BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Menurut Azwar (1997) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Variabel itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Variabel Independent (Variabel Bebas) dan Variabel Dependent (Variabel Terikat) : 1. Variabel Independent (Bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (Terikat). Variabel ini sering dinyatakan dengan ‘X’. 33 2. Variabel Dependent (Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel ini sering dinyatakan dengan ‘Y’. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu bebas dan terikat dengan hubungan sebagai berikut : X Y 1. Variabel Independent (X) = Kemampuan Sosialisasi 2. Variabel Dependent (Y) = Interaksi Sosial Dalam Kelompok Teman Sebaya 3.3 Definisi Operasional Variabel 1. Interaksi Sosial Dalam Kelompok Teman Sebaya Interaksi sosial kelompok teman sebaya adalah sekelompok anak yang memiliki usia yang sama, tujuan serta minat yang membentuk perilaku yang sama pula dimana terjadi interaksi dalam kelompok tersebut sehingga mereka dapat saling mempengaruhi satu sama lain. 2. Kemampuan Sosialisasi Kemampuan sosialisasi adalah kecakapan yang dimiliki seorang individu dalam berbaur dan berkomunikasi dengan individu lainnya dalam suatu pola interaksi terhadap suatu nilai yang ada dalam masyarakat yang diperoleh melalui proses belajar atau latihan dalam rangka untuk penataan identitas diri. 34 3.4 Populasi Penelitian Sugiyono (2011) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek / subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki obyek / subyek itu. Adapun yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 2 Pabelan yang berjumlah 163 siswa. Tabel 3.1 No. Kelas Jumlah 1. IX A 32 Siswa 2. IX B 32 Siswa 3. IX C 32 Siswa 4. IX D 33 Siswa 5. IX E 34 Siswa Jumlah Keseluruhan 163 Siswa 35 3.5 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini sampel keseluruhan berjumlah 163 siswa yang akan diambil sebagai sampel. Dalam penelitian ini salah satu kelas, yaitu kelas IX A yang berjumlah 32 siswa diambil peneliti sebagai sampel pra penelitian dan sisanya yaitu siswa dari kelas IX B – IX E yang keseluruhan berjumlah 131 siswa diambil sebagai sampel penelitian. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian. Data dan keterangan tersebut dapat diperoleh dengan menentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala sikap. Menurut Azwar (2000) skala sikap yaitu suatu pernyataan mengenai objek sikap, dimana skala sikap disusun untuk mengungkap pro dan kontra, negatif dan positif, sesuai dan tidak sesuai terhadap suatu objek sosial. Skala sikap tersebut 36 dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar interaksi sosial siswa dalam kelompok teman sebaya dan seberapa besar kemampuan sosialisasi siswa. 3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa skala sikap yang digunakan untuk mendapatkan data. Data yang dibutuhkan adalah data interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya dan data tentang motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan skala sikap yang memiliki empat kategori pilihan jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Penskoran atas empat kategori tersebut adalah sebagai berikut : 1) Skoring untuk item positif, dengan ketentuan sebagai berikut : a) Sangat Sesuai : Nilainya 4 b) Sesuai : Nilainya 3 c) Tidak Sesuai : Nilainya 2 d) Sangat Tidak Sesuai : Nilainya 1 2) Skoring untuk item negatif dengan ketentuan sebagai berikut : a) Sangat Sesuai : Nilainya 1 b) Sesuai : Nilainya 2 c) Tidak Sesuai : Nilainya 3 d) Sangat Tidak Sesuai : Nilainya 4 Berikut kisi-kisi skala sikap interaksi sosial yang mengadaptasi dari angket interaksi sosial yang digunakan dalam penelitian milik Junian, F.G. Skala 37 sikap ini berdasarkan pada enam aspek interaksi sosial menurut G.C. Homans (dalam Santoso Slamet, 1992) yang digunakan penulis dalam penelitian ini : Tabel 3.2 Blue Print Skala Sikap Interaksi Sosial No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Aspek Adanya interaksi Indikator a. Bersedia berkumpul dengan teman sebaya b. Bersedia terlibat di dalam kelompok teman sebaya c. Menjaga interaksi dengan temanteman satu kelompok teman sebaya a. Individu memiliki perasaan positif di dalam kelompok teman sebaya b. Teman-teman juga punya perasaan positif yang sama dengan individu c. Membangun hubungan untuk kemajuan kelompok a. Adanya motif untuk bergabung dalam kelompok teman sebaya b. Mengadakan