TWM 13 - Binus Repository

advertisement
Mata kuliah
Tahun
: O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA
: 2008 / 2009
TEKNIK WAWANCARA BAGI
JURNALIS INVESTIGASI
Pertemuan 23 & 24
Learning Objectives
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
perlu mengetahui, memahami, dan mampu
melakukan wawancara yang bersifat investigasi
untuk material gathering (radio, televisi, koran) dan
dapat menyajikan berita yang terkait pada siaran
radio dan siaran televisi secara benar (dasar).
Bina Nusantara University
3
Pengertian
• Nilai beritanya disebut sebagai Berita Investigatif
(investigative news); kerja jurnalis-nya disebut
sebagai investigative reporting).
• Pada umumnya Berita Investigatif merupakan hasil
penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara
lengkap dan mendalam dengan lebih mengedepan
kan unsur why dalam pelaporannya.
• Contoh Berita Investigatif adalah berita tertangkap
nya Tommy Suharto.
Bina Nusantara University
4
Kilas Balik (1/2)
Ketiga faktor itulah yang jarang sekali atau bahkan
tidak ada dalam dunia pertelevisian kita, sehingga
independensi redaksi dalam pertelevisian kita masih
merupakan harapan daripada kenyataan. Oleh karena
itu, tidak perlu heran apabila dalam sehari-hari kita
tidak hanya muak menyaksikan acara-acara nonjurnalistik investigasi di televisi, tetapi juga sangat
sebal dengan produk jurnalistik yang muncul di layar
kaca.
Bina Nusantara University
5
Kilas Balik (2/2)
• Lima belas stasiun televisi swasta nasional,
seharusnya memungkinkan adanya lima belas
variasi dalam pemberitaan investigasi di televisi.
Namun yang terjadi adalah keseragaman. Jajaran
redaksi invetigatif televisi masih terpaku pada
peristiwa-peristiwa yang muncul di permukaan,
sehingga ketika terjadi peristiwa kekerasan soal
Freeport misalnya, seluruh layar televisi dari jam ke
jam isinya hanya gambar-gambar kekerasan.
Bina Nusantara University
6
Pentingnya menelaah bahasa audio visual
Pada era globalisasi ini siaran Televisi sudah dapat
”ditangkap” (channelnya) oleh lebih dari setengah dari
penduduk dunia, itu berarti bahasa audio visual
menarik perhatian orang.
Bahasa audio visual mempunyai kekuatan khusus,
yang mampu membangkitkan imajinasi dan
menggerakkan hati. Oleh karena itu kekuatan audio
visual perlu dimanfaatkan dalam pemberitaan.
Bagaimanakah cara jurnalis meliput wawancara
sehingga berita yang disajikan dapat optimal sampai
dilihat oleh pemirsa, antara lain dengan mempelajari
bahasa audio visual.
Bina Nusantara University
7
Kilas Balik
• Hal itu menunjukkan belum ada upaya untuk melihat sisi
lain yang lebih dalam di balik peristiwa kekerasan,
sehingga pemirsa tidak mendapati banyak persepktif
dari peristiwa itu. Di sisi lain, arus besar televisi swasta
nasional itu perlu segera mendapat imbangan dari
televisi lokal maupun televisi publik, yang diharapkan
dapat menyuguhkan persepektif lain atas dominasi
peristiwa yang muncul di layar kaca televisi swasta
nasional.
Bina Nusantara University
8
Hanya keseragaman pemberitaan televisi
• Merupakan pengaruh langsung atas pemilik televisi yang telah
mempertaruhkan investasinya di industri televisi. Karena
industri televisi telah menyedot lebih besar uang daripada
media cetak, maka kepentingan pemilik untuk mengamankan
modalnya dan usahanya untuk mengeruk keuntungan jauh
lebih agresif dibandingkan dengan pemilik media cetak.
• Terdapat dua implikasi atas industri televisi yang pada modal
ini: pertama, pemodal hanya mengejar rating, sehingga kalau
ada model atau teknis pemberitaan, seperti tayangan berita
kriminal memiliki rating tinggi, maka model atau teknis itu yang
akan diandalkan atau ditiru; kedua, pemodal tidak mau jajaran
redaksi memproduksi karya-karya jurnalisme yang mendalam,
seperti investigasi, sebab secara operasional produk-produk
semacam itu memerlukan banyak tenaga dan dana.
