidak hanya sembuh untuk penyakit pasien tapi juga ketenangan jiwanya. Untuk itu dibutuhkan dokter yang tidak hanya cakap dalam menangani penyakit tapi juga terampil dalam menangani pasien dan keluarganya. Selain dokter, aktor yang tak kalah pentingnya perannya adalah perawat, pasien lebih nyaman apabila dilayani dengan perawat yang ramah, cekatan dan juga terampil. 1 Sarana dan prasarana yang masih belum memadai juga menjadi sorotan masyarakat. Hal yang perlu diperhatikan adalah anggaran belanja RSUD sudah mencakup tentang sarana dan prasarana serta peralatan medis untuk pasien. B. Batasan Masalah Mengingat perlunya menggali lebih dalam tentang informasi yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna jasa yang membutuhkan pelayanan kesehatan selama 24 jam di rumah sakit, maka dalam penelitian ini penulis fokus pada pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat inap adalah merupakan salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan secara komprehensif untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami oleh pasien selama 24 jam. C. Rumusan Masalah Mengapa Kualitas Pelayanan di RSUD Kebumen kurang baik?dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya D. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan kualitas pelayanan di RSUD Kebumen yang kurang baik 2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan di RSUD Kebumen 3. Mendeskripsikan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi persoalan tersebut E. Manfaat Penelitian 1 1. Bagi Instasi : Sebagai bahan masukan bagi RSUD mengenai penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik, setelah mengetahui kualitas pelayanan di Instalansi Rawat Inap yang selama ini diberikan terhadap pasiennya 2. Bagi Mahasiswa : Dapat memperkaya bahasan masalah kualitas pelayanan RSUD dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1