PENGARUH FILTRAT DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.)TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT Staphylococcus aureus YANG DIISOLASI DARI PENDERITA KARBUNKEL SECARA IN VITRO Oleh: ELIF FAIZATUL HIDAYAH(00330086) Biology Dibuat: 2006-05-03 , dengan 3 file(s). Keywords: Filtrat, Zona hambat, In vitro Di Indonesia, pemanfaatan kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai obat belum memasyarakat karena masih banyak yang belum mengetahui manfaat tumbuhan ini dengan baik, kebanyakan masyarakat hanya menggunkan sebagai campuran dalam masakan. Di dalam filtrat daun kemangi terdapat senyawa-senyawa aktif eugenol, methilchavicol, terpene, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan diameter zona hambat bakteri Staphylococcus aureus pada berbagai konsentrasi filtrat daun kemangi dan untuk mngatahui pada konsentrasi berapakah filtrat daun kemangi menunjukkan pengaruh yang paling efektif terhadap diameter zona hambat bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan dilaboratorium biologi universitas muhamadiyah malang pada tanggal 17-22 oktober 2005. Populasi dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus yang diisolasi dari penderita karbunkel di RS. Saiful Anwar Malang. Sampel dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus dengan kepadatan sesuai dengan standar mac farland 0,5 yaitu 1,5 x 108 sel/ml. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah filtrat daun kemangi, variabel terikat dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat Staphylococcus aureus setelah diberi filtrat daun kemangi dalam berbagai konsentrasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yaitu50%, 60%,70%, 80%, 90%, 100% dan 4 kali ulangan dengan menggunakan analisis varian satu arah. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa Fhit>Ftab pada taraf signifikansi (1%) berarti menunjukkan ada perbedaan diameter zona hambat berbagai konsentrasi filtrat daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Pada konsentrasi 100% mempunyai diameter zona hambat sebesar 56,79 mm Dari hasil uji Duncan’s dengan taraf 1 %, konsentrasi 100% mempunyai rata-rata diameter zona hambat yang paling besar yaitu 9,54 mm dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%.