interaksi c. Memiliki tujuan tertentu untuk bergabung dalam kelompok teman sebaya Jumlah Butir Pertanyaan F UF 1 1 Total 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 a. Mengakui pimpinan didalam kelompok teman sebaya b. Mau mengikuti aturan dalam kelompok teman sebaya 1 1 2 1 1 2 Adanya eksternal sistem a. Tidak bisa melepaskan diri dari kelompok teman sebaya b. Mengikuti aturan kelompok teman sebaya 1 1 2 1 1 2 Adanya internal sistem a. Individu mampu menciptakan pandangan yang sama dengan kelompok teman sebaya b. Bersedia membela pandangan kelompok teman sebaya 1 1 2 1 1 2 15 15 30 Adanya suasana emosional Adanya motif tujuan Adanya pemimpin TOTAL 38 Berikut kisi-kisi skala sikap kemampuan sosialisasi yang digunakan peneliti dengan mengambil aspek-aspek sosialisasi dari Park dan Burgess (dalam Santoso Slamet, 2004) yang terdapat dalam skripsi Zuliatun (2010) : Tabel 3.3 Blue Print Skala Sikap Kemampuan Sosialisasi No. 1. 2. 3. 4. Aspek Komunikasi antar teman Indikator a. Berbagi cerita dengan teman b. Menjaga komunikasi dengan teman c. Bersedia berkumpul dengan teman d. Bersedia terlibat dalam setiap kegiatan dengan teman Jumlah Butir Pertanyaan F UF 1 1 1 1 Total 2 2 1 1 2 1 1 2 a. Kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas b. Bersedia membantu teman dalam kesulitan c. Dapat bekerja sama dalam kelompok 1 1 2 1 1 2 1 1 2 Pertentangan siswa dalam menyelesaikan masalah atau tugas yang diberikan oleh guru a. Bersaing untuk mendapat nilai baik b. Adu pendapat dalam menyelesaikan masalah atau konflik c. Terbaik dalam menyelesaikan tugas 1 1 2 1 1 2 1 1 2 Persesuaian hasil antara siswa satu dengan siswa yang lain a. Kepuasan saat mendapat nilai baik b. Mengukur kemampuan dengan melihat hasil belajar c. Membandingkan hasil belajar dengan teman lain 1 1 2 1 1 2 1 1 2 13 13 26 Kerja sama antar siswa satu dengan siswa yang lain TOTAL 39 3.8 Validitas dan Reliabilitas Validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011). Sebuah angket dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sedangkan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula (Sugiyono, 2011). Didalam penelitian ini, pengukuran validitas dan reliabilitas suatu instrument dibantu menggunakan program SPSS 16.0 for windows dimana menurut Azwar (2000) validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya dan item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien > 0,3. Dari uji validitas 30 item pernyataan dalam skala interaksi sosial diperoleh koefisien > 0,03 dengan rentangan nilai 0,320 – 0,729 sehingga intrumen tersebut layak digunakan untuk penelitian. Dari uji validitas 26 item pernyataan dalam skala kemampuan sosialisasi diperoleh koefisien > 0,03 dengan rentangan nilai 0,346 – 0,900 sehingga intrumen tersebut layak digunakan untuk penelitian. Azwar (2000) menyebutkan reliabilitas dapat diartikan dengan sejauh mana instrumen pengukuran dapat diandalkan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan standar reliabilitas yang dikemukakan Azwar (2000) yaitu : 40 Tabel 3.4 Kriteria Reliabel Kriteria Sangat reliabel Reliabel Cukup reliabel Tidak reliabel Koefisien Reliabel r ≥ 0,9 0,8 ≤ r < 0,9 0,7 ≤ r < 0,8 r < 0,7 a. Interaksi Sosial Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .925 30 Dari uji reliabilitas 30 item pernyataan dalam skala sikap interaksi sosial diperoleh koefisien Alpha = 0,925 sehingga instrumen layak dipakai untuk sebuah penelitian. b. Kemampuan Sosialisasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .917 26 Dari uji reliabilitas 26 item pernyataan dalam skala sikap kemampuan sosialisasi diperoleh koefisien Alpha = 0,917 sehingga instrumen layak dipakai untuk sebuah penelitian. 41 3.9 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun dalam penelitian, peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for windows untuk menguji validitas instrumen interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya dan kemampuan sosialisasi dengan analisis realibility. Program SPSS sendiri digunakan untuk mempermudah pekerjaan seseorang dalam perhitungan statistik. Sedangkan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini sendiri, peneliti memilih untuk menggunakan teknik statistik Korelasi Kendal Tau (τ). Korelasi Kendal Tau digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau ranking (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya dengan kemampuan sosialisasi siswa kelas IX SMP Negeri 2 Pabelan. 42