Bina Nusantara University
9
Perkembangan mutakhir (1/3)
• Jurnalisme investigasi televisi yang baru berkembang sepuluh
tahun terakhir ini memang bagaikan arena coba-coba bagi
jurnalisnya. Persaingan yang ketat antar media televisi dan
kepentingan pemilik dalam menyelamatkan investasinya,
menjadi faktor yang menekan jurnalis yang tengah berusaha
membangun nilai-nilai jurnalisme investigasi televisi.
• Yang pasti, pada titik tertentu di mana jajaran redaksi televisi
gagal mempraktekkan prinsip-prinsip jurnalisme investigasi
secara benar, yang berarti juga gagal menjaga independensi
redaksi, maka pada titik itulah jurnalisme televisi tidak perlu
tampil di layar kaca karena pemirsa tidak mendapatkan
manfaatnya. Penayangan siaran berita investigasi yang semula
dari waktu prime time bergesar ke waktu non-prime time
menunjukkan hal itu.
Bina Nusantara University
10
Perkembangan mutakhir (2/3)
• Kemungkinan lain, jurnalisme investigasi televisi akan
menjadikan kemarahan publik karena penyajiannya yang tidak
terarah. Hal ini terjadi karena televisi sudah menjangkau 80
persen penduduk Indonesia, dampaknya pun akan terasa bagi
mereka yang diperlakukan tidak adil oleh pemberitaan
invetigasi, atau pemberitaan yang melukai nilai-nilai yang
berkembang di masyarakat.
• Jurnalisme televisi yang diusung jajaran redaksi investigasi
akan terus berusaha mempraktekkan pers bebas. Namun yang
perlu dipahami adalah bahwa pers bebas itu merupakan tradisi.
Kebebasan tidak hadir begitu saja, butuh puluhan dan bahkan
ratusan tahun untuk meraih dan mempertahankannya. Tradisi
itu dibangun atas kesadaran, bahwa kebebasan pers adalah
sesuatu yang diberikan masyarakat kepada lembaga pers.
Bina Nusantara University
11
Perkembangan mutakhir (3/3)
• Nah, pemberian itu, suatu saat dapat dicabut kembali
oleh masyarakat, apabila orang-orang pers tidak dapat
memfungsikannya secara benar. Atas dasar ini para
pengelola pers berkeras mengatur sendiri bagaimana
pers bekerja agar kebebasan itu tidak lepas dari
genggamannya. Inilah yang melatari perlunya
independensi redaksi dan lahirnya prinsip-prinsip
jurnalisme, kode etik dan kode perilaku.
Bina Nusantara University
12
Kebutuhan Jurnalis Investigatif
• Sejalan dengan perkembangan kehidupan demokrasi
yang semakin baik, industri media (radio, televisi
dan media cetak) tumbuh dengan pesat.
• Pertumbuhan ini berdampak pada peningkatan
kebutuhan sumberdaya manusia khususnya di
bidang jurnalistik.
• Pada beberapa lembaga pendidikan jurnalis, mata
kuliah ‘News Hunting’ mengkaji tentang teknik
interview (Interview Technique) baik untuk material
gathering untuk siaran radio, televisi dan koran
jarang ada mata kuliah yang spesifik investigasi.
• Jurnalis investigasi dilahirkan dari kondisi lapangan
atau dari pelatihan non formal rekan sekerjanya.
Bina Nusantara University
13
Nilai, Standar dan Prinsip Jurnalis Investigasi
• Safe guarding the welfare of children: tidak menampilkan acara
dengan adegan kekerasan dibawah jam 9 malam.
• Avoding the imitiation of anti social and criminal behavior: hindari
penayangan yang dapat mempunyai dampak duplikasi, misalnya
curanmor.
• Respect of standart of taste and decency: patuh pada azas
kepantas, dan tidak menyiarkan pornografi atau adegan seksual
bebas.
• Editorial integrity and independence: media komunikasi agar
memberi kompensasi yang layak bagi jurnalis agar mereka anti
ampelop.
• Giving a full and fair view of people and cultures: jurnalis tidak
boleh pro atau kontra pada salah satu pihak masyarakat.
Bina Nusantara University
14
Closing
Setelah memahami pengertian, bahwa saat teknik
wawancara investigasi tidak sama dengan
wawancara biasa yang umumnya dilakukan para
jurnalis. Tidak adil jika jurnalis dapat dihukum karena
pemberitaannya sedangkan pemilik atau ediotr luput
dari proses hukum.
The End
Bina Nusantara University
15
